• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT 4 (Jenis-Jenis Penelitian)

N/A
N/A
RANDOM CONTENT

Academic year: 2025

Membagikan "PPT 4 (Jenis-Jenis Penelitian)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Metodologi Penelitian:

Jenis-Jenis Penelitian

Zaharuddin, SE., MM., Ph.D.

(2)

Pengertian Metodologi Penelitian

Definisi

Metodologi penelitian adalah kerangka sistematis yang digunakan untuk menyelesaikan masalah penelitian, mencakup langkah-langkah, teknik, dan prinsip yang digunakan peneliti

Fungsi

Berfungsi sebagai panduan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses penelitian secara terstruktur

Komponen

Mencakup desain penelitian, metode pengumpulan data, teknik analisis, dan kerangka interpretasi hasil

Tujuan

Memastikan penelitian dilakukan secara objektif, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah

(3)

Pentingnya Memahami Jenis-Jenis Penelitian

Ketepatan metodologi

Menghasilkan penelitian yang valid dan reliabel

Kesesuaian dengan pertanyaan penelitian

Memilih metode yang tepat untuk masalah yang diteliti

3

Penguasaan teknik penelitian

Memahami ragam alat dan teknik analisis

4

Fondasi keilmuan yang kuat

Menjadi dasar bagi kontribusi ilmiah yang bermakna

Memahami berbagai jenis penelitian sangat penting bagi mahasiswa magister karena akan menentukan jalur yang akan

ditempuh dalam menyelesaikan pertanyaan penelitian. Kesalahan dalam memilih metodologi dapat mengakibatkan temuan

yang tidak valid atau tidak menjawab pertanyaan penelitian dengan tepat.

(4)

Penelitian Berdasarkan Tujuan

Penelitian Dasar (Basic Research)

Penelitian yang bertujuan untuk pengembangan ilmu pengetahuan tanpa pertimbangan aplikasi praktis

secara langsung. Fokus pada penemuan prinsip-prinsip dasar dan pengujian teori.

• Memperluas batasan pengetahuan ilmiah

• Mengembangkan teori baru

• Memahami fenomena dasar

Penelitian Terapan (Applied Research)

Penelitian yang dirancang untuk menyelesaikan masalah praktis atau meningkatkan proses dalam konteks spesifik. Biasanya memiliki orientasi hasil praktis jangka pendek hingga menengah.

• Menyelesaikan masalah konkret

• Meningkatkan efisiensi sistem

• Mengoptimalkan proses yang ada

(5)

Penelitian Berdasarkan Pendekatan

Penelitian Kuantitatif

Pendekatan sistematis untuk

mengumpulkan dan menganalisis data numerik, menggunakan metode statistik untuk menguji hipotesis dan

mengidentifikasi hubungan antar variabel.

• Data numerik sebagai fokus utama

• Pengujian hipotesis statistik

• Sampel besar dan representatif

Penelitian Kualitatif

Pendekatan untuk memahami fenomena sosial melalui perspektif subjek

penelitian, menggunakan metode

seperti wawancara mendalam, observasi partisipan, dan analisis konten.

• Data naratif dan deskriptif

• Konteks dan makna sebagai fokus

• Sampel kecil namun mendalam

Penelitian Metode Campuran

Kombinasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif dalam satu penelitian, memanfaatkan kekuatan masing-masing metode untuk pemahaman komprehensif.

• Triangulasi data dan metode

• Hasil yang lebih komprehensif

• Validitas penelitian lebih kuat

(6)

Karakteristik Penelitian Kuantitatif

Berbasis Angka dan Statistik

Menggunakan data numerik dan analisis statistik untuk mengukur variabel dan menguji hipotesis dengan presisi tinggi, menghasilkan temuan yang dapat digeneralisasi

Objektivitas dan Terukur

Mengandalkan instrumen pengukuran standar dan prosedur yang ketat untuk menghasilkan data yang terukur dan dapat direplikasi oleh peneliti lain

Sampel Besar dan Representatif

Menggunakan sampel dalam jumlah besar untuk

memastikan representasi populasi yang akurat, dengan penekanan pada teknik sampling yang meminimalkan bias

Pendekatan Deduktif

Berangkat dari teori umum menuju pengujian hipotesis

spesifik, dengan tujuan mengidentifikasi pola, tren, atau

hubungan kausal dalam data

(7)

Karakteristik Penelitian Kualitatif

Holistik dan Mendalam

Menekankan pemahaman menyeluruh tentang fenomena sosial melalui eksplorasi mendalam terhadap pengalaman dan persepsi individu

1

Kontekstual

Memahami fenomena dalam konteks alaminya dengan mempertimbangkan faktor sosial, budaya, dan lingkungan yang memengaruhi subjek penelitian

2

Data Naratif dan Deskriptif

Menggunakan kata-kata, gambar, dan deskripsi mendalam untuk menangkap kompleksitas pengalaman manusia daripada angka atau statistik

3 Pendekatan Induktif

Mengembangkan teori atau pola dari data yang dikumpulkan, bukan menguji hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya

4

(8)

Penelitian Eksperimental

1

Definisi dan Karakteristik

Manipulasi variabel independen dalam lingkungan terkontrol

2

Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Perbandingan antara kelompok yang menerima treatment dan tidak

3

Randomisasi dan Kontrol

Penugasan acak untuk meminimalkan bias dalam penelitian

Penelitian eksperimental merupakan standar emas dalam ilmu pengetahuan karena kemampuannya dalam menetapkan

hubungan sebab-akibat. Desain eksperimental yang ketat memungkinkan peneliti untuk mengisolasi efek dari variabel tertentu dengan mengendalikan faktor lain yang mungkin berpengaruh.

Dalam setting pendidikan tinggi, eksperimen dapat membantu menguji efektivitas metode pengajaran baru, intervensi

pembelajaran, atau teknologi pendidikan. Namun, tantangan etis dan praktis sering membatasi penerapannya dalam konteks

tertentu.

(9)

Penelitian Quasi-Eksperimental

Kontrol Parsial

Memiliki beberapa elemen desain eksperimental tetapi tanpa kontrol penuh terhadap semua variabel atau randomisasi sempurna, sering diterapkan dalam setting dunia nyata seperti kelas atau organisasi

Kelompok Predesigned

Menggunakan kelompok yang sudah ada alih-alih membentuk kelompok baru secara acak, seperti kelas sekolah, departemen, atau kelompok sosial yang telah terbentuk

Keseimbangan Ketat vs Realisme

Menawarkan keseimbangan antara kontrol eksperimental dan validitas ekologis, memungkinkan pengujian intervensi dalam konteks alami sambil mempertahankan beberapa elemen desain eksperimental

(10)

Penelitian Korelasional

Definisi dan Tujuan

Penelitian korelasional bertujuan untuk menentukan hubungan atau asosiasi antara dua atau lebih variabel tanpa memanipulasi variabel-variabel tersebut.

Penelitian ini tidak menetapkan hubungan sebab-akibat tetapi menunjukkan kekuatan dan arah hubungan.

• Mengidentifikasi pola hubungan

• Mengukur kekuatan asosiasi

• Menentukan arah hubungan (positif/negatif)

Metodologi dan Analisis

Koefisien korelasi (seperti Pearson, Spearman)

digunakan untuk mengukur hubungan. Nilai berkisar dari -1 hingga +1, dengan nilai absolut yang lebih tinggi menunjukkan hubungan yang lebih kuat, dan tanda menunjukkan arah hubungan.

• Korelasi positif: Kedua variabel meningkat bersama

• Korelasi negatif: Satu variabel meningkat saat yang lain menurun

• Korelasi nol: Tidak ada hubungan sistematis

(11)

Penelitian Deskriptif

Tujuan Mendeskripsikan Fenomena

Menggambarkan karakteristik, sifat, atau perilaku dari individu, kelompok, atau situasi tertentu tanpa memanipulasi variabel atau mencari hubungan sebab-akibat

Metode Pengumpulan Data Bervariasi

Menggunakan berbagai teknik seperti survei, wawancara, observasi, studi kasus, atau analisis dokumen untuk mengumpulkan data mendetail tentang subjek penelitian

Memberikan Gambaran "Snapshot"

Menyediakan potret komprehensif tentang situasi atau fenomena pada titik waktu tertentu, menciptakan dasar untuk penelitian lebih lanjut yang

mungkin bersifat eksperimental

Analisis Frekuensi dan Pola

Menganalisis distribusi, frekuensi, dan pola dalam data untuk

mengidentifikasi tren atau fitur menonjol dalam fenomena yang diteliti

(12)

Penelitian Survei

1 Perancangan Survei

Merumuskan pertanyaan penelitian yang jelas, menentukan populasi target, dan merancang instrumen survei yang valid dan reliabel dengan pertanyaan terstruktur

2 Pengambilan Sampel

Memilih responden menggunakan teknik sampling probabilitas (acak sederhana, stratifikasi, klaster) atau non-probabilitas (purposive, convenience, snowball)

3 Pengumpulan Data

Mendistribusikan survei melalui berbagai metode seperti survei online, pos, telepon, atau wawancara tatap muka untuk mendapatkan respon

4 Analisis dan Interpretasi

Menggunakan metode statistik deskriptif dan inferensial untuk menganalisis data, mengidentifikasi pola, dan menarik kesimpulan

(13)

Penelitian Studi Kasus

Seleksi Kasus

Memilih individu, organisasi, peristiwa, atau fenomena spesifik yang akan dikaji secara mendalam berdasarkan kriteria tertentu

1

Pengumpulan Data Multi- Sumber

Mengumpulkan data komprehensif melalui berbagai metode seperti wawancara, observasi, dokumen, dan artefak

2

Analisis Mendalam

Melakukan analisis menyeluruh untuk mengidentifikasi pola, tema, dan insight dari data yang

dikumpulkan

3

Kontekstualisasi

Memahami kasus dalam konteks spesifik dan menggambarkan kompleksitas situasi secara mendetail

4

Studi kasus sangat berguna untuk mengeksplorasi fenomena kompleks dalam konteks kehidupan nyata, terutama

ketika batas antara fenomena dan konteks tidak jelas. Pendekatan ini memberikan wawasan mendalam yang tidak

dapat diperoleh melalui metode penelitian lain yang lebih terstruktur.

(14)

Penelitian Etnografi

Imersi dalam Budaya

Peneliti tinggal dan berpartisipasi dalam komunitas yang diteliti untuk jangka waktu yang panjang, biasanya berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, untuk memahami perspektif "orang dalam"

(insider's perspective) secara otentik.

Pengamatan Partisipatif

Peneliti tidak hanya mengamati tetapi juga berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari, ritual, dan interaksi sosial komunitas,

mencatat pengamatan mereka secara rinci dalam catatan lapangan dan jurnal reflektif.

Analisis Kontekstual

Data dianalisis dalam konteks budaya, sosial, dan historis,

dengan perhatian khusus pada perspektif emik (pandangan

dari dalam budaya) dan etik (interpretasi dari luar budaya

yang diteliti).

(15)

Penelitian Fenomenologi

Fokus pada Pengalaman Hidup

Penelitian fenomenologi berusaha untuk memahami esensi dari pengalaman hidup individu terkait dengan fenomena

tertentu. Fokus utamanya adalah pada bagaimana individu merasakan,

memahami, dan memaknai pengalaman mereka.

Deskripsi mendalam tentang pengalaman

Mencari struktur dan pola umum

Memahami makna subjektif

Bracketing (Epoché)

Peneliti harus "menunda" prasangka dan asumsi pribadi mereka untuk

memungkinkan pemahaman fenomena secara murni berdasarkan pengalaman partisipan, bukan berdasarkan interpretasi peneliti.

Meminimalkan bias peneliti

Keterbukaan terhadap data

Refleksivitas dalam analisis

Wawancara Mendalam

Metode utama pengumpulan data adalah wawancara mendalam dan terperinci dengan individu yang telah mengalami fenomena tersebut. Pertanyaan bersifat terbuka dan memungkinkan eksplorasi pengalaman secara menyeluruh.

Narasi pengalaman personal

Eksplorasi emosi dan persepsi

Cerita yang kaya akan detail

(16)

Penelitian Grounded Theory

Pengumpulan Data

Wawancara, observasi, dan pengumpulan dokumen secara simultan

Pengkodean

Pengkodean data untuk mengidentifikasi kategori dan konsep penting

Perbandingan Konstan

Membandingkan data baru dengan kategori yang muncul

Pengembangan Teori

Membangun teori yang berakar pada data empiris

Pendekatan Grounded Theory dikembangkan oleh Glaser dan Strauss pada tahun 1967 sebagai metode untuk mengembangkan teori yang berakar pada data empiris, bukan menguji hipotesis berdasarkan teori yang sudah ada. Proses pengumpulan dan analisis data dilakukan secara iteratif, dengan analisis dimulai segera setelah data pertama dikumpulkan.

(17)

Penelitian Historis

Penelitian historis bertujuan untuk merekonstruksi dan memahami peristiwa masa lalu melalui analisis sistematis terhadap sumber-sumber primer dan sekunder. Metodologi ini melibatkan pencarian bukti, kritik sumber, interpretasi, dan sintesis untuk memberikan pemahaman yang koheren tentang peristiwa historis, perkembangannya, dan signifikansinya dalam konteks yang lebih luas.

Tantangan utama dalam penelitian historis adalah keterbatasan dan bias dalam sumber yang tersedia, serta jarak waktu antara peneliti dan peristiwa yang diteliti. Peneliti historis harus mengembangkan keterampilan dalam mengevaluasi

otentisitas dan kredibilitas sumber, serta kemampuan untuk menginterpretasikan bukti dalam konteks periode sejarah yang

diteliti.

(18)

Penelitian Aksi (Action Research)

Perencanaan

Mengidentifikasi masalah dan mengembangkan strategi intervensi bersama partisipan

1

Tindakan

Menerapkan intervensi atau perubahan yang direncanakan dalam setting yang sebenarnya

2

Observasi

Mengumpulkan data tentang efek dari intervensi melalui berbagai metode

3

Refleksi

Mengevaluasi hasil dan merencanakan siklus tindakan berikutnya

4

Penelitian aksi merupakan pendekatan kolaboratif yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan praktis dalam

mengatasi masalah sosial atau organisasional. Berbeda dengan penelitian tradisional, penelitian aksi melibatkan

partisipan aktif sebagai co-peneliti, bukan sekadar subjek penelitian, sehingga menjembatani kesenjangan antara

teori dan praktik.

(19)

Metode Campuran (Mixed Methods)

2+

Pendekatan Terintegrasi

Menggabungkan minimal dua metodologi penelitian, biasanya kuantitatif dan kualitatif,

dalam satu studi

360°

Pandangan Komprehensif

Menyediakan pemahaman lebih lengkap tentang fenomena yang diteliti dari berbagai

perspektif

3

Desain Utama

Convergent, explanatory sequential, dan exploratory sequential sebagai tiga desain

dasar

Metode campuran menawarkan solusi untuk kompleksitas masalah penelitian dengan mengintegrasikan kekuatan dari pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan ini memungkinkan triangulasi data, validasi silang temuan, dan eksplorasi paradoks yang muncul dari hasil berbeda, sehingga menghasilkan pemahaman yang lebih kaya dan nuansa.

Implementasi metode campuran membutuhkan keahlian dalam kedua pendekatan penelitian serta pertimbangan yang cermat tentang bagaimana data dari berbagai sumber diintegrasikan, baik pada tahap pengumpulan, analisis, atau interpretasi.

(20)

Memilih Jenis Penelitian yang Tepat

1

Pertanyaan Penelitian

Pertimbangkan bentuk dan tujuan pertanyaan Anda

2

Sumber Daya dan Aksesibilitas

Evaluasi waktu, dana, dan akses yang Anda miliki

3

Pengetahuan yang Ada

Perhatikan literatur dan teori yang tersedia

4

Keterampilan Peneliti

Sesuaikan dengan keahlian yang Anda miliki

5

Praktik Disiplin Ilmu

Pertimbangkan konvensi dalam bidang studi Anda

Memilih jenis penelitian yang tepat merupakan langkah kritis yang akan menentukan keseluruhan desain, metodologi, dan analisis dalam studi Anda.

Keputusan ini harus dibuat berdasarkan pertimbangan mendalam terhadap berbagai faktor, bukan sekadar preferensi pribadi atau familiaritas dengan metode tertentu.

Referensi

Dokumen terkait

Mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu

Karakteristik penting yang kedua dari semua penelitian eksperimen adalah3. memanipulasi variabel

Dari interaksi antara organisasi dan individu (kelompok pemakai) dengan seting fisik dapat memunculkan fenomena perilaku yang memiliki karakteristik yang disebut

Metode penulisan makalah ini merupakan penelitian deskriptif (deskriptif research) yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena pengaruh antara

Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling mendasar. Ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena- fenomena yang ada, baik

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan mendeskripsikan data, sifat- sifat atau hubungan fenomena-fenomena

Perilaku Konformitas terhadap Kelompok Teman Sebaya Berdasarkan pada Aspek Keyakinan. Aspek keyakinan ini menggambarkan kondisi individu dalam

Peneliti mencari sampel individu yang memiliki perbedaan dalam hal karakteristik atau sifat yang dimiliki sehingga mendapatkan beragam perspektif yang akan memperkaya hasil fenomena