• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA SORONG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

No. 4/03/9171 Th. XIX, 1 April 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

/

INFLASI KOTA SORONG

MARET

2016

DEFLASI

0,14

PERSEN

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Begitu juga Kota Sorong, rilis inflasi dilakukan pada hari kerja pertama setiap awal bulan oleh BPS Kota Sorong.

Mulai Maret 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil

Pada bulan Maret 2016 Kota Sorong mengalami deflasi sebesar 0,14 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 124,52. Dari 82 kota Inflasi di Indonesia, 58 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi yaitu sebesar 1,18 persen dengan IHK 123,05 dan Inflasi terendah terjadi di Kota Singkawang yaitu sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 122,89. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan yaitu sebesar -1,22 persen dengan IHK sebesar 127,63 dan deflasi terendah terjadi di Kota Mamuju yaitu sebesar -0,02 persen dengan IHK sebesar 122,23.

 Deflasi di Kota Sorong terjadi karena adanya perubahan indeks pada kelompok-kelompok barang dan jasa, yaitu: kelompok bahan makanan -0,63 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar -0,10 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,31 persen; kelompok sandang sebesar 0,00 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,16 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,00 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,21 persen.

Tingkat inflasi tahun kalender 2016 (Maret 2016 terhadap Desember 2015) di Kota Sorong sebesar 1,07 persen, dan tingkat Inflasi tahun ke tahun (Maret 2016 terhadap Maret 2015) di Kota Sorong sebesar 6,56 persen.

(2)

SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya.

SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga. Total sampel SBH 2012 di Kota Sorong sebanyak 120 Blok Sensus yang terbagi 4 triwulan (setiap triwulannya adalah 30 Blok Sensus) dengan jumlah rumah tangga setiap Blok Sensus adalah 10 rumah tangga. Sehingga jumlah rumah tangga sampel SBH 2012 di Kota Sorong ada sebanyak 1.200 rumah tangga.

Paket komoditas nasional hasil SBH 2012 terdiri dari 859 komoditas. Paket Komoditas terbanyak terdapat di Jakarta yaitu 462 komoditas dan yang paling sedikit di Kota Singaraja yaitu sebanyak 225 komoditas. Sedangkan untuk Kota Sorong menurut hasil SBH 2012 terdapat sebanyak 316 komoditas.

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kota Sorong pada Maret 2016 terjadi deflasi 0,14 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 124,69 pada Februari 2016 menjadi 124,52 pada Maret 2016. Tingkat inflasi tahun kalender (Maret 2016 terhadap Desember 2015) sebesar 1,07 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2016 terhadap Maret 2015) sebesar 6,56 persen.

Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada beberapa kelompok barang dan jasa, yaitu: kelompok Bahan Makanan sebesar -0,63 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar -0,10 persen; kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar lainnya sebesar 0,31 persen; kelompok Sandang sebesar 0,00 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,16 persen; kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,00 persen dan kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 0,21 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan Maret 2016 antara lain Cabai Rawit, Ikan Kakap Merah Segar, Jantung Pisang, Ikan Simbula Segar dan Tauge/Kecambah. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga yaitu Sirih, Jagung Manis, Kentang, Ketimun dan Terong Panjang.

Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap perubahan indeks pada Maret 2016, yaitu: kelompok bahan makanan -0,2255 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau -0,0157 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,0643 persen; kelompok sandang 0,0000 persen; kelompok kesehatan 0,0006 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,0000 persen; dan kelompok transpor, komunikasi,dan jasa keuangan 0,0327 persen.

(3)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Sorong Maret 2016, Tahun Kalender 2016 dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran (2012 = 100)

Kelompok Pengeluaran Februari IHK 2016 IHK Maret 2016 Inflasi Maret 2016 *)

Laju Inflasi tahun Kalender 2016 **) Inflasi Tahun ke Tahun ***) [1] [2] [3] [4] [5] [6] U m u m 124.69 124.52 -0.14 1.07 6.56 1 Bahan Makanan 136.65 135.79 -0.63 2.72 13.69

2 Makanan Rokok dan Tembakau Jadi, Minuman, 133.49 133.35 -0.10 -0.04 7.44

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 117.37 117.73 0.31 0.17 1.93

4 Sandang 100.50 100.50 0.00 0.21 1.39

5 Kesehatan 121.88 122.07 0.16 1.89 5.25

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 98.57 98.57 0.00 0.28 -8.63

7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan 121.38 121.64 0.21 -0.10 4.34 *) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya

**) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 ***) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan Maret 2015

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Sorong (2012=100) Maret 2016 (Persen)

KELOMPOK PENGELUARAN ANDIL INFLASI(%)

[1] [2]

U M U M -0.14

1. BAHAN MAKANAN -0,2255

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU -0,0157 3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 0.0643

4. SANDANG 0,0000

5. KESEHATAN 0,0006

6. PENDIDIKAN, REKREASI & OLAHRAGA 0,0000

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 0,0327

(4)

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Sorong (2012=100), Desember 2013–Maret 2016

Gambar 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Sorong (2012=100) Maret 2016

(5)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Maret 2016 mengalami deflasi sebesar 0,63 persen atau terjadi penurunan indeks dari 136,65 pada Februari 2016 menjadi 135,79 pada Maret 2016.

Dari 11 subkelompok dalam kelompok Bahan Makanan, 6 subkelompok mengalami inflasi, 5 subkelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok Bumbu-bumbuan yaitu sebesar 4,62 dan inflasi terendah terjadi pada subkelompok Lemak dan Minyak yaitu sebesar 0,02 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok Daging dan Hasil-hasilnya yaitu sebesar -5,18 persen dan deflasi terendah terjadi pada subkelompok Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya.

Kelompok ini pada Maret 2016 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,2255 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: Cabe Rawit sebesar 0,1644 persen; Ikan Cakalang/Sisik Segar sebesar 0,0818 persen; Ikan Kakap Merah Segar sebesar 0,0436 persen; Bayam sebesar 0,0383 persen dan Ikan Ekor Kuning Segar sebesar 0,0318 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: Daging Ayam Ras sebesar -0,3115 persen; Ikan Kembung/Lema Segar sebesar -0,1270 persen; Kangkung sebesar -0.0875 persen; Telur Ayam Ras sebesar -0,0342 persen dan Kentang sebesar -0,0270 persen. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok ini pada Maret 2016 mengalami deflasi sebesar 0,10 persen atau terjadi penurunan indeks dari 133,49 pada Februari 2016 menjadi 133,35 pada Maret 2016.

Dari 3 subkelompok dalam kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau; 1 subkelompok mengalami inflasi dan 2 subkelompok tidak mengalami perubahan indeks. Subkelompok yang mengalami inflasi subkelompok Tembakau dan Minuman Beralkohol sebesar -0,38 persen. Sedangkan subkelompok yang tidak mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok Makanan Jadi dan subkelompok Minuman yang Tidak Beralkohol.

Kelompok ini pada Maret 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,0157 persen. Komoditas dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu Buah Pinang sebesar 0,0039 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah Sirih sebesar -0,0196 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok ini pada Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,31 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 117,37 pada Februari 2016 menjadi 117,73 pada Maret 2016.

Dari 4 subkelompok dalam kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok Bahan Bakar Penerangan dan Air sebesar -1,92 persen, sedangkan inlasi terendah terjadi pada subkelompok Penyelenggaraan Rumahtangga sebesar 0,08 persen.

(6)

Pada Maret 2016 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,643 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah Bahan Bakar Rumah Tangga (LPG 12 kg) sebesar 0,1084 persen; Tarif Kontrak Rumah sebesar 0,0136 persen dan Kompor sebesar 0,0032 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi yaitu Tarif Listrik sebesar -0,0627 persen.

4. Sandang

Kelompok Sandang pada bulan Maret 2016 tidak mengalami perubahan angka indeks. Adapun nilai Indeksnya adalah sebesar 100,50.

Dari 4 subkelompok di kelompok Sandang, yaitu subkelompok Sandang Laki-laki, subkelompok Sandang Wanita, subkelompok Sandang Anak-anak dan subkelompok Barang Pribadi dan Sandang Lain tidak mengalami perubahan indeks. Kelompok ini pada Maret 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0000 persen.

5. Kesehatan

Kelompok Kesehatan pada bulan Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,16 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 121,88 pada Februari 2016 menjadi 122,07 pada Maret 2016.

Dari 4 subkelompok di kelompok Kesehatan, 2 subkelompok mengalami inflasi dan 2 subkelompok tidak mengalami perubahan indeks. Inflasi terjadi pada subkelompok Jasa Kesehatan dan subkelompok Obat-obatan yaitu masing-masing sebesar 0,36 persen dan 0,32 persen. Sedangkan subkelompok yang tidak mengalami perubahan indeks adalah subkelompok Jasa Perawatan Jasmani dan subkelompok Perawatan Jasmani dan Kosmetika.

Pada Maret 2016 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0006 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah Tarif Dokter Spesialis sebesar 0.0034 persen dan Obat Gosok sebesar 0,0026 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga pada bulan Maret 2016 tidak mengalami perubahan angka indeks. Adapun nilai Indeksnya adalah sebesar 98,57.

Dari 5 subkelompok di kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga, yaitu subkelompok Pendidikan, subkelompok Kursus-kursus/Pelatihan, subkelompok Perlengkapan/Peralatan Pendidikan, subkelompok Rekreasi dan subkelompok Olahraga tidak mengalami perubahan indeks. Kelompok ini pada Maret 2016 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0000 persen.

(7)

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,21 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 121,38 pada bulan Februari 2016 menjadi 121,64 pada bulan Maret 2016.

Dari 4 subkelompok dalam kelompok ini, 2 subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok Transpor sebesar 0,28 persen dan subkelompok Sarana dan Penunjang Transpor sebesar 0,26 persen. Sedangkan 2 subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok Komunikasi dan Pengiriman serta subkelompok Jasa Keuangan.

Secara keseluruhan kelompok ini pada Maret 2016 memberikan sumbangan terhadap inflasi sebesar 0,0327 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu Mobil sebesar 0,0313 persen; Pemeliharaan/Service Mobil sebesar 0,0011 persen dan Ban Dalam Motor sebesar 0,0003 persen.

(8)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Tingkat inflasi tahun kalender (Maret 2016 terhadap Desember 2015) sebesar 1,07 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2016 terhadap Maret 2015) sebesar 6,56 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2012, 2013, 2014 dan 2015 masing-masing -0,67 persen; 1,83 persen; 0,43 persen dan 0,70 persen.Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Maret 2012 terhadap Maret 2011, Maret 2013 terhadap Maret 2012 dan Maret 2015 terhadap Maret 2014 masing-masing 1,72 persen; 7,76 persen; 6,54 persen dan 7,11 persen.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun Tahun 2012–2016 Inflasi 2012 2013 2014 2015 2016 (1) (2) (3) (4) (5) (5) 1. Maret 0,09 1,73 -0,02 0,27 -0,14 2. Tahun Kalender -0,67 1,83 0,43 0,70 1,07 3. Tahun ke Tahun 1,72 7,76 6,54 7,11 6,56 Gambar 3

(9)

Perbandingan Antarkota di Wilayah Indonesia Bagian Timur

Kota-kota IHK di wilayah Indonesia Bagian Timur yang berjumlah 18 kota, pada Maret 2016 tercatat 10 kota mengalami inflasi dan 8 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 0,82 persen dengan IHK 135,79 dan inflasi terendah terjadi di Kota Watampone sebesar 0,04 persen dengan IHK 118,27. Sedangkan Deflasi tertinggi terjadi di Kota Pare-pare sebesar -0,90 persen dengan IHK sebesar 119,77 dan deflasi terendah terjadi di Kota Mamuju sebesar -0,02 persen dengan IHK sebesar 122,23. (Lihat Tabel 4).

Tabel 4

Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Maret 2016 Kota-Kota di Wilayah Indonesia Bagian Timur

(2012=100) K O T A Maret 2016 IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1. TUAL 135.79 0.82 2. PALU 124.42 0.38 3. JAYAPURA 125.08 0.30 4. TERNATE 127.64 0.28 5. PALOPO 121.60 0.25 6. KENDARI 120.18 0.23 7. MAKASSAR 124.40 0.17 8. GORONTALO 120.50 0.15 9. MANOKWARI 116.09 0.13 10. WATAMPONE 118.27 0.04 11. MAMUJU 122.23 -0.02 12. MANADO 123.92 -0.03 13. BAU-BAU 126.94 -0.04 14. SORONG 124.52 -0.14 15. BULUKUMBA 127.18 -0.31 16. AMBON 121.97 -0.36 17. MERAUKE 128.07 -0.41 18. PARE-PARE 119.77 -0.90

(10)

Tabel 5

Indeks Harga Konsumen Kota Sorong, Laju Inflasi Bulanan, Laju Inflasi Tahun Kalender dan Laju Inflasi Tahunan (Year on Year) pada Bulan Maret 2016 (2012 = 100)

Kelompok/Sub Kelompok Maret IHK

2015 IHK Februari 2016 IHK Maret 2016 Inflasi Maret 2016 Inflasi Tahun Kalender Maret 2016 Inflasi Tahunan Maret 2016 UMUM 116.85 124.69 124.52 -0.14 1.07 6.56 I BAHAN MAKANAN 119.44 136.65 135.79 -0.63 2.72 13.69

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 111.70 115.00 114.88 -0.10 0.13 2.85

Daging dan Hasil-hasilnya 113.66 140.31 133.04 -5.18 1.22 17.05

Ikan Segar 132.37 158.64 160.01 0.86 7.56 20.88

Ikan Diawetkan 124.61 133.30 133.75 0.34 3.20 7.33

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 124.25 133.63 131.68 -1.46 0.15 5.98

Sayur-sayuran 113.97 138.97 135.45 -2.53 -3.64 18.85

Kacang - kacangan 133.15 137.87 139.55 1.22 1.56 4.81

Buah - buahan 117.97 122.35 121.21 -0.93 1.86 2.75

Bumbu - bumbuan 124.09 148.16 155.01 4.62 10.71 24.92

Lemak dan Minyak 112.78 113.15 113.17 0.02 0.57 0.35

Bahan Makanan Lainnya 106.34 109.77 110.36 0.54 0.79 3.78

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 124.12 133.49 133.35 -0.10 -0.04 7.44

Makanan Jadi 126.54 129.95 129.95 0.00 0.01 2.69

Minuman yang Tidak Beralkohol 112.96 123.71 123.71 0.00 2.53 9.52

Tembakau dan Minuman Beralkohol 131.69 151.17 150.60 -0.38 -2.35 14.36

III PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 115.50 117.37 117.73 0.31 0.17 1.93

Biaya Tempat Tinggal 107.53 108.99 109.13 0.13 0.10 1.49

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 136.67 139.66 140.72 0.76 0.10 2.96

Perlengkapan Rumahtangga 113.46 114.53 114.79 0.23 0.23 1.17 Penyelenggaraan Rumahtangga 113.93 116.14 116.23 0.08 0.90 2.02 IV SANDANG 99.12 100.50 100.50 0.00 0.21 1.39 Sandang Laki-laki 96.65 98.58 98.58 0.00 0.08 2.00 Sandang Wanita 101.65 103.14 103.14 0.00 0.41 1.47 Sandang Anak-anak 97.17 97.73 97.73 0.00 0.05 0.58

Barang Pribadi dan Sandang Lain 103.61 105.12 105.12 0.00 0.42 1.46

V KESEHATAN 115.98 121.88 122.07 0.16 1.89 5.25

Jasa Kesehatan 124.63 131.92 132.39 0.36 3.72 6.23

Obat-obatan 115.26 116.95 117.33 0.32 1.23 1.80

Jasa Perawatan Jasmani 114.70 115.80 115.80 0.00 0.96 0.96

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 112.52 120.24 120.24 0.00 1.38 6.86

VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 107.88 98.57 98.57 0.00 0.28 -8.63

Pendidikan 108.06 90.52 90.52 0.00 0.00 -16.23

Kursus-kursus / Pelatihan 102.97 102.97 102.97 0.00 0.00 0.00

Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 102.56 106.09 106.09 0.00 1.99 3.44

Rekreasi 110.76 110.76 110.76 0.00 0.00 0.00

Olahraga 101.90 101.90 101.90 0.00 0.00 0.00

VII TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 116.58 121.38 121.64 0.21 -0.10 4.34

Transpor 123.93 131.19 131.56 0.28 -0.20 6.16

Komunikasi Dan Pengiriman 100.53 100.53 100.53 0.00 0.00 0.00

Sarana dan Penunjang Transpor 102.29 102.09 102.36 0.26 0.26 0.07

Jasa Keuangan 122.16 123.77 123.77 0.00 1.32 1.32

Catatan:

a. Inflasi Maret 2016 adalah persentase perubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan Februari 2016.

b. Inflasi Tahun Kalender Maret 2016 adalah persentase perubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 c. Inflasi Tahunan Maret 2016 adalah persentase perubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan Maret 2015.

(11)

Diterbitkan oleh :

Badan Pusat Statistik Kota Sorong

Jl. Merpati No 7,RemuUtara, Kota Sorong

Telp. (0951) 321845

Email: sorongkota@bps.go.id

Website: http://sorongkota.bps.go.id

Contact Person:

J. Lekatompessy,S.E. (08124837550)

Novi Andy Dwi Setyawan, M.Si(08124833069)

Referensi

Dokumen terkait

Elevasi ekstremitas bawah ini diharapkan bisa menjadi salah satu metode perawatan pasien dengan ulkus diabetik untuk mempercepat proses penyembuhan ulkus. The

Penelitian terhadap unjuk kerja proses elektrolisa telah dilakukan dengan dua sistem, yakni direct system yang menggunakan sumber daya langsung yang dinamis dari

has been approved by BIRO KLASIFIKASI INDONESIA in accordance with the requirements of BKI's Rules based upon the approval test as follows:.. telah disetuiui oleh

Sedangkan menurut Resmi (2012) pajak merupakan suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian dan perbuatan

kalkulator dikemukakan oleh Van de Walle (2008) adalah sebagai berikut: 1) Kalkulator tidak membahayakan bagi siswa, dan setiap guru harus memberikan batasan pada

Budiono, Guru Kelas VIA MI Badrussalam Kali Kendal Surabaya, Wawancara Pribadi, 10 Oktober 2017... kesempatan yang sama untuk memberikan konstribusi mereka dan mendengarkan pandangan

Istilah management berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, melaksanakan, mengelola, mengendalikan, dan memperlakukan. Namun kata manajemen sendiri

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui biografi KH. Wahid Hasyim dalam pembaharuan sistem pendidikan pesantren. Abdul Wahid Hasyim relevansi pembaharuan