• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III dan Bab IV Lakip Kota 2015 ok 28 maret 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB III dan Bab IV Lakip Kota 2015 ok 28 maret 2016"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

A. Capaian Kinerja Sekretariat Daerah Kota Palembang

Pengukuran Capaian Kinerja Pemerintah Kota Palembang Tahun 2015 mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yaitu dengan cara membandingkan antara realisasi capaian indikator kinerja dengan target indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Pemerintah Kota Palembang Tahun 2015.

Tujuan dilakukannya pengukuran kinerja adalah dalam rangka untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis Pemerintah Kota Palembang dalam mewujudkan Palembang Emas Tahun 2018.

Guna mempermudah interpretasi atas pencapaian indikator kinerja sasaran Pemerintah Kota Palembang tersebut digunakan skala nilai peringkat kinerja yang mengacu pada formulir Tabel VII-C dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah sebagai berikut:

(2)

No Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja

Adapun tingkat capaian kinerja Pemerintah Kota Palembang pada Tahun 2015 dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2: Pengukuran Capaian Penetapan Kinerja Tahun 2015

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 1 Terwujudnya

2 Skor Evaluasi SAKIP Kota Palembang B B 100% 3 Opini Laporan

PDRB terhadap PDRB 16% 12,80% 80%

6 Penurunan angka

1 Persentase koperasi aktif 75,33% 75,72% 100,52% 2 Persentase usaha mikro

dan kecil aktif 89% 85% 95,51%

3 Rasio UMK yang menjadi

1 Produksi perikanan 12.130 ton 7.853 ton 64.7%

(3)

yang telah ditetapkan

1 Waktu tempuh per 100 Kilometer

pendidikan masyarakat 1 Penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf (tidak buta aksara)

85% 100% 117,64%

2 Angka Partisipasi Murni

(APM) SD/MI/Paket A 99,54% 98,84% 99,29% 3 Angka Partisipasi Murni

dari SD/MI ke SMP/MTS 95,15% 104,80 110,14% 12 Angka melanjutkan (AM)

dari SMP/MTS ke

SMA/SMK/MA 100% 68,29

% 68,29%

13 Rata-rata lama sekolah 13,5 14,59 108,07%

15 Meningkatnya mutu

kematian bayi 23/1.000 KH 0,99/1000KH 195,69% 3 Angka/jumlah kematian

2 Jumlah Wisatawan 330.000 jiwa 1.732.303 jiwa 524,94%

Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut dapat dilihat lebih rinci pada matrik pengukuran kinerja.

(4)

Selanjutnya berdasarkan hasil pengukuran kinerja di atas dilakukan evaluasi dan analisis pencapaian kinerja guna memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang telah ditargetkan. Tahun 2015 ini yang merupakan tahun ketiga Rencana Pembangunan Pemerintah Kota Palembang secara bertahap dan konsisten telah berupaya untuk mewujudkan misi dan tujuannya melalui 16 (enam belas) sasaran strategis dan 40 (empat puluh) indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam IKU maupun Penetapan Kinerja Tahun 2015 Pemerintah Kota Palembang. Adapun evaluasi dan analisis tingkat pencapaian kinerja dari 16 (enam belas) sasaran strategis Pemerintah Kota Palembang pada Tahun 2015 tersebut adalah sebagai berikut:

Sasaran Strategis 1: Terwujudnya Kemandirian Keuangan Daerah

Sasaran strategis 1 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kesatu

sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun 2013 2018‒ , yaitu ”menciptakan tata kelola pemerintahan yang amanah dan berwibawa serta peningkatan pelayanan masyarakat” dan juga untuk mencapai tujuan: ”memastikan pengelolaan sumber-sumber keuangan daerah secara efektif, efisien, ekonomis, transparan, berkeadilan dan bertanggung jawab”. Penanggungjawab sasaran ini adalah Dinas Pendapatan Daerah Kota Palembang. Untuk mengukur sasaran ini terdapat dua indikator, sebagaimana tersaji pada tabel 3.3 di bawah ini:

Tabel 3.3: Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 1

No Indikator kinerja

Capaian

Realisasi Tahun 2015

2014 Target Realisasi % capaian

1 Rasio realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD)

96,59% 100% 99,46% 99,46

2 Rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap realisasi pendapatan

105,92% 26% 25,69% 98,80

Rata - rata capaian kinerja 99,13

(5)

Dari tabel 3.3 di atas, rata-rata capaian kinerja sasaran pertama ini adalah

99,13%. Hasil tersebut dapat dilihat dari uraian masing-masing indikator kinerja, sebagai berikut:

1. Rasio realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Potensi PAD pada Tahun 2015 sebesar Rp.738.845.608.429,06,- dengan realisasi sebesar Rp.734.820.204.068,92,- sehingga capaian indikator kinerjanya sebesar

99,46%, dengan kriteria penilaian realisasi kinerja sangat tinggi, meningkat

2,87% dari Tahun 2014.

2. Rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap realisasi pendapatan

Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palembang pada Tahun 2015 ditargetkan menyumbang 26% dari pendapatan daerah Rp.2.859.503.907.463,85

sehingga capaian indikator kinerjanya mencapai 25,69%, dengan kriteria penilaian realisasi kinerja sangat tinggi sebesar 98,80% namun jika dibandingkan dengan Tahun 2014 turun sebesar 7,12%.

Apabila dilihat dari perkembangan capaian masing-masing indikator kinerja sasaran, dapat kami uraikan sebagai berikut:

Tabel 3.4: Capaian Indikator Sasaran Strategis 1 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013-2018

N

o Indikator Kinerja Realisasi 2014 Realisasi 2015 Target 2018 1 Rasio realisasi Pendapatan Asli

Daerah (PAD) terhadap potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD)

96,59% 99,46% 100%

2 Rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD)

terhadap realisasi pendapatan 26,32% 25,69% 31%

Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian sasaran ini:

1. Terlaksananya program peningkatan dan pengembangan pengelolaan pendapatan daerah pada Pemerintah Kota Palembang menunjang peningkatan pencapaian indikator Rasio realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

(6)

Daerah (PAD) terhadap realisasi pendapatan sehingga pada Tahun 2015 mengalami penurunan capaian.

Hambatan/Masalah:

Masalah kurang optimalnya pendataan, pengembangan dan pemeriksaan objek pajak maupun pajak itu sendiri membuat ada dua jenis penerimaan PAD yang belum mencapai target, yaitu: retribusi daerah hanya mencapai 87% dari yang ditargetkan dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan hanya mencapai 95% dari yang ditargetkan sebesar 100%.

Strategi / upaya pemecahan masalah:

1. Guna mengatasi permasalahan kurang optimalnya pendataan, pengembangan dan pemeriksaan objek pajak maupun pajak itu sendiri diatas maka Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) akan menerapkan pajak online (E-Tax) dengan pemasangan alat pada beberapa objek pajak, seperti hotel, tempat hiburan dan restoran sebagai upaya sinkronisasi data pembayaran dan nominal pajak yang dibebankan antara Dinas Pendapatan Daerah, Bank dan Pengusaha terkait. 2. Memvalidasi kembali Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang tertera di Surat

Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) PBB dengan melakukan cek objek pajak langsung di lapangan untuk mendapatkan data yang akurat.

Sasaran Strategis 2: Pemerintah yang Efektif, Bersih dan Bebas KKN

(7)

Tabel 3.5: Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 2

No Indikator kinerja

Capaian Realisasi

Tahun 2015

2014 Target Realisasi % capaian

1 Indeks Persepsi Korupsi (IPK) - 5,2 6,25 120,1

2 Skor Evaluasi SAKIP Kota Palembang

CC B B 105,1

3 Opini Laporan Keuangan

Pemerintah Kota Palembang WTP WTP WTP 100

Rata - rata capaian kinerja 108,4

Sumber data: Inspektorat Kota Palembang Tahun 2015

Catatan: belum diperoleh data hasil pengukuran untuk Kota Palembang

Dari tabel 3.5 di atas pada sasaran kedua ini ketiga indikator kinerja sasaran tersebut rata-rata capaian kinerjanya mendapatkan hasil 108,4%. Hasil tersebut dapat dilihat dari uraian masing-masing indikator Kinerja sebagai berikut:

1. Indeks Persepsi Korupsi (IPK)

Adalah hasil survey eksternal yang dilakukan oleh KPK dan atau Survey Transparency International Indonesia merupakan rata-rata dari total pengukuran variable tentang suap, gratifikasi, pemerasan, konflik kepentingan dan usaha pemerintah dalam pemberantasan korupsi yang ditampilkan dengan bentuk skor 0-10.

Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Palembang tahun 2015 diperoleh melalui survey internal yang dilakukan oleh Inspektorat Kota Palembang karena data indeks persepsi korupsi (IPK) dari lembaga eksternal tidak tersedia.

Survey dilakukan periode bulan Pebuari sampai dengan Maret 2016 dengan dengan 120 responden pada 4 (empat) kegiatan di kota palembang meliputi : (1) Pelayanan perijinan (25% ) sebanyak 30 responden;

(2) Pelayanan publik (50%) sebanyak 60 responden;

(3) Pengadaan barang dan jasa pemerintah (15%) sebanyak 15%

(8)

dibandingkan dengan Tahun 2014 dikarenakan pada Tahun 2014 data mengenai IPK belum tersedia.

2. Skor Evaluasi SAKIP Kota Palembang

SAKIP Pemerintah Kota Palembang untuk Tahun 2014 mendapatkan kategori B dengan nilai 60,09 yang diterima hasil evaluasinya pada tanggal 25 Januari 2016 di Yogyakarta, Hasil evaluasi Kementerian PAN dan RB atas dokumen akuntabilitas kinerja kota Palembang tahun 2015 memberikan predikat B dengan nilai 60,09. Hasil penilaian tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dengan predikat CC dengan nilai 57,18, sehingga capaian indikator kinerjanya sebesar 105,1%, dengan kriteria penilaian realisasi kinerja sangat tinggi, meningkat 9,8% dari Tahun 2014.

3. Opini Laporan Keuangan Pemerintah Kota Palembang

Pada Tahun 2015 Pemerintah Kota Palembang kembali menerima penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI atas laporan keuangan Pemerintah Kota Palembang Tahun 2014 dan merupakan tahun kelima Pemerintah Kota Palembang menerima opini WTP. Capaian indikator kinerjanya sebesar 100%, dengan kriteria penilaian realisasi kinerja sangat tinggi. Hasil tersebut sama dengan yang diperolehpada Tahun 2014.

Apabila dilihat dari perkembangan capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut:

N

o Indikator Kinerja Realisasi 2014 Realisasi 2015 Target 2018

1 Indeks Persepsi Korupsi (IPK) - 6,25 6

2 Skor Evaluasi SAKIP Kota

Palembang CC B B

3 Opini Laporan Keuangan Pemerintah Kota Palembang

WTP WTP WTP

(9)

Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini:

1. Meningkatnya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, seperti adanya aturan mengenai pelaporann grativikasi, LHKPN, pelaksanaan pelayanan perijinan secara terpadu.

2. Meningkatnya komitmen pimpinan dalam rangka menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN

3. Inspektorat Kota Palembang selaku APIP semakin berperan dalam peningkatan akuntabilitas kinerja dan keuangan seperti kegiatan pendampingan penyusunan laporan keuangan, pendampingan penyusunan laporan kinerja dan reviu terhadap laporan kinerja dan laporan keuangan sebelum diserahkan kepada BPK dan kementerian PAN dan RB.

Hambatan/Masalah :

1. Tidak dilaksanakannya survey eksternal oleh KPK atau survey transparancy international Indonesia pada Tahun 2014 dan 2015.

2. Belum semua Kepala Kepala SKPD mengimplementasikan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

Strategi / upaya pemecahan masalah:

1. Mendorong peningkatan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah hingga dapat diimplementasikan oleh semua SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Palembang.

2. Mendorong komitmen semua Kepala SKPD dalam rangka menciptakan tata kelola pemerintah yang baik dan bebas dari KKN.

Sasaran Strategis 3: Meningkatnya Laju Pertumbuhan Ekonomi Daerah

(10)

Pariwisata, Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan serta instansi terkait. Untuk mengukur sasaran ini terdapat satu indikator, sebagaimana tersaji pada tabel 3.7 di bawah ini:

Tabel 3.7: Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 3

No Indikator kinerja

Capaian

Realisasi Tahun 2015

2014 Target Realisasi % capaian

1 Laju Pertumbuhan Ekonomi 103,66% 8,76% 5,01% 57,19

Rata - rata capaian kinerja 57,19

Sumber data: BPS Kota Palembang Tahun 2015

Dari tabel 3.7 di atas pada sasaran ketiga ini indikator kinerja sasaran tersebut capaian kinerjanya mendapatkan hasil 57,19%. Hasil tersebut dapat dilihat dari uraian indikator Kinerjanya sebagai berikut:

1. Laju Pertumbuhan Ekonomi

Realisasi laju pertumbuhan ekonomi Kota Palembang pada Tahun 2015 ditargetkan 8,76% tetapi hanya terealisasi 5,01% sehingga capaian indikator kinerjanya mencapai 57,19%, dengan kriteria penilaian realisasi kinerja rendah

dan bila dibandingkan dengan Tahun 2014 indikator ini turun sangat signifikan sebesar 46,47%.

Apabila dilihat dari perkembangannya capaian indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut:

Tabel 3.8: Capaian Indikator Sasaran Strategis 3 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013-2018

N

o Indikator Kinerja Realisasi 2014 Realisasi 2015 Target 2018 1 Laju Pertumbuhan Ekonomi 9,05% 5,01% 9,01%

Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian sasaran ini:

(11)

Hambatan/Masalah:

Pada Tahun 2015 ini permasalahan yang menjadi hambatan adalah menurunnya laju pertumbuhan ekonomi sektor pertanian, perikanan dan kehutanan.

Strategi / upaya pemecahan masalah:

Untuk meningkatkan laju sektor pertanian, perikanan dan kehutanan maka strategi yang akan dilakukan untuk tahun selanjutnya adalah dengan meningkatkan produksi tanaman pangan, perkebunan semusim dan peternakan.

Sasaran Strategis 4: Meningkatnya Nilai Investasi

Sasaran strategis 4 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kedua

sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun 2013 2018‒ , yaitu ”Menciptakan Kota Palembang lebih aman untuk berinvestasi dan mandiri dalam pembangunan” dan juga untuk mencapai tujuan:”menciptakan lingkungan usaha yang kondusif”. Penanggungjawab sasaran ini adalah Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Kota Palembang. Untuk mengukur sasaran ini terdapat dua indikator, sebagaimana tersaji pada tabel 3.9 di bawah ini:

Tabel 3.9: Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 4

No Indikator kinerja

Capaian

Realisasi Tahun 2015

2014 Target Realisasi % capaian

1 Jumlah Investor berskala

Nasional (PMDN/PMA) 240,63% 32 perusahaan 20 perusahaan 62,5 2 Jumlah Nilai Investasi

berskala Nasional (PMDN/PMA)

8,8% Rp. 3.175.252.000.000 Rp.14.069.354.873.512 433

Rata - rata capaian kinerja 247,75

(12)

Dari tabel 3.9 di atas pada sasaran keempat ini kedua indikator kinerja sasaran tersebut rata-rata capaian kinerjanya mendapatkan hasil 247,75%. Hasil tersebut dapat dilihat dari uraian masing-masing indikator Kinerja:

1. Jumlah Investor berskala Nasional (PMDN/PMA)

Capaian Indikator Kinerja Jumlah Investor berskala Nasional (PMDN/PMA) dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi 20 (dua puluh) perusahaan dari 32 (tiga puluh dua) perusahaan yang menjadi target dari Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah pada Tahun 2015. Berdasarkan data tersebut Indikator kinerja ini hanya mencapai 62,5% dengan kriteria penilaian rendah. Hasil tersebut bila kita bandingkan dengan capaian pada Tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 178,13%.

2. Jumlah Nilai Investasi berskala Nasional (PMDN/PMA)

Capaian indikator kinerja jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi Rp.14.069.354.873.512 dari target Tahun 2015 Rp.3.175.252.000.000. Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai 433% dengan kriteria penilaian sangat tinggi. Hasil tersebut meningkat cukup signifikan dari Tahun 2014 sebesar 424,2%.

Apabila dilihat dari perkembangannya capaian indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut:

Tabel 3.10: Capaian Indikator Sasaran Strategis 4 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013-2018

N

o Indikator Kinerja Realisasi 2014 Realisasi 2015 Target 2018

1 Jumlah Investor berskala

(13)

2 Jumlah Nilai Investasi berskala Nasional (PMDN/PMA)

Rp. 255.320.990.707 Rp.14.069.354.873.512 Rp. 15.785.972.000.000

Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian sasaran ini:

1. Untuk indikator Jumlah Investor berskala Nasional (PMDN/PMA) pencapaiannya dipengaruhi oleh belum optimalnya pelaksanaan Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi dan Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi sehingga pencapaiannya turun dibandingkan pada Tahun 2014.

2. Untuk pencapaian indikator Jumlah Nilai investasi berskala Nasional dapat melampaui target dikarenakan pada Tahun 2015 rata-rata nilai investasi perusahaan mencapai Rp.700.000.000.000,- sehingga agregat investasi mengalami peningkatan yang signifikan.

Hambatan/Masalah:

Kurangnya promosi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Palembang dalam menarik perusahaan untuk berinvestasi di Kota Palembang membuat kurangnya realisasi akumulasi perusahaan yang berinvestasi pada Tahun 2015.

Strategi / upaya pemecahan masalah:

Untuk menyikapi hambatan dan permasalahan di atas maka Badan Penanaman Modal, Perijinan Terpadu Satu Pintu melakukan pengembangan sarana promosi baik berbentuk cetak, elektronik, ataupun media luar ruang sehingga dapat menarik investor sebanyak-banyaknya baik nasional maupun internasional pada tahun mendatang.

Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Kegiatan Perdagangan Masyarakat

(14)

Penanggungjawab sasaran ini adalah Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Palembang. Untuk mengukur sasaran ini terdapat satu indikator, sebagaimana tersaji pada tabel 3.11 di bawah ini:

Tabel 3.11: Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 5

No Indikator kinerja

Capaian

Realisasi Tahun 2015

2014 Target Realisasi % capaian

1 Kontribusi sektor PDRB terhadap PDRB

116,125% 16% 12,80% 80%

Rata - rata capaian kinerja 80%

Sumber data: Disperindagkop Kota Palembang Tahun 2015

Dari tabel 3.11 di atas pada sasaran kelima ini indikator kinerja sasaran mencapai 80%.Hasil tersebut dapat dilihat dari uraian indikator Kinerjanya sebagai berikut:

1. Kontribusi sektor PDRB terhadap PDRB

Capaian indikator kinerja kontribusi sektor PDRB terhadap PDRB dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi 12,80% dari target Tahun 2015 sebesar 16%. Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai 80% dengan kriteria penilaian tinggi. Hasil tersebut turun sebesar36,125%dari Tahun 2014.

Apabila dilihat dari perkembangannya capaian indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut:

Tabel 3.12: Capaian Indikator Sasaran Strategis 5 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013-2018

N

o Indikator Kinerja Realisasi 2014 Realisasi 2015 Target 2018

1 Kontribusi sektor PDRB terhadap PDRB

18,58% 12,80% 17%

Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian sasaran ini:

Sasaran ini memiliki dua kontribusi sektor yaitu sektor perdagangan dan sektor perindustrian, pada Tahun 2015 realisasi indikator ini mengalami penurunan dikarenakan:

1. untuk sektor perdagangan faktor yang mempengaruhi pencapaian adalah:

(15)

tradisional.

b. Kurang adanya sinergi informasi perdagangan antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

c. Kurang cepatnya pelayanan dalam rangka penerapan regulasi perdagangan internasional.

2.Untuk sektor perindustrian faktor yang mempengaruhi pencapaian adalah: Pada tahun-tahun sebelumnya sektor perindustrian klasifikasinya tergantung hanya pada sektor industri pengelolaan, sedangkan pada Tahun 2015 sektor industri pengolahan tersebut dipecah ke dalam empat klasifikasi meliputi: a. Industri pengolahan

b. Pengadaan listrik dan gas c. Pengadaan air, dan

d. Informasi serta komunikasi.

Hambatan/Masalah:

1.Adanya perubahan klasifikasi PDRB dimana sebelumnya PDRB di klasifikasikan dalam sembilan sektor sedangkan saat ini diklasifikasikan dalam 17 (tujuh belas) sektor.

2. Kelompok pengrajin yang ada di Kota Palembang kurang mendapatkan pembinaan sehingga berdampak pada kurang berkembangnya kelompok industri.

3. Sebelumnya sektor perdagangan klasifikasinya digabungkan dengan hotel dan restoran, sedangkan pada Tahun 2015 sektor perdagangan hanya terbatas pada perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil serta sepeda motor.

4. Krisis ekonomi yang terjadi di negara-negara tujuan ekspor Sumatera Selatan yang pada akhirnya mempengaruhi permintaan produk ekspor.

5. Adanya regulasi yang ketat dari Negara tujuan ekspor dalam menghadapi pasar bebas dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

6. Kurangnya promosi serta rendahnya upaya diversifikasi produk ekspor.

7. Masih rendahnya kesadaran pelaku usaha dibidang industri unruk memiliki perijinan dan legalitas dibidang industri.

8. Adanya kenaikan harga bahan pokok yang secara langsung berpengaruh terhadap biaya produksi industri rumah tangga yang memiliki keterbatasan modal.

Strategi / upaya pemecahan masalah:

(16)

2.Mengadakan sosialisasi tentang pentingnya memiliki industri dengan perijinan formal.

Sasaran Strategis 6: Penurunan Angka Pengangguran

Sasaran strategis 6 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kedua sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun 2013 2018‒ , yaitu ”Menciptakan Kota Palembang lebih aman untuk berinvestasi dan mandiri dalam pembangunan” dan juga untuk mencapai tujuan: "meningkatkan kapasitas industri yang menyerap tenaga kerja" Penanggungjawab sasaran ini adalah Dinas Tenaga Kerja Kota Palembang. Untuk mengukur sasaran ini terdapat dua indikator, sebagaimana tersaji pada tabel 3.13 di bawah ini:

Tabel 3.13: Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 6

No Indikator kinerja

Capaian

Realisasi Tahun 2015

2014 Target Realisasi % capaian

1 Tingkat Pengangguran terbuka 106,6% 9,5% 9,5% 100

2 Angka Partisipasi angkatan kerja

(per 1000) 109,5% 66,5% 62,9% 94,58

Rata - rata capaian kinerja 97,29

Sumber Data: Disnaker Kota Palembang Tahun 2015

Dari tabel 3.13 di atas pada sasaran keenam ini kedua indikator kinerja sasaran tersebut rata-rata capaian kinerjanya mendapatkan hasil 97,29%. Hasil tersebut dapat dilihat dari uraian masing-masing indikator Kinerja:

1. Tingkat Pengangguran Terbuka

Capaian indikator kinerja tingkat pengangguran terbuka dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi 9,5% sesuai dengan target Tahun 2015. Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai

100% dengan kriteria penilaian sangat tinggi. Namun capaian Tahun 2015 turun sebesar 6,6% dari Tahun 2014.

(17)

Capaian indikator kinerja angka partisipasi angkatan kerja (per1000) dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi 62,9% dari target 66,5% pada Tahun 2015. Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai 94,58% dengan kriteria penilaian sangat tinggi. Namun capaian Tahun 2015 turun sebesar 14,92% dari Tahun 2014.

Apabila dilihat dari perkembangan capaian indikator kinerja sasaran keenam dapat kami sampaikan sebagai berikut:

Tabel 3.14: Capaian Indikator Sasaran Strategis 6 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013-2018

No Indikator Kinerja Realisasi 2014 Realisasi 2015 Target 2018

1 Tingkat Pengangguran terbuka 9,15% 9,5% 8,8%

2 Angka Partisipasi angkatan kerja (per

1000) 70,13% 62,9% 72,5%

Sumber data: Disnaker Kota Palembang Tahun 2015

Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian sasaran ini: 1. Terlaksananya kegiatan pelatihan kerja.

2. Terlaksananya kegiatan bursa kerja dibulan April sampai Oktober dan bursa kerja khusus yang dilaksanakan pada enam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Kota Palembang. (data tenaga kerja yang terserap)

3. Terlaksananya kegiatan padat karya infrastruktur di beberapa Kecamatan dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak …..

Hambatan/Masalah:

1. Pengurangan (defisit) anggaran sebesar 20% pada Tahun 2015 sehingga beberapa kegiatan pelatihan kerja tidak terlaksana.

2. Masih kurangnya anggaran peningkatan sumber daya manusia sehingga tenaga kerja fungsional perantara hubungan kerja, pengantar kerja mediator dan pengawas pekerjaan masih sangat terbatas.

(18)

maupun setelah mendapatkan pekerjaan sehingga data angkatan kerja di Kota Palembang tidak didapatkan angka sebenarnya.

Strategi / upaya pemecahan masalah:

1. Memperbanyak kegiatan pelatihan kerja, bursa kerja dan kegiatan padat karya.

2. Memperbanyak kegiatan pengembangan SDM berupa pendidikan pelatihan Instruktur dan pengantar kerja.

3. Melaksanakan kegiatan sosialisasi pembuatan kartu pencari kerja dan penyusunan database ketenagakerjaan.

Sasaran Strategis 7: Berkembangnya Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Sasaran strategis 7 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi ketiga

sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun 2013 2018‒ , yaitu ”Meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan masyarakat” dan juga untuk mencapai tujuan:

”Mengembangkan usaha ekonomi rakyat”. Penanggungjawab sasaran ini adalah Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Palembang. Untuk mengukur sasaran ini terdapat tiga indikator, sebagaimana tersaji pada tabel 3.15 di bawah ini:

Tabel 3.15: Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 7

No Indikator kinerja

Capaian

Realisasi Tahun 2015

2014 Target Realisasi % capaian

1 Persentase koperasi aktif 100,40% 75,33% 75,72% 100,52

2 Persentase usaha mikro dan kecil

aktif 100,21% 89% 85% 95,51

3 Rasio UMK yang menjadi usaha

menengah 250,45% 24% 15% 62,5

Rata - rata capaian kinerja 86,17

Sumber data: Disperindagkop Kota Palembang Tahun 2015

Dari tabel 3.15 di atas pada sasaran ketujuh ini ketiga indikator kinerja sasaran tersebut rata-rata capaian kinerjanya mendapatkan hasil 86,17%. Hasil tersebut dapat dilihat dari uraian masing-masing indikator Kinerja.

1. Persentase Koperasi

Capaian indikator kinerja persentase koperasi aktif dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya.Indikator kinerja ini terealisasi

(19)

75,72% dari target Tahun 2015 sebesar

75,33%. Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai 100,52%

dengan kriteria penilaian sangat tinggi. Hasil capaian Tahun 2015 naik sebesar

0,12% dari Tahun 2014.

2. Persentase Usaha Mikro dan Kecil Aktif

Capaian indikator kinerja persentase usaha mikro dan kecil aktif dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi

85% dari target Tahun 2015 sebesar 89%.

Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai 95,51% dengan kriteria penilaian sangat tinggi. Namun capaian Tahun 2015 turun sebesar 4,7% dari Tahun 2014.

3. Rasio UMK yang menjadi Usaha Menengah

Capaian indikator kinerja rasio UMK yang menjadi usaha menengah dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi 15% dari target

24% pada Tahun 2015. Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai 62,5% dengan kriteria

2.1 usaha kecil Binaan Disperindagkop

(20)

penilaian rendah. Hasil capaian Tahun 2015 turun sebesar 187,95% dari Tahun 2014.

Apabila dilihat dari perkembangannya capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut:

Tabel 3.16: Capaian Indikator Sasaran Strategis 7 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013-2018

N

o Indikator Kinerja Realisasi 2014 Realisasi 2015 Target 2018

1 Persentase koperasi aktif 75,58% 75,72% 75,46%

2 Persentase usaha mikro dan kecil

aktif 87,18% 85% 96%

3 Rasio UMK yang menjadi usaha

menengah 55,1% 15% 30%

Sumber data: Disperindagkop Kota Palembang Tahun 2015

Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini:

1. Terlaksananya program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi, program pengembangan sistem pendukung bagi usaha mikro kecil menengah dan program pengembangan industri kecil dan menengah.

2. Adanya sosialisasi tentang fungsi, peranan dan manfaat koperasi yang dilakukan oleh dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Palembang.

Hambatan/Masalah:

1. Kurang adanya dukungan modal yang kuat baik dari pemerintah maupun swasta.

2. Anggota dan pengurus koperasi kurang professional.

3. Kurangnya sumber daya manusia yang mampu menghimpun dan memobilisasikan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang usaha.

Strategi / upaya pemecahan masalah:

1. Memberikan pelatihan kewirausahaan dalam upaya pembinaan UKM seperti pelatihan pengrajin batu akik

2. Memberikan pelatihan kepada anggota dan pengurus koperasi

3. Koperasi yang kecil dan lemah dapat bergabung agar menjadi koperasi yang lebih besar dan kuat.

(21)

Sasaran strategis 8 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi ketiga sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun 2013 2018‒ , yaitu ”meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan masyarakat” dan juga untuk mencapai

tujuan: ”meningkatkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat”. Penanggungjawab sasaran ini adalah Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Palembang. Untuk mengukur sasaran ini terdapat satu indikator, sebagaimana tersaji pada tabel 3.17 di bawah ini:T

3.17: Pengukuran Capaian Sasaran Strategis

Tabel 3.17: Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 8

No Indikator kinerja

Capaian

Realisasi Tahun 2015

2014 Target Realisasi % capaian

1 Ketersediaan pangan utama 100% 92% 99,79% 108,5

Rata - rata capaian kinerja 108,5

Dari tabel 3.17 di atas pada sasaran ketiga ini indikator kinerja sasaran tersebut capaian kinerjanya mendapatkan hasil 108,5%. Hasil tersebut dapat dilihat dari uraian indikator Kinerjanya sebagai berikut:

Ketersediaan pangan utama

Capaian indikator kinerja Ketersediaan pangan utama dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi

(22)

Cadangan Pangan Kota Palembang

Apabila dilihat dari perkembangan capaian indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut:

Tabel 3.18: Capaian Indikator Sasaran Strategis 8 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013-2018

N

o Indikator Kinerja Realisasi 2014 Realisasi 2015 Target 2018

1 Ketersediaan pangan utama 90 % 108,5% 98%

Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian sasaran ini:

1. Pelaksanaan program peningkatan produksi pangan yang didukung oleh kegiatan pengembangan cadangan pangan daerah, diversifikasi pangan dan tanaman, pemanfaatan lahan pekarangan berjalan dengan baik.

2. Stok pangan utama untuk Kota Palembang sangat cukup berdasarkan laporan pola panen bulanan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Palembang perbulan selama Tahun 2015.

3. Pemanfaatan lahan pekarangan skala rumah tangga bagi kelompok wanita tani/dasawisma sebanyak 55 (lima puluh lima) kelompok berjalan dengan baik.

4. Terlaksananya pengembangan desa mandiri pangan sebanyak dua kelurahan/desa, yaitu kelurahan talang jambe kecamatan sukarami dan kelurahan suka mulya kecamatan sematang borang.

Hambatan/Masalah:

(23)

2. Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan pokok yang beragam sehingga tidak hanya bergantung kepada ketersediaan beras.

Strategi / upaya pemecahan masalah:

1. Melakukan penyuluhan kekelompok wanita tentang pengelolaan lahan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga.

2. Melakukan penyuluhan sumber pangan alternatif berbasis sumber daya lokal.

Sasaran Strategis 9: Meningkatnya Hasil Produksi Perikanan

Sasaran strategis 9 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi ketiga

sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun 2013 2018‒ , yaitu ”meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan masyarakat” dan juga untuk mencapai tujuan: “mengembangkan Agribisnis dan Minapolitan”. Penanggungjawab sasaran ini adalah Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Palembang. Untuk mengukur sasaran ini terdapat satu indikator, sebagaimana tersaji pada tabel 3.19 di bawah ini:

Tabel 3.19: Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 9

No Indikator kinerja

Capaian Realisasi

Tahun 2015

2014 Target Realisasi % capaian

1 Meningkatnya hasil produksi

perikanan 118,12% 12.130 ton 7.853 ton 64,7

Rata - rata capaian kinerja 64,7

Sumber data: Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Palembang Tahun 2015

Dari tabel 3.19 di atas pada sasaran ketiga ini indikator kinerja sasaran tersebut capaian kinerjanya mendapatkan hasil 64,7%. Hasil tersebut dapat dilihat dari uraian indikator Kinerjanya sebagai berikut:

(24)

Capaian indikator kinerja meningkatnya hasil produksi perikanan dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi 7.853 ton dari target 12.130 ton pada Tahun 2015. Berdasarkan data tersebut capaian indikator kinerja ini adalah 64,7% dengan kriteria penilaian rendah. Capaian ini pada Tahun 2015 menurun sebesar 53,42% dari Tahun 2014.

Apabila dilihat dari perkembangannya capaian indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut:

Tabel 3.20: Capaian Indikator Sasaran Strategis 9 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013-2018

No Indikator Kinerja Realisasi 2014 Realisasi 2015 Target 2018

1 Meningkatnya hasil produksi

perikanan 13.205,5 ton 7.853 ton 15.256 ton

Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian sasaran ini:

Kurang optimalnya pelaksanaan sosialisasi dan pembinaan terhadap pembudidayaan ikan yang berkesinambungan sehingga keterampilan sumber daya manusia perikanan masih kurang keprofesionalismeannya, disamping itu masih sangat diperlukannya bantuan masyarakat berupa sarana dan prasarana budidaya perikanan guna meningkatkan hasil produksi perikanan.

Hambatan/Masalah:

(25)

Strategi/upaya pemecahan masalah:

1. Kedepannya Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan perlu membangun irigasi sehingga ketersediaan air cadangan atau penampungan air untuk para pembudidaya selama musim kemarau dapat terpenuhi.

2. Melakukan pengecekan rutin kualitas air di kolam pembudidaya ikan.

3. Melakukan pelatihan atau pembinaan dalam produksi pembuatan pakan ikan pada disetiap kelompok pembudidaya sehingga dapat mengurangi pembelian pakan pabrikan.

Sasaran Strategis 10: Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Perda Tata Ruang Kota yang Telah Ditetapkan

Sasaran strategis 10 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kelima

sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun 2013 2018‒ , yaitu ”Meningkatkan Pembangunan yang adil dan berwawasan lingkungan disetiap sektor” dan juga untuk mencapai tujuan: ”membangun infrastruktur daerah yang berkualitas dan merata”. Penanggungjawab sasaran ini adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Palembang dan Dinas Tata Kota. Untuk mengukur sasaran ini terdapat satu indikator, sebagaimana tersaji pada tabel 3.21 di bawah ini:

Tabel 3.21: Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 10

No Indikator kinerja

Capaian

Realisasi Tahun 2015

2014 Target Realisasi % capaian

1 Persentase kesesuaian

pemanfaatan ruang dengan RTRW 99,91358% 99,91358% 99,91358% 100

Rata - rata capaian kinerja 100

Sumber data: Bappeda Kota Palembang dan Dinas Tata Kota Tahun 2015

Dari tabel 3.21 di atas pada sasaran ketiga ini indikator kinerja sasaran tersebut capaian kinerjanya mendapatkan hasil 100%. Hasil tersebut dapat dilihat dari uraian indikator kinerja sebagai berikut:

Persentase Kesesuaian Pemanfaatan Ruang dengan RTRW

(26)

Indikator kinerja ini terealisasi 99,91358% dari target 99,91358% pada Tahun 2015. Berdasarkan realisasi tersebut, maka capaian indikator kinerja ini sebesar 100%

dengan kriteria penilaian sangat tinggi. Capaian pada Tahun 2015 sama dengan capaian pada Tahun 2014.

Apabila dilihat dari perkembangannya capaian indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut:

Tabel 3.22: Capaian Indikator Sasaran Strategis 10 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013-2018

N

o Indikator Kinerja Realisasi 2014 Realisasi 2015 Target 2018 1 Persentase kesesuaian pemanfaatan

ruang dengan RTRW 99,91358% 99,91358% 99,91373%

Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian sasaran ini:

1. Tersedianya informasi mengenai rencana rinci tata ruang berserta peta analog dan digital.

2. Terlaksananya tindakan awal terhadap pengaduan masyarakat tentang pelanggaran tata ruang.

Hambatan/Masalah:

Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan tata ruang dan keperuntukkan wilayah sehingga banyak masyarakat yang masih menggunakan sepadan sungai untuk tempat tinggal.

Strategi/upaya pemecahan masalah:

Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Palembang Tahun 2012-2032.

Sasaran Strategis 11: Meningkatnya Kualitas Lingkungan Hidup Pemukiman

(27)

yang adil dan berwawasan lingkungan disetiap sektor” dan juga untuk mencapai tujuan: ”membangun infrastruktur daerah yang berkualitas dan merata”. Penanggungjawab sasaran ini adalah Badan Lingkungan Hidup Kota Palembang, Dinas Kebersihan Kota Palembang dan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan PSDA Kota Palembang. Untuk mengukur sasaran ini terdapat tiga indikator, sebagaimana tersaji pada tabel 3.23 di bawah ini:

Tabel 3.23: Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 11

No Indikator kinerja

Capaian

Realisasi Tahun 2015

2014 Target Realisasi % capaian

1 Persentase Cakupan Pengelolaan Air Limbah Domestik

125,71% 75% 73,95% 98,6

2 Persentase Penanganan Sampah 90,09% 90% 77,85% 86,5

3 Pengurangan titik genangan 111,3% 62 titik 81 titik 130,64

Rata - rata capaian kinerja 105,24

Sumber data: Dinas PU BM dan PSDA, PU CK dan Perumahan, dan Dinas Kebersihan Kota Palembang Tahun 2015

Dari tabel 3.23 di atas pada sasaran kesebelas ini ketiga indikator kinerja sasaran tersebut rata-rata capaian kinerjanya mendapatkan hasil 105,24%. Hasil tersebut dapat dilihat dari uraian masing-masing indikator Kinerja:

1. Persentase Cakupan Pengelolaan Air Limbah Domestik

Capaian indikator kinerja persentase cakupan pengelolaan air limbah domestik dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi 73,95% dari target Tahun 2015 sebesar 75%.

Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai 98,6% dengan kriteria penilaian sangat tinggi. Namun capaian Tahun 2015 turun sebesar 20,47% dari Tahun 2014.

2. Persentase Penanganan Sampah

(28)

terealisasi 77,85% dari target Tahun 2015 sebesar 90%. Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai 86,5% dengan kriteria penilaian tinggi. Namun capaian Tahun 2015 turun sebesar 3,59% dari Tahun 2014.

3. Pengurangan Titik Genangan

Capaian indikator kinerja pengurangan titik genangan dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi 81 titik dari target Tahun 2015 62 titik. Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai 130,64% dengan kriteria penilaian sangat tinggi. Capaian Tahun 2015 naik sebesar 19,34% dari Tahun 2014.

Apabila dilihat dari perkembangan capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut:

Tabel 3.24: Capaian Indikator Sasaran Strategis 11 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013-2018

N

o Indikator Kinerja Realisasi 2014 Realisasi 2015 Target 2018

1 Persentase Cakupan Pengelolaan Air Limbah Domestik

65% 73,95% 100%

2 Persentase Penanganan Sampah 85% 77,85% 100%

3 Pengurangan titik genangan 62 titik 81 titik 31 titik

Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian sasaran ini:

1. Terlaksananya program pemberdayaan komunitas perumahan dengan kegiatan IPAL Komunal. Pada Tahun 2015 ada lima perumahan yang dibuatkan IPAL yaitu: Perumahan Cahaya Abadi, Cipta Permai Dua, Griya Pesona Borang, Griya Cipta Persada dan Griya Sako Permai. Pembangunan sistem pengelolaan limbah domestik ini ditargetkan dari Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2017 terbangun sebanyak 2000 (dua ribu) Sambungan Rumah (SR) sedangkan pada Tahun 2015 hanya dapat terealisasi sebanyak 213 (dua ratus tiga belas) Sambungan Rumah (SR) dari rencana 288 (dua ratus delapan puluh delapan) Sambungan Rumah (SR).

(29)

3. Terlaksananya program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong dengan kegiatan perencanaan pembangunan saluran drainase/gorong-gorong, survei kountur saluran drainase/gorong-drainase/gorong-gorong, pembangunan saluran drainase/gorong-gorong di 16 (enam belas) Kecamatan.

4. Berhasilnya pelaksanaan program peningkatan kinerja pengelolaan persampahan yang didukung dengan 12 (dua belas) kegiatan yang diantaranya adalah kerjasama dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Direktorat Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dalam bentuk pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah di TPA Sukawinatan serta kerjasama dengan Japan International Coorporation Agency (JICA) dalam kegiatan Pilot Project 3R dengan menerapkan pemilahan sampah tiga jenis diwilayah Kecamatan Alang Alang Lebar dengan dibangun TPS 3R diwilayah tersebut.

Hambatan/Masalah:

1. Belum terbangunnya Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) Domestik skala kota dan juga skala kawasan.

2. Belum adanya Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) untuk melayani penyedotan lumpur tinja di septictank warga atau Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S).

3. Kurangnya biaya, lahan dan sosialisasi mengenai pengelolaan limbah domestik.

4. Masih banyaknya air limbah yang dikelola secara tidak standar (buang langsung ke sungai dan cubluk).

5. Kurang tersedianya penyediaan sarana dan prasarana persampahan, seperti: angkutan sampah (motor sampah, mobil sampah, gerobak sampah dan peralatan pengelolaan sampah lainnya).

6. Kurangnya kemampuan aparat pengelola sampah.

7. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam hal pembuangan dan pemilahan sampah pada tempatnya.

8. Keterbatasan masalah untuk pembangunan, pemeliharaan dan peralatan. 9. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk buang sampah pada tempatnya

sehingga menghambat aliran air yang merupakan faktor utama yang selalu ditemui di lapangan.

(30)

11. Kurangnya kesadaran Perusahaan, BUMD, BUMN terhadap pentingnya bangunan drainase, memasang utilitas seperti kabel optik, pipa PDAM, Pertamina Gas dan lain-lain yang berada di jaringan drainase sehingga memperkecil bahkan menghambat debit aliran air.

12. Kurangnya kesadaran masyarakat dan Pengembang akan pentingnya menjaga rawa dalam mengatasi banjir/genangan. Alih fungsi lahan (penimbunan rawa secara ilegal) mengakibatkan berkurangnya daerah resapan dan tangkapan air sehingga menimbulkan genangan.

13. Kurangnya kesadaran masyarakat dan pemilik ruko untuk tidak menutup saluran terbuka secara permanen demi kepentingan pribadi sehingga saluran sulit dibersihkan serta menimbulkan tumpukan sendimen dan sampah di saluran, yang mengakibatkan saluran tidak dapat berfungsi secara normal.

14. Kurangnya peran serta stakeholder terkait dalam penegakkan perda yang ada.

Strategi/Upaya Pemecahan Masalah:

1. Membuat Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) Domestik yang terdiri dari: a. SPAL-Setempat (septictank)

b. SPAL-Terpusat Komunal/ Kawasan c. SPAL-Terpusat Kota.

2. Melakukan kemitraan dengan developer untuk menangani permasalahan kurangnya biaya dan lahan pembuatan IPAL Komunal.

3. Mengadakan sosialisasi mengenai pentingnya pengelolaan limbah domestik kepada masyarakat.

4. Meningkatkan kinerja pengelolaan persampahan dengan melaksanakan kegiatan penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan, peningkatan kemampuan aparat pengelolaan persampahan serta mengadakan sosialisasi pengelolaan persampahan.

5. Perencanaan yang komprehensif, yang dilanjutkan dengan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pengendali banjir.

(31)

7. Sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya bangunan drainase; tidak membangun permukiman liar dIatas dan disekitar jaringan drainase.

8. Komunikasi/Informasi untuk meningkatkan kesadaran pihak swasta, BUMD dan BUMN terkait untuk tidak memasang utilitas seperti kabel optik dan pipa di jaringan drainase.

9. Sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan pengembang akan pentingnya rawa sebagai tampungan air.

10. Sosialisasi dan Komunikasi untuk meniingkatkan kesadaran masyarakat dan pemilik ruko untuk tidak menutup saluran terbuka.

11. Sosialisasi terhadap stakeholder pemilik wilayah (Camat, Lurah dan RT) untuk berperan aktif dan peningkatan peran serta dalam mengawasi pelanggaran dan menjaga wilayah mereka dari penimbunan dan pembangunan rumah-rumah liar di sekitar kawasan sungai dan saluran. 12. Pelatihan/kursus dan penambahan Sumber Daya Manusia yang berkualitas

serta penambahan tenaga kerja yang berkualitas.

13. Penegakan peraturan-peraturan yang ada, pemberian rewards and punishment terhadap pelaksanaan peraturan dan membentuk unit sendiri yang bertugas dalam pengawasan dan penindakan terhadap bangunan/utilitas yang mengganggu jaringan drainase perkotaan.

Sasaran Strategis 12: Meningkatnya Aksebilitas Lalu Lintas

Sasaran strategis 12 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kelima

sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun 2013 2018‒ , yaitu ”Meningkatkan Pembangunan yang adil dan berwawasan lingkungan disetiap sektor" dan juga untuk mencapai

tujuan: ”membangun infrastruktur daerah yang berkualitas dan merata”. Penanggungjawab sasaran ini adalah Dinas Perhubungan Kota Palembang. Untuk mengukur sasaran ini terdapat satu indikator, sebagaimana tersaji pada tabel 3.25 berikut di bawah Ini:

Tabel 3.25: Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 12

No Indikator kinerja

Capaian Realisasi

Tahun 2015

2014 Target Realisasi % capaian 1 Waktu tempuh per 100 Kilometer 97,3 5,4 jam 5,6 jam 96,29

(32)

Dari tabel 3.25 di atas pada sasaran kedua belas ini indikator kinerja sasaran tersebut capaian kinerjanya mendapatkan hasil 96,26%. Hasil tersebut dapat dilihat dari uraian indikator Kinerjanya sebagai berikut:

1. Waktu tempuh per 100 Kilometer

Capaian indikator kinerja Waktu tempuh per 100 Kilometer dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi 5,6 jam dari target 5,4 jam pada Tahun 2015. Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai 96,29% dengan kriteria penilaian sangat tinggi. Namun capaian Tahun 2015 turun sebesar 1% dari Tahun 2014.

Apabila dilihat dari perkembangannya capaian indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut:

Tabel 3.26: Capaian Indikator Sasaran Strategis 12 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013-2018

N

o Indikator Kinerja Realisasi 2014 Realisasi 2015 Target 2018 1 Waktu tempuh per 100 Kilometer 5,55 jam 5,6 jam 5 jam Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian sasaran ini:

Terlaksananya penataan arus lalu lintas oleh Dinas Perhubungan Kota Palembang bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan serta pihak Kepolisian dapat meminimalisir adanya crossing (persimpangan)/U-Turn sehingga mengurangi hambatan samping atau kondisi faktor penghambat dipinggir jalan.

Hambatan/Masalah:

1. Pertumbuhan kendaraan (angkutan pribadi dan angkutan umum) di Palembang tidak sebanding dengan pertumbuhan/ pembangunan jalan baru. 2. Lahan parkir di dalam kota banyak di badan jalan (parkir tepi jalan umum).

Strategi / upaya pemecahan masalah:

1. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, dengan operasional angkutan umum yang representatif (BRT-Transmusi).

2. Meningkatkan kecepatan dan andalan pelayanan angkutan umum atau massal.

(33)

Sasaran Strategis 13: Tersedianya angkutan publik yang layak dan terjangkau

Sasaran strategis 13 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi kelima

sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun 2013 2018‒ , yaitu ” Meningkatkan Pembangunan yang adil dan berwawasan lingkungan disetiap sektor” dan juga untuk mencapai tujuan: ”membangun infrastruktur daerah yang berkualitas dan merata”. Penanggungjawab sasaran ini adalah Dinas Perhubungan Kota Palembang. Untuk mengukur sasaran ini terdapat satu indikator, sebagaimana tersaji pada tabel 3.27 berikut di bawah ini:

Tabel 3.27: Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 13

No Indikator kinerja

Capaian

Realisasi Tahun 2015

2014 Target Realisasi % capaian

1 Cakupan pelayanan angkutan umum terhadap jaringan jalan kota yang tersedia

99,88% 84% 83,90% 99,88

Rata - rata capaian kinerja 99,88

Dari tabel 3.27 di atas pada sasaran ketiga ini indikator kinerja sasaran tersebut capaian kinerjanya mendapatkan hasil 99,88%. Hasil tersebut dapat dilihat dari uraian indikator kinerjanya sebagai berikut:

Cakupan Pelayanan Angkutan Umum Terhadap Jaringan Jalan Kota yang tersedia

Capaian indikator kinerja cakupan pelayanan angkutan umum terhadap jaringan jalan kota yang tersedia dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi 83,90% dari target Tahun 2015 sebesar

84%. Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai 99,88% dengan kriteria penilaian sangat tinggi. Capaian indikator ini Tahun 2015 tidak mengalami perubahan dari Tahun 2014.

Apabila dilihat dari perkembangannya capaian indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut:

(34)

N

o Indikator Kinerja Realisasi 2014 Realisasi 2015 Target 2018

1 Cakupan pelayanan angkutan umum terhadap jaringan jalan kota yang tersedia

83,9% 83,90% 84%

Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini: Faktor yang mempengaruhi pencapaian keberhasilan sasaran ini adalah jumlah angkutan umum yang ada di Kota Palembang sebanding dengan penduduk di daerah yang akan dilayani angkutan umum. Sedangkan bagi masyarakat Kota Palembang yang tinggal di daerah yang jaringan jalannya belum mempunyai trayek angkutan umum menggunakan kendaraan pribadi.

Hambatan/Masalah:

Masih sulitnya penerbitan izin trayek angkutan umum terutama didaerah yang jauh dari pusat kota.

Strategi/upaya pemecahan masalah:

Memperbaiki proses penerbitan izin trayek angkutan umum sehingga daerah yang jauh dari pusat kota dapat dilayani oleh angkutan umum.

Sasaran Strategis 14: Meningkatnya Mutu Pendidikan Masyarakat

Sasaran strategis 14 ini merupakan salah satu upaya mencapai misi keenam sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun 2013 2018‒ , yaitu ”Melanjutkan pembangunan Kota Palembang yang elok sebagai Kota Metropolitan bertaraf Internasional, beradat dan sejahtera” dan juga untuk mencapai tujuan: ”Mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, mandiri dan berdaya saing tinggi”. Penanggungjawab sasaran ini adalah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga. Untuk mengukur sasaran ini terdapat 13 (tiga belas) indikator, sebagaimana tersaji pada tabel 3.29 berikut di bawah ini:

Tabel 3.29: Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 14

No. Indikator kinerja

Capaian

Realisasi Tahun 2015

2014 Target Realisasi % capaian

1. Penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf (tidak buta aksara)

(35)

No. Indikator kinerja

Capaian

Realisasi Tahun 2015

2014 Target Realisasi % capaian

2. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A

100,48% 99,54% 98,84% 99,29

3. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTS/Paket B

155,33% 99,54% 96,64 97,08

4. Angka Partisipasi Murni (APM)

SMA/ SMK/ MA/ Paket C 105,26% 95,05% 93,34 98,20

5. Angka Putus Sekolah (APS)

SD/MI 197,78% 0,40% 0,04 190

6. Angka Putus Sekolah (APS)

SMP/MTs 101% 0,15 0,00 200

7. Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA

200% 0,16 0,42 -62,5

8. Angka kelulusan (AL) SD/MI 100,60% 99,93 99,12 99,18

9. Angka kelulusan (AL) SMP/MTs 105,95% 99,93 94,21 94,27

10. Angka kelulusan (AL) SMA/SMK/MA

100,10% 99,92 69,24 69,29

11. Angka melanjutkan (AM) dari

SD/MI ke SMP/MTS 104,60% 95,15% 104,80 110,14

12. Angka melanjutkan (AM) dari

SMP/MTS ke SMA/SMK/MA 100,20% 100% 68,29 68,29

13. Rata-rata lama sekolah 121,62% 13,5 14,59 108,07

Rata - rata capaian kinerja 99,15

Sumber data: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Palembang Tahun 2015

Dari tabel 3.29 di atas pada sasaran keempat belas ini ketiga belas indikator kinerja sasaran tersebut rata-rata capaian kinerjanya mendapatkan hasil 99,15%. Hasil tersebut dapat dilihat dari uraian masing-masing indikator Kinerja:

1. Penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf (tidak buta aksara)

Capaian indikator kinerja Penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi 100% dari target Tahun 2015 sebesar 85%. Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai 117,64% dengan kriteria penilaian sangat tinggi. Capaian indikator ini turun sebesar 7,36% dari Tahun 2014.

2. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A

(36)

3. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTS/Paket B

Capaian indikator kinerja Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTS/Paket B dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi 96,64% dari target Tahun 2015 sebesar 99,54%. Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai 97,08% dengan kriteria penilaian sangat tinggi. Capaian indikator ini turun sebesar 58,25% dari Tahun 2014.

4. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/ SMK/ MA/ Paket C

Capaian indikator kinerja Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/ SMK/ MA/ Paket C dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi 93,34% dari target Tahun 2015 sebesar 95,05%. Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai 98,20% dengan kriteria penilaian sangat tinggi. Capaian indikator ini turun sebesar 7,06% dari Tahun 2014.

5. Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI

Capaian indikator kinerja Angka Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi 0,04% dari target Tahun 2015 sebesar 0,40%. Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai 190% dengan kriteria penilaian sangat tinggi. Capaian indikator ini turun sebesar 7,78% dari Tahun 2014.

6. Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs

Capaian indikator kinerja Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi 0,00% dari target Tahun 2015 sebesar 0,15%. Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai 200% dengan kriteria penilaian sangat tinggi. Capaian indikator ini naik sebesar 99% dari Tahun 2014.

(37)

Capaian indikator kinerja Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi 0,42% dari target Tahun 2015 sebesar 0,16%. Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai -62,5% dengan kriteria penilaian sangat tinggi. Capaian indikator ini turun sebesar 262,5%dari Tahun 2014.

8. Angka kelulusan (AL) SD/MI

Capaian indikator kinerja Angka Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi 99,12% dari target Tahun 2015 sebesar 99,93%. Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai 99,18% dengan kriteria penilaian sangat tinggi. Capaian indikator ini turun sebesar 1,42% dari Tahun 2014.

9. Angka kelulusan (AL) SMP/MTs

Capaian indikator kinerja Angka kelulusan (AL) SMP/MTs dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi 94,21% dari target Tahun 2015 sebesar 99,93%. Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai 94,27% dengan kriteria penilaian sangat tinggi. Capaian indikator ini turun sebesar 11,68% dari Tahun 2014.

10. Angka kelulusan (AL) SMA/SMK/MA

Capaian indikator kinerja Angka kelulusan (AL) SMA/SMK/MA dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi 69,24% dari target Tahun 2015 sebesar 99,92%. Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai 69,29% dengan kriteria penilaian sedang. Capaian indikator ini turun sebesar 30,81% dari Tahun 2014.

11.Angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTS

(38)

12.Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTS ke SMA/SMK/MA

Capaian indikator kinerja Angka Angka melanjutkan (AM) dari SMP/MTS ke SMA/SMK/MA dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi 68,29% dari target Tahun 2015 sebesar 100%. Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai 68,29% dengan kriteria penilaian sedang. Capaian indikator ini turun sebesar 31,91% dari Tahun 2014.

13.Rata-rata lama sekolah

Capaian indikator kinerja Rata-rata lama sekolah dapat diukur dengan cara membandingkan antara target dan realisasinya. Indikator kinerja ini terealisasi 14,59 tahun dari target Tahun 2015 sebesar 13,5 tahun. Berdasarkan data tersebut indikator kinerja ini mencapai 108,07% dengan kriteria penilaian sangat tinggi. Capaian indikator ini turun sebesar 13,55% dari Tahun 2014.

Apabila dilihat dari perkembangannya capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat kami sampaikan sebagai berikut:

Tabel 3.30: Capaian Indikator Sasaran Strategis 14 Terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2013-2018

No

. Indikator Kinerja Realisasi 2014 Realisasi 2015 Target 2018 1. Penduduk yang berusia > 15 tahun

melek huruf (tidak buta aksara)

100% 100% 100%

2. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A

100% 98,84% 99,60%

3. Angka Partisipasi Murni (APM)

SMP/MTS/Paket B 154,58% 96,64 99,60%

4. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/

SMK/ MA/ Paket C 102,09% 93,34 95,25%

5. Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 0,01% 0,04 0,25% 6. Angka Putus Sekolah (APS)

SMP/MTs 0,00% 0,00 0,00%

7. Angka Putus Sekolah (APS)

SMA/SMK/MA 0,00% 0,42 0,13%

8. Angka kelulusan (AL) SD/MI 100% 99,12 99,51% 9. Angka kelulusan (AL) SMP/MTs 105,87% 94,21 99,96% 10. Angka kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 100,01% 69,24 99,95% 11. Angka melanjutkan (AM) dari SD/MI

ke SMP/MTS

99,48% 104,80 99,95%

12. Angka melanjutkan (AM) dari SMP/MTS ke SMA/SMK/MA

100,19% 68,29 100%

13. Rata-rata lama sekolah 15,81 tahun 14,59 15 tahun

(39)

1. Terlaksananya program pendidikan keaksaraan yang ditunjang dengan kegiatan kejar paket A yang setara dengan tingkat SD, kejar paket B setara dengan SMP dan kejar paket C setara dengan SMA.

2. Terlaksananya program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun (enam tahun Pendidikan Sekolah Dasar dan tiga tahun Pendidikan Sekolah Menengah Pertama) yang ditunjang dengan penyediaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tingkat SD dan SMP, penyelenggaraan paket A setara SD, penyelenggaraan paket B setara SMP serta bantuan pemerintah Provinsi seperti program sekolah gratis (PSG) dan bantuan siswa miskin (BSM).

3. Terlaksananya program pendidikan menengah yang ditunjang dengan penyediaan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM), penyelenggaraan paket C setara SMA serta bantuan pemerintah Provinsi seperti program sekolah gratis (PSG) dan bantuan siswa miskin (BSM). 4. Terlaksananya program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.

Hambatan/Masalah:

1. belum adanya program yang dapat menuntaskan Angka Putus Sekolah tingkat SMP/MTs dan SMA/MA.

2. masih kurangnya kesadaran dari orang tua siswa menengah kebawah tentang pentingnya melanjutkan pendidikan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SMA).

3. belum adanya sinkronisasi data mengenai Pemetaan data Pendidikan yang menjadi tolok ukur kebijakan mengenai pendidikan di Kota Palembang.

Strategi / upaya pemecahan masalah:

1. Mensosialisasikan program Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) ke orang tua siswa melalui komite sekolah, tingkat SLTA.

2. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti Kementerian Agama yang membawahi MI, MTS, MA, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk data jumlah penduduk usia sekolah, Badan Statistik kota Palembang untuk mendapatkan data Pendidikan dan Bappeda sebagai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam Perencanaan Program. Pendidikan

Gambar

Tabel 3.1: Skala Nilai Peringkat Kinerja
Tabel 3.2: Pengukuran Capaian Penetapan Kinerja Tahun 2015
Tabel 3.5: Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 2
Tabel 3.7: Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kegagalan UNCLOS I dan UNCLOS II dalam menentukan lebar laut territorial dan konsepsi Negara kepulauan dikarenakan berbagai kepentingan setiap Negara, maka PBB terus

Berdasarkan hasil observasi keterampilan proses sains pada pra pedekatan Inquiry atau metode konvensional, didapati calon guru kimia hanya membuktikan teori saja tanpa memahami

Berdasarkan hasil uji hipotesis 1 (H 1 ), didapat bahwa pada tingkat signifikansi dibawah 0,05 Perbandingan nilai antara t hitung sebesar 5,593 lebih besar dengan nilai t tabel

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak PB di atas dapat diketahui bahwa status kepemilikan adalah milik bersama, pembiayaan untuk pembelian rumah dan apapun

PENGARUH LATIHAN RESISTANCE MENGGUNAKAN KARET TERHAD AP PENINGKATAN POWER LENGAN PAD A ATLET BOLA VOLI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disesuaikan dengan tujuan penelitian “ Endorphin Massage mempengaruhi Kesiapan Psikologi Ibu Hamil TM III

bahwa Cross Belt Self Cleaning Electro Magnetic Separator C/W Auxiliary Equipment CTL- 220 negara asal Jepang yang diimpor Pemohon Banding adalah barang yang berfungsi untuk

“Sesungguhnya ilmu itu sesuatu yang bersandar pada dalil, dan bermanfaat. darinya adalah sesuatu yang dibawa oleh