29 Ghina Fadhillah, 2016
EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di Kota Bogor. Kota Bogor merupakan salah satu kota yang berjarak kurang lebih 56 km ke arah selatan dari Jakarta. Adapun batas administratifnya meliputi:
Sebelah Utara : Kecamatan Sukaraja, Kemacatan Bojong Gede dan Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.
Sebelah Barat : Kecamatan Ciomas dan Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor
Sebelah Selatan : Kecamatan Cijeruk dan Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor
Sebelah Timur : Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor
Berdasarkan letak geografis Kota Bogor terletak antara 1060 43’ 30” – 106051’00’’ BT dan 60 30’ 30” LS– 6041’00” LS dengan luas wilayah sebesar 118,5 km2. Kota Bogor mempunyai rata-rata ketinggian minimum 190 meter dan maksimum 330 meter dari permukaan laut (mean sea level), serta memiliki curah hujan rata-rata sebesar 4.000 mm/tahun, tingginya curah hujan di Kota Bogor tersebut menyebabkan kota ini dijuluki “kota hujaN
B. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan salah satu teknis atau cara dalam menyusun sebuah penelitian karena metode penelitian itu sendiri akan membantu peneliti dalam mencapai hasil penelitian. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sukmadinata (2007, hlm. 317) bahwa metode penelitan (research method) adalah cara-cara yang digunakan dalam peneliti dalam merancang, melaksanakan, pengolahan data dan menarik kesimpulan berkenaan dengan masalah penelitian tertentu.
Ghina Fadhillah, 2016
EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan sebuah gambar, faktual tentang fenomena yang ada pada masa sekarang. Oleh karena itu, peneliti menggunakan penelitian deskriptif seperti yang diungkapkan oleh Nazir (2009, hlm.63) bahwa metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa masa sekarang.
Adapun data yang akan di deskripsikan dalam penelitian ini adalah pola rute angkutan kota, alasan supir/pemilik dalam pemilihan rute dilihat dari modal, biaya dan pendapatan, kemudian penumpang dilihat dari tarif, keamanan, kenyamanan dan ketepatan waktu dalam menggunakan angkutan kota. Lalu, peneliti akan menggunakan aplikasi Arcgis dengan network analysis untuk membuat peta rekomendasi rute terbaik angkutan kota di Kota Bogor
C. Pendekatan Geografi
Geografi merupakan ilmu yang mempelajari fenomena geosfer, seperti yang telah dijelaskan oleh Bintarto dalam ilmu geografi terdapat tiga pendekatan yaitu pendekatan keruangan, ekologi dan regional atau kewilayahan. Dalam tiga pendekatan tersebut dapat digunakan untuk menganalisis perbedaan dan persamaan yang ada di permukaan bumi.
Ghina Fadhillah, 2016
EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Sugiyono (2010, hlm. 117) mengungkapkan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan, Morissan (2012, hlm. 109) mengemukakan bahwa populasi dapat di definisikan sebagai suatu kumpulan subjek, variabel, konsep atau fenomena. Berdasarkan penjabaran tersebut tentang populasi maka dalam penelitian ini menggunakan populasi wilayah dan populasi manusia
Adapun populasi wilayah dan populasi manusia yang akan diambil penelitian ini, yaitu:
a. Populasi wilayah dari peneliti seluruh jalur angkutan kota yang ada di Kota Bogor pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Rute dan Panjang Lintasan Angkutan Kota di Kota Bogor
No. Kode 1. AK 01 Cipinang Gading-Terminal Merdeka 27,66 2. AK 02 Sukasari-Terminal Bubulak 28,8 3. AK 03 Terminal Baranangsiang-Terminal Bubulak 22,6 4. AK 04 Warung Nangka-Ramayana 32
5. AK 05 Ramayana-Cimahpar 17,8
6. AK 06 Ramayana-Ciheluet 10,4
7. AK 07 Terminal Merdeka-Ciparigi 28,2 8. AK 08 Warung Jambu-Ramayana 14,2
9. AK 09 Sukasari-Ciparigi 20,3
10. AK 10 Bantar Kemang-Terminal Merdeka 17,5 11. AK 11 Pajajaran Indah-Pasar Bogor 14,6 12. AK 12 Pasar Anyar-Cimanggu 19,6 13. AK 13 Bantar Kemang-Ramayana 15 14. AK 14 Sukasari-Terminal Bubulak 25,3 15. AK 15 Sindang Barang Jero-Terminal Merdeka 17,8 16. AK 16 Pasar Anyar-Salabenda 24
17. AK 17 Pomad-Bina Marga 18,4
18. AK 18 Ramayana-Mulyaharja 18
19. AK 19 Terminal Bubulak-Kencana 19 20. AK 20 Pasar Anyar-Vila Mutiara 19,2 21. AK 21 Terminal Baranangsiang- Ciawi 16 22. AK 22 Pasar Anyar-Pondok Rumput 13,8
Ghina Fadhillah, 2016
EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jumlah 454,16
Sumber: Dinas Angkutan Jalan dan Lalu Lintas Tahun 2015
b. Populasi Manusia
Populasi manusia pada penelitian ini adalah seluruh pengguna angkutan kota di Kota Bogor khusunya yang terdiri supir atau pengemudi angkutan kota, kemudian pemilik angkutan kota dan seluruh penumpang yang melakukan aktivitas menggunakan angkutan kota. Jumlah populasi manusia ini untuk pemilik dan supir angkutan di dapat dari Data Dinas Perhubungan sesuai dengan jumlah kendaraan yang ada saat ini. Kemudian populasi penumpang didapat dari hasil wawancara terlebih dahulu ke supir angkutan. Oleh karena itu, dapat dilihat jumlah kendaraan yang beroperasi saat ini seperti pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Rute dan Jumlah Kendaraan yang Beroperasi
No. Kode
Trayek Trayek
Jumlah Kendaraan 1. AK 01 Cipinang Gading-Terminal Merdeka 52 2. AK 02 Sukasari-Terminal Bubulak 562 3. AK 03 Terminal Baranangsiang-Terminal
Bubulak
382
4. AK 04 Warung Nangka-Ramayana 180
5. AK 05 Ramayana-Cimahpar 162
6. AK 06 Ramayana-Ciheluet 157
7. AK 07 Terminal Merdeka-Ciparigi 216 8. AK 08 Warung Jambu-Ramayana 146
9. AK 09 Sukasari-Ciparigi 141
10. AK 10 Bantar Kemang-Terminal Merdeka 100 11. AK 11 Pajajaran Indah-Pasar Bogor 53 12. AK 12 Pasar Anyar-Cimanggu 180 13. AK 13 Bantar Kemang-Ramayana 154 14. AK 14 Sukasari-Terminal Bubulak 120 15. AK 15 Sindang Barang Jero-Terminal Merdeka 105 16. AK 16 Pasar Anyar-Salabenda 219
17. AK 17 Pomad-Bina Marga 55
18. AK 18 Ramayana-Mulyaharja 58 19. AK 19 Terminal Bubulak-Kencana 38 20. AK 20 Pasar Anyar-Vila Mutiara 22 21. AK 21 Terminal Baranangsiang- Ciawi 170 22. AK 22 Pasar Anyar-Pondok Rumput 54
23. AK 23 Ramayana-Wr.Jambu 80
Jumlah 3406
Sumber: Dinas Angkutan Jalan dan Lalu Lintas Tahun 2015
Ghina Fadhillah, 2016
EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono (2010 hlm. 118) mengungkapkan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Berdasarkan populasi, maka akan mengambil sampel untuk penelitian ini. Dan sampel pada penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu sampel wilayah dan sampel manusia. Sedangkan Arikunto (2006, hlm. 113) yang menyatakan bahwa banyaknya sampel yang diambil tergantung pada (a) kemampuan peneliti dalam segi waktu, tenaga dan biaya, (b) sempit dan luasnya pengamatan setiap sampel karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data dan besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti. Pemilihan sampel ini akan disesuaikan berdasarkan populasi yang ada, yaitu terdapat sampel wilayah dan sampel manusia.
a. Sampel Wilayah
Pengambilan sampel wilayah ini akan menggunakan teknik Sampling Non-Acak (Non Probability Sampling) dengan metode pengambilan sampel yaitu Sampling Purposif (Purposive Sampling/Judgemental Sampling). Menurut Yunus. (2010, hlm. 302) sampling purposif adalah karakter anggota sampel karena pertimbangan mendalam dianggap/diyakini oleh peneliti akan benar-benar mewakili karakter populasi/subpopulasi. Penelitian ini menggunakan metode sampling purposif karena pengambilan sampel wilayah diperoleh dari hasil pengklasifikasian terlebih dahulu yang meliputi rute angkutan kota yang mengalami overlapp di ruas jalan kemacetan. Adapun pengkalsifikasian berdasarkan peta overlay rute angkutan dengan ruas jalan kemacetan seperti pada Tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3 Klasifikasi Ruas Jalan dan Angkutan Kota No. Ruas Jalan Angkutan Kota
1. Jalan Merdeka 01,02,15
2. Jalan Veteran 01, 03, 07 dan 10 3. Jalan Kapten Muslihat 01, 02, 03, 07 4. Jalan Otto Iskandardinata 01, 21, 03, 06, 11 dan 13 5. Jalan Ir, H. Juanda 01, 02, 03, 05, 06, 07, 08, dan 13 6. Jalan Pajajaran 21, 06, 08, 11, 13 Sumber: Hasil Analisis Peneliti 2016
Ghina Fadhillah, 2016
EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Angkutan Kota 01
Pengambilan sampel manusia pada penelitian ini akan menggunakan teknik Sampling Non-Acak (Non Probability Sampling) dengan metode pengambilan sampel yaitu Sampling Aksidental (Accidental Sampling). Menurut Yunus. (2010, hlm. 303) sampling aksidental dilakukan apabila peneliti tidak mengetahui sampling frame dan sulit menemukan atau menemui anggota populasi yang dapat
dipilih menjadi anggota sampel sehingga untuk maksud memperoleh gambaran mengenai populasi, peneliti memutuskan untuk memilih siapa saja yang memenuhi kriteria yang telah di tetapkan dan yang dapat ditemui.
Dalam penelitian menggunakan teknik aksidental berdasarkan faktor spontanitas yang artinya siapa saja tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik atau klasifikasi, maka orang tersebut dapat diambil sebagai sampel atau responden (Wawang, 2008, hlm.33). Adapun klasifikasi pengguna angkutan kota di Kota Bogor seperti pengemudi/supir/pemilik dan jumlah penumpang sebagai berikut:
1. Pengemudi/supir Angkutan Kota
Jumlah pengemudi atau supir angkutan kota dilihat dari jumlah kendaraan yang beroperasi. Data tersebut didapat dari Dinas Perhubungan. Oleh karena itu maka akan dijelaskan seperti pada Tabel 3.4 berikut.
Tabel 3.4 Pengemudi Supir Angkutan Kota
Ghina Fadhillah, 2016
EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari data supir angkutan kota tersebut berjumlah 618 orang, untuk memudahkan mendapatkan sampel supir/pemilik maka peneliti akan menghitung dengan rumus Slovin (Darmawan, 2013, hlm. 156) berikut ini:
n =
Dimana : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi E = Taraf siginifikan
Tingkat keyakinan dalam penelitian ini ditentukan sebesar 90% sehingga Taraf signifikan penarikan sampel ditentukan 0,1. Maka dari perhitungan rumus Slovin tersebut dapat diperoleh sampel yang dibutuhkan yaitu:
n = n = n = n = n = 86
Oleh karena itu, untuk pengambilan sampel secara accidental sampling supir angkutan/pemilik sebanyak 86 orang.
Kemudian untuk sampel penumpang diambil dari wawancara terlebih dahulu pada responden supir dimana rata-rata penumpang didapatkan 40 orang per hari. Untuk mendapatkan jumlah responden penumpang juga akan dihitung dengan rumus Slovin (Darmawan, 2013, hlm. 156) berikut ini:
n =
Dimana : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi
E = Taraf siginifikan
Ghina Fadhillah, 2016
EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n = n = n =
n = n = 28,57 n = 29
Oleh karena itu, untuk pengambilan sampel secara accidental sampling untuk penumpang sebanyak 29 orang
E. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan langkah-langkah yang dibuat peneliti pada sebuah penelitian untuk melaksanakan penelitian dari mulai perencanaan hingga mendapatkan hasil dan kesimpulan. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Nazir (2009, hlm. 99) bahwa desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Oleh karena itu, desain penelitian memiliki beberapa tahapan yang akan dilakukan peneliti seperti berikut. 1. Pra Penelitian
Identifikasi kondisi lalu lintas di Kota Bogor, mendapatkan data-data sekunder ke beberapa instansi terkait seperti data jaringan jalan, data rute angkutan kota, data jumlah supir berdasarkan kendaraan angkutan kota yang beroperasi serta data jumlah penumpang dengan wawancara terlebih dahulu ke supir/pemilik angkutan. 2. Penelitian
a. Rute Angkutan Kota Eksisting
Untuk mengetahui pola rute angkutan kota di Kota Bogor berdasarkan indeks konektivitas
b. Wawancara Sosial-Ekonomi Supir/Pemilik Angkutan Kota Untuk mengetahui mengenai modal, biaya dan pendapatan c. Wawancara Pengguna Angkutan Kota seperti Penumpang
Untuk mengetahui tarif, kenyamanan, keamanan dan ketepatan waktu selama menggunakan angkutan kota
Ghina Fadhillah, 2016
EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rekomendasi, pada tahap rekomendasi ini yang dihasilkan adalah rekomendasi untuk penentuan rute terbaik agar tidak terjadi penumpukan atau kemacetan lalu lintas.
F. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2012, hlm.2) variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian di tarik kesimpulannya. Dimana dalam suatu penelitian harus memperhatikan beberapa variabel dari setiap variabel memiliki indikator yang akan di teliti. Pada penelitian ini hanya memiliki satu variabel dan beberapa indikator. Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.5
Tabel 3.5 Variabel Penelitian
Variabel Rumusan Masalah Indikator
Evaluasi Rute
Ghina Fadhillah, 2016
EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diungkapkan oleh Sugiyono (2013, hlm. 102). Oleh karena itu, adapun instrumen yang akan digunakan peneliti yaitu:
1. Alat
Alat yang akan digunakan penelitian ini sebagai berikut: a. Laptop dengan aplikasi ArcGis 10.8
b. Lembar Wawancara c. Kamera Nikon D300
d. Software Microsoft Word 2010 e. Software Microsoft Excel 2010 2. Bahan
Bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: a. Peta Jaringan Jalan Kota Bogor
b. Data Rute Angkutan Kota di Kota Bogor dari Dinas Perhubungan
c. Data Supir/Pemilik Angkutan Kota berdasarkan Jumlah Kendaraan yang beroperasi
H. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 62) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling startegis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah data. Lihat seperti Tabel 3.6
Tabel 3.6 Sumber Data Penelitian
Sumber: Hasil Analisis Peneliti 2016
No
. Variabel Data yang diperlukan
Ghina Fadhillah, 2016
EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan pada Tabel 3.6 diatas menunjukkan bahwa teknik pengumpulan data penelitian ini hanya menggunakan instrumen wawancara. Sumber data yang akan diambil juga meliputi data primer dan data sekunder. Dimana cara pengambilan data tersebut sangat berbeda. Oleh karena itu, akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk tujuan tertentu agar mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang responden dengan bertatap muka. Pada tahap wawancara ini agar mendapatakan data primer dan data sekunder. Data sekunder yang akan digunakan peneliti ini adalah data wawancara ke Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan untuk mengetahui rute eksisting, panjang lintasan dan waktu tempuh angkutan kota di Kota Bogor. Lalu data primer yang akan digunakan peneliti adalah wawancara ke responden yang meliputi supir/pemilik dan penumpang mengenai biaya dan pendapatan. kemudian wawancara penumpang untuk mengetahui tarif, keamanan, kenyamanan dan ketepatan waktu dalam menggunakan angkutan kota. Setelah itu hasil dari wawancara tersebut akan di deskripsikan.
I. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2008, hal 142) teknik analisis data adalah proses pengelompokan data berdasarkan variabel dan respon, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan tiap data dan variabel yang diteliti dan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Berdasarkan pernyataan diatas maka dalam menjawab rumusan masalah ada beberapa teknik analisis yaitu :
1. Analisis Indeks Konektivitas
Nilai konektivitas digunakan untuk mengetahui transportasi angkutan kota pada setiap kecamatan dapat menunjang kebutuhan aktivitas manusia untuk melakukan perjalanan. Menurut K.J Kansky dalam Nursyid, Sumaatmadja (2010, hlm.153) rumus indeks konektivitas, yaitu: =
Ghina Fadhillah, 2016
EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu : Indeks Konektivitas
e : Jumlah jaringan jalan v : Jumlah rute
Hasil perhitungan tersebut dapat diartikan dalam dua kategori seperti pada Tabel 3.7 berikut.
Tabel 3.7 Kategori Indeks Konektivitas
No. Hasil Kategori
1. Nilai indeks () <1 Pola Jaringan Pohon
2. Nilai indeks () sama
dengan 1 atau >1 Pola Jaringan Sirkut Sumber: K.J Kansky dalam Sumaatmadja,
Nursyid (2010,hlm.153)
2. Analisis Persentase
Analisis presentase digunakan untuk mengetahui kecenderungan-kecenderungan jawaban responden yang digunakan berdasarkan metode presentase menurut Santoso (2001, hlm. 299) dengan rumus
P
= x
100%
Keterangan: P = Persentase
F = Data yang di dapat n = Jumlah seluruh data 100% = Bilangan konstan
Perhitungannya dengan memasukan angka ke dalam rumus tersebut kemudian akan diperoleh hasil jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan, kemudian hasil perhitungannya dibandingkan dengan kriteria yang sudah ditentukan. Adapun penjabaran dari kriteria hasil perhitungannya yaitu menggunakan persentase hasil penelitian seperti pada Tabel 3.8
Tabel 3.8 Persentase Hasil Penelitian
Persentase Kriteria
0 Tidak ada
1-24 Sebagian kecil 25-49 Hampir setengahnya
50 Setengahnya
51-74 Sebagian besar 75-99 Hampir seluruhnya
100 Seluruhnya
Sumber: Arikunto (2006, hlm.57)
Ghina Fadhillah, 2016
EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil wawancara supir/pemilik angkutan mengenai biaya dan pendapatan. Biaya terbagi menjadi dua yaitu biaya tetap yang meliputi modal, stnk, ban, suku cadang dan pelumas, kemudian biaya tidak tetap yang meliputi biaya bbm, dllaj, cuci mobil. Dan yang terakhir yaitu biaya pendapatan. Selain itu, wawancara penumpang mengenai tarif, keamanan, kenyamanan, dan ketepatan waktu selama menggunakan angkutan kota.
4. Analisis Perangkat Lunak Sistem Informasi Geografis
Untuk perangkat lunak sistem informasi geografis di dalamnya terdapat network analysis. Dimana network analyst ini dapat memecahkan masalah seperti
rute terbaik, fasilitas dan servis area. Cara penentuan rute terbaik dapat dilihat dari waktu tempuh dan jarak. Namun, peneliti cara pengambilan rute terbaik itu menggunakan titik kemacetan agar angkutan kota tersebut tidak melalui rute atau jalur yang macet agar mendapatkan hasil rute terbaik, terefisien dan terefektif demi kenyamanan penumpang dengan menggunakan network analysis ini.
J. Alur Penelitian
Alur penelitian merupakan salah satu tahapan yang sangat penting dalam penulisan skripsi agar data yang dikumpulkan memiliki tahapan. Ketika pada penelitian ini dilakukan secara sistematis makan akan memudahkan peneliti untuk mengolah data agar tujuan peneliti dapat tercapai sesuai dengan keinginan dan menjadikan simpulan. Adapun alur penelitian evaluasi rute transportasi angkutan kota dengan menggunakan sistem informasi geografis (Studi kasus di Kota Bogor). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Ghina Fadhillah, 2016
EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ghina Fadhillah, 2016
EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan Titik Kemacetan di Kota Bogor
Pengumpulan Data
Wawancara Wawancara
Data biaya tetap, biaya tidak tetap dan pendapatan supir/pemilik angkutan kota Rute Eksiting
Peta Titik Kemacetan
Overlay
Analisis Indeks Konektivitas Pola Rute Eksisting
Angkutan Kota
Analisis Deskriptif
Penentuan Rute Terbaik Angkutan Kota dengan menggunakan Network Analysis
Peta Rekomendasi Rute Angkutan Kota di Kota Bogor
Gambar 3.1 Alur Penelitian Panjang Lintasan
Waktu Tempuh
Data tarif, keamanan, kenyamanan dan
Ghina Fadhillah, 2016
EVALUASI RUTE TRANSPORTASI ANGKUTAN KOTA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS