• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA KAMPANYE PELESTARIAN TARI PENDET DI PROVINSI BALI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA KAMPANYE PELESTARIAN TARI PENDET DI PROVINSI BALI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL ILMIAH

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA

KAMPANYE PELESTARIAN TARI PENDET

DI PROVINSI BALI

OLEH :

I GUSTI NGURAH ARI YUSVYANTARA NIM : 2006 06 008

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL JURUSAN DESAIN

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

(2)

ABSTRAK

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA KAMPANYE PELESTARIAN TARI PENDET DI PROVINSI BALI

Nama : I Gusti Ngurah Ari Yusvyantara Nim : 200606008

Tari pendet merupakan salah satu hasil kesenian yang berasal dari Pulau Bali. Tari Pendet merupakan salah satu jenis tarian penyambutan yang sering ditampilkan dalam acara-acara penyambutan tamu-tamu besar kenegaraan yang berkunjung ke Bali. Tari Pendet adalah tarian kelompok yang biasanya ditarikan oleh sekelompok remaja putri dimana setiap orang penari membawa mangkok perak (bokor) berisikan bunga warna-warni. Pada akhir tariannya, para penari menaburkan bunga-bunga yang dibawanya kearah penonton sebagai wujud ungkapan dan ucapan selamat datang. Tari Pendet yang merupakan warisan kebudayaan bangsa Indonesia akhirnya diklaim oleh bangsa lain sebagai warisan kebudayaanya.

Oleh karena itu untuk menanggulangi permasalahan klaim budaya ini maka diperlukan media komunikasi visual yang tepat dan efektif untuk mewujudkan media kampanye tersebut, masalahnya adalah bagaimana merancang media komunikasi visual yang efektif sebagai media kampanye pelestarian tari Pendet di Provinsi Bali.

Media-media promosi yang akan dirancang meliputi poster, kalender, x-banner, flyer, iklan surat kabar, pin, t-shirt, baliho, stiker, dan katalog. Dengan konsep tegas dan mengingatkan sehingga masyarakat dapat memahami pesan yang di sampaikan.

(3)

ABSTRACT

VISUAL COMMUNICATIO NDESIGN MEDIA CAMPAIGNAS A TOOL FOR CONSERVATION IN THE PROVINCE OF BALI

Nama : I Gusti Ngurah Ari Yusvyantara Nim : 200606008

Pendetis oneofthe arts thatoriginated from the island of Bali. Pendetis one kind of dance of welcome that is often displayed in events welcoming the guests of the state who visited Bali. Pendet dance is a dance group that is usually danced by a group of young women in which each dancer carrying a silver bowl (bowl) contains colorful flowers. At the end of the dance, the dancers sprinkle flowers are carried towards the audience as a form of expression and speech of welcome. Pendet which is the nation's cultural heritage of Indonesia finally claimed by other nations as an inheritance culture.

Therefore, to overcome the problems of cultural claims this will require the appropriate visual communication media and effective way torealize the media campaign,the problem is how to design effective visual communication media as a media campaign. Pendet conservation in the province of Bali.

Media campaign that will be design edincluding posters, calendars, x-banners, flyers, newspaper ads, pins, t-shirts, billboards, stickers, and catalogs. With the concept firm lyand warned that people can understand the message conveyed.

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Moleong, Lexy. J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja Rosadakarya.

Nazir, M. 1988. Metode Penelitian. Bogor : Penerbit Ghalilea Indonesia

Sarwono, Jhonatan & Lubis, Hary. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi

Visual. Yogyakarta: Penerbit Andi

www.eatsmatagermant.com, diakses 6 Januari 2012 www.S1universitaspetra.com, 11 Januari 2012

(5)

A.PENDAHULUAN Faktor obyektif:

Tarian yang berkembang pesat di masyarakat memiliki gerak serta fungsi yang berdeda-beda. Selain memiliki fungsi sebagai ekspresi keindahan yang membantu menghibur masyarakat, tarian juga mempunyai fungsi sebagai sesuatu dalam bentuk penyembahan pada upacara agama Hindu di Bali. Pada perkembangannya, tarian yang ada di Indonesia khususnya di Bali sudah mengalami perjalan yang panjang. Pada saat ini tarian yang ada di Bali memiliki berbagai macam karakter dan bentuk sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Tarian di Bali sangat beraneka ragam, itulah yang membuat Pulau Bali memiliki daya tarik pariwisata serta daya tarik budaya yang sangat mengagumkan. Perkembangan tarian di bali begitu cepat dan sangat bervariasi. Jenis tarian di Bali dibagi menjadi dua yaitu: jenis tarian sakral dan jenis tarian yang peruntukkan untuk hiburan semata. Tarian di Bali merupakan hasil kebudayaan yang harus tetap dijaga kelestariannya. Salah satu tarian penyambutan yang terkenal di bali adalah Tari Pendet. Pendet merupakan salah satu tarian paling tua diantara tarian sejenis di Pulau Bali. Berdasarkan beberapa catatan, para ahli seni pertunjukkan Bali sepakat menyebutkan 1950 sebagai tahun kelahiran Tari Pendet, ungkap salah satu Guru Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar Prof. Dr. I Wayan Dibia. Ia mengatakan, Pendet sejak diciptakan selalu dijadikan acara pembuka bagi sajian tari Bali laninnya. Tari Pendet adalah tarian kelompok yang biasanya ditarikan oleh sekelompok remaja putri dimana setiap orang penari membawa mangkok perak (bokor) berisikan bunga warna-warni. Pada akhir tariannya, para penari menaburkan bunga-bungan yang dibawanya kearah penonton sebagai wujud ungkapan dan ucapan selamat datang.

Dan sekarang semakin banyak kebudayaan yang diakui oleh negara lain, dikarenakan orang-orang yang memiliki kebudayaan tersebut tidak seta merta menjaga dan melestarikan kebuadayaan yang mereka miliki. Malaysia kembali mengklaim budaya Indonesia tarian Pendet, Bali menjadi budaya mereka yang dicantumkan dalam iklan visit year mereka. Sebelumnya, mereka telah mengklaim angklung, reog Ponorogo, batik, Hombo Batu, dan Tari Folaya. Budayawan, Radhar Panca Dahana, mengatakan pengklaiman budaya Indonesia oleh Malaysia untuk kesekian kalinya merupakan kesalahan pemerintah Indonesia sendiri. "Ya tidak

(6)

apa-2 apa lah, kita juga suka mengambil budaya lain untuk untuk promosi," katanya kepada Republika, Rabu (19/8).

Dari permasalahan yang ada maka perlu diprioritaskan suatu penyuluhan atau sosialisasi mengenai pelestarian kesenian tari Pendet di Bali. Salah satu cara yang tepat adalah memberikan informasi berupa media komunikasi untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pelestarian kesenian tersebut serta cara mengatasi kendala dari pelestarian tersebut. Adapaun media yang dibuat untuk penyuluhan maupun kampanye tersebut yaitu: poster, kalender, X-Banner, Flyer, Iklan Surat Kabar, pin, T-Shirt, Baliho, stiker, dan katalog

Diharapkan masyarakat khususnya masyarakat Bali mengetahui bahwa Tari Pendet merupakan salah satu ikon Bali yang merupakan warisan budaya yang seharusnya kita jaga dan lestarikan.

Faktor Subyektif:

Sebagai salah satu warisan budaya, Tari pendet seharusnya dijaga dan dilestarikan agar tidak punah dan generasi yang akan datang bisa menikmatinya. Pelestarian dilakukan bisa dari berbagai aspek, baik itu dari aspek kehidupan maupun aspek sosial budaya. Pelestarian ini diharapkan agar Tari Pendet bisa bersaing di kancah dunia sebagai salah satu warisan budaya dunia yang tidak hilang dimakan waktu.

Alsan-alasan untuk pelestarian tari Pendet tersebut adalah bentuk apresiasi terhadap warisan budaya yang harus dijaga dan untuk menghindarkan kaliam budaya dari bangsa lain terhadap kebudayaan kita sendiri. Kebudayaan yang kita miliki harus tetap dijaga dan dilestarikan agar generasi mendatang bisa menikmatinya dan bisa memahaminya sebagia warisan budaya yang harus dijaga.

Agar masyarakat mendapat informasi yang tepat, maka perlu diadakan sosialisasi ke desa-desa yang yang memiliki sanggar-sanggar seni tari maupun daerah yang kurang menggeluti kesenian, agar daerah-daerah tersebut bisa mulai dari sekarang menjaga kesian hasil karya orang-orang Bali. Namum masalah yang dihadapi dalam sosialisasi tersebut adalah kurangnya media komunikasi visual sebagai sarana pendukung dan dilatar belakangi alasan klasik yaitu kurangnya dana dari pemerintah. Itulah salah satu alasan penulis mengangkat kasus mengenai peleatarian Tari Pendet sebagai permasalahan dan merancang media komunikasi

(7)

visual untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai pelestarian kesenian di Bali dan cara peningkatan mutu kesenian tersebut.

Oleh karena itu untuk mendukung program pemerintah dalam rangka penyuluhan mengenai pelestarian Tari Pendet di Bali, maka diperlukan media komunikasi visual yang tepat dan efektif namun tetap memperhitungkan biaya yang ada untuk mewujudkan media komunikasi visual tersebut.

B.METODE PERANCANGAN

Metode yang digunakan dalam kampanye pelestarian Tari Pendet ini adalah sebagai berikut:

a. Metode Pengumpulan Data Primer - Metode Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan melakukan pencatatan secara sistematis atas kejadian – kejadian, prilaku dan objek yang dilihat dan hal – hal lain yang diperlukan guna mendukung penelitian yang dilakukan. (Sarwono&Lubis, 2007: 100) Dengan mengadakan survey ke lembaga yang berwenang seperti Kantor Dinas Kebudayaan Provinsi Bali serta ke sanggar-sanggar seni yang ada di daerah Bali pada umumnya dan didaerah Gianyar pada khususnya.

- Metode Wawancara

Metode pengumpulan data adalah metode yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab sepihak, dan dilakukan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Metode pengumpulan data dengan cara mengadakan percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara dengan yang diwawancarai (Moleong, 2001:62) Dalam hal ini yang menjadi responden adalah Bapak Putu Sudiana selaku Kepala Bidang Pengembangan dan Pelesatarian Seni di Dinas Kebudayaan Provinsi Bali. Sedangkan wawancara tidak terstruktur dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat lebih terbuka. Seperti pesan, kesan dan kritik untuk pelestarian Tari Pendet.

(8)

4 b. Metode Pengumpulan Data Sekunder

- Metode Kepustakaan

Metode pengumpulan data pada buku, artikel majalah, surat kabar, brosur serta media lainnya yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. (Sarwono & Lubis, 2007 : 93) misalnya mencari informasi data-data pada buku, artikel, majalah, surat kabar, dan media lainnya yang ada hubunganya dengan Tari Pendet yang akan dibahas beserta cara pelestariannya.

- Metode Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan mencatat data-data dari hasil survey baik berupa artikel, selebaran, foto dokumentasi dan sebagainya sebagai data berupa fakta dan sebagai bukti untuk dipertanggung jawabkan (Nazir, 1988: 109). Dalam hal ini yang menjadi objek survey adalah Kantor Dinas Kebudayaan provinsi Bali dan sanggar seni maupun orang yang berkecimpung di dunia seni tari baik berupa gambar, foto, dan sebagainya sebagai data berupa fakta dan sebagai bukti untuk dipertanggung jawabkan.

c.MetodeAnalisa Data.

Metode analisis data yang di gunakan dalam perancangan media komunikasi visual ini adalah metode analisis deskritif kualitatif komparatif. Kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 1995 : 3). Sedangkan komparatif berarti penyelidikan deskriptif yang berusaha mencari pemecahan melalui analisis tentang hubungan sebab akibat, yakni yang meneliti faktor-faktor tertentu yang berhubungan dengan situasi atau fenomena yang diseliiki dan membandingkan satu faktor dengan yang lain (Surakhmad, 1994 : 143).

Metode analisis deskriptif kualitatif komparatif adalah suatu metode dimana dalam melakukan penelitian pada suatu kelompok manusia, suatu obyek, suatu kondisi, suatu sistem, pemikiran ataupun satu kelas peristiwa pada masa sekarang melalui analisis tentang hubungan sebab akibat. Kemudian dilakukan melalui berbagai kajian historis, kajian dokumen, intepretasi peristiwa, kajian informasi, perekaman suatu kejadian, hingga penafsiran suatu fenomena sosial yang didapat melalui pencatatan di lapangan yang kemudian ditampilkan dalam bentuk yang terarah dan terolah secara teoritis. Metode ini bertujuan untuk membuat deskripsi /

(9)

gambaran atau lukisan secara jelas, sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Penggunaan kuisioner kepada responden merupakan jenis pengumpulan data komparatif dimana kusioner akan disebarkan kepada responden sebanyak 100 orang dan responden akan memilih satu alternatif desain dari 3 alternatif desain yang ada, dan reponden akan memilih satu desain yang dianggap responden merupakan desain yang menarik dan komunikatif.

Jadi dalam hal ini penulis menganalisa dan membandingkan data yang didapat dari Dinas Kebudayaan Provinsi Bali dengan teori yang berkaitan dengan kasus yang diangkat, kesimpulannya metode deskritif kualitatif komparatif adalah menggambarkan fakta-fakta tentang Tari Pendet kemudian dibandingkan dengan teori-teori yang diperoleh. Dari hasil perbandingan tersebut kemudian dilakukan koreksi atas selisih yang terjadi sehingga nantinya akan diperoleh suatu pemecahan masalah yaitu diperoleh suatu desain yang terpilih, sebagai media kampanye yang baik dan menarik serta komunikatif untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai pelestarian Tari Pendet.

C.HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari pengumpulan data dan analisis yang telah dilakukan, didapatkan media-media komunikasi visual yang sesuai untuk kampanye Pelestarian Tari Pendet di Provinsi Bali sebagai berikut: Poster, Baliho, Stiker, Iklan Surat Kabar, Pin, T-Shirt, X-Banner, Kalender, Flyer, Katalog.

(10)

6 a.Poster

Gambar 1.1 Desain Poster

Nama Media : Poster

Ukuran : 29,7cm x 42 cm Bahan : Art Paper 210 gsm

Ilustrasi : pada desain Poster menggunakan ilustrasi fotografi

Teks : Dalam perancangan media Poster ini terdapat teks “TARI PENDET” ini dibuat untuk membuat masyarakat yang kurang tahu akan Tari Pendet tersebut menjadi tahu. Dan teks “Mari jaga dan lestarikan warisan kebudayaan tradisional”, penggunaan teks tersebut untuk mengingatkan bahwa warisan kebudayaan yang kita miliki harus dijaga dan dilestarikan agar tidak punah atau bahkan diambil oleh bangsa lain. Kemudian pada teks “bersama-sama menjaga dan melestarikan warisan kebudayaan Pulau Bali agar tidak punah dan diklaim oleh bangsa lain ”, teks tersebut dibuat untuk mengingatkan kita agar tetap menjaga warisan kebudayaan dari Pulau Bali.

(11)

Huruf : Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial,

Warna : Warna yang digunakan pada media Poster adalah warna asli dari ilustrasi fotografi dan penggunaan hitam atau gelap pada background dimaksudkan untuk lebih menonjolkan ilustrasi fotografinya

Teknik cetak : Teknik cetak yang digunakan dalam mewujudkan media Poster ini adalah teknik cetak offset.

b. X-Banner

Gambar 1.2 Desain X-Banner

Nama Media : X-Banner Ukuran : 60cm x 160cm

(12)

8 Bahan : High Rest Flexiface

Ilustrasi : Pada media X-Banner menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi Teks : Dalam perancangan media X-Banner ini terdapat teks “mari kita

bersama-sama melestarikan kesenian tradisional” ini dibuat untuk memberitahu kepada masyarakat bahwa masyarakat harus bersama menjaga dan melestarikan kesenian tradisional tersebut. Dan teks “TARI PENDET”, adalah untuk menjelaskan judul kampanye pelestarian tersebut, dan apa yang dimaksud pada teks “Tari Pendet merupakan sebuah kesenian yang harus kita jaga bersama-sama agar anak cucu kita dapat menikmatinya” adalah kesenian harus kita jaga dari sekarang agar generasi mendatang dapat menikmati dan melihat kesenian ini secara nyata.

Huruf : Pada beberapa teks, huruf yang digunakan adalah Arial Teknik : Cetak Digital

c.Kalender

Gambar 1.3 Desain Kalender

Nama Media : Kalender Ukuran : 42cm x 59,4cm Bahan : Art paper 210 gsm

(13)

Ilustrasi : Pada media Kalender menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi seorang penari Pendet yang sedang menari.Huruf : jenis huruf huruf yang digunakan dalam media ini adalah jenis huruf serif, yaitu Georgia

Teks : Dalam perancangan media Kalender ini terdapat teks “mari bersama-sama menjaga dan melestarikan kesenian tradisional” ini dibuat untuk memberikan pesan kepada masyarakat bahwa kesenian tersebut harus dijaga dan dilestarikan agar tidak punah. Dan teks “Tari Pendet”, dimaksudkan agar masyarakat mengetahui judul media kampanye tersebut.

Teknik : Digital Printing

d.Iklan Surat Kabar

Gambar 1.4 Desain Iklan Surat Kabar

Nama Media : Iklan Surat Kabar Ukuran : 21cm x 29,7

Bahan : Uncoated groundwood

Ilustrasi : Pada media Iklan Surat Kabar menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi seorang penari Pendet yang sedang termenung. Huruf : Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial.

(14)

10 Teks : Dalam perancangan media Iklan Surat Kabar ini terdapat teks “jangan biarkan kesedihan mereka berlarut-larut karena ketidakpedulian kita pada kebudayaan kita sendiri” ini dibuat untuk mengingatkan kepada masyarakat bahwa apa yang penari ini inginkan perhatian dan kesadaran dari masyarakat untuk lebih mempedulikan kebudayaan kita sendiri. Dan teks “Mari ikut serta melestarikan TARI PENDET”, adalah untuk menjelaskan masyarakat harus ikut serta dalam kampanye pelestarian Tari Pendet tersebut. Kemudian pada teks “Tari Pendet merupakan sebuah tarian penyambutan atas turunyya Dewata ke alam dunia, yang kini menjadi tarian penyambutan”, teks tersebut dibuat untuk menjelaskan fungsi dan maksud dari Tari Pendet tersebut.

Teknik : Cetak Offset

e. Flyer

Gambar 1.5 Desain Flyer

Nama Media : Flyer

Ukuran : 14,8cm x 21cm Bahan : Art paper 150gsm

(15)

Ilustrasi : Pada media Flyer menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi seorang penari Tari Pendet yang sedang ngagem.

Teks : Dalam perancangan media Flyer ini terdapat teks “mari kita bersama-sama melestarikan kesenian tradisional TARI PENDET” ini dibuat untuk mengingatkan masyarakat untuk bersama menjaga dan melestarikan kesenian yang kita miliki. Dan teks “Tari Pendet merupakan kesenian yang harus kita jaga bersama-sama agar anak cucu kita dapat menikmatinya”, adalah untuk menjelaskan bahwa kesenian itu harus dijaga dan dilestarikan dari sekarang agar generasi mendatang mengetahui dan dapat menyaksikan kesenian tersebut secara langsung.

Huruf : Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial, Warna Teknik : Cetak Digital

f. Pin

Gambar1.6 Desain Pin

Nama Media : Pin

Ukuran : diameter 6,5cm

Bahan : Plastik dilapisi kaleng/peniti

Ilustrasi : Pada media Pin menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi seorang penari Tari Pendet yang sedang ngagem.

Teks : Dalam perancangan media Pin ini terdapat teks “mari bersama jaga dan lestarikan Tari Pendet” ini dibuat untuk mengingatkan

(16)

12 menegaskan masyarakat agar bersama menjaga dan melestarikan kebudayaan kita sendiri.

Huruf : Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold. Warna : Warna yang digunakan pada media Pin adalah warna hitam , Teknik : Cetak saring (sablon)

g. T-Shirt

Gambar 1.7. Desain T-Shirt

Nama Media : T-Shirt Ukuran : L dan XL

Bahan : Combed 20s

Ilustrasi : Pada media T-Shirt menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi penari tari Pendet yang sedang ngagem. Dan sedikit ilustrasi ornamen pada belakang ilustrasi fotografi.

Teks : Dalam perancangan media T-Shirt ini terdapat teks “mari kita lestarikan TARI PENDET” ini dibuat untuk mengingatkan masyarakat untuk melestarikan tari pendet.

Huruf : Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold. Warna : Warna yang digunakan pada media T-Shirt adalah warna hitam

putih dan warna sesuai dengan ilustrasi. Teknik : Cetak Sablon

(17)

h. Stiker

Gambar 1.8 Desain Stiker

Nama Media : Stiker Ukuran : 5cm x 15cm

Ilustrasi : Pada media Stiker menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi seorang penari Tari Pendet yanag sedang ngagem.

Teks : Dalam perancangan media Pin ini terdapat teks “Mari jaga dan lestarika warisan budaya TARI PENDET” ini dibuat untuk mengingatkan masyarakat untuk menjaga dan melestarikan Tari Pendet. Terdapat juga teks “DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI BALI” yang menaungikampanye pelestarian Tari Pendet tersebut. Huruf : Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold. Warna : Warna yang digunakan pada media Stiker adalah warna asli dari

ilustrasi fotografi dan penggunaan cokelat pada background

dimaksudkan untuk mendramatisir suatu keadaan sehingga ilustrasi yang terdapat didalamnya terlihat lebih nyata.

(18)

14 i. Baliho

Gambar 1.9. Baliho,

Nama Media : Baliho

Ukuran : 250cm x 400cm Bahan : Flexi

Ilustrasi : Pada media Baliho menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi seorang penari Tari Pendet yang sedang menari. Terdapat pula logo dari Pemda Provinsi Bali yang membawahi dari Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.

Teks : Dalam perancangan media Baliho ini terdapat teks “mari bersam jaga dan lestarikan kesenian Tari Pendet ”, penggunaan teks tersebut untuk mengingatkan masyarakat untuk menjaga dan melestarikan Tari Pendet. Kemudian pada teks “, jaga dan lestarikan Tari Pendet sebagai warisan budaya bangsa Indonesia”, teks tersebut dibuat untuk mengingatkan kepada kita bahwa Tari Pendet juga merupakan warisan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan.

Huruf : Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Comic Sans MS,

Warna : Warna yang digunakan pada media Baliho adalah warna asli dari ilustrasi fotografi dan penggunaan gelap pada background

(19)

dimaksudkan untuk mendramatisir suatu keadaan sehingga ilustrasi yang terdapat didalamnya terlihat lebih nyata.

Teknik : Cetak Digital

D.KESIMPULAN

Berikut ini adalah simpulan yang dapat diambil dari proses perancangan yang telah dilakukan:

1. Media Komunikasi Visual yang efektif dan efisien dalam upaya kampanye pelestarian Tari Pendet antara lain adalah Poster, Kalender, X-Banner, Flyer, Iklan Surat Kabar, Pin, T-Shirt, Baliho, Stiker serta Katalog.

2. Melalui konsep Realis Klasik dapat merancang media komunikasi visual yang menarik dan komunikatif, dengan menggunakan ilustrasi fotografi serta penggunaan teks yang berisi ajakan agar pesan yang ingin disampaikan terlihat lebih nyata.

Gambar

Gambar 1.1 Desain Poster
Gambar 1.2 Desain X-Banner
Ilustrasi        :   Pada media X-Banner menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi   Teks  :   Dalam  perancangan  media  X-Banner  ini  terdapat  teks  “mari  kita
Ilustrasi           :   Pada media Kalender menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi  fotografi seorang penari Pendet yang sedang menari.Huruf  :  jenis huruf huruf yang digunakan dalam media ini adalah jenis  huruf serif, yaitu Georgia
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji F dalam penelitian ini menyatakan bahwa Harga Minyak Dunia (X1), Inflasi (X2), dan Nilai Tukar (X3) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti3. Pendidikan Pancasila

beberapa spesies di atas tersebut, dan faktor lingkungan seperti fisiografi pantai, pasang surut air laut, gelombang dan arus laut, iklim (cahaya matahari, curah

[r]

Apabila pelanggan yang tiba dapat langsung masuk ke dalam sistem pelayanan maka pelayanan tersebut langsung masuk ke dalam sistem pelayanan maka pelayanan tersebut

Strategi komunikasi secara mikro yakni dengan media internal yang digunakan oleh perusahaan yang mengerjakan jaringan listrik proyek penerangan jalanan umum (PJU) tersebar di

PERBANDINGAN STANDING SHOOT, JUMP SHOOT, SIDE SHOOT DENGAN FLYING SHOOT TERHADAP HASIL TEMBAKAN PADA CABANG OLAHRAGA BOLA TANGAN.. Universitas Pendidikan Indonesia |

(2) Bidang Pemerintahan dan Aparatur, Bidang Pembangunan, Bidang Keuangan, Perlengkapan dan Badan Usaha Milik Daerah dan Bidang Kesejahteraan