Bab 3
Analisis Data
Analisis Penerapan Kaizen pada Manajemen Restoran Kappo Yuki 『割烹 ゆき』Blok – M
Filsafat Kaizen menganggap bahwa cara hidup kita - baik cara kerja, kehidupan
sosial, dan kehidupan rumah tangga - perlu disempurnakan setiap saat. Setiap kegiatan
selalu dicoba untuk dibuat lebih baik lagi, diproses menuju kesempurnaan. Salah satu
implementasi Kaizen yaitu penerapan 5 S (five-s). Berikut ini hubungan teori kaizen
pada setiap sub bab dibawah ini.
3.1 Analisis Penerapan 5S di Daidokoro Restoran Kappo Yuki
Seperti yang telah dijelaskan pada Bab 2 bahwa 5S itu adalah suatu sistim
penyempurnaan untuk lebih baik melalui kegiatan pemilahan, penataan, dan
Tabel Pelaksanaan 5S di Chouriba atau Dapur Restoran
Nama tempat/ Prosesnya Seiri Seiton Seisou Seiketsu Shitsuke
Peralatan Masak 50% 48% 50% 50% 50% Bahan Masakan 50% 45% 50% 50% 50% Bumbu-bumbu 25% 15% 25% 25% 5% Dapur Tempat Sampah 17.5% 15% 17.5% 17.5% 17.5% Total 22.5 9.45% 12.78% 12.78% 9.45%
3.1.1 Seiri (整理 せ い り
) atau Ringkas
Seiri atau ringkas di restoran Kappo Yuki merupakan hal yang harus diterapkan
oleh semua karyawan. Terutama di bagian daidokoro (台所) atau dapur dan penyimpanan
kembali peralatan makan dari meja tamu. Berikut adalah pembahasan mengenai Seiri di
bagian daikoro sebagai berikut:
a. Klasifikasi Peralatan
Menurut hasil wawancara penulis dengan Koki restoran tersebut, pada awal
pendirian restoran KappoYuki, peralatan dapur maupun peralatan tidak
diklasifikasikan sesuai jenisnya. Tetapi pada saat ini, setelah dicuci semua peralatan
dilap dan dikembalikan ketempat yang telah ditentukan untuk masing-masing
peralatan.
Penyimpanan peralatan memotong seperti pisau ditempatkan khusus pada
tempat alat pemotong dan digunakan sesuai dengan pungsinya. Penempatannya tidak
Gambar 3.1 Pisau Dapur
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 3.2 Perlengkapan Sushi
Gambar 3.3 Nabe untuk memasak
Sumber : Dokumen Pribadi
Selain klasifikasi peralatan bersih, di restoran ini ada tempat khusus
untuk peralatan dapur dan makan yang kotor. Segala peralatan setelah selesai
memasak seperti teplon (nabe), pengorengan, pisau dapur, papan talenan,
Gambar 3.4 Tempat Mencuci Alat Kotor
Sumber Dokumen Pribadi
a. Klasifikasi Bahan Masakan
Peralatan dan bahan makanan pada awal pendirian tidak diklasifikasikan
sesuai dengan jenisnya. Pada saat ini, bahan-bahan diatur dan dimasukan
sesuai jenis dan ketahanannya. Misalnya sayuran lunak perlu dilindungi oleh
wadah kedap udara agar tidak mudah layu dalam kulkas pendingin yang
diletakan didapur. Untuk ikan dan daging harus dimasukan kedalam reitouko
Gambar 3.6 Chiller untuk menyimpan bahan bahan
Sumber : Dokumen pribadi
Gambar 3.7 Box Pendingin untuk Daging
b. Klasifikasi Bumbu- bumbu
Bumbu-bumbu disimpan dalam tempat bumbu yang telah disediakan.
Misalnya : mirin(みりん), sake(酒), shouyu(醤油),dashinomoto(だし
のもと), shichimi (七味), koshou, shio, sato, goma, ditempat yang berdekatan karena bumbu tersebut sering digunakan dan dipadu padankan dengan bumbu
yang lain. Bumbu yang kondisinya tidak memungkinkan untuk disimpan diluar
seperti shouga, miso, akan disimpan dikulkas. Seperti terlihat pada gambar 3.8.
Gambar 3.8 Tempat Bumbu-bumbu
Sumber : Dokumen pribadi
c. Tempat sampah
Tempat sampah di dapur selalu diletakan didekat tempat pengelolahan bahan
makanan, dan tidak jauh dari tempat pencucian piring, agar mudah
Gambar 3.9 Tempat Sampah
Sumber : Dokumen Pribadi
Pada intinya seiri memuat prinsip-prinsip dan metode dalam 'pemilahan’ atau
bisa disebut juga sebagai aktivitas untuk memisahkan barang-barang yang tidak
perlu dari barang-barang yang diperlukan. Dengan demikian akan terhindar dari
3.1.2 Seiton (整頓 せいとん
) atau Simpan dengan Teratur
Seiton adalah prinsip dan metode untuk melakukan penyimpanan barang yang
masih diperlukan dengan teratur. Dengan demikian kualitas barang akan tetap terjamin
serta mudah ditemukan. Restoran Kappo Yuki mewajibkan semua karyawannya di semua
instasi untuk melakukan seiton, terutama pada bagian dapur.
Untuk melaksanakan seiton tersebut, koki selalu menjaga dan merawat alat-alat
memasak, menempatkan kembali pada tempatnya, dan menyingkirkan alat-alat yang tidak
perlu ke gudang. Koki juga harus memperhatikan peralatan masak apakah ditempatkan
atau tidak pada tempatnya. Dengan demikian operasi dapat dilakukan dengan benar. Hal
itu dapat menjamin keselamatan kerja, kualitas produksi serta meningkatkan
Gambar 3.10 Alat memasak
Gambar 3.11 Sendok Untuk Memasak
Sumber : Dokumen Pribadi
3.1.3 Seiso (清楚 せ い そ
) atau Membersihkan
Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Seiso adalah prinsip
dan metode dalam melaksanakan pembersihan. Dengan kata lain, seiso adalah upaya
untuk menyingkirkan sampah/kotoran, serta kegiatan inspeksi untuk menemukan
berbagai kejanggalan atau kerusakan awal, sehingga kerusakan yang lebih besar akan
Semua peralatan yang ada di daidokoro atau dapur merupakan tanggung jawab
koki, koki selalu memastikan apakah peralatan sudah dibersihkan dan simpan pada
tempatnya. Bagaimana kebersihan lingkungannya seperti lantai harus dipel terlebih
dahulu, meja harus dilap dan dibersihkan, sampah harus dibuang sebelum pulang supaya
segera dibuang ke TPA dan tidak meninggalkan bau tak sedap. Kompor sudah dalam
keadaan mati dan bersih.
Gambar 3.12 Kompor
Sumber : Dokumen pribadi
Gambar 3.13 Tempat Sampah Toilet Gambar 3.14 Counter Sushi
Sumber : Gambar 3.13,3.14 Dokumen Pribadi
Fasilitas restoran seperti pada gambar 3.12 sampai 3.14 tersebut dibersihkan
selesai operasional
Pada restoran Kappo Yuki, setiap selesai jam operasional semua peralatan maupun lingkungan kerja harus dibersihkan sehingga kembali dalam keadaan bersih.
Hal itu adalah persiapan untuk operasional hari berikutnya agar peralatan maupun
lingkungan kerja sudah dalam keadaan bersih dan siap pakai.
3.1.4 Seiketsu (清潔 せいけつ
) atau Menjaga Kebersihan
Seiketsu pada restoran Kappo Yuki, selalu dilaksanakan setiap hari oleh semua elemen. Hal itu menurut Manajemen Restoran tersebut, menjaga kebersihan lingkungan
Prinsip tersebut adalah usaha untuk menjaga kebersihan dan keteraturan yang
telah dicapai..
3.1.5 Shitsuke (仕付け)atau Disiplin
Shitsuke atau prinsip untuk melaksanakan kedisiplinan, menjaga hasil yang telah
dicapai oleh aktivitas Seri, Seiton, Seiso dan Seiketsu. Dengan demikian empat elemen
produksi (manusia, mesin, bahan, lingkungan kerja) tetap dalam keadaan teratur dan
bersih. Pelaksanaan pembiasaan membentuk sikap kerja yang tertib dalam kegiatan
sehari-hari.
Restoran Kappo Yuki memwajibkan semua karyawannya untuk berdisiplin dan
selalu mengikuti aturan yang ada di restoran, sebagai berikut:
1) Tidak boleh datang terlambat.
2) Rambut karyawan laki-laki harus selalu pendek dan tidak boleh
memelihara kumis. Sebab, menurut pandangan orang Jepang yang
3) Rambut karyawan perempuan tidak boleh terlalu panjang dan harus
selalu di ikat. Hal ini untuk menghindari masuknya atau jatuhnya rambut
pada makanan.
4) Karyawan harus memakai seragam yang sudah disediakan oleh Kappo
Yuki, serta menjaga kebersihan dan kerapiannya.
Bila ada yang melanggar peraturan tersebut akan dikenakan sangsi SP (
Surat Peringatan).
3.1.6 Analisis Pengembangan SDM
Sumber daya manusia merupakan hal yang paling penting didalam menjalankan
roda usaha khususnya pada restoran Kappo Yuki. berjalan tidaknya dengan lancar
bisnis restoran tersebut ditentukan oleh sumber daya manusianya. Disini penulis akan
menganalisis pengembangan SDM dalam konsep manajemen Jepang.
Pengembangan SDM Pada restoran Kappo Yuki dari masa kemasa mengalami
peningkatan yang cukup memuaskan. Karyawan baru di restoran Kappo Yuki selalu
mendapatkan trainning sekaligus praktek secara langsung ke pelanggan. Karyawan yang
koki apabila ada menu baru atau alat baru yang membantu proses produksi.
Peningkatan kemampuan karyawan merupakan hal yang tidak lepas dari
perhatian, setiap karyawan dibebaskan untuk menunjukan kemampuan dan keahlian
mereka didalam bekerja. Bedasarkan pengalaman kerja dan lamanya masa kerja
karyawan diperhitungkan juga kesejahteraannya.
1. Induksi Pemahaman Makoto kepada Karyawan
Pada bab 2 sudah dijelaskan bahwa sikap kesunguh-sunguhan salah satu sumber
sukses Jepang. Makoto (真) atau dapat diterjemahkan menjadi kesunguh-sunguhan
atau dalam bahasa Inggeris ”Sincerety”. Dalam sikap itu yang di pentingkan bukan
sasaran, melainkan cara bertindak seseorang untuk mencapai sasaran itu dengan penuh
kejujuran dan kesunguh-sunguhan.
Pada restoran Kappo Yuki kesunguh-sunguhan didalam bekerja merupakan hal
yang utama. Hal itu diajarkan pula pada karyawan. Makoto dapat menjadi salah satu
parameter penilaian pada hasil kerja, tanggung jawab, dan dedikasi karyawan terhadap
perusahaan. Hal itu juga akan dipertimbangkan oleh manajemen sebagai nilai tambah
2. Inovasi
Dalam bab 2 telah dijelaskan bahwa inovasi adalah penemuan sesuatu yang baru
(dan berbeda dengan sesuatu yang sudah ada sebelumnya); pembaharuan.
Inovasi yang dilakukan pada restoran Kappo Yuki khususnya dilakukan oleh para
koki. Koki akan mengolah bahan masakan seefisien mungkin. Bahan yang digunakan
adalah berasal dari bahan menu utama yang tidak bisa lagi digunakan untuk menu
tersebut, akan diolah menjadi menu masakan baru. Contohnya :
➤Menu utama sushi: yang tadinya untuk bahan sushi karena tingkat kesegaran
kurang sesuai dengan standar, maka diolah untuk menu yang lain.
➤Menu utama untuk gyuniku moyashi: karena tidak ada order pada hari itu maka untuk keesokan harinya harus digunakan untuk makanan kecil lainnya seperti
moyashi itame dengan campuran satsumage.
3. Training Karyawan
Training-training yang mengarah pada keterampilan seperti training koki dan pelayan, restoranKappo Yukijugamengajarkan budaya Jepang sebagai berikut:
Indonesia, orang Jepang selalu berpikiran cepat, tanggap, jauh kedepan, orang
Jepang berpikiran tentang orang Indonesia adalah malas, santai dan tidak suka
bekerja.dari perbedaan cara pandang tersebut menyebapkan pola pikir yang
sudah terpatri dalam diri orang jepang bahwa ini menimbulkan masalah.
Pada restoran Kappo Yuki perbedaan merupakan aturan yang harus diikuti
dan dipelajari oleh semua staff dan karyawan. Semua staff dan karyawan harus
mengikuti semua peraturan yang diberlakukan oleh pengelola suka ataupun
tidak suka. Tetapi dengan berlalunya waktu karyawan sudah mulai terbiasa
dengan perbedaan-perbedaan yang ada. Dalam hal ini perbedaan dan
permasalahan selalu dicari jalan keluarnya melalui Briefing, jangan sampai
menyeberang dari ketentuan.
b) Komunikasi
Awalnya ada kesulitan bahasa dengan pengelolah Kappo Yuki oleh
karena itu kadang-kadang mengalami kesulitan didalam menyampaikan
informasi yang sedetail-detailnya sehingga kerap terjadi kesalahpahaman.
Sejauh ini masalah itu telah bisa diatasi karena pengelolah sudah lancar
kesalahpahaman juga tidak menghambat pekerjaan.
c) Sikap
Sikap merupakan satu dari tata nilai yang ditanamkan didalam restoran
Kappo Yuki bagaimana seorang karyawan harusnya bersikap dalam menghadapi
atasan, sesama karyawan maupun pada pelanggan. Sikap tersebut ditunjukan
melalui sikap badan dan sikap mengambil keputusan untuk bertindak.
Seorang karyawan yang sedang melayani tamu harus dalam keadaan siap,
badan tegak lurus, kedua posisi tangan didepan atau dibelakang. Disamping itu
karyawan harus memiliki kemampuan dalam berkomunikasi, sopan santun,
ramah dan bertanggung jawab penuh terhadap pelangganya.
d) Tata nilai: kebersihan, kesopanan
Tata nilai kebersihan merupakan hal yang sangat penting didalam restoran
Kappo Yuki. Baik itu didalam pengolahan bahan maupun didalam penyajian
makanan alat-alat harus dalam keadaan bersih selalu dicuci dan dilap sebelum
dipakai. semua karyawan diharuskan dalam keadaan bersih dan rapi. Pada saat
operasional semua karyawan harus mengunakan seragam, tak terkecuali koki
Tata nilai kesopanan juga merupakan salah satu ciri khas yang selalu
ditanamkan didalam restoran Kappo Yuki baik itu pada atasan, sesama karyawan,
maupun pelanggan. Karyawan harus mengucapkan ”Arigatou” atau terimakasih
kalau mendapatkan sesuatu pujian, kesempatan, dan mendapatkan sesuatu
apapun itu. Karyawan juga harus selalu mengatakan ”Sumimasen” bila ada
kesalahan dan bila mau mengambil sesuatu didepan pelanggan, serta pada saat
meminta waktu bicara kepada atasan.
Kebisaaan orang Jepang untuk mengucapkan salam pada orang yang
ditemui juga diterapkan pada restoran Kappo Yuki bertegur sama sekedar
mengucapkan salam atau menanyakan kabar, menjaga sikap baik perkataan
maupun perbuatan, dan menjaga kesopanan.
Oleh karena itu, pengelola mendidik dan menerapkan budaya pelayanan
Jepang ke karyawan Indonesia untuk diberlakukan di restoranKappo Yuki Staff
diajarkan untuk memahami konsep-konsep atau tata-nilai budaya Jepang. Ini
merupakan peraturan wajib dilaksanakan oleh semua karyawan kalau mereka
ingin menjaga hubungan baik dan kelangsungan mereka bekerja.
budaya kita dengan budaya Jepang yang masih timur tidak jauh berbeda. Dengan
keramahan dan kesopanan yang kita miliki maka akan lebih muda menerima
perubahan.
3.2 Analisis Cara Menjaga Kualitas dan Rasa Bahan Makanan
Pada bab 2, penulis telah menjelaskan bahwa masakan yang berkualitas adalah
semua masakan segar yang mengandung unsur Gizi yang diperlukan oleh tubuh, serta
memenuhi standar kesehatan. Gunawan, (2006:38).
Dalam hal ini penulis ingin membahas sama-tidaknya kualitas keindahan,
kesegaran dan rasa masakan di restoran tersebut dengan kualitas masakan yang ada di
Jepang.
Usaha yang dilakukan oleh retoran tersebut untuk menjaga kualitas rasa ialah
dengan cara memberikan training kepada karyawan, terutama koki. Koki diwajibkan
mengikuti standar rasa yang ada di restoranKappo Yuki.Didalam masa penyesuaian rasa,
koki selalu diawasi oleh pengelola sampai rasa yang dihasilkan sudah benar-benar sesuai
baru akan dilepas. Misalnya, pada saat koki memasak selalu meminta pengelolah untuk
Perlu dijelaskan disini menurut koki di Kappo Yuki bahwa perbedaan masakan
Jepang dengan masakan Barat adalah tergantung dari standar ( selera perorangan ) ,
sedangkan standar masakan barat adalah mengikuti standar internasional.
Seperti telah dibahas dalam bab 2, bahwa kesegaran bahan-bahan merupakan
sesuatu yang harus dijaga, karena segar tidaknya bahan bisa mempengaruhi rasa pada
masakan (Andang Gunawan, 2006). Di restoran Kappo Yuki, bahan-bahan harus selalu
kelihatan segar. Karena itu mereka melakukan order kalau bahan-bahan memang dalam
keadaan habis terpakai dan tidak lebih dari waktu kelayakan bahan. Misalnya sebagai
berikut :
1. Bahan-bahan sayur tidak boleh lebih dari jangka waktu (2) dua hari,
karena bahan-bahan tersebut akan segera layu dan tidak segar lagi kalau
melewati waktu yang ditentukan.
2. Ikan untuk sashimi seperti : Maguro (bagian perut), Ika, Tako, Akakai,
Toro (tuna bagian dada) untuk yang local minimal 3 hari saja dan untuk
yang impor bisa bertahan tidak lebih dari satu minggu kecuali kerang bisa
Dibawah ini contoh gambar untuk bahan sashimi :
Gambar 3.15 Akakai Gambar 3.16 Tako
.
Sumber : Gambar 3.15, 3.16 Dokumen Pribadi Gambar 3.17 Toro
Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar pada 3.15, 3.16, 3.17 harus kelihatan segar supaya rasa yang dihasilkan lebih
enak. Bahan – bahan yang tidak bisa bertahan lama harus disesuaikan tempat dan
temperaturnya supaya tetap segar dan tidak rusak.
Selain itu, pada restoran tersebut juga melaksankan training karyawan untuk
cara memasak. Kalau ada menu baru yang ada direstoran selalu diadakan training
bagi karyawan. Terutama bagi seorang koki selalu mengikuti standar rasa, bumbu,
dan cara dan tempat penyajian masakan yang ada di restoran Kappo Yuki. Pada
masa-masa penyesuaian selalu dalam pengawasan pengelola sampai koki bisa
menyajikan makanan yang sesuai dengan standar baru akan dilepas.
Barang yang masuk kualitasnya selalu dijaga dan tidak boleh dalam keadaan
cacat atau rusak. Kalau ada yang tidak sesuai dengan pesanan maka akan dikembalikan
lagi ke supplier tersebut.Restoran Kappo Yuki mendapatkan bahan-bahan dari pemasok
atau supermarket Jepang yang bernama : Kosmo, Libra, dan Matsuya. Ketiga pemasok
tersebut semuanya berada diwilayah Jakarta. Sedangkan barang – barang tersebut di
antar langsung oleh pemasok keKappo Yuki.
Sebagian besar bahan yang diolah untuk membuat masakan adalah berasal dari laut,
masing-masing. Misalnya untuk pembuatan sushi dilakukan oleh seorang koki yang ahli
dibidang fillet ikan, rasa sushi, mengetahui jenis ikan dan bagian-bagian ikan untuk
pembuatan sushi. Untuk staff melibatkan kira-kira 30 orang / hari.
Bahan makanan yang terdapat di restoran Kappo Yuki disimpan dalam jangka
waktu yang lebih pendek dari standar penyimpanan figur 1 dan figur 2 tabel standar
penyimpanan. Berikut ini tabel data penyimpanan di restoran Kappo Yuki sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Data Penyimpanan Bahan di Kappo Yuki
No Item Standar Penyimpanan Waktu Penyimpanan Kappo Yuki Catatan
1 Tomat 3~7 hari Kurang < 1
Minggu
Dibawah 10C
2 Timun 10~14 hari Kurang < 1
Minggu
-
3 Jamur 3~5 hari 3 hari -
4 Brokoli 7~10 hari 1 minggu -
5 Bunga kol 2-3 hari 2~3 -
6 Rebung 2~4 hari 3 hari -
7 Peterseli 2~4 hari 3 hari -
8 Daun Bawang 1~3 hari 2 hari -
9 Seledri 2~3 hari 2 hari -
10 Lobak Jepang 4~5 hari 3 hari -
11 Wortel tanpa daun 4~5 hari 3 hari -
14 Terung ungu 7~10 hari 7 hari -
15 Buncis 8~10 hari 3 hari -
3.3 Analisis Jasa Pelayanan 3.3.1 Penyajian Masakan
Standar penyajian makanan juga disesuaikan dengan standar yang ada di restoran
Kappo Yuki. Misalnya : Tempat untuk menyajikan ”sushi” tempatnya dan bentuknya
harus disesuaikan, begitu juga untuk penyajian ”nabe yaki udon” tempatnya harus
disesuaikan. Berikut ini contoh tempat penyajian makanan yang telah disesuaikan
dengan jenis dan fungsinya:
Gambar 3.18 Nabe yaki udon Gambar 3.19 Tempat menyajikan Sushi
Gambar 3.20 Tempat Udon, Zaru soba Gambar 3.21 Tempat Tsukemono
Sumber : Gambar 3.20, 3.21 Dokumen Pribadi
3.3.2 Memahami Situasi Restoran
Kappo Yuki selalu memberikan pengarahan kepada karyawannya untuk memberikan
service/ pelayanan kepada pelanggannya lebih baik dari hari ke hari. Ini terbukti dengan
adanya keharusan memahami hal sebagi berikut:
1. Kebiasaan dan nama para pelanggan (apabila pelanggan sering datang) .
2. Bisa membaca situasi pelanggan ( karakter pelanggan) baru.
Hal tersebut diatas merupakan masukan bagi semua staff restoran Kappo Yuki untuk
memberikan pelayanan yang lebih baik pagi para pelanggannya.
3.3.3 Pakaian Pelayan
Pakaian seragam merupakan suatu hal yang tidak luput dari perhatian pengelola.
Seragam karyawan setiap 3 hari sekali harus diganti, dicuci dan disetrika supaya terlihat
rapi. Setiap karyawan mempunyai dua (2) pasang seragam yang dibagikan pada saat
karyawan resmi bekerja di restoran Kappo Yuki. Pakaian seragam harus selalu
diperhatikan kebersihan dan kerapiannya.
3.3.4 Sikap Melayani
Seperti telah dijelaskan pada bab 2, pelayanan diberikan sebagai tindakan atau
perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelangan.
Jasa pelayanan di restoran Kappo Yuki sangat diperhatikan baik dari segi penampilan
para karyawannya maupun kenyamanan para pelanggannya. Setiap karyawan baru harus
melalui training terlebih dahulu mengenai tatacara pelayanan yang baik, jenis masakan,
Berikut ini merupakan jasa pelayanan yang diberikan oleh restoran Kappo Yuki dari
waktu tamu datang sampai pulang adalah sbb:
1. Mengucapkan salam
[「いらっしゃいませ」] Irrashaimase
“” artinya ”selamat datang”.
2. Bertanya sudah booking atau belum, kalau sudah antar ketempat yang
sudah di pesan. Dan kalau belum tanya ada berapa orang lalu
disesuaikan dengan tempat duduknya.
3. Tanyakan mau pesan apa
4. Sebelum memesan selalu ada makanan pembuka, gunanya selain
untuk memberikan keistimewaan kepada pelangan juga untuk
mencegah kebosanan pada saat menunggu order disajikan. Sehingga
pelanggan merasa betah berlama-lama sambil memesan minuman
kesukaannya.
5. Pada saat pemesanan main course karyawan harus memberikan
keterangan berapa lama masakan itu diproses.sehingga memberi
berupa buah-buah yang selalu disesuaikan setiap harinya. Makanan
pembuka dan penutup diberikan Cuma-Cuma.
7. Setelah pelanggan meninggalkan restoran karyawan harus
mengucapkan ありがとう ございました, またおこしください。
Arigatou Gozaimashita. Mata okoshikudasai
Artinya:
Terimakasih banyak, kami tunggu kedatangannya kembali.
8. Karyawan mengantar / membukakan pintu keluar pelanggan.
Selain itu Kappo Yuki selalu meningkatkan jasa pelayanannya dengan
memberikan pengarahan khusus selama kira-kira 30 menit setiap harinya sebelum para
karyawan mulai bekerja. Didalam meeting selalu dibahas masalah yang terjadi kemarin
dan informasi baru. Masalah yang disampaikan pada meeting tersebut didiskusikan dan
dicari jalan keluarnya. Menurut penulis cara tersebut sangat efektif untuk memberikan
pemahaman tentang penyelesaian masalah yang terjadi di restoran pada karyawan.harus