GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA, PROSEDUR DAN TEMUAN OPERASI PADA PENDERITA RINOSINUSITIS KRONIS YANG MENJALANI BEDAH SINUS ENDOSKOPIK FUNGSIONAL
(BSEF) DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
Tesis
Oleh:
IZRY NAOMI A. L. TOBING NIM 107109008
PROGRAM PENDIDIKAN MAGISTER KEDOKTERAN TELINGA, HIDUNG, TENGGOROK, KEPALA DAN LEHER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA, PROSEDUR DAN TEMUAN OPERASI PADA PENDERITA RINOSINUSITIS KRONIS YANG MENJALANI BEDAH SINUS ENDOSKOPIK FUNGSIONAL
(BSEF) DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
Tesis
Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Magister dalam Bidang Telinga, Hidung, Tenggorok,
Kepala dan Leher Universitas Sumatera Utara
Oleh:
IZRY NAOMI A. L. TOBING NIM 107109008
PROGRAM PENDIDIKAN MAGISTER KEDOKTERAN TELINGA, HIDUNG, TENGGOROK, KEPALA DAN LEHER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang, oleh karena kasih dan anugerahNya
penulis dimampukan untuk merampungkan Tesis Magister yang berjudul “Gambaran Karakteristik Penderita, Prosedur dan Temuan Operasi pada Penderita Rinosinusitis Kronis yang Menjalani Bedah Sinus Endoskopik
Fungsional (BSEF) di RSUP H. Adam Malik, Medan”. Tesis Magister ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Magister
dalam bidang Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher di
Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh
dari sempurna, namun demikian penulis mengharapkan tesis ini dapat
menambah perbendaharaan penelitian dalam bidang ilmu Rinologi.
Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat: Prof. DR.
dr. Delfitri Munir, Sp. T.H.T.K.L. (K) yang telah bersedia menjadi ketua
pembimbing penelitian ini. Kepada dr. Mangain Hasibuan, Sp.T.H.T.K.L.
atas kesediaannya sebagai anggota pembimbing tesis yang telah
memberikan banyak masukan sampai selesainya penelitian ini. Di tengah
kesibukan mereka, dengan penuh perhatian dan kesabaran, telah banyak
memberi bantuan, bimbingan, saran dan pengarahan yang sangat
bermanfaat kepada penulis.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dr. Putri C.
Eyanoer, MS. Epi., Ph. D sebagai pembimbing ahli yang banyak memberi
bantuan, bimbingan dan masukan dalam bidang metodologi penelitian dan
statistik. Tak lupa pula banyak terimakasih kepada dr. Elvita Rahmi
Daulay, M.Ked. (Rad) Sp. Rad (K) sebagai pembimbing ahli yang banyak
memberi bantuan, bimbingan dan masukan dalam bidang radiologi.
Dengan telah berakhirnya masa pendidikan magister ini, pada
kesempatan yang berbahagia ini perkenankanlah penulis menyampaikan
Yang terhormat Rektor Universitas Sumatera Utara, Bapak Prof. dr.
Syahril Pasaribu, Sp.A(K), DTM&H dan mantan Rektor Universitas
Sumatera Utara, Prof. dr. Chairuddin Panusunan Lubis, Sp.A (K), DTM&H,
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
Program Pendidikan Dokter Spesialis di Departemen Telinga,
Hidung,Tenggorok, Kepala dan Leher Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.
Yang terhormat Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD (KGEH), atas
kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti Program
Pendidikan Dokter Spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara.
Yang terhormat Ketua Departemen Telinga, Hidung, Tenggorok,
Kepala dan Leher Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Prof.
Dr. dr. Abdul Rachman Saragih, Sp.T.H.T.K.L. (K) dan Ketua Program
Studi Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara, DR. dr. T. Siti Hajar Haryuna Sp.T.H.T.K.L.,
Ketua Program Studi Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara sebelumnya Prof. dr.
Askaroellah Aboet, Sp.T.H.T.K.L. (K) yang telah memberikan izin,
kesempatan dan ilmu kepada saya dalam mengikuti Program Pendidikan
Dokter Spesialis.
Yang terhormat supervisor di jajaran Departemen Telinga, Hidung
Tenggorok, Kepala dan Leher Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara / Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan: Prof. dr. Ramsi
Lutan, Sp.T.H.T.K.L. (K), dr. Yuritna Haryono, Sp.T.H.T.K.L. (K), Prof. dr.
Askaroellah Aboet, Sp.T.H.T.K.L. (K), Prof. Dr. dr. Abdul Rachman
Saragih, Sp.T.H.T.K.L. (K), dr. Muzakkir Zamzam, SpT.H.T.K.L. (K), dr.
Mangain Hasibuan, Sp.T.H.T.K.L., dr. T.Sofia Hanum, Sp.T.H.T.K.L. (K),
Prof. Dr. dr. Delfitri Munir, Sp.T.H.T.K.L. (K), dr. Linda I. Adenin,
Sp.T.H.T.K.L., dr. Ida Sjailandrawati Hrp, Sp.T.H.T.K.L., dr. Adlin Adnan,
Sp.T.H.T.K.L. (K), dr. Andrina Y.M. Rambe, Sp.T.H.T.K.L., dr. Harry
Agustaf Asroel, M.Ked, (ORL-HNS), Sp.T.H.T.K.L., DR. dr. Farhat, M.Ked.
(ORL-HNS), Sp.T.H.T.K.L. (K), DR. dr. T. Siti Hajar Haryuna,
Terima kasih atas segala ilmu, keterampilan dan bimbingan guru-guru
selama ini.
Yang terhormat Bapak Direktur Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam
Malik Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
belajar dan bekerja di Rumah Sakit ini.
Yang terkasih teman-teman sejawat Program Pendidikan Dokter
Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara, atas bantuan, nasehat, saran
maupun kerjasamanya selama masa pendidikan.
Yang mulia dan tercinta Ayahanda Pdt. DR. Darwin Lumbantobing dan
Ibunda Manthasia Siahaan, penulis menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih yang tak terhingga serta penghargaan yang
setinggi-tingginya atas kasih sayang yang telah diberikan dan dilimpahkan kepada
penulis sejak dalam kandungan, dilahirkan, dibesarkan dan diberi
pendidikan serta suri tauladan yang baik sehingga menjadi landasan yang
kokoh dalam menghadapi kehidupan ini. Penulis memanjatkan doa agar
kiranya Allah memberikan umur yang panjang dan kesehatan di
masa-masa yang akan datang.
Yang mulia dan tercinta Ayah Mertua dr. Gerben F. Hutabarat,
DTM&H, MSc., Sp. MK dan Ibu Mertua T. R. Saragih, penulis juga
menyampaikan rasa hormat dan beribu-ribu terima kasih atas kasih
sayang dan kesediaannya mendampingi, memberi dukungan dan
bantuannya selama masa pendidikan ini. Kiranya Allah juga memberikan
Kepada suami tercinta dr. Blessdova F. A. S. Hutabarat dan kepada
kedua buah hati tersayang Clarissa Efisheila Hutabarat dan Gefgerry
Favour Hutabarat; penulis mengucapkan terima kasih yag
sedalam-dalamnya atas pengorbanan, limpahan kasih sayang, doa dan dukungan
yang tiada henti sehingga dengan rahmat Tuhan penulis boleh sampai
pada tahap ini.
Kepada adik-adik tercinta: Adventus Wijaya Lumbantobing, Gracia
Octaveni Lumbantobing, Nathan Lumbantobing dan Fransdolin Hutabarat,
penulis mengucapkan terima kasih atas kasih sayang, dorongan dan doa
kepada penulis.
Kepada seluruh kerabat dan handai taulan yang tidak dapat disebut
satu persatu, yang telah memberikan bantuan dan dukungannya, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Akhir kata, izinkanlah penulis memohon maaf yang setulus-tulusnya
atas segala kesalahan dan kekurangan selama mengikuti pendidikan ini.
Semoga segala bantuan, dorongan, petunjuk yang diberikan kepada
penulis kiranya mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah Bapa
Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Amin.
Medan, April 2015
Penulis
ABSTRAK
Pendahuluan: Bedah sinus endoskopik fungsional (BSEF) telah menjadi standar tindakan bedah dalam penatalaksanaan rinosinusitis kronis (RSK), khususnya bagi penderita yang gagal dengan pengobatan medikamentosa. Di RSUP H. Adam Malik, Medan, penderita RSK cukup banyak begitu juga dengan penderita RSK yang ditangani dengan BSEF. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai gambaran karakteristik penderita RSK dan tindakan BSEF di RSUP H. Adam Malik, Medan.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran karakteristik penderita, prosedur dan temuan operasi pada penderita RSK yang menjalani BSEF di RSUP H. Adam Malik, Medan.
Metode Penelitian: Penelitian deskriptif dengan desain case-series dilakukan di RSUP H. Adam Malik, Medan. Data dikumpulkan berdasarkan formula kuesioner, pencatatan hasil pemeriksaan endoskopik, tomografi komputer sinus paranasalis dengan potongan koronal, prosedur dan temuan operasi pada tindakan BSEF.
Hasil: Penderita RSK yang menjalani BSEF terbanyak adalah penderita RSK dengan polip (62,50%). Kategori penyakit berdasarkan SNOT-20 terbanyak adalah kategori penyakit sedang (81,25%). Jumlah penderita RSK dengan riwayat pengobatan antibiotik sama banyak dengan penderita RSK dengan riwayat pengobatan medikamentosa lainnya, yaitu 37,50%. Temuan endoskopik pre-operatif terbanyak adalah edema mukosa konka inferior (100%). Gambaran tomografi komputer terbanyak menunjukkan obstruksi kompleks ostiomeatal sebanyak 87,50% dan keterlibatan sinus maksilaris 100%. Derajat keparahan penyakit berdasarkan Harvard staging system terbanyak adalah derajat III (46,88%). Tindakan BSEF terbanyak dilakukan adalah unsinektomi dan antrostomi meatus media bilateral, masing-masing 68,75%. Temuan intra-operatif terbanyak dijumpai adalah mukosa etmoid polipoid yaitu (84,39%).
Kesimpulan: Penderita RSK yang menjalani BSEF paling banyak dijumpai di RSUP H. Adam Malik, Medan adalah penderita RSK dengan polip. Penderita RSK terbanyak berada pada kategori penyakit sedang. Pengobatan penderita RSK sebelum dilakukan tindakan BSEF harus dilakukan evaluasi kembali. Tindakan prosedur BSEF paling banyak dilakukan adalah unsinektomi dan antrostomi meatus media. Temuan intra-operatif terbanyak adalah mukosa etmoid polipoid.
ABSTRACT
Introduction: Functional endoscopic sinus surgery (FESS) has become the standard surgical treatment for patients with chronic rhinosinusitis (CRS), particularly those who have failed medical treatment. There are many CRS cases in General Hospital of H. Adam Malik, Medan, as well as CRS patients treated with FESS. This research is expected to provide information on characteristics of CRS patients, FESS procedure and operative findings in General Hospital of H. Adam Malik, Medan.
Aim: To determine the characteristic of patients, procedures and operative findings in patients who underwent FESS in General Hospital of H. Adam Malik, Medan.
Methods: A case-series descriptive study conducted in General Hospital of H. Adam Malik, Medan. Data collected from patients using a questionnaire formula. Results of endoscopic examination, paranasal sinus coronal computed tomography, procedures and operative findings were recorded.
Results: CRS with polyps were the commonest group found in patients who underwent FESS (62.50%). Mostly were in moderate disease category based on SNOT-20 (81.25%). Patients given antibiotics as primary treatment and patients with other history of medical treatment were 37.50% respectively. Inferior turbinate mucosal edema was the commonest pre-operative endoscopic findings (100%). The commonest computer tomography findings are ostiomeatal complex obstruction (87, 50%) and maxillary sinus involvement (100%). The commonest stage in severity of the disease based on Harvard staging system was stage III (46.88%). Uncinectomy and bilateral middle meatal antrostomy were the commonest procedure performed (68.75%). The commonest intraoperative finding was ethmoid polypoid mucosal (84,39%).
Conclusion: CRS with polyp were the commonest type of CRS treated with FESS in General Hospital of H. Adam Malik, Medan. Treatment of CRS patients before FESS should be re-evaluated. Most performed procedures were uncinectomy and middle meatal antrostomy. The commonest intraoperative finding was ethmoid polypoid mucosal.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
ABSTRAK v
ABSTRACT vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR LAMPIRAN xii
DAFTAR SINGKATAN xiii
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Perumusan Masalah 3
1.3. Tujuan Penelitian 3
1.3.1. Tujuan umum 3
1.3.2. Tujuan khusus 3
1.4. Manfaat Penelitian 4
1.4.1. Manfaat dalam bidang akademik 4
1.4.2. Manfaat dalam pelayanan masyarakat 4
1.4.3. Manfaat bagi pengembangan penelitian 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1. Rinosinusitis Kronis 5
2.1.1. Definisi 5
2.1.2. Epidemiologi 5
2.1.3. Etiologi dan patofisiologi 6
2.1.4. Manifestasi klinis dan diagnosis 7
2.1.4.1. Sinonasal Outcomes Test (SNOT)-20 8
2.2 Bedah Sinus Endoskopik Fungsional 13
2.2.7. Evaluasi pasien pre-operatif 20
2.2.8. Evaluasi tomografi komputer pre-operatif 22
2.2.9. Teknik operasi 25
2.2.9.1. Unsinektomi 25
2.2.9.2. Antrostomi meatus media 26
2.2.9.3. Etmoidektomi anterior 27
2.2.9.4. Etmoidektomi posterior 27
2.2.9.5. Sfenoidektomi 27
2.2.9.6. Frontal sinusotomi 28
2.2.9.7. Pemasangan tampon 28
2.1.10. Perawatan setelah operasi 28
2.1.11. Komplikasi 29
3.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 31
3.4.1. Kriteria inklusi 31
3.5. Variabel Penelitian 32
3.6. Definisi Operasional 32
3.7. Alat Penelitian 38
3.8. Cara Kerja 39
3.9. Pengolahan Data 39
3.10. Kerangka Kerja 40
BAB IV. HASIL PENELITIAN
4.1. Hasil Statistik Deskriptif 41
BAB V. PEMBAHASAN 48
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 64
6.1. Kesimpulan 64
6.2. Saran 65
DAFTAR PUSTAKA 66
PERSONALIA PENELITIAN 77
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Siklus patologi RSK 7
Gambar 2.2. Panduan baku penatalaksanaan sinusitis 11
Gambar 2.3. Panduan baku penatalaksanaan polip hidung 12
Gambar 2.4. Efektifitas antibiotik pada RSK 13
Gambar 2.5. Dinding lateral hidung 15
Gambar 2.6. Kompleks ostiomeatal 19
Gambar 2.7. Beberapa jenis teleskop 21
Gambar 2.8. Beberapa instrumen yang digunakan dalam BSEF 21
Gambar 2.9. Gambaran skematis pemeriksaan endoskopik 22
Gambar 2.10. Skema pengaturan di ruang operasi pada tindakan
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sinonasal Outcome Test (SNOT) -20 9
Tabel 2.2 Indikasi BSEF 20
Tabel 4.1.1. Distribusi frekuensi penderita RSK yang menjalani
BSEF berdasarkan tipe RSK
41
Tabel 4.1.2. Distribusi frekuensi penderita RSK yang menjalani
BSEF berdasarkan kategori penyakit yang dinilai
dengan SNOT-20
42
Tabel 4.1.3. Distribusi frekuensi penderita RSK yang menjalani
BSEF berdasarkan riwayat medikamentosa
42
Tabel 4.1.4. Distribusi frekuensi penderita RSK yang menjalani
BSEF berdasarkan temuan endoskopik pre-operatif
43
Tabel 4.1.5. Distribusi frekuensi penderita RSK yang menjalani
BSEF berdasarkan gambaran tomografi komputer
44
Tabel 4.1.6. Distribusi frekuensi penderita RSK yang menjalani
BSEF berdasarkan stadium tomografi komputer
45
Tabel 4.1.7. Distribusi frekuensi penderita RSK yang menjalani
BSEF berdasarkan prosedur tindakan yang
dilakukan
46
Tabel 4.1.8. Distribusi frekuensi penderita RSK yang menjalani
BSEF berdasarkan hasil temuan intra-operatif
47
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kuesioner dan status penelitian 80
Lampiran 2. Lembar penjelasan 85
Lampiran 3. Persetujuan setelah penjelasan (informed consent) 87
Lampiran 4. Ethical clearance 88
Lampiran 5. Tabulasi hasil penelitian (data mentah/ master table) 89
Lampiran 6. Gambar-gambar penelitian 103
Lampiran 7. Surat keputusan penelitian 109
DAFTAR SINGKATAN
BSEF = Bedah Sinus Endoskopik Fungsional
CSS = Chronic Sinusitis Survey
EPOS = European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal
Polyps
FESS = Functional Endoscopic Sinus Surgery
HDST = High Dose Short Term Oral Steroid
KOM = Kompleks ostiomeatal
PERHATI-KL = Perhimpunan Dokter Spesialis THT-KL
RSI = Rhinosinusitis Symptom Inventory
RSK = Rinosinusitis kronis
SNOT-20 = Sinonasal Outcome Test – 20