81 BAB V PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis yang telah dilakukan menggunakan metode Analisis Wacana Kritis model Norman Fairclough. Diperoleh kesimpulan bahwa teks, baik dalam bentuk bahasa lisan maupun visual, dalam film Warkop DKI Reborn mengindikasikan adanya wacana kritik sosial. Dengan menggunakan teori kritik sosial, wacana kritik dalam film ini disampaikan dengan menampilkan adegan-adegan dimana Dono, Kasino, dan Indro kerap melontarkan sindiran-sindiran yang kerap terjadi di lingkungan masyarakat sekitar.
Wacana yang ditampilkan dalam Warkop DKI Reborn: 1. KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme)
2. Pelanggaran Lalu Lintas oleh Masyarakat.
3. Ketegasan Pemerintah terkait Penanaman Modal Asing. 4. Penegakan hukum yang timpang.
5. Penggunaan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.
5.2 Saran
1. Penelitian Selanjutnya
82 2. Khalayak
Kritik sosial dalam film merupakan suatu cara alternatif dalam menyuarakan ketidak-adilan yang terjadi di sekitar kita. Dengan menyalurkannya lewat film, dibungkus lelucon, tentu merupakan cara yang ringan untuk memahami nya. Dengan cara seperti itu, diharapkan khalayak umum dapat memiliki kemampuan untuk menelaah dan memilih mana yang dapat dikonsumsi atau tidak, terlebih karena konsumen yang menikmati memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda. Literasi media tentu dibutuhkan oleh masyarakat, seperti dengan cara menyampaikannya lewat dunia pendidikan.
3. Institusi Pendidikan
Institusi pendidikan memiliki peran penting dalam menciptakan pribadi yang lebih baik untuk generasi yang akan datang. Karena lewat pendidikan, masyarakat akan memiliki kemampuan untuk mencerna suatu pesan yang disampaikan. Literasi media harus diterapkan dalam pendidikan sebagai suatu bahan ajar yang mendasar dalam setiap jenjang institusi pendidikan.
4. Media
Media sebagai suatu saluran yang sering menjadi sumber informasi masyarakat, tentu harus memiliki konten yang berkualitas, bermanfaat, mendidik dan menghibur bagi masyarakat, khususnya anak-anak. Karena lewat media, suatu opini akan sangat mudah diterima dan akan menjadi suatu konstruksi pemikiran bagi masyarakat. Jika media memiliki opini yang berkualitas, tentu akan membentuk suatu masyarakat yang didalamnya memimiliki karakter yang baik.