• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KIM 1200377 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KIM 1200377 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

109

Cindy Claudia Christanti, 2016

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL D ENGAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) PAD A KONSEP TINGKAT KEJENUHAN LARUTAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang implementasi strategi

pembelajaran intertekstual dengan menggunakan POGIL pada konsep tingkat

kejenuhan larutan kelas XI, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Implementasi strategi pembelajran intertekstual pada konsep tingkat

kejenuhan larutan terlaksana sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat

sebelumnya. Pada pembelajaran, konsep tingkat kejenuhan larutan

disampaikan dalam tiga level representasi kimia dan melalui tahap-tahap

pembelajaran POGIL. Pada tahap orientasi siswa diberi motivasi untuk

membangkitkan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Level

makroskopis pada tahap ini disajikan melalui penanyangan video pembuatan

rock candy. Pada tahap eksplorasi siswa diberi kesempatan untuk melakukan

pengamatan, mengumpulkan data dan menguji hipotesis. Level makroskopis

pada tahap ini disajikan dengan menggunakan model 1 dalam LKS yang

menunjukkan hasil pelarutan garam CH3COONa dalam 5 tabung reaksi berisi

10 ml air pada suhu 25oC. Tahap selanjutnya yaitu tahap pembentukan

konsep. Pada tahap ini siswa dituntut untuk berfikir kritis dalam mengerjakan

soal kunci yang terdapat dalam LKS. Pada tahap ini level submikroskopis

ditunjukkan melalui soal nomor 2 – 6 dalam LKS untuk menjelaskan model 1

yang merupakan level makroskopis. Level makroskopis pada tahap ini

ditunjukkan melalui tayangan video demontrasi pembuatan larutan lewat

jenuh. Level submikroskopis yang digunakan untuk menjelaskan video

demontrasi terdapat pada soal nomor 7 – 10. Level simbolis disajikan berupa

penggambaran partikel zat terlarut dalam larutan belum jneuh, jenuh dan

lewat jenuh. Tahap berikutnya merupakan tahap aplikasi, pada tahap ini siswa

(2)

110

Cindy Claudia Christanti, 2016

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL D ENGAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) PAD A KONSEP TINGKAT KEJENUHAN LARUTAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

nomor 14 dalam LKS yang berkaitan dengan masalah dalam kehidupan

sehari-hari. Tahap terakhir merupakan tahap penutupan, kegiatan

pembelajaran diakhiri dengan refleksi pembelajaran yang dilakukan siswa

secara kelompok maupun individu. Ketiga level representasi yang berada

dalam pembelajaran kemudian dipertautkan.

2. Penguasaan konsep dan keterampilan proses sains siswa pada konsep tingkat

kejenuhan larutan setelah dilakukan implementasi strategi pembelajaran

dengan menggunakan POGIL pada konsep tingkat kejenuhan larutan terjadi

perubahan yang lebih baik.

3. Tanggapan siswa mengenai implementasi strategi pembelajaran intertekstual

pada konsep tingkat kejenuhan larutan kelas XI dengan menggunakan POGIL

dibagi ke dalam tiga bagian yaitu tanggapan terhadap kemudahan siswa dalam

memahami konsep, tanggapan terhadap ketertarikan siswa pada pembelajaran

dan tanggapan terhadap media pembelajaran yang digunakan selama proses

implementasi strategi pembelajaran intertekstual dengan menggunakan

POGIL. Kemudian, tanggapan guru terhadap implementasi strategi

pembelajaran intertekstual pada konsep tingkat kejenuhan larutan kelas XI

dengan menggunakan POGIL menunjukkan ketertarikan terhadap strategi

pembelajaran intertekstual dengan menggunakan POGIL. Namun, langkah

pembelajaran yang menunjukkan level submikroskopis perlu dianalisis

kembali.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengajukan

beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi bahan perbaikan untuk penelitian

selanjutnya, yaitu:

1. Untuk penelitian uji coba selanjutnya, sebaiknya dilakukan terhadap berbagai

macam karater dan jumlah siswa agar kesulitan yang mungkin terjadi dapat

muncul dan diatasi sebelum implementasi strategi pembelajaran intertekstual

(3)

111

Cindy Claudia Christanti, 2016

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL D ENGAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) PAD A KONSEP TINGKAT KEJENUHAN LARUTAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2. Konsep prasyarat yang akan digunakan pada konsep tingkat kejenuhan

larutan sebaiknya telah dikuasai oleh siswa.

3. Pada implementasi strategi pembelajaran intertekstual menggunakan POGIL,

guru memberikan pertanyaan bimbingan dalam setiap kelompok sesuai

dengan kebutuhan masing–masing kelompok.

4. Pada proses pembelajaran larutan lewat jenuh, peneliti sebisa mungkin

mengkondisikan siswa agar tetap fokus sehingga mengurangi miskonsepsi

yang sering terjadi pada larutan lewat jenuh.

5. Pada penelitian implementasi strategi pembelajaran intertekstual

menggunakan POGIL, baru mengembangkan perubahan penguasaan konsep

dan keterampilan proses sains siswa. Pada penelitian selanjutnya sebaiknya

diteliti juga bagaimana pengaruhnya terhadap faktor-faktor pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

18.Mira suka makan sepotong kue coklat, tetapi dia tidak suka makan makanan yang pedas.. 19.Ayah saya mendengarkan radio kesukaannya

[r]

Given the true value1. The area of the shaded

Rencana yang dirancang untuk mencapai tujuan organisasi yang lebih luas :.. Menurut Peter Drucker, seorang manajer dalam setiap operasinya lebih

time chart yang dapat menunjukkan waktu mulai dan selesainya setiap kegiatan serta hubungannya satu sama lain dalam proyek..2.

Pejabat Pengadaan pada Kegiatan Pengembangan Kawasan Budidaya Air Payau, telah melaksanakan Proses Evaluasi Kualifikasi dan Penawaran dalam Pengadaan Langsung untuk

a. Dosen wajib bekerjasama dengan manajemen yayasan pendidikan / lembaga resmi penyelenggara pendidikan , instansi pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional

Disebabkan keadaan kawasan kajian yang agak jauh dan sekiranya ianya ingin melaksanakan kajian dengan merangkumi 4 perkampungan ini, ianya akan mengambil masa