• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengan Ibu yang Memiliki Anak Autis di Sekolah Luar Biasa (SLB) Binjai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengan Ibu yang Memiliki Anak Autis di Sekolah Luar Biasa (SLB) Binjai"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

INFORMED CONSENT

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

Nama Peneliti : Ayu My Lestari Saragih

NIM : 121101100

Instansi Peneliti : Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Judul Penelitian : Pengalaman Ibu yang Memiliki Anak Autis di Sekolah Luar Biasa (SLB) Binjai

Peneliti adalah mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Saudara telah diminta untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Partisipasi ini sepenuhnya bersifat sukarela. Saudara boleh memutuskan untuk berpartisipasi atau mengajukan keberatan atas penelitian ini kapanpun saudara inginkan tanpa ada konsekuensi dan dampak tertentu. Sebelum saudara memutuskan, saya akan menjelaskan beberapa hal sebagai bahan pertimbangan untuk ikut serta dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Penelitian ini adalah salah satu kegiatan dalam menyelesaikan proses belajar-mengajar di program studi Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengalaman ibu yang memiliki anak autis.

2. Jika saudara bersedia ikut dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara kepada saudara pada waktu dan tempat sesuai kesepakatan. Jika

(2)

saudara mengijinkan, peneliti akan menggunakan alat perekam suara untuk merekam yang saudara katakan. Wawancara akan dilakukan minimal satu kali selama kurang lebih 60 menit.

3. Penelitian ini tidak menimbulkan resiko. Apabila saudara merasa tidak aman saat wawancara, saudara boleh tidak menjawab atau mengundurkan diri dari penelitian ini.

4. Semua catatan yang berhubungan dengan penelitian akan dijamin kerahasiaannya. Peneliti akan memberikan hasil penelitian ini kepada saudara jika saudara menginginkannya. Hasil penelitian ini akan diberikan kepada institusi tempat peneliti belajar dan pelayanan kesehatan setempat dengan tetap menjaga kerahasiaan identitas.

5. Jika ada yang belum jelas, silahkan saudara tanyakan pada peneliti.

6. Jika saudara sudah memahami dan bersedia ikut berpartisipasi dalam penelitian ini, silahkan saudara menandatangani lembar persetujuan yang akan dilampirkan.

Peneliti,

(3)

Lampiran 2

INFORMED CONSENT

LEMBAR PERSETUJUAN PARTISIPAN

Saya yang bertandatangan di bawahini :

Nama :... Umur :...

Setelah membaca dan mendengarkan penjelasan penelitian ini dan setelah mendapatkan jadwal dan pertanyaan terkait penelitian ini, maka saya memahami tujuan penelitian ini dan pertanyaan terkait penelitian ini, maka saya memahami tujuan penelitian ini yang nantinya akan bermanfaat bagi ibu yang memiliki anak autis.

Saya sangat memahami bahwa keikutsertaan saya menjadi partisipan pada penelitian ini sangat bermanfaat. Dengan menandatangi surat persetujuan ini, berarti saya menyatakan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini tanpa paksa dan bersifat sukarela.

Medan, …………....2016 Partisipan

(……….)

(4)

Lampiran 3

DATA DEMOGRAFI PARTISIPAN

Petunjuk pengisian: isilah data dibawah ini dengan tepat dan benar.

DataIbu

Nama / Inisial : ... Usia : ... Agama : ... Pendidikan terakhir : ... Pekerjaan : ... Alamat : ... Tlp : ...

Data anak

(5)

Lampiran 4

Panduan Wawancara

Pengalaman Ibu yang Memiliki Anak Autis di

Sekolah Luar Biasa (SLB) Binjai

1. Bagaiman perasaan ibu saat memiliki anak yang menderita autis? 2. Bagaimana cara ibu mengasuh anak dengan autis?

3. Kendala apa saja yang pernah ibu alami selama merawat anak dengan autis? 4. Bagaimana cara ibu menghadapi kendala tersebut?

5. Apa harapan ibu untuk anak ibu?

(6)
(7)
(8)
(9)

Lampiran 7

JADWAL PENELITIAN

Jenis Kegiatan

September Oktober November Desember Januari februari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Mengajukan

judul Menetapkan judul Menyiapkan proposal Mengajukan sidang proposal Sidang proposal Revisi proposal Pengumpulan data dan analisa data Penyusunan laporan skripsi Ujian skripsi

(10)

Lampiran 8

ANGGARAN DANA

NO KEGIATAN BIAYA

1 Menyiapkan proposal sampai sidang proposal  Biaya internet dan pulsa modem  Kertas A4 80 gr 2 rim

 Fotokopi sumber-sumber daftar pustaka  Memperbanyak proposal

 Sidang proposal

Rp. 50.000,00 Rp. 80.000,00 Rp. 50.000,00 Rp. 50.000,00 Rp. 150.000,00

2 Pengumpulan data dan analisa data

Izin penelitian dan ethical clearence Fakultas Keperawatan USU

 Fotokopi KDD dan informed consent  Cinderamata

Rp. 100.000,00

Rp. 10.000,00 Rp. 150.000,00

3 Pengumpulan laporan skripsi  Kertas A4 80 gr 2 rim  Penjilidan

 Fotokopi laporan penelitian  Sidang skripsi

Rp. 80.000,00 Rp. 100.000,00 Rp. 30.000,00 Rp. 200.000,00

4 Biaya tak terduga Rp. 100.000,00

(11)

Lampiran 9

(12)

Lampiran 10 Analisa Data Lanjutan

Partisipan 1-8

“Pengalaman Ibu yang Memiliki Anak Autis di Sekolah Luar Biasa (SLB) Binjai”

No. Line Koding Kategori Sub Tema Tema

1. Nangis ajalah, nangis terus apalagi ini anak pertama, laki lagi.

P1.L15 Ibu menangis mengetahui anaknya autis

Ibu merasa sedih dan menangis mengetahui anaknya mengalami autis

Masalah psikologis

Mengalami masalah psikologis dan fisik

1.1 iya, saya dulu itu nangis aja kayaknya sampai dua minggu gitu

P1.L17 Ibu menangis sampai 2 minggu sedih mengetahui anaknya autis 1.2 ya rasanya gimana lah ya,

sedih lah. Apalagi kan ini anak satu-satunya.

P2.L19 Ibu merasa sedih mengetahui anaknya autis 1.3 iya nagis, malam-malam gitu. P2.L101 Ibu menangis

melihat anaknya 1.4 sedih, karna kan keknya anak

saya sendiri disitu yang autis, anak-anak yang lain kan keknya nggak ada.

P3.L 16-17

Ibu merasa sedih mengetahui hanya anaknya yang autis 1.5 paling kalo sholat ajalah

nangis gitu kan kalo doa gitu apalah salah ku ya Allah ya gitu aja kok kaya gini anakku

P4.L 81-82

Ibu menangis saat sholat

(13)

ga sedih dua-duanya kaya gitu

memiliki 2 anak dan dua-duanya autis

1.7 Kadang mikir ya kok anak saya bisa kek gini yah gitu, apa salah saya gitu, kadang mikir kek gitulah

P1.L Ibu merasa tak percaya memiliki anak autis

Ibu merasa tidak percaya memiliki anak autis

1.8 mikirin apa salah saya gitu sampai punya anak kek gitu

P3.L 147-149

Rasa tidak percaya memiliki anak autis

1.9 perasaan sedih kadang2 kenapa ya gitu banyaknya orang kok kita dikasih seperti itu gitu

P8.L 218-219

rasa nggak percaya memiliki anak autis

1.10 awal mula kan kita nggak tau kalau dia autis. Zaman-zaman dulu kan langka punya anak autis, saya kira karena terlambat ngomong ntah apa jadi setelah 3 tahun lah dokter bilang.

P3.L 9 Tidak tahu mengenai autis

Ibu bingung dan tidak mengerti tentang autis

1.11 ya kaya mana autis kan karna kita belum paham autis itu yang kaya mana gitu.

P6.L 42 Kurang emahaman mengenai autis 1.12 dulukan ibukan emang engga

paham ya kan namanya anak kaya gitu

P8.L 7-8 Ibu tidak

memahami autis

(14)

kita juga engga inikan

1.13 reaksinya bingunglah ya autis ya apa ga ngerti

P8.L 25 Ibu merasa bingung

bagaimana autis 1.14 sebab selaku orang tua

mungkin belom begitu paham tentang anak autis

P8.L 120-121

Ibu kurang memahami bagaimana autis

1.15 Ya dulu pernah stres. P2.L 95 Ibu merasa stres Ibu merasa stres merawat anak 1.16 ya dulu stres karna gimana

ya, inikan dulu lasak kali, aktif la gitu, jadi ya stres dan capek ngurus dia

P2.L 97 Ibu merasa stres karena anak lasak

1.17 ya sebenernya stres sih ya stres kalo ngadepin yang kaya gini sehari-hari kalo pas baik yaenak kalo pas lagi kek mana lagi pas bandel aduh kalo stres ya bisa nangis

P6.L 173-174

Ibu merasa stres menghadapi anak

1.18 anak kaya gini ngurus kaya gini stres, emosi kita bikin nya.

P7.L 21-22

Ibu merasa stres dan emosi suntuk kalo jaga anak autis P7.L

118-119

Ibu merasa suntuk 1.19 iya ya namanya juga kan

takutlah gitu sama masa depannya nanti gimana, karna kan nanti kan kita nggak

P2.L 103 Ibu khawatir masa depan anak

(15)

muda trus. Nanti kalau besar yang jaga siapa. Apalagi kan ini cuma satu-satunya. Nggak ada adekny, nggak ada bangnya, gitu aja sedihnya. 1.20 karna kan nanti kan kita

nggak muda trus. Nanti kalau besar yang jaga siapa. Apalagi

kan ini cuma satu-satunya. Nggak ada adekny, nggak ada bangnya, gitu aja sedihnya.

P2.L 104-105

Ibu khawatir siapa yang menaga nantinya

1.21 nggak, beban nanti pada saat saya udah nggak ada lagi.

P3.L 119 Ibu

mengkhawatirkan masa depan anak 1.22 kek mana nanti kedepannya

dia itu gmana gitu kalo dia ga bisa jaga diri dia sendiri

P6.L 61 Ibu khawatir masa depan anak

1.23 iya 2 setengah tahun udah gitu kan di bilang orang sekolah apalah SLB apa ya kan Cuma kami pun bayangin sekolah SLB itu pun ga ngerti juga yakan takutnya itu disana anak kita dipukul entah apa rupanya diSLB itu

P8.L 19-21

Ibu khawatir menyekolahkan anak ke SLB

(16)

kan dipisah2 gitukan anaknya.

2 inikan dulu lasak kali, aktif la gitu, jadi ya stres dan capek ngurus dia

P2.L 97 Ibu merasa capek Ibu merasa capek dalam merawat anak

Masalah fisik

2.1 awak cape ngikuti dia P4.L 28-29

Ibu merasa capek 2.1 kita merawatnya susah kan

jadi merasa capek karena dulunya itu kan dia lasaknya minta ampun

P5.L 92-93

Ibu merasa capek merawat

2.3 kadang-kadang cape tapi kalo udah cape malah takbiarin.

P6.L 158-159

Ibu merasa capek menjaga anak 3 yah kita juga yah udah

menerima apa adanya lah, nggak lagi jadi beban kalo sekarang mah, udah iklas lah.

P6.L Menerima

keadaan anak dan iklas memiliki anak autis

Ibu menerima kondisi anak dengan iklas

Menerima kondisi anak yang

mengalami autis

3.1 ya kuncinya ikhlas aja ya emang ini udah dikasih sama Allah kaya gini gitu aja lah

P4.L 142-143

Ibu menerima dengan ikhlas keadaan anak

3.2 berpikiran positif ajalah gitu, berbesar hati ya kan kalo sekarang ini terus terang seikhlas2 nya punya anak indri

P8.L 197-198

Berpikir positif dan berbesar hati menerima

(17)

3.3 Nggak usah diribetin sekarang mah, nggak usah ambil pusing, udah dikasih sama yang diatas begini ya kita

terima

P2.L 148 Ibu tidak ambil pusing

4 ya syukur dia lebih baik dari kawannya gitu aja,

P4.L 84 Bersyukur anak masih lebih baik dari teman-temannya

Ibu merasa bersyukur

4.1 Ya disyukurin aja kadang ada yang lebih bawah dari kita yang lebih dari ini pun ada kan anak kita masih bisa berjalan , bisa makan bisa apa adakan yang tergeletak sama sekali ga ada

perkembangannya itu kan ada juga. Ya kita masih bersyukur juga sih walaupun kaya gini bisa tetep becanda-becanda

P6.L 188-192

Bersyukur karena masih ada yang lebih bawah dari anaknya

4.2 malah istilahnya ada kebanggaan malah pun sekarang gitu

P8.L 206-207

Merasa bangga punya anak

5 Lebih baiklah, maksudnya mungkin istilahnya orang bilang kita dapat anak seperti

P1.L 156-158

Ibu mendapatkan pelajaran hidup

Ibu menjadikan ini pembelajaran hidup

(18)

itu karena ada salah dulunya. Makanya sekarang harus menjadi lebih baik lah dan lebih sabar.

5.1 makin sabar dan sabar, dan hiburan anak kek gitu, hiburan lah karena kan dulu menghadapi dia kek gitu dan sekarang udah kek gini. Anak kek gini kan kadang ada lucu-lucuny juga, jadikan ketawa, jadi senang kita nengoknya.

P3.L 166 Ibu mendapat hikmah yaitu lebih bersabar

5.2 kita dilatih jadi lebih sabar gitu , selama merawat dia gitu kan jadi ya harus sabar, kalo nggak yah gak bisa

P5.L 112-113

Ibu dilatih jadi lebih sabar

5.3 ya jadi orang sabar dibikinnya

P7.L 115 Ibu menjadi orang yang sabar 5.4 sabarlah rasa sabar ikhlas,

sabar itu ga ada batasnya kalo ada batasnya itu

payah kalo punya anak autis terus berdoa ya kan

mudah2an ada mukjizat untuk dia kita kan ga tau kalo Tuhan sudah berkehendak ya kan.

P8.L 324-326

Ibu menjadi orang yang sabar

(19)

waktu udah demam dokter udah tau katanya ini ada kelainan gitu aja, ibu jangan marah ya ini ada kelainan.

18 periksa ke dokter periksa ke dokter pelayanan kesehatan (nama anak) kami sering kali udh 11 kali lah ke psikiater anak yang di klinik bunda itu.

P2.L 117-118

Membawa anak ke psikiater

6.2 Waktu berobat ke tempat orang tua, ke ini ke psikolog katanya dia bisacuma lama setelah itu mungkin bicaranya ga bisa kaya normal kaya kita biasa gini katanya.

P7.L Membawa anak ke psikolog

6.3 ibu bawahlah ke dokter spesialis anak kan gitu trus ibu bilang sama dokternya itu anak saya kok ini

ya dok blom pande cakap itu umur 2 tahun setengah waktu itu.

P8.L 10-12

Membawa anak ke dokter spesialis

6.4 dibawa lah, dulu sempet ikut terapi, setelah tau gitu ada tempat terapi untuk autis ya diikuti

P5.L 41-42

Membawa anak ke terapi

6.5 Adalah 2 tahun ikut terapi. P8.L 69 Membawa anak ikut terapi

(20)

7 Ada, kalo dulu minum vitamin lah

P1.L 27 Ibu Memberikan vitamin

Anak diberikan

mengkonsumsi vitamin

Memberi perawatan dirumah 7.1 ada obat penenang. Dikasih

setiap bulan.

P2.L 123 Memberikan obat penenang pada anak

Memberikan obat penenang

7.2 Ya kan dikasih vitamin, dikasih ini, ya kan semua udah dicoba sama ke dokter

P6.L 46-47

Memberikan vitamin pada anak

7.3 Dulu kukasih diet dia, dia belum tau makanan, dia kan masi kecil, yang mana yang enak yang mana yang gak enak. Tepung roti gak masuk, coklat, kalo susu, susu kedelai. Kalo sekarang bebas.

P1.L 41-43

Anak mengikuti diet

Ibu mengontrol diet anak

dulu waktu 3 tahun itu kan diet yah.

P2.L 36 Anak mengikuti diet

7.4 sampai sekarang gula pun kami kuranginlah. Trus apa katanya,

roti pun kan nggak boleh ya

P2.L 45-46

Mengatur makan anak

7.5 iya kayanya yang sering kali anu tuh kaya coklatlah, coklat tuh sanut kali sama dia tuh, pernah dia tuh kan kata saya

P4.L 51-53

(21)

dengerkan kalo ditv tuh anak autis tuh pantangannya makanannya begini-begini kan

7.6 kalo dulu kan diahipernya tinggi kan kita jaga

makanannya perlu kitajaga.

P6.L 50-51

Menangani makan anak

7.7 dia ini aja kalo saya terlalu sering saya kasih susu aktif ga tidur2 main terus gitu makanya kalo susu, coklat kadang2 saya kasih

P7.L 48-49

Mengatur makan anak

7.8 Sekali-sekali sama teman hang out gitu kan, keluar

P1.L 103 Ibu membawa anak hangout

Mengajarkan anak tentang sosialisasi 7.9 tapi kalo saya ya ,mulai dari

umur 3 tahun dia mulai pande jalan sering saya bawa ke pante main pasir mandi di sunge

P7.L 28-29

Ibu membawa anak jalan-jalan ke pantai

7.10 Dia harus berkawan kalo ga berkawan dia stres ngamuk aja pokoknya dia harus bermain gitu lah

P7.L 54-56

Ibu membawa anak bertemu teman-temannya

7.11 kadang dibawa ke tanah lapang kami suka bawa dia hari minggu, dia juga bosan dirumah ya kan

P8.L 254-255

Ibu membawa anak ke tanah lapang

(22)

7.12 nah iya takut kita anak kita ini semakin bodoh nanti dia juga perlu dunia lain ya kan perlu nengok2 bawa jalan2

P8.L Ibu membawa anak jalan-jalan

7.13 tinggal dipantau aja P1.L 39 Ibu memantau anak

Ibu memantau aktivitas anak

7.14 kalau keluar dia harus dipantau

P3.L 75 Ibu memantau anak

7.15 istilahnya kaya ngangon kambing gitu, kita, tengoi dia main gitulah diwaktunya apa keluar masuk2

P4.L 125-126

Ibu memantau anak sewaktu bermain

7.16 Iya saya tungguin juga sampe pulang, macam sekrang ini lah.

Iya, bagaimana kan anak kita kalau nggak di awasi nanti sampai pulang dia bisa kemana-mana

P5.L 48-52

Ibu menunggu anak sampai pulang

7.17 engga dia harus dijaga kemana pun dia ditengokan karna dia ga tau bahaya pasar pun dia ga takut kereta motor apapun ga takut

P7.L 44-45

Ibu selalu menjaga dan memperhatikan anak

7.18 kalo menjaganya kita ga pernah lepas dari dia sama aja

P7.L 58-59

(23)

kemana pun ga pernah ditinggal2 mau malam mau siang main2 sama kawannya pun harus saya jaga

menjaga anak

7.19 oh kalau mengerjakan Pr ya masih dibantu lah sama saya.

P2.L 54 Ibu membantu anak

mengerjakan Pr

Membantu aktivitas anak

7.20 Kalo dulu itu ya dia semua kita bantu, makan disuapin, mandi juga.

P5.L 57 Ibu membantu anak makan dan mandi

7.21 Kalo kakanya kalo kancing baju baru dibantu. Dia pake celana dalam pake shortnya itu ga dibantu.pake sepatu dibantu

P6.L Ibu membantu anak berpakaian

7.22 dia kalo mau sekolah bangun pagi mandi apa semua dibantu ngurus pake baju pake sepatu makan

P7.L Ibu membantu anak mandi dan berpakaian 8 Kan dulu lasak lho, jadi kita

dulu fokus ke dia aja. Punya anak nomor dua pun kita gak bisa jaga

P1.L 50-51

Anak lasak Ibu susah

mengatur anak

Mengalami kesulitan dalam merawat

8.1 oh hambatannya banyak kali dek, ini kan suka apa gitu teriak-teriak gitu kalau

malam-malam.

P2.L 56 Anak teriak-teriak

(24)

8.2 Mau Cuma engga kaya indri kalo indri mustilah tiap hari CD itu

P8.L 133-134

Anak selalu minta dibelikan CD

8.3 yah dulu tuh gitu lah dia itu kan lasak kali, trus dulu itu ngomongnya juga

kan lama. dia lasak kita pun ya jaganya harus ekstra lah.

P5 Anak lasak

8.4 ngerawatnya ya susah susah susah begitu lah, kita ngasih makan dia pun

susah, dia milih semua. Apa yang kita kasih kadang banyak yang nggak mau.

P3 Ibu susah

memberikan anak makan

8.5 Karena dia dilarang pun nggak bisa, kadang kan dirumah pun ada yang nggak bisa dimakan sama dia. Jadi kekmana pula makanya nggakpala diikutin kali dietnya.

P3.L 63-65

Ibu sulit mengontrol makan/diet anak

9 kalau awal dulu iya, itulah sebentar itu karna kan dulu saya mengurus orangtua saya yang sakit. Nah disitulah mengurus dia yang lagi lasak-lasaknya, semua makan pun harus kita suapin, mandi

P3.L 103-104

Ibu membantu anak makan mandi, dll

Ibu harus selalau membantu anak dalam

(25)

dimandikan, semualah. 9.1 oh kalau mengerjakan Pr ya

masih dibantu lah sama saya.

P2. 54 Ibu membantu anak

mengerjakan Pr 9.2 masih perlu bantuan kita, tp

ya pelan-pelan diajarin ya kan

P6. 100 Ibu membantu anak melakukan aktivitas

9.3 Kalo dulu itu ya dia semua kita bantu, makan disuapin, mandi juga

P5. 57 Ibu membantu anak makan dan mandi

9.4 dia kalo mau sekolah bangun pagi mandi apa semua dibantu ngurus pake baju pake sepatu makan

P7 Ibu membantu

anak berpakaian

10 iya terapi itu bukan bayarannya murah

P6.L 199 Ibu kurang mampu

membawa anak mengikuti terapi

Keterbatasa ekonomi pada masa perawatan 10.1 ya kami orang susah ga ada

terapi2 lah

P7.L 34 Ibu tidak mampu membawa anak terapi

10.2 banyak kali. Ya ekonomi juga lah itu karna dia

permintaannya banyak kalo dibawa keluar minta main2 apa semua banyak beli inilah itulah

P7.L 99-100

Ibu mengalami keterbatasan ekonomi dalam pemenuhan kebutuhan anak

11 nggak juga sih, nggak terlalu. P2.L 72- Ibu tidak terlalu Keterbatasan

(26)

Kan punya anak gini,

kemana-mana nanti masukrumah orang.

73 aktif di lingkungan

aktivitas ibu

11.1 itulah yang nggak bisa itu dek, karena nggak ada yang jaga dia dek.

P3.L 79 Ibu tidak aktif dalam kegiatan di lingkungan 11.2 engga aktif lagi ya itu karna

dia

P4.L199 Ibu tidak aktif lagi di

lingkungan 11.3 dulu yah sewaktu belom lahir

ini, masih sering ikut, gitu. tapi sekarang yah terbatas lah kan kita pun jaga anak

dirumah, nanti kalau dibawa dia lasak kan gak enak sama yang lain.

P5.L 84-86

Ibu tidka aktif lagi di

lingkungan setelah memiliki anak autis

11.4 ya aktif tapi mulai ada anak, orang ada apapun ga bisa kami tengok

P7.L 90 Ibu tidka aktif lagi di

lingkungan setelah memiliki anak autis 12 Ya itu lah, pokoknya dia gak

bisa kayak anak normal pun gak masalah, misalnya ga bisa belajar kek anak normal bisa mengikuti seperti biasa, dia gak bisa ikuti gak papa, ada anak autis memang ada

P1.L 83-87

Ibu berharap anak dapat

(27)

yang bisa ikuti, anak saya tidak sih nggak

Bisa. Cuma ya itulah penting bisa berteman dan

bersosialisasi, gitu.

12.1 ya harapannya anak kami sehat, ya terserah yang diatas lah. nggak muluk-muluk kok. Yang penting anak sehat dan berteman sama kawan-kawannya

P2.L 145-147

Ibu berharap anak sehat dan bisa berteman dengan anak-anak lain

13. ya semoga berubah dan berubah lagi. Pintarlah pintar dia.

P3.L 164 Ibu berharap anak jadi pintar

Mampu berubah menjadi anak yang pintar 13.1 harapannya ya lebih baik lagi

lah karana kan tiap tahun dia tambah tambah pintar , ya berharap dia normallah dia baca alquran pande

P4.L 147 Ibu berharap anak bisa lebih baik lagi dan pintar

13.2 tau aja dia baca tulis udah. Macam anakku kan dia yang besarkan agak apa juga keterampilan macam jahit ngerti dia merangkai bunga tau dia salon tau dia. Tau dia besok baca tulis saya mau dia sekolah salon gitu. Ya pasti ya kalo ada rezeki ya bikinlah

P7.L 128-130

Ibu berharap anak adapat baca dan tulis

(28)

salonnya

14 Ya kalo harapan ibu sih itu aja lah , dia bisa semakin mandiri , karena kan mau berharap dia kayak anak normal kan nggak mungkin

P5.L 109-110

Ibu berharap anak dapat mandiri

Mampu untuk mandiri

14.1 ya kalo bisa dia itu mandiri untuk diri dia sendiri gitu

P6.L 194 Ibu berharap anak dapat mandiri untuk dirinya sendiri 14.2 ya pengen dia sembuh ya kan

normal gitulah Cuma ga pun normal istilahnya dia bisa mandiri untuk dirinya sendiri, jangan jadi menyusahkan kakanya atau pun adenya itu aja bisa aja mandiri untuk dirinya sendiri itu ajalah.

P8.L 319-321

Ibu berharap anak dapat normal , tidka

(29)

Lampiran 11

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ayu My Lestari Saragih

Tempat/Tgl.lahir : Bah Bolon, 29 September 1994 Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jalan Picauly Nomor 16, Medan Riwayat pendidikan :

1. SD 154 Negeri Purwodadi (2000-2006) 2. SMP 7 Negeri Jambi (2006-2009) 3. SMA Xaverius 2 Jambi (2009-2012) 4. Universitas Sumatera Utara (2012-Sekarang)

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan

Ikan ini dapat hidup dalam lumpur dan perairan yang lembab, karena ikan ini mempunyai alat pernafasan tambahan yang terdapat dalam rongga insang yang disebut arborescent

Dari empat calon legislatif tersebut hanya tiga orang yang bersedia untuk diwawancara, yakni Nurharto, Tomy Santoso Wibowo P dan Heru Eko Pramono. Ketiga calon legislatif

mengelola kompensasi International Compensation  Pendahuluan  Minimal 80% dari pertanyaan yang diterapkan adalah ceramah Metode pengajaran yang 150 menit   Handout

Dilengkapi dengan kalender puasa dan hari-hari peringatan umat islam. Dipersiapkan oleh Alhabib - Mewarnai

48 ASRM ASURANSI RAMAYANA Tbk BSRE1 - BSR INDONESIA PT... BSRE1 - BSR

Catatan atas laporan keuangan harus: (a) Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu yang digunakan; (b) Mengungkapkan

[r]