• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMASAN RENDANG DENGAN MENGGUNAKAN KE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGEMASAN RENDANG DENGAN MENGGUNAKAN KE"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMASAN RENDANG DENGAN MENGGUNAKAN

KEMASAN KALENG

Oleh:

Andik Cahyani

Syifa Sakina Maulida

Atika Trirahmawati

F34120119

F34120120

F34120121

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

(2)

1.1 Latar Belakang

Kemasan makanan tidak hanya sekadar bungkus yang berfungsi sebagai pelindung makanan. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi dan informasi. Kita temui ada banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, yakni kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan. Tetapi dari sekian banyak itu tidak semua bahan kemasan makanan aman bagi makanan yang dikemasnya. Contoh pengemas yang sering digunakan adalah kaleng.

Kaleng dipilih orang untuk kemasan makanan karena sifatnya kedap udara, athogen ringan, mudah dibentuk, dan tidak mudah pecah. Kelebihan menonjol dari kemasan ini adalah bisa dilakukannya proses sterilisasi, sehingga makanan yang disimpan di dalamnya menjadi steril, tidak mudah rusak, dan awet. Kerusakan utama yang terjadi pada bahan makanan adalah kerusakan yang disebabkan oleh mikroba. Jasad renik itulah yang menyebabkan makanan jadi bau, busuk, dan bahkan menjadi beracun. Sehingga, pengemasan kaleng sangat diperlukan dalam proses pemasaran suatu produk.

Rendang adalah masakan daging bercita rasa pedas yang menggunakan campuran dari berbagai bumbu dan rempah-rempah. Masakan ini dihasilkan dari proses memasak yang dipanaskan berulang-ulang dengan santan kelapa. Proses memasaknya memakan waktu berjam-jam hingga kering dan berwarna hitam pekat. Dalam suhu ruangan, rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu. Masakan ini populer di kalangan masyarakat Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara.

Berdasarkan penjelasan diatas pengemasan rendang dalam kaleng memiliki potensi besar karena rendang sangat digemari masyarakat dan sudah mendunia. Selain itu pengemasan rendang dalam kaleng dapat membuat rendang menjadi lebih tahan lama sehingga dapat didistribusikan ke berbagai wilayah baik di Indonesia maupun di luar negeri.

1.2 Identifikasi Masalah

(3)

Pengemasan apa yang dilakukan?

Apa teknik yang digunakan ?

Bagaimana desain yang cocok?

1.3 Tujuan

Mengetahui perlunya pengemasan pada rendang Mengetahui kemasan yang cocok

Mengetahui teknik pengemasan Mengetahui desain yang cocok

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kaleng

(4)

pengertian ini, kaleng juga termasuk wadah yang terbuat dari aluminium (Al). Produk-produk makanan maupun minuman yang biasanya mengalami proses pengalengan ataupun menggunakan kaleng sebagai tempat (wadahnya) adalah produk-produk yang disterilisasi dengan panas. Pengalengan didefinisikan sebagai suatu cara pengawetan bahan pangan yang dipak secara hermetis (kedap terhadap udara, air, mikroba, dan benda asing lainnya) dalam suatu wadah, yang kemudian disterilkan secara komersial untuk membunuh semua mikroba athogen (penyebab penyakit) dan pembusuk. Pengalengan secara hermetis memungkinkan makanan dapat terhindar dan kebusukan, perubahan kadar air, kerusakan akibat oksidasi, atau perubahan cita rasa.

Namun, karena dalam pengalengan makanan digunakan sterilisasi komersial (bukan sterilisasi mutlak), mungkin saja masih terdapat spora atau mikroba lain (terutama yang bersifat tahan terhadap panas) yang dapat merusak isi apabila kondisinya memungkinkan. Itulah sebabnya makanan dalam kaleng harus disimpan pada kondisi yang sesuai, segera setelah proses pengalengan selesai.

Keuntungan utama penggunaan kaleng sebagai wadah bahan pangan yaitu pertama, kaleng dapat menjaga bahan pangan yang ada di dalamnya. Makanan yang ada di dalam wadah yang tertutup secara hermetis dapat dijaga terhadap kontaminasi oleh mikroba, serangga, atau bahan asing lain yang mungkin dapat menyebabkan kebusukan atau penyimpangan penampakan dan cita rasanya.Kedua, kaleng dapat menjaga bahan pangan terhadap perubahan kadar air yang tidak diinginkan. Selain itu, kaleng dapat menjaga bahan pangan terhadap penyerapan oksigen, gas-gas lain, bau-bauan, dan partikel-partikel radioaktif yang terdapat di atmosfer. Untuk bahan pangan berwarna yang peka terhadap reaksi fotokimia, kaleng dapat menjaga terhadap cahaya.

2.2 Rendang

(5)

Proses memasaknya memakan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam) hingga kering dan berwarna hitam pekat. Dalam suhu ruangan, rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu. Rendang yang dimasak dalam waktu yang lebih singkat dan santannya belum mengering disebut kalio, berwarna coklat terang keemasan.

Rendang dapat ditemukan di Rumah Makan Padang di seluruh dunia. Masakan ini populer di kalangan masyarakat Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, dan Thailand. Di daerah asalnya, Minangkabau, rendang disajikan dalam berbagai upacara adat dan perhelatan istimewa. Meskipun rendang merupakan masakan tradisional Minangkabau secara umum, masing-masing daerah di Minangkabau memiliki teknik memasak dan penggunaan bumbu yang berbeda.

Rendang juga dikenal di negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Rendang yang ditemukan di Malaysia lebih mirip kalio, berwarna lebih pucat dan basah dengan citarasa yang tidak begitu kuat. Rendang Malaysia yang disebut rendang kelantan dan rendang negeri sembilan memiliki perbedaan dengan rendang Indonesia. Proses memasak rendang di Malaysia, lebih singkat dan melakukan pengentalan bumbu dengan dicampur kerisik (kelapa parut yang disangrai), bukan dengan proses pemasakan dengan api kecil dalam waktu yang lama. Karena keterkaitan sejarah melalui kolonialisasi, rendang juga dapat ditemukan di Belanda, juga dalam bentuk kalio, tetapi umumnya disajikan sebagai salah satu bagian dari lauk-pauk Rijsttafel.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa rendang merupakan produk makanan yang digemari masyarakat serta mulai mendunia sehingga produk rendang dalam kaleng memiliki potensi yang besar. Selain itu pengemasan rendang dalam kaleng dapat membuat rendang menjadi lebih tahan lama sehingga dapat didistribusikan ke berbagai wilayah baik di Indonesia maupun di luar negeri.

(6)

Teknik pengalengan sangat penting agar kaleng yang digunakan dapat memberikan pertahanan yang baik untuk rending yang akan dikemas. Teknik yang dgunakan pada penguncuan antara tutup dengan badan adalah double seam. Teknik yang digunakan agar tubuh kaleng membetuk tabung adalah lam-seam. Lam-seam dipilih karena lapisan yang digunakan pada kaleng adalah 1 lembar, sehingga teknik ini yang cocok dalam pembentukan ini. Pada tutup kaleng atas diberi sambungan lap seam dengan kait pembuka. Lap seam dipilih agar saat membuka kaleng tidak merepotkan pembeli, karena dengan mengungkit kait pembuka kaleng sudah bisa dibuka.

2.4 Desain

Rendang sangat cocok dikemas dalam keleng sebab kaleng dapat menambah masa produk rendang. Besar kaleng yang dipilih tidak terlalu besar agar meminimalisasi penyimpanan rendang setelah kaleng dibuka. Kira-kira netto produk rendang sebesar 200 gram. Adapun nama produk rendang yaitu ‘Gadang Nusantaro’, Gadang merupakan rumah khas padang sedangkan Nusantaro berarti nusantara. Nama tersebut mempunyai arti agar rendang yang merupakan masakan khas Padang dapat dikonsumsi dan dapat memiliki daya tahan yang cukup lama. Sedangkan warna dasar kemasan dipilih warna merah karena warna tersebut merupakan warna paling dominan dari kebudayaan Minang. Sebaiknya disertakan logo halal, komposisi produk,kode lolos BPOM.

2.5 Pemasaran

(7)

Sasaran produk ini bukan hanya Kota di Pulau Jawa. Tetapi juga dapat dipasarkan di kota-kota besar di Luar Pulau Jawa. Pasar ini juga strategis karena pengetahuan tentang cara pembuatan rending dimungkinakan tidak dimiliki oleh masyarakat diluar pulau Sumatra. Sehingga produk ini adalah pilihan untuk dibeli oleh para pecinta rending di Luar kota asalnya. Kemasan kaleng juga membatu dalam pemasaran. Hal ini karena pengalengan membuat kondisi rending tetap baik dalam waktu yang cukup lama hingga diterima oleh konsumen.

BAB III. PENUTUP

3.1 Simpulan

Pengemasan sangat diperlukan di dalam dunia bisnis produk makanan. Kemasan kaleng merupakan salah-satu teknik pengemasan. Kemasan kaleng memiliki keunggulan yaitu mampu mempertahankan kondisi pangan (produk) dengan waktu yang cukup lama. Rendang dapat dipasarkan dengan dikemas pada keleng.

(8)

Ketika memilih kemasan dalam suatu produk. Yang harus diutamakan adalah kecocokan antara sifat produk dan kemasan serta harga kemasan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Desrosier NW. 1978. Teknologi Pengawetan Pangan. Terjemahan: Muchji Muljoharjo. Jakarta:Penerbit Universitas Indonesia (UI Press).

(9)

Jaenah ES. 1994. Karakteristik Permanasan Pada Proses Pengalengan Rendang [Skripsi]. Bogor:Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Muchtadi D. 1991. Teknologi Pengalengan Pangan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Syarief, R., S.Santausa, St.Ismayana B. 1989. Teknologi Pengemasan Pangan. Bogor: Laboratorium Rekayasa Proses Pangan, PAU Pangan dan Gizi IPB.

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan kecerahaan tersebut kemungkinan disebabkan oleh adanya hidrolisis protein dan diduga karena film yang terkontaminasi dengan adanya bahan nugget itu sendiri

Setelah melihat ibunya mengambil kain untuk mengeringkan lantai dengan cara menyeret kakinya yang dialasi dengan kain untuk mengeringkan lantai, Afif pun

STUDI TENTANG MINTA TERHADAP PROFESI GURU GEOGRAFI PADA MAHASISWA DEPARTEMEN GEOGRAFI FPIPS UPI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Manajer investasi yang memiliki kemampuan tersebut dalam menghadapi pasar yang bearish / crash akan mengurangi β / level risiko aset dalam portofolionya dengan memindahkan

Berdasarkan sumbernya • Modal sendiri yaitu Modal yang bersumber dari. perusahaan itu sendiri misalnya dari cadangan, laba dan

Setelah dilakukan pelatihan high alert medication pada kelompok perlakuan, berdasarkan uji statistic dengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan hasil p-value

Fishing mortality rate of banana shrimp in this study had the same value with Kotabaru waters and lower than in the Cilacap and Bone waters.. It seems that banana shrimp was

Pengaruh penggunaan media power point terhadap hasil belajar siswa Untuk melihat bagaimana pengaruh penggunaan media power point. terhadap hasil belajar dengan