3. Jenis-jenis Penelitian Deskriptif
Selain dibedakan antara penelitian deskriptif dan survai, dalam penelitian deskriptif sendiri ada beberapa variasasi, yaitu :
a. Studi Perkembangan
Penelitian Deskriptif tidak hanya mendeskripsikan keaadaan saja, tetapi bisa juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya. Penelitian atau studi tersebut disebu studi perkembangan (developmental studies). Dalam penelitian ini yang dikaji adalah perubahan-perubahan atau kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh seseorang, suatu organisasi, lembaga, organisasi ataupun kelompok masyarakat tertentu. Contohnya adalah kemampuan berfikir anak pada tahap atau masa bayi , anak sekolah, remaja. Contoh lain adalah pertumbuhan ekonomi masyarakat disuatu daerah.
Ada dua macam penelitian perkembangan, yaitu perkembangan longitudinal atau jangka panjang , longitudinal approcach dan perkembangan dalam tahaopan tertentu atau jangka pendek, cross sectional approach. Penelitian longitudinal meneliti perkembangan sesuatu aspek atau sesuatu hal dalam seluruh periode waktu. Atau tahapan perkembangan yang cukup panjang.
b. Studi Kasus
Studi kasus (case study) merupakan metode untuk penghimpunan dan menganalisis data berkenaaan dengan sesuatu kasus. Sesuatu dujadikan kasus biasanya karena ada masalah, kesulitan, hambatan, penyimpangan, tetapi bias juga sesuatu dijadikan kasus meskipun tidak ada masalah, malahan dijadikan kasus Karena keunggulan dan keberhasilannya. Studi kasus banyak dilakukan dalam pelaksanaan progam bimbingan dan konseling
c. Studi Permasyarakatan
Studi Permasyarakatan (community study) merupakan kajian insetif yang dilakukan terhadap suatu kelompok masyarakat yang tinggal bersama disuatu daerah yang memiliki ikatan dan kareateristik tenrtentu.
Studi kemasyarakatan dapat dapat dilakukan terhadap kelompok masyarakat nelayan yang hidup diatas perahu, masyarakat bajo disulawesi. Dll
Studi Perbandingan (comparative study atau casual comperative study) merupakan bentuk penelitian deskriptif yang membandingkan dua atau lebih dari dua situasi, kejadian, kegiatan, progam dll.
Kalau yang diperbandingkan situasi atau kejadian , unsur-unsur atau
komponen yang dianalisis sedikit berbeda, umpamanya meliputi deskriptif situasi atau kronologi krjadian. Dari analisis tersebut juga akan dapat ditemukan factor-faktor dominan.
e. Studi Hubungan
Studi hubingan (associational study) disebu juga srudi kerosional (correlational study), meneliti hubungan antara dua hal, dua variable atau lebih, Hubungan dalam eksperimental hubungan berbeda dengan dalam penelitian eksperimental. Dalam studi eksperimental hubungan menunjukan sebab akibat, dalam studi hubungan hanya menunjukan asosiasi atau hubungan kesejajaran.
f. Studi Waktu dan Gerak
Studi waktu dan gerak (time and motion study) ditunjuka untuk meneliti atau
mengkaji jumlah waktu dan banyaknya gerakan yang diperlukan untuk suatu kegiatan atau proses. Tujuannya adalah menemukan jumlah waktu dan gerakan minimal.
g. Studi Kecenderungan
Studi kejenderungan (trend study) merupakan penelitian deskriptif yang cukup menarik, studi yang diarahkan untuk meliahat kecenderungan perkembangan yang dibuat berdasarkan pertimbangan data longitudinal.
h. Studi Tindak Lanjut
Studi tindak lanjut (follow up study) merupakan data analisis terhadap lulusan atau orang-orang yang telah menyelesaikan suatu progam pendidikan.
i. Analisis Kegiatan
Analisis kegiatan (activity analysis) diarahkan untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan tugas atau pekerjaan dalm bidang industri, bisnis, pemerintahan dll.
Hasil-hasil analisis kegiatan dapt digunakan untuk berbagai tujuan:
1. Menyusun standar kegiatan atau standar kerja untuk suatu jabatan, tugas dan posisi.
2. Menyusu progam pendidikan atau pelatihan untuk suatu bidang pekerjaan atau tugas tertentu.
3. Menyusun progam dan kegiatan bagi pembinaan personalia termasuk progam pelatihan dalam jabatan (in service traning).
j. Analisis Isi atau Dokumen
isi atau dokumen (content or document analysis) ditunjukan untuk
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen resmi, dokumen yang validitas dan keabsahannya terjamin baik dokumen perundangan dan kebijakan maupun hasil-hasil penelitian.
Gall dan Borg (2003) membedakan metode deskriptif atas dua kategori, yaitu metode deskriptif sesaat (one point in time) dan metode deskriptif berjangka panjang
(longitudinal). Penelitian deskriptif berjangka ada empat macam: Studi kecenderungan (trend study)
Studi kohort (cohort study) Studi panel (panel studies)