• Tidak ada hasil yang ditemukan

tugas geologi fisik SYAHRIAL RAMADHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "tugas geologi fisik SYAHRIAL RAMADHAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

MAKALAH GEOLOGI FISIK

OLEH :

NAMA : SYAHRIAL RAMADHAN

STAMBUK : D61114301

GOWA

(2)

Cerita Tentang Kampung Halaman

Kampung halamanku berada di kabupaten Muna. Kabupaten Muna terletak di jazirah sulawesi bagian tenggara, meliputi bagian utara pulau muna, serta pulau-pulau kecil yang tersebar di sekitar kawasan tersebut, terletak di bagian selatan khatulistiwa pada garis lintang 4º06 - 5.15° LS dan 120.00° – 123.24° BT.

Secara topografi permukaan wilayah Kabupaten Muna pada umumnya merupakan wilayah daratan rendah dengan ketinggian rata-rata kurang dari 100 meter diatas permukaan laut. Kondisi iklim di Kabupaten Muna

pada umumnya beriklim tropis dengan suhu rata-rata 250C – 270, perbandingan antara musim hujan dan musim kemarau relatif seimbang. Musim hujan terjadi antara bulan November hingga Maret, sedangkan musim kemarau terjadi antara bulan Mei hingga Oktober.

Geologi (jenis batuan) di Kabupaten Muna sebagain besar terdiri dari Batuan Molesi Sulawesi Sarasin, Batu Gamping Koral, Batuan Sedimen Laut, Aluvial dan Endapan Pantai, Batuan Gamping, Batuan Metamorfosis, Batuan Sedimen tak terperinci dan Batuan Sedimen Laut tak terperinci dan Batuan Ultra Basa.

Di kampung halamanku juga terdapat banyak tempat wisata yang salah satunya yaitu Wisata Napabale . Obyek wisata ini memiliki keunikan tersendiri Yaitu memiliki terowongan yang menghubungkan danau Laut Napabale dengan Lautan di Selat Buton. Panjang terowongan kurang lebih 50 Meter dan Lebar sekitar 15 Meter. Terowongan itu berada di bawah kaki bukit Napabale, yang membentang antara lautan di selat Buton dengan Danau Napabale. Untuk melintasi terowongan itu, para wisatawan biasanya menunggu air laut Surut sebab jika air pasang, terowongan Napabale ini tertutup oleh air sehingga perahu atau body batang tidak bias melintas.

(3)

para pengunujung selalu mendatangi tempat tersebut. Di situlah biasanya wisatawan menikmati keindahan Obyek Wisata yang terkenal itu. Yang lebih indah lagi, di tengah danau tersebut terdapat 3 buah karang besar yang ditumbuhi pepohonan liar berdiri kokoh.

Skala waktu geologi

Pada dasarnya bumi secara konstan berubah dan tidak ada satupun yang terdapat diatas permukaan bumi yang benar-benar bersifat permanen. Bebatuan yang berada diatas bukit mungkin dahulunya berasal dari bawah laut. Oleh karena itu untuk mempelajari bumi maka dimensi “waktu” menjadi sangat penting, dengan demikian mempelajari sejarah bumi juga menjadi hal yang sangat penting pula.

Terdapat 2 skala waktu yang dipakai untuk mengukur dan menentukan umur Bumi. Pertama,adalah Skala Waktu Relatif, yaitu skala waktu yang ditentukan berdasarkan atas urutan perlapisan batuan-batuan serta evolusi kehidupan organisme dimasa yang lalu; Kedua adalah Skala Waktu Absolut (Radiometrik), yaitu suatu skala waktu geologi yang ditentukan berdasarkan pelarikan radioaktif dari unsur-unsur kimia yang terkandung dalam bebatuan. Skala relatif terbentuk atas dasar peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam perkembangan ilmu geologi itu sendiri, sedangkan skala radiometri (absolut) berkembang belakangan dan berasal dari ilmu pengetahuan fisika yang diterapkan untuk menjawab permasalahan permasalahan yang timbul dalam bidang geologi.

Umur geologi merupakan skala umur yang menunjukkan jaman-jaman yang telah berlangsung sejak bumi terbentuk hingga kehidupan saat ini. Masing-masing dari jaman pada skala waktu geologi tersebut memiliki fosil penciri yang disebut fosil index. Ciri-ciri dari fosil index tersebut ialah:

· Memiliki rentang hidup yang singkat · Penyebarannya luas

(4)

Skala Waktu Relatif

Umur relatif ialah umur yang ditentukan berdasarkan posisi batuan atau fosil relatif terhadap posisi batuan atau fosil di sekitarnya. Dengan kata lain, umur relatif tidak menunjukkan angka, tetapi pernyataan bahwa tentang mana yang lebih tua dan mana yang lebih muda berdasarkan proses pembentukannya. Prinsip-prinsip yang digunakan dalam penentuan umur relatif antara lain :

a. Prinsip kesejajaran atau superposisi: dalam kondisi normal, lapisan yang berada di bawah lebih tua daripada lapisan di atasnya. Pada gambar di bawah, lapisan yang paling tua ialah lapisan berwarna putih yang terletak paling bawah (gambar kiri) sedangkan pada gambar kanan, lapisan tertua ialah lapisan berwarna hijau muda yang terletak di sebelah kanan bawah (pada hanging wall sesar).

b. Prinsip potong memotong: lapisan yang dipotong lebih tua daripada yang memotongnya. Sesuatu yang memotong lapisan dapat berupa lapisan batuan lain (dike, batolit, dll) atau berupa bidang diskontinuitas (sesar, rekahan, dll). Pada gambar di atas, dike (kiri) dan sesar naik (kanan) lebih muda daripada lapisan yang dipotongnya.

c. Prinsip kesebandingan: membandingkan bentuk atau teksturnya seperti sutura fosil yang bersifat sederhana (muda) atau kompleks (tua).

d. Prinsip kesejajaran fosil: mengkorelasikan lapisan-lapisan yang mengandung fosil. Lapisan yang fosilnya sejenis berarti memiliki rentang umur yang sama.

(5)

Kenozoikum tidak hanya sekedar kata yang tidak memiliki arti, akan tetapi bagi para ahli geologi, kata tersebut mempunyai arti tertentu dan dipakai sebagai kunci dalam membaca skala waktu geologi.

Sebagai contoh, kata Zoikum merujuk pada kehidupan binatang dan kata “Paleo” yang berarti purba, maka arti kata Paleozoikum adalah merujuk pada kehidupan binatang-binatang purba, “Meso” yang mempunyai arti tengah/pertengahan, dan “Keno” yang berarti sekarang. Sehingga urutan relatif dari ketiga kurun tersebut adalah sebagai berikut: Paleozoikum, kemudian Mesozoikum, dan kemudian disusul dengan Kenozoikum.

(6)

Gambar di atas adalah merupakan skala keologi relative. Fosil yang tertua berada pada bagian bawah sedangkan fosil termuda terletak dibagian atas. Ukuran dari setiap interval waktu digambarkan secara proporsional untuk setiap zaman.

Skala Waktu Absolut (Radiometrik)

Umur absolut ialah umur yang ditunjukkan dengan suatu angka yang diperoleh dari pengukuran radioaktif. Jadi, umur absolut ini langsung menunjukkan angka umurnya sehingga dapat diketahui pada jaman apa batuan tersebut terbentuk. Untuk menentukan umur absolut, terdapat dua metode, yaitu:

1. Metode menghitung, contohnya ialah menghitung lingkaran tahunan, jumlah endapan atau sutura fosil, dan sclerochronology (menghitung lapisan dari pertumbuhan organisme seperti koral, kerang-kerangan, atau kayu yang membatu).

2. Metode isotop, misalnya ialah radiokarbon atau C-14, kosmogenik (Cl-36, Be-10, He-3, Al-26), atau Uranium series disequilibrium. Khusus untuk daun, metode yang cocok ialah radiokarbon karena metode yang lain kesalahannya terlalu besar untuk penentuan umur absolut daun. contoh dari metode isotop ini antara lain : metode potassium-argon (K-Ar), kosmogenik, uranium series disequilibrium dan metode Pb-210

(7)
(8)

Resume Film 2012

(9)

merekapun berjuang agar bisa sampai ke kapal itu. Pada saat sampai di daerah di mana kapal itu berada ia bertemu dengan penduduk setempat dan penduduk itupun membantu untuk masuk ke dalam kapal. Merekapun masuk kapal dengan cara melalui kabin mesin,ketika mencapai kabin mesin ada sedikit masalah ada kabel yang tersangkut pada turbin penutup pintu. Sang bapakpun mencoba untuk memperbaiki. Akhirnya mereka berhasil dan selamat.

DAFTAR PUSTAKA

 file:///C:/Users/miftahul%20sidiq/Downloads/Geologi%20%20Skala

%20Waktu%20Geologi.htm

Gambar

Gambar di atas adalah merupakan skala keologi relative. Fosil yang

Referensi

Dokumen terkait

mulai berani untuk mempropagandakan misinya baik dalam menarik anggota maupun dalam kancah perpolitikan seperti yang telah dilakukan oleh Paguyuban Sumarah pada Orde Baru

1) Peserta berpakaian sopan dan rapi, mengenakan kemeja, tidak mengenakan jeans, t-shirt atau sandal / sepatu sandal;.. 2) Peserta agar memperhatikan jadwal

penulis lanjutkan sebagai bahan penelitian yang ditanam di Arboretum Poltanesa untuk dilakukan pendataan pertumbuhan diameter dan tinggi bibit gaharu sampai 15 bulan setelah

PT Selaksa Data Wajib membuat Faktur Pajak pada tanggal 4 April 2010 dan setelah PT Selaksa Data membuat Faktur Pajak Untuk memungut PPN atas selisih nilai kurs dan PT Pertamina

dari peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pihak sekolah. Di mana adanya suatu peraturan maka apabila ada yang melanggar peraturan yang telah dibuat harus

Studi ini dimaksudkan untuk menganalisis semua masukan baik energi maupun material yang dibutuhkan dalam pemboran sumur di lapangan panas bumi Wayang Windu

Berdasarkan hasil pengujian di Laboratorium terhadap studi eksperimental material berpori pada daerah genangan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Hasil pengujian

Schounwenburg (dalam Ferrari dkk, 1995, hal. 82) mengatakan bahwa prokrastinasi sebagai suatu perilaku penundaan, dapat termanifestasikan dalam aspek tertentu yang dapat