18
4.1.
Prosedur Terkait Sistem Persediaan Bahan Baku
Fiber
4.1.1Prosedur Pemesanan Fiber
1. Bagian PPIC menerima Laporan Stock Fiber (LSF) dari Bag. Inventory (Bag.
Accounting).
2. Berdasarkan bahan baku yang sudah hampir habis yang tercantum pada LSF,
Bag. PPIC menulis ke Buku Purchase order, LSF diarsip Bag. PPIC sesuai
tanggal.
3. Buku Purchase order tersebut diberikan ke Bag. Purchasing untuk dibuatkan
PO.
4. Bag. Purchasing menerima Buku Purchase order lalu membuat Data Purchase
Order menggunakan Excel dan diprint.
5. PO tersebut ditandatangani oleh PPIC, Purchasing, Top manager.
6. Sedangkan Direktur menyetujui dan menandatangani PO tersebut.
7. Setelah PO ditandatangani lalu dikirim ke supplier melalui fax, Buku Purchase
order dikembalikan ke Bag. PPIC, untuk PO yang asli diarsip oleh Bag. PPIC.
4.1.2.Prosedur Penerimaan Bahan Baku Fiber
1. Supplier kirim barang dengan membawa dokumen Surat Jalan (SJ) dan Packing
2. Kemudian Security menerima informasi barang yang dibawa berdasarkan SJ 3
rangkap tersebut, lalu mencatat ke Buku Barang Masuk.
3. Kemudian Security menginformasikan ke Bagian PPIC melalui telefon untuk
memastikan barang akan dibongkar di gudang bagian mana.
4. Bagian Gudang mengecek barang yang datang, aktual fisiknya sama dengan SJ
atau tidak.
8. Jika sama, Bagian Gudang menandatangani SJ tersebut.
9. Jika tidak sama, dikonfirmasikan ke supplier melalui telefon dan tetap diterima
dengan catatan di SJ tersebut.
10. Setelah barang diterima, Bagian Gudang mengisi Kartu Stock Fiber.
11. SJ rangkap 2 dan Packing List diberikan ke Bag. Inventory untuk diarsip sesuai
tanggal dan dibuatkan Laporan Stock Bahan Baku Fiber, SJ rangkap 1 dan 3
dikembalikan ke Supplier.
12. Barang disimpan digudang sesuai nama type bahan baku.
4.1.3.Prosedur Pengeluaran Bahan Baku Fiber Untuk Di Produksi
1. Berdasarkan kebutuhan bahan baku yang tercantum di Surat Perintah Kerja
(SPK) dari PPIC, Bag. Produksi meminta bahan baku yang dibutuhkan dan
membuat Bukti Pengambilan Barang Intern (BPBI) 2 rangkap, lalu diserahkan
ke Bagian Gudang, SPK diarsip oleh Bag. Produksi sesuai tanggal.
2. Bagian Gudang menerima BPBI 2 rangkap tersebut dan menyiapkan bahan
3. Setelah menyiapkan bahan baku, Bag. Gudang mencatat keluarnya bahan baku
fiber di kartu stock fiber dan barang diserahkan ke Bagian Produksi untuk
diproduksi.
4. Bukti Pengeluaran Barang Intern rangkap 1 diberikan ke Bag. Inventory untuk
diarsip sesuai tanggal. Rangkap 2 diarsip oleh Bagian Gudang sesuai tanggal.
5. Setelah barang jadi, Bagian Produksi membuat Laporan Produksi Padding.
Laporan Produksi Padding diserahkan ke Bagian Gudang.
6. Berdasarkan Laporan Produksi Padding dan barang jadi yang diterima dari
Bagian Produksi, Bagian Gudang membuat Voucher Harian 2 rangkap.
7. Laporan Produksi Padding diserahkan ke Bag. PPIC untuk diarsip sesuai
tanggal.
8. Voucher Harian rangkap 2 diarsip oleh Bagian Gudang sesuai tanggal, rangkap
1 diberikan ke Bagian Inventory (Bag. Accounting) untuk dibuatkan Laporan
Keluar Masuk Barang.
4.2. Flowchart Sistem Persediaan Bahan Baku Fiber PT Hilon Felt
4.2.1. Prosedur Pemesanan Bahan Baku Fiber
Lampiran 3. PPIC konfirmasi ke Bag. Purchasing
Lampiran 4. Top manager dan Direktur mentandatangani PO
4.2.2. Prosedur Barang Datang Dari Supplier
Lampiran 5. Secutiry menerima barang masuk berdasarkan SJ dan Packing
Lampiran 6. Bagian Gudang menerima Barang, SJ dan Packing List
4.2.3. Prosedur Barang Keluar Untuk Diproduksi
Lampiran 7. Bagian Produksi Menerima SPK dari PPIC
4.3. Bagian – Bagian Dalam Sistem Persediaan Bahan Baku Fiber
Bagian-bagian yang terkait dalam Sistem Akuntansi Persediaan bahan baku di
PT. Hilon Felt adalah:
1. Security
Menerima informasi barang datang
Mencatat SJ ke Buku Barang Masuk
Menelepon Bagian PPIC untuk memastikan barang di bongkar di gudang
mana
2. Bagian Gudang
Mengecek barang, aktual fisiknya sama dengan SJ atau tidak
Menerima SJ dan Packing List
Menandatangani SJ
Menginformasikan ke Supplier jika barang tidak sesuai dengan SJ dan
Packing List
Mengisi keluar masuknya bahan baku fiber ke Kartu Stock Fiber
Menerima BPBI 2 rangkap
Menyiapkan bahan baku fiber
Menerima Laporan Produksi Padding dari Bagian Produksi
Membuat Voucher Harian 2 rangkap
Mengarsip Voucher Harian rangkap 2 sesuai tanggal
3. Bagian PPIC
Menerima Laporan Stock Fiber dari Bag. Inventory
Menulis bahan baku yang dibutuhka ke Buku PO.
Mengarsip LPP
Menandatangani PO
Mengarsip PO sesuai tanggal
Menginformasikan kembali ke Security barang dibongkar di gudang mana
Membuat SPK
4. Bagian Produksi
Meminta bahan baku yang dibutuhkan dan membuat BPBI 2 rangkap
Menyerahkan BPBI ke Bagian Gudang
Menerima bahan baku fiber
Membuat Laporan Produksi Padding
Menyerahkan Laporan Produksi Padding ke Bagian Gudang
5. Bagian Purchasing
Membuat PO menggunakan Microsoft Excel
Menerima Buku PO dari Bagian PPIC
Mengirim PO ke Supplier melalui fax
Menerima SJ rangkap 2 dan Packing List
Mengarsip SJ dan Packing List sesuai tanggal.
Menerima BPBI rangkap 1 dan mengarsip sesuai tanggal
Menerima Voucher Harian rangkap 1 dan membuat Laporan Keluar
Masuk Barang
7. Top manager
Menandatangani Purchase order
8. Direktur
Menyetujui dan menandatangani Purchase order
4.4.
Formulir dalam Sistem Persediaan Bahan baku Fiber4.4.1. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam Sistem Persediaan Bahan baku Fiber:
1. Laporan Stock Fiber,
Laporan Stock Fiber yang dibuat oleh Inventory untuk mengetahui stock bahan
baku yang tersedia digudang pada bulan itu
2. Purchase Order (PO),
Purchase Order merupakan dokumen yang dibuat oleh Bagian Purchasing untuk
mengajukan pembelian bahan baku yang di inginkan oleh Bagian PPIC
3. Surat Jalan (SJ) 3 rangkap
Surat Jalan merupakan dokumen yang diberikan Supplier yang berisi informasi
membawa barang, nomor polisi kendaraan, serta nama barang dan berapa roll
yang dikirim. Rangkap 1 dan 3 diberikan ke Supplier, rangkap 2 diarsip oleh PT.
Hilon Felt
4. Packing List
Packing List merupakan dokumen yang berisi nama pengirim dan penerima
barang, nomor polisi kendaraan yang mengangkut barang tersebut. Type dan size
barang yang dikirim. Serta bale number dan jumlah (kg) barang yang dikirim.
Packing List diberikan ke PT. Hilon Felt untuk diarsip.
5. Surat Perintah Kerja (SPK)
SPK merupakan dokumen yang dibuat oleh Bagian PPIC yang berisi informasi
tentang jenis produk yang akan dihasilkan, Qty yds, roll, campuran fiber, ratio,
campuran resin, dan rationya. Berdasarkan SPK tersebut, Bagian Produksi
meminta bahan baku yang dibutuhkan untuk diproduksi ke Bagian Gudang.
6. Bukti Pengambilan Barang Intern (BPBI) 2 rangkap
BPBI merupakan dokumen yang dibuat oleh Bagian Produksi untuk mencatat
bahan baku yang diperlukan dan diberikan ke Bagian Gudang. Rangkap 1
diberikan ke Bagian Inventory untuk diarsip, rangkap 2 diarsip Bagian Gudang
sesuai tanggal.
7. Laporan Produksi Padding (LPP)
LPP merupakan dokumen yang dibuat oleh Bagian Produksi yang berisi jenis
barang yang dihasilkan, berat padding, campuran fiber dan campuran resin yang
telah digunakan.
Voucher Harian merupakan dokumen yang dibuat oleh Bagian Gudang yang
berisi tentang nama barang yang dihasilkan dan Qty nya. Rangkap 1 berikan
Bagian Inventory untuk dibuatkan Laporan Keluar Masuk Barang. Rangkap 2
diarsip Bagian Gudang sesuai tanggal.
4.4.2.Catatan dalam Sistem Persediaan Bahan baku Fiber
Catatan yang digunakan dalam Sistem Persediaan Bahan Baku Fiber adalah:
1. Kartu Stock
Kartu Stock merupakan catatan yang dibuat oleh Bagian Gudang untuk
mencatat keluar masuknya bahan baku.
2. Buku Barang Masuk
Buku Barang Datang merupakan catatan yang diisi oleh Security untuk
mencatat barang yang masuk ke pabrik. Catatan ini berisi nama sopir,
expedisi, in out, nopol, no SJ, nama & jenis barang yang masuk ke pabrik.
3. Buku Purchase Order (PO)
Buku Purchase Order merupakan catatan yng dibuat oleh Bag.PPIC untuk
mencatat barang yang dibutuhkan dalam pembuatan PO dan diberikan ke
Bagian Purchasing. Catatan ini berisi tgl, supplier, item, Qty, Harga, Paraf.
4.4.3. Aplikasi yang digunakan dalam Siste Persediaan Bahan Baku Fiber
Aplikasi yang digunakan dalam sistem bahan baku fiber adalah :
Aplikasi ini digunakan untuk membuat Purchase Order (PO) yang dibuat oleh
Bagian Purchasing. Dokumen ini digunakan untuk pengajuan pembelian bahan
baku fiber ke Supplier.
4.5.
Analis4.5.1. Kelebihan Sistem Persediaan Bahan Baku Fiber PT. Hilon Felt
Untuk pembelian bahan baku, perusahaan membeli sesuai dengan permintaan dari
Bagian produksi, sehingga perusahaan tidak menyimpan bahan baku terlalu
banyak dan tidak terlalu menghabiskan banyak biaya dalam pembelian bahan
bahan baku.
Pencatatan nilai persediaan dicatat oleh Bagian Inventory (Accounting) yang
berarti mencegah manipulasi data oleh Bagian Gudang dalam penilaian Harga
Pokok Persediaan.
PT. Hilon Felt menggunakan metode First In First Out (FIFO) dalam pencatatan
harga pokok persediaan. Sehingga laba yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan
dengan metode lainnya, yang bisa membuat pandangan yang lebih baik terhadap
performance perusahaan. Dan juga pengukuran stok akhir lebih tepat,
dikarenakan menggunakan ongkos barang yang dibeli terlebih dahulu.
4.5.2. Kekurangan Sistem Persediaan Bahan Baku Fiber PT Hilon Felt
Dalam Bukti Pengambilan Barang Intern (BPBI), pada kolom “Total” dan “Unit”
tidak diisi. Pada dasarnya kolom “Total” diisi dengan jumlah berat fiber yang
telah dicatat. Sehingga kolom-kolom tersebut telah menyimpang dari maksud
pembuatan kolom tersebut.
Untuk Voucher Harian (Masuk) pada kolom “Keterangan” hanya diisi “Hasil
Produksi Shift Malam / Pagi”, sebenarnya kolom keterangan diisi berapa berat
padding sesungguhnya. Sehingga kolom “Keterangan” telah menyimpang dari