• Tidak ada hasil yang ditemukan

7. BAB VII REPRODUKSI SEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "7. BAB VII REPRODUKSI SEL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN

BIOLOGI

BAB VII REPRODUKSI SEL

Dra. Ely Rudyatmi, M.Si.

Dra. Endah Peniati, M.Si.

Dr. Ning Setiati, M.Si.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

(2)

1 Kompetensi Inti Guru (KI)

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu

Kompetensi Guru Mata pelajaran (KD)

Memahami lingkup dan kedalaman biologi sekolah

Pada dasarnya reproduksi sel bertujuan untuk menambah jumlah dan jenis sel,

atau membentuk sel-sel lain dengan tujuan tertentu. Reproduksi sel dilakukan dengan

mengadakan pembelahan pada sel yang sudah ada. Ada tiga cara pembelahan , yaitu

amitosis, mitosis, dan meiosis.

A. PEMBELAHAN AMITOSIS

Pembelahan amitosis merupakan pembelahan sel yang didahului oleh

pembentukan benang spindel. Jadi pembelahan amitosis adalah pembelahan sel secara

langsung atau disebut juga dengan pembelahan sederhana. Inti membelah menjadi dua

bagian, langsung didistribusikan pada sel anak diikuti dengan pembelahan sitoplasma

dan membran sel. Pembelahan secara langsung ini, biasanya terjadi pada makhluk hidup

bersel satu (uniseluler) atau pada prokariota (Amoeba, Paramecium, Alga biru dll). sifat

sel anaknya identik dengan sel induknya.

Contoh pembelahan ini terjadi pada bakteri, Amoeba, Paramecium, atau alga biru.

(3)

2

B. PEMBELAHAN MITOSIS

Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel yang tidak langsung, yaitu

melalui tahapan profase, metafase, anafase, dan telofase (PMAT).

Ciri-ciri pembelahan yaitu: terjadi pada pembelahan sel tubuh (somatis), bertujuan untuk

pertumbuhan dan regenerasi, menghasilkan dua sel anak yang identik dengan sel induk

semula (diploid menjadi diploid/haploid menjadi haploid), berlangsung dalam satu kali

PMAT

Tahap-Tahap Pembelahan Mitosis

1. Profase :

Tahap ini berlangsung paling lama dan paling banyak memerlukan energi. Pada tahap ini

terjadi peristiwa sebagai berikut:

a. benang kromatin menjadi kromosom,

b. kromosom mengganda menjadi dua kromatid tetapi masih melekat dalam satu

sentromer

c. membran inti dan nukleolus lenyap

d. sentrosom memisah menjadi dua sentriole dan menuju ke arah dua kutub

berlawanan,

(4)

3 2. Metafase : Pada fase ini kromosom tampak

paling jelas terlihat. memerlukan energi

terkecil dan waktu yang paling singkat.

a. kromosom berjajar pada bidang ekuator;

b. sentromer kromosom berikatan dengan

kinetokor yang berhubungan dengan

benang spindel.

3. Anafase :

Pada tahap ini terjadi peristiwa sebagai berikut:

a. sentromer membelah,

b. benang spindel menarik kromosom menuju

kutub sel yang berlawanan.

4. Telofase :

Pada tahap ini terjadi peristiwa sebagai berikut:

a. Kromosom berubah menjadi benang

kromatin

b. Membran inti dan nukleolus terbentuk

kembali

c. Terjadi sitokinesis (pembagian sitoplasma)

sehingga dihasilkan dua sel yang identik

dengan sel semula

Siklus Sel

Di antara mitosis pertama dan mitosis berikutnya terdapat interfase. Saat interfase sel

tidak membelah tetapi aktif melakukan metabolisme untuk pertumbuhan dan

pembentukan energi untuk pembelahan mitosis berikutnya. Interfase tidak termasuk

(5)

4

a. G1 (gap 1) : merupakan akhir mitosis dan awal sintesis (presintesis), pada fase ini sel

mulai tumbuh membesar

b. S (sintesis) : terjadi duplikasi organel dan sintesis DNA, pada tahap ini sel aktif

melakukan metabolisme, tumbuh, dan berkembang

c. G2 (gap2) : merupakan akhir fase sintesis (postsintesis) dan awal dari mitosis

berikutnya

Tahapan pembelahan di atas berulang terjadi sampai tujuan pembelahan selesai. Setelah

selesai melakukan pembelahan mitosis, sel akan memasuki tahapan interfase, dilanjutkan

mitosis lagi, dan seterusnya.

Cantoh kasus yang melibatkan terjadinya pembelahan mitosis adalah peristiwa

penyembuhan luka (regenerasi), sel akan berhenti membelah manakala luka telah

sembuh. Itulah salah satu kehebatan sel. Tahu kapan harus membelah, dan tahu kapan

harus berhenti. Sel yang tahu diri untuk berhenti dari pembelahan akan masuk ke fase G0

atau fase stationer. Pada tahap ini sel tidak akan melakukan pembelahan. Jika terjadi luka,

sel segera memasuki fase G1 untuk melakukan pembelahan.

Pada kasus tertentu sel tumor atau kanker pertumbuhan sel tidak terkontrol, harusnya

masuk G0 tetapi tetap masuk ke G1.

Perhatikan perbedaan mendasar pada mitosis sel hewan dan tumbuhan di bawah ini.

(6)

5 Pada pembelahan mitosis tumbuhan tidak dijumpai adanya sentrosom, tahapan

pembelahan inti sama dengan yang terjadi pada sel hewan. Pembelahan sitoplasma tidak

sama dengan sel hewan yang dimulai dengan terjadinya pelekukan membran sel di

daerah ekuatorial, tetapi dimulai dengan terbentuknya fragmoplas pada daerah

ekuatorial yang merupakan inisial dinding sel yang akan memisahkan kedua sel anak.

C. PEMBELAHAN MEIOSIS

Pembelahan meiosis merupakan pembelahan sel yang terjadi dalam dua tahap

yang berurutan. Ciri-ciri pembelahan ini setiap sel kromosom dibagi menjadi dua,

sehingga dikenal dengan pembelahan reduksi. Sel anak hasil pembelahan mempunyai

jumlah kromosom setengah dari kromosom sel induknya. Pembelahan terjadi dua kali

secara berturut-turut tanpa dselingi dengan interfase (fase intirahat). Terjadi pada alat

reproduksi/gametogonium pada saat gametogenesisi (pembentukan gamet).

Tujuan dari Pembelahan Meiosis

a. Mereduksi kromosom (mengurangi jumlah kromosom)

b. Membentuk gonad/ gametogenesis

c. untuk mempertahankan jumlah kromosom zigot setiap individu sama dengan individu kedua

induknya

Ciri-ciri Pembelahan Meiosis

a. Berlangsung pada organ genetalia (organ reproduksi)

b. Menghasilkan empat sel anakan

c. Terjadi dua kali pembelahan yaitu, Meiosis I dan Meiosis II

d. Tidak diselingi dengan interfase (fase istirahat)

e. Sel anak mempunyai separuh jumlah kromosom dari jumlah kromosom induknya

(reduksi)

(7)

6

Tahapa-tahap Pembelahan Meiosis

Meiosis I

Meiosis I terbagi empat (Profase I – Metafase I – Anafase I – Telofase I)

1) Profase I

Profase I dibagi menjadi beberapa tahap, diantaranya :

· Leptonema adalah benang-benang kromati menebal menjadi kromosom

· Zigonema adalah tiap kromosom homolog bergandengan, dan tiap pasang kromosom

homolog disebut dengan bivalen

· Pakinema adalah tiapa bagian dari kromosom homolog mengganda, tetapi masih dalah

ikatan 1 sentromer sehingga membentuk tetrad

· Diplonema adalah kromatid dari tiap belahan kromosom memendek dan membesar,

serta tampak saling menjauhi tetapi tetap terikat bersama oleh kiasmata (terjadinya

pindah silang (crossing over)).

· Diakinesis adalah kromatid masih melanjutkan gerakan untuk salaing menjauhi dan

kiasmata mulai bergerak kearah ujung-ujung kromosom, kemudian sentrososm

membentuk 2 sentriol yang masing-masing membentuk benang spindle atau benang

gelondong pembelahan. Satu sentriol bergerak kearah kutub yang berlawanan

sendangkan yang satunya llagi tetap pada posisi semula. Nukleoplasma (membran inti)

dan nukleolus (anak inti) menghilang.

2) Metafase I

Setiap tedrad, berada pada bidang metaphase atau dataran metaphase

3) Anafase I

Tiap-tiap tetrad memisahkan diri dari pasangannya, kemudian bergerak kearah kutub

yang berlawanan. Sentromer belum membelah.

4) Telofase I

Tiap-tiap tetrad makin mendekatai kutub, membran inti dan nukleoplasma muncul

kembali, terbentuknya bidang pembelahan pada bagia tengah sel, kromatid meregang

dan membentuk benang-benang kromatin, serta terbentuknya dua sel anak yang

(8)

7

Meiosis II

1. Profase II

Sentrosom membentuk 2 sentriol yang letaknya berlawanan ktub, yang dihubungkan oleh

benang spindle.

Nukleoplasma dan nukleus hilang

Kromatin berubah kromosom yang dijerat oleh benang spindle atau benang gelendong

2. Metafase II

a. Kromosom berada pada bidang equator

b. Kromatid bergandengan (berkelompok) dua-dua

c. Sentromer belum membelah

3. Anafase II

· Tiap-tiap tetrad memisahkan diri dari pasangannya, kemudian bergerak kearah kutub yang

berlawanan.

4. Telofase II

a. Kromatid berkumpul pada kutub pembelahan, kemudian berubah menjadi kromatin

b. Nukleoplasma dan nukleus terbentuk lagi

c. Pada akhir pembelahan meiosis II, terbentuk empat sel yang masing-masing sel

mengandung separuh dari kromosom induknya.

Sekarang coba perhatikan Gambar di bawah ini

(9)

8 (Bracegirdle B and P.H.Miles 1971)

Perbedaan antara pembelahan Mitosis dengan Mieosis :

No. Kriteria Perbedaan Mitosis Meiosis

1. Lokasi pembelahan Sel-sel tubuh Pada alat kelamin (Sel miko

Satu sel induk menghasilkan 4 sel anak

4. Jumlah kromosom

anak

Diploid (2n) (Pembelahan equasi)

Haploid (n) (pembelahan reduksi)

5. Pindah silang Tidak terjadi Terjadi pada profase I

6. Komponen genetik Sama dengan induk Berbeda dengan induk

7. Tujuan Pertumbuhan dan

regenerasi sel

Gambar

Gambar    Pembelahan meiosis pada sel hewan dan sel tumbuhan

Referensi

Dokumen terkait

Bahkan untuk wilayah hulu Sungai Sekadau yang mencakup Kecamatan Nanga Mahap dan Nanga Taman, sebaiknya pengembangan perkebunan kelapa sawit sama sekali tidak

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer, dan pegawai lainnya untuk dapat menunjang

dan eliminasi bahan obat  bagian obat yang terikat protein plasma tidak dapat berdifusi dan pada umumnya tidak mengalami biotransformasi & eliminasi  hanya bentuk

Siswa Baru adalah peserta didik pada PAUD Formal, jenjang pendidikan dasar dan menengah yang masuk pada tingkat pertama di setiap jenjang pendidikan, sedangkan mahasiswa

Pada tahap Pelaksanaan beberapa tindakan yang dilakukan adalah: (1) Observer menempatkan diri supaya dapat memantau semua aktivitas guru dan siswa supaya tidak

Bahwa, sebagai perwujudan dari pokok-pokok pikiran di atas, maka atas berkat rahmat Tuhan yang Maha Esa dibentuklah suatu organisasi ikatan alumni yang merupakan gabungan

Oleh karena itu, bakal calon DPRD mengajukan banding kepada Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu ) Kota Balikpapan untuk memperbaiki surat keterangan pengganti ijazah yang

Pada viscometer ini yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah cairan tertentu untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu