• Tidak ada hasil yang ditemukan

Trend Penelitian Pendidikan Matematika di IAIN Syekh Nurjati Cirebon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Trend Penelitian Pendidikan Matematika di IAIN Syekh Nurjati Cirebon"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Trend Penelitian Pendidikan Matematika di IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Budi manfaat

e-mail: budi_manfaat@yahoo.com

Jurusan Pendidikan Matematika, Faklutas Tarbiyah, IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jalan Perjuangan By Pass Cirebon 451432, Indonesia,

Telepon: +62 231 481264

Dalam kaitan dengan kepentingan mahasiswa Program Sarjana Tadris Matematika melaksanakan penelitian sebagai bagian dari tuntutan kurikulum, ada baiknya para mahasiswa memahami akan kecendrungan penelitian dalam pendidikan matematika yang telah dilakukan oleh para mahasiswa sebelumnya yang dapat membantu mereka menentukan topik permasalahan yang tepat. Hal ini dipandang penting agar tidak terjadi duplikasi ataupun mahasiswa dapat memilih topik permasalahan yang sesungguhnya penting namun belum mendapat perhatian yang proporsional dari kalangan peneliti atau dikalangan mahasiswa Program Sarjana Tadris Matematika. Demikian juga mahasiswa bisa memperoleh informasi awal dari berbagai penelitian yang sudah dilakukan tentang suatu masalah yang terkait dengan masalah penelitian yang merupakan kepedulian mereka. Atas dasar itulah peneliti kemudian tertarik untuk mengkaji beberapa kecenderungan dalam penelitian pendidikan matematika yang ditinjau dari beberapa perspektif yaitu: paradigma, metode, dan variabel penelitian. Informasi yang berkaitan dengan kecenderungan penelitian dalam pendidikan matematika diperoleh dari berbagai sumber, misalnya dari kumpulan buku skripsi yang tersimpan di perpustakaan atau kumpulan abstrak skripsi yang dapat diakses via internet.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata penelitian pendidikan matematika yang dilakukan mahasiswa IAIN SNJ Cirebon cenderung berparadigma kuantitatif, dengan metode penelitiannya yang didominasi oleh metode eksperimental.

Kata kunci: trend penelitian, pendidikan matematika, paradigma penelitian, metode penelitian, variabel penelitian.

Matematika dari tahun ke tahun berkembang semakin meningkat sesuai dengan tuntutan zaman. Tuntutan zaman mendorong manusia untuk lebih kreatif dalam mengembangkan atau menerapkan matematika sebagai ilmu dasar. Diantara pengembangan yang dimaksud adalah masalah pembelajaran matematika. Mardiyono(2001) menyatakan pengembangan pembelajaran matematika sangat dibutuhkan karena keterkaitan penanaman konsep pada siswa, yang nantinya para siswa tersebut juga akan ikut andil dalam pengembangan matematika lebih lanjut ataupun dalam mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian, pengembangan matematika tersebut akan ikut terhambat oleh pandangan masyarakat yang keliru tentang kemudahan dalam proses pembelajaran. Akibatnya, mata pelajaran matematika diampu oleh guru yang tidak profesional, tidak mau kreatif dalam mengembangkan pembelajaran. Semua ini dapat berakibat terhadap rendahnya motivasi dan minat siswa dalam mempelajari matematika. Akibat lebih lanjut adalah rendahnya pencapaian prestasi belajar siswa.

Penelitian adalah salah satu cara untuk memperoleh pengetahuan mengenai suatu hal yang menarik perhatian peneliti. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti, berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh informasi yang mereka perlukan dalam upaya-upaya antara lain: meningkatkan kualitas hasil belajar, kualitas pembelajaran, bahan ajar, buku ajar, dll. Dalam hal

(2)

seperti ini, guru, orang tua, siswa, mahasiswa, peneliti dapat memperoleh informasi yang dapat membantu mereka untuk menentukan langkah atau tindakan seperti apa yang perlu mereka tempuh sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Penelitian dalam pendidikan matematika mempunyai peran besar dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran matematika secara umum. Para peneliti dalam bidang pendidikan matematika pada umumnya adalah dosen, guru, mahasiswa serta beberapa lembaga ataupun perseorangan yang peduli terhadap permasalahan dan pengembangan pendidikan matematika, misalnya pembelajaran dan hasil belajar matematika siswa. Berkaitan dengan kapasitas para peneliti, umumnya maksud dan tujuan penelitian dalam pendidikan matematika juga beragam. Para dosen melakukan penelitian dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidangnya sedangkan para mahasiswa melakukan penelitian dalam rangka sebagai bagian dari proses pembelajarannya, sedangkan para peneliti independen banyak yang melakukan penelitian untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan kebijakan atau menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Sedangkan guru yang meneliti, walaupun jumlahnya masih sedikit, mereka lakukan penelitian dalam rangka menyelesaikan masalah pembelajaran yang mereka hadapi di dalam kelas.

Berbagai permasalahan yang umumnya dihadapi oleh para guru matematika, antara lain menyangkut metode mengajar, penilaian hasil belajar, peningkatan kemampuan siswa dalam berbagai ketrampilan atau kompetensi matematika ataupun bagaimana pemahaman mereka terhadap kemampuan siswa dan persepsi siswa serta bagaimana siswa berpikir tentang matematika. Kompetensi yang dituntut dalam pembelajaran matematika sekolah dari SD hingga SMA meliputi kemampuan pemecahan masalah, penalaran, komunikasi, konekesi dan representasi (NCTM, 2000). Demikian juga permasalahan yang dihadapi siswa tentang bagaimana sulitnya mereka memahami konsep matematika dan menggunakannya dalam mencari solusi terhadap berbagai permasalahan dalam matematika.

Dalam memperoleh pengetahuan tentang bagaimana orang dapat/perlu mengatasi berbagai permasalahan dalam pendidikan, misalnya pendidikan matematika, dibutuhkan adanya sejumlah penelitian mengenai masalah-masalah pendidikan matematika yang dikembangkan oleh orang-orang yang memiliki kepekaan, kepedulian serta pemahaman mengenai matematika dan pendidikan matematika. Orang-orang tersebut misalnya dosen-dosen, para mahasiswa Sekolah Pascasarjana, para guru yang seyogyanya melakukan penelitian dikarenakan kesadaran akan masalah ataupun sebagai tuntutan atau kewajiban untuk melakukan penelitian dalam pendidikan matematika.

Berbagai permasalahan dalam dunia pendidikan pendidikan matematika baik yang berkaitan dengan guru, siswa, kurikulum serta fasilitas merupakan lahan yang subur bagi para peneliti untuk melakukan berbagai kajian. Namun, luasnya bidang kajian ini terkadang membuat peneliti bingung untuk memilih topik yang sesuai dengan minat peneliti sekaligus selaras dengan upaya peningkatan kualitas

(3)

pembelajaran matematika. Luasnya bidang kajian pendidikan matematika akan membuka peluang yang jauh lebih efektif bagi para peneliti bila terdapat suatu pemetaan yang jelas berdasar kriteria tertentu yang dapat memberikan informasi pada para peneliti tentang isu-isu baik yang sudah banyak dikaji ataupun yang belum tersentuh sama sekali.

Dalam kaitan dengan kepentingan mahasiswa Program Sarjana Tadris Matematika melaksanakan penelitian sebagai bagian dari tuntutan kurikulum, ada baiknya para mahasiswa memahami akan kecendrungan penelitian dalam pendidikan matematika yang telah dilakukan oleh para mahasiswa sebelumnya yang dapat membantu mereka menentukan topik permasalahan yang tepat, antara lain menyangkut isu terbaru dalam pendidikan matematika, misalnya pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif (Krulick dan Rudnick, 1999), intuisi dalam pendidikan matematika (Fiscbein, 2008), noticing (Mason, 2002) serta pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran matematika di sekolah. Hal ini dipandang penting agar tidak terjadi duplikasi ataupun mahasiswa dapat memilih topik permasalahan yang sesungguhnya penting namun belum mendapat perhatian yang proporsional dari kalangan peneliti atau dikalangan mahasiswa Program Sarjana Tadris Matematika. Demikian juga mahasiswa bisa memperoleh informasi awal dari berbagai penelitian yang sudah dilakukan tentang suatu masalah yang terkait dengan masalah penelitian yang merupakan kepedulian mereka.

Atas dasar itulah peneliti kemudian tertarik untuk mengkaji beberapa kecenderungan dalam penelitian pendidikan matematika yang ditinjau dari beberapa perspektif yaitu: paradigma, metode, dan variabel penelitian.

Dengan demikian, pertanyaan mendasar dalam penelitian ini adalah: bagaimanakah kecenderungan penelitian pendidikan matematika di IAIN Syekh Nurjati Cirebon sekarang ditinjau dari berbagai aspek, dan bidang-bidang kajian apa saja dalam dunia pendidikan matematika yang masih jarang diteliti.

METODE

Ditinjau dari paradigma penelitian, maka penelitian ini merupakan penelitian kualitatif untuk melihat kondisi riil di lingkup penelitian dalam dunia pendidikan matematika. Jenis data yang dikumpulkan juga merupakan data kualitatif yaitu aspek-aspek yang terlibat dalam sebuah penelitian pendidikan matematika yang diperoleh dari dokumen-dokumen dalam bentuk laporan penelitian. Bila ditinjau dari objek penelitian yang dikaji yaitu merupakan aspe-aspek yang terdapat dalam penelitian pendidikan matematika dari tahun-tahun sebelumnya maka penelitian ini dapat digolongkan pula ke dalam jenis penelitian historical research yang salah satu karakteristiknya adalah mengkaji hal-hal yang terjadi dimasa lampau untuk memunculkan kepekaan orang tentang fakta pada masa lampau agar dapat dijadikan masukan untuk mengambil langkahlangkah dimasa yang akan datang sebagaimana diungkapkan oleh Jack dan Norman (1993). Prosedur penelitian ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut;

(4)

1. Diskusi untuk menentukan topik penelitian, tujuan penelitian dan menentukan sumber-sumber data serta prosedur pengumpulannya. 2. Mengumpulkan data, yaitu hasil penelitian mahasiswa S1 Tadris

Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon dalam 9 tahun terakhir (tahun 2002 hingga tahun 2010).

3. Menginterpretasikan serta mengolah data dengan melakukan pengelompokkan penelitian berdasar pada paradigma, metode, dan variabel penelitian.

4. Menganalisis data yang sudah diolah serta mendiskusikan hasilnya untuk menjawab pertanyaan penelitian serta membuat kesimpulan hasil penelitian.

5. Penulisan laporan penelitian

Informasi yang berkaitan dengan kecenderungan penelitian dalam pendidikan matematika diperoleh dari berbagai sumber, misalnya dari kumpulan buku skripsi yang tersimpan di perpustakaan atau kumpulan abstrak skripsi yang dapat diakses via internet.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data

Komposisi data berupa penelitian (skripsi) di bidang pendidikan matematika dari tahun 2002 hingga 2010 yang dilakukan oleh para mahasiswa pendidikan matematika IAIN SNJ Cirebon yang berhasil dihimpun adalah sebagai berikut:

TAHUN 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 T O T A L JUMLAH 5 9 35 27 14 13 11 20 18 1 5 2 Data-data tersebut diperoleh dari dokumen IAIN SNJ Cirebon baik berupa hard copy (buku skripsi) yang tersimpan di perpustakaan dan atau berupa soft copy dalam kepingan Compact Disk (CD). 152 skripsi tersebut kemudian dianggap sebagai sebuah populasi terjangkau, karena sejumlah itulah data yang bisa ditelusuri.

Paradigma Penelitian

Dari keseluruhan data yang terkumpul, terlihat bahwa penelitian pendidikan matematika di IAIN SNJ Cirebon cenderung berparadigma kuantitatif. Hal ini ditunjukkan dengan dominannya penelitian kuantitatif yang dilakukan, yaitu sebesar 87% (artinya, paling tidak 8 dari sepuluh orang peneliti pendidikan matematika di IAIN SNJ Cirebon cenderung memilih paradigma kuantitatif dalam penelitiannya). Sisanya, 3% berparadigma kualitatif, dan 10% berparadigma gabungan antara kuantitatif dan kualitatif. Lebih jelas

(5)

tentang prosentase tersebut disajikan dalam sebuah diagram lingakaran berikut.

Sebaran Persentase Penelitian Pendidikan Matematika Berdasarkan Paradigma Penelitian

Penelitian pendidikan matematika berparadigma kuantitatif ternyata selalu mendominasi dari tahun ke tahun sejak 2002 hingga 2010, sebagaimana diperlihatkan dalam gambar berikut.

Metode Penelitian

Aspek metode penelitian dalam ranah pendidikan matematika di IAIN SNJ Cirebon tentu terkait dengan paradigma penelitiannya. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa lebih dari separuh, yaitu 54% dari metode penelitian pendidikan matematika di IAIN SNJ Cirebon merupakan penelitian eksperimentasi. Sedangkan sisanya masing-masing 16% adalah jenis penelitian korelasional, 12% adalah jenis penelitian kausal-efek, 11% adalah jenis penelitian kausal-komparatif, dan sisanya adalah jenis survey, penelitian tindakan kelas, dan kajian pustaka. Lebih jelas tentang prosentase tersebut disajikan dalam sebuah diagram lingakaran berikut.

Sebaran Persentase Penelitian Pendidikan Matematika Berdasarkan Metode Penelitian

Penelitian pendidikan matematika dengan metode eksperiman ternyata selalu mendominasi dari tahun ke tahun sejak 2002 hingga 2010, sebagaimana diperlihatkan dalam gambar berikut.

Variabel Dependen

Variabel dependen yang banyak diminati para mahasiswa pendidikan matematika berkisar di sekitar aspek-aspek kognitif seperti; hasil belajar, kemampuan pemahaman, pemecahan masalah, berpikir kreatif, kecepatan berhitung, dan beberapa lainnya. Bila dicermati dari data yang ada, para peneliti di IAIN SNJ mayoritas tertarik untuk fokus pada hasil belajar yang diukur dengan tes atau ujian yaitu sebesar 84%, diikuti oleh kemampuan pemahaman pemecahan masalah masing-masing 4%, dan sisanya adalah aspek-aspek lain seperti kemampuan berpikir kreatif dan bernalar yang sangat jarang dijadikan fokus perhatian. Temuan ini menunjukkan bahwa ternyata masih banyak aspek yang belum pernah dijadikan fokus kajian semisal metakognisi dan miskonsepsi.

Sebaran Persentase Penelitian Pendidikan Matematika Berdasarkan Variable Dependen (outcome)

Variabel Manipulatif

Variabel manipulatif terfavorit dalam penelitian eksperimentasi bidang pendidikan matematika adalah berkaitan dengan model pembelajaran (pendekatan, strategi, metode) yang menduduki peringkat pertama dengan prosentase sebesar 65%, diikuti kemudian

(6)

media pembelajaran sebesar 26%, manajemen kelas 2%, evaluasi pembelajaran 2%, dan sisanya adalah aspek-aspek lain seperti interaksi pembelajaran, bimbingan belajar, gaya belajar, kreativitas belajar, dan ketrampilan mengajar guru.

Sebaran Persentase Penelitian Pendidikan Matematika Berdasarkan Variable Manipulatif

Diskusi

Berdasarkan hasil analisis data dipandang perlu untuk memberikan sedikit ulasan tentang aspek-aspek yang menjadi kecenderungan dalam penelitian pendidikan matematika. Beberapa hal yang menonjol dari hasil analisis data diketahui bahwa pada umumnya penelitian yang dilakukan mahasiswa adalah bersifat kuantitatif, hal tersebut dikarenakan oleh beberapa alasan:

1.

Waktu studi yang terbatas

2.

Pengkondisian yang dialami karena pada umumnya mahasiswa dieksposkan pada isu-isu terkini dalam dunia pendidikan matematika secara teoritis, dan mereka belajar tentang permasalahan pendidikan di berbagai tempat di dunia internasional sehingga mahasiswa perlu menguji kebenaran teori yang mereka pelajari, yang terkait dengan obsesi atau tugas keseharian mereka sebagai dosen atau guru.

Kecenderungan penelitian yang dilakukan mahasiswa pendidikan matematika IAIN SNJ cenderung memiliki fokus atau topik yang hampir serupa, yaitu menguji teori-teori yang berkaitan dengan model-model pembelajaran seperti pembelajaran kooperatif, pembelajaran matematika realistik, pembelajaran partisipatori, inquiri, dan beberapa yang lain. Hal ini dapat dipahami karena sejak mengikuti pendidikan mahasiswa dihadapkan kepada berbagai teori pendidikan pembelajaran yang relatif baru bagi mahasiswa. Dengan demikian timbul keinginan untuk menguji apakah teori-teori tersebut dapat berhasil jika diterapkan di beragam tempat pembelajaran mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah (SMP & SMA), hingga di Perguruan Tinggi (PT).

Rata-rata Hasil penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa menyatakan bahwa model pembelajaran yang diujicobakan di sebuah tempat adalah terbukti kebenarannya, yang berarti memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan hasil belajar. Kesimpulan tersebut tentu saja tidak 100% kebenarannya, melainkan sesuai dengan tingkat signifikansi yang rata-rata ditetapkan oleh mahasiswa (sebegai peneliti) sebesar 5%. Ini berarti bahwa tingkat kebenarannya adalah berkisar 95%. Kesalahan lebih besar juga bisa saja terjadi karena sebab lain seperti instrumen yang kurang tepat, kontrol variabel, atau bahkan analisis statistik yang tidak tepat. Hasil penelitian ini juga menyatakan bahwa ternyata masih banyak aspek lain yang masih jarang dijadikan fokus perhatian atau bahkan belum pernah sama sekali, sebagai variabel manipulatif.

(7)

Kebanyakan peneliti ternyata tertarik untuk menjadikan aspek-aspek kognitif sebagai variabel dependen, itupun kebanyakan fokus pada hasil belajar. Padahal aspek kognitif juga meliputi problem solving, pemahaman, penalaran, representasi,

berpikir kritis, berpikir kreatif, abstraksi, komunikasi, problem posing, miskonsepsi, dan metakognisi. Sementara aspek afektif

seperti motivasi, sikap, disposisi, kemandirian, percaya diri,

kerjasama, aktivitas, dan gaya belajar juga masih sangat jarang

atau bahkan belum sama sekali.

Temuan penelitian ini juga menyatakan bahwa ternyata kebanyakan penelitian mahasiswa fokus perhatiannya adalah pada siswa. Sementara wilayah kajian pendidikan matematika sesungguhnya juga meliputi Guru, kurikulum, dan fasilitas pembelajaran.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data serta diskusi dapat diperoleh beberapa kesimpulan berkaitan dengan kecenderungan penelitian pendidikan matematika di IAIN SNJ.

Berdasarkan hasil analisis data dipandang perlu untuk memberikan sedikit ulasan tentang aspek-aspek yang menjadi kecenderungan dalam penelitian pendidikan matematika. Beberapa hal yang menonjol dari hasil analisis data diketahui bahwa pada umumnya penelitian yang dilakukan mahasiswa adalah bersifat kuantitatif, hal tersebut dikarenakan oleh beberapa alasan:

1.

Waktu studi yang terbatas

2.

Pengkondisian yang dialami karena pada umumnya mahasiswa dieksposkan pada isu-isu terkini dalam dunia pendidikan matematika secara teoritis, dan mereka belajar tentang permasalahan pendidikan di berbagai tempat di dunia internasional sehingga mahasiswa perlu menguji kebenaran teori yang mereka pelajari, yang terkait dengan obsesi atau tugas keseharian mereka sebagai dosen atau guru.

Kecenderungan penelitian yang dilakukan mahasiswa pendidikan matematika IAIN SNJ cenderung memiliki fokus atau topik yang hampir serupa, yaitu menguji teori-teori yang berkaitan dengan model-model pembelajaran seperti pembelajaran kooperatif, pembelajaran matematika realistik, pembelajaran partisipatori, inquiri, dan beberapa yang lain. Hal ini dapat dipahami karena sejak mengikuti pendidikan mahasiswa dihadapkan kepada berbagai teori pendidikan pembelajaran yang relatif baru bagi mahasiswa. Dengan demikian timbul keinginan untuk menguji apakah teori-teori tersebut dapat berhasil jika diterapkan di beragam tempat pembelajaran mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah (SMP & SMA), hingga di Perguruan Tinggi (PT).

Rata-rata hasil penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa menyatakan bahwa model pembelajaran (pendekatan, strategi, metode) yang diujicobakan di sebuah tempat adalah terbukti kebenarannya, yang berarti memberikan pengaruh positif

(8)

dan signifikan terhadap peningkatan hasil belajar. Kesimpulan tersebut tentu saja tidak 100% kebenarannya, melainkan sesuai dengan tingkat signifikansi yang rata-rata ditetapkan oleh mahasiswa (sebegai peneliti) sebesar 5%. Ini berarti bahwa tingkat kebenarannya adalah berkisar 95%. Kesalahan lebih besar juga bisa saja terjadi karena sebab lain seperti instrumen yang kurang tepat, kontrol variabel, atau bahkan analisis statistik yang tidak tepat. Hasil penelitian ini juga menyatakan bahwa ternyata masih banyak aspek lain yang masih jarang dijadikan fokus perhatian atau bahkan belum pernah sama sekali, sebagai variabel manipulatif.

Kebanyakan peneliti ternyata tertarik untuk menjadikan aspek-aspek kognitif sebagai variabel dependen, itupun kebanyakan fokus pada hasil belajar. Padahal aspek kognitif juga meliputi

problem solving, pemahaman, penalaran, representasi, berpikir kritis, berpikir kreatif, abstraksi, komunikasi, problem possing, miskonsepsi, dan metakognisi. Sementara aspek afektif seperti motivasi, sikap, disposisi, kemandirian, percaya diri, kerjasama, aktivitas, dan gaya belajar juga masih sangat jarang atau bahkan

belum sama sekali.

Temuan penelitian ini juga menyatakan bahwa ternyata kebanyakan penelitian mahasiswa fokus perhatiannya adalah pada siswa. Sementara wilayah kajian pendidikan matematika sesungguhnya juga meliputi Guru, kurikulum, dan fasilitas pembelajaran.

Saran

Dalam kaitan dengan kepentingan mahasiswa Program Sarjana Tadris Matematika melaksanakan penelitian sebagai bagian dari tuntutan kurikulum, ada baiknya para mahasiswa memahami akan kecendrungan penelitian dalam pendidikan matematika yang telah dilakukan oleh para mahasiswa sebelumnya (sebagaimana laporan hasil penelitian ini) yang dapat membantu mereka menentukan topik permasalahan yang tepat, antara lain menyangkut isu terbaru dalam pendidikan matematika, misalnya pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, intuisi dalam pendidikan matematika, serta pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran matematika di sekolah. Hal ini dipandang penting agar tidak terjadi duplikasi ataupun mahasiswa dapat memilih topik permasalahan yang sesungguhnya penting namun belum mendapat perhatian yang proporsional dari kalangan peneliti atau dikalangan mahasiswa Program Sarjana Tadris Matematika. Demikian juga mahasiswa bisa memperoleh informasi awal dari berbagai penelitian yang sudah dilakukan tentang suatu masalah yang terkait dengan masalah penelitian yang merupakan kepedulian mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Fischbein. E. (2008). Intuition in Science and Mathematics. School of Education, Tel Aviv, Israel.

George Polya. (1973). How to Solve It – A New Aspect of Mathematical

(9)

Gilah C. Leder, Erkki Pehkonen dan Günter Törner. (2002). Beliefs : A

Hidden Variable in Mathematics Education? Nedherlands : Kluwer

Academic Publisher

Jack R. Fraenkel dan Norman E. Wallen. (1993). How To Design and

Evaluate Research in Education – Second Edition. Singapore :

McGraw-Hill Inc.

Lyn D. English (Editor). (2002). Handbook of International Research in

Mathematical Education. New Jersey : Lawrence Erlbaum

Associated Publishers

Makmun, Abin Syamsuddin. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja.

Mardiyono, Sugeng. (2001). Perkembangan dan Aplikasi Matematika di Mellineum III. Disampaikan dalam Seminar Nasional Konferda Matematika dan DIY di UII Yogyakarta , 2 Februari 2001.

Mason. J (2002) Researching Your Own Practice. The Disccipline of Noticing. London: Routlege Falmer.

National Council of Teacher of Mathematics. (2000). Principles and

Standards for School Mathematics. Reston, VA: NCTM.

Sarwono, Jonathan. (2003). Penelitian Pendekatan Kuantitatif. Bandung: Lembaga Penelitian, Universitas Komputer Indonesia

Senjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sevilla, dkk. (2003). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia

Supriawan, Dedi dan Surasega, A. Benyamin. (1990). Strategi Belajar

Mengajar (Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.

Winataputra, Udin S. (2003). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mengetahui hasil penelitian ini maka dapat ditarik hasil kesimpulan dari wawancara yang penulis lakukan di Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara

Dua hal yang dibatasi dalam pembahasan pada makalah ini yaitu pertama sistem pemanenan energi surya tidak menggunakan baterai dengan asumsi daya yang digunakan beban sama

Rerata Skor postes menunjukkan adanya kenaikan kemampuan komunikasi matematis pada kedua kelas (25,63 pada kelas eksperimen dan 21,93 pada kelas kontrol), tetapi berdasarkan

Dengan demikian pada periode ini terdapat dua jenis sumber hukum perburuhan yaitu hukum perburuhan yang berasal dari pemerintah yaitu segala ketentuan yang dibuat oleh pemerintah

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima

Penelitian ini menekankan pada penetapan SPM infrastruktur terminal penumpang transportasi jalan, dimana permasalahan yang sangat utama adalah kurangnya peraturan dan standar

Berdasarkan atas kajian yang telah dilakukan terlihat bahwa tidak ada perbedaan mengenai nilai ruang pada rumah susun Pekunden, baik bagi unit rumah yang berada dekat dengan

c) surat penugasan (Formulir 14). 6) Pelaksana kegiatan dan pemberian Angka Kredit: Pengawas Perikanan Pertama dan Angka Kredit sebesar 0,020. Melakukan pengumpulan data