• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah 08 BAB V up date_ok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah 08 BAB V up date_ok"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN

DAN SASARAN

Pembangunan pada hakikatnya sebagai proses yng sungguh­sungguh

dalam   upaya   mengubah   kondisi   untuk   mencapai   kehidupan   masyarakat

yang sejahtera lahir dan batin. Oleh karena itu, agar pembangunan dapat

terwujud   sebagaimana   yang   diharapkan,   setiap   tahapan   dan   unsur

manajemen   dalam   keseluruhan   peruses   pembangunan   seyogyanya

dilakukan   secara   efektif   dan   efisien.   Keberhasilan   penyelenggaraan

pembangunan sangat ditentukan oleh kematangan proses mulai pada tahap

perencanaan.   Analisa   dan   pertimbangan   terhadap   berbagai   factor   yang

berpengaruh,   baik   dari   dalam   maupun   dari   luar   perlu   dilakukan   secara

cermat. Potensi lingkungan strategis yang dapat diidentifikasikan sebagai

factor   kekuatan,   kelemahan,   peluang   dan   tantangan   perlu   dikaji   secara

saksama.

Demikian halnya dalam penyusunan Rancangan Pembangunan Jangka

Menengah   Daerah   (RPJMD)   Kabupaten   Minahasa   Selatan.   Kajian

komprehensif dan pertimbangan obyektif perlu dilakukan agar visi dan misi

Pemerintah   Kabupaten   Minahasa   Selatan   sebagai   janji   politik   Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah dapat menjadi kenyataan.

5.1. VISI dan MISI 

Pembangunan Kabupaten Minahasa Selatan pada kurun waktu 2010­

2015,   dilakukan   dengan   memperhatikan   beberapa   hal   penting,

diantaranya :

(2)

2.

Basis dari  masyarakat  Minahasa Selatan  yang  sejahtera  terletak pada

persatuan dan kerukunan antar  umat beragama, antar etnis maupun

antar daerah, kesejahteraan yang berkualitas serta menjunjung tinggi

kesadaran masyarakat majemuk.

3.

Indikator masyarakat Minahasa Selatan yang berkeadilan terletak pada

tatanan   kehidupan   yang   demokratis,   berbudaya,   religius,   sehat   dan

cerdas   serta   memiliki   komitmen   untuk   maju   dan   berkembang  yang

dilandasi dengan iman dan takwa.

5.1.1. VISI 

Berdasarkan gambaran umum dan isu strategis saat ini di Kabupaten

Minahasa Selatan  dengan memperhitungkan kondisi masa datang,    maka

telah   ditetapkan   Visi   Kabupaten   Minahasa   Selatan     2010­2015   adalah

sebagai berikut :

 

“KABUPATEN MINAHASA SELATAN YANG BERDAYA SAING, BERIMAN,

DAN MANDIRI MELALUI PERCEPATAN DAN KETEPATAN

PEMBANGUNAN”

Untuk   memudahkan   mengingat   Visi   ini,   maka   dapat   diakronimkan

dengan kalimat utamanya yaitu 

Minahasa Selatan yang Berdaya Saing,

Beriman,   dan   Mandiri   melalui   Percepatan   dan   Ketepatan

Pembangunan 

sebagai 

MINSEL BERDIKARI CEPAT”.

Secara terperinci penjelasan Visi berdasarkan kata­kata kunci tersebut

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Berdaya Saing

Kondisi   masyarakat   yang   sehat,   cerdas   dengan   kemampuan   yang

unggul di segala bidang.

(3)

luar.   Sehingga   iklim   usaha   yang   kondusif   untuk   meningkatkan   daya

saing   perlu   dibangun   dan   ditingkatkan   secara   sungguh­sungguh

sebagai   upaya   pemerintah,   dunia   usaha   dan   masyarakat   dalam

menghadapi   era   persaingan   global   yang   semakin   berat   dan   rumit

terlebih lagi di tahun 2011 yang dicanangkan sebagai tahun investasi di

Kabupaten Minahasa Selatan. 

2. Beriman

Iman adalah dasar dan segala sesuatu yang diharapkan dan bukti dari

segala sesuatu yang tidak kita lihat.  Beriman mengandung arti percaya

kepada   Yang   Maha   Besar   Tuhan   yang   tidak   kita   lihat   itu   ada   dan

kehidupan di dunia dan segala isinya ini diciptakan oleh­Nya. Sehingga

kehidupan masyarakat yang beriman adalah suatu cita­cita besar dan

mendasar   dalam   pembangunan,   karena   pembangunan   yang   berhasil

adalah pembangunan yang dijalankan dengan iman dan mengandalkan

Tuhan.   Keberimanan   seyogianya   tidak   dapat   dipisahkan   dengan

kebudayaan atau masyarakat yang berbudaya.  Penempatan berbudaya

setelah   beriman   mengandung   pengertian   bahwa   orang   yang   beriman

pasti berbudaya belum tentu beriman.

3. Mandiri

Mandiri adalah perwujudan untuk mengatur dan mengurus daerahnya

sendiri sebagai wujud otonomi daerah untuk mewujudkan masyarakat

yang   sejahtera,   berdiri   kokoh   atas   dasar   kekuatan   dan   kemampuan

sendiri serta tidak memisahkan diri dari lingkungannya

(4)

Tercapainya   kemandirian   adalah   tercapainya   juga   kesejahteraan

masyarakat,   atau   minimal   tercukupinya   kebutuhan   dasar   pokok

manusia yang meliputi pangan, papan, sandang, kesehatan, pendidikan

dan lapangan kerja, yang didukung oleh infrastruktur sosial, budaya,

dan   ekonomi   yang   memadai.   Kemandirian   dalam   hal   pengelolaan

pemerintah   juga   perlu   dilakukan   mengingat   peran   pemerintah   yang

strategis   sebagai   fasilitator,   akselerator   dan   motivator   pembangunan.

Pemerintah   daerah   diharapkan   pula   mampu   lebih   mandiri   dan   tidak

bergantung kepada pemerintah pusat khususnya dalam hal pendanaan

pembangunan.   Pemerintah   daerah   diharapkan   mampu   untuk   lebih

kreatif   dalam   mengoptimalkan   sumber­sumber   penerimaan   bagi

pembiayaan pembangunan daerah.

4. Percepatan dan Ketepatan (Cepat dan Tepat)

(5)

didahului   dengan   berbagai   kajian   yang   komprehensif   oleh   para   ahli,

birokrat   dan   praktisi    berpengalaman,   harus   menjadi   landasan   dan

sasaran pembangunan itu sendiri.

Secara ringkas penjelasan terhadap masing masing visi Kepala Daerah

dirumuskan pada tabel 5.1

Tabel 5.1 Perumusan Penjelasan Visi

No. Visi Pokok PokokVisi Penjelasan Visi

KABUPATEN  MINAHASA  SELATAN YANG  BERDAYA  SAING, 

BERIMAN, DAN  MANDIRI 

MELALUI  PERCEPATAN  DAN 

KETEPATAN   PEMBANGUNAN

Berdaya  saing

Visi ini bertujuan untuk menciptakan  masyarakat Minahasa Selatan yang sehat,  cerdas dan memiliki kemampuan bersaing  yang tinggi dengan daerah darah lain  dimasa depan, melalui penciptaan iklim  investasi yg kondusif dan optimalisasi  penggunaan Sumber daya alam.

Beriman

Visi ini bertujuan untuk Menciptakan 

masyarakat yang beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan masyarakat yang berbudaya sebagai modal dasar 

pembangunan di Minahasa Selatan

Mandiri

Visi ini bertujuan untuk Menciptakan 

kemandirian para stakeholders daerah baik  dalam melakukan pembangunan di 

Minahasa Selatan maupun pembiayaanya. Percepatan 

dan 

Ketepatan  (Cepat dan  Tepat)

Visi ini bertujuan untuk Menciptakan  strategi percepatan pembangunan ekonomi  yang maju, mengoptimalkan reformasi  birokrasi, dan peningkatan iklim investasi  daerah yang lebih kondusif.

 

Visi   Kepala   Daerah   Minahasa   Utara   sudah   komprehensip   karena

menyangkut   aspek   keimanan,   daya   saing,   kemandirian   dan   percepatan

ekonomi.   Visi   ini   memang   dibutuhkan   oleh   daerah   Minahasa   Selatan

mengingat secara geografis posisi Minahasa Selatan sangat strategis.

5.1.2. MISI

(6)

yang   mungkin   dapat   dicapai   supaya   tidak   menjadi   suatu  

mission

impossible.

  Oleh   sebab   itu,   dalam   rangka   mewujudkan   rencana   visi

tersebut, maka di tetapkan  5  (lima) Misi Utama  

Minsel Berdikari Cepat

yang harus dilaksanakan yaitu :

1. Mengembangkan   Kehidupan   Masyarakat   Yang   Beriman   dan

Berbudaya.

Keberimanan adalah suatu keharusan dan kebudayaan harus dipupuk

dan   ditingkatkan   mengikuti   peningkatan   tingkat   keberimanan

masyarakat.   Mengapa   kebudayaan   perlu   dipupuk   dan   ditingkatkan.

Menurut  

The American Herritage Distionary  

kebudayaan adalah suatu

keseluruhan   pola   perilaku   yang   tereksprensi   dari   kehidupan   sosial,

seni,   agama,   kelembagaan,   dan   semua   hasil   kerja   dan   pemikiran

manusia   dari   suatu   kolompok   manusia.     Berdasarkan   definisi

kebudayaan   di   atas,   maka   Kabupaten   Minahasa   Selatan   yang   terdiri

dari   berbagai   etnis   dan   latar   belakang   budaya   harus   memelihara

kebudayaan   yang   baik  dan   membangun.   Sebagaimana  dalam  definisi

kebudayaan terkandung makna kehidupan agama di dalamnya, maka

masyarakat   yang   berbudaya   haruslah   mampu   hidup   berdampingan

secara   damai   dengan   kolompok   masyarakat   lain   untuk   membangun

kehidupan yang lebih baik dan sejahtera.   Sehingga pembinaan iman

dan pembangunan budaya dapat berjalan beriringan dengan kehidupan

masyarakat   yang   dapat   saling   bertoleransi   dan   berdampingan   secara

damai.     Oleh   karena   itu   cakupan   pembangunan   kebudayaan   tidak

hanya   diarahkan   pada   aspk­aspek   pelestarian   budaya   dan   seni

peninggalan semata, tetapi harus pula diarahkan pada pembangunan

untuk   peningkatan   budaya   kerja,   budaya   ramah   tamah,   budaya

keimanan yang kuat kepada Tuhan, toleransi kehidupan beragama dan

lain­lain.

(7)

Sumberdaya manusia adalah kekuatan yang bersumber dari manusia

yang dapat disebut sebagai tenaga atau kekuatan (energi atau power).

Daya yang bersumber dari manusia ini sering dipadankan dengan istilah

man   power.  

Membangun   manusia   berkualitas   berarti   membentuk

manusia   yang   utuh  dan   bernilai   positif   dengan   indikator­indikator

kualitas   antara   lain   adalah   sehat   dan   berstamina   tinggi   sehingga

mampu bekerja keras, tangguh dan ulet dalam menghadapi persoalan,

cerdas   berpikir   dan   bertindak,   trampil   dan   memiliki   kompetensi,

mandiri,   memiliki   tanggung   jawab,   produktif,   kreatif,   inovatif,

beorientasi ke masa depan, disiplin dan berbudi. Sumber daya manusia

(SDM)   juga   merupakan   subjek   dan   sekaligus   obyek   pembangunan,

mencakup seluruh siklus hidup manusia sejak kandungan hingga akhir

hidup.   Pembangunan   SDM   dapat   dilihat   dari   tiga   dimensi,   yaitu

kualitas,   kuantitas,   dan   mobilitas   penduduk.     Kualitas   SDM   suatu

daerah dikatakan membaik antara lain ditandai dengan meningkatnya

status   kesehatan   dan   taraf   pendidikan   masyarakat   dengan   ukuran

penilaian   dilihat   dari   Indeks   Pembangunan   Manusia   (IPM),   apakah

sudah   tinggi   atau   masih   rendah.   Berdasarkan   hal­hal   tersebut,

pemenuhan   kebutuhan   akan   kualitas   SDM   yang   baik   telah   sangat

mendesak dalam  rangka melaksanakan pembangunan dipercepat  dan

tepat sasaran.

(8)

kita   jalankan   dengan   meningkatkan   budaya   kerja.   Meningkatkan

pengetahuan   dan   pemahaman   para   penyelenggara   negara   terhadap

prinsip­prinsip  

good   governance.  

Para   pegawai   negeri   harus   didorong

untuk meningkatkan budaya kerja yang efektif, efisien, dan profesional

dalam   melayani   kepentingan   masyarakat.   Reformasi   birokrasi

merupakan perubahan signifikan elemen­elemen birokrasi, antara lain

kelembagaan   sumber   daya   manusia   aparatur,   ketatalaksanaan,

akuntabilitas aparatur, pengawasan, dan pelayanan publik. Oleh karena

itu   perubahan  

mind­set,   culture­set,  

dan   pengembangan   budaya   kerja

harus dilakukan secara lebih cepat dan terarah. Demikian juga upaya­

upaya   mencegah   dan   mempercepat   pemberantas   korupsi   secara

berkelanjutan,   dalam   menciptakan   tata   pemerintahan   yang   baik   dan

berwibawa   (good   governance),   pemerintah   yang   bersih   (

clean

government

), dan bebas KKN harus diinisiatif dan dilaksanakan secara

sungguh­sungguh.

4. Mengembangkan   Perekonomian   Yang   Tanguh,   Berkualitas   Tinggi,

Merata dan Kondusif Berbasis Perdesaan

Perkembangan   perekonomian  suatu  daerah  banyak   dipengaruhi   oleh

bergeraknya sektor riil karena sektor ini banyak menyerap tenaga kerja.

Sektor   riil   dapat   bergerak   hanya   apabila   investasi   dapat   masuk   ke

wilayah Minahasa Selatan yang tentunya didukung oleh iklim investasi

yang kondusif mengingat potensi sumberdaya alam yang besar berupa

pertanian   dan   perkebunan,   kelautan   dan   perikanan,   pertambangan

serta pariwisata. 

(9)

5. Mewujudkan   Pembangunan  yang  Berkelanjutan   dalam   Mendukung

Pengembangan Pariwisata 

Pengembangan   kepariwisataan   di   Kabupaten   Minahasa   Selatan

diperlukan   keperpaduan   antar   sektor   pembangunan   yang   saling

mendukung serta membangun kerjasama antara pemerintah daerah dan

pihak   swasta   serta   masyarakat.    Potensi   sumber   daya   alam  yang

tersedia perlu dilakukan penataan secara profesional agar tercipta objek

wisata yang memiliki daya tarik baik domestik maupun internasional.

Pelestarian seni budaya daerah perlu digali serta dikembangkan guna

menunjang   pembangunan   kepariwisataan   di   Kabupaten   Minahasa

Selatan.  

Pembangunan   lingkungan   hidup   dan   kepariwisataan   harus

dilaksanakan secara berkeberlanjutan dan terpadu.

Pembangunan   pariwisata   harus   didukung   secara   ekologis   jangka

panjang   sekaligus   layak   secara   ekonomi,   adil   secara   etika   dan   sosial

terhadap masyarakat. Hal tersebut tentunya akan dilaksanakan dengan

sistem   penyelenggaraan   kepemerintahan   yang   baik   (good   governance)

dengan  melibatkan   pertisipasi   aktif   dan   seimbang   antara   pemerintah

daerah, swasta, dan masyarakat.

Tabel 5.2.  Perumusan Penjelasan Misi

No. Pokok­pokokVisi Misi/Sub­misi Penjelasan Misi

Kabupaten  Minahasa  Selatan Yang  Beriman

Mengembangkan  Kehidupan 

Masyarakat Yang  Beriman dan  Berbudaya

Masyarakat yang berbudaya dan taqwa  kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan modal dasar untuk membangun Minahasa Selatan. Sikap toleransi, budaya kerja,  budaya ramah dan keimanan yang kuat  merupakan dasar unsur kemanusiaan  yang menunjang untuk pencapaian  kehidupan yang lebih baik dan sejahtera.

Kabupaten  Minahasa  Selatan Yang  Berdaya  Saing.

Meningkatkan 

Kualitas Sumberdaya Manusia Yang 

Berdaya Saing

Kualitas SMD (man power) menjadi hal  yang sangat penting bagi pembangunan di Minahasa Selatan. Membangun man  power berarti membangun manusia yang  berkualitas dalam melakukan 

(10)

Minahasa  Selatan Yang  Mandiri  Melalui  Percepatan  Dan 

Ketepatan   Pembangunan

Kelola Pemerintahan  Yang Baik dan  Berwibawa

berwibawa berarti menciptakan sistem  birokrasi yan lebih baik, yaitu melakukan  reformasi birokrasi (good governance dan  clean government) serta menciptakan  Apartur pemerintahan yang dinamis,  terbuka dan bebas KKN.

Mengembangkan  Perekonomian Yang  Tanguh, Berkualitas  Tinggi, Merata dan  Kondusif Berbasis  Perdesaan

Ini berarti mengembangkan sistem 

perekonomian yang berbasis masyarakat,  menyerap tenaga kerja yang besar, iklim  investasi daerah yangt kondusif, dan  penguatan infrastruktur daerah untuk  pembangunan yang berkelanjutan dan  maju.

Mewujudkan 

Pembangunan yang  Berkelanjutan dalam Mendukung 

Pengembangan  Pariwisata

Mengembangkan kerjasama tripartit  antara  pemerintah daerah dan pihak  swasta serta masyarakat  untuk  mengembangkan potensi pariwisata  daerah serta pengelolaannya yang  profesional sehingga menjadi daya tarik  baik domestik maupun internasional

 Untuk mencapai visi maka diperlukan penjabarannya ke misi yang 

relatif lebih detail.

5.2. TUJUAN dan SASARAN

Dalam mewujudkan Visi melalui Misi yang telah ditetapkan, maka perlu

adanya kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan dan

sasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran pada setiap misi yang

akan   dijalankan   akan   memberikan   arahan   bagi   pelaksanaan   setiap

urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan

dalam mendukung pelaksanaan misi dimaksud. 

Untuk   perumusan   tujuan   haruslah   memiliki   keterkaitan   dengan

sasaran Pokok RPJPD Provinsi sulawesi utara dan misi kepala Daerah.

Keterkaitan itu dapat dilihat pada tabel 5.3

Tabel 5.3 Perumusan Tujuan terhadap Misi kepala daerah dan Sasaran

Pokok RPJPD Provinsi Sulawesi Utara

Sasaran Pokok Misi KDH

Sasaran Pokok RPJPD

1: “Berbudaya”

Sasaran Pokok RPJPD 2:  “Berdaya saing”

Sasaran Pokok RPJPD

3:  “Aman”

(11)

Mengembangk

­ Tujuan 1 :  Meningkatnya  ya   tingkat pendapatan dan

kesejahtraa n

(12)

keterampilan  dan 

profesinalisme  aparatur  pemerintahan. 

Misi 3

Memantapkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Berwibawa  

­ Tujuan 1 :  Terlaksananya  reformasi 

birokrasi dalam  penyelenggaraan pemerintahan.

Tujuan 2 :  Meningkatnya  kapasitas,  kompentensi  dan daya saing  aparatur 

pemerintah.

Tujuan 3 :  Mantapnya  penyelenggaraan Kepemerintahan Yang Baik (Good Government).

Tujuan 4 :  Meningkatnya  Partisipasi  Masyarakat  Dalam  penegakkan  supermasi  hukum dalam  kehidupan  berdemokrasi  Penyelenggaraan Pemerintahan.

Tujuan 5 :  Tewujudnya  penataan  kelembagaan,  ketatalaksanaan serta sistem  pengawasan dan akuntabilitas  serta 

auditabilitas.

Tujuan 6 : 

(13)

Meningkatnya  operasi dan  pemeliharaan  sarana dan  prasarana  pelayanan  publik.

Misi 4 

Mengembangk an Perekonomian Yang Tanguh, Berkualitas Tinggi, Merata

dan Kondusif Berbasis Perdesaan

Tujuan 1: 

Berkembangnya  usaha produksi  pertanian,  kelautan dan  perikanan,  perkebunan  melalui  revitalisasi.

Tujuan 2:  Meningkatnya  produktivitas  dan akses usaha kecil menengah  (UKM) kepada  sumber daya  produktif.

Tujuan 3:  Menguatnya  upaya­upaya  meningkatkan  daya saing  produk expor.

Tujuan 4:  Meningkatnya  daya tarik dan  minat investasi  bisnis swasta  dan masyarakat.

Tujuan 5:  Meningkatnya  daya saing dan  produktifitas  serta potensi  tenaga kerja Misi 5  

Mewujudkan Pembangunan

yang Berkelanjutan

Tujuan 1:   Terwujudnya  rencana tata  ruang yang  mengendalikan  pemanfaatan 

Tujuan 5:   Terwujudny a 

peningkata n 

(14)

dalam Mendukung Pengembanga

n Pariwisata

ruang untuk  mempercepat  dan 

mengsinergikan  pembangunan  daerah yang  ramah  lingkungan.

Tujuan 2:   Terencana dan  terlaksananya  rencana teknis  pengembangan  wilayah untuk  mengoptimalkan pembangunan  yang tidak  merusak  lingkungan

Tujuan 3:   Meningkatnya  peran 

pemerintah  kabupaten  dalam 

mengkoordinasi kan 

perencanaan  dan 

pembangunan  daerah yang  berkelanjutan.

Tujuan 4:   Terwujud dan  terlaksananya  pembangunan  pariwisata  secara bertahap  dan berkelajutan dan terintegrasi  dengan 

kabupaten/kota  lain serta dalam  kawasan 

regional.

Tujuan 6:   Terwujudnya  peningkatan  daya saing 

an 

(15)

daerah

Tujuan   telah   memiliki  keterkaitan   dengan   sasaran   Pokok   RPJPD

Provinsi sulawesi utara. Hal ini disebabkan Minahasa Selatan merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Provinsi Sulawesi Utara. Juga telah terlihat

keterkaitan   antara   tujuan   yang   disusun   dengan   kepala   Daerah.   Tujuan

yang   disusun   juga   perlu   disinkronkan   dengan   isu   strategis   dan

permasalahan daerah Minahasa Selatan.

Kesehatan T1 M1, T4M1,T5M2, T5M4 T5M4 T1M2, T3M2, T6M4  T3M2 ,T4M2, T1­6M3, T3M4 PPD 3  Bidang

Pekerjaan Umum   T1 M1,T4M1,T5M2, 5M4 T1M4, T5M4 T1M2, T3M2, T6M4

 T3M2 ,T4M2,  T1­6M3 , T1M4, T3M4

PPD 4  Bidang

Perhubungan T1 M1, T4M1,T5M2, T5M4  T5M4 T1M2, T3M2, T3M4, T6M4  T3M2 ,T4M2, T1­6M3, T3M4 PPD 5  Bidang

Penataan Ruang dan Pengembangan

Wilayah

T1 M1,T4M1,

T5M4 T1M4, T5M4, T2M4 T1M2, T3M2, T6M4

 T3M2 ,T4M2,  T1­6M3, T4M4,  T1M4, T3M4 PPD 6  Bidang

Lingkungan Hidup T1 M1,T4M1,T5M4 T1M4, T5M4, T2M4 T1M2, T3M2, T6M4  T3M2 ,T4M2, T1­6M3, T3M4 PPD 7  Bidang Tenaga

Kerja

T1 M1, T6M1,T4M1,

T5M2, T5M4  T5M4

T1M2,T2M2, 

T5M4  T5M4

T1M2,T2M2, 

(16)

T5M4 T6M4 PPD 10  Bidang

perencanaan wilayah dan Pembangunan

T1 M1,T4M1,

T5M4 T1M4, T5M4, T2M4 T1M2, T3M2, T5M4, T6M4

 T3M2 ,T4M2, 

 T5M4 T1M2, T3M2, T6M4  T3M2 ,T4M2, T1­6M3, T3M4

PPD 12  Bidang Pemberdayaan

Perempuan

T1 M1, T6M1,T4M1,

T5M4  T5M4

T1M2,T2M2, 

T5M2, T5M4  T5M4

T1M2,T2M2, 

T3M2, T6M4  T3M2 ,T4M2, T1­6M3, T3M4 PPD 14  Bidang

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

T1 M1, T6M1, T5M1,T4M1,

T5M2, T5M4  T5M4

T1M2,T2M2, 

T5M2, T5M4  T5M4

T1M2,T2M2, 

T5M2, T5M4 T1M4, T5M4

T1M2,T2M2, 

T5M2, T5M4  T5M4

T1M2,T2M2, 

Kehutanan T1 M1,T4M1,T5M2, T5M4  T5M4

T1M2,T2M2, 

T5M2, T5M4  T5M4

T1M2,T2M2, 

T5M2, T5M4  T5M4

T1M2,T2M2, 

T5M2, T5M4  T5M4

T1M2,T2M2, 

Perdagangan T1 M1,T4M1,T5M2, T5M4  T5M4

T1M2,T2M2, 

Perindustrian T1 M1,T4M1,T5M2, T5M4  T5M4

T1M2,T2M2, 

 T5M4 T1M2, T3M2, T6M4  T3M2 ,T4M2, T1­6M3, T3M4

PPD 25  Bidang Pemerintahan Umum

dan Kearsipan

T1 M1,T4M1,

T5M4  T5M4 T1M2, T3M2, T6M4  T3M2 ,T4M2, T1­6M3, T3M4 PPD 26  Bidang

Kepegawaian T1 M1, T2M1,T2M1, T5M1,T4M1,

 T5M4 T1M2,T2M2, 

(17)

T5M4 PPD 27  Bidang

Komunikasi dan Informatika

T1 M1,T4M1,

T5M4  T5M4 T1M2, T3M2, T6M4  T3M2 ,T4M2, T1­6M3, T3M4 Ket : T1M1 = Tujuan 1 Misi 1 dst (TnMn) = T (tujuan), M (misi), n (nomor urut dari tujuan 

dan misi)

Pada tabel 5.4 dapat  dilihat keterkaitan antara  Tujuan  dengan  Isu

Strategis   dan   Permasalahan   Pembangunan   Daerah.   Hal   ini   merupakan

bagian penting karena setiap tujuan harusnya berkaitan langsun dengan

isu isu yang ada pada tiap bidang di Minahasa Selatan.

Tabel 5.5 Rumusan Sasaran dan Indikator

N o

Misi Tujuan Sasaran Indikator target/Kinerja Sumber data pengukuran

beragama dalam setahun Bangsa danKesatuan Politik Dalam

dalam setahun Bangsa danKesatuan Politik Dalam

(18)

budaya 

kasus narkoba  Pengadilan

Tujuan 5:  

budaya BPS

Meningkatnya jumlah kelompok kelompok  seni tradisional

Jumlah kelompok seni 

tradisional KebudayaanBidang dan seni

sosialisasi etos kerja kerja dan SKPDDinas tenaga terkait

beragama dalam setahun Bangsa danKesatuan Politik Dalam

Angka Melek Huruf BPS

Pendidikan : 

Meningkatnya APSAngka Partisipasi Sekolah BPS Pendidikan : 

meningkatnya angka  rata rata lama  sekolah

Angka Rata­rata Lama Sekolah BPS

Pendidikan : 

meningkatnya APM  SD, SMP, SMA/SMK

APM SD, SMP, SMA/SMK BPS

Pendidikan :  meningkatnya APK  SD, SMP, SMA/SMK

APK  SD, SMP, SMA/SMK BPS

Pendidikan: 

meningkatnya angka  kelulusan SD, SMP, 

Angka Kelulusan SD, SMP, 

(19)

SMA/SMK Pendidikan : 

meningkatnya jumlah lulusan perguruan  tinggi

Angka lulusan perguruan tinggi BPS

Pendidikan :  menurunnya rasio  guru murid SD, SMP,  SMA/SMK

Rasio guru murid SD, 

SMP, SMA/SMK BPS

Pendidikan : 

menurunnya angka  putus Sekolah (DO)

Angka putus sekolah 

(DO) BPS

Kesehatan : 

meningkatnya usia  harapan hidup

Usia Harapan Hidup BPS

Kesehatan : 

meningkatnya rasio  dokter per satuan  penduduk

Rasio dokter per satuan 

penduduk BPS

Kesehatan :  menurunnya 

kematian neo natal /  1000 kelahiran hidup

Kematian Neo Natal / 

1000 kelahiran hidup BPS

Kesehatan : 

meningkatnya rasio  tenaga kesehatan per  satuan penduduk

Rasio tenaga kesehatan 

per satuan penduduk BPS

Kesehatan : 

menurunnya angka  kematian bayi / 1000  kelahiran hidup

Angka Kematian  bayi/1000 kelahiran  hidup

BPS

Kesehatan :  menurunnya 

presentase balita gizi  buruk

Presentase Balita Gizi 

buruk BPS

Kesehatan : 

meningkatnya rasio  posyandu per satuan  balita

Rasio posyandu per  

satuan balita BPS

Kesehatan :  menurunnya 

komplikasi kebidanan

Cakupan komplikasi 

kebidanan yang ditangani BPS

Kesehatan : 

meningkatnya Rasio  puskesmas, 

poliklinik, pustu per  satuan penduduk

Rasio puskesmas,  poliklinik, pustu per  satuan penduduk

BPS

Kesehatan :  meningkatnya  Cakupan 

Desa/kelurahan  Universal Child  Immunization (UCI)

Desa/kelurahan  Universal Child  Immunization (UCI)

BPS

Kesehatan :  menurunnya  penemuan dan  penanganan penderita penyakit TBC BTA

penemuan dan 

penanganan penderita  penyakit TBC BTA

(20)

Kesehatan : Cakupan 

peserta KB aktif Peserta kB aktif BPS Kesehatan : meningkatnya 

angka IPM Angka IPM BPS

Kesehatan : menurunnya  angka HIV AIDS  (ODHA)

Angka penderita HIV­AIDS 

(ODHA) BPS

Tujuan 2 : 

formal Tenaga kerjaDiknas /

Meningkatkan jumlah usaha mikro dan kecil (UMK) baru

Jumlah unit UMK  Dinas koperasi dan UMKM

Meningkatnya jumlah

usaha menengahJumlah unit usaha menengah perdaganganDinas dan

SD, SMP, SMA/SMK BPS, Diknas

Meningkatnya rasio  puskesmas per  penduduk

Meningkatnya rasio 

puskesmas per penduduk BPS, Dinkes

Meningkatnya rasio  rumah layak huni per penduduk

Rasio rumah layak huni BPS

Bertambahnya  panjang jalan  kabupaten 

Panjang jalan kabupaten BPS

Tujuan 4 : 

penataran SKPD terkait

Meningkatnya alokasi

perkapita  angka income perkapita  BPS Menurunnya inflasi angka inflasi BPS Menurunnya angka 

kemiskinan angka angka kemiskinan BPS Menurunnya angka 

(21)

masyaraka

t terbukaMeningkatnya eksport angka eksport BPS

Meningkatnya PAD angka PAD BPS

Meningkatnya

pengeluaran rata rata  angka  pengeluaran   ratarata  BPS Misi 3

Opini BPK pada level WTP BPK

Menurunnya jumlah  temuan BPK pada  bidang keuangan  daerah

jumlah temuan BPK pada

bidang keuangan daerah BPK

Menurunnya jumlah  temuan BPK pada  bidang aset daerah.

jumlah temuan BPK pada

bidang aset daerah. BPK

Tujuan 2 : 

Total nilai pada IKM SKPD Terkait

Meningkatnya indeks  integritas pelayanan  publik (IPP)

Total nilai pada IPP SKPD Terkait

Tujuan 3 : 

Opini BPK pada level WTP BPK

Menurunnya jumlah  temuan BPK pada  bidang keuangan  daerah

jumlah temuan BPK pada

bidang keuangan daerah BPK

Menurunnya jumlah  temuan BPK pada  bidang aset daerah.

jumlah temuan BPK pada

bidang aset daerah. BPK

Tujuan 4 : 

(22)

an.

per kapita PDRB per kapita BPS

Meningkatnya alokasi

(23)

(UKM) 

UMKM  mikro dan kecil bagi UMKM b

Tujuan 3: 

Jumlah produk eksport Indag

Tujuan 4: 

business indonesia ADB

Meningkatnya jumlah investasi PMDN  (Penanaman modal  dalam negeri) ke  minsel

Jumlah investasi PMDN BKPMN­D

Meningkatnya jumlah investasi PMA 

(Penanaman modal  Asing) ke minsel

Jumlah investasi PMA BKPMN­D

Tujuan 5: 

tukar petani Data nilai tukar petani BPS Bertambahnya 

lapangan pekerjaan  (penduduk yang  bekerja)

Data Lapangan pekerjaan

(penduduk yg bekerja) BPS

(24)

dan 

RIPPDA dan PariwisataPU, Bappeda

Meningkatnya 

promosi pariwisataDinas

Terbangunnya sarana

kunjungan wisatawan Lama kunjungan wisatawan BPS Tujuan 5:  

perkapita  angka income perkapita  BPS Menurunnya inflasi angka inflasi BPS Menurunnya angka 

(25)

an 

masyaraka t.

pengangguran 

terbuka terbuka

Meningkatnya eksport angka eksport BPS

Meningkatnya PAD angka PAD BPS

Meningkatnya

pengeluaran rata rata  angka  pengeluaran   ratarata  BPS Tujuan 6:  

Terwujudn ya 

peningkata n daya  saing  daerah

Terbangunnya sarana dan prasarana  pengembangan  wilayah untuk  mendukung  peningkatan  kesejahteraan  masyarakat.

Jumlah anggaran  pembangunan sarana  dan prasarana 

pengembangan wilayah  untuk mendukung  peningkatan  kesejahteraan  masyarakat. 

SKPD Terkait

Meningkatnya indeks 

daya saing daerah indeks daya saing daerah saing daerahIndeks daya

Gambar

Tabel 5.1 Perumusan Penjelasan Visi
Tabel 5.2.  Perumusan Penjelasan Misi
Tabel 5.3 Perumusan Tujuan terhadap Misi kepala daerah dan Sasaran
Tabel 5.4  Pengujian Tujuan terhadap Isu Strategis dan Permasalahan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dalam konteks penelitian ini, hermeneutika dimaksudkan sebagai metode untuk menjelaskan rekonstruksi makna emansipasi wanita dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang sebagai

Fakta di lapangan tersebut didukung dengan pengakuan dari guru lain yang mengatakan bahwa guru kelas 4 ketika memberikan materi pembelajaran acuan utama

Ditetapkan di Sidoarjo Pada Tanggal 12 Juni 2013 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SIDOARJO.. SEDATI.

Menyusun rencana kegiatan Sekretariat, berdasarkan data program yang ditetapkan oleh Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Warna Hijau “Pare Anom” dan “Kuning Gading” yang digunakan pada logo ini merupakan warna khas Kraton Yogyakarta yang sarat dengan makna tradisi serta religi yang masih sangat

Rumah Potong Hewan adalah Bangunan atau kompleks bangunan yang prasarananya hanya dipergunakan untuk kegiatan pemotongan ternak dan di tetapkan oleh

Dalam sebuah rencana bayaran kompetitif pasar, kompensasi suatu pekerjaan mencerminkan nilai pekerjaan tersebut dalam perusahaan, serta berapa yang dibayarkan pemberi kerja

Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Lada di Desa Kunduran Kecamatan Ulu Musi Kabupaten Lahat Sumatera Selatan.. Fakultas Pertanian Universitas