• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

8 A. Kajian Teori

1. Pengelolaan

Pengelolahan adalah suatu proses untuk menggerakkan, mengorganisasikan, dan mengarahkan usaha manusia untuk mencapai sebuah tujuan (Hamalik, 2006). Pengelolaan juga bisa bermakna manajemen yaitu proses merencanakan dan mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan untuk mencapai sasaran tertentu sesuai tujuan pengelolaan atau manajemen. pengelolaan adalah proses mengorganisasikan suatu kegiatan yang terdiri dari perencanaan, proses pengelolaan dan proses evalusi serta keputuan sebagai landasan pengembangan tahap selanjutnya yang akan dicapai. Mulyasa (2011) berpendapat bahwa manajemen pendidikan juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, menengah maupun tujuan jangka panjang.

Manajemen atau pengelolaan merupakan komponen integral dan tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan (Mulyasa, 2011). Alasannya tanpa manajemen tidak mungkin tujuan pendidikan dapat diwujudkan secara optimal, efektif dan efisien. Manajemen pendidikan memberikan kewenangan penuh kepada sekolah dan pendidik untuk mengatur pendidikan dan pengajaran, merencanakan, mengorganisasikan, mengawasi, mempertanggung jawabkan, mengatur, serta memimpin

(2)

sumber-sumber daya insani serta barang-barang atau fasilitas untuk membantu pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan sekolah (Mulyasa, 2011). Manajemen juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan minat peserta didik, pendidik, serta kebutuhan masyarakan setempat. Fungsi pokok manajemen yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pembinaan yang dalam prakteknya fungsi tesebut merupakan suatu proses yang berkesinambungan.

Mulyasa (2011) mendeskripsikan fungsi pokok manajemen sebagai berikut:

a. perencanaan merupakan proses yang sistematis disusun dan dirumuskan berdasarkan pada data yang dapat dipertanggung jawabkan serta dapat digunakan sebagai pedoman kerja. Perencanaan program pendidikan sedikitnya memiliki dua fungsi yaitu pertama, perencanaan merupakan upaya sitematis yang mengambarkan penyususnan rangkaiaan tindakan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi atau lembaga dengan mempertimbangkan sumber-sumber yang dapat disediakan. Kedua, perencanaan merupakan kegiatan untuk mengarahkan atau menggunakan sumber-sumber yang terbatas secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Pelaksanaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi tindakan nyata dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien. c. Pengawasan dapat diartikan sebagai upaya untuk mengamati secara

(3)

keberhasilan dalam keseluruhan proses manajemen yang perlu dilihat secara komprehensif, terpadu, dan tidak terbatas pada hal-hal tertentu. d. Pembinaan merupakan rangkaian upaya pengendalian secara profesional

terhadap semua unsur organisasi agar berfungsi sebgaimana yang telah direncanakan sehingga rencana untuk mencapai tujuan dapat terlaksana secara efektif dan efisien.

Berdasarkan uarian penjelasan diatas bahwa pengelolaan adalah suatu aktifitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, pengarahan, dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi untuk tujuan tertentu. Pengelolaan kegiatan terkait non akademik disekolah berupa manajemen kegiatan peserta didik meliputi perencanaan, pengelolaan kegiatan serta hambatan dan upaya sebagai acuan proses pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sekolah yang ada.

2. Kegiatan Non Akademik

Non akademik di sekolah biasa disebut dengan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakulikuler diselelnggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Kegiatan non akademik atau biasa disebut kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan penunjang bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan diluar jam pelajaran sekolah. Kegiatan non akademik adalah wadah bagi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan sesuai potensi dan bakat yang dimiliki peserta didik. Pada dasarnya setiap peserta didik

(4)

memiliki potensi dan bakat yang berbeda-beda, oleh karena itu sebagai penunjang dan fasilitas pengembangan peserta didik, lembaga sekolah mengadakan kegiatan non akademik atau ekstrakurikuler sekolah.

a. EkstraKurikuler

Secara konseptual tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006, dan lebih terinci lagi dalam kegiatan ekstrakurikuler yang tercantum dalam Permendikbud No.62 tahun 2014 disebutkan:

Ekstrakurikuler adalah kegiatan kulikuler yang dilakukan oleh peserta didik diluar jam belajar di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan. Kegiatan ekstrakurikuler di selenggrakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Ekstrakurikuler adalah kegiatan diluar jam sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan potensi setiap peserta didik yang meliputi bakat, minat, kemampuan, kepribadian dan kerja sama dibawah bimbingan pendidik atau ahlinya. Kegiatan ekstrakurikuler memberikan kesempatan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki. Pada prinsipnya ekstrakurikuler adalah pengelompokan kemampuan peserta didik dan didukung dengan pelatihan pengembangan sesuai kemampuan peserta didik, karena pada dasarnya setiap peserta didik mempunyai kemampuan yang berbeda-beda.

Kegiatan ekstrakurikuler menjembatani kebutuhan perkembangan peserta didik yang berbeda meliputi perbedaan nilai moral dan sikap, kemampuan, dan kreativitas. Melalai kegiatan ekstrakurikuler peserta didik

(5)

dapat belajar dan mengembangkan potensinya. Kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan manfaat sosial yang besar antara peserta didik satu dengan peserta didik yang lain.

1) Perencanaan Kegiatan Non Akademik

Perencanaan kegiatan non akademik atau ekstrakurikuler mempunyai beberapa komponen. Komponen kegiatan ekstrakurikuler menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Kegiatan Ekstrakurikuler:

a) Visi dan Misi

(1) Visi kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan adalah berkembangnya potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, dan kemandirian peserta didik secara optimal melalui kegiatan-kegiatan yang ada.

(2) Misi kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan adalah pertama, menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih dan diikuti sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat peserta didik. Kedua, menyelenggarakan sejumlah kegiatan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mengekspresikan dan mengaktialisasikan diri secara optimal melalui kegiatan mandiri dan atau berkelompok. b) Fungsi dan Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler

(1) Fungsi kegiatan ekstrakurikuler adalah pertama,fungsi pengembangan yaitu berfungsi untuk mendukung perkembangan personal peserta didik melalui perluasan minat,

(6)

pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan. kedua, fungsi sosial yaitu mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik yang dikembangkan dengan memperluas pengalaman sosial, praktek ketrampilan sosial, dan internalisasi nilai moral dan nilai sosial. ketiga, fungsi rekresiasi yaitu memberi suasana rileks, mengembirakan, dan menyenangkan sehimgga menunjang proses perkembangan peserta didik. Keempat, fungsi persiapan karir yaitu mengembangkan kesiapan karir peserta didik melalui pengembangan kapasitas.

(2) Tujuan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler adalah harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik serta mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju manusia seutuhnya.

c) Prinsip dalam Kegiatan Ekstrakurikuler

(1) Bersifat indifidual yaitu, dikembangkan sesuai dengan potensi, bakat dan minat yang dimiliki oleh masing-masing peseta didik.

(2) Bersifat pilihan yaitu, kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai dengan minat dan diikuti oleh peserta didik secara sukarela.

(7)

(3) Keterlibatan aktif yaitu, kegiatan ekstrakurikuler menuntut keikut sertaan pserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan peserta didik.

(4) Menyenangkan yaitu, kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dalam suasana yang mengembirakan bagi peserta didik.

(5) Membangun etos kerja yaitu, kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dan dilaksanakan dengan prinsip membangun semangat peserta didik untuk berusaha dan bekerja dengan baik dan giat.

(6) Kemanfaatan sosial yaitu, bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dan dilaksanakan dengan tidak melupakan kepentingan masyarakat.

d) Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler

(1) Krida: meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya.

(2) Karya Ilmiah: meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian dan lainnya.

(3) Latihan olah bakat latihan olah minat: meliputi pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa dan lainnya.

(8)

(4) Keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah agama, baca tulis Al- Qur`an atau,

(5) Bentuk kegiatan lainnya.

e) Pembiayaan Kegiatan Ekstrakurikuler

pada pembinaan kegiatan ekstrakurikuler dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah sesuai Permendiknas Nomor 38 Tahun 2008 tentang pendanaan pembinaan kesiswaan di sekolah dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS). Mulyasa (2011) menjabarkan tentang sumber keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah secara garis besar dapat dikelompokkan atas tiga sumber yaitu, pertama, pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah maupun kedua-duanya, yang bersifat umum atau khusus dan diperuntukkan bagi kepentingan pendidikan. Kedua, orang tua atau peserta didik. Ketiga, masyarakat, baik mengikat maupun tidak mengikat.

2) Pengelolaan Kegiatan Non AKademik

a) Pihak yang terlibat dalam Pengelolaan Kegiatan Non Akademik (1) Satuan pendidikan yaitu, kepala sekolah, dewan guru, pembina

ekstrakurikuler, dan tenaga kependidikan bersama-sama mengembangkan ragam kegiatan ekstrakurikuler sesuai penugasan dan pembinaan.

(2) komite sekolah yang bertugas sebagai mitra sekolah yang mewakili orang tua peserta didik memberikan usulan dalam

(9)

pengembangan ragam kegiatan dan dukungan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler.

(3) Orang tua bertugas memberikan kepedulian dan komitmen penuh terhadap suksesnya kegiatan ekstrakurikuler.

b) Pelaksanaan Kegiatan Non Akademik

Peserta didik wajib harus mengikuti program kegiatan ekstrakurikuler wajib kecuali bagi peserta didik yang terkendala atau tidak bisa mengikuti, dan dapat mengikuti program kegiatan ekstrakurikuler pilihan baik yang terkait dengan mata pelajaran sekolah maupun tidak terkait. Pada dasarnya kegiatan ekstrakurikuler dibagi menjadi dua dalam proses pelaksanaannya yaitu kegiatan ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan.

Pembuatan jadwal atau waktu kegiatan ekstrakurikuler sudah harus dirancang sejak awal tahun ajaran baru atau semester di bawah bimbingan kepala sekolah atau wakil kepala sekolah dalam hal ini adalah waka kesiswaan. Jadwal kegiatan ekstrakurikuler diatur dengan mempertimbangkan waktu pembelajaran atau jam pelajaran sekolah sehingga kegiatan tersebut tidak menghambat atau mengganggu jam pelajaran peserta didik dan kegiatan ekstrakurikuler juga dapat berjalan dengan optimal.

3) Penilaiaan dan Evaluai Kegiatan

Penilaiaan perlu diberikan terhadap kinerja peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan peserta didik dalam pembinaan kegiatan yang

(10)

mereka pilih. Nilai yang diperoleh pada kegiatan ekstrakurikuler wajib berpengaruh terhadap nilai rapor sebagai bahan pertimbangan atas kelulusan peserta didik. Sekolah juga dapat memberikan penghargaan kepada peserta didik sesuai prestasi yang telah diraih. Pemberian penghargaan tersebut dapat memotivasi peserta didik untuk lebih giat lagi dalam mengikuti kegiatan yang ada dan bagi peserta didik yang belum berprestasi juga akan terpacu untuk lebih giat mengikuti kegiatan dan bisa meraih penghargaan sesuai penghargaan yang telah di raih oleh temannya.

Program ekstrakurikuler sekolah merupakan program yang dinamis. Pihak sekolah dapat menambah atau mengurangi ragam kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan hasil evaluasi serta kebutuhan pembinaan bagi potensi yang dimiliki oleh peserta didik.

b. Potensi Bakat dan Minat 1) Potensi

Potensi adalah kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, kekuatan, kesanggupan, daya (KBBI. 2008), sedangkan potensi menurut Wiyono (2006) adalah kemampuan dasar dari seseorang yang masih terpendam dan menunggu untuk dimunculkan menjadi kekuatan yang nyata. Potensi adalah kemampuan dasar dari seseorang yang masih terpendam dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan menjadi kekuatan yang nyata. Memahami potensi peserta didik adalah salah satu tugas pendidik yang sangat penting. Mengetahui potensi peserta didik akan memudahkan pendidik untuk mengembangkan peserta didik sesuai

(11)

potensi dan cara pengembangannya. Pengembangan potensi peserta didik yang tepat akan mengantarkan pada peserta didik yang berprestasi sesuai potensi yang dimiliki.

2) Bakat

Bakat adalah dasar (kepandaian, sifat dan pembawaan) yang dibawa sejak lahir (KBBI, 2008:121). Bakat merupakan kemampuan potensial yang bersifat khusus, yaitu khusus dalam bidang dan kemampuan tertentu. Bakat adalah kemampuan khusus yang menonjol diantara berbagai jenis kemampuan yang dimiliki seorang peserta didik. Kemampuan khusus itu biasanya berbentuk keterampilan atau suatu bidang ilmu. Misalnya, kemampuan khusus (bakat) dalam bidang seni musik, suara, olahraga, matematika, bahasa, ekonomi, teknik, keguruan, sosial, agama dan sebagainya (Dalyono, 2010).

3) Minat

Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan memfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas (Hilgar, 2016). Menurut Maprare (2016) minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu. Minat adalah suatu perangkat mental individu kepada suatu kecenderungan tertentu dalam memfokuskan diri pada sesuatu yang diminati.

Potensi dan bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat tertentu yang berkaitan dengan bidang yang

(12)

akan ditekuni. Minat dapat menjadi indikator dari kemampuan peserta didik di bidang tertentu. Peserta didik akan termotivasi untuk mempelajari bidang tertentu ketika hal tersebut dilandasi dengan adanya minat. Pada dasarnya bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih. Potensi dan bakat baru muncul apabila ada minat dan kesempatan untuk berkembang, sehingga mungkin saja terjadi peserta didik tidak mengetahui dan tidak mengembangkan potensi bakatnya.

B. Penelitian yang Relevan

Prestasi non akademik peserta didik telah dikaji dan diteliti oleh beberapa orang. Hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya diantaranya:

Skripsi saudara Mashudi, mahasiswa Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang dengan judul: “Pelaksanaan Manajemen Mutu Kegiatan Ekstrakurikuler di SD Islam Al-Azhar 29 BSB Semarang”. Penelitian ini merupakan pengkajian tentang pertama, bagaimana pelaksanaan manajemen mutu kegiatan ekstrakurikuler di SD Islam Al-Azhar 29 BSB Semarang. Kedua, bagaimana ketercapaian pelaksanaan manajemen mutu ekstrakurikuler di SD Islama Al-Azhar 29 BSB Semarang. Teknik analisa data yang digunakan adalah kualitatif dengan data akhir yang berupa uraian deskriptif.

Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan pertama, perencanaan yang dilakukan dalam rapat kerja tahunan meliputi jenis ekstrakurikuler yang akan dijalankan selama satu tahun, jadwal pelaksanaan, penunjukan koordinator ekstra, seleksi peserta ekstra, dan evaluasi manajemen mutu yang

(13)

berupa laporan hasil kegiatan ekstrakurikuler kepada bagian kesiswaan setiap satu bulan sekali sebagai evaluasi dan tindak lanjut. Kedua, ketercapaian mutu yang dialami SD Islam Al-Azhar 29 BSB Semarang sangat menakjubkan. Boleh dikatakan setiap mengikuti event perlombaan perwakilan SD ini selalu mendapatkan prestasi juara.

Skripsi saudara Sri Mulyani, mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta dengan judul “Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja Pada Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten Sleman”. Penelitian ini merupakan pengkajian tentang pertama, bagaimana perencanaan kegiatan ekstrakurikuler KIR (karya ilmiah remaja), pengorganisasian, pelaksanaaan, evaluasi, serta faktor penghambat kegiatan ekstrakurikuler KIR pada SMAN di Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.

Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan kegiatan ekstrakurikuler KIR dilakukan setiap awal tahun ajaran baru, pengorganisasian berbentuk struktur kepengurusan, dilaksanakan dengan tujuan mengasah bakat peserta didik dalam membuat karya ilmiah, dan di evaluasi selama proses kegiatan berlangsung, serta terdapat beberapa hambatan yang berupa adanya peserta didik yang sering tidak mengikuti pembinaan dan sarana yang dibutuhkan belum semua terpenuhi.

Perbedaan dari dua penelitian diatas dengan penelitian yang akan diteliti disini adalah selain fokus pada manajemen pengelolaan kegiatan non

(14)

akademik/ekstrakurikuler, peneliti juga fokus terhadap hasil pencapaian yaitu prestasi yang telah diraih.

C. Kerangka pikir

Kerangka konsep penelitian merupakan konsep pembahasan objek penelitian yang akan diteliti meliputi fokus penelitian yaitu pengelolaan kegiatan non akademik di SD Muhammadiyah 8 “KH Mas Mansur” Kota Malang yang dijabarkan atas dasar perencanaan kegiatan non akademik, pengelolaan, serta penilaian dan evaluasi dalam pengelolaan kegiatan non akademik/ekstrakurikuler yang ada. Berikut adalah bagan kerangka berfikir penelitian:

Gambar 2.1 Kerangka berfikir penelitian Perencanaan kegiatan non akademik Pengelolaan kegiatan non akademik Penilaian dan Evaluai dalam pengelolaan kegiatan non akademik

1. Visi dan misi 2. Tujuan kegiatan 3. Pembiayaan 4. SK pelaksanaan

1. Siapa yang terlibat 2. Waktu pelaksanaan 3. Fasilitas/ sarana

prasarana 4. Pengelompokan

pembinaan

1. Penilaian atau evaluasi kegiatan

2. Hasil pencapaian 3. Kendala dan upaya

dalam pengelolaan kegiatan

Hasil

Pngelolaan kegiatan Non Akademik di SD Muhammadiyah 8 “KH Mas mansur Kota

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka berfikir penelitian Perencanaan kegiatan non akademik  Pengelolaan kegiatan non akademik  Penilaian dan  Evaluai dalam pengelolaan kegiatan non akademik

Referensi

Dokumen terkait

• Melalui Whattsapp group, Zoom, Google Classroom, Telegram atau media daring lainnya, Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya kemudian ditanggapi peserta didik

Secara umum tugas kepala bagian adalah mengkoordinir, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam lingkungan bagiannya sesuai dengan garis-garis yang diberikan pimpinan

Pisau Pengulitan Pisau Sembelih Pisau Lepas Tulang Bahan Stainless Steel anti karat Gagang plastic. Ukuran 15 Cm

Pada penelitian ini telah dikem- bangkan model tes diagnostik tipe pili- han ganda dua tingkat yang mampu meng-gali model mental materi koloid dari peserta didik

Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana Retribusi Rumah

Hal ini berarti bahwa kelompok metode artikulasi sudah mencapai akurasi kata yang merupakan salah satu indikator dalam kelancaran membaca.Pada kelompok metode artikulasi tidak

Sejalan dengan pendapat diatas (Widodo, 2007) mengatakan bahwa salah satu keunggulan dari penerapan pembelajaran kooperatif tipe CRH (Course Review Horay) ini adalah