MODEL PENGEMBANGAN
PROFESI GURU SECARA
OTENTIK
Latar Belakang
Undang-undang Guru
dan Dosen Tahun 2005
menjadi momentum yang
sangat penting dalam
pembentukan guru-guru
profesional di Indonesia.
Tujuan UU tsb.
meningkatkan kualitas
guru dan penghasilan
guru yang profesional
Guru dianggap
memenuhi standar
profesional bilamana
latar belakang akademik
minimal S1/Diploma 4
dan guru harus
Latar Belakang
Pelaksanaan sertifikasi
guru melalui kebijakan
portofolio, diklat
, …..
Portofolio berisi dokumen yang mendeskripsikan:
(1) kualifikasi akademik,
(2) pendidikan dan pelatihan,
(3) pengalaman mengajar ditunjukkan oleh berapa lama mengajar,
(4) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran ditunjukkan oleh RPP atau Rencana
Pelaksanaan Pengajaran,
(5) penilaian dari atasan dan pengawas, (6) prestasi akademik,
(7) karya pengembangan profesi,
(8) keikutsertaan dalam forum ilmiah misalnya konferensi, seminar, loka karya, penataran, (9) pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan
Latar Belakang
Tantangan pelaksanaan kebijakan portofolio: masalah
kecemburuan sosial, perasaan diperlakukan secara
tidak adil, kekurangpahaman para guru tentang
persyaratan dan penyusunan portofolio, dan beberapa
kasus ketidakjujuran guru karena mengumpulkan
Latar Belakang
Bagi guru yang tidak lulus, mereka diharuskan
mengikuti DIKLAT selama ± dua minggu. Tantangan
lain muncul bagi guru yang harus meninggalkan
siswanya cukup lama akibat mengikuti pelatihan
tersebut.
Rumusan Masalah
Dapatkah dilaksanakan program pengembangan
profesi guru pada konteks sekolah masing-masing
dengan tetap memperhatikan kebutuhan guru
(misalnya pendalaman matematika, strategi
pengajaran, pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi), situasi lapangan, perbaikan kualitas
pembelajaran, dan peningkatan hasil belajar siswa?
Bagaimana caranya?
Apa manfaat dan tantangan yang dihadapi dalam
Alternatif: Authentic teacher
professional development
Memadukan tiga konsep:
1. Karakteristik pengembangan profesi guru yang efektif:
berkelanjutan
bersifat kolaboratif
berorientasi pada kebutuhan belajar siswa
mempertimbangkan/memperhitungkan individu guru dan
konteksnya
berfokus pada upaya pendalaman materi matematika dan
strategi pengajaran guru
Alternatif: Authentic teacher professional development
ZPD
ZFM ZPA
ZPD
ZPA
ZFM
ZPD
Teacher knowledge & beliefs
Sources of assistance
Professional context
teachers’ disciplinary knowledge,
pedagogical content knowledge ..., and beliefs about their discipline & how it is best taught and learned
Program offered by a pre-service teacher education course, professional colleagues & mentors in the school, or formal professional activities
curriculum and assessment requirements,
access to resources,
organisational structures & cultures, teacher perceptions of student
Research Design:
Ethnography & case studies
on
Australian primary teachers
• classroom observation
• interviews
• email communication
• written & non written resources
HUI teacher
(Ann)
• participant observation
• interviews
• email communication
• written & non written resources
LUI teacher
(Adam)
Analisis Kasus Adam
ZPD:
•Rudimentary
pedagogical content knowledge
•Mathematical beliefs: teacher-centred
approach (use data projector)
•Feared “losing control”
of class (abandoned rotation)
ZPA:
•Project offered by the researcher to use the Internet for teacher professional development, for and in teaching mathematics.
ZFM:
•Good access to computers and Internet in the classroom
•School espouses support for use of IT
•Students: from professional families; many cultures; motivated and well-behaved
•Curriculum (the new syllabus encourages using IT)
ZPA
Signifikansi penerapan model
Kesesuaian dengan kebijakan
pemerintah.
Pengembangan institusi guru
Peningkatan hasil belajar
Saran:
jika kita bermaksud memberi dukungan pada guru, maka tentunya kita
harus
mengenali situasi ril guru,
memahami pengetahuan guru tentang matematika,
keyakinan guru tentang pengajaran matematika itu sendiri.
Karena tanpa itu, tidak sedikit bukti dan pengakuan para trainer bahwa guru sulit berubah.
Kita memerlukan informasi yang lebih valid tentang faktor apa yang mendukung dan menghambat terjadinya perubahan itu.
Tanpa hal demikian, maka bisa terjadi banyak uang, energi dan waktu yang sia-sia tanpa ada hasil yang jelas.
Saran:
Pemerintah perlu memprioritaskan pada
program pengembangan profesi guru yang
memenuhi 5 kriteria berikut.
berkelanjutan
bersifat kolaboratif
berorientasi pada kebutuhan belajar siswa
mempertimbangkan/memperhitungkan
individu guru dan konteksnya