• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektifitas Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Sindrom Premenstruasi di SMA Tri Sakti Medan Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektifitas Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Sindrom Premenstruasi di SMA Tri Sakti Medan Tahun 2013"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa

depan dimana terjadi perubahan fisik, mental, dan psikososial yang cepat dan

berrdampak pada berbagai aspek kehidupan selanjutnya (Eva Ellya, 2010).

Pada masa remaja khususnya remaja putri akan mengalami perubahan fisik

yang pesat, sebagai pertanda biologis dari kematangan seksual. Perubahan ini

terjadi pada satu masa disebut masa pubertas, yang merupakan masa transisi

antara masa kanak-kanak dan masa reproduksi (Winkjosastro, 2006).

Penelitian yang dilakukan oleh Pelayanan Kesehatan Ramah Remaja (PKRR)

dibawah naungan WHO tahun 2005 menyebutkan bahwa permasalahan remaja

putri di Indonesia adalah seputar permasalahan mengenai gangguan menstruasi

(38,45%), masalah gizi yang berhubungan dengan anemia (20,3%), gangguan

belajar (19,7%), gangguan psikologis (0,7%), serta masalah kegemukan (0,5%)

(Setiasih, 2007).

Pengetahuan dan sikap kesehatan reproduksi remaja memang dinilai masih

rendah, kurangnya pengetahuan tentang biologis dasar pada remaja

mencerminkan kurangnya pengetahuan tentang resiko yang berhubungan dengan

tubuh mereka dan cara menghindarinya (Pinem, 2009).

Menurut penelitian Tambing, Yane (2012) yang memperoleh angka

prevalensi kejadian Sindrom Premenstruasi sebesar 24,6% dengan tiga gejala

premenstruasi yang paling berat dirasakan oleh remaja adalah nyeri perut

(17,6%), mudah marah/mudah tersinggung (10,8%), dan nyeri otot/sendi (9,1%).

(2)

Sebuah Penelitian oleh Deuster pada tahun 1994 yang berjudul Biological,

Social and Behavioral Factories Associated With Premenstrual Syndrome yang

melibatkan 874 wanita di Virginia menemukan fakta bahwa mereka yang telah

menikah cenderung mempunyai resiko yang lebih kecil untuk mengalami

sindrom pramenstruasi (3,7%) daripada mereka yang tidak menikah (12,6%)

(Maulana, 2008).

Di Asia Pasifik, 63% penderita Premenstrual Sindrome (PMS) tidak pernah

memeriksakan diri ke dokter karena menganggap bahwa PMS adalah sesuatu

yang wajar dan harus dijalani. Padahal jika menyempatkan diri untuk

berkonsultasi ke tenaga kesehatan, maka dapat mengetahui tingkat keparahan

penyakit PMS, dan memperoleh perawatan yang paling sesuai dengan kondisi

tersebut (Proverawati dan Misaroh, 2010).

Ada banyak faktor yang diduga menjadi penyebab timbulnya PMS. Salah

satu faktor penyebab PMS yaitu kadar hormon progesteron rendah, kadar hormon

estrogen yang berlebihan, perubahan ratio kadar hormon estrogen/progesteron,

dan dimungkinkan berhubungan dengan faktor-faktor hormonal, genetik, sosial,

perilaku, biologis, dan psikis (Waluyo, 2009).

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin meneliti, “Efektifitas

penyuluhan terhadap pengetahuan remaja tentang sindrom premenstruasi di SMA

Tri Sakti Medan”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah

adalah “Bagaimanakah efektifitas penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap

remaja tentang Sindrom Premenstruasi?”

(3)

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui efektifitas penyuluhan terhadap pengetahuan remaja tentang

Sindrom Premenstruasi.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pengetahuan remaja tentang Sindrom Premenstruasi

sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. .

b. Menganalisis efektifitas penyuluhan terhadap pengetahuan remaja

sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan.

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi remaja

mengenai sindrom premenstruasi.

2. Manfaat Aplikatif

a.Praktik kebidanan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan

remaja dalam menghadapi Sindrom Premenstruasi.

b.Penelitian Kebidanan

Dapat dijadikan masukan sebagai pengembangan penelitian

selanjutnya dibidang promosi kesehatan.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dengan judul “Perbedaan Naratif Film Soekarno Versi Bioskop dan Versi Televisi” ini bertujuan untuk menganalisa perbedaan unsur naratif yang terjadi pada film

Sesuai dengan teori yang dikemukakan karim 4 bahwa dalam produk giro, bank syariah menerapkan prinsip wadi’ah yad dhamanah, yakni nasabah bertindak sebagai

Hasilnya diketahui bahwa penerapan pajak rokok akan dapat menurunkan konsumsi dan produksi rokok, meningkatkan total penerimaan pemerintah dari produk rokok, menurunkan net

Mengamati kembali keberadaan asas ini dalam masalah perubahan perjanjian kemitraan di PT.Go-Jek sebagaimana yang telah penulis bahas sebelumnya, menurut penulis, setelah adanya

Jenis huruf yang akan digunakan bersifat tegas namun memiliki kesan bermain karena teks pada ilustrasi tersebut diutarakan oleh perasaan anak kepada sang ayah nya

 Penalaran moral dalam tahap empat; kebutuhan masyarakat harus melebihi kebutuhan pribadi. Bila seseorang bisa melanggar hukum, mungkin orang lain juga

Salah satu faktor yang mempengaruhi etos kerja adalah persepsi terhadap iklim sekolah atau pondok.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat persepsi terhadap iklim

Adapun peralatan yang digunakan oleh peneliti untuk melakukan percobaan adalah 12-bit capacitance to digital integrated circuit yang digunakan sebagai ADC converter dari