• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Bentuk Jam Gadang di Bukittinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Bentuk Jam Gadang di Bukittinggi"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN BENTUK JAM GADANG DI BUKITTINGGI

SKRIPSI

OLEH

ERDINAL AGUNG

110406020

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2016

(2)

KAJIAN BENTUK JAM GADANG DI BUKITTINGGI

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Dalam Departemen Arsitektur

Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Oleh

ERDINAL AGUNG 110406020

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2016

(3)

PERNYATAAN

KAJIAN BENTUK JAM GADANG DI BUKITTINGGI

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Januari 2016

Penulis

(Edinal Agung)

(4)

Judul Skripsi : Kajian Bentuk Jam Gadang di Bukittinggi

Nama Mahasiswa : Erdinal Agung

Nomor Pokok : 110406020

Departemen : Arsitektur

Menyetujui

Dosen Pembimbing,

(Dr. Wahyu Utami, ST,MT.)

Koordinator Skripsi, Ketua Program Studi,

(Dr. Wahyu Utami, ST,MT.) (Ir. N. Vinky Rahman, M.T.)

Tanggal Lulus : 08 Januari 2016

(5)

Telah diuji pada

Tanggal : 08 Januari 2016

Panitia Penguji Skripsi

Ketua Komisi Penguji : Dr. Wahyu Utami, ST,MT Anggota Komisi

Penguji : 1.Ir. Samsul Bahri, MT

2. Imam Faisal Pane, ST,MT

(6)

KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan

karunia-Nya dimampukan untuk menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur di Universitas Sumatera Utara

(USU) Medan.

Penulis juga ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Wahyu Utami, ST,MT. selaku Dosen Pembimbing yang telah

membantu memberikan petunjuk dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

2. Bapak Ir. Samsul Bahri, M.T dan Bapak Imam Faisal Pane, S.T, M.T, selaku

Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran nya dalam penulisan

skripsi ini.

3. Bapak Ir. N. Vinky Rahman, M.T, selaku Ketua Departemen Arsitektur dan

Bapak Ir. Rudolf Sitorus, M.LA, selaku Sekretaris Departemen

Arsitektur,Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak dan Ibu dosen staff pengajar Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik,

Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Ridwan selaku ketua Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang telah

meluangkan waktunya kepada penulis dalam melakukan penelitian guna

mendapatkan data yang diperlukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Kedua orang tua saya Bapak Makmur dan Ibu Erna Wati dan abang-abang saya

Isyad, Syaiful Auri, Eka yang telah memberikan semangat, dorongan, dan

(7)

bantuan untuk menyelesaikan studi danskripsi penulis di Universitas Sumatera

Utara (USU) Medan.

7. Teman-teman seperjuangan (Fairuz, Yurizki, Dimas, Sandi, Putra, Teddy,

Robby, Iqbal dan Reza), rekan-rekan mahasiswa/i stambuk 2011 dan adik-adik

stambuk 2014.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi masih jauh dari

sempurna. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari semua pihak sebagai bahan penyempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat

yang besar bagi semua pihak.

Medan, 11 Juli 2015

Penulis,

Erdinal Agung 110406020

(8)

Abstrak

Perjalanan sejarah yang telah dilalui Kota Bukittinggi mulai dari periode penjajahan, sampai era kemerdekaan, menyebabkan Kota Bukittinggi memiliki kekayaan, gaya, dan ragam bangunan yang sangat menarik untuk dikaji lebih jauh dari aspek bentuk arsitekturnya. Jam Gadang, yaitu sebuah menara jam yang terletak di jantung kota sekaligus menjadi simbol bagi kota yang berada di tepi Ngarai Sianok. Bentuk atap Jam Gadang telah mengalami tiga kali penyesuaian dari waktu ke waktu. Dilihat dari bentuk Jam Gadang sangat menarik untuk di kaji karena telah melewati sejarah yang sangat panjang yaitu dari masa penjajahan belanda sampai era kemerdekaan seperti saat ini, sehingga bentuk Jam gadang ini memiliki karakter sendiri. Penelitian ini mengunakan jenis penelitian kualitatif untuk menganalisa bentuk arsitektur Jasm gadang dan yang mempengaruhi bentuk Jam Gadang. Dari hasil penelitian didapat bahwa bangunan jam gadang terbentuk dari fungsi bangunan ini sendiri, yaitu sebagai bangunan penopang Jam dan bagian atap bangunan ini dijadikan simbol kekuasan karena setiap pergantian kekuasaan bagian puncak atau atap diganti dengan gaya Arsitektur yang menguasai di daerah tersebut.

Kata kunci : Bentuk, Jam Gadang, Bukittinggi

(9)

Abstract

The journey of history that Kota Bukittinggi has passed starting from colonial period, until the era of independence, causing Bukittinggi has wealth, style, and various buildings that are really interesting to study further from the architectural aspects. Jam Gadang is a clock tower that located in the heart of the city as well as a symbol for the city that located on the edge of the Ngarai Sianok. The roof shape of Jam Gadang has undergone three times modification from time to time. Judging from the form of Jam Gadang is really interesting to study because it has gone through a very long history, from the colonial times to independence era like today, that make the form of Jam Gadang has its own character. This research used qualitative research to analyze the architectural form of Jam Gadang and things that affect the form of Jam Gadang. The conclusion of this research is that the Jam Gadang formed from the function of the building itself, that is as a cantilever for the clock and the roof part of the building is symbolized of reign because any change of reign, the top or roof replaced with the architectural styles

of the controls in the area.

Keyword : Form, Jam Gadang, Bukittinggi

(10)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

1.5.Kerangka Berfikir... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1.Kajian Bentuk Bangunan ... 5

2.1.1. Pengertian Bentuk dalam Arsitertur ... 5

2.1.2. Faktor- faktor yang Mengwujudkan Bentuk ... 7

2.2.Tranformasi ... 10

2.2.1. Pengertian Tranformasi ... 10

2.2.2. Proses Tranformasi ... 10

2.3. Kajian Aspek Pengamatan Obyek Pandangan ... 15

2.3.1. Sifat- sifat Obyek Pengamatan ... 15

2.3.2. Unsur-unsur Bentuk Bangunan sebagai Obyek Pengamat ... 16

2.4. Studi Kasus Sejenis ... 25

(11)

BAB III METODE ... 27

3.1. Metode Penelitian... 27

3.2. Variabel Penelitian ... 27

3.3. Metode Pengumpulan Data ... 28

3.4. Kawasan Penelitian ... 29

3.5. Metode Analisis Data ... 31

BAB IV BENTUK JAM GADANG ... 32

4.1. Sejarah Kawasan Jam ... 32

4.1.1. Sejarah Kota Bukittingg ... 32

4.1.2. Sejarah Jam Gadang ... 33

4.2. Analisa Faktor-Faktor yang Mengwujudkan Bentuk Jam Gadang ... 36

4.2.1. Fungsi ... 37

4.2.2. Simbol ... 38

4.2.3. Teknologi Struktur dan Bahan ... 41

4.3.Analisa Berdasarkan Unsur-Unsur Bentuk ... 42

4.3.1. Bentuk Dasar Jam Gadang ... 43

4.3.2. Ukuran ... 46

4.3.3. Tekstur ... 51

4.4.Sifat-sifat Bentuk yang Saling Terkait yang Menentukan Pola dan Komposisi Elemen-elemen ... 53

4.4.1. Posisi Bangunan ... 54

4.4.2. Orientasi Bangunan ... 55

4.5.Pengambaran Ulang Jam Gadang ... 55

(12)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1. Kesimpulan ... 61

5.2. Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 65

LAMPIRAN ... 67

(13)

DAFTAR TABEL

2.4.1. Studi Kasus Sejenis ... 26

3.2.2. Variabel ... 27

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2.1. Penerapan Aspek Skala Pada Bangunan ... 19

Gambar 2.2.2. Baker House-Alvaar Alto ... 21

Gambar 3.4.1. Letak Jam Gadang ... 30

Gambar 4.1.1. Pasar Bukit nan tinggi ... 32

Gambar 4.1.2. Jam Gadang pada masa Pemerintahan Belanda ... 34

Gambar 4.1.3. Mesin Jam Gadang ... 35

Gambar 4.1.4. Jam Gadang pada masa Pemerintan Jepang ... 35

Gambar 4.1.5. Jam Gadang pada masa Pemerintan RI ... 36

Gambar 4.2.1. Jam Gadang pada masa pemerintahan Belanda ... 37

Gambar 4.2.2. Bagian puncak Jam Gadang pada Pemerintahan Belanda ... 38

Gambar 4.2.3. Jam Gadang di 3 masa Pemerintan RI ... 39

Gambar 4.2.4. Jam Gadang pada masa Pemerintan Belanda ... 39

Gambar 4.2.5. Jam Gadang pada masa Pemerintan Jepang ... 40

Gambar 4.2.6. Jam Gadang pada masa Pemerintan RI...41

Gambar 4.3.1. Denah Bentuk Dasar yang utama ... 43

Gambar 4.3.2. Permukaan Bangunan ... 44

Gambar 4.3.3. Bentuk Dasar solid Jam Gadang ... 45

Gambar 4.3.4. Bentuk Dasar solid Jam Gadang ... 45

Gambar 4.3.5. Denah Lantai 1 ... 46

Gambar 4.3.6. Denah lantai 2... 47

Gambar 4.3.7. Denah Lantai 3 ... 48

Gambar 4.3.8. Denah lantai 4... 49

(15)

Gambar 4.3.9. Denah lantai 5... 50

Gambar 4.3.10. Denah lantai 6... 51

Gambar 4.3.11. Tekstur yang mempertegas bentuk ... 52

Gambar 4.3.11. Tekstur yang mempertegas bentuk ... 53

Gambar 4.4.1. Posisi letak Jam Gadang ... 54

Gambar 4.5.1. Denah Jam Gadang... 57

Gambar 4.5.2. Gambar Ulang bentuk Jam Gadang ... 60

Referensi

Dokumen terkait

Semakin tinggi volume lalu lintas di lokasi penetitian pada jam puncak dapat mengakibatkm pergerakan k€ndaraan yang Xidak berjalatr secam optimal dan mengalami

Apa faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya sengketa antara Masyarakat Nagari Sungai Tanang dengan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Jam Gadang Kota

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa dalam penerapan fungsi proteksi pada anak di objek wisata Jam Gadang melalui penerapan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan prokrastinasi kerja pada karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta

Rumah Gadang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke daerah ,dan sudah menjadi bagian dari masyarakat minangkabau itu sendiri ,setelah Islam masuk

Jam klasik yang menempel pada ploafond Pada sistem drinase vertikal ini, bangunan telah memiliki dengan baik, sehingga air pembuangan dari atap dapat mengalir lancar ke

Berdasarkan pola ruang dalam bangunan Rumah Gadang di kawasan ini dibagi menjadi lima yaitu Rumah Gadang tempat tinggal raja yang memiliki ruang tengah pada linier pertama dan kedua,

Teknik dan cara pembuatan bangunan Rumah Gadang pada bagian tengah pada dasarnya merupakan kelanjutan dari teknik dan cara pembuatan atau mendirikan tiang-tiang atau