• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Implementasi Kebijakan Qanun Kota Banda Aceh Nomor 17 Tahun 2011 Tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir Dan Anak Balita Di Kota Banda Aceh Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Implementasi Kebijakan Qanun Kota Banda Aceh Nomor 17 Tahun 2011 Tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir Dan Anak Balita Di Kota Banda Aceh Tahun 2015"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Salah satu upaya Pemerintah Kota Banda Aceh untuk menurunkan kasus kematian Ibu dan Bayi diantaranya adalah dengan membuat satu kebijakan melalui Peraturan Daerah yaitu Qanun Kota Banda Aceh Nomor 17 Tahun 2011 tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak Balita (QANUN KIBBLA). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran umum implementasi Qanun KIBBLA Kota Banda Aceh di tahun 2015 dan implementasi dilihat dari faktor komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi.

Penelitian ini merupakan penelitian terapan yang bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan Qanun KIBBLA Kota Banda Aceh di Kota Banda Aceh pada tahun 2015. Penelitian ini juga menggunakan metode survei wawancara pribadi secara mendalam pada informan sebagai sumber data dan informasi. dan observasi dengan menggunakan jenis data kualitatif serta studi literatur dengan tingkat eksplanasi masalah secara deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Kota Banda Aceh yaitu dibeberapa instansi pemerintah dan swasta serta masyarakat seperti Pemerintah Kota Banda Aceh, Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Kota Banda Aceh, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Rumah Sakit Pemerintah, Puskesmas, Bidan Desa, Bidan Praktek Swasta dan ibu yang akan dan sudah melahirkan sebagai sasaran kebijakan Qanun tersebut diatas.

Hasil penelitian secara umum implementasi dari Qanun KIBBLA Kota Banda Aceh saat ini belum berjalan secara optimal. Peraturan pelaksana sebagai petunjuk teknis belum ada sampai saat ini setelah hampir empat tahun disahkan. Dari faktor komunikasi masih banyak tenaga KIBBLA yang belum mendapatkan sosialisasi. Faktor sumber daya masih kurangnya komitmen anggaran daerah terhadap implementasi Qanun KIBBLA tersebut ditandai dengan semakin menurunnya anggaran disetiap tahunnya. Faktor disposisi setelah dilakukan obsevasi dan wawancara sikap dari pelaksana kebijakan telah berupaya untuk melaksanakan implementasi dari Qanun KIBBLA tersebut walaupun memiliki kendala yang berbeda, Faktor struktur birokrasi masih belum terbangun sistem kerja dan sistem pelayan serta sistem rujukan dengan koordinasi yang baik antara pihak terkait.

Adapun saran perbaikannya yaitu dengan tetap mengusulkan Peraturan Pelaksana dari Qanun KIBBLA Kota Banda Aceh. Melakukan advoksasi dan sosialisasi kembali kepada masyarakat luas dan pihak terkait. Mengevaluasi kembali Puskesmas PONED yang sesuai dengan Pedoman Puskesmas Mampu PONED. Membangun sistem rujukan emergency obstetry yang lebih baik dengan rumah sakit rujukan.

(2)

ABSTRACT

One of the attempts of Banda Aceh City Administration to reduce maternity death rate and infant death rate is by making a policy, through Regional Regulation and Banda Aceh Qanun No. 17/2011 on the health of mother, new-born baby, and balita (below five year-old children) (Qanun KIBBLA). The objective of the research was to find out the general description of the implementation of Qanun KIBBLA of Banda Aceh in 2015, viewed from the factors of communication, resources, disposition, and bureaucratic structure.

The research is an applied study in order to find out the implementation of the policy on Banda Aceh Qanun KIBBLA in 2015. It also used a survey method by conducting in-depth interviews with informants as the source persons and information and conducting observation, using qualitative data and literature study with descriptive explanation. The research was conducted in Banda Aceh with some government agencies, private, and the people such as Banda Aceh City Administration, DPRK (Urban Parliament) of Banda Aceh, The Health Service of Banda Aceh, Public Hospital, Puskesmas, Village Midwives, Private Midwife Practitioners, and women who will give or have given birth as the objects of the Qanun above

The result of the research showed that Bada Aceh Qanun KIBBLA did not run optimally. There has been no operational manual since the last four years. Viewed from the communication factor, it was found that many KIBBLA personnel did not get any socialization. In human resource factor, there was the lack of commitment in regional budget for the implementation of Qanun KIBBLA which was indicated by the decrease in budget each year. Viewed from disposition factor after observation and interviews on the attitude of the policy performers, it was found that Qanun KIBBLA had been implemented although there were some different obstacles. Viewed from bureaucratic factors, it was found that work system, service system, and referential system were not coordinated among the stakeholders properly.

It is recommended that the regulation on the Banda Aceh Qanun KIBBLA should be implemented, advocacy and socialization about it should be performed, Puskesmas PONED which is in line with the guidelines for Puskesmas Mampu PONED should be re-evaluated, and better emergency obstetric reference system with referential hospital should be developed.

Referensi

Dokumen terkait

(2) Pemindahbukuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling tinggi sejumlah pagu dana cadangan yang akan digunakan untuk mendanai pelaksanaan kegiatan dalam tahun anggaran

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chaudhury (2014), Mahmood (2010), danKhan (2014) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan kadar kolesterol total

Pencantuman logo atau nama perusahaan dan atau produk sponsor pada bagian bawah atau samping dibeberapa media publikasi dan promosi event dengan besar space 15 % dari space SPONSOR

Proses transfer uang ini adalah proses yang menggunakan konsep akad wakalah, dimana prosesnya diawali dengan adanya permintaan nasabah sebagai Al-Muwakkil terhadap

Rancangan sistem ini berupa aplikasi yang dapat memberikan informasi bagi siswa di SMA Olahraga Sriwijaya dengan menggunakan bahasa pemrograman berbasis mobile

Sama halnya seperti outer marker , middle marker   juga meman"arkan gelombang elektromagnetik untuk memberikan informasi ke pilot dengan jarak  yang berbeda dari :M yaitu

a) Sedangkan sumber data primer adalah sumber data yang dapat memberikan data penelitian secara langsung. 17 Data primer yaitu data yang diperoleh dari

Surat Keterangan aktif melaksanakan sebagai widyadiswra dari atasan langsung.. Surat Keterangan tidak sedang mengikuti tugas belajar dari