BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Senyawa flavonoida diduga sangat bermanfaat dalam makanan karena, berupa senyawa fenolik, senyawa ini yang bersifat antioksidan kuat. Flavonoid memiliki kemampuan untuk menghilangkan dan secara efektif menghilangkan spesies pengoksidasi yang merusak. Oleh karena itu, makanan yang kaya flavonoid dianggap penting untuk mengobati penyakit-penyakit, seperti kanker dan penyakit jantung (Heinrich dkk, 2009).
Flavonoid diketahui memiliki kemampuan untuk menghancurkan radikal bebas, termasuk radikal superoksida dan radikal hidroksil. Selain itu, sifat redoks dari flavonoid memungkinkan untuk bertindak sebagai reduktor, dan pada beberapa kasus, dapat bertindak sebagai agen pengkelat untuk logam transisi. Sifat dari flavonoid yang dapat menghancurkan radikal bebas ini, dapat melindungi tubuh manusia dari penyakit dan dari studi epidemiologi menunjukkan bahwa dengan mengkonsumsi flavonoid dapat menurunkan resiko kanker dan peradangan (Nessa, 2003).
Genus Excoecaria adalah anggota dari family Euphorbiaceae yang terdiri dari hampir 40 spesies yang tersebar di seluruh wilayah tropis Afrika, Asia, dan barat laut Australia (A. S. R. Anjaneyulu, 2000).
Tumbuhan sambang darah biasanya tumbuh di pekarangan sebagai pagar hidup atau tanaman obat, di taman-taman sebagai tanaman hias, atau tumbuh liar di hutan dan di ladang pada tempat yang terbuka atau sedikit terlindung.
Tumbuhan yang berasal dari Indocina ini tidak menyukai tanah yang tergenang air. Tumbuhan sambang darah rasanya pedas, sifatnya hangat, dan beracun. Tumbuhan ini berkhasiat membunuh parasit (parasitisid), menghilangkan rasa gatal (antipruritik), dan penghenti pendarahan (hemostatis) (Dalimartha, 2003).
Beberapa penelitian terdahulu yang pernah dilakukan terhadap tumbuhan sambang darah :
1. Dari ekstrak daun dan ranting tumbuhan sambang darah (Excoecaria cochinchinensis Lour.) telah diisolasi tiga senyawa diterpenoid teroksigenasi (Jing-Hua Yang.et.al. 2005).
2. Uji aktivitas antimikroba tanaman Excoecaria cochinchinensis Lour terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes, dimana ekstraknya dibandingkan aktivitasnya dengan beberapa senyawa kimia yang sering digunakan sebagai antibakteri, seperti Benzoil peroksida, asam azelat, dan clindamycin fosfat. Hasilnya adalah ekstraknya memiliki aktivitas yang sama dengan asam azelat dan benzoil peroksida, namun lebih rendah dari clindamycin (P. Leelapornpisid.et.al. 2005).
3. Dari daun tumbuhan sambang darah juga telah diisolasi 2 senyawa baru Megastigmane Glucosides dan beberapa senyawa yang lain, yaitu Asam Galat, Asam sikimat, Asam p-hidroksibenzoat dan senyawa-senyawa kaempferol (Phan Minh Giang.et.al. 2005).
Dari uji pendahuluan yang peneliti lakukan, yaitu dengan uji skrining fitokimia dengan pereaksi FeCl3 5%, NaOH 10%, Mg-HCl dan H2SO4(p) menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun tumbuhan sambang darah mengandung senyawa flavonoida.
Sejauh ini penelitian terhadap kandungan senyawa flavonoida dari daun tumbuhan sambang darah belum ada dilaporkan dalam publikasi ilmiah, maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap daun tumbuhan sambang darah,
khususnya mengenai senyawa flavonoida yang terkandung di dalam tumbuhan sambang darah.
1.2 Permasalahan
Permasalahan dalam penelitian ini adalah golongan flavonoida apa yang terdapat dalam daun tumbuhan sambang darah dan bagaimana cara mengisolasi senyawa
flavonoida yang terdapat dalam daun tumbuhan sambang darah (E. cochinchinensis Lour)
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi senyawa flavonoida dan menentukan golongan senyawa flavonoida dari daun tumbuhan sambang darah (E. cochinchinensis Lour)
1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumber informasi ilmiah pada bidang Kimia Bahan Alam Hayati khususnya tentang golongan senyawa flavonoida yang terkandung dalam daun tumbuhan sambang darah (E. cochinchinensis Lour)
1.5 Lokasi Penelitian
1. Tempat Pengambilan Sampel
Sampel yang digunakan diperoleh dari Area di sekitar kampus Universitas Sumatera Utara, Medan
2. Tempat Melakukan Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Bahan Alam Hayati, Departemen Kimia FMIPA – USU, Medan
3. Lokasi Identifikasi Kristal Hasil Isolasi
Analisis Spektrofotometer Ultaviolet-Visibel (UV-Vis), Spektrofotometer Inframerah (FT-IR), dan Spektrometer Resonansi Magnetik Inti Proton (1H-NMR) dilakukan di Pusat Penelitian Kimia – LIPI, kawasan PUSPITEK Serpong, Tangerang.
1.6 Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini, isolasi senyawa flavonoida dilakukan terhadap daun tumbuhan sambang darah berupa serbuk yang halus dan kering sebanyak 1000 gram. Tahap awal dilakukan uji skrining fitokimia untuk senyawa flavonoida, yaitu dengan menggunakan pereaksi FeCl3 5%, NaOH 10%, Mg-HCl dan H2SO4(p).
Tahap Isolasi yang dilakukan : - Ektraksi Maserasi
- Ekstraksi Partisi
- Pemutusan Gula (Hidrolisa) - Analisis Kromatografi Lapis Tipis - Analisis Kromatografi Kolom - Analisis pasta hasil isolasi
Tahap analisis hasil isolasi yang dilakukan adalah : a. Analisis Kromatografi Lapis Tipis
b. Identifikasi dengan menggunakan Spektrofotometer UV-Visible, Spektrofotometer Infra Merah (FT-IR), dan Spektrometer Resonansi Magnetik Inti Proton (1H-NMR).