• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian Pre-Eksperimental. Menurut Sugiyono (2010 : 9) Jenis-jenis metode penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan, dan tingkat kealamian (natural setting) obyek yang diteliti. Berdasarkan tujuan, metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi penelitian dasar (basic research), penelitian terapan dan penelitian pengembangan. Selanjutnya berdasarkan tingkat kealamian, metode penelitian dapat dikelompokan menjadi metode penelitian eksperimen, survey dan naturalistik.

Jenis penelitian ekperimen yang digunakan adalah Pre-Experimental yang masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhdap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini terjadi karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random (Sugiyono 2010: 109).

3.1.2 Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain Penelitian onegroup pretest-posttest design dapat membandingkan keadaan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan”. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan metode penelitian one-group pretest-posttest design, dengan diberikan tes awal (pretest) sebelum mendapat perlakuan atau pengajaran dan di akhir program siswa juga diberikan tes akhir (post-test) (Sugiyono 2010: 110)

(2)

Penulis menggunakan desain penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 3.1

Desain Penelitian (Sugiyono, 2010 : 111)

Sebelum Perlakuan Sesudah

O1 X O2

Keterangan :

O1 = nilai pre-test (sebelum diberikan perlakuan) O2= nilai post-test (sesudah diberikan perlakuan) X = Perlakuan yang diberikan

Model eksperimen ini melalui tiga langkah :

1. Memberikan pre-test untuk mengukur variabel terikat (hasil belajar) sebelum treatment atau perlakuan dilakukan

2. Memberikan perlakuan kepada kelas subjek penelitian yaitu yang diajar dengan menggunakan model problrm based learning

3. Memberikan post-test untuk mengukur variabel terikat setelah treatment atau perlakuan dilakukan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD N 01 Wolo Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2014/2015 dan waktu pelaksanaan diawali dengan tahap persiapan sampai pelaporan. Dimulai dari bulan Februari-April 2015, seperti terlihat pada tabel 3.2 di bawah ini.

(3)

Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan

JenisKegiatan

Waktu/Mingguke

Februari 2015 Maret 2015 April 2015 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Persiapan Pelaksanaan Analisis Data PenulisanLaporan 3.3 Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang dijadikan sebagai penelitian adalah siswa kelas IV SD N 01 Wolo Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan dengan jumlah siswa 31, yakni laki-laki berjumlah 12 dan perempuan berjumlah 19.

3.4 Variabel Penelitian

Menurut (Sugiyono, 2010:60), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya terhadap dua variabel dalam penelitian. Variabel-variabel tersebut adalah :

3.4.1 Variabel Independen (bebas)

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2010:61). Variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah model problem based learning. Penggunaan model problem based learning merupakan salah satu model pembelajaran yang mendorong siswa agar lebih aktif mengungkapkan pendapatnya tentang permasalahan yang ada sehingga siswa akan terbiasa untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan nyata yang

(4)

berkaitan dengan materi. Serta dapat membantu siswa dalam penguasaan materi dan informasi dalam pembelajaran yang merupakan kegiatan dalam ranah kognitif. Sehingga jelas berdasarkan pernyataan tersebut model problem based learning akan membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang di dalamnya mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

3.4.2 Variabel Dependen (terikat)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:61). Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dapat dilakukan salah satunya menggunakan teknik tes. Tes dilakukan untuk mengetahui nilai yang diperoleh siswa. Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar. Hasil belajarnya berupa tes dalam bentuk pilihan ganda pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Kompetensi Dasar “Menjelaskan Kenampakan Pada Bumi”

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2010: 308). Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 265) pengumpulan data dapat dilakukan dengan metode tes, observasi, kuisioner, dokumentasi, dan sebagainya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, observasi, dan tes sebagai berikut:

1. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2010: 274). Metode dokumentasi dalam penelitian ini, digunakan untuk mendapatkan daftar sampel dan nilai UAS siswa kelas IV Semester I mata pelajaran IPA tahun pelajaran 2014/2015.

(5)

2. Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument (Suharsimi Arikunto, 2010: 272). Teknik Obsevasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati kegiatan dan tingkah laku guru pada saat mengajar dengan menerapkan pembelajaran Problem Based Learning di dalam kelas. Saat guru mengajar di kelas dengan menerapkan pembelajaran Problem Based Learning, guru lain sebagai observer mengamati dan mengisi lembar observasi dari perlakuan yang diberikan.

3. Tes

Instrumen yang berupa tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi (Suharsimi Arikunto, 2010: 266). Teknik pengumpulan data untuk mengetahui kemampuan menyelesaikan soal IPA siswa yang pembelajarannya menggunakan model Problem Based Learning bagi siswa kelas IV SD Negeri 01 Wolo Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 adalah dengan menggunakan teknik tes dan instrumen berbentuk pilihan ganda.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut:

1. Menentukan subyek penelitian yaitu SD Negeri 01 Wolo Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan.

2. Membuat kisi-kisi pretest.

3. Peneliti membuat instrumen pretest- postest berdasarkan kisi-kisi.

4. Mengujicobakan instrumen pretest- postest pada kelas V SD Negeri Jipang Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan.

5. Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas butir soal, reliabilitas soal.

6. Melakukan pretest pada kelas eksperimen.

7. Menganalisis data hasil pretest yang telah dilakukan pada kelas IV SD Negeri 01 Wolo Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan.

(6)

8. Melakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada kelas IV SD Negeri 01 Wolo Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan.

9. Melakukan postest pada kelas kelas IV SD Negeri 01 Wolo Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan.

10. Menganalisis data hasil postest yang telah dilakukan pada kelas IV SD Negeri 01 Wolo Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan.

11. Menghitung perbedaan antara hasil pretest dan postest (sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan).

12. Membandingkan hasil pretest dan postest dan menganalisis data dilakukan dengan bantuan software SPSS 16.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan, disusun instrumen dalam bentuk observasi, dan tes. Sebelum digunakan maka disusun terlebih dahulu kisi-kisinya dan butir-butir soalnya. Instrumen ini akan diuraikan berdasarkan variabel yang sudah ditentukan peneliti.

1. Variabel X (Bebas)

Instrumen yang digunakan dalam variabel X adalah lembar observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktifitas guru dalam pembelajaran dengan menerapkan Problem Based Learning dengan memberi tanda cek () pada kolom jawaban yang tersedia untuk setiap aspek yang diamati. Kisi-kisi pembelajaran dengan menerapkan Problem Based Learning yaitu:

(7)

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Observasi Problem Based Learning

No Fase Tingkah Laku

Guru Tidak Dilaksana kan Dilaksana kan 1. Orientasi siswa kepada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

Guru menjelaskan logistik/alat /bahan yang dibutuhkan

Guru memotivaasi siswa agar terlibat nanti dalam kegiatan pemecahan masalah yang dipilih 2. Mengorganis

asikan siswa untuk belajar

Guru membantu siswa mendefinisikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah

Guru membantu siswa mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah 3. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang relevan

Guru membimbing siswa melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan pemecahan/ penjelasan atas masalah

4. Mengembang kan dan menyajikan hasil karya

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasil karya seperti laporan, poster, video, atau model

Guru membantu siswa berbagi tugas 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi terhadap penyelidikan mereka

Guru membantu siswa melakukan refleksi proses- proses yang telah mereka lakukan dalam memecahkan masalah

(8)

2. Variabel Y (Terikat)

Instrumen yang akan digunakan dalam variabel Y adalah tes dalam bentuk pilihan ganda. Tes ini dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar siswa sebagai data kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal IPA. Jenis tes yang digunakan tes obyektif berupa pilihan ganda yang terdiri dari pretest dan posttest.

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui kemampuan siswa dalam perbedaan hasil belajar IPA ditinjau dari penggunaan model problem based learning kelas IV. Adapun kisi-kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa kelas IV SD N 01 Wolo Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 adalah sebagai berikut :

(9)

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Soal Pretest dan Postest

3.6 Uji Prasyarat 3.6.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2010: 173) bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya jika tingkat validitasnya rendah maka instrumen tersebut kurang valid. Sebuah

SK KD Indikator Bentuk Soal Nomor Soal 9. Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit

9.1

Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi 1. Siswa mampu mengidentifikasi perubahan kenampakan bumi. Obyektif “pilihan ganda” 1,2,13,21 ,22 2. Siswa mampu menjelaskan pengaruh erosi. 4,5,7,9, 16 3. Siswa mampu menjelaskan pengaruh air laut pasang dan surut. 4. Siswa mampu mengidentifikasi kedudukan bulan dalam periode 1 bulan 3,6,8,10, 19,20 11,12,14, 15,17,18, 23,24,25

(10)

instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini uji validitas ditunjukan untuk menguji instrumen dari variabel terikat (Y) yang berupa tes uraian. Uji validitas instrumen uraian pada penelitian ini menggunakan validitas isi dan teknik untuk mengetahui kesejajaran yaitu teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh pearson.

Untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas maka instrumen yang telah dibuat diujicobakan di sekolah yang tidak menjadi subjek penelitian, dalam penelitian ini SD N Jipang Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan kelas V adalah SD yang dipakai untuk ujicoba soal dengan jumlah siswa 42 siswa. Berdasarkan hasil uji coba instrumen tersebut dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS window’s version 16. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran menggunakan model problem based learning.

Uji validitas isi yang dilakukan dengan pengisian angket uji validitas isi instrumen oleh tiga validator. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas isi adalah membuat kisi-kisi soal, menyusun soal tes, dan menelaah soal tes. Validitas isi ini ditinjau dari kesesuaian isi tes dengan isi kurikulum KTSP 2006 dengan prosedur sebagai berikut:

1) Menentukan kompetensi dasar dan indikator yang akan diukur sesuai dengan materi dan tujuan kurikulum KTSP 2006.

2) Menyusun kisi-kisi tes berdasarkan kompetensi dasar dan indikator yang dipilih.

3) Menyusun butir tes berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat. 4) Melakukan analisis butir soal.

Sedangkan untuk uji validitas yang kedua adalah teknik untuk mengetahui kesejajaran yaitu teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh pearson (Suharsimi Arikunto, 2010: 213).

(11)

Menurut Sugiono (2010:455) kriteria validitas instrumen dapat dilihat di Tabel Nilai-Nilai r Produck Moment yakni dengan jumlah N 42 taraf signifikan 5% validitas instrumen 0,304.

Tabel 3.5 Output Uji Validitas

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted VAR00001 13.10 28.625 .428 .858 VAR00002 12.62 28.827 .522 .855 VAR00003 12.67 29.154 .392 .859 VAR00004 13.12 30.400 .087 .868 VAR00005 13.17 29.264 .325 .861 VAR00006 13.17 28.337 .521 .855 VAR00007 12.62 28.729 .547 .855 VAR00008 12.95 28.046 .519 .854 VAR00009 12.62 28.827 .522 .855 VAR00010 12.76 28.771 .417 .858 VAR00011 13.14 28.711 .429 .857 VAR00012 12.95 28.046 .519 .854 VAR00013 12.76 29.015 .367 .859 VAR00014 12.95 28.046 .519 .854 VAR00015 12.76 28.527 .468 .856 VAR00016 13.02 28.560 .424 .858 VAR00017 13.17 28.337 .521 .855 VAR00018 12.76 29.405 .287 .862 VAR00019 13.05 28.290 .482 .856 VAR00020 12.62 28.729 .547 .855 VAR00021 12.98 29.877 .172 .866 VAR00022 13.17 28.337 .521 .855 VAR00023 12.76 28.527 .468 .856 VAR00024 12.83 30.093 .139 .867 VAR00025 13.14 28.760 .419 .858

Dari tabel 3.5 dapat dilihat di Corrected Item Total Corelation yakni instrumen yang tidak valid pada nomor 4 dengan 0,087, nomor 18 dengan 0,287, nomor 21 dengan 0,172, dan nomor 24 dengan 0,139.

(12)

3.6.2 Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi Arikunto, 2010: 221). Dalam penelitian ini uji reliabilitas adalah untuk menguji atau mengetahui instrumen dari variabel.

Tabel 3.6

Kriteria Penafsiran Reliabilitas

Interval Klasifikasi Koefisien Realibilitas Jika 0,000 ≤ r11< 0,200 reliabilitas sangat rendah

Jika 0,200 ≤ r11< 0,400 reliabilitas rendah Jika 0,400 ≤ r11< 0,600 reliabilitas cukup Jika 0,600 ≤ r11< 0,800 reliabilitas tinggi

Jika 0,800 ≤ r11≤ 1,000 reliabilitas sangat tinggi Tabel 3.7

Reliabilitas Instrumen Soal Pretest dan Posttest

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items .863 25

Dari hasil uji reliabilitas pada tabel 3.6 di atas ditunjukkan pada Cronbach’s Alpha menunjukkan 0,863 hal ini membuktikan bahwa soal sudah reliabel. Berdasarkan teknik alpha yang digunakan maka instrumen pretest dan postest sudah dapat digunakan dalam penelitian.

3.6.3 Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang bisa dinyatakan dengan indeks (Zainal Arifin, 2014: 134). Analisis tingkat kesukaran soal dilakukan setelah soal di uji validitas. Analisis tingkat kesukaran soal ini dilakukan untuk pemilihan instrument soal yang baik. Menurut Zainal Arifin (2014: 134) untuk menghitung

(13)

tingkat kesukaran soal bentuk pilihan ganda dapat menggunakan langkah-langkah sebagai berikut.

I =

Keterangan

I : Indeks kesukaran B : Jumlah benar setiap soal N : Jumlah peserta tes

Membandingkan tingkat kesukaran dengan kriteria berikut: Tabel 3.8

Kriteria Indeks Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat Kesukaran Kategori Soal 0,00 - 0,30 Soal kategori sukar 0,31 – 0,70 Soal kategori sedang 0,71 – 1,00 Soal kategori mudah

Kriteria indeks kesulitan soal apabila hasil uji tingkat kesukaran 0 sampai 0.30 maka soal tersebut dikategorikan sukar, 0,31 sampai 0,70 dikategorikan sebagai soal kategori sedang, dan 0,71 sampai 1,00 dapat dikatakan soal kategori mudah.

(14)

Tabel 3.9

Analisis Kesukaran Instrumen soal Pretest dan Posttest No

Pretest dan Posttest Jumlah Siswa yang

Menjawab Benar Analisis Kesukaran Soal Kriteria

1 15 0,36 Sedang 2 35 0,83 Mudah 3 33 0,79 Mudah 4 14 0,33 Sedang 5 12 0,29 Sukar 6 12 0,29 Sukar 7 35 0,83 Mudah 8 21 0,50 Sedang 9 35 0,83 Mudah 10 29 0,69 Sedang 11 13 0,31 Sedang 12 21 0,50 Sedang 13 29 0,69 Sedang 14 21 0,50 Sedang 15 29 0,69 Sedang 16 18 0,43 Sedang 17 12 0,29 Sukar 18 29 0,69 Sedang 19 17 0,40 Mudah 20 35 0,83 Sedang 21 20 0,48 Sedang 22 12 0,29 Sukar 23 29 0,69 Sedang 24 26 0,62 Sedang 25 13 0,31 Sukar

3.6.4 Daya Pembeda Butir Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai (menguasai materi) dengan peserta didik yang kurang pandai (kurang/tidak menguasai materi) (Zainal Arifin, 2014: 133). Menurut Zainal Arifin (2014: 133) untuk menguji daya pembeda (DP) perlu menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghitung jumlah skor total tiap peserta didik.

b. Mengurutkan skor total mulai dari skor terbesar sampai dengan skor terkecil.

(15)

c. Menetapkan kelompok atas dan kelompok bawah.

d. Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok (kelompok atas maupun kelompok bawah).

Untuk mengetahui daya pembeda soal bentuk pilihan ganda adalah dengan menggunakan rumus berikut ini.

DP= Keterangan:

DP = daya pembeda soal,

BA = jumlah jawaban benar pada kelompok atas, BB = jumlah jawaban benar pada kelompok bawah, N =jumlah siswa yang mengerjakan tes.

Kriteria indeks daya pembeda adalah pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.10

Klasifikasi Indeks Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Kualifikasi

0,19 ke bawah 0,20 – 0,29 0,30 – 0,39 0,40 ke atas

Kurang baik, soal harus dibuang Cukup, soal perlu diperbaiki

Baik (good) Sangat baik (excellent)

(16)

Tabel 3.11

Analisis Daya Pembeda Instrumen Soal Pretest dan Posttest

Nomor Soal Daya Pembeda Kriteria

1 0,24 Cukup 2 0,33 Baik 3 0,33 Baik 4 0,29 Cukup 5 0,48 Sangat Baik 6 0,48 Sangat Baik 7 0,33 Baik 8 0,62 Sangat Baik 9 0,33 Baik 10 0,33 Baik 11 0,43 Sangat Baik 12 0,62 Sangat Baik 13 0,33 Baik 14 0,62 Sangat Baik 15 0,33 Baik 16 0,38 Baik 17 0,48 Sangat Baik 18 0,24 Cukup 19 0,33 Baik 20 0,33 Baik 21 0,29 Cukup 22 0,48 Sangat Baik 23 0,33 Baik 24 0,29 Cukup 25 0,33 Baik

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Teknik Analisis Data Sebelum Perlakuan a. Uji Prasyarat Analisis untuk Uji Keseimbangan

Uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini adalah: 1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menentukan analisis data yang digunakan, apabila data berdistritbusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik, dan apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (chi-square), bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal. Uji

(17)

normalitas dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS ( statistical product and service solutions ) yaitu Analyze – non parametrik test – one sampel KS- masukkan variabel pada jendela variabel – klik normal pada test distribution. 2. Uji Hipotesis

Paired Samples T Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang berpasangan (berhubungan), maksudnya disini adalah sebuah sampel tetapi mengalami dua perlakuan yang berbeda.

Gambar

Tabel 3.2  Jadwal Pelaksanaan
Tabel 3.5  Output Uji Validitas

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil isolasi kulit batang kangkang katup ( Bauhinia semibifida Roxb) didapatkan suatu senyawa murni BS

3) Penyalahgunaan kewenangan dalam arti menyalahgunakan prosedur yang seharusnya dipergunakan untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi telah menggunakan prosedur lain

Banyak hambatan yang ditemui kurator, antara lain terkait dengan kepastian hukum terhadap profesi ini yaitu belum adanya jaminan hukumyang jelas untuk melindungi tugas

Berdasarkan indikasi masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesuksesan implementasi pengelolaan aset tetap Desa melalui aplikasi SIPADES

Dari hasil penelitian mengenai pengaruh variabel bebas yang terdiri dari motivasi kerja, disiplin kerja, kepuasan kerja, dan stress kerja secara bersama-sama mempunyai pengaruh

Uji ini digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel yang dianalisis dalam penelitian ini, yaitu hubungan antara status gizi dengan status kesehatan,

Observasi, observasi dilakukan dengan mengamati seberapa cepat siswa mendapatkan pasangannya, kemampuan siswa bekerja sama dengan pasangannya, dan yang terakhir

Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data.Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis statistik