PENERAPAN METODE TANYA JAWAB
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KELAS 1 F SMP NEGERI I BATU
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENERAPAN METODE TANYA JAWAB
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN BELAJAR SISWA PADA
PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS 1F SMP NEGERI I BATU
Sebagai Salah Satu Tugas Akhir
PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL II) Mahasiswa Tarbiyah Jurusan Pendidikan Islam
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG
Oleh: Sahiruddin
00110173
Disetujui Pada Tanggal: Maret 2004
Dosen Pembimbing Lapangan
Dra. Rahmawati Baharuddin. M. Ag
Mengetahui
Kepala Sekolah SMP NEGERI I BATU
Drs. Syamsul Hidayat
KATA PENGANTAR
Bismilahirrohman Nirohim
Dengan menyebut Asma Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang,
penyusun panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik serta hidayahnya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan PPL II
di SMP NEGERI I BATU sekaligus sebagai latihan untuk menyusun penelitian.
Dalam penyusunan laporan PPL II penyusun mendapatkan bimbingan dan
dorongan dari berbagai pihak, baik dorongan moral maupun spiritual oleh karena
itu penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Ibu dan Bapak serta keluarga yang telah ikhlas dalam memberikan
Do’a dan bimbingan kepada penyusun
2. Yang terhormat Bapak Prof. Imam Suprayogo, selaku rektor
Universitas Islam Negeri (UIN) Malang
3. Yang terhormat Bapak Drs. Syamsul Hidayat, selaku kepala SMP
NEGERI I BATU yang telah memberi ijin kepada semua praktikan,
terutama kami pribadi.
4. Ibu. Dra. Rahma Baharuddin. M. Ag, yang telah memberikan
bimbingan kepada kami
5. Bapak Drs. Musyafa dan Drs. Solikin, selaku guru pamong yang
telah memberikan ijin kepada kami untuk praktek mengajar.
6. Kepada teman-teman yang telah banyak membantu kami dalam
menyelesaikan tugas PTK ini.
Sebagai manusia biasa saya menyadari bahwa banyak kehilafan baik saat
praktek maupun dalam membuat penelitian ini. Untuk itu merupakan suatu
kewajiban bagi saya untuk memohon maaf atas segala kekurangan, karena hanya
itu yang dapat saya berikan.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, dan tidak lupa penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
sehingga nantinya bisa dijadikan acuan demi perbaikan laporan ini.
Malang, Maret 2004
Sahiruddin
DAFTAR ISI
BAB II KAJIAN PUSTAKA...4
.A Metode Tanya jawab...4
1. Pengertian Methode...4
2. Pengertian Methode Tanya Jawab...5
3. Kelebihan dan Kekurangan Methode Tanya Jawab...6
.B Motivasi Belajar...7
1. Pengertian motivasi belajar dan macam-macam motivasi...7
2. Teori Motivasi...9
3. Fungsi Motivasi...9
4. Motivasi di Sekolah...10
BAB III METHODE PENELITIAN...11 A. Rancangan Penelitian 11
B. Prosedur penelitian 11
1. Skenario Tindakan pembelajaran...11
2. Alat dan personalia...12
3. Lokasi Penelitian dan pelaksanaan Tindakan...12
C. Perekaman Data 17
D. Indikator kinerja 18
BAB IV ANALISA DATA...19 A. Hasil Penelitian...19
BAB V PENUTUP...20 A. Kesimpulan 20
B. Saran 20
DAFTAR PUSTAKA...22 LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya pendidikan merupakan usaha untuk mengantarkan manusia
pada jenjang yang lebih sempurna. Yakni keberhasilan guru/pendidik untuk
mencapai tujuan pengajarannya. Setiap pendidik dan pengajar harus mengerti
dengan jelas tentang tujuan pengajaran tersebut, untuk bisa mencapai tujuan
pengajaran tersebut maka seorang guru harus pandai-pandai menentukan metode
mana yang cocok untuk digunakan dalam mengajar sehingga dengan adanya
metode tersebut semua murid akan lebih giat dan semangat dalam belajar serta
tercapailah tujuan pendidikan dengan sempurna.
Belajar dan motivasi selalu mendapat perhatian khusus bagi mereka yang
belajar dan mengajar, karena memberi motivasi kepada siswa merupakan hal yang
perlu dan penting dalam proses belajar mengajar, karena kesuksesan dan belajar
siswa tidak hanya tergantung pada intelegensi anak, tetapi juga tergantung pada
bagaimana pendidik memberi motivasi pada anak didiknya. Pertanyaan yang
selalu dikemukakan adalah bagaimanakah memotivasi seseorang dalam
mempelajari apa yang harus dipelajarinya? Dalam kehidupan sehari-hari sering
kita jumpai orang yang penuh antusias dan tekun dalam melaksanakan berbagai
kegiatan dan ada juga orang yang tidak bergairah dan hanya bermalas-malasan.
Kenyataan tersebut tentu ada sebab-sebab yang perlu diketahui lebih lanjut untuk
memotivasi belajar.
Dalam situasi sekolah, setiap anak memiliki sejumlah motivasi atau
dorongan-dorongan yang berhubungan dengan kebutuhan baik kebutuhan biologis
maupun kebutuhan psikologis. Di samping itu anak juga memiliki sikap-sikap,
minat-minat, penghargaan dan tujuan-tujuan tertentu, tetapi semuanya itu
biasanya tidak sekaligus mencakup tujuan-tujuan dalam situasi sekolah. Oleh
sebab itu tugas guru adalah menimbulkan motifasi yang akan mendorong anak
untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan belajarnya. Seperti contoh guru atau
sekolah tentu ingin mengarahkan anak didiknya ke tujuan yang diinginkan dan
semua itu diperlukan adanya peningkatan aktivitas belajar anak, maka untuk
meningkatkan aktivitas belajar anak, perlu adanya motivasi-motivasi guru yang
sekiranya anak – anak menjadi semangat dan giat dalam belajar.
Berpijak dari uaraian di atas, maka perlu kiranya diadakan suatu penelitian
pendidikan. Dalam hal ini penulis ingin mengangkat suatu topik “Penerapan
Metode Tanya Jawab guna Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IE di
SMP Negeri I Batu”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, maka penulis mendapatkan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah metode tanya jawab dapat dijadikan sebagai motivasi belajar
siswa kelas 1F SMP Negeri I Batu?
2. Bagaimana penerapan metode tanya jawab yang efektif, sehingga
dapat memotivasi siswa kelas 1F SMP Negeri I Batu?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, maka penulis akan
merumuskan penelitian ini dengan tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui apakah metode tanya jawab dapat dijadikan sebagai
motivasi belajar siswa kelas 1F SMP Negeri I Batu.
2. Mengetahui bagaimana metode tanya jawab tersebut diterapkan
sehingga dapat memotivasi siswa kelas 1F SMP Negeri I Batu.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi lembaga, untuk dijadikan bahan pertimbangan dan tambahan
informasi dalam menentukan langkah-langkah penggunaan metode
pengajaran Pendidikan Agama Islam khususnya dan umumnya pada
pelajaran lain.
2. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan guru untuk memilih metode
yang tepat untuk anak didik yang sesuai dengan tujuan pengajaran dan
kondisi siswa.
3. Bagi siswa, untuk mempermudah siswa dalam menerima pelajaran.
4. Bagi penulis, supaya dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
tambahan dan masukan pengetahuan yang nantinya dapat digunakan
pada saat benar-benar menjadi pendidik.
E. Hipotesis Tindakan
1. Dengan penerapan metode tanya jawab sebagai motivasi belajar siswa
kelas 1F SMP Negeri I Batu.
2. Dengan menerapkan metode tanya jawab dapat meningkatkan kwalitas
hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas 1F SMP
Negeri I Batu.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Tanya Jawab 1. Pengertian Metode
Metode dalam kamus ilmiah populer berarti cara yang teratur dan
sistematis untuk pelaksanaan sesuatu, (Pius dan Dahlan: 1994). Sedangkan
menurut Winarno Surakhmad, metode adalah cara, yang didalam fungsinya
merupakan alat untuk mencapai tujuan. Makin baik metode itu, maka semakin
efektif pula pencapaian tujuannya. Jadi untuk menetapkan lebih dahulu apakah
sebuah metode dapat disebut baik, diperlukan patokan yang bersumber dari
beberapa faktor utama.
Adapun yang dimaksud dengan metode pengajaran, Abu Bakar
Muhammad (1981) mendefinisikannya sebagai suatu aturan yang dilalui oleh guru
didalam menyampaikan pelajarannya, agar dapat sampai pengetahuan itu kepada
fikiran murid dengan bentuk yang baik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Metode mengajar banyak sekali jenisnya, kerena metode dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya yaitu:
a. Tujuan yang beragam jenis dan fungsinya
b. Anak didik yang beragam tingkat pemahamannya
c. Situasi yang beragam keadaannya
d. Fasilitas yang beragam kualitas dan keadaannya
e. Pribadi guru serta keprofesionalan yang berbeda
Karena itu sulit untuk memberikan satu klasifikasi yang jelas, mengenai
setiap metode yang pernah dikenal dalam pengajaran. Akan tetapi secara umum
metode pengajaran dapat digolongkan menjadi beberapa golongan. salah satu
diantaranya adalah metode tanya jawab.
2. Pengertian Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah cara menyampaikan pelajaran dengan jalan
guru mengajukan pertanyaan dan murid memberikan jawaban atau sebaliknya
murid bertanya sedangkan guru menjawab pertanyaan murid. Metode tanya Jawab
merupakan metode yang harus dilakukan oleh seorang guru dengan mengajukan
beberapa pertanyaan kepada siswanya tentang bahan yang telah diajarkan atau
bacaan yang telah mereka baca ambil memperhatikan proses berfikir diantara
murid didiknya. (Ramayulis; 1990, 135).
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa metode tanya jawab
adalah suatu cara mengajar dimana guru mengajukan beberapa pertanyaan dan
murid memberikan jawaban sebagaimana yang telah diajarkan.
Metode tanya jawab ini telah lama dipakai, yaitu semenjak zaman Yunani.
Ahli pendidikan Islam telah mengenal metode ini, yang dianggap oleh metode
modern berasal dari Socrates (469-399 SM.) seorang filosof bangsa Yunani.
b. Mengarahkan proses berfikir dan pengamatan murid.
c. Meninjau atau melihat penguasaan murid terhadap materi / bahan
yang telah diajarkan sebagai pertimbangan untuk melanjutkan materi
berikutnya.
d. Melaksanakan ulangan, evaluasi dan memberikan selingan dalam
ceramah (Zuhairini; 1993).
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Tanya Jawab
Sebagai salah satu metode interaksi edukatif, metode tanya jawab
mengandung beberapa kelebihan dibanding dengan metode lainnya, disamping
terdapat kelemahan-kelemahannya. Menurut Zuhairini, kelebihan metode tanya
jawab terletak pada hal-hal sebagai berikut:
a. Suasana/situasi akan lebih hidup, karena murid dirangsang untuk
d. Memberikan dorongan aktifitas dan kesungguhan murid, dalam arti
murid yang biasanya segan mencurahkan perhatian akan lebih berhati-hati
dan aktif mengikuti pelajaran.
e. Walaupun prosesnya agak lambat namun secara pasti guru dapat
mengontrol pemahaman atau pengertian murid sesuai pada masalah yang
dibicarakan.
f. Bila dibanding dengan metode ceramah, metode tanya jawab dapat
membangkitkan aktifitas murid.
Sedangkan kelemahan-kelemahan terdapat apabila:
a. Terjadi perbedaan pendapat/jawaban, dan ini akan memerlukan waktu
yang banyak untuk menyelesaikannya dan lebih dari itu terkadang terjadi
murid dapat menyalahkan pendapat guru.
b. Kemungkinan terjadi penyimpangan perhatian murid, terutama
apabila terjadi jawaban-jawaban yang kebetulan menarik perhatiannya,
padahal bukan sasaran (tujuan) yang diinginkan dalam arti terjadi
penyimpangan dari pokok persoalan semula.
c. Relatif memerlukan waktu yang banyak, karena kurang dapat secara
cepat merangkum bahan-bahan pelajaran (Zuhairini; 1993; 76-77).
B. Motivasi belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar Dan Macam-macam Motivasi
Istilah motivasi berasal dari perkataan motivate-motivation yang artinya
dorongan (dengan sokongan moril). Banyak digunakan dalam berbagai bidang
dan situasi. Dalam uraian ini tidak akan dikemukakan motivasi dalam berbagai
bidang dan situasi akan akan tetapi lebih diarahkan pada motivasi dalam bidang
pendidikan khususnya dalam kegiatan belajar mengajar.
Sedangkan motivasi secara istilah menurut para ahli yaitu:
a. Thomas M. Risk. Mengemukakan tentang motivasi yaitu: Usaha yang
didasari oleh pihak guru untuk menimbulkan motif-motif pada diri murid
yang menunjang kegiatan kearah tujuan-tujuan belajar.
b. M. Nasution, MA. Mengemukakan tentang motivasi: The motivate a child to arrenge cindition so that te is capable doing. Motivasi murid adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga anak itu mau
melakukan apa yang dapat dilakukannya. Beliau juga berkata, motivasi
adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
(Protek pembinaan perguruaan tinggi agama; 1981, 111-112).
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan motivasi adalah
usaha-usaha yang disengaja oleh seseorang pendidik untuk memberi dorongan kepada
anak didik sehingga anak itu mau melakukan apa yang harus dilakukan.
Adapun yang dimaksud belajar disini adalah kegiatan atau upaya yang
diberikan oleh guru kepada anak didik yang menghasilkan perilaku dan perilaku
merupakan manifestasi dari apa yang dipelajari.
Menurt Arthur T Jersild dalam bukunya Edukational Psikologi, beliau
mengatakan bahwa belajar ialah modivikation of behavior through experience and
traninng, artinya perubahan tingkah laku karena pengalaman dan latihan. (Ahmad
Thontowi: 1989, 99).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa belajar adalah suatu usaha guru
yang di sengaja yang di berikan kepada murid untuk merubah tingkah laku karena
adanya pengalaman dan latihan
Motivasi dapat di bagi atas dua jenis yaitu motivasi instrinsic dan
extrinsic. Pada motivasi intrinsic, anak belajar tanpa ada paksaan dan dorongan
dari orang lain, mereka menganggap bahwa belajar sangat penting dan bermakna
bagi hidupnya. Sedangkan pada motivasi extrisic ini timbul sebagai akibat
pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan
dari orang lain. Sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau
melakukan sesuatu atau belajar. Misalnya seorang anak mau belajar supaya
mendapatkan nilai yang baik, hadiah, penghargaan, menghindari hukuman atau
celaan (PPPTA; 1981,113).
Beberapa cara membangkitan motivasi extrinsic dalam rangka
menumbuhkan motivasi intrinsic yaitu:
a. Kompetisi (persaingan), guru berusaha menciptakan persaingan
diantara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
b. Pace Making (membuat tujuan sementara atau dekat).
c. Kesempatan untuk sukses, kesuksesan dapat menimbulkan rasa puas,
kesenangan, dan kepercayaan terhadap diri sediri, sedangkan kegagalan
akan menbawa efek yang sebaliknya. Dengan demikian, guru hendaknya
banyak memberikan kesempatan untuk meraih sukses dengan usahanya
sendiri.
d. Minat yang besar.
e. Mengadakan penilaian atau tes (Muh. Uzer Usman; 1989, 24-25).
2. Teori Motivasi
Menurut seorang ahli ilmu jiwa dalam suatu motivasi ada suatu hirarki,
yaitu motivasi itu mempunyai tingkatan-tingkatan dari bawah sampai atas:
a. Kebutuhan fisiologis, seperti lapar, haus, kebutuhan akan istirahat dan
sebagainya.
b. Kebutuhan akan keamanan, yakni rasa terlindungi, bebas dari rasa
takut dan cemas.
c. Kebutuhan akan cinta kasih, yakni rasa diterima dan dihargai dalam
suatu kelompok, kelurga, sekolah, dan teman sebaya.
d. Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri, yakni mengembangkan
bakat dengan usaha mencapai hasil, pembentukan pribadi. (Nasution;
1986,78).
3. Fungsi Motivasi
Motivasi sebagai suatu proses inti mengantarkan murid kepada
pengalaman-pengalaman yang memungkinkan mereka dapat belajar. Sebagai
proses, fungsi motivasi antara lain:
a. Memberi semangat dan mengaktifkan murid agar dapat berminat dan
siaga (sebagai pendorong)
b. Menentukan arah perbuatan, untuk memusatkan perhatian anak pada
tugas-tugas tertentu yang berhubungan dengan pencapaian tujuan belajar.
c. Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil
jangka panjang.
4. Motivasi di Sekolah
Guru dapat menggunakan bermacam-macam motivasi agar murid-murid
giat belajar, tetapi tidak semua motivasi itu sama baiknya, malahan ada pula yang
dapat merusak. Dibawah ini ada beberapa hal, teknik pemberian motivasi:
a. Memberi angka.
b. Memberi hadiah.
c. Saingan.
d. Hasrat untuk belajar.
e. Ego-Involvement (ketertiban diri, bila ia merasa pentingnya suatu tugas, dan menerimanya sebagai suatu tantangan dengan mempertahankan
harga diri.
f. Sering memberi ulangan.
g. Mengetahui hasil.
h. Kerja sama.
i. Tugas yang “Challenging” (mengandung tantangan). j. Pujian.
k. Teguran dan kecaman.
l. Sarkasme dan celaan.
m. Hukuman.
n. Suasana yang menyenangkan. (Nasution; 1986, 81).
Dari uraian diatas mengenai teknik perlu ditekankan sekali lagi bahwa
murid mempunyai peranan yang penting dalam memotivasi atau dengan kata lain
memberi dorongan-dorongan dasar dan pengalamannya merupakan faktor yang
berperan dalam situasi-situasi belajar.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Dalam metode penelitian ini metode yang digunakan adalah metode
induktif yaitu berangkat dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa-peristiwa yang
kongkrit, kemudia ditarik generalisasinya yang bersifat umum. Penggunaan
metode ini dimaksudkan untuk mengemukakan data yang ada kaitannya dengan
masalah yang penulis bahas yang bertitik tolak pada pengetahuan yang khusus,
kemudian ditark kesimpulan yang bersifat umum. Penelitian ini menganalisis
tentang penggunaan metode tanya jawab yang dihubungkan dengan motivasi.
Teknik yang digunakan dalam penelitian adalah teknik analisis deskriptif. Dengan
menggunakan teknik ini, maka dengan mudah penulis dapat mengetahui apakah
metode tanya jawab berpangaruh dengan motivasi belajar siswa di SMP Negeri I
Batu.
B. Prosedur Penelitian
1. Skenario Tindakan Pembelajaran
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui afaktifitas peranan metode
tanya jawab terhadap motivasi belajar siswa kelas 1F SMP Negeri I Batu, sebagai
upaya untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka perlu dirumuskan skenario
tindakan pembelajaran mulai dari persiapan sampai pada evaluasinya.
Penelitian ini dimulai dari persiapan sebagai berikut:
a. Menguasai cara-cara yang akan dilaksanakan dan bahan
yang kita akan ajarkan.
b. Menyediakan alat yang diperlukan.
c. Membuat rencana pengajaran dan satuan pembelajaran.
d. Mencoba sendiri terlebih dahulu sebagai latihan sebelum
mengajar sungguh-sungguh didepan kelas.
e. Menulis terlebih dahulu garis besar pertanyaan yang akan
digunakan kesiswa yang sesuai dengan materi yang sudah
diajarkan agar siswa lebih mudah mengikuti tanya jawab.
f. Usahakan agar setiap anak paham terhadap pertanyaan
yang diajukan.
g. Mencatat anak yang menjawab dan diberi pujian agar anak
lebih semangat dan dikasih nilai.
2. Alat dan Personalia
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua alat atau fasilitas
yang ada disekolah SMP Negeri I Batu dan personalia yang membantu atau yang
mendukung adalah para siswa SMP Negeri I Batu, Guru Pamong, Kepala Sekolah,
Dosen Pembimbing Lapangan, semua staf SMP Negeri I Batu dan teman-teman
yang telah banyak membantu. Adapun yang dijadikan subyek penelitian adalah
guru pendidikan agama Islam, guru pengetahuan umum serta siswa yang mana
mereka semua berkedudukan sebagai informasi bagi penulis.
3. Lokasi Penelitian dan Pelaksanaan Tindakan
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Batu, Jl. K.H. Agus Salim No.
55 Batu. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 kali pertemuan yang dimulai pada
hari Rabu tanggal 4 Februari 2004 dan berakhir pada hari sabtu tanggal 20 Maret
2004. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama 6 kali pertemuan
tersebut adalah sebagai berikut:
Pertemuan I (Tanggal 10 Februari 2004) 1. Tahap Awal
a. Salam pembuka.
b. Perkenalan antara peneliti dengan siswa Kelas 1F SMP Negeri I Batu:
1) Memperkenalkan satu persatu dimulai dari peneliti dan
dilanjutkan dengan siswa Kelas 1F SMP Negeri I Batu.
2) Memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan PKLI.
2. Tahap Inti
a. Guru/peneliti mengobservasi terlebih dahulu tentang kondisi kelas 1F
SMP Negeri I Batu.
Pertemuan II (Tanggal 17 Februari 2004) 1. Tahap Awal
a. Salam pembuka
b. Membaca Ayat Al-Qur’an, 5 surat (Juz-Amma)
c. Menulis Ayat Al-Qur’an (5 Ayat).
d. Mengevaluasi
2. Tahap Inti
a. Guru/peneliti memberikan materi tentang tentang hal-hal
yang berhubungan dengan Hemat
b. Guru / peneliti meminta siswa untuk membaca ayat-ayat
tentang Hemat
c. Guru mengecek pemahaman siswa dengan diberi beberapa
pertanyaan.
a. Guru/Peneliti memberikan motivasi
b. Salam penutup.
Pertemuan III (Tanggal 24 Februari 2004) 1. Tahap Awal
a. Salam pembuka
b. Membaca Ayat Al-Qur’an, 5 surat (Juz-Amma)
c. Menulis Ayat Al-Qur’an (5 Ayat).
d. Mengevaluasi
2. Tahap Inti
a. Dalam hal ini peneliti mencoba untuk memakai metode
konstruktifistik sehingga sebelum materi disampaikan
peneliti mencoba untuk mengulas mengingatkan kembali
ingatan siswa Bagaimana iman kepada kitab-kitab Allah.
b. Peneliti menjelaskan materi tentang iman kepada kitab-kitab
Allah.
c. Peneliti mencoba mengulas kembali tentang iman kepada
kitab-kitab Allah dengan memberikan pertanyaan kepada
siswa.
d. Siswa menjawab pertanyaan yang di sampaikan oleh
peneliti dengan jelas dan singkat
e. Peneliti menyimpulkan materi yang telah disampaikan.
3. Tahap Akhir
a. Memberikan motivasi
b. Menginformasikan tentang post-test
Pertemuan IV (Tgl. 2 Februari 2004) 1. Tahap Awal
a. Salam pembuka
b. Membaca Ayat Al-Qur’an, 5 surat (Juz-Amma)
c. Menulis Ayat Al-Qur’an (5 Ayat).
d. Mengevaluasi
2. Tahap Inti
a. Peneliti membagikan so’al ulangan harian
b. Peneliti mengawasi jalannya ulangan.
3. Tahap Akhir
a. Salam penutup.
Pertemuan V (Tgl. 9 Maret 2004) 1. Tahap Awal
a. Salam pembuka
b. Membaca Ayat Al-Qur’an, 5 surat (Juz-Amma)
c. Menulis Ayat Al-Qur’an (5 Ayat).
d. Mengevaluasi
2. Tahap Inti
a. Peneliti mengadakan Tanya Jawab tentang materi yang sudah di pelajari
b. Menjelaskan materi tentang iman kepada kitab suci Al Qur’an.
c. Menyuruh siswa untuk membaca surat yang pertama kali turun.
d. Menyuruh siswa mengadakan evaluasi melalui Tanya jawab.
3. Tahap Akhir
a. Memberikan Motivasi
b. Menginformasikan tentang hafalan surat Al Alaq ayat 1-5, di hafalkan
waktu pelajaran BTA (baca tulis Al Qur’an)
c. Salam penutup
Pertemuan ke VI (16 maret 2004) 1. Tahap Awal
a. Salam pembuka
b. Membaca Ayat Al-Qur’an, 5 surat (Juz-Amma)
c. Menulis Ayat Al-Qur’an (5 Ayat).
d. Mengevaluasi
e. Menanyakan kembali tentang kesulitan hasil ulangan.
2. Tahap inti
a. Membagikan hasil ulangan
b. Membahas soal ulangan bagi yang menemui kesulitan waktu mengerjakan
ulangan
3. Tahap Akhir
a. Pamitan kepada siswa
b. Penutup/Perpisahan.
C. Perekaman Data
Untuk memperoleh data yang lebih akurat dan agar data yang telah
diperoleh tidak hilang maka peneliti melakukan perekaman dengan cara membuat
catatan dari hasil data yang telah diperoleh selama proses penelitian. Teknik yang
dilakukan adalah dengan membuat catatan berdasarkan perkembangan siswa
setiap hari setelah pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab.
Sedangkan untuk mengetahui perkembangan siswa dan untuk mengetahui
efektivitas penerapan metode tanya jawab, terhadap motivasi belajar siswa, maka
setiap akan memasuki materi selanjutnya peneliti meluangkan waktu 10-15 menit
untuk tanya jawa tentang materi yang sudah diajarkan sehingga hal ini
memudahkan peneliti memahami efektivitas penggunaan metode tanya jawab
terhadap pengajaran Pendidikan Agama Islam.
Data yang akurat akan dapat diperoleh ketika proses pengumpulan tersebut
dipersiapkan dengan matang. Dalam penelitian ini akan digunakan beberapa cara
untuk mengumpulkan data selama proses penelitian yaitu:
1. Pengamatan Partisipatif
Cara ini digunakan peneliti agar data yang di inginkan dapat diperoleh sesuai
dengan apa yang di maksudkan oleh peneliti. Peneliti partisipatif maksudnya
ialah peneliti terlibat secara langsung dan bersifat aktif dalam turut
mengumpulkan data yang diinginkan juga peneliti kadang-kadang
mengarahkan obyek yang diteliti untuk melaksanakan tindakan yang
mengarah pada data yang ingin diperoleh oleh peneliti.
2. Observasi aktivitas kelas
Observasi aktivitas kelas dilaksanakan oleh peneliti ketika peneliti mengajar
di kelas dengan menggunakan metode tanya jawab, sehingga peneliti akan
memperoleh gambaran suasana kelas dan peneliti dapat menentukan metode
tanya jawab dan cara penyampaian yang lebih pada pertemuan berikutnya.
Hal ini dilakukan dengan merujuk adanya pertimbangan hasil observasi.
3. Interview.
Cara atau metode ini sering disebut dengan wawancara. Pada dasarnya
metode ini merupakan suatu tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara tanya jawab sepihak, sistemaits, dan berlandaskan tujuan penelitian.
D. Indikator Kinerja
Penelitian yang dilaksanakan 6 kali pertemuan sudah cukup digunakan
untuk penelitian. Penelitian ini mengambil topik tentang Penerapan Metode Tanya Jawab Guna Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa maksudnya adalah bahwa dengan menggunakan metode tanya jawab dalam proses belajar mengajar
siswa akan lebih giat dalam belajar baik belajar di sekolah maupun di rumah dan
bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh gurunya atau
malah sebaliknya siswa akan malas dan tidak bersemangat. Disini indikator yang
ditemukan selama peneliti menerapkan metode tanya jawab ini sebagian besar
dari siswa bersemangat, setiap apa yang peneliti terangkan mereka
memperhatikan dengan sungguh-sungguh, karena mereka semua berkeinginan
nanti dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dapat mereka jawab
semua, sehingga mereka akan memperoleh nilai yang baik, dan nampaknya ketika
peneliti memberi tugas atau pekerjaan rumah (PR) mereka mengerjakan dengan
sungguh-sunngguh dan pada ulangan harian pertama kelas IF mendapatkan nilai
yang baik.
DATA HASIL ULANGAN HARIAN Kelas 1F
BAB IV ANALISA DATA
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Batu yang merupakan Sekolah
Menengah Tingkat pertama, sekolah ini terletak di Jl. K.H. Agus Salim No. 55
Batu.
Yang diantaranya fasilitas yang dimiliki adalah 15 seperangkat komputer,
30 mesin ketik manual, ruang belajar siswa (kelas) yang berjumlah 12 kelas,
dimana 12 kelas tersebut untuk kelas II dan Kelas III sedangkan kelas I masuk
siang semua, karena untuk ruang kelas I masih dalam tahap renovasi. SMP Negeri
I Batu ini juga di lengkapi masjid, perpustakaan, ruang guru, ruang kepala
sekolah, ruang kegiatan kesiswaan (OSIS, UKS, Pramuka, lab. Bahasa, lab.
Mengetik, lab. Komputer), serta kantin dan Koperasi siswa.
Penelitian ini difokuskan di kelas IE SMP Negeri I Batu dengan topik
Penerapan Metode Tanya Jawab Guna meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Adapun hasil dari penelitian ini metode tanya jawab bisa dibilang berhasil dalam
memotivasi siswa dan merupakan salah satu metode yang cocok bagi pengajaran
Pendidikan Agama Islam untuk memberi semangat kepada siswa dalam belajar
Pendidikan Agama Islam khususnya dan umumnya materi pelajaran yang lain.
Sehingga hal ini dapat direkomendasikan kepada para pengajar Pendidikan Agama
Islam (PAI) untuk menggunakan metode tanya jawab ketika mengajar.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari paparan data di atas dapat diketahui bahwa efektivitas penggunaan
metode tanya jawab dapat mendorong siswa kelas 1F SMP Negeri I Batu. Hal ini
dapat diketahui dari kesemangatan siswa sehari-hari dalam Proses Belajar
Mengajar (PBM) selama penelitian ini dilaksanakan. Selanjutnya dapat ditarik
kesimpulan yang dapat meringkas penjelasan di atas diantaranya yaitu:
1. Metode Tanya jawab merupakan salah satu dari beberapa metode yang
ada, penerapan metode tanya jawab di Kelas 1F SMP Negeri I Batu
sangat mendukung kegiatan belajar mengajar siswa. Hal ini terbukti
dengan antusiasnya siswa untuk mengikuti mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam.
2. Penerapan metode tanya jawab yang efektif dan efisien adalah dengan
mempertimbangkan waktu yang ada, sebelum materi diajarkan guru
mencoba untuk memancing pemahaman siswa tentang materi yang akan
diajarkan dan hendaklah menanyakan hal-hal yang sifatnya aktual dan
ada dalam kehidupan atau lingkungan siswa.
B. Saran
Selaku penulis sekaligus peneliti maka dalam hal ini ada beberapa saran
yang sifatnya konstruktif yang bisa penulis berikan demi kemajuan dan
perkembangan pendidikan agama Islam di lembaga pendidikan ini.
Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan adalah:
1. Supaya guru mempersiapkan pembelajaran materi pendidikan agama
Islam yang kreatif dan dinamis agar siswa tidak merasa monoton dalam
belajar pendidikan agama Islam.
2. Supaya para pendidik khususnya, para pengajar dalam lembaga
pendidikan yang terkait dapat menyakinkan siswa didiknya bahwasanya
belajar pendidikan agama Islam bukan hal yang melelahkan dan
membosankan.
DAFTAR PUSTAKA
Darajat, Zakia. Dkk: 1996. Metodelogi Pengajaran Agama Islam, Bumi Aksara, Jakarta.
Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama: 1981. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam, IAIN Pusat.
Ramayulis. Prof. Dr: 1990. Metodelogi Pengajaran Agama Islam, Kalam Mulia. Jakarta.
S.Nasution. Prof. Dr. MA: 1986. Didaktik Azas-azas Mengajar, Jemmars. Bandung.
Thontowi, Ahmad. Drs: 1989. Psikologi Pendidikan, Angkasa, Bandung,.
Uzer Usman, Moh. Drs: 1989. Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosda Karya, Bandung.
Zuhairini. Prof. Dr. Hj. Dkk: 1993. Metodelogi Pendidikan Agama, Ramadhani, Solo.
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
PENERAPAN METODE TANYA JAWAB
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS 1F DI SMP NEGERI I BATU
DPL: Dra. Rahma Baharuddin. M. Ag
Oleh
SAHIRUDDIN
00110173