BAB V
PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN
DAN SASARAN
Pembangunan pada hakikatnya sebagai proses yng sungguhsungguh
dalam upaya mengubah kondisi untuk mencapai kehidupan masyarakat
yang sejahtera lahir dan batin. Oleh karena itu, agar pembangunan dapat
terwujud sebagaimana yang diharapkan, setiap tahapan dan unsur
manajemen dalam keseluruhan peruses pembangunan seyogyanya
dilakukan secara efektif dan efisien. Keberhasilan penyelenggaraan
pembangunan sangat ditentukan oleh kematangan proses mulai pada tahap
perencanaan. Analisa dan pertimbangan terhadap berbagai factor yang
berpengaruh, baik dari dalam maupun dari luar perlu dilakukan secara
cermat. Potensi lingkungan strategis yang dapat diidentifikasikan sebagai
factor kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan perlu dikaji secara
saksama.
Demikian halnya dalam penyusunan Rancangan Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Minahasa Selatan. Kajian
komprehensif dan pertimbangan obyektif perlu dilakukan agar visi dan misi
Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan sebagai janji politik Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah dapat menjadi kenyataan.
5.1. VISI dan MISI
Pembangunan Kabupaten Minahasa Selatan pada kurun waktu 2010
2015, dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal penting,
diantaranya :
2.
Basis dari masyarakat Minahasa Selatan yang sejahtera terletak pada
persatuan dan kerukunan antar umat beragama, antar etnis maupun
antar daerah, kesejahteraan yang berkualitas serta menjunjung tinggi
kesadaran masyarakat majemuk.
3.
Indikator masyarakat Minahasa Selatan yang berkeadilan terletak pada
tatanan kehidupan yang demokratis, berbudaya, religius, sehat dan
cerdas serta memiliki komitmen untuk maju dan berkembang yang
dilandasi dengan iman dan takwa.
5.1.1. VISI
Berdasarkan gambaran umum dan isu strategis saat ini di Kabupaten
Minahasa Selatan dengan memperhitungkan kondisi masa datang, maka
telah ditetapkan Visi Kabupaten Minahasa Selatan 20102015 adalah
sebagai berikut :
“KABUPATEN MINAHASA SELATAN YANG BERDAYA SAING, BERIMAN,
DAN MANDIRI MELALUI PERCEPATAN DAN KETEPATAN
PEMBANGUNAN”
Untuk memudahkan mengingat Visi ini, maka dapat diakronimkan
dengan kalimat utamanya yaitu
Minahasa Selatan yang Berdaya Saing,
Beriman, dan Mandiri melalui Percepatan dan Ketepatan
Pembangunan
sebagai
“
MINSEL BERDIKARI CEPAT”.
Secara terperinci penjelasan Visi berdasarkan katakata kunci tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Berdaya Saing
Kondisi masyarakat yang sehat, cerdas dengan kemampuan yang
unggul di segala bidang.
luar. Sehingga iklim usaha yang kondusif untuk meningkatkan daya
saing perlu dibangun dan ditingkatkan secara sungguhsungguh
sebagai upaya pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dalam
menghadapi era persaingan global yang semakin berat dan rumit
terlebih lagi di tahun 2011 yang dicanangkan sebagai tahun investasi di
Kabupaten Minahasa Selatan.
2. Beriman
Iman adalah dasar dan segala sesuatu yang diharapkan dan bukti dari
segala sesuatu yang tidak kita lihat. Beriman mengandung arti percaya
kepada Yang Maha Besar Tuhan yang tidak kita lihat itu ada dan
kehidupan di dunia dan segala isinya ini diciptakan olehNya. Sehingga
kehidupan masyarakat yang beriman adalah suatu citacita besar dan
mendasar dalam pembangunan, karena pembangunan yang berhasil
adalah pembangunan yang dijalankan dengan iman dan mengandalkan
Tuhan. Keberimanan seyogianya tidak dapat dipisahkan dengan
kebudayaan atau masyarakat yang berbudaya. Penempatan berbudaya
setelah beriman mengandung pengertian bahwa orang yang beriman
pasti berbudaya belum tentu beriman.
3. Mandiri
Mandiri adalah perwujudan untuk mengatur dan mengurus daerahnya
sendiri sebagai wujud otonomi daerah untuk mewujudkan masyarakat
yang sejahtera, berdiri kokoh atas dasar kekuatan dan kemampuan
sendiri serta tidak memisahkan diri dari lingkungannya
Tercapainya kemandirian adalah tercapainya juga kesejahteraan
masyarakat, atau minimal tercukupinya kebutuhan dasar pokok
manusia yang meliputi pangan, papan, sandang, kesehatan, pendidikan
dan lapangan kerja, yang didukung oleh infrastruktur sosial, budaya,
dan ekonomi yang memadai. Kemandirian dalam hal pengelolaan
pemerintah juga perlu dilakukan mengingat peran pemerintah yang
strategis sebagai fasilitator, akselerator dan motivator pembangunan.
Pemerintah daerah diharapkan pula mampu lebih mandiri dan tidak
bergantung kepada pemerintah pusat khususnya dalam hal pendanaan
pembangunan. Pemerintah daerah diharapkan mampu untuk lebih
kreatif dalam mengoptimalkan sumbersumber penerimaan bagi
pembiayaan pembangunan daerah.
4. Percepatan dan Ketepatan (Cepat dan Tepat)
didahului dengan berbagai kajian yang komprehensif oleh para ahli,
birokrat dan praktisi berpengalaman, harus menjadi landasan dan
sasaran pembangunan itu sendiri.
Secara ringkas penjelasan terhadap masing masing visi Kepala Daerah
dirumuskan pada tabel 5.1
Tabel 5.1 Perumusan Penjelasan Visi
No. Visi Pokok PokokVisi Penjelasan Visi
KABUPATEN MINAHASA SELATAN YANG BERDAYA SAING,
BERIMAN, DAN MANDIRI
MELALUI PERCEPATAN DAN
KETEPATAN PEMBANGUNAN
Berdaya saing
Visi ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat Minahasa Selatan yang sehat, cerdas dan memiliki kemampuan bersaing yang tinggi dengan daerah darah lain dimasa depan, melalui penciptaan iklim investasi yg kondusif dan optimalisasi penggunaan Sumber daya alam.
Beriman
Visi ini bertujuan untuk Menciptakan
masyarakat yang beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan masyarakat yang berbudaya sebagai modal dasar
pembangunan di Minahasa Selatan
Mandiri
Visi ini bertujuan untuk Menciptakan
kemandirian para stakeholders daerah baik dalam melakukan pembangunan di
Minahasa Selatan maupun pembiayaanya. Percepatan
dan
Ketepatan (Cepat dan Tepat)
Visi ini bertujuan untuk Menciptakan strategi percepatan pembangunan ekonomi yang maju, mengoptimalkan reformasi birokrasi, dan peningkatan iklim investasi daerah yang lebih kondusif.
Visi Kepala Daerah Minahasa Utara sudah komprehensip karena
menyangkut aspek keimanan, daya saing, kemandirian dan percepatan
ekonomi. Visi ini memang dibutuhkan oleh daerah Minahasa Selatan
mengingat secara geografis posisi Minahasa Selatan sangat strategis.
5.1.2. MISI
yang mungkin dapat dicapai supaya tidak menjadi suatu
mission
impossible.
Oleh sebab itu, dalam rangka mewujudkan rencana visi
tersebut, maka di tetapkan 5 (lima) Misi Utama
Minsel Berdikari Cepat
yang harus dilaksanakan yaitu :
1. Mengembangkan Kehidupan Masyarakat Yang Beriman dan
Berbudaya.
Keberimanan adalah suatu keharusan dan kebudayaan harus dipupuk
dan ditingkatkan mengikuti peningkatan tingkat keberimanan
masyarakat. Mengapa kebudayaan perlu dipupuk dan ditingkatkan.
Menurut
The American Herritage Distionary
kebudayaan adalah suatu
keseluruhan pola perilaku yang tereksprensi dari kehidupan sosial,
seni, agama, kelembagaan, dan semua hasil kerja dan pemikiran
manusia dari suatu kolompok manusia. Berdasarkan definisi
kebudayaan di atas, maka Kabupaten Minahasa Selatan yang terdiri
dari berbagai etnis dan latar belakang budaya harus memelihara
kebudayaan yang baik dan membangun. Sebagaimana dalam definisi
kebudayaan terkandung makna kehidupan agama di dalamnya, maka
masyarakat yang berbudaya haruslah mampu hidup berdampingan
secara damai dengan kolompok masyarakat lain untuk membangun
kehidupan yang lebih baik dan sejahtera. Sehingga pembinaan iman
dan pembangunan budaya dapat berjalan beriringan dengan kehidupan
masyarakat yang dapat saling bertoleransi dan berdampingan secara
damai. Oleh karena itu cakupan pembangunan kebudayaan tidak
hanya diarahkan pada aspkaspek pelestarian budaya dan seni
peninggalan semata, tetapi harus pula diarahkan pada pembangunan
untuk peningkatan budaya kerja, budaya ramah tamah, budaya
keimanan yang kuat kepada Tuhan, toleransi kehidupan beragama dan
lainlain.
Sumberdaya manusia adalah kekuatan yang bersumber dari manusia
yang dapat disebut sebagai tenaga atau kekuatan (energi atau power).
Daya yang bersumber dari manusia ini sering dipadankan dengan istilah
man power.
Membangun manusia berkualitas berarti membentuk
manusia yang utuh dan bernilai positif dengan indikatorindikator
kualitas antara lain adalah sehat dan berstamina tinggi sehingga
mampu bekerja keras, tangguh dan ulet dalam menghadapi persoalan,
cerdas berpikir dan bertindak, trampil dan memiliki kompetensi,
mandiri, memiliki tanggung jawab, produktif, kreatif, inovatif,
beorientasi ke masa depan, disiplin dan berbudi. Sumber daya manusia
(SDM) juga merupakan subjek dan sekaligus obyek pembangunan,
mencakup seluruh siklus hidup manusia sejak kandungan hingga akhir
hidup. Pembangunan SDM dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu
kualitas, kuantitas, dan mobilitas penduduk. Kualitas SDM suatu
daerah dikatakan membaik antara lain ditandai dengan meningkatnya
status kesehatan dan taraf pendidikan masyarakat dengan ukuran
penilaian dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM), apakah
sudah tinggi atau masih rendah. Berdasarkan halhal tersebut,
pemenuhan kebutuhan akan kualitas SDM yang baik telah sangat
mendesak dalam rangka melaksanakan pembangunan dipercepat dan
tepat sasaran.
kita jalankan dengan meningkatkan budaya kerja. Meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman para penyelenggara negara terhadap
prinsipprinsip
good governance.
Para pegawai negeri harus didorong
untuk meningkatkan budaya kerja yang efektif, efisien, dan profesional
dalam melayani kepentingan masyarakat. Reformasi birokrasi
merupakan perubahan signifikan elemenelemen birokrasi, antara lain
kelembagaan sumber daya manusia aparatur, ketatalaksanaan,
akuntabilitas aparatur, pengawasan, dan pelayanan publik. Oleh karena
itu perubahan
mindset, cultureset,
dan pengembangan budaya kerja
harus dilakukan secara lebih cepat dan terarah. Demikian juga upaya
upaya mencegah dan mempercepat pemberantas korupsi secara
berkelanjutan, dalam menciptakan tata pemerintahan yang baik dan
berwibawa (good governance), pemerintah yang bersih (
clean
government
), dan bebas KKN harus diinisiatif dan dilaksanakan secara
sungguhsungguh.
4. Mengembangkan Perekonomian Yang Tanguh, Berkualitas Tinggi,
Merata dan Kondusif Berbasis Perdesaan
Perkembangan perekonomian suatu daerah banyak dipengaruhi oleh
bergeraknya sektor riil karena sektor ini banyak menyerap tenaga kerja.
Sektor riil dapat bergerak hanya apabila investasi dapat masuk ke
wilayah Minahasa Selatan yang tentunya didukung oleh iklim investasi
yang kondusif mengingat potensi sumberdaya alam yang besar berupa
pertanian dan perkebunan, kelautan dan perikanan, pertambangan
serta pariwisata.
5. Mewujudkan Pembangunan yang Berkelanjutan dalam Mendukung
Pengembangan Pariwisata
Pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Minahasa Selatan
diperlukan keperpaduan antar sektor pembangunan yang saling
mendukung serta membangun kerjasama antara pemerintah daerah dan
pihak swasta serta masyarakat. Potensi sumber daya alam yang
tersedia perlu dilakukan penataan secara profesional agar tercipta objek
wisata yang memiliki daya tarik baik domestik maupun internasional.
Pelestarian seni budaya daerah perlu digali serta dikembangkan guna
menunjang pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Minahasa
Selatan.
Pembangunan lingkungan hidup dan kepariwisataan harus
dilaksanakan secara berkeberlanjutan dan terpadu.
Pembangunan pariwisata harus didukung secara ekologis jangka
panjang sekaligus layak secara ekonomi, adil secara etika dan sosial
terhadap masyarakat. Hal tersebut tentunya akan dilaksanakan dengan
sistem penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (good governance)
dengan melibatkan pertisipasi aktif dan seimbang antara pemerintah
daerah, swasta, dan masyarakat.
Tabel 5.2. Perumusan Penjelasan Misi
No. PokokpokokVisi Misi/Submisi Penjelasan Misi
Kabupaten Minahasa Selatan Yang Beriman
Mengembangkan Kehidupan
Masyarakat Yang Beriman dan Berbudaya
Masyarakat yang berbudaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan modal dasar untuk membangun Minahasa Selatan. Sikap toleransi, budaya kerja, budaya ramah dan keimanan yang kuat merupakan dasar unsur kemanusiaan yang menunjang untuk pencapaian kehidupan yang lebih baik dan sejahtera.
Kabupaten Minahasa Selatan Yang Berdaya Saing.
Meningkatkan
Kualitas Sumberdaya Manusia Yang
Berdaya Saing
Kualitas SMD (man power) menjadi hal yang sangat penting bagi pembangunan di Minahasa Selatan. Membangun man power berarti membangun manusia yang berkualitas dalam melakukan
Minahasa Selatan Yang Mandiri Melalui Percepatan Dan
Ketepatan Pembangunan
Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Berwibawa
berwibawa berarti menciptakan sistem birokrasi yan lebih baik, yaitu melakukan reformasi birokrasi (good governance dan clean government) serta menciptakan Apartur pemerintahan yang dinamis, terbuka dan bebas KKN.
Mengembangkan Perekonomian Yang Tanguh, Berkualitas Tinggi, Merata dan Kondusif Berbasis Perdesaan
Ini berarti mengembangkan sistem
perekonomian yang berbasis masyarakat, menyerap tenaga kerja yang besar, iklim investasi daerah yangt kondusif, dan penguatan infrastruktur daerah untuk pembangunan yang berkelanjutan dan maju.
Mewujudkan
Pembangunan yang Berkelanjutan dalam Mendukung
Pengembangan Pariwisata
Mengembangkan kerjasama tripartit antara pemerintah daerah dan pihak swasta serta masyarakat untuk mengembangkan potensi pariwisata daerah serta pengelolaannya yang profesional sehingga menjadi daya tarik baik domestik maupun internasional
Untuk mencapai visi maka diperlukan penjabarannya ke misi yang
relatif lebih detail.
5.2. TUJUAN dan SASARAN
Dalam mewujudkan Visi melalui Misi yang telah ditetapkan, maka perlu
adanya kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan dan
sasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran pada setiap misi yang
akan dijalankan akan memberikan arahan bagi pelaksanaan setiap
urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan
dalam mendukung pelaksanaan misi dimaksud.
Untuk perumusan tujuan haruslah memiliki keterkaitan dengan
sasaran Pokok RPJPD Provinsi sulawesi utara dan misi kepala Daerah.
Keterkaitan itu dapat dilihat pada tabel 5.3
Tabel 5.3 Perumusan Tujuan terhadap Misi kepala daerah dan Sasaran
Pokok RPJPD Provinsi Sulawesi Utara
Sasaran Pokok Misi KDH
Sasaran Pokok RPJPD
1: “Berbudaya”
Sasaran Pokok RPJPD 2: “Berdaya saing”
Sasaran Pokok RPJPD
3: “Aman”
Mengembangk
Tujuan 1 : Meningkatnya ya tingkat pendapatan dan
kesejahtraa n
keterampilan dan
profesinalisme aparatur pemerintahan.
Misi 3
Memantapkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Berwibawa
Tujuan 1 : Terlaksananya reformasi
birokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Tujuan 2 : Meningkatnya kapasitas, kompentensi dan daya saing aparatur
pemerintah.
Tujuan 3 : Mantapnya penyelenggaraan Kepemerintahan Yang Baik (Good Government).
Tujuan 4 : Meningkatnya Partisipasi Masyarakat Dalam penegakkan supermasi hukum dalam kehidupan berdemokrasi Penyelenggaraan Pemerintahan.
Tujuan 5 : Tewujudnya penataan kelembagaan, ketatalaksanaan serta sistem pengawasan dan akuntabilitas serta
auditabilitas.
Tujuan 6 :
Meningkatnya operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan publik.
Misi 4
Mengembangk an Perekonomian Yang Tanguh, Berkualitas Tinggi, Merata
dan Kondusif Berbasis Perdesaan
Tujuan 1:
Berkembangnya usaha produksi pertanian, kelautan dan perikanan, perkebunan melalui revitalisasi.
Tujuan 2: Meningkatnya produktivitas dan akses usaha kecil menengah (UKM) kepada sumber daya produktif.
Tujuan 3: Menguatnya upayaupaya meningkatkan daya saing produk expor.
Tujuan 4: Meningkatnya daya tarik dan minat investasi bisnis swasta dan masyarakat.
Tujuan 5: Meningkatnya daya saing dan produktifitas serta potensi tenaga kerja Misi 5
Mewujudkan Pembangunan
yang Berkelanjutan
Tujuan 1: Terwujudnya rencana tata ruang yang mengendalikan pemanfaatan
Tujuan 5: Terwujudny a
peningkata n
dalam Mendukung Pengembanga
n Pariwisata
ruang untuk mempercepat dan
mengsinergikan pembangunan daerah yang ramah lingkungan.
Tujuan 2: Terencana dan terlaksananya rencana teknis pengembangan wilayah untuk mengoptimalkan pembangunan yang tidak merusak lingkungan
Tujuan 3: Meningkatnya peran
pemerintah kabupaten dalam
mengkoordinasi kan
perencanaan dan
pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Tujuan 4: Terwujud dan terlaksananya pembangunan pariwisata secara bertahap dan berkelajutan dan terintegrasi dengan
kabupaten/kota lain serta dalam kawasan
regional.
Tujuan 6: Terwujudnya peningkatan daya saing
an
daerah
Tujuan telah memiliki keterkaitan dengan sasaran Pokok RPJPD
Provinsi sulawesi utara. Hal ini disebabkan Minahasa Selatan merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Provinsi Sulawesi Utara. Juga telah terlihat
keterkaitan antara tujuan yang disusun dengan kepala Daerah. Tujuan
yang disusun juga perlu disinkronkan dengan isu strategis dan
permasalahan daerah Minahasa Selatan.
Kesehatan T1 M1, T4M1,T5M2, T5M4 T5M4 T1M2, T3M2, T6M4 T3M2 ,T4M2, T16M3, T3M4 PPD 3 Bidang
Pekerjaan Umum T1 M1,T4M1,T5M2, 5M4 T1M4, T5M4 T1M2, T3M2, T6M4
T3M2 ,T4M2, T16M3 , T1M4, T3M4
PPD 4 Bidang
Perhubungan T1 M1, T4M1,T5M2, T5M4 T5M4 T1M2, T3M2, T3M4, T6M4 T3M2 ,T4M2, T16M3, T3M4 PPD 5 Bidang
Penataan Ruang dan Pengembangan
Wilayah
T1 M1,T4M1,
T5M4 T1M4, T5M4, T2M4 T1M2, T3M2, T6M4
T3M2 ,T4M2, T16M3, T4M4, T1M4, T3M4 PPD 6 Bidang
Lingkungan Hidup T1 M1,T4M1,T5M4 T1M4, T5M4, T2M4 T1M2, T3M2, T6M4 T3M2 ,T4M2, T16M3, T3M4 PPD 7 Bidang Tenaga
Kerja
T1 M1, T6M1,T4M1,
T5M2, T5M4 T5M4
T1M2,T2M2,
T5M4 T5M4
T1M2,T2M2,
T5M4 T6M4 PPD 10 Bidang
perencanaan wilayah dan Pembangunan
T1 M1,T4M1,
T5M4 T1M4, T5M4, T2M4 T1M2, T3M2, T5M4, T6M4
T3M2 ,T4M2,
T5M4 T1M2, T3M2, T6M4 T3M2 ,T4M2, T16M3, T3M4
PPD 12 Bidang Pemberdayaan
Perempuan
T1 M1, T6M1,T4M1,
T5M4 T5M4
T1M2,T2M2,
T5M2, T5M4 T5M4
T1M2,T2M2,
T3M2, T6M4 T3M2 ,T4M2, T16M3, T3M4 PPD 14 Bidang
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
T1 M1, T6M1, T5M1,T4M1,
T5M2, T5M4 T5M4
T1M2,T2M2,
T5M2, T5M4 T5M4
T1M2,T2M2,
T5M2, T5M4 T1M4, T5M4
T1M2,T2M2,
T5M2, T5M4 T5M4
T1M2,T2M2,
Kehutanan T1 M1,T4M1,T5M2, T5M4 T5M4
T1M2,T2M2,
T5M2, T5M4 T5M4
T1M2,T2M2,
T5M2, T5M4 T5M4
T1M2,T2M2,
T5M2, T5M4 T5M4
T1M2,T2M2,
Perdagangan T1 M1,T4M1,T5M2, T5M4 T5M4
T1M2,T2M2,
Perindustrian T1 M1,T4M1,T5M2, T5M4 T5M4
T1M2,T2M2,
T5M4 T1M2, T3M2, T6M4 T3M2 ,T4M2, T16M3, T3M4
PPD 25 Bidang Pemerintahan Umum
dan Kearsipan
T1 M1,T4M1,
T5M4 T5M4 T1M2, T3M2, T6M4 T3M2 ,T4M2, T16M3, T3M4 PPD 26 Bidang
Kepegawaian T1 M1, T2M1,T2M1, T5M1,T4M1,
T5M4 T1M2,T2M2,
T5M4 PPD 27 Bidang
Komunikasi dan Informatika
T1 M1,T4M1,
T5M4 T5M4 T1M2, T3M2, T6M4 T3M2 ,T4M2, T16M3, T3M4 Ket : T1M1 = Tujuan 1 Misi 1 dst (TnMn) = T (tujuan), M (misi), n (nomor urut dari tujuan
dan misi)
Pada tabel 5.4 dapat dilihat keterkaitan antara Tujuan dengan Isu
Strategis dan Permasalahan Pembangunan Daerah. Hal ini merupakan
bagian penting karena setiap tujuan harusnya berkaitan langsun dengan
isu isu yang ada pada tiap bidang di Minahasa Selatan.
Tabel 5.5 Rumusan Sasaran dan Indikator
N o
Misi Tujuan Sasaran Indikator target/Kinerja Sumber data pengukuran
beragama dalam setahun Bangsa danKesatuan Politik Dalam
dalam setahun Bangsa danKesatuan Politik Dalam
budaya
kasus narkoba Pengadilan
Tujuan 5:
budaya BPS
Meningkatnya jumlah kelompok kelompok seni tradisional
Jumlah kelompok seni
tradisional KebudayaanBidang dan seni
sosialisasi etos kerja kerja dan SKPDDinas tenaga terkait
beragama dalam setahun Bangsa danKesatuan Politik Dalam
Angka Melek Huruf BPS
Pendidikan :
Meningkatnya APSAngka Partisipasi Sekolah BPS Pendidikan :
meningkatnya angka rata rata lama sekolah
Angka Ratarata Lama Sekolah BPS
Pendidikan :
meningkatnya APM SD, SMP, SMA/SMK
APM SD, SMP, SMA/SMK BPS
Pendidikan : meningkatnya APK SD, SMP, SMA/SMK
APK SD, SMP, SMA/SMK BPS
Pendidikan:
meningkatnya angka kelulusan SD, SMP,
Angka Kelulusan SD, SMP,
SMA/SMK Pendidikan :
meningkatnya jumlah lulusan perguruan tinggi
Angka lulusan perguruan tinggi BPS
Pendidikan : menurunnya rasio guru murid SD, SMP, SMA/SMK
Rasio guru murid SD,
SMP, SMA/SMK BPS
Pendidikan :
menurunnya angka putus Sekolah (DO)
Angka putus sekolah
(DO) BPS
Kesehatan :
meningkatnya usia harapan hidup
Usia Harapan Hidup BPS
Kesehatan :
meningkatnya rasio dokter per satuan penduduk
Rasio dokter per satuan
penduduk BPS
Kesehatan : menurunnya
kematian neo natal / 1000 kelahiran hidup
Kematian Neo Natal /
1000 kelahiran hidup BPS
Kesehatan :
meningkatnya rasio tenaga kesehatan per satuan penduduk
Rasio tenaga kesehatan
per satuan penduduk BPS
Kesehatan :
menurunnya angka kematian bayi / 1000 kelahiran hidup
Angka Kematian bayi/1000 kelahiran hidup
BPS
Kesehatan : menurunnya
presentase balita gizi buruk
Presentase Balita Gizi
buruk BPS
Kesehatan :
meningkatnya rasio posyandu per satuan balita
Rasio posyandu per
satuan balita BPS
Kesehatan : menurunnya
komplikasi kebidanan
Cakupan komplikasi
kebidanan yang ditangani BPS
Kesehatan :
meningkatnya Rasio puskesmas,
poliklinik, pustu per satuan penduduk
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk
BPS
Kesehatan : meningkatnya Cakupan
Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
BPS
Kesehatan : menurunnya penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
penemuan dan
penanganan penderita penyakit TBC BTA
Kesehatan : Cakupan
peserta KB aktif Peserta kB aktif BPS Kesehatan : meningkatnya
angka IPM Angka IPM BPS
Kesehatan : menurunnya angka HIV AIDS (ODHA)
Angka penderita HIVAIDS
(ODHA) BPS
Tujuan 2 :
formal Tenaga kerjaDiknas /
Meningkatkan jumlah usaha mikro dan kecil (UMK) baru
Jumlah unit UMK Dinas koperasi dan UMKM
Meningkatnya jumlah
usaha menengahJumlah unit usaha menengah perdaganganDinas dan
SD, SMP, SMA/SMK BPS, Diknas
Meningkatnya rasio puskesmas per penduduk
Meningkatnya rasio
puskesmas per penduduk BPS, Dinkes
Meningkatnya rasio rumah layak huni per penduduk
Rasio rumah layak huni BPS
Bertambahnya panjang jalan kabupaten
Panjang jalan kabupaten BPS
Tujuan 4 :
penataran SKPD terkait
Meningkatnya alokasi
perkapita angka income perkapita BPS Menurunnya inflasi angka inflasi BPS Menurunnya angka
kemiskinan angka angka kemiskinan BPS Menurunnya angka
masyaraka
t terbukaMeningkatnya eksport angka eksport BPS
Meningkatnya PAD angka PAD BPS
Meningkatnya
pengeluaran rata rata angka pengeluaran ratarata BPS Misi 3
Opini BPK pada level WTP BPK
Menurunnya jumlah temuan BPK pada bidang keuangan daerah
jumlah temuan BPK pada
bidang keuangan daerah BPK
Menurunnya jumlah temuan BPK pada bidang aset daerah.
jumlah temuan BPK pada
bidang aset daerah. BPK
Tujuan 2 :
Total nilai pada IKM SKPD Terkait
Meningkatnya indeks integritas pelayanan publik (IPP)
Total nilai pada IPP SKPD Terkait
Tujuan 3 :
Opini BPK pada level WTP BPK
Menurunnya jumlah temuan BPK pada bidang keuangan daerah
jumlah temuan BPK pada
bidang keuangan daerah BPK
Menurunnya jumlah temuan BPK pada bidang aset daerah.
jumlah temuan BPK pada
bidang aset daerah. BPK
Tujuan 4 :
an.
per kapita PDRB per kapita BPS
Meningkatnya alokasi
(UKM)
UMKM mikro dan kecil bagi UMKM b
Tujuan 3:
Jumlah produk eksport Indag
Tujuan 4:
business indonesia ADB
Meningkatnya jumlah investasi PMDN (Penanaman modal dalam negeri) ke minsel
Jumlah investasi PMDN BKPMND
Meningkatnya jumlah investasi PMA
(Penanaman modal Asing) ke minsel
Jumlah investasi PMA BKPMND
Tujuan 5:
tukar petani Data nilai tukar petani BPS Bertambahnya
lapangan pekerjaan (penduduk yang bekerja)
Data Lapangan pekerjaan
(penduduk yg bekerja) BPS
dan
RIPPDA dan PariwisataPU, Bappeda
Meningkatnya
promosi pariwisataDinas
Terbangunnya sarana
kunjungan wisatawan Lama kunjungan wisatawan BPS Tujuan 5:
perkapita angka income perkapita BPS Menurunnya inflasi angka inflasi BPS Menurunnya angka
an
masyaraka t.
pengangguran
terbuka terbuka
Meningkatnya eksport angka eksport BPS
Meningkatnya PAD angka PAD BPS
Meningkatnya
pengeluaran rata rata angka pengeluaran ratarata BPS Tujuan 6:
Terwujudn ya
peningkata n daya saing daerah
Terbangunnya sarana dan prasarana pengembangan wilayah untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Jumlah anggaran pembangunan sarana dan prasarana
pengembangan wilayah untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
SKPD Terkait
Meningkatnya indeks
daya saing daerah indeks daya saing daerah saing daerahIndeks daya