• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRAKTIKUM PENGAMATAN JAMUR TEMPE( Rhizopus orizae ) DENGAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRAKTIKUM PENGAMATAN JAMUR TEMPE( Rhizopus orizae ) DENGAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

PRAKTIKUM JAMUR TEMPE( Rhizopus orizae )

Posted by Jordyanalcaff 07.14, under biologi | No comments

PRAKTIKUM PENGAMATAN JAMUR TEMPE( Rhizopus orizae ) DENGAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP

Tujuan Kegiatan

Untuk mengetahui dan dapat menganalisa perbedaan struktur pada tumbuhan jamur tempe dan jamur oncom

II. Alat dan Bahan

Alat

ö Mikroskup

ö Kaca obyek

ö Kaca penutup

ö Pipet

ö Tusuk gigi

ö Gelas kimia

Bahan

Air

Tempe

Oncom/kerak nasi/jangel jagung

III. Dasar Teori

Jamur adalah kelompok organism eukariota, dan dimasukkan kelompok ini karena sel-selnya sudah memiliki membran inti sel. Ciri-ciri jamur yaitu, selnya eukariotik, bentuk tubuhnya ada yang uniseluler dan multiseluler, tidak memiliki klorofil, cara hidupnya adalah hidup sebagai tumbuhan heterotrof, memiliki dinding sel yang disebut kitin, dan dapat bereproduksi secara seksualdan aseksual. Jamur dibagi menjadi enam divisi, yaitu :

a. Myxomycota (sudah bukan merupakan kelompok jamur) b. Oomycota (sudah bukan merupakan kelompok jamur) c. Zygomicota

Ciri-ciri jamur : Hifa tidak bersekat.

Reproduksi : a. Seksual → denga perkawinan

b. Aseksual → dengan spora vegetatif & fragmentasi miselium Contoh : Rhizopus oryzae

d. Ascomycota Ciri-ciri jamur :

Hifa bersekat, sporanya bernama askospora. Reproduksi : a. Seksual→ pembentukan askospora b. Aseksual→ membentuk konidia spora, tunas Contoh : Neurospora crassa (jamur oncom)

e . B a s i d i o m y c o t a

Ciri-ciri jamur : hifa bersekat, tubuh berbentuk buah, dapat dilihat tanpa mikroskop. Reproduksi : a. Seksual → dengan perkawawinan hifa

b. Aseksual → spora konida

Contoh : Auricularia polytricha (jamur kuping) f . D e u t e r o m y c o t a

Ciri-ciri jamur : hifa bersekat, tidak memiliki alat reproduksi seksual. Reproduksi : a. Aseksual → spora konida

Contoh : Chladosporium (yang menyebabkan penyakitkulit).

IV. Langkah Kerja

1. 1.Ambilah bagian putih dari tempe atau oncom ( bukan kedelainya/ bungkilnya ) dengan menggunakan tusuk gigi,. 2. Letakkan diatas gelas obyek yang telah diisi air, sedikit dikocek agar benang – benangnya terurai, kemudian tututp

dengan kaca penutup.

3. Amatilah dengan mikroskup,mulai dari perbesaran lemah sampai dengan 100 kali. 4. Gambarlah hasil pengamatanmu pada kolom !

Gambar jamur Tempe

Keterangannya

Cocokkanlah gambar hasil pengamatanmu dengan gambar

berikut !

V. Pembahasan

Pada pembahasan kali ini saya akan memulainya dengan menampilkan hasil pengamatan saya .

Pertama – tama, yaitu : Jamur Tempe. Jamur tempe terdiri atas tiga tipe hifa yaitu :

a. Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat (misalnya roti)

b. rizoid, hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan

c. sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki sporangium globuler di ujungnya. Yang kedua, yaitu : Jamur Nasi

Rhyzopus Stolongifor adalah jamur yang berada pada nasi, yang juga mempunyai sporongium, spora dan sporangifor dan mempunyai warna agak kemerah-merahan. Sporangiofor Rhizopus tidak bercabang dan setelah

pemanjangan sampai batas tertentu bagian ujung tampak membesar dan membentuk sporangium dengan menggunakan pembesaran 10 x 10.

Yang ketiga, yaitu : Jamur Roti

· Jika roti yang lembab disimpan ditempat yang hangat dan gelap, beberapa hari kemudian akan tampak jamur tumbuh diatasnya.

·Pada roti akan tumbuh bulatan hitam, yang disebut Sporangium Kesimpulan

Struktur tubuh jamur jika diamati dengan menggunakan mikroskop akan tampak lebih jelas

bagian bagiannya. Beraneka ragam jenis jamur mempunyai struktur tubuh yang berbeda-beda. Dan dikelompokkan ke dalam 4 subdivisi, yaitu: zygomycota, basidiomycota, ascomycota, deuteromycota. Bagian-bagian jamur terdiri atas: rizoid, stolon, sporangiofor,spora, sporangium, hifa.

Pertanyaan

1. Benang halus yang berwarna putih dari jamur tempe atau jamur oncom merupakan penyusun tubuh jamur yang disebut apa?

2. Apakah nama jalinan benang yang tersusun oleh cabang – vabang hifa?

3. Samakan struktur hifa jamur tempe dan jamur oncom? Hifa mana yang tidak memiliki sekat? 4. Bagaimana jumlah dan letak inti pada hifa jamur tempe?

5. Apakah inti sel memiliki selaput inti ? sel yang memiliki inti semacam ini di sebut apa ?

6. Jamur tempe nama spesiesnya Rhiizopus oligosporus , apa nama genusnya? Sebutkan jenis lain yang termasuk dalam genus ini !

7. Jamur tempe termasuk Zygomycota, sedangkan jamur oncom termasuk Ascomycota. Berdasarkan hasil pengamatanmu , perbedaan apa yang nampak antara kedua kelompok jamur tersebut?

Jawaban Pertanyaan

1. Hifa -> = Jamur multiselular yang memiliki sel-sel memanjang menyerupai benangbenang. 2. Miselium -> hifa yang membentuk cabang-cabang seperti anyaman.

3. Struktur jamur tempe dengan jamur oncom a. Jamur oncom = hifa tidak bersekat . b. Jamur tempe = sekat melintang

4. Jumlah hifa dan letak = jumlah hifa pada jamur tempe banyak sekali. Inti jamur tempe terletak pada hifanya yag tidak bersekat.

5. Inti sel memiliki selaput (membran) inti. Sel yang memiliki inti semacam ini disebut Eukariotik 6. Genus dari Rhizopus oligosporus adalah Rhizopus.

Spesies dari genus Rhizopus adalah Jamur Roti (Rhizopus stolonifer), Jamur Tempe (Rhizopus nigiricans), dan Rhizopus oryae.

7. Perbedaan jamur Zycomicota dan Ascomicota

Faktor pembeda Zycomicota Ascomicota Hifa Hifa tidak Bersekat Hifa Bersekat R eproduksi - Aseksual = pembentukan

sporangium

- Seksual = peleburan hifa

- Aseksual =membentuk konidiospora, tunas

Seksual = pembentukan spora

Badan buah Tidak ada - Askokarp

PEMBAHASAN LAIN

Praktikum kali ini mengenai analisis morfologi jamur tempe. Jamur tempe adalah salah satu mikroorganisme semi anaerob dan organism saprofit. Hal ini dapat dilihat akan kebutuhan jamur tempe akan udaradan summber

makanannya. Jamur tempe merupakan organism yang membutuhkan sedikit sekali udara dan sumber makanan yang berasal dari jasad mati, oleh karena itu jamur tempe dapat diissolasi pada media PDA (Potato Dextros Agar).

Jamur tempe ( Rhizopus oryzae) termasuk ke dalam genus Rhizopus dan Famili Mucoraceae. Pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan mikroskop dapat dilihat bahwa misellium dari jamur tempe ini tidak bersekat. Misellium yang tidak bersekat merupakan cirri utama dari family Mucoraceae. Jamur tempe ini terdiri dari beberapa bagian utama yaitu misellium atau yang sering disebut stolon jamur, sporongiophore,sporangium dan spora yang mennjadi orga verkembangbiakannya.

KESIMPULAN

Jamur tempe ( Rhizopus oryzae) merupaakan mikro organism semi anaerob dan organism saprofit. Jamur tempe memiliki cirri utama yaitu misellium nya tidak bersekat yang juga merupakan ciri utama dari family Mucoraceae. Jamur tempe terdiri dari misellium, sporangiophore, sporangium, dan spora yang menjadi alat perkembangbiakannya.

Sumber : http://jordyanalcaff.blogspot.com/2013/03/praktikum-jamur-tempe-rhizopus-orizae.html#ixzz2dAkYQKOq

1.Dalam sistem pengelompokan tumbuhan ada beberapa macam cara tergantung dari macam kelompoknya. Kelompok tumbuhan di bawah ini yang merupakan keanekaragaman tingkat jenis dalam satu genus, adalah ...

a.Aren, kelapa, pinang

b.Lengkuas, jahe, kunir

c.Kacang tanah, kacang panjang, kacang hijau

d.Jeruk bali, jeruk nipis, jeruk peras

e.Bawang merah, bawang daun, bawang putih

PEMBAHASAN

Pada keluarga palmae pada saat masih muda mempunyai bentuk fisik yang mirip, tetapi pada fase tertentu perkembangan mulai menunjukkan adanya perbedaan-perbedaan sehingga fase dewasa sudah jelas perbedaan bentuknya. Aren, kelapa, dan pinang berada dalam satu genus.

JAWABAN: A

2.Untuk memperbaiki tingkat kehidupan secara fisik, banyak teknologi yang digunakan oleh manusia di dalam prosesnya, salah satunya menggunakan teknologi hibridoma. Pada teknologi hibridoma terjadi peleburan 2 (dua) jenis sel, yaitu antara ...

a.Sel gamet dan sel ovum

b.Sel penghasil antibodi dan sel kanker

c.Sel gamet dan sel somatis

d.Sel penghasil antibodi dengan sel somatis

e.Sel gamet dan sel kanker

PEMBAHASAN

Sel yang berfungsi dalam sekresi hormon atau antibodi dihasilkan dalam jumlah kecil (sedikit), akan tetapi bila sel tersebut dilebur dengan sel kanker yang tidak dapat dikendalikan secara normal, maka produksi hormon atau antibodi akan meningkat.

JAWABAN: B

3.Dalam suatu ekosistem padang rumput dihuni oleh beberapa hewan, yaitu harimau, kelinci, ular, cacing. Jika populasi kelinci berkembang biak dengan cepat, maka dapat diperkirakan akan berakibat ...

a.Populasi harimau naik, populasi rumput naik

b.Populasi harimau turun, populasi rumput turun

c.Populasi harimau naik, populasi rumput turun

d.Populasi harimau turun, populasi rumput naik

e.Semua populasi di padang rumput jumlahnya tetap, kecuali jumlah kelinci bertambah

PEMBAHASAN

Dengan bertambahnya populasi kelinci maka jumlah rumput akan turun dan jumlah harimau semakin banyak karena harimau memakan kelinci.

JAWABAN: C

4.Kecambah yang ditempatkan dalam gelap akan lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan kecambah yang ditempatkan di tempat terang, hal ini ada hubungannya dengan aktivitas hormon ...

a.Filokalin

b.Florigen

c.Auksin

d.Sitokinin

e.gibberrelin

PEMBAHASAN

Auksin merupakan salah satu zat pengatur tumbuh yang penting bagi tumbuhan. Auksin antara lain berperan dalam proses perkembangan

akar baik akar tunggang maupun akar serabut. Selain itu, auksin juga berperanan dalam mendorong pembelahan sel, dalam proses diferensiasi jaringan, dan lain-lain. Sifat auksin yang mudah rusak/terurai karena penyinaran, sudah diketahui sejak Fritz Went melakukan eksperimennya Oleh sebab itu, para ilmuwan sekarang menganggap bahwa cahaya berdampak menghambat

pertumbuhan. Akan tetapi cahaya juga merangsang pembentukan klorofil sehingga kecambah yang ditumbuhkan di tempat gelap, sekalipun pertumbuhannya cepat atas dorongan auksin tetapi tak mampu membentuk klorofil sehingga akan mengalami etiolasi (tidak mampu berfotosintesis ) dan akhirnya akan segera mati.

Klasifikasi hormon tumbuhan berdasarkan fungsinya: a. Filokalin bersifat mendorong pertumbuhan daun b. Kaulokalin bersifat mendorong pertumbuhan batang c. Rhizokalin bersifat mendorong pertumbuhan akar.

d. Antakalin/Florigen bersifat mendorong proses pembentukan bunga

e. Asam traumalin berperan dalam mempercepat proses penyembuhan luka (regenerasi). f. Sitokinin bersifat mendorong pertumbuhan/pembelahan sel-sel di jaringan meristem. g. Giberellin bersifat mendorong perpanjangan batang.

JAWABAN: C

5.Jika dalam pengamatan Anda pada setetes air kolam di bawah mikroskop menemukan salah satu jenis alga, Anda menyimpulkan bahwa yang Anda amati adalah alga biru, dengan alasan ….

a.Memiliki dinding sel dan berkerak

b.Inti berselaput dan berpigmen

c.Bersel satu dan berbentuk batang

d.Berkoloni dan melakukan fragmentasi

e.Berbentuk benang dan memiliki pigmen fikosianin

PEMBAHASAN

Ciri dan sifat alga biru: - bersifat prokariotik

- ada yang bersel satu, ada yang bersel banyak (bentuk benang) - ada yang hidup soliter ada yang berkoloni

- mengandung pigmen fikosianin

- hidup di tempat lembab, air, ada juga sebagai endofit - merupakan vegetasi pionir

http://jordyanalcaff.blogspot.com/2013/03/praktikum-jamur-tempe-rhizopus-orizae.html#ixzz2dAkYQKOq

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, zat warna yang diolah secara biosorpsi oleh suatu biakan murni jamur mati Rhizopus sp adalah zat warna RGY 6 yang merupakan zat warna reaktif dengan kromofor

4) Beberapa bakteri memiliki bentuk yang berbeda dari bentuk umumnya bakteri seperti di atas, tetapi lebih mirip dengan struktur hifa dari jamur (fungi). Struktrur bakteri dalam

Kapas digunakan agar media tanam dapat ditumbuhi jamur merang hingga 3-4 kali panen. Pengomposan Media Tanam Jamur Tujuan tahap fermentasi/ pengomposan adalah untuk mengolah

Hasil penelitian pemanfaatan biji durian menjadi bahan baku tempe alternatif melalui proses fermentasi oleh jamur Rhizopus oligosporus dengan uji organoleptik yang

PENGARUH GERMINASI DAN KOMBINASI GERMINASI-ELISITASI MENGGUNAKAN JAMUR TEMPE TERHADAP KANDUNGAN PROKSIMAT DAN KARAKTERISTIK ADONAN KACANG KORO.. PEDANG (Canavalia

Setiap konfigurasi bahan memiliki 45 fitur yang terdiri dari momen magnetik dari setiap struktur (Tabel 3), posisi atom (Tabel 4), jumlah elektron dalam sistem,

Tabel 3 menunjukkan bahwa isolat S2A2 yang diberi senyawa peningkat kemampuan jamur endofit memiliki pertumbuhan diameter koloni yang maksimal yaitu 90 mm pada hari ke 4 dan berbeda

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,