BAB II
METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif bertujuan untuk mengungkap informasi dan pemahaman mendalam terhadap masalah proses dan makna dengan mendeskripsikan suatu
masalah. Penelitian ini bersifat Deskriptif yaitu untuk menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti (Sugiyono, 2011:11).
Menurut Moleong (2007:3), penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu
dalam penelitian sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan
orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahanya. Sedangkan menurut Nawawi (2005:140) ciri pokok dari pendekatan penelitian deskriptif adalah memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian
dilakukan saat sekarang atau masalah-masalah yang bersifat aktual dengan menggambarkan masalah-masalah yang diselidiki sebagaimana adanya dan
diiringi dengan interprestasi rasional.
2.2 Lokasi Penelitian
Untuk memperoleh data sebagai bahan dalam penelitan ini, maka
2.3 Responden
Menurut Arikonto (2003:10) responden adalah orang-orang yang merespon atau menjawab pertanyaan penelitian baik pertanyaan tertulis maupun lisan.
Pada penelitian kualitatif, responden atau subjek penelitian yaitu orang yang memberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan
penelitian yang sedang dilaksanakannya.
Responden adalah orang yang memberi keterangan tentang sesuatu fakta atau pendapat. Keterangan tersebut dapat disampaikan dalam bentuk tulisan, yaitu
ketika mengisi angket dan lisan ketika menjawab wawancara. Responden dalam penelitian ini adalah Masyarakat yang pernah datang mengurus Paspor atau
sedang mengurus Paspor di Kantor Imigrasi Kelas II Pematangsiantar. Adapun jumlah Responden dalam penelitian ini disesuaikan dengan jumlah responden yang hadir di Kantor Imigrasi Kelas II Pematangsiantar pada saat penelitian
berlangsung.
2.4 Informan Penelitian
Informan penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian (Moleong 2000:97). Informan merupakan orang yang benar-benar mengetahui permasalahan
yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, sebagai informan adalah Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Pematangsiantar, pegawai di Kantor Imigrasi Kelas II
2.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan dua cara,antara lain:
1. Teknik Pengumpulan Data Primer yaitu data yang diperoleh melalui
kegiatan langsung ke lokasi penelitian untuk mencari data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Hal ini dilakukan dengan cara:
a. Metode Wawancara, yaitu dengan cara wawancara mendalam untuk memperoleh data yang lengkap dan mendalam dari informan kunci. Metode ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
secara langsung dan terbuka kepada informan atau pihak yang berhubungan dan memiliki relevansi terhadap masalah yang
berhubungan dengan penelitian.
b. Kuesioner (angket) digunakan sebagai pendamping dalam mengumpulkan data. Daftar pertanyaan dibuat secara semi terbuka
kepada informan utama atau responden yang memberikan pilihan jawaban dan memberikan penjelasan-penjelasan yang diperlukan oleh
peneliti.
2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder, yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara tidak langsung yang diperoleh untuk melengkapi data
primer yaitu dengan cara:
a. Studi perpustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan
b. Studi Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan
menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian seperti petunjuk pelaksana, petunjuk teknis serta sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian.
2.5 Teknik Analisis Data
Sesuai dengan metode penelitian, teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis kualitatif. Menurut Farid
(1997:152) bahwa analisis kualitatif adalah analisis terhadap data yang diperoleh berdasarkan kemampuan nalar peneliti dalam menghubung-hubungkan fakta dan informasi, data dan informasi. Jadi analisis data kualitatif yaitu dengan
menyajikan hasil wawancara, hasil kuesioner, serta studi kepustakaan dan dokumentasi dengan melakukan analisis terhadap masalah yang ditemukan di
BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1 Sejarah Singkat Kantor Imigrasi Kelas II Pematangsiantar
Keimigrasian di Indonesia sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Pada
saat itu kantor imigrasi bernama immigratie Dienst yang bertugas menangani seluruh masalah keimigrasian untuk seluruh kawasan di Hindia Belanda.
Berdasarkan Surat Penetapan Mentri Kehakiman Republik Indonesia Serikat No. JZ/30/16 tanggal 28 Januari 1950 yang berlaku surut mulai tanggal 26 Januari 1950, menetapkan bahwa pada tanggal 26 Januari 1950 untuk pertama kalinya
keimigrasian diatur langsung oleh Pemerintah Republik Indonesia serta mengangkat Mr. Yusuf Adiwinata sebagai Kepala Jawatan Imigrasi. Hal tersebut
kemudian diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Imigrasi oleh setiap jajaran Imigrasi di Indonesia.
Sejak penetapan oleh Menteri Kehakiman tersebut, segala tugas dan
fungsi keimigrasian di Indonesia dijalankan oleh Jawatan Imigrasi atau sekarang disebut dengan Direktorat Jenderal Imigrasi dan berada langsung di bawah
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Pada tahun 1967 dibentuklah Kantor Imigrasi di Pematangsiantar yang dimana pada waktu itu disebut Kantor Imigrasi 1/3 Medan yang bertempat di
Jalan Pasar No. 28 Pematangsiantar. Selanjutnya Kantor Imigrasi Pematangsiantar berdiri pada tanggal 25 Nopember 1969 dengan memiliki wilayah kerja mencakup