• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 MODEL PALU | Ridwan | GeoTadulako 8999 29511 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "IDENTIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 MODEL PALU | Ridwan | GeoTadulako 8999 29511 1 SM"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN

GEOGRAFI DI MADRASAH ALIYAH

NEGERI 2 MODEL PALU

MOHAMAD RIDWAN

A 351 12 035

JURNAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P. IPS FKIP UNTAD

Penerbit : E- Journal Geo- Tadulako UNTAD Email: EduRidwan_13@gmail.com

ABSTRAK

Mohamad Ridwan (2017). Identifikasi Media Pembelajaran Geografi di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Palu. Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS Universitas Tadulako, Samuel Sanda Patampang (Pembimbing I), Nurvita (Pembimbing II).

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi ketersediaan media pembelajaran geografi meliputi a) Jenis b) Jumlah c) Kondisi, dan 2) pemanfaatan media pembelajaran geografi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif, lokasi penelitian terletak di MAN 2 Model Palu. Populasi dalam penelitian ini yakni personil sekolah meliputi wakil kepala sekolah bidang kurikulum, wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasaran, guru geografi dan siswa pada jurusan IPS, sehingga dari populasi tersebut akan diperoleh data seluruh media pembelajaran geografi yang tersedia di MAN 2 Model Palu. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling yakni dua orang guru geografi, dua orang wakil kepala sekolah, sedangkan pengambilan sampel untuk siswa menggunakan teknik Random Sampling yakni 45 siswa pada jurusan IPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Ketersediaan media pembelajaran geografi di MAN 2 Model Palu meliputi: a) jenis media yang paling banyak dimiliki sekolah adalah media visual seperti peta, gambar dan buku paket b) jumlah media termasuk kategori kurang dan c) kondisi media pembelajaran tergolong baik. 2) Pemanfaatan media pembelajaran geografi MAN 2 Model Palu dapat dilihat dari a) persepsi siswa terhadap pemanfaatan media oleh guru meliputi: motivasi siswa sebesar 96,6%, efektifitas penggunaan media sebesar 55% dan sikap siswa pada media pembelajaran sebesar 80%. b) penggunaan media pembelajaran oleh guru selalu menyesuaikan antara ketersediaan media pembelajaran dengan materi pembelajaran geografi.

(3)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P. IPS FKIP UNTAD

Penerbit : E- Journal Geo- Tadulako UNTAD Email: EduRidwan_13@gmail.com ABSTRACT

Mohamad Ridwan (2017). Identification of Geography Learning Media at Madrasah Aliyah

Negeri 2 Palu. Skripsi, Geography Education Study Program, Social Science Department, Teacher Training and Education Faculty, Tadulako University. Under the Supervisions of (I) Samuel Sanda Patampang, and (II) Nurvita.

This research intends to 1) identify availability of geography learning media include: type, quantity, and condition, 2) utilization of geography learning media. This is a qualitative research using descriptive approach. This research was conducted at MAN 2 Model Palu. Population of this research are vice principal of curriculum, vice principal of facilities and infrastructure, geography teacher, and student of social science. So that from the population

will be gained data of all geography learning media available at MAN 2 Model Palu. Sampel

was taken through purposive sampling. The total number of sampling is two geography teachers, two vice principal. While the sampling for students was taken through random sampling that is 45 student of social science. The result of this research revealed that 1) the availability of geography leraning media cover: The type of media that the school have is visual media such as maps, pictures, and textbooks, 2) the utilization of learning media of

geography at MAN 2 Model Palu can be seen trough: a) students’ perception toward media

utilization by teacher include: student motivation 96,6%, affectivity of media usage 55%, and student attitude on learning media 80%, b) the use of instructional media by teacher always adjust between the availability of learning media to learning materials of geography.

(4)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P. IPS FKIP UNTAD

Penerbit : E- Journal Geo- Tadulako UNTAD Email: EduRidwan_13@gmail.com

PENDAHULUAN

Sekolah harus bisa menyiapkan komponen penunjang untuk membantu guru dalam proses mengajar serta membantu siswa agar lebih mudah memahami pembelajaran yang akan diterima. Kompenen yang bisa menunjang pembelajaran salahsatunya yaitu ketersediaan sarana dan prasarana sekolah. Sarana dan prasarana sangat dibutuhkan untuk membantu kegiatan belajar mengajar serta dapat menghasilkan proses pembelajaran yang berkualitas, efektif dan efisien.

Sarana yang sangat penting terhadap kegiatan pembelajaran yaitu ketersediaan media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Kemajuan ilmu dan teknologi saat ini semakin berkembang pesat, sehingga metode pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak hanya dapat melalui penjelasan lisan ataupun penjelasan yang dapat diperoleh siswa dari buku pelajaran. Kegiatan pembelajaran, guru dituntut untuk dapat menyampaikan isi dari setiap materi yang telah diatur dalam kurikulum. Namun, tidak semua siswa dapat memahami setiap materi yang dijelaskan oleh guru jika penerapannya hanya dengan melalui pemahaman lisan. Hal tersebut dikarenakan daya berpikir setiap siswa berbeda-beda, sehingga penjelasan melalui media diharapkan mampu membantu guru untuk menyampaikan setiap materi dalam pembelajaran.

Media pembelajaran merupakan salah satu alat distribusi dari guru sebagai pemberi pesan kepada siswa sebagai orang yang menerima pesan. Salah satu teori yang mendukung penggunaan media dalam pembelajaran yaitu teori. Skinner (dalam Sadiman dkk, 2009:9), teori tingkah laku (behaviorism theory) mulai mempengaruhi penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran.

Teori tingkah laku (behaviorism theory) dapat mendorong orang untuk lebih memperhatikan siswa dalam proses belajar mengajar. Menurut teori ini, mendidik adalah mengubah tingkah laku siswa. Perubahan tingkah laku ini harus tertanam pada diri siswa sehingga menjadi adat kebiasaan. Supaya tingkah laku tersebut menjadi alat kebiasaan, setiap ada perubahan tingkah laku positif ke arah tujuan yang dikehendaki, harus diberi penguatan

(reinforcement), berupa pemberitahuan bahwa tingkah laku tersebut telah betul. Teori ini telah mendorong diciptakannya media yang dapat mengubah tingkah laku siswa sebagai hasil proses pembelajaran. Media instruksional yang terkenal yang dihasilkan teori ini ialah

(5)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P. IPS FKIP UNTAD

Penerbit : E- Journal Geo- Tadulako UNTAD Email: EduRidwan_13@gmail.com

Pendekatan sistem (system approach) mulai menampakkan pengaruhnya dalam kegiatan pendidikan dan kegiatan pembelajaran. Pendekatan sistem ini mendorong digunakannya media sebagai bagian integral dalam program pembelajaran. Program pembelajaran harus direncanakan secara sistematis dengan memusatkan perhatian pada siswa. Program pembelajaran direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa serta diarahkan kepada perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Perencanaan ini media yang akan dipakai dan cara menggunakannya telah dipertimbangkan dan ditentukan dengan seksama.

Tiga tahun terakhir, pencapaian nilai hasil UN (Ujian Nasional) pada mata peleajaran geografi di kota Palu masih kurang memuaskan. Menurut data yang diperoleh dari dinas pendidikan kota Palu pada tahun 2014 nilai tertinggi mata pelajaran geografi yaitu 6,37, pada tahun 2015 nilai tertinggi hanya mencapai 54,32 dan pada tahun 2016 nilai tertinggi mata pelajaran geografi adalah 69,33. Hal tersebut tentu saja dapat menjadi perhatian khusus pada mata pelajaran IPS geografi untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran. Sehingga diharapkan nilai UN pada mata pelajaran geografi mengalami peningkatan pada tahun-tahun berikutnya.

Berdasarkan Dari uraian di atas, menjadi landasan bagi penulis untuk menyusun

penelitian terhadap “Identifikasi Media Pembelajaran Geografi Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Palu”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini penulis merumuskan persoalan dalam bentuk pertanyaan yakni, 1) Bagaimana ketersediaan media pembelajaran geografi yang meliputi jenis, jumlah dan kondisi media di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Palu, 2) Bagaimana pemanfaatan media pembelajaran geografi di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Palu

Tujuan dan Manfaat Penelitian

(6)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P. IPS FKIP UNTAD

Penerbit : E- Journal Geo- Tadulako UNTAD Email: EduRidwan_13@gmail.com

terkait agar dapat memberi dukungan positif berupa bantuan moril dan materil terhadap kewenangan otonomi sekolah untuk lebih meningkatkan sarana pembelajaran di sekolah-sekolah mengah atas yang berada di kota Palu. 2) Penelitian ini juga dapat memberikan pemahaman kepada siswa bahwa pelajaran geografi dengan menggunakan media pembelajaran merupakan suatu alat yang dapat membantu dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga minat siswa dalam mempelajari geografi diharapkan dapat meningkat

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Sehingga, data penelitian yang diperoleh dijabarkan dalam bentuk narasi. Narasi yang dimaksud yaitu berupa gambaran serta kesimpulan dari subjek penelitian yang berada di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Palu.

Populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel

Populasi dalam penelitian ini yaitu personil di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Palu yang terdiri atas wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru mata pelajaran geografi serta seluruh siswa jurusan IPS yang berjumlah 149 siswa. Populasi yang telah disebutkan diatas merupakan responden yang digunakan untuk memperoleh informasi mengenai media pembelajaran geografi. Adapun jumlah responden yang dipilih pada penelitian ini adalah 45 orang yang diperoleh dengan menggunakan teori Arikunto sebesar 30%. Pemilihan atau penentuan responden dilakukan dengan teknik purposive sampli yang digunakan untuk guru dan teknik random sampling

yang digunakan untuk siswa.

Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah: a) Observasi dan Dokumentasi

(7)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P. IPS FKIP UNTAD

Penerbit : E- Journal Geo- Tadulako UNTAD Email: EduRidwan_13@gmail.com

b) Wawancara (interview)

Wawancara yang digunakan yaitu wawancara terstruktur, dimana pewawancara telah mempersiapkan pertanyaan yang akan diajukan kepada responden. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan terhadap wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, wakil kepala sekolah bidang kurikulum serta guru pada mata pelajaran geografi.

c) Angket

Angket yang digunakan yaitu angket tertutup, pedoman pembuatan angket melihat pada skala likert dimana peneliti telah mempersiapkan jawaban dari pertanyaan maupun pernyataan yang diberikan kepada responden. Angket tersebut diberikan kepada siswa kelas X, Kelas XI, dan kelas XII pada jurusan IPS. Teknik ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap ketersediaan dan penggunaan media pembelajaran.

d) Dokumentasi

Teknik dokumentasi dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Palu dengan tujuan untuk memperoleh data ketersediaan media pembelajaran meliputi jumlah, jenis dan kondisi media pembelajaran tersebut. Sehingga dengan adanya dokumentasi dapat memperkuat data observasi mengenai media pembelajaran geografi yang tersedia di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Palu.

Analisis Data

Analisis data diperlukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan penelitian sesuai dengan tujuan yang telah di tetapkan peneliti. Setelah data terkumpul kemudian di analisis, sehingga nantinya akan menghasilkan kesimpulan yang akan dipertanggung jawabkan kebenarannya. Dalam penelitian ini, pengolahan data terbagi atas dua yakni pengolahan data angket dan pengolahan data wawancara. Data yang diperoleh dari pemberian angket dilakukan dengan pengolahan teknik presentase, dengan rumus:

P =N X F

Keterangan :

P = Presentase (jumlah persentase yang dicari)

F = Frekuensi (jumlah alternatif jawaban yang dipilih) N = Jumlah responden

(8)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P. IPS FKIP UNTAD

Penerbit : E- Journal Geo- Tadulako UNTAD Email: EduRidwan_13@gmail.com

Selanjutnya, untuk pengolahan data observasi dan wawancara dilakukan menggunakan model Miles dan Huberman dimana pengolahan data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

1. Reduksi data

Reduksi data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang ada, lalu memilih data yang diperlukan serta memusatkan perhatian pada suatu topik yang akan dikaji lebih mendalam. Sugiyono (2014 : 247), dengan reduksi, maka peneliti merangkum, mengambil data dan pokok dan penting, membuat kategorisasi, berdasarkan huruf besar, huruf kecil dan angka.

2. Penyajian data

Penyajian data dilakukan dengan tujuan mengumpulkan data lalu ditafsirkan secara deskriptif atau diuraikan dalam bentuk bagan sehingga bisa diperoleh informasi dari data tersebut.

3. Penarikan Kesimpulan

Tahap ini merupakan tahap akhir dimana data atau informasi yang di peroleh dari tahap reduksi dan tahap penyajian dilakukan dengan menarik suatu kesimpulan sebagai bahan evaluasi atau informasi baru dari data yang telah diperoleh.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ketersediaan Media Pembelajaran Geografi

Ketersediaan media pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Palu meliputi jenis, jumlah dan kondisi media. Media tersebut dibagi dalam tiga kategori yakni media audio, media visual dan media audio visual. Ketersediaan media pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Palu dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

No Jenis Media Jumlah Kondisi Media

(9)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P. IPS FKIP UNTAD

Penerbit : E- Journal Geo- Tadulako UNTAD Email: EduRidwan_13@gmail.com

1 2 3 4

18 Proyektor/LCD 16 Terdapat 1 unit kurang baik 19 Perangkat Komputer 41 Baik

20 Jumlah 177

Dilihat dari tabel diatas dapat diketahui bahwa media pembelajaran geografi di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Palu yang paling dominan dan beragam jenisnya yaitu media visual (media yang dapat dilihat), tersedianya media berupa peta, atlas, dan globe. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Palu telah menyediakan media utama atau media yang wajib dimiliki atau digunakan oleh guru geografi. Selain ketiga media yang telah disebutkan, media berupa gambar, handout dan buku paket sudah tersedia dengan baik. Sedangkan pada media jenis realia atau alat peraga sangat kurang ketersediannya. Selanjutnya, untuk media audio (media yang dapat didengar) seperti radio dan alat perekam sudah tidak lagi digunakan karena penggunaannya dapat digantikan oleh handphone.

Pemanfaatan Media Pembelajaran Geografi

Pemanfaatan media pembelajaran di Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Palu diperoleh melalui wawancara terhadap guru. Media yang tergolong sering digunakan yaitu media visual berupa peta, gambar dan buku paket yang disediakan oleh pihak perpustakaan. Selain itu, pemanfaatan media pembelajaran disesuaikan dengan materi pembelajaran dan ketersediaan media pembelajaran. Pada media audio visual, pemanfaatannya sangat jarang digunakan. Hal tersebut dipengaruhi ketersediaan bahan yang masih terbatas, tenaga dan kesesuaian materi pembelajaran.

(10)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P. IPS FKIP UNTAD

Penerbit : E- Journal Geo- Tadulako UNTAD Email: EduRidwan_13@gmail.com

pembelajaran, maka langkah yang dilakukan yaitu guru melakukan berbagai macam variasi pada model dan metode pembelajaran agar siswa tetap konsentrasi dalam proses belajar mengajar.

Pemanfaatan media dalam penelitian ini juga mengambil tanggapan dari siswa. Tanggapan tersebut diperoleh dari penyebaran angket terhadap siswa kelas X, kelas XI dan kelas XII jurusan IPS. Terdapat tiga indikator yang diukur mengenai tanggapan siswa terhadap pemanfaatan media. Indikator tersebut meliputi motivasi siswa terhadap ketersediaan media pembelajaran geografi, efektifitas dari penggunaan media pembelajaran geografi dan sikap siswa terhadap media pembelajaran geografi. Agar lebih memudahkan penjabaran dari persepsi siswa, maka dituangkan pada tabel presentase yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa:

1) Indikator motivasi, indikator ini terdiri dari angket nomor satu sampai nomor lima yang apabila dirata-ratakan maka akan diperoleh 97% responden yang memberikan tanggapan sangat setuju dan setuju, artinya responden merasa termotivasi apabila belajar menggunakan media pembelajaran dan 3% responden lainnya menyatakan kurang setuju dan tidak setuju. Sehingga, pemanfaatan media pembelajaran geografi dapat diterima serta memberikan suasana yang lebih menarik untuk siswa.

2) Indikator efektifitas, dimana pada indikator ini terdiri dari angket nomor enam sampai nomor empat belas. Angket yang merupakan indikator dari efektifitas memiliki nilai rata-rata sebesar 55% responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju, serta 45% menyatakan kurang setuju dan tidak setuju. Sehingga dari hasil tersebut kita dapat mengetahui bahwa responden yang menyatakan pemanfataan media pembelajaran sudah efektif hampir seimbang dengan responden yang memberikan pernyataaan bahwa

(11)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P. IPS FKIP UNTAD

Penerbit : E- Journal Geo- Tadulako UNTAD Email: EduRidwan_13@gmail.com

pemanfaatan media pembelajaran belum efektif. Hal tersebut dikarenakan guru tidak menggunakan media pembelajaran pada setiap materi, guru hanya akan menggunakan media pembelajaran apabila ketersediaan media yang dimiliki sesuai dengan materi yang akan dipelajari.

3) Indikator yang terakhir yaitu indikator sikap, indikator ini meliputi angket pada nomor 15 sampai dengan nomor 21. Hasil dari indikator ini adalah 80% responden menyatakan sangat setuju dan setuju, serta 20% responden menyatakan kurang setuju dan tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan sikap yang baik terhadap pemanfaatan media pembelajaran. Dengan adanya pemanfaatan media pembelajaran siswa merasa mampu meningkatkan pengetahuan mereka terhadap pembelajaran geografi.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian secara langsung di lapangan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. ketersediaan media pembelajaran yang dimiliki oleh Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Palu yaitu jenis media visual, untuk media audio visual sangat jarang digunakan sedangkan pada media audio tidak tersedia. Jumlah media pembelajaran geografi disekolah ini sudah cukup memadai tetapi belum terpenuhi secara baik dan lengkap. Sedangkan pada aspek kondisi media pembelajaran geografi sudah baik, namun ada beberapa media pembelajaran yang perlu untuk diperbaharui.

(12)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P. IPS FKIP UNTAD

Penerbit : E- Journal Geo- Tadulako UNTAD Email: EduRidwan_13@gmail.com

Saran

1. Bagi Pemerintah

Diharapkan bagi pemerintah khusunya kantor wilayah Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan Kota Palu dapat meningkatkan penyediaan media pembelajaran geografi. Selain itu, perlu adanya pelatihan-pelatihan terhadap guru sehingga lebih mudah dalam menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan di era modern seperti saat ini dimana kemajuan teknologi yang semakin menunjang dalam dunia pendidikan.

2. Bagi Kepala Sekolah

Perhatian khusus perlu diberikan pada ketersediaan fasilitas belajar, khususnya untuk ketersediaan media pembelajaran di MAN 2 Palu. Kebutuhan guru yang dapat membantu serta menunjang proses pembelajaran juga perlu diperhatikan sehingga diharapkan terjadi peningkatan dalam kualitas pendidikan.

3. Bagi Guru

Kesiapan yang ekstra dari guru sangat diperlukan, sebagai upaya untuk meminimalkan kendala-kendala yang dihadapi terhadap penyediaan media pembelajaran. Kesiapan guru yang lebih aktif dan kreatif baik dari segi materi seperti menyediakan media secara individu ataupun memanfaatkan internet sebagai bahan referensi.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Saifuddin. (2001). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Asis, Suriani. (2015). Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Dalam Pembelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 15 Palu. Skripsi Sarjana pada FKIP Universitas Tadulako Palu: tidak diterbitkan

Daryanto. (2013). Media pembelajaran. Yoyakarta: Gava Media

Fahria. (2012). Persepsi Siswa Terhadap Pemanfaatan Media Pembelajaran Oleh Guru Geografi di MAN 1 Palu. Skripsi Sarjana pada FKIP Universitas Tadulako Palu: tidak diterbitkan

(13)

Mahasiswa Program Studi Pend. Geografi. P. IPS FKIP UNTAD

Penerbit : E- Journal Geo- Tadulako UNTAD Email: EduRidwan_13@gmail.com

Supriyati. (2013). Pemanfaatan Media Pembelajaran Geografi SMA di Kabupaten Bantul.

Gambar

Gambar 19

Referensi

Dokumen terkait

Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Madrasah Aliyah Negeri 1 Cirebon menunjukkan bahwa dalam penyampaian pembelajaran sejarah guru hanya menggunakan media

Tingkat orientasi keberagamaan santri pondok pesantren dan siswa madrasah aliyah negeri memiliki kategori kriteria orientasi keberagamaan yang sama sama tergolong

Wawancara dengan Sakdiyah di ruang guru Madrasah Aliyah Negeri Model Palangka Raya, 8 Agustus 2015.. Materi-materi dalam pengembangan kurikulum pendidikan Islam berbasis

Berdasarkan hasil penelitian kualitatif dengan teknik observasi dan wawancara yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri 10 Jakarta Barat, dapat diambiL kesimpulan yakni

Skripsi ini membahas tentang Peranan Guru Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan di Perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Makassar. Pokok permasalahan skripsi ini adalah 1.

Skripsi yang berjudul : Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar Pada Pembelajaran Fikih Di Madrasah Aliyah Negeri 1 Banjarmasin, Nama : Muhammad Ansari, NIM

Sumber dalam penelitian adalah pelatih dan warga kelompok STESA Madrasah Aliyah Negeri Kendal. Datanya diperoleh dengan cara wawancara bebas, observasi partisipan

Bagan 1 Proses Manajemen Sarana dan Prasarana Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilaksanakan wakil kepala sekolah beserta stafnya,