• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asisten : Robby Hidayat / Tanggal Praktikum :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Asisten : Robby Hidayat / Tanggal Praktikum :"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL 07

KARAKTERISASI LED OLEH IV-METER

Devi Nurhanivah, Audia Faza I., Bram Yohanes S., Filipus Arie W, Hanandi Rahmad, Widya Hastuti 10212071, 10212079, 10212011, 10212051, 10212093, 10212068

Program Study Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesa Email: devinurhanivah@gmail.com

Asisten : Robby Hidayat / 10211063 Tanggal Praktikum : 25-11-2014

Abstrak

Pada Eksperimen Fisika Lanjut modul 7 tentang karakterisasi LED oleh IV-Meter. LED merupakan suatu perangkat semikondukto r p-n junction yang dapat melepaskan foton dengan panjang gelombang tertentu. Praktikum ini dilakukan dua percobaan, perta ma mengkarakterisasi LED menggunakan IV-Meter yaitu perangkat yang mampu mengeluarkan hasil data dalam bentuk grafik dengan metoda linier dan metoda logaritmit. Kemudian, dengan menghubungkan IV-Meter dengan computer dan mengamati tegangan LED pada saat menyala. Percobaan kedua, d engan data tegangan diperoleh da ri data pertama lalu mengubah tegnagan min imum dan maksimu m pada software elkahfi pada computer, kemudian menca tat tegangan yang terjadi pada saat LED nyala. Dari data yang diperolleh diolah datanya dengan menggunakan matlab untuk mendapatkan kurva karakteristik. Kata Kunci : Deplesi, IV-Meter, LED, dan Semikonduktor.

I. Pendahuluan

Pada praktikum modul Karakterisasi LED oleh IV-Meter bertujuan untuk menentukan karakteristik LED, menentukan jenis warna LED yang digunakan melalui panjang gelombang warna pancaran LED dan tegangan threshold (Vth), menentukan hambatan dalam dari LED, serta menentukan bahan penyusun LED dari nilai energi band-gap .

LED adalah singkatan dari Light Emitting Diode, LED merupakan perangkat terbuat dari semikonduktor tipe-p dan tipe-n yang menghasilkan cahaya ketika arus listrik melewati celah antara katoda dan anoda didalam sistem perangkat tersebut.

Cara kerja LED ini yaitu elektron bebas pada bahan semikonduktor tipe n akan mengalir melalui sambungan masuk ke dalam bahan tipe-p, kemudian kehilangan energi dalam bentuk foton cahaya, energy foton ini akan sebanding dengan beda energy antara pita konduksi dan pita valensi (energy band-gap=Eg)

(1)

Keterangan :

Eg : Band-gap energy (eV) h: konstanta planck (6.626 x 10-34) c : kecepatan cahaya (3x108m/s)

: panjang gelombang (m) v : frekuensi (Hz)

Semakin besar pelepasan energi, semakin tinggi frekuensi foton cahaya yang dipancarkan, sehingga mengubah warna. Selain itu, akan terjadi rekombinasi dengan lubang-lubang yang ada di dalam bahan tipe-n dan berekombinasi dengan elektron dan saling meniadakan muatan. Akibatnya, tepat pada sambungan p-n terjadi daerah tanpa muatan bebas yang disebut daerah

(2)

terpisah dengan muatan negatif, maka dalam daerah deplesi terjadi medan listrik yang melawan proses difus, selanjutnya dengan adanya medan listrik ini terjadi beda potensial listrik antara tipe-p dan tipe-n pada daerah deplesi. [2]

Hubungan antara arus dan tegangan pada sambungan p-n dikembangkan oleh Shockley yang kemudian disederhanakan menjadi :

(2)

Keterangan:

I : Arus listrik (A) : Konstanta

k : Tetapan Boltzman (1.38x10-23J/K) T : Temperature ( K )

e : muatan elektron ( C ) V : Tegangan (V)

Jika ada hambatan/parasitic resistance (Rp yang sangat besar dan Rs) maka

persamaan (2) dapat ditulis menjadi : (3)

Keterangan : : Konstanta

Rs : Hambatan Seri (ohm) n : ideality factor (gunakan 1)

Dalam percobaan ini, untuk mengkarakteristik dioda (LED) didapat menggunakan elektrometer, IV meter ELKAHFI 100, yaitu alat yang digunakan untuk mengukur kualitas atau intensitas listrik. Elektrometer dapat membangkitkan tegangan yang sebanding dengan rasio arus masukan ddengan arus referensi. Perangkat IV meter ELKAHFI 100. mampu mengeluarkan hasil data dalam bentuk grafik dengan metoda linier dan metoda logaritmit.

Dalam praktikum modul 7 ini tentang Karakterisasi LED oleh IV-Meter dilakukan dua kali percobaan. Percobaan pertama mengkarakterisasi LED untuk mendapatkan warna nyala dan tegangan pada saat LED nyala. Sebelum melakukan karakterisasi LED, terlebih dahulu dilakukan pemasangan IV-Meter yang dihubungkan ke computer dengan menggunakan software ELKAHFI 100 lalu pilih I-V Characteristic untuk mendapatkan kurva karakteristik dari setiap 8 jenis warna yang digunakan, dan memastikan nilai besaran pada software sama dengan yang ada pada modul. Pada setiap karakterisasi akan menghasilkan data dalam bentuk excel. Percobaan kedua, dengan mengatur tegangan maksimum dan tegangan minimum dari tegangan pada saat LED nyala sebesar ±0.2 Volt, lalu mengamati kapan LED nyala dan mencatat tegangan. Pada percobaan ini semestinya diperoleh nilai tegangan threshold pada saat LED pertama kali nyala.

III. Data dan Pengolahan Data Percobaan pertama

Tabel 1. Warna LED

No. Warna LED Warna Nyala V

1 Bening Hijau 1.94

2 Bening Putih 2.34

3 Selubung Kuning Orange 1.59

4 Bening Infrared 0.91

5 Bening Biru 2.24

6 Selubung Merah Merah 1.64 7 Selubung Hijau Kuning 1.59

8 Bening Merah 1.44

Kurva Karakteristik LED

Setelah mendapatkan data tegangan dan arus dari setiap karakterisasi LED lalu dibuat grafik karakteristik setiap LED dengan persamaan garis sebagai berikut :

(3)

Gambar 2. Ku rva karakteristik LED hijau

Gambar 3. Ku rva karakteristik LED pu tih

Gambar 4. Ku rva karakteristik LED o range

Gambar 5. Ku rva karakteristik LED infrared

Gambar 6. Ku rva karakteristik LED biru

(4)

Gambar 8. Ku rva karakteristik LED kuning

Gambar 9. Ku rva karakteristik LED merah

Setelah dilakukan fitting pada kurva karakterisasi pada masing-masing LED didapatkan nilai konstanta, sebagai berikut :

Tabel 2. Data konstanta fitting

No. a b c d R 2 1 1.41E-11 10.5 10.5 2.36E-05 0.9884 2 1.28E-10 15.5 11.5 5.97E-06 0.9922 3 0.9208 25 10 2.02E-01 0.9141 4 1.79E-05 20.5 22.91 5.32E-07 0.9998 5 1.79E-06 9.5 5.566 2.75E-05 0.9826 6 1.18E-09 16.5 16.53 9.61E-06 0.9911 7 2.58E-09 15.5 15.52 1.03E-05 0.997 8 2.06E-08 17 17 9.09E-06 0.992

Berdasarkan data yang diperoleh dari percobaan pertama yaitu nilai tegangan dan arus diambil 5 data yang liniear, lalu dibuat grafik dengan persamaan garis :

Gambar 10. Grafik linier LED hijau

Gambar 11. Grafik linier LED pu tih

(5)

Gambar 13. Grafik linier LED infrared

Gambar 14. Grafik linier LED biru

Gambar 15. Grafik linier LED merah

Gambar 16. Grafik linier LED kuning

Gambar 17. Grafik linier LED merah

Berdasarkan grafik data linier diatas diperoleh konstanta m dan p sebagai berikut

Tabel 3. Data konstanta grafik linier LED

No. m p R 2 1 0.01505 -0.03923 0.9737 2 0.01339 -0.03529 0.9691 3 0.01485 -0.02566 0.7542 4 0.01411 -0.01368 0.784 5 0.01048 -0.02896 0.9786 6 0.01144 -0.01963 0.8508 7 0.0178 -0.0312 0.8893 8 0.009567 -0.01451 0.8022

(6)

Percobaan kedua

Menentukan tegangan threshold dengan cara mengubah Vmin dan Vmax pada software ELKAHFI 100 di computer sebesar ±0.2Volt. Sehingga diperoleh, Vth pengamatan dan Vth perhitungan diperoleh dari grafik linier (p/m), dihasilkan data sebagai berikut :

Tabel 4. Tegangan threshold untuk tiap LED

No. Vth Peng(V) Vth Perhit (V) Vth Referensi 1 2.02 2.607 1.9 - 4 2 2.31 2.635 3.5 3 1.56 1.728 2.03 - 2.10 4 0.92 0.969 <1.63 5 1.15 2.763 2.48 - 3.7 6 1.61 1.716 1.63 - 2.03 7 1.59 1.753 2.10 - 2.18 8 1.41 1.517 1.63 - 2.03

Menentukan energy gap berdasarkan Vth yang telah diperoleh.

Sehingga diperoleh data sebagai berikut

Tabel 5. En ergi gap untuk tiap LED

No. Eg Peng (J) Eg Hit (J) Eg Ref (J) 1 3.23E-19 4.19449E-19 3,04E-19-7,6E-19 2 3.70E-19 4.26447E-19 <6,65E-19 3 2.50E-19 2.84292E-19 3,857E-19-3,99E-19 4 1.47E-19 1.64393E-19 <3,097E-19 5 1.84E-19 4.48175E-19 4,712E-19-7,03E-19 6 2.58E-19 2.83602E-19 3,097E-19-3,857E-19 7 2.54E-19 2.88011E-19 3,99E-19-4,142E-19 8 2.26E-19 2.52406E-19 3,097E-19-3,857E-19

Dalam menentukan panjang gelombang diperlukan data Vth, lalu dioleh dengan cara :

Sehingga, didapatkan data sebagai berikut :

Tabel 6. Panjang gelombang untuk tiap LED

No. Peng (nm) Hit (nm) Ref (nm) 1 615 474 500 - 570 2 538 466 >550 3 797 700 590 - 610 4 1351 1210 >760 5 1081 444 450 - 500 6 772 701 610 - 760 7 782 691 570 - 590 8 882 788 610 -760

Sedangkan, eror yang didapatkan dengan cara :

(7)

Diperoleh data sebagai berikut : Tabel 7. Error panjang gelombang

No. Error Pengamatan (%) Error Perhitungan (%) 1 7,9-23,1 5,1-16,8 2 <2,15 <15,2 3 30,6-35,1 18,5-98,4 4 <77,8 <59,2 5 96,5-140,3 1,3-11,3 6 1,5-26,6 7,7-15 7 32,5-37,2 17-21,2 8 16-44,6 3,6-29,2 Hambatan LED

Nilai hambatan LED diperoleh dari data setelah LED nyala lalu membuat regresi linier dari terhadap I yang memenui persamaan berikut : Dengan y= dan n =

Diperoleh regresi linier dari setiap LED sebagai berikut :

Gambar 18. Grafik linier I/m terhadap I pada LED hijau

Gambar 19. Grafik linier I/m terhadap I pada LED putih

Gambar 20. Grafik linier I/m terhadap I pada LED orange

Gambar 21. Grafik linier I/m terhadap I pada LED infrared

(8)

Gambar 22. Grafik linier I/m terhadap I pada LED biru

Gambar 23. Grafik linier I/m terhadap I pada LED merah

Gambar 24. Grafik linier I/m terhadap I pada LED kuning

Gambar 25. Grafik linier I/m terhadap I pada LED merah

Berdasarkan grafik regresi linier diatas, diperoleh data hambatan LED sebagai berikut : No. Rs kT/e 1 66.43 6.25E-07 2 74.66 3.65E-06 3 67.52 -3.30E-05 4 70.82 4.64E-06 5 95.59 -5.42E-06 6 87.28 -3.87E-06 7 56.21 -3.11E-05 8 104.8 -4.38E-05 IV. Pembahasan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh beberapa besaran. Untuk tegangan threshold perhitungan lebih besar dari pada tegangan threshold pengamatan, nilai kedua tegangan threshold ini berada dalam range tegangan pada referensi. Untuk energy band-gap, pada perhitungan nilainya lebih besar dari pengamatan. Namun, beberapa ada yang keduanya tetap berada pada range energy referensi ada juga yang tidak dalam range, khususnya pada energy bandgap pengamatan. Sedangkan panjang gelombang pengamatan nilainya lebih besar daripada nilai panjang gelobang perhitungan. Keduanya masuk ke dalam range panjang gelombang, namun

(9)

beberapa panjang gelombang pengamatan tidak dalam range panjang gelombang referensi. Untuk eror yang diperoleh nilai yang bervariasi. Hal ini disebabkan karena adanya beberapa faktor, diantaranya ketika pembacaan tegangan threshold pada IV-Meter tidak akurat, bisa saja saat LED menyala praktikan tidak langsung mengambil data. Ketika kesalahan pembacaan tegangan ini terjadi berpengaruh pada perhitungan besaran-besaran lain seperti energy band-gap dan panjang gelombang.

Pada saat menghitung energy-gap pengamatan digunakan rumus Eg=e.Vth, rumus ini hanya dapat digunakan pada kondisi tertentu yaitu saat pembawa muatan pada semikonduktor (elektron/hole) sangat besar. Sehingga energi band gap yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan selisih antara tingkat fermi dengan pita valensi maupun pita konduksi.

Faktor yang mempengaruhi energy gap berdasarkan rumus yang digunakan untuk menghitung energy band gap yaitutemperatur. Ini menunjukkan bahwa energy band-gap dipengaruhi oleh temperature. Ketika tegangan dioda (LED) turun sedangkan temperature naik dikarenakakan penurunan energy dan arus saturasi yang naik. Selain itu energy band gap dipengaruhi oleh jarak antar atom dalam semikonduktor, yang terkait kuatnya ikatan antara hole dan elektron pada pita valensi.[2]

Yang dimaksud dengan arus difusi adalah arus yang terjadi akibat adanya perbedaan konsentrasi muatan pembawa. Arus difusi mengalir dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah yang berkonsentrasi rendah. Sedangkan, arus drift adalah arus yang terjadi ketika semikonduktor diberi medan listrik sehingga partikel-partikel bermuatan akan begerak dengan laju sebanding dengan medan E yang diberikan. Rekombinasi

elektron bebas dengan hole, elektron pada jalur knduksi jatuh ke dalam hole pada jalur valensi. Arus yang dominan pada saat grafik tegangan terhadap arus melalui linear adalah arus drift, karena saat grafik mulai linier adalah saat dimana terjadi panjar maju pada LED sehingga menyebabkan perbedaan potensial sehingga terdapat medan listrik pada sambungan.

Pengaruh hambatan seri dan parallel pada LED. Pada rangkaian seri dipengaruhi oleh jumlah tegangan, untuk warna LED yang berbeda harus memiliki tegangan threshold yang berbeda pula. Pada rangkaian parallel dipengaruhi oleh jumlah arus. Pada kurva dibawah ini menunjukkan kurva karakteristik tiap rangkaian, untuk rangakaian seri menunjukkan kurva yang adanya penyimpangan eksponensial saat arus yang tinggi. Sedangkan, untuk rangkaian parallel, kurva karakteristik LED parallel adanya peningkatan arus secara linier terlebih dahulu namun seiring tegangan meningkat arus akan meningkat secara eksponensial dengan ekstrim. Pada percobaan modul 7 ini, digunakan rangkaian seri untuk LED, terlihat dari kurva karakteristik yang sesuai dengan kurva dibawah ini.

L

Gambar 26. Kurva ka rakteristik seri LED [3]

(10)

Penurunan rumus dari persamaan

sebagai

berikut :

 kedua ruas dikalikan ln

] ]  dideferensialkan terhadap I dan asumsikan sangat kecil. ]  nideal =1 ]

Dengan mendefernsialkan terhadap I dan dikalikan dengan maka diperoleh

Ada tiga cara untuk membuat LED putih. Pertama, yaitu dengan menggunakan fosfor dengan panjang gelombang LED yang pendek (misalkan cahaya biru), sehingga dapat memancarkan cahaya kuning. Cahaya biru yang dihasilkan ketika bercampur dengan cahaya kuning akan menghasilkan warna putih. Kedua, pembuatan LED putih dapat dilakukan dengan mencampur berbagai warna hingga menghasilkan warna putih, misalkan melapisi merah, hijau dan fosfor biru pada spektrum ultraviolet, sehingga LED dapat menghasikan cahaya putih. Ketiga, dengan menggunakan Zn(CN)2 yang dapat

memancarkan cahaya biru dari area aktif dan cahaya kuning dari Zn(CN)2.

LED Infra Merah merupakan salah satu jenis LED (Light Emiting Diode) yang dapat memancarkan cahaya infra merah yang tidak kasat mata. Karakterisasi LED Infra

merah, memiliki panjang gelombang >760nm. Aplikasi dari LED infra merah ini dapat digunakan sebagai transmitter remote control maupun sebagai line detektor pada pintu gerbang maupun sebagai sensor pada robot. Aplikasi cahaya infra merah sendiri dapat digunakan sebagai link pada jaringan telekomunikasi atau dapat juga dipancarkan pada fiber optic. Sebagai receiver cahaya infra merah dapat digunakan foto dioda, fot transistor maupun modul receiver infra merah.[4] V. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yan telah dilakukan, dapat disimpulkan pada percobaan ini digunakan IV-Meter untuk mengkarakterisasi LED, diperoleh nilai tegangan dan arus. Pada percobaan ini digunakan LED yang memiliki rangkaian seri, rangkaian seri ini sangat berpengauh pada tegangan threshold yang digunakan. Tegangan threshold yang didapat dapat digunakan untuk menghitung energy band-gap dan panjang gelombang dari setiap LED yang digunakan.

VI. Daftar Pustaka

[1]http://en.wikipedia.org/wiki/Light-emitting_diode (26 November 2014) [2]http://www.ecse.rpi.edu/~schubert/Lig ht-Emitting-Diodes-dot-org/LED-slide-show.pdf (26 November 2014)

[3] Schubert EF, Light Emitting Diodes. 2nd

Edition. New York: Cambridge University Press:2006

[4]http://elektronika-dasar.web.id/komponen/led-infra-merah/ (28November 2014)

Gambar

Gambar 2. Ku rva karakteristik LED hijau
Gambar 12.  Grafik linier LED o range
Gambar 13.  Grafik linier LED infrared
Tabel 4. Tegangan threshold untuk tiap LED
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian pupuk daun NPK 6-30-30 menghasilkan bobot basah dan kering tajuk tanaman bawang dayak yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol, namun tidak berbeda dengan

Sebab itu berita dari Kitab suci ini adalah bukan hanya untuk saya ataupun untuk semua orang yang beriman kepada Kristus saja saat ini, namun juga bagi semua

Teman-teman seperjuanganku angkatan 2011, Framon H.A Mailuhuw, Rico Kundre nyong Ambon yang selalu perhatian, Pak Emanuel Safirman Bata yang senyumnya imut

(1) Dalam keadaan penyelenggara telekomunikasi khusus untuk keperluan pertahanan keamanan negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) huruf b belum atau tidak mampu

Dengan demikian apabila terjadi perubahan pada nilai kanan batasan (misalkan kapasitas mesin B dinaikkan dari 15 jam menjadi 16 jam dan menurut penjelasan di atas.. keuntungan akan

Menurut Silvana (2002: 21), fungsi utama mengindeks majalah adalah memberi layanan kepada pengguna untuk memudahkan mencari artikel-artikel yang diperlukan dan

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Anak Usia Dini Melalui Model Akuisisi Literasi Di TK.. Cahaya Bangsa

Diperlukan adanya suatu cara dalam upaya penghematan biaya dalam memperoleh keekonomisan bekisting dalam suatu pelaksanaan proyek a.l mengkoordinasikan desain dengan