• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMB DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMB DAERAH"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV.

PRIORITAS DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016

4.1. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah.

Berdasarkan tema Pembangunan Nasional pada tahun 2016 “MEMPERCEPAT

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MELETAKKAN FONDASI PEMBANGUNAN YANG

BERKUALITAS” dan tema Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2016 dengan tetap memperhatikan Visi RPJMD Pemerintah Kota Palopo tahun 2013-2018 yaitu

Terwujudnya Palopo Sebagai Kota Pendidikan, Jasa Niaga dan Agroindustri yang Berwawasan Agama, Budaya dan Lingkungan yang Terkemuka di Indonesia maka tema

Pembangunan Kota Palopo tahun 2016 adalah :

“AKSELERASI PELAKSANAAN DAN PEMANTAPAN KEBIJAKAN STRATEGIS DAN PROGRAM PRIORITAS TAHUN 2016”

Dengan ditetapkannya tema pembangunan Kota Palopo tersebut maka tujuan dan sasaran

yang hendak dicapai pada kerangka perencanaan pembangunan daerah tahun 2016 harus

realistis dan obyektif dengan mempertimbangkan potensi isu permasalahan hasil kajian dan

evaluasi, capaian kinerja pembangunan pada tahun sebelumnya serta tingkat kepentingan

berdasarkan usulan Musrenbang.

Tujuan dan sasaran pembangunan harus memberikan arahan bagi pelaksanaan setiap

urusan pemerintah daerah baik urusan wajibmaupun urusan pulihan dalam mendukung

pelaksanaan Visi dan misi Pembangunan Kota Palopo. Adapun tujuan dan sasaran pada

pelaksanaan masing-masing misi diuraikan dalam matriks sebagaimana yang terlihat pada tabel

4.1.

Misi Tujuan Sasaran

Menyelenggarakanpemerintah an yang bersih, efisien, efektif dan demokratis dengan mengedepankan supremasi hukum. (Misi 1)

Meningkatkan kapasitas kelembagaan birokrasi dan kompetensi sumber daya aparatur

Terwujudnya kelembagaan birokrasi yang efisien (S1)

Meningkatnya kompetensi aparatur (S2)

Memperkuat sistem

perencanaan,

penganggaran dan

pengawasan pembangunan

Meningkatnya kualitas perencanaan, pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan program pembangunan daerah (S3)

Terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel (S4)

(2)

Mendorong pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan

pelayanan masyarakat

diberbagai sektor. (Misi 2)

Memperkuat peran serta

dan keswadayaan

masyarakat

Meningkatnya partisipasi dan swadaya masyarakat (S6)

Meningkatkan kualitas pelayanan umum

Meningkatnya efektifitas pelayanan terpadu pada kantor yang mengelola perizinan dan pelayanan umum lainnya (S7)

Berlakunya SOP pada semua SKPD (S8)

Mendorong ketersedianya kebutuhan pokok manusia khususnya pangan bagi masyarakat Kota Palopo. (Misi 3)

Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian, kehutanan dan perikanan untuk ketahanan pangan

Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, peternakan dan turunannya, hasil kehutanan dan perikanan (S9)

Meningkatnya produksi peternakan dan hasil turunannya (S10)

Meningkatnya produksi perkebunan (S11)

Meningkatnya produksi hasil hutan kayu dan non kayu (S12)

Meningkatnya produksi perikanan tangkap dan budidaya (S13)

Terdorongnya diversifikasi pangan dan keamanan pangan (S14)

Meningkatnya kapasitas dan kompetensi penyuluh (S15)

Mendorong perkembangan industri rumah tangga

Meningkatnya kuantitas dan kualitas industri rumah tangga produksi pangan dan non pangan (S16)

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui jalur pendidikan formal dan non formal. (Misi 4)

Optimalisasi akses dan mutu PAUD, pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan non formal kemaritiman

Meningkatnya akses dan mutu PAUD (S17)

Meningkatnya akses dan mutu pendidikan dasar dan menengah (S18)

Meningkatnya akses dan mutu pendidikan non formal kemaritiman (S19)

Akselerasi dukungan pengembangan pendidikan tinggi

Bertambahnya dukungan

pengembangan pendidikan tinggi (S20)

Meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat secara berkelanjutan. (Misi 5)

Meningkatkan upaya

kesehatan masyarakat

Meningkatnya tindakan prefentif terhadap gangguan kesehatan masyarakat (S21)

Meningkatkan Pembinaan Olah Raga

Terlaksananya pembinaan olah raga pendidikan, prestasi dan rekreasi (22) Meningkatkan kualitas

pelayanan kesehatan

(3)

Meningkatnya pertumbuhan perekonomian rakyat secara efisien dengan mendorong secara sungguh-sungguh simpul-simpul ekonomi rakyat

utamanya di bidang

perkoperasian/syariah, industri

rumah tangga, UMKM,

lembaga keuangan dan jasa,

serta mengembangkan

pariwisata dan budaya yang didukung oleh infrastruktur yang memadai. (Misi 6)

Memperkuat kelembagaan koperasi, UMKM dan keuangan mikro

Berfungsinya kelembagaan koperasi secara lebih profesional (S24)

Terbentuknya lembaga keuangan mikro (S25)

Membangun simpul

distribusi barang dan logistik

Meningkatnya fungsi simpul distribusi barang dan logistik (S26)

Mempertahankan pola relasi keragaman budaya

Berlangsungnya pola hubungan yang harmonis antar budaya yang berbeda-beda (S27)

Optimalisasi potensi destinasi wisata

Bertambahnya destinasi wisata yang berfungsi untuk dikunjungi (S28) Meningkatkan kapasitas

infrastruktur transportasi dan perhubungan

Bertambahnya kapasitas dan panjang jalan (S29)

Meningkatnya fungsi dan kapasitas pelabuhan tanjung ringgit sebagai pelabuhan bongkar muat barang dan manusia (S30)

Mengembangkan kawasan industri

Terwujudnya kawasan industri Palopo (KIPA) (S31)

Menjamin iklim investasi yang kondusif melalui pelayanan yang mudah, cepat, dan efektif, serta kepastian berusaha dan mendorong terciptanya lapangan pekerjaan. (Misi 7)

Meningkatkan kualitas pelayanan untuk investasi mendorong

Bertambahnya pelaku bisnis yang berpeluang untuk investasi (S32)

Meningkatkan kompetensi tenaga kerja

Bertambahnya tenaga kerja terlatih (S33)

Penataan kota yang

berwawasan lingkungan. (Misi 8)

Meningkatkan efektifitas perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang serta mengembangkan kawasan baru

Meningkatnya kepatuhan terhadap RTRW (S34)

Terwujudnya kawasan Kota Baru (Salemo) (S35)

Terwujudnya kawasan industri peternakan (KINAK) (S36)

Meningkatkan fungsi kawasan, luasan RTH dan penanggulangan lokasi rawan bencana

Meningkatnya fungsi kawasan lindung dan kawasan budidaya (S37)

Bertambahnya luas RTH (S38)

Meningkatnya kapasitas

kelembagaan penanggulangan bencana (S39)

Mengembangkan kesadaran berbangsa dan bernegara didalam otonomi daerah serta mendorong berkembangnya kehidupan beragama yang rukun guna mewujudkan ketertiban dan keamanan demi terciptanya kehidupan

Meningkatkan wawasan kebangsaan, toleransi beragama, ketertiban, keamanan dan harmonisasi sosial

Bertambahnya lembaga atau individu yang memiliki kesadaran kesatuan bangsa dalam bingkai NKRI (S40)

(4)

masyarakat yang harmonis. (Misi 9)

Meningkatnya harmonisasi sosial, ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat (S42)

4.2. Prioritas Pembangunan

Berdasarkan Tema Pembangunan Kota Palopo tahun 2016 dan berbagai permasalahan

dan tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan maka kebijakan prioritas pembangunan

pada tahun 2016 antara lain diarahkan pada : i) upaya peningkatan kualitas kehidupan masyarakat

melalui layanan pendidikan dan kesehatan yang memadai dan berkualitas, ii) optimalisasi

pengelolaan sumber daya lokal melalui penguasaan IPTEK dan Keterampilan Kerja, dan iii) upaya

peningkatan produktifitas ekonomi masyarakat melalui peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur

wilayah.

Dengan acuan penyusunan Rencana Pembangunan seperti diuraikan di atas, maka

prioritas dan strategi pembangunan Kota Palopo tahun 2016 adalah :

1. Penataan organisasi dan sistem pelayanan yang responsif gender

2. Penguatan manajemen SDM aparatur

3. Penguatan fungsi dan peran Lembaga Perencanaan Pembangunan Daerah

4. Penguatan fungsi dan peran Lembaga Pengelolaan Keuangan Daerah

5. Penguatan fungsi dan peran Lembaga Pengawasan Daerah

6. Optimalisasi peran serta masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat dalam

pembangunan

7. Penguatan fungsi dan peran Lembaga yang mengelola perizinan dan pelayanan

umum lainnya

8. Memberlakukan SOP dan SPM

9. Meningkatkan Pembinaan dan rehabilitasi penyandang penyakit sosial

10.Penguatan dukungan ketersediaan prasarana dan sarana produksi tanaman pangan

dan hortikultura

11.Penguatan dukungan ketersediaan prasarana dan sarana produksi perkebunan

12.Penguatan dukungan ketersediaan prasarana dan sarana produksi peternakan

13.Penguatan dukungan ketersediaan prasarana dan sarana produksi kehutanan

14.Penguatan dukungan ketersediaan prasarana dan sarana produksi perikanan

15.Peningkatan kordinasi sinergitas lintas sektor dalam pengelolaan konsumsi pangan,

(5)

16.Penguatan akses informasi pelaku utama dan pelaku usaha bidang pertanian,

perikanan dan kehutanan

17.Melaksanakan kerjasama kelembagaan industri rumah tangga

18.Fasilitasi ketersediaan sarana dan prasarana PAUD

19.Peningkatan efektivitas dukungan pembiayaan layanan pendidikan melalui pendidikan

gratis

20.Mengembangkan karir dan pengetahuan pendidik dan tenaga kependidikan

21.Mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam proses belajar mengajar

22.Mendidik pemuda setiap tahun untuk dikirim menjadi pelaut

23.Menyediakan akses dalam mempermudah keberlanjutan pendidikan tinggi pada level

yang dapat bersaing pada tingkat nasional

24.Mendorong keikutsertaan masyarakat dalam upaya pemenuhan kesehatan

25.Menyediakan dukungan sistem pelayanan kesehatan masyarakat

26.Mendorong Pembinaan Olah raga Pendidikan, Prestasi dan rekreasi

27.Meningkatkan kualitas kelembagaan perkoperasian

28.Pembentukan lembaga koperasi syariah

29.Rehabilitasi dan peningkatan jalan

30.Menyediakan pusat-pusat distribusi barang dan logistik

31.Membangun kerjasama distribusi barang dan logistik antar daerah

32.Meningkatkan pemahaman keragaman budaya bagi masyarakat

33.Optimalisasi promosi destinasi wisata

34.Pembangunan jalan dan sarana pendukungnya

35.Rehabilitasi dan peningkatan jalan

36.Melaksanakan koordinasi peningkatan fungsi dan kapasitas pelabuhan tanjung ringgit

37.Penataan kawasan dan pengembangan pengelolaan KIPA

38.Pemberian kemudahan dalam berinvestasi

39.Peningkatan kapasitas lembaga latihan kerja

40.Penguatan Regulasi perencanaan penataan ruang

41.Pengembangan wilayah Pesisir

42.Penataan kawasan industri peternakan

43.Peningkatan kelestarian dan daya dukung lingkungan pada kawasan lindung dan

kawasan budidaya

44.Penegakan regulasi pengelolaan RTH

(6)

46.Peningkatan kesiagaan pencegahan dan penanggulangan bencana

47.Optimalisasi pengelolaan TPA

48.Pembangunan IPLT dan Ipal

49.Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat

50.Optimalisasi peran dan fungsi FKUB

51.Memperkuat sistem kelembagaan pengembangan ketentraman, ketertiban dan

kenyaman kehidupan bermasyarakat

Berdasarkan prioritas pembangunan Kota Palopo tahun 2016 sebagaimana dimaksud di atas, maka ditentukan kebijakan sebagai berikut :

1. Penyesuaian struktur kelembagaan

2. Peningkatan kualitas Sumber daya Aparatur

3. Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan

4. Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan

5. Peningkatan kualitas pengawasan daerah

6. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan

7. Pengembangan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

8. Peningkatan efektivitas pengelolaan perizinan dan pelayanan umum

9. Pemenuhan standar pelayanan pemerintah

10.Upaya penanggulangan masalah kesejahteraan sosial secara simultan dan berkesinambungan

11.Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura

12.Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan

13.Peningkatan produksi dan produktivitas peternakan dan turunannya

14.Peningkatan produksi hasil hutan

15.Peningkatan produksi dan produktivitas hasil perikanan

16.Pemberdayaan masyarakat dalam pemenuhan hak atas pangan

17.Peningkatan koordinasi penyuluhan

18.Fasilitasi masyarakat untuk dididik menjadi calon wirausahaan

19.Pemerataan sarana dan prasarana PAUD

20.Pemenuhan standar pembiayaan pendidikan

21.Fasilitasi Peningkatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

22.Peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran agama melalui lembaga pendidikan formal dan nonformal

23.Fasilitasi pengiriman pemuda menjadi calon pelaut

24.Pemberian bantuan program S1, S2 dan S3 bagi PNS dan Masyarakat yang memiliki prestasi akademik

25.Gerakan hidup sehat

26.Penerapan standar pelayanan

27.Pembinaan Olah raga pendidikan, prestasi dan rekreasi

28.Fasilitasi perbaikan mutu kelembagaan

(7)

30.Menjadikan Palopo sebagai daerah kota "hub" untuk daerah sulsel bagian utara

31.Fasilitasi kerjasama dunia usaha antar daerah

32.Fasilitasi interaksi dan interrelasi budaya

33.Peningkatan kemitraan Pengembangan destinasi wisata

34.Pembukaan jalan baru dan pendukungnya

35.Peningkatan kualitas jalan

36.Peningkatan kemitraan dan sinergitas pengembangan kapasitas pelabuhan tanjung ringgit

37.Optimalisasi peningkatan kemitraan

38.Diseminasi informasi kemudahan investasi

39.Pemenuhan sarana dan prasarana BLK

40.Peningkatan peran dan fungsi badan

41.koordinasi penataan ruang daerah

42.Penataan kawasan pesisir Sampoddo - Lemolemo (SALEMO)

43.Pembangunan Kawasan Industri Peternakan

44.Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan

45.Optimalisasi pengawasan RTH

46.Penambahan jumlah areal hutan kota

47.Peningkatan Mitigasi bencana

48.Penyediaanya infrastruktur persampahan

49.Meningkatnya penanganan limbah tinja dan B3

50.Peningkatan kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

51.Peningkatan kerjasama inter dan antar umat beragama

Referensi

Dokumen terkait

perumusan program dan kegiatan sesuai rencana strategis, kebijakan dan sistem manajemen yang telah ditetapkan pada bidang akademik dan publikasi ilmiah di tingkat

Histogram of Oriented Gradient (HOG) adalah metode yang digunakan untuk deteksi obyek, histogram berisi channel-channel arah/orientasi gradient dari piksel-piksel pada

White menulis di dalam bukunya, “Maksud pembentukan kelompok kecil sebagai suatu bentuk kelompok dinamis adalah untuk meningkatkan kualitas dan fungsi, bahkan setidaknya

Dalam memproses suatu citra USG janin yang berbeda tidak dapat digunakan sebuah program dengan parameter yang sama sehingga harus dilakukan beberapa kali pengujian dengan

Perbedaan sekolah ini dengan sekolah lainnya salah satunya adalah terletak pada penempatan ruang dalam yang dilakukan berdasarkan teori Intersection Multicultural yaitu, munculnya

Menurut Slameto (2010: 2) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

Penggunaan media sebagai alat komunikasi ini dimaksudkan selain untuk mengenalkan masyarakat Suku Bajo Wakatobi kepada dunia, juga untuk membantu Suku Bajo Wakatobi

Dari semua pemaparan tentang dampak konflik sosial keagamaan antara NU dan Muhammadiyah yang terjadi di Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun,tersebut dapat