• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendugaan Tingkat Bahaya Erosi di Daerah Aliran Sungai Besitang Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendugaan Tingkat Bahaya Erosi di Daerah Aliran Sungai Besitang Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia pada umumnya

mengalami kerusakan berdasarkan peraturan yang dibuat oleh Kementrian

Kehutanan Republik Indonesia tahun 1999. Ada 458 DAS di Indonesia dalam

keadaan kritis, 60 diantaranya masuk dalam kategori I, rusak berat (16 diantaranya

berada di Jawa), 222 DAS masuk kategori II, rusak dan 176 DAS berpotensi

rusak (kategori III). Sayangnya, jumlah DAS yang rusak semakin bertambah

sekarang dan kondisinya diperburuk dengan bencana alam, banjir, dan

kekeringan. Menurut Kementrian Kehutanan (2005), DAS Besitang merupakan

salah satu dari DAS Prioritas I di Indonesia. Menurut Peraturan Menteri

Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.60/Menhut-II/2013 tentang tata cara

penyusunan dan penetapan rencana pengelolaan DAS, DAS Prioritas I selanjutnya

disebut sebagai DAS yang dipulihkan daya dukungnya. Wilayah DAS Besitang

secara administrasi berada pada dua Kabupaten/Kota dan berada pada enam

Kecamatan yaitu Kecamatan Blang Kejeran seluas 55,72 Ha (0,06%), Kecamatan

Batang Serangan seluas 2.954,16 Ha (3,25%), Kecamatan Besitang 65.675,98 Ha

(72,38%), Kecamatan Brandan Barat seluas 499,61 Ha (0,55%), Kecamatan

Pangkalan Susu seluas 21.226,28 Ha (23,39%), Kecamatan Sei Lepan seluas

322,40 Ha (0,35%).

Daerah hulu dan tengah DAS merupakan tempat terjadinya erosi tanah,

sementara pada bagian hilir merupakan tempat untuk berlangsungnya sedimentasi

(pengendapan). Curah hujan yang tinggi, tanah yang poros, kemiringan lereng

yang tinggi, vegetasi yang jarang dan aktivitas manusia yang intensif mempunyai

(2)

peranan penting untuk berlangsungnya proses erosi yang landai hingga datar,

menyebabkan kecepatan air sungai menjadi lambat dan selalu terjadi luapan air

sungai membentuk genangan dan banjir akan menyebabkan terjadinya

sedimentasi di bagian hilir DAS (Rauf, dkk, 2011)

Oleh karena itu, perhitungan tingkat bahaya erosi di kawasan DAS

Besitang perlu dilakukan. Dalam penelitian ini software Arcview GIS digunakan

untuk menumpangtindihkan peta dari berbagai parameter hingga memperoleh peta

tingkat bahaya erosi.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui tingkat bahaya erosi di DAS Besitang dengan metode USLE.

2. Mengetahui debit sedimen melayang di DAS Besitang.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai:

1. Sumber informasi bagi pihak yang berkepentingan tentang tingkat bahaya

erosi di DAS Besitang.

2. Sebagai informasi yang bermakna dan menjadi rujukan bagi tahapan

perencanaan pengelolaan DAS Besitang selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Bagi Rekanan yang merasa keberatan atas Hasil Pelelangan Pemilihan Langsung tersebut di atas, diberi kesempatan untuk mengajukan Sanggahan secara terfulis kepada

Mengadakan perlawanan terhadap Belanda meskipun suaminya (Teuku Umar) telah gugur dalam pertempuran

• Investment portfolio consist of shares, bonds, and money market instruments.... When

✓ PT Bintraco Dharma Tbk Bintraco or the Co pa y is a leading automotive dealer in Indonesia especially in Central Java and Daerah Istimewa Yogyakarta (except Kudus and Jepara) and

[r]

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XXXVIII-5/W16, 2011 ISPRS Trento 2011 Workshop, 2-4 March 2011, Trento,

[r]

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XXXVIII-5/W16, 2011 ISPRS Trento 2011 Workshop, 2-4 March 2011, Trento,