• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 3. Analisis Data. Analisis Penerapan Kaizen pada Manajemen. Restoran Kappo Yuki 割烹ゆき Blok M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 3. Analisis Data. Analisis Penerapan Kaizen pada Manajemen. Restoran Kappo Yuki 割烹ゆき Blok M"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Bab 3

Analisis Data

Analisis Penerapan Kaizen pada Manajemen Restoran Kappo Yuki 『割烹 ゆき』Blok – M

Filsafat Kaizen menganggap bahwa cara hidup kita - baik cara kerja, kehidupan

sosial, dan kehidupan rumah tangga - perlu disempurnakan setiap saat. Setiap kegiatan

selalu dicoba untuk dibuat lebih baik lagi, diproses menuju kesempurnaan. Salah satu

implementasi Kaizen yaitu penerapan 5 S (five-s). Berikut ini hubungan teori kaizen

pada setiap sub bab dibawah ini.

3.1 Analisis Penerapan 5S di Daidokoro Restoran Kappo Yuki

Seperti yang telah dijelaskan pada Bab 2 bahwa 5S itu adalah suatu sistim

penyempurnaan untuk lebih baik melalui kegiatan pemilahan, penataan, dan

(2)

Tabel Pelaksanaan 5S di Chouriba atau Dapur Restoran

Nama tempat/ Prosesnya Seiri Seiton Seisou Seiketsu Shitsuke

Peralatan Masak 50% 48% 50% 50% 50% Bahan Masakan 50% 45% 50% 50% 50% Bumbu-bumbu 25% 15% 25% 25% 5% Dapur Tempat Sampah 17.5% 15% 17.5% 17.5% 17.5% Total 22.5 9.45% 12.78% 12.78% 9.45%

(3)

3.1.1 Seiri (整理 せ い り

) atau Ringkas

Seiri atau ringkas di restoran Kappo Yuki merupakan hal yang harus diterapkan

oleh semua karyawan. Terutama di bagian daidokoro (台所) atau dapur dan penyimpanan

kembali peralatan makan dari meja tamu. Berikut adalah pembahasan mengenai Seiri di

bagian daikoro sebagai berikut:

a. Klasifikasi Peralatan

Menurut hasil wawancara penulis dengan Koki restoran tersebut, pada awal

pendirian restoran KappoYuki, peralatan dapur maupun peralatan tidak

diklasifikasikan sesuai jenisnya. Tetapi pada saat ini, setelah dicuci semua peralatan

dilap dan dikembalikan ketempat yang telah ditentukan untuk masing-masing

peralatan.

Penyimpanan peralatan memotong seperti pisau ditempatkan khusus pada

tempat alat pemotong dan digunakan sesuai dengan pungsinya. Penempatannya tidak

(4)

Gambar 3.1 Pisau Dapur

Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 3.2 Perlengkapan Sushi

(5)

Gambar 3.3 Nabe untuk memasak

Sumber : Dokumen Pribadi

Selain klasifikasi peralatan bersih, di restoran ini ada tempat khusus

untuk peralatan dapur dan makan yang kotor. Segala peralatan setelah selesai

memasak seperti teplon (nabe), pengorengan, pisau dapur, papan talenan,

(6)

Gambar 3.4 Tempat Mencuci Alat Kotor

Sumber Dokumen Pribadi

(7)

a. Klasifikasi Bahan Masakan

Peralatan dan bahan makanan pada awal pendirian tidak diklasifikasikan

sesuai dengan jenisnya. Pada saat ini, bahan-bahan diatur dan dimasukan

sesuai jenis dan ketahanannya. Misalnya sayuran lunak perlu dilindungi oleh

wadah kedap udara agar tidak mudah layu dalam kulkas pendingin yang

diletakan didapur. Untuk ikan dan daging harus dimasukan kedalam reitouko

(8)

Gambar 3.6 Chiller untuk menyimpan bahan bahan

Sumber : Dokumen pribadi

Gambar 3.7 Box Pendingin untuk Daging

(9)

b. Klasifikasi Bumbu- bumbu

Bumbu-bumbu disimpan dalam tempat bumbu yang telah disediakan.

Misalnya : mirin(みりん), sake(酒), shouyu(醤油),dashinomoto(だし

のもと), shichimi (七味), koshou, shio, sato, goma, ditempat yang berdekatan karena bumbu tersebut sering digunakan dan dipadu padankan dengan bumbu

yang lain. Bumbu yang kondisinya tidak memungkinkan untuk disimpan diluar

seperti shouga, miso, akan disimpan dikulkas. Seperti terlihat pada gambar 3.8.

Gambar 3.8 Tempat Bumbu-bumbu

Sumber : Dokumen pribadi

c. Tempat sampah

Tempat sampah di dapur selalu diletakan didekat tempat pengelolahan bahan

makanan, dan tidak jauh dari tempat pencucian piring, agar mudah

(10)

Gambar 3.9 Tempat Sampah

Sumber : Dokumen Pribadi

Pada intinya seiri memuat prinsip-prinsip dan metode dalam 'pemilahan’ atau

bisa disebut juga sebagai aktivitas untuk memisahkan barang-barang yang tidak

perlu dari barang-barang yang diperlukan. Dengan demikian akan terhindar dari

(11)

3.1.2 Seiton (整頓 せいとん

) atau Simpan dengan Teratur

Seiton adalah prinsip dan metode untuk melakukan penyimpanan barang yang

masih diperlukan dengan teratur. Dengan demikian kualitas barang akan tetap terjamin

serta mudah ditemukan. Restoran Kappo Yuki mewajibkan semua karyawannya di semua

instasi untuk melakukan seiton, terutama pada bagian dapur.

Untuk melaksanakan seiton tersebut, koki selalu menjaga dan merawat alat-alat

memasak, menempatkan kembali pada tempatnya, dan menyingkirkan alat-alat yang tidak

perlu ke gudang. Koki juga harus memperhatikan peralatan masak apakah ditempatkan

atau tidak pada tempatnya. Dengan demikian operasi dapat dilakukan dengan benar. Hal

itu dapat menjamin keselamatan kerja, kualitas produksi serta meningkatkan

(12)

Gambar 3.10 Alat memasak

(13)

Gambar 3.11 Sendok Untuk Memasak

Sumber : Dokumen Pribadi

3.1.3 Seiso (清楚 せ い そ

) atau Membersihkan

Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Seiso adalah prinsip

dan metode dalam melaksanakan pembersihan. Dengan kata lain, seiso adalah upaya

untuk menyingkirkan sampah/kotoran, serta kegiatan inspeksi untuk menemukan

berbagai kejanggalan atau kerusakan awal, sehingga kerusakan yang lebih besar akan

(14)

Semua peralatan yang ada di daidokoro atau dapur merupakan tanggung jawab

koki, koki selalu memastikan apakah peralatan sudah dibersihkan dan simpan pada

tempatnya. Bagaimana kebersihan lingkungannya seperti lantai harus dipel terlebih

dahulu, meja harus dilap dan dibersihkan, sampah harus dibuang sebelum pulang supaya

segera dibuang ke TPA dan tidak meninggalkan bau tak sedap. Kompor sudah dalam

keadaan mati dan bersih.

Gambar 3.12 Kompor

Sumber : Dokumen pribadi

(15)

Gambar 3.13 Tempat Sampah Toilet Gambar 3.14 Counter Sushi

Sumber : Gambar 3.13,3.14 Dokumen Pribadi

Fasilitas restoran seperti pada gambar 3.12 sampai 3.14 tersebut dibersihkan

selesai operasional

Pada restoran Kappo Yuki, setiap selesai jam operasional semua peralatan maupun lingkungan kerja harus dibersihkan sehingga kembali dalam keadaan bersih.

Hal itu adalah persiapan untuk operasional hari berikutnya agar peralatan maupun

lingkungan kerja sudah dalam keadaan bersih dan siap pakai.

3.1.4 Seiketsu (清潔 せいけつ

) atau Menjaga Kebersihan

Seiketsu pada restoran Kappo Yuki, selalu dilaksanakan setiap hari oleh semua elemen. Hal itu menurut Manajemen Restoran tersebut, menjaga kebersihan lingkungan

(16)

Prinsip tersebut adalah usaha untuk menjaga kebersihan dan keteraturan yang

telah dicapai..

3.1.5 Shitsuke (仕付け)atau Disiplin

Shitsuke atau prinsip untuk melaksanakan kedisiplinan, menjaga hasil yang telah

dicapai oleh aktivitas Seri, Seiton, Seiso dan Seiketsu. Dengan demikian empat elemen

produksi (manusia, mesin, bahan, lingkungan kerja) tetap dalam keadaan teratur dan

bersih. Pelaksanaan pembiasaan membentuk sikap kerja yang tertib dalam kegiatan

sehari-hari.

Restoran Kappo Yuki memwajibkan semua karyawannya untuk berdisiplin dan

selalu mengikuti aturan yang ada di restoran, sebagai berikut:

1) Tidak boleh datang terlambat.

2) Rambut karyawan laki-laki harus selalu pendek dan tidak boleh

memelihara kumis. Sebab, menurut pandangan orang Jepang yang

(17)

3) Rambut karyawan perempuan tidak boleh terlalu panjang dan harus

selalu di ikat. Hal ini untuk menghindari masuknya atau jatuhnya rambut

pada makanan.

4) Karyawan harus memakai seragam yang sudah disediakan oleh Kappo

Yuki, serta menjaga kebersihan dan kerapiannya.

Bila ada yang melanggar peraturan tersebut akan dikenakan sangsi SP (

Surat Peringatan).

3.1.6 Analisis Pengembangan SDM

Sumber daya manusia merupakan hal yang paling penting didalam menjalankan

roda usaha khususnya pada restoran Kappo Yuki. berjalan tidaknya dengan lancar

bisnis restoran tersebut ditentukan oleh sumber daya manusianya. Disini penulis akan

menganalisis pengembangan SDM dalam konsep manajemen Jepang.

Pengembangan SDM Pada restoran Kappo Yuki dari masa kemasa mengalami

peningkatan yang cukup memuaskan. Karyawan baru di restoran Kappo Yuki selalu

mendapatkan trainning sekaligus praktek secara langsung ke pelanggan. Karyawan yang

(18)

koki apabila ada menu baru atau alat baru yang membantu proses produksi.

Peningkatan kemampuan karyawan merupakan hal yang tidak lepas dari

perhatian, setiap karyawan dibebaskan untuk menunjukan kemampuan dan keahlian

mereka didalam bekerja. Bedasarkan pengalaman kerja dan lamanya masa kerja

karyawan diperhitungkan juga kesejahteraannya.

1. Induksi Pemahaman Makoto kepada Karyawan

Pada bab 2 sudah dijelaskan bahwa sikap kesunguh-sunguhan salah satu sumber

sukses Jepang. Makoto (真) atau dapat diterjemahkan menjadi kesunguh-sunguhan

atau dalam bahasa Inggeris ”Sincerety”. Dalam sikap itu yang di pentingkan bukan

sasaran, melainkan cara bertindak seseorang untuk mencapai sasaran itu dengan penuh

kejujuran dan kesunguh-sunguhan.

Pada restoran Kappo Yuki kesunguh-sunguhan didalam bekerja merupakan hal

yang utama. Hal itu diajarkan pula pada karyawan. Makoto dapat menjadi salah satu

parameter penilaian pada hasil kerja, tanggung jawab, dan dedikasi karyawan terhadap

perusahaan. Hal itu juga akan dipertimbangkan oleh manajemen sebagai nilai tambah

(19)

2. Inovasi

Dalam bab 2 telah dijelaskan bahwa inovasi adalah penemuan sesuatu yang baru

(dan berbeda dengan sesuatu yang sudah ada sebelumnya); pembaharuan.

Inovasi yang dilakukan pada restoran Kappo Yuki khususnya dilakukan oleh para

koki. Koki akan mengolah bahan masakan seefisien mungkin. Bahan yang digunakan

adalah berasal dari bahan menu utama yang tidak bisa lagi digunakan untuk menu

tersebut, akan diolah menjadi menu masakan baru. Contohnya :

➤Menu utama sushi: yang tadinya untuk bahan sushi karena tingkat kesegaran

kurang sesuai dengan standar, maka diolah untuk menu yang lain.

➤Menu utama untuk gyuniku moyashi: karena tidak ada order pada hari itu maka untuk keesokan harinya harus digunakan untuk makanan kecil lainnya seperti

moyashi itame dengan campuran satsumage.

3. Training Karyawan

Training-training yang mengarah pada keterampilan seperti training koki dan pelayan, restoranKappo Yukijugamengajarkan budaya Jepang sebagai berikut:

(20)

Indonesia, orang Jepang selalu berpikiran cepat, tanggap, jauh kedepan, orang

Jepang berpikiran tentang orang Indonesia adalah malas, santai dan tidak suka

bekerja.dari perbedaan cara pandang tersebut menyebapkan pola pikir yang

sudah terpatri dalam diri orang jepang bahwa ini menimbulkan masalah.

Pada restoran Kappo Yuki perbedaan merupakan aturan yang harus diikuti

dan dipelajari oleh semua staff dan karyawan. Semua staff dan karyawan harus

mengikuti semua peraturan yang diberlakukan oleh pengelola suka ataupun

tidak suka. Tetapi dengan berlalunya waktu karyawan sudah mulai terbiasa

dengan perbedaan-perbedaan yang ada. Dalam hal ini perbedaan dan

permasalahan selalu dicari jalan keluarnya melalui Briefing, jangan sampai

menyeberang dari ketentuan.

b) Komunikasi

Awalnya ada kesulitan bahasa dengan pengelolah Kappo Yuki oleh

karena itu kadang-kadang mengalami kesulitan didalam menyampaikan

informasi yang sedetail-detailnya sehingga kerap terjadi kesalahpahaman.

Sejauh ini masalah itu telah bisa diatasi karena pengelolah sudah lancar

(21)

kesalahpahaman juga tidak menghambat pekerjaan.

c) Sikap

Sikap merupakan satu dari tata nilai yang ditanamkan didalam restoran

Kappo Yuki bagaimana seorang karyawan harusnya bersikap dalam menghadapi

atasan, sesama karyawan maupun pada pelanggan. Sikap tersebut ditunjukan

melalui sikap badan dan sikap mengambil keputusan untuk bertindak.

Seorang karyawan yang sedang melayani tamu harus dalam keadaan siap,

badan tegak lurus, kedua posisi tangan didepan atau dibelakang. Disamping itu

karyawan harus memiliki kemampuan dalam berkomunikasi, sopan santun,

ramah dan bertanggung jawab penuh terhadap pelangganya.

d) Tata nilai: kebersihan, kesopanan

Tata nilai kebersihan merupakan hal yang sangat penting didalam restoran

Kappo Yuki. Baik itu didalam pengolahan bahan maupun didalam penyajian

makanan alat-alat harus dalam keadaan bersih selalu dicuci dan dilap sebelum

dipakai. semua karyawan diharuskan dalam keadaan bersih dan rapi. Pada saat

operasional semua karyawan harus mengunakan seragam, tak terkecuali koki

(22)

Tata nilai kesopanan juga merupakan salah satu ciri khas yang selalu

ditanamkan didalam restoran Kappo Yuki baik itu pada atasan, sesama karyawan,

maupun pelanggan. Karyawan harus mengucapkan ”Arigatou” atau terimakasih

kalau mendapatkan sesuatu pujian, kesempatan, dan mendapatkan sesuatu

apapun itu. Karyawan juga harus selalu mengatakan ”Sumimasen” bila ada

kesalahan dan bila mau mengambil sesuatu didepan pelanggan, serta pada saat

meminta waktu bicara kepada atasan.

Kebisaaan orang Jepang untuk mengucapkan salam pada orang yang

ditemui juga diterapkan pada restoran Kappo Yuki bertegur sama sekedar

mengucapkan salam atau menanyakan kabar, menjaga sikap baik perkataan

maupun perbuatan, dan menjaga kesopanan.

Oleh karena itu, pengelola mendidik dan menerapkan budaya pelayanan

Jepang ke karyawan Indonesia untuk diberlakukan di restoranKappo Yuki Staff

diajarkan untuk memahami konsep-konsep atau tata-nilai budaya Jepang. Ini

merupakan peraturan wajib dilaksanakan oleh semua karyawan kalau mereka

ingin menjaga hubungan baik dan kelangsungan mereka bekerja.

(23)

budaya kita dengan budaya Jepang yang masih timur tidak jauh berbeda. Dengan

keramahan dan kesopanan yang kita miliki maka akan lebih muda menerima

perubahan.

3.2 Analisis Cara Menjaga Kualitas dan Rasa Bahan Makanan

Pada bab 2, penulis telah menjelaskan bahwa masakan yang berkualitas adalah

semua masakan segar yang mengandung unsur Gizi yang diperlukan oleh tubuh, serta

memenuhi standar kesehatan. Gunawan, (2006:38).

Dalam hal ini penulis ingin membahas sama-tidaknya kualitas keindahan,

kesegaran dan rasa masakan di restoran tersebut dengan kualitas masakan yang ada di

Jepang.

Usaha yang dilakukan oleh retoran tersebut untuk menjaga kualitas rasa ialah

dengan cara memberikan training kepada karyawan, terutama koki. Koki diwajibkan

mengikuti standar rasa yang ada di restoranKappo Yuki.Didalam masa penyesuaian rasa,

koki selalu diawasi oleh pengelola sampai rasa yang dihasilkan sudah benar-benar sesuai

baru akan dilepas. Misalnya, pada saat koki memasak selalu meminta pengelolah untuk

(24)

Perlu dijelaskan disini menurut koki di Kappo Yuki bahwa perbedaan masakan

Jepang dengan masakan Barat adalah tergantung dari standar ( selera perorangan ) ,

sedangkan standar masakan barat adalah mengikuti standar internasional.

Seperti telah dibahas dalam bab 2, bahwa kesegaran bahan-bahan merupakan

sesuatu yang harus dijaga, karena segar tidaknya bahan bisa mempengaruhi rasa pada

masakan (Andang Gunawan, 2006). Di restoran Kappo Yuki, bahan-bahan harus selalu

kelihatan segar. Karena itu mereka melakukan order kalau bahan-bahan memang dalam

keadaan habis terpakai dan tidak lebih dari waktu kelayakan bahan. Misalnya sebagai

berikut :

1. Bahan-bahan sayur tidak boleh lebih dari jangka waktu (2) dua hari,

karena bahan-bahan tersebut akan segera layu dan tidak segar lagi kalau

melewati waktu yang ditentukan.

2. Ikan untuk sashimi seperti : Maguro (bagian perut), Ika, Tako, Akakai,

Toro (tuna bagian dada) untuk yang local minimal 3 hari saja dan untuk

yang impor bisa bertahan tidak lebih dari satu minggu kecuali kerang bisa

(25)

Dibawah ini contoh gambar untuk bahan sashimi :

Gambar 3.15 Akakai Gambar 3.16 Tako

.

Sumber : Gambar 3.15, 3.16 Dokumen Pribadi Gambar 3.17 Toro

Sumber : Dokumen Pribadi

(26)

Gambar pada 3.15, 3.16, 3.17 harus kelihatan segar supaya rasa yang dihasilkan lebih

enak. Bahan – bahan yang tidak bisa bertahan lama harus disesuaikan tempat dan

temperaturnya supaya tetap segar dan tidak rusak.

Selain itu, pada restoran tersebut juga melaksankan training karyawan untuk

cara memasak. Kalau ada menu baru yang ada direstoran selalu diadakan training

bagi karyawan. Terutama bagi seorang koki selalu mengikuti standar rasa, bumbu,

dan cara dan tempat penyajian masakan yang ada di restoran Kappo Yuki. Pada

masa-masa penyesuaian selalu dalam pengawasan pengelola sampai koki bisa

menyajikan makanan yang sesuai dengan standar baru akan dilepas.

Barang yang masuk kualitasnya selalu dijaga dan tidak boleh dalam keadaan

cacat atau rusak. Kalau ada yang tidak sesuai dengan pesanan maka akan dikembalikan

lagi ke supplier tersebut.Restoran Kappo Yuki mendapatkan bahan-bahan dari pemasok

atau supermarket Jepang yang bernama : Kosmo, Libra, dan Matsuya. Ketiga pemasok

tersebut semuanya berada diwilayah Jakarta. Sedangkan barang – barang tersebut di

antar langsung oleh pemasok keKappo Yuki.

Sebagian besar bahan yang diolah untuk membuat masakan adalah berasal dari laut,

(27)

masing-masing. Misalnya untuk pembuatan sushi dilakukan oleh seorang koki yang ahli

dibidang fillet ikan, rasa sushi, mengetahui jenis ikan dan bagian-bagian ikan untuk

pembuatan sushi. Untuk staff melibatkan kira-kira 30 orang / hari.

Bahan makanan yang terdapat di restoran Kappo Yuki disimpan dalam jangka

waktu yang lebih pendek dari standar penyimpanan figur 1 dan figur 2 tabel standar

penyimpanan. Berikut ini tabel data penyimpanan di restoran Kappo Yuki sebagai

berikut:

Tabel 3.1 Data Penyimpanan Bahan di Kappo Yuki

No Item Standar Penyimpanan Waktu Penyimpanan Kappo Yuki Catatan

1 Tomat 3~7 hari Kurang < 1

Minggu

Dibawah 10C

2 Timun 10~14 hari Kurang < 1

Minggu

-

3 Jamur 3~5 hari 3 hari -

4 Brokoli 7~10 hari 1 minggu -

5 Bunga kol 2-3 hari 2~3 -

6 Rebung 2~4 hari 3 hari -

7 Peterseli 2~4 hari 3 hari -

8 Daun Bawang 1~3 hari 2 hari -

9 Seledri 2~3 hari 2 hari -

10 Lobak Jepang 4~5 hari 3 hari -

11 Wortel tanpa daun 4~5 hari 3 hari -

(28)

14 Terung ungu 7~10 hari 7 hari -

15 Buncis 8~10 hari 3 hari -

3.3 Analisis Jasa Pelayanan 3.3.1 Penyajian Masakan

Standar penyajian makanan juga disesuaikan dengan standar yang ada di restoran

Kappo Yuki. Misalnya : Tempat untuk menyajikan ”sushi” tempatnya dan bentuknya

harus disesuaikan, begitu juga untuk penyajian ”nabe yaki udon” tempatnya harus

disesuaikan. Berikut ini contoh tempat penyajian makanan yang telah disesuaikan

dengan jenis dan fungsinya:

Gambar 3.18 Nabe yaki udon Gambar 3.19 Tempat menyajikan Sushi

(29)

Gambar 3.20 Tempat Udon, Zaru soba Gambar 3.21 Tempat Tsukemono

Sumber : Gambar 3.20, 3.21 Dokumen Pribadi

3.3.2 Memahami Situasi Restoran

Kappo Yuki selalu memberikan pengarahan kepada karyawannya untuk memberikan

service/ pelayanan kepada pelanggannya lebih baik dari hari ke hari. Ini terbukti dengan

adanya keharusan memahami hal sebagi berikut:

1. Kebiasaan dan nama para pelanggan (apabila pelanggan sering datang) .

2. Bisa membaca situasi pelanggan ( karakter pelanggan) baru.

(30)

Hal tersebut diatas merupakan masukan bagi semua staff restoran Kappo Yuki untuk

memberikan pelayanan yang lebih baik pagi para pelanggannya.

3.3.3 Pakaian Pelayan

Pakaian seragam merupakan suatu hal yang tidak luput dari perhatian pengelola.

Seragam karyawan setiap 3 hari sekali harus diganti, dicuci dan disetrika supaya terlihat

rapi. Setiap karyawan mempunyai dua (2) pasang seragam yang dibagikan pada saat

karyawan resmi bekerja di restoran Kappo Yuki. Pakaian seragam harus selalu

diperhatikan kebersihan dan kerapiannya.

3.3.4 Sikap Melayani

Seperti telah dijelaskan pada bab 2, pelayanan diberikan sebagai tindakan atau

perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelangan.

Jasa pelayanan di restoran Kappo Yuki sangat diperhatikan baik dari segi penampilan

para karyawannya maupun kenyamanan para pelanggannya. Setiap karyawan baru harus

melalui training terlebih dahulu mengenai tatacara pelayanan yang baik, jenis masakan,

(31)

Berikut ini merupakan jasa pelayanan yang diberikan oleh restoran Kappo Yuki dari

waktu tamu datang sampai pulang adalah sbb:

1. Mengucapkan salam

[「いらっしゃいませ」] Irrashaimase

“” artinya ”selamat datang”.

2. Bertanya sudah booking atau belum, kalau sudah antar ketempat yang

sudah di pesan. Dan kalau belum tanya ada berapa orang lalu

disesuaikan dengan tempat duduknya.

3. Tanyakan mau pesan apa

4. Sebelum memesan selalu ada makanan pembuka, gunanya selain

untuk memberikan keistimewaan kepada pelangan juga untuk

mencegah kebosanan pada saat menunggu order disajikan. Sehingga

pelanggan merasa betah berlama-lama sambil memesan minuman

kesukaannya.

5. Pada saat pemesanan main course karyawan harus memberikan

keterangan berapa lama masakan itu diproses.sehingga memberi

(32)

berupa buah-buah yang selalu disesuaikan setiap harinya. Makanan

pembuka dan penutup diberikan Cuma-Cuma.

7. Setelah pelanggan meninggalkan restoran karyawan harus

mengucapkan ありがとう ございました, またおこしください。

Arigatou Gozaimashita. Mata okoshikudasai

Artinya:

Terimakasih banyak, kami tunggu kedatangannya kembali.

8. Karyawan mengantar / membukakan pintu keluar pelanggan.

Selain itu Kappo Yuki selalu meningkatkan jasa pelayanannya dengan

memberikan pengarahan khusus selama kira-kira 30 menit setiap harinya sebelum para

karyawan mulai bekerja. Didalam meeting selalu dibahas masalah yang terjadi kemarin

dan informasi baru. Masalah yang disampaikan pada meeting tersebut didiskusikan dan

dicari jalan keluarnya. Menurut penulis cara tersebut sangat efektif untuk memberikan

pemahaman tentang penyelesaian masalah yang terjadi di restoran pada karyawan.harus

Gambar

Tabel Pelaksanaan 5S di Chouriba atau Dapur Restoran
Gambar 3.1 Pisau Dapur
Gambar 3.3 Nabe untuk memasak
Gambar 3.4 Tempat Mencuci Alat Kotor
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian didapatkan nilai p&lt;0,000 yang menyatakan terdapat hubungan shift kerja dengan kelelahan kerja pada pekerja bagian daily check di PT.Kereta

Bersumber dari statistic keuangan yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan diperoleh dari situs resmi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan

Kandungan thiamin pakan berpengaruh terhadap pertumbuhan, efisiensi pakan, keragaan hemositologi, dan respon imun non-spesifik benih ikan kerapu bebek.. Diperlukan

Pada penelitian ini, desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah cross-sectional dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara tingkat

Dalam menghadapi era globalisasi, era otonomi daerah dan semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi, tentunya dalam mewujudkan seluruh program yang telah dipaparkan

Salah satu alat pengeringan yaitu rotary dryer (pengering putar) yang terdiri dari sebuah selongsong berbentuk silinder yang berputar, horisontal, atau agak miring ke bawah ke

Irna Istiyana. Peningkatan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok melalui Bankasbotik pada SD Negeri Cokro Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan

Muhabbibah (2009) telah melakukan penelitian tentang potensi ekstrak basah daun dan batang babadotan terhadap persentase perkecam- bahan gulma Mimosa pudica dalam