• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN BIOlogi jamur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN BIOlogi jamur"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN BIOLOGI SMA I

JAMUR

Oleh :

Kelompok 7

1. Wiwik Septiani 34 2007 055

2.

Herlinawati

34 2007 034

3.

Widya Astuti

34 2007 050

4. Liana Yolinda 34 2007 036

5.

Supratno

34 2007 123

Kelas /Semester : A / V

Program Studi : Pendidikan Biologi Mata kuliah : Kajian Biologi SMA Dosen Pengasuh : Drs. Nizkon

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

(2)

BAB 1

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

1. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri umum Divisio dalam Kingdom fungi 2. Siswa dapat menjelaskan dasar pengelompokkan fungi

3. Siswa dapat membedakan berbagai golongan jamur berdasarkan morfologinya 4. Siswa dapat menjelaskan bentuk dan struktur jamur lewat gambar

5. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat jamur

6. Siswa dapat menjelaskan perkembangbiakan jamur lewat gambar

7. Siswa dapat membedakan spora vegetatif dan generatif berbagai golongan jamur 8. siswa dapat memberikan contoh peranan jamur yang menguntungkan dan yang

merugikan

(3)

BAB II URAIAN MATERI

Jamur ( fungi/cendawan) adalah kelompok besar jasad hidup yang termasuk kedalam dunia tumbuh-tumbuhan yang tidak mempunyai warna hijau (klorofil). Kelompok jasad ini kehidupannya dikenal sebagai :

1. Jasad yang safrofitis, yaitu jasad yang hidup dari jasad lain yang sudah mati ataupun dari sisa dan buangan. Seperti misalnya pada timbunan sampah, timbunan kotoran hewan, atau hewan yang sudah mati.

2. Jasad yang parasitis, yaitu jasad yang hidup dari jasad lain yang masih hidup. Seperti misalnya dapat menyebabkan penyakit ataupun mendatangkan kerugian.

A. CIRI-CIRI JAMUR

Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.

Cara Makan dan Habitat Jamur

Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.

a. Parasit obligat

Merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).

(4)

b. Parasit fakultatif

Adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.

c. Saprofit

Merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur

saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.

Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.

Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

Jamur memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Sel jamur bersifat eukariotik karena sel penyusunnya telah memiliki membran inti. 2. Struktur dan dinding sel jamur mirip seperti tumbuhan, namun komposisi kimiawinya

berbeda. Dinding sel jamur terdiri dari bahan kitin (chitine) yang merupakan polimer karbohidrat mengandung nitrogen.

3. Jamur memiliki sifat heterotrof.

4. Umumnya jamur merupakan organisme bersel banyak (multiseluler), tetapi ada juga yang bersel tunggal (uniseluler)

(5)

5. Reproduksi jamur dilakukan dengan pembentukan spora, baik melalui proses aseksual maupun seksual.

B. BENTUK DAN STRUKTUR JAMUR Struktur Tubuh

Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel misalnya khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.

Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.

Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.

Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi

haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat

menembus jaringan substrat.

Jamur mempunyai bentuk tubuh mulai dari yang sedarhana yaitu 1 sel atau uniseluler, kemudian bentuk serat atau filament sampai dengan bentuk yang lengkap, artinya sudah menyerupai jaringan lengkap seperti halnya tanaman biasa.

(6)
(7)

Bentuk-bentuk jamur tersebut yaitu :

1. Bentuk 1 sel atau uniseluler (A), misal yuang ditemukan pada ragi. Kemungkinan bahwa bentuk 1 sel ini akan berkembang menjadi 2 atau lebih setelah ada perbanyakan sel, sehingga bentuk seperti mata rantai yang tidak erat .

2. Kadang-kadang bentuk 1 sel tidak bulat atau bulat lonjong, tetapi bulat dengan tonjolan memanjang menyerupai akar (B) seperti yang ditemukan pada sitrida. Tonjolan yang menyerupai akar ini bukan akar sebenarnya, karena tidak berfungsi sebagai alat untuk menyerap makanan.

3. Bentuk filament sebenarnya merupakan untaian sel bulat memanjang, yang mungkin bercabang atau tidak. Filament yang nampak seperti serat kapas ini dinamakan hifa, sedang kumpulan hifa dinamakan miselia. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat. Hifa mungkin berbentuk panjang tanpa sekat atau septum (C) atau berbentuk panjang dengan sekat (D).

(8)

Gambar di bawah ini merupakan contoh gambar bentuk 1-sel

Pada dasarnya hifa terbagi atas dua macam berdasarkan fungsinya, yaitu sebagai berikut : a. Hifa vegetatif atau disebut hifa substrat yang tumbuh rebah di permukaan substrat.

Hifa ini menghasilkan enzim ekstraseluler dan berfungsi untuk menyerap nutrient. b. Hifa generatif atau disebut hifa udara (aerial hifa) karena tumbuh tegak ke atas.

Umumnya pada ujung hifa akan terbentuk struktur yang berfungsi sebagai alat generatif, yaitu spora atau konidia.

(9)
(10)
(11)

Jamur umumnya berukuran lebih besar dari bakteri, diameter selnya dapat berukuran 1-30 µm. Berdasarkan bentuk sel dan struktur yang menyusun tubuhnya jamur terbagi tiga, yaitu :

1. Khamir (Yeast atau Gist), khamir merupakan jamur bersel tunggal (uniseluler). Contoh khamir antara lain Saccharomyces cerevisiae yang berperan dalam pembuatan minuman beralkohol.

2. Kapang (Mold), kapang merupakan jamur yang selnay berbentuk filament. Filamen yang merupakan sel vegetatif tersebut dinamakan hifa.

3. Cendawan (Mushroom), cendawan merupakan jamur berfilamen dan membentuk tubuh buah yang besar sehingga dapast dilihat dengan mata tanpa bantuan alt. Contohnya jamur merang Volvariella volvaceae.

C. SIFAT-SIFAT JAMUR

Kehidupan jamur dapat menjadi jasad yang saprfitik ataupun jasad yang parasitik. Kehidupan jamur dilihat dari segi sifat kehidupan mikroba secara umum, jamur termasuk jasad yang heterotrofik. Artinya untuk keperluan kehidupannya mempunya ketergantungan sumber nutrien (zat/sumber makanan0 terutama untuk karbohidrat dari sumber lain yang sudah ada, misalnya dari kotoran/buangan, dari tanaman ataupun hewan yang sudah mati.

1. Saprofit

Pada umumnya jamur hidup secara safrofit yaitu memperoleh bahan makanan dari sisa organisme yang sudah mati/sampah. Contohnya yaitu Rhizopus, ragi

Kapang saprofit akan menghasilkan enzim ekstraseluler yang menguraikan molekul kompleks di luar sel menjadi molekul sederhana. Kelompok ini sangat penting karena berperan sebagai dekomposer dalam siklus biogeokimia.

Sebagian besar jamur saprofit mengeluarkan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahan-bahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.

(12)

2. Simbiosis

Kapang dapat membentuk hubungan simbiosis yang saling menguntungkan (mutualisme) dengan tanaman. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza (Rhizopogon sp.), yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken, dan yang menginfeksi berbagai akar tanaman hingga area penyerapan akar tanaman menjadi lebih luas.

3. Parasit

Jamur yang bersifat parasit memperoleh makanan langsung dari tubuh inangnya. Jenis jamur parasit yang menyerang tumbuhan biasanya mempunyai bentuk hifa khusus yang disebut haustoria. Contohnya yaitu jamur Phytophtora.

Kapang dapat bersifat patogen dan menimbulkan kerugian bila bersifat parasit. Secara umum penyakit yang ditimbulkan oleh jamur pada manusia disebut penyakit

mikosis. Beberapa kapang yang pada awalnya tidak bersifat pathogen dapat menimbulkan

infeksi serius pada saat tubuh dalam kondisi lemah. Infeksi yang demikian disebut infeksi oportunistik dan kapang penyebabnya dikenal sebagi kapang oportunistik.

Jamur dapat bersifat parasit obligat atau parasit fakultatif. Parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS). Sedangkan Parasit fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.

D. PERKEMBANGBIAKAN JAMUR Pertumbuhan dan Reproduksi

Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi ada pula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora

(13)

aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.

Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.

(14)
(15)
(16)
(17)

E. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN JAMUR

Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut.

1. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.

2. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.

3. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir.

4. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.

5. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.

Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.

a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakitrebah semai.

b. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.

Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.

e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.

Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.

(18)

Peranan yang menguntungkan

a. Di bidang pertanian dan kehutanan

- organic tanah. Sebagian besar datng dari hhasil perombakan atau penguraian jatuhan daun, sisa tanaman atau hewan serta bahan-bahan lainnya yang jatuh kepermukaan tanah oleh mikroba, khususnya oleh jamur.

- Kehadiran beberapa jenis jamur di dalam akar tanaman dengan membentuk mikoriza, yaitu asosiasi kehidupan antara jamur dengan tanaman tersebut. Karena dengan adanya jamur maka proses penguraian senyawa di dalam tanah yang dapat dihisap oleh akar semakin meningkat.

b. Di bidang bahan makanan

Membnatu dallm proses fermentasi bahan makanan secara mikrobiologis oleh jamur. Seperti tempe, oncom, tauco, jenis minuman seperti brem, tuak, bir dan lainnya.

c. Di bidang industri

Sebagai bahan pembuat ragi, keju, bahan makanan dan minuman lainnya, serta pembuatan beberapa senyawa kimia.

d. Di bidang farmasi

Sebagai bahan pembuatan obat-obatan.

Peranan yang merugikan

Biasanya berupa penyakit yang menyerang tumbuhan, hewan dan manusia.

Pada jamur yang menyerang manusia pada bagian-bagian tubuh tertentu maka dinamakan:

- Mikosis sistemik, kalau yang diserang adalah bagian dalam organ tubuh. - Mikosis subkutan, kalau bagian tubuh yang diserang seperti kulit dan tulang. - Mikosis oportunis, kalau bagian tubuh yang diserang adaalah saluran pencernaan. - Mikosis kulit, kalau bagian tubuh yang diserang adalah permukaan kulit.

- Mikosis superfisisal, kalau bagian tubuh yang diserang hanya pada tempat terbatas, misalnya pangkal rambut.

(19)

Suatu jenis jamur penyakit mengenai tubuh, akan terjadi di dalam beberapa tahap, yaitu: 1. Kontaminasi, misalnya oleh spora ataupun bagian-bagian hifa/miselia jamur yang terbawa oleh udara, air ataupun sentuhan penderita.

2. Kolonisasi, yaitu mulai tumbuh dan berkembangnya spora/miselia jamur pada tempat terbatas pada tubuh.

3. Parasitisasi, yaitu timbulnya daya-menyakit akibat adanya pertumbuhan jamur pada tubuh.

F. KLASIFIKASI JAMUR

Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generatif.

JAMUR DIBAGI MENJADI 6 DIVISI :

1 MYXOMYCOTINA (Jamur lendir)

• Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana. • Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:

- fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti amuba, disebut plasmodium

- fase tubuh buah

• Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora kembara yang disebut myxoflagelata.

Contoh spesies : Physarum polycephalum

2 OOMYCOTINA

• Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung banyak inti.

• Reproduksi:

(20)

dan konidia.

- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru. Contoh spesies:

a. Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga darat maupun serangga

air.

b. Phytophora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang.

3 ZYGOMYCOTINA

• Tubuh multiseluler.

• Habitat umumnya di darat sebagai saprofit. • Hifa tidak bersekat.

• Reproduksi:

- Vegetatif: dengan spora.

- Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan menghasilkan zigospora

yang nantinya akan tumbuh menjadi individu baru.

Contoh spesies:

a. Mucor mucedo : biasa hidup di kotoran ternak dan roti.

b. Rhizopus oligosporus : jamur tempe.

4 ASCOMYCOTINA

• Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi se lul er.

• Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.

• Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).

• Reproduksi:

- Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas, pada yang multiseluler membentuk spora dari konidia.

- Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan askospora. Contoh spesies:

(21)

sehari-hari dikenal sebagai ragi.

- berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol.

- mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan proses fermentasi.

2. Neurospora sitophila:

jamur oncom.

3. Peniciliium noJaJum dan Penicillium chrysogenum

penghasil antibiotika penisilin.

4. Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti

berguna untuk mengharumkan keju.

5. Aspergillus oryzae

untuk membuat sake dan kecap.

6. Aspergillus wentii

untuk membuat kecap

7. Aspergillus flavus

menghasilkan racun aflatoksin Þ hidup pada biji-bijian. flatoksin salah satu penyebab kanker hati.

8. Claviceps purpurea

hidup sebagai parasit padabakal buah Gramineae.

5 BASIDIOMYCOTINA

• Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai badan penghasil spora.

• Kebanyalcan anggota spesies berukuran makroskopik. Contoh spesies:

1. Volvariella volvacea :

jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan

2. Auricularia polytricha :

jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan

3. Exobasidium vexans :

(22)

blister blight.

4. Amanita muscaria dan Amanita phalloides:

jamur beracun, habitat di daerah subtropis

5. Ustilago maydis :

jamur api, parasit pada jagung.

6. Puccinia graminis :

jamur karat, parasit pada gandum

6. DEUTEROMYCOTIN

Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian karena pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif.

Contoh : Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan

Monilia sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yang berupa askus

namanya diganti menjadi Neurospora sitophila dimasukkan ke dalam Ascomycotina. Banyak penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) disebabkan oleh jamur dari golongan ini, misalnya :Epidermophyton fluocosum penyebab penyakit kaki atlit,

Microsporum sp., Trichophyton sp. penyebab penyakit kurap.

MIKORHIZA

Mikorhiza adalah simbiosis antara jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi, jamur yang dari Divisio Zygomycotina, Ascomycotina dan Basidiomycotina.

LICHENES / LIKENES

Likenes adalah simbiosis antara ganggang dengan jamur, ganggangnya berasal dari ganggang hijau atau ganggang biru, jamurnya berasal dari Ascomycotina atau

Basidiomycotina. Likenes tergolong tumbuhan pionir/vegetasi perintis karena mampu hidup di tempat-tempat yang ekstrim.

Contoh :

• Usnea dasypoga • Parmelia acetabularis

(23)

Berbagai macam jamur mempunyai ciri-ciri seperti spora seksual dan struktur tubuh buah dengan tahap-tahap seksual dalam daur hidupnya. Oleh karena itu, berdasarkan pada cara dan ciri reproduksinya, jamur dikelompokkan dalam empat kelas, yaitu :

Zygomycota Ascomycota Basidiomycota Deuteromycota

1. Zygomycota

Nama Zygomycota berasal dari jenis perbanyakan diri seksual, terutama pada pembentukan zigospora. Zigospora terjadi karena peleburan dua gametangium yang menghubungkan kedua hifa induk seperti jembatan penghubung.

Sekitar 600 spesies jamur telah diidentifikasi masuk ke dalam divisio Zygomycota. Sebagian besar mereka merupakan organisme darat yang hidup di tanah atau pada tumbuhan dan hewan yang membusuk. Ada di antaranya yang membentuk mikorhiza, yaitu asosiasi saling menguntungkan antara jamur-jamur dari divisio ini dengan tumbuhan tinggi.

Ciri-ciri jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah: a. Biasa hidup sebagai saprofit

b. Miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti pipa atau buluh.

c. Dinding sel terdiri atas kitin, tidak memiliki zoospore sehingga sporanya merupakan sel-sel yang berdinding. Spora inilah yang tersebar kemana-mana.

d. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari sporangium yang telah pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya membentuk sporangium. Sporangium berisi spora, spora yang terhambur inilah yang akan tumbuh menjadi miselium baru.

e. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan hifa, yaitu hifa jntan dan hifa betina. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan isi selnya. Hifa betina adalah hifa yang menerima isi selnya. Perkembangbiakan ini dilakukan dengan

(24)

gametangium yang sama bentuknya(hifa jantan dan hifa betina) yang mengandung banyak inti . selanjutnya gametangium mengadakan kopulasi.

Beberapa contoh jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah sebagai berikut :

a. Murcor mucedo, hidup sebagai saprofit pada sisa tumbuhan dan hewan, misalnya kotoran hewan dan roti busuk. Dari miselium pada substratnya muncul benang-benang tegak dengan sporangium pada ujungnya. Sporangium ini dapat menunjukakan gerak fototrofi, yaitu gerak tumbuh membengkoknya sporangium kea rah datangnya cahaya. Sporangium berisi spora, jika sporangium sudah matang akan pecah sehingga spora akan tersebar keluar. Spora akan tumbuh menjadi miselium baru. Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan gametangium.

b. Mucor javanicus, berperan dalam pembuatan tapai karena jamur ini terdapat pada ragi tapai. Jamur ini termasuk makhluk hidup yang mempunyai daya untuk mengubah tepung menjadi gula.

c. Rhizopus sp., yang terdapat pada ragi tempe ini mempunyai daya untuk memecah putih telur dan lemak. Oleh karena itu ia berperan dalam pembuatan temped an oncom putih. Jamur tempe mempunyai hifa yang bergun untuk menyerap makanan dari kacang kedelai. Dalam waktu dua sampai tiga hari, kumpulan hifa tersebut akan membungkus kedelai yang kemudian disebut tempe. Selain pada tempe, jamur ini juga dapat tumbuh ditempat-tempat yang lembab.

2. Ascomycota

Lebih dari 600.000 spesies Ascomycota telah dideskripsikan. Tubuh jamur ini tersusun atas miselium dengan hifa bersepta. Pada umumnya jamur dari divisio ini hidup pada habitat air bersifat sebagai saproba atau patogen pada tumbuhan. Akan tetapi, tidak sedikit pula yang hidup bersimbiosis dengan ganggang membentuk Lichenes (lumut kerak).

(25)

a. Dapat menghasilkan askospora (spora askus) yang merupakan spora hasil reproduksi seksual. Sedangkan, reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk konidium. Konodium dapat berupa kumpulan spora tunggal atau berantai. Konidium merupakan hifa khusus yang terdapat pada bagian ujung hifa penyokong yang disebut konidiofor.

b. Ada yang uniseluler dan ada pula yang multiseluler.

c. Dari cara hidupnya ada yang saprofit, parasit, bahkan dapar bersimbiosis.

Di antara Ascomycota ada yang bersel tunggal, bersel banyak membentuk miselium dan ada pula yang membentuk tubuh buah. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut.

a ) Bersel satu

Saccharomyces cerevisiae, dikenal sebagai ragi atau yeast. b ) Bersel banyak membentuk miselium

1) Aspergillus oryzae, untuk melunakkan adonan roti. 2) A. wentii, bermanfaat dalam pembuatan kecap.

3) Penicillium notatum, P.chrysogeum menghasilkan antibiotik penisilin.

4) Neurospora crassa, diperoleh dari oncom merah atau tongkol jagung rebus, digunakan untuk penelitian sitogenetika.

c ) Membentuk tubuh buah

Xylaria dan Nectaria, tubuh buah besar, hidup saprofit pada kayu yang membusuk.

Dari berbagai pengamatan secara teliti terhadap jamur tidak semua dapat diketahui cara reproduksi seksualnya. Jamur-jamur yang seperti ini untuk sementara digolongkan ke dalam Deuteromycota (Fungi Imperfecti = Jamur tidak sempurna). Jika suatu saat diketahui fase seksualnya, maka jamur itu digolongkan sesuai dengan alat perkembangbiakan seksualnya. Contohnya jamur Monilia sithophila (jamur oncom),

(26)

setelah diketahui fase seksualnya membentuk askospora, maka digolongkan ke dalam Divisio Ascomycoya dan diberi nama Neurospora sithophila

Genus Saccharomyces

Ciri-ciri genus saccharomyces, yaitu : Tidak memiliki hifa seperti jamur yang lain. Tubuhnya terdiri atas sel bulat atau oval.

3. Saccharomyces dapat berkembang biak secara seksual dan aseksual.

Spesies yang terkenal dari genus Saccharomyces ini adalah jenis Saccharomyces cerevisiae. Sel-sel Saccharomyces cerevisiae dapat bertunas sehingga membentuk rantai sel yang menyerupai hifa atau hifa semu.

Perkembangbiakan aseksual Saccharomyces cerevisiae diawali dengan menonjolnya dinding sel ke luar membentuk tunas kecil. Tonjolan membesar dan sitoplasma mengalir ke dalamnya sehingga sel menyempit pada bagian dasarnya. Selanjutnya nukleus dalam sel induk membelah secara mitosis dan satu anak inti bergerak ke dalam tunas tadi. Sel anak kemudian memisahkan diri dari induknya atau membentuk tunas lagi hingga membentuk koloni. Dalam keadaan optimum satu sel dapat membentuk koloni dengan 20 kuncup.

Perkembangbiakan seksual terjadi jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan. Pada prosesnya, sel Saccharomyces cerevisiae berfungsi sebagai askus. Nukleusnya yang diploid (2n) membelah secara meiosis, membentuk empat sel haploid (n). Inti-inti haploid tersebut akan dilindungi oleh dinding sel sehingga mem-bentuk askospora haploid (n). Dengan perlindungan ini askospora lebih tahan terhadap lingkungan buruk. Selanjutnya, empat askospora akan tumbuh dan menekan dinding askus hingga pecah, akhirnya spora menyebar. Jika spora jatuh pada tempat yang sesuai, sel-sel baru akan tumbuh membentuk tunas, sebagaimana terjadi pada fase aseksual. Dengan demikian Saccharomyces cerevisiae mengalami fase diploid (2n) dan fase haploid (n) dalam daur hidupnya.

(27)

3. Basidiomycota

Ciri-ciri jamur basidiomicota, yaitu :

a. Alat reproduksi generatifnya berupa basidium sebagai badan penghasil spora. b. Kebanyakan anggota spesies berukuran makroskopik.

c. Umumnya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk hidup, misalnya pada batang pohon yang mati.

d. Basidiomycota adalah jamur multiseluler yang hifanya bersekat.

e. Reproduksi terjadi secara aseksual maupun seksual . reproduksi aseksual adalah dengan membentuk spora konidia, tetapi jarang terjadi. Reproduksi seksual terjadi melalui perkawinan antara hifa yang berbeda jenis menghasilkan spora seksual (spora generatif) yaiti spora basidium (basidiopora).

Contoh spesies:

• Volvariella volvacea : jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan

• Auricularia polytricha : jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibididayakan.

• Exobasidium vexans : parasit pada pohon teh, penyebab penyakit cacar daun teh atau blister blight.

• Amanita muscaria dan Amanita phalloides: jamur beracun, habitat di daerah subtropics

• Ustilago maydis : jamur api, parasit pada jagung.

• Puccinia graminis : jamur karat, parasit pada gandum

4. Deuteromycota

Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian karena pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara reproduksi seksualnya.

Adapun ciri-ciri dan sifat deuteromycota yaitu : a. Tubuhnya mikroskopis

b. Hifanya bersekat-sekat

c. Bersifat saprofit pada sisa-sisa makanan atau sampah, dan juga bersifat parsit d. Reproduksi dilakukan secara seksual saja.

(28)

Beberapa contoh jamur deuteromycota :

 Candida albicans, bentuk tubuh seperti ragi dan hidup sebagai parasit.  Epidermophyton floocosum, menyebabkan penyakit kaki atlet (tinea pedis)

 Helminthosporium aryzae, hidup sebagai parasit dapat merusak kecambah dan buah serta menimbulkan noda-noda berwarna hitam pada daun inangnya.  Microsporum dan Trichophyton, menyebabkan penyakit kurap.

 Sclerothium rolfsie, menyebabkan penyakit busuk pada tanaman budidaya.

Tabel klasifikasi jamur

Kelas Bentuk / sifat

Phycomycetes Ascomycetes Basidiomycetes Deuteromycetes

Jamur pembentuk sporangium atau jamur alga karena bentuk dan sifatnya banyak menyerupai alga.

Jamur pembentuk askus atau jamur yang menyerupai kantung. Jamur pembentuk basidium

Jamur imperfek yaitu kelompok jamur yang cara-cara perkembangbiakan seksualnya belum diketahui.

BAB III EVALUASI

1. Jamur tidak memiliki kormus, tetapi hanya memiliki .... a. talus b. daun c. akar d. batang e. cabang jawaban: A

2. Salah satu ciri utama kelompok fungi, adalah bahwa tubuhnya tersusun dari hifa, kecuali pada anggota divisi ...

A . Ascomycotina B . Basidiomycotina

(29)

C . Deuteromycotina D . Zigomycotina E . Oomycotina Kunci : A

3. Kumpulan benang-benang halus pada jamur disebut .... a. sporangium b. askospora c. miselium d. basidiospora e. spora Kunci : C

4. Jamur yang ada di darat dapat menghasilkan spora yang terbentuk dari sel-sel khusus yang disebut ....

a. sorus d. askus

b. hifa e. basidium

c. miselium Kunci : B

5. Jamur dapat berkembang biak secara aseksual dengan membentuk .... a. konidium b. sporangium c. gemma d. sorus e. hifa Kunci : B

6. Spora yang dapat bergerak di dalam air dengan menggunakan flagel disebut .... a. oospora

b. sporangium

c. gemma d. zoospora

(30)

Kunci : E

7. Salah satu contoh jamur Zygomycota adalah .... a. jamur tempe b. jamur ragi c. jamur merang d. jamur kuping e. jamur tapai Kunci : A

8. Dinding sel pada jamur Zygomycota mengandung zat .... a. sitokitin b. kitin c. selulosa Kunci : B d. tanduk e. fiositin

9. Di bawah ini yang bukan merupakan perkembangbiakan jamur secara aseksual adalah .... a. fragmentasi b. pembentukan konidia c. Pertunasan d. pembentukan spora e. peleburan sel Kunci : A

10. Perbedaan yang paling menonjol antara Zygomycota dan Oomycota adalah …. a. pencernaan makanannya

b. reproduksi aseksualnya c. reproduksi seksualnya

d. struktur hifanya e. jawaban c dan d benar kunci : E

(31)

11. Jamur yang bersifat makroskopik biasanya termasuk dalam divisi jamur .... a. Ascomycota b. Basidiomycota c. Deuteromycota d. Zygomycota e. Myxomicota Kunci: B

12. Di bawah ini yang bukan merupakan jamur dari divisi Basidiomycota adalah .... a. jamur beracun b. jamur tiram c. jamur tempe Kunci : E d. jamur pinisilin e. jamur kuping

13. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri jamur Basidiomycota adalah .... a. hifa bersekat melintang

b. reproduksi seksual menghasilkan basidium

c. reproduksi aseksual dengan konidia

d. merupakan jamur makroskopik e. jamur ganoderma

Kunci : D

14. Penyakit kaki atlet disebabkan oleh jamur dari divisi .... a. Deuteromycota b. Basidiomycota c. Ascomycota d. Zygomycota e. Phicomycota Kunci : A

(32)

a. bebas atau mandiri d. parasit

b. saprofit e. autotrof

c. Bersimbiosis Kunci : B

(33)

Soal Essay

1. Coba jelaskan reproduksi fungi dan jamur protista?

Fungi melakukan reproduksi dengan 2 cara, yaitu :

1. Reproduksi secara aseksual, terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniseluler, serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada jamur multiseluler.

2. Reproduksi secara seksual, dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan secara singami. Singami terdiri dari 2 tahap, yaitu tahap plasmogami (penyatuan plasma sel) dan tahap kariogami (penyatuan inti sel).

Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur mirip fungi, tetapi gerakan pada fase vegetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak berklorofil, struktur membran jamur ini mirip ganggang.

Apa ciri jamur(fungi) sejati?

Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.

1. Struktur Tubuh

Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.

Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya

(34)

mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.

Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.

2. Cara Makan dan Habitat Jamur

Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. a. Parasit obligat

Merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).

b. Parasit fakultatif

Adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.

c. Saprofit

Merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya. Cara hidup jamur

(35)

lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.

Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

2. Pertumbuhan dan Reproduksi

Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.

Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.

3. Peranan Jamur

Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan.

(36)

3. Mengapa jamur tumbuh subur di musim hujan ?

Fenomena pergantian musim kemarau ke hujan dalam waktu yang begitu singkat menyebabkan kelembaban udara meningkat cepat. Kondisi yang demikian sangat disukai oleh jamur, karena jamur menyukai tempat-tempat yang lembab. salah satu faktor yang mempercepat perkembangan dan penyebaran jamur adalah adanya percikan air hujan, karena dengan adanya percikan air hujan tersebut spora-spora akan mudah berpindah. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. spora inilah yang dapat dapat digunakan untuk menghasilkan keturunan baru tanpa perlu bergabung dengan sel reproduksi yang lain.

4. Bagaimana cara jamur mendapatkan makanannya ?

Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas. Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya jamur merang, jamur tiram, dan jamur kuping.

Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau

septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan

kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.

Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.

(37)

Cara Makan dan Habitat Jamur

Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.

a. Parasit obligat, merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).

b. Parasit fakultatif, adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.

c. Saprofit, merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.

Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

(38)

5. Pengertian dari askospora dan konidiospor ?

Secara alamiah, jamur dapat berkembang biak dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan seksual. Secara aseksual dilakukan dengan pembelahan, yaitu dengan cara sel membagi diri untuk membentuk dua sel anak yang serupa, penguncupan, yaitu dengan cara sel anak yang tumbuh dari penonjolan kecil pada sel inangnya atau pembentukan spora. Spora aseksual ini berfungsi untuk menyebarkan speciesnya dalam jumlah yang besar dengan melalui perantara angin atau air. Ada beberapa macam spora aseksual, di antaranya seperti berikut.

a. Konidiospora, merupakan konidium yang terbentuk di ujung atau di sisi hifa.

Ada yang berukuran kecil, bersel satu yang disebut mikrokonidium, sebaliknya konidium yang berukuran besar dan bersel banyak disebut makrokonidium.

b. Sporangiospora, merupakan spora bersel satu yang terbentuk dalam kantung

yang disebut sporangium, pada ujung hifa khusus.

Perkembangbiakan jamur secara seksual dilakukan dengan peleburan inti sel/nukleus

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Abdul dkk. 2008. Dan Alampun Bertasbih Merasakan Kebesaran Allah Via

Biologi.Balai pustaka : Jakarta.

Lupita, Dessiana. 2009. Zygomycota.

http://dessiana lupita.blog spot.com/2009/10/zygomycota.html

Suriawiria, Unus. 1986. Pengantar Untuk Mengenal Dan Menanam Jamur. Penerbit ANGKASA : Bandung.

Gambar

Gambar di bawah ini merupakan contoh gambar bentuk 1-sel

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian serta hasil analisis yang penulis uraikan pada bab sebelumnya, maka penulis akan mencoba untuk menarik kesimpulan mengenai Analisis Sistem Pengendalian

(guru fisika MA Al-Hadi Girikusuma, Mranggen, Demak), selama ini buku atau modul fisika yang digunakan di MA Al-Hadi Girikusuma, Mranggen, Demak hanya sebatas modul yang

Bahkan untuk wilayah hulu Sungai Sekadau yang mencakup Kecamatan Nanga Mahap dan Nanga Taman, sebaiknya pengembangan perkebunan kelapa sawit sama sekali tidak

Variabel ini diukur dengan rasio lancar (Current Ratio), yang menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban lancar. Variabel dependen dalam penelitian ini

Galur IPB019015 memiliki bobot buah total per tanaman lebih besar dibandingkan dengan Lembang I, namun tidak berbeda dengan Gelora, Tit Super, Tombak dan

Siswa Baru adalah peserta didik pada PAUD Formal, jenjang pendidikan dasar dan menengah yang masuk pada tingkat pertama di setiap jenjang pendidikan, sedangkan mahasiswa

Pelayanan yang dapat dilayani di kamar jenazah R" "inar Kasih T#raja menurut asal  jenazah adalah pelayanan jenazah yang berasal dari dalam atau jenazah purna pasien

Dari jumlah hasil tangkapan yang semakin menurun dapat dikatakan bahwa alat tangkap bubu banbu tidak efisien untuk digunakan, teknologi bubu besi yang telah diperbaiki