63
BAB IV
ANALISIS PERSEPSI PERAJIN SAPU TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK
A. Gambaran Umum Responden
Penelitian ini merupakan survei terhadap sejumlah perajin sapu yang
mempunyai anak usia sekolah SD dan SMP. Sampel yang diambil dalam
penelitian ini adalah sebanyak 35 responden dari populasi yang berjumlah 116.
Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang kembali, pada
bagian data diri responden maka dapat diketahui karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan
diagram pie berikut.
Tabel Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis kelamin Frekuensi Persentase
Laki-laki 11 orang 31,42 %
Perempuan 24 orang 68,57 %
Diagram Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden
laki-laki sebanyak 11 orang sedangkan jumlah responden perempuan
sebanyak 24 orang. Persentase responden laki-laki dari keseluruhan
responden sebesar 31,42% sedangkan perolehan persentase responden
perempuan sebesar 68,57% dari keseluruhan responden. Berdasarkan
interpretasi tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah jenis kelamin
perempuan lebih banyak daripada jenis kelamin laki-laki.
B. Analisis Persepsi Perajin Sapu terhadap Pendidikan Agama Islam Anak
1. Analisis Butir Soal
Untuk mengetahui tingkat persepsi perajin sapu terhadap
pendidikan agama Islam anak di desa Majalangu kecamatan Watukumpul 31,42 %
68,57 %
Jumlah Responden
Laki-Laki Perempuan
kabupaten Pemalang, dengan responden sebanyak 35 orang. Maka dalam
analisis ini tiap butir soal dilihat persentasenya. digunakan teknik
deskriptif persentase. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
Tabel III
Prosentase angket persepsi perajin sapu terhadap pendidikan agama Islam anak di desa Majalangu kecamatan watukumpul kabupaten Pemalang
No. Soal
Frekuensi Absolut Jml Prosentase Jml
(%) SP P CP KP TP SP P CP KP TP 1 31 4 0 0 0 35 88,5% 11,4% 0% 0% 0% 100% 2 13 20 2 0 0 35 37,1% 57,1% 37,1% 0% 0% 100% 3 8 10 13 3 1 35 22,8% 28,5% 37,1% 8,5% 2,8% 100% 4 4 14 14 3 0 35 11,4% 40% 40% 8,5% 0% 100% 5 5 12 11 6 1 35 14,2% 34,2% 31,4% 17,1% 2,8% 100% Jml 61 60 40 12 2 175 174% 171,2% 145,6% 34,1% 5,6% 500% No. Soal Frekuensi Absolut Jml Prosentase Jml (%) SP P CP KP TP SP P CP KP TP 6 7 18 9 1 0 35 20% 51,4% 25,7% 2,8% 0% 100% 7 16 11 8 0 0 35 45,7% 31,4% 22,8% 0% 0% 100% 8 13 15 7 0 0 35 37,1% 42,8% 20% 0% 0% 100% 9 13 15 7 0 0 35 37,1% 42,8% 20% 0% 0% 100% 10 5 15 12 3 0 35 14,2% 42,8% 34,2% 10% 0 % 100% Jml 54 74 43 4 0 175 154,3% 211,2% 122,7% 12,8% 0% 500%
No. Soal
Frekuensi Absolut Jml Prosentase Jml
(%) SP P CP KP TP SP P CP KP TP 11 3 9 17 6 0 35 8,5% 25,7% 48,5% 17,1% 0% 100% 12 5 6 20 4 0 35 14,2% 17,1% 57,1% 11,4% 0% 100% 13 6 10 15 4 0 35 17,1% 28,5% 42,8% 11,4% 0% 100% 14 6 10 15 4 0 35 17,1% 28,5% 42,8% 11,4% 0% 100% 15 5 7 18 5 0 35 14,2% 20% 51,4% 14,2% 0% 100% Jml 25 42 85 23 0 175 71,1% 119,8% 242,6% 65,5% 0% 500% No. Soal
Frekuensi Absolut Jml Prosentase Jml
(%) SP P CP KP TP SP P CP KP TP 16 5 13 12 5 0 35 14,2% 37,1% 34,2% 14,2% 0 % 100% 17 9 12 12 2 0 35 25,7% 34,2% 34,2% 5,7% 0% 100% 18 10 8 12 5 0 35 28,5% 22,8% 34,2% 14,2% 0 % 100% 19 7 8 16 3 1 35 20% 22,8% 45,7% 8,5% 2,8% 100% 20 11 13 9 2 0 35 31,4% 37,1% 25,7% 5,7% 0 % 100% Jml 42 54 61 17 1 175 119,8% 154% 174% 48,3% 2,8% 500%
Dari data diatas dapat diperoleh gambaran jika dari 35 responden
dari 20 pertanyaaan pada pertanyaan yang penulis kelompokkan menjadi 4
indikator yakni yang pertama indikator mengenai perajin sapu terhadap
pendidikan agama Islam anak secara umum, pendidikan fikih, melafalkan
Indikator yang pertama yakni mengenai persepsi perajin sapu
terhadap pendidikan agama Islam secara umum yakni pada butir soal nomor
1-5 yang memilih jawaban “Sangat Penting” sebanyak 61 atau 174%, yang
menjawab “Penting” sebanyak 60 atau 171,2%, jawaban “Cukup Penting”
sebanyak 40 atau 145,6%, 12 atau 34,1% yang menjawab “Kurang Penting”
dan untuk jawaban “Tidak Penting” ada 2 yang memilih atau sebesar 5,6%. Hal
ini menunjukkan persepsi perajin sapu terhadap pendidikan agama Islam anak
di desa Majalangu kecamatan Watukumpul kabupaten Pemalang termasuk
kategori Tinggi, dimana perolehan persentase tertinggi pada pilihan jawaban
Sangat Penting yakni 174%.
Indikator yang kedua tentang pendidikan fikih pada butir soal nomor
6-10 diperoleh skor 54 atau 154,3% untuk pilihan jawaban “ Sangat Penting”,
74 atau 211,2% untuk pilihan jawaban ‘Penting”, 43 atau 122,7% untuk pilihan
jawaban “Cukup Penting”, 4 atau 12,8% untuk pilihan jawaban “Kurang
Penting” dan 0 atau 0% yang menjawab ‘Tidak Penting”. Itu menunjukkan
persepsi perajin sapu terhadap pendidikan agama Islam anak di desa Majalangu
kecamatan Watukumpul kabupaten Pemalang termasuk kategori Tinggi yakni
pada prosentase 211,2% untuk jawaban Penting.
Indikator yang ketiga yaitu melafalkan doa-doa dan surat pendek
dengan baik dan benar pada butir soal nomor 11-15 ini dari 35 responden yang
memilih jawaban “Sangat Penting” sebanyak 25 atau 71,1%, untuk jawaban
‘Penting” sebanyak 42 atau 119,8%, untuk jawaban ‘Cukup Penting” sebanyak 85 atau 242,6%, untuk jawaban ‘Kurang Penting” sebanyak 23 atau 65,5%,
untuk jawaban “Tidak Penting” sebanyak 0 atau 0%. Artinya persepsi perajin sapu terhadap pendidikan agama Islam anak di desa Majalangu kecamatan
Watukumpul kabupaten Pemalang termasuk kategori Tinggi karena persentase
pilihan jawaban tertinggi pada pilihan jawaban Cukup Penting yaitu 242,6%.
Indikator yang keempat mengenai pendidikan akhlak, pada indikator
ini butir soal yaitu nomor 16-20, 35 responden dari 20 pertanyaan dihasilkan
jawaban “Sangat Penting” sebanyak 42 atau 119,8%, jawaban “Penting”
sebanyak 54 atau 154%, jawaban “Cukup Penting” sebanyak 61 atau 174%,
jawaban “Kurang Penting” sebanyak 17 atau 48,3%, jawaban “Tidak Penting” hanya ada 1 atau 2,8%. Itu menunjukkan bahwa persepsi perajin sapu terhadap
pendidikan agama Islam anak di desa Majalangu kecamatan Watukumpul
kabupaten Pemalang termasuk kategori tinggi hal ini bisa dilihat dari
persentase pilihan jawaban Cukup Penting sangat tinggi yakni sebesar 174%.
2. Analisis Skor
Dalam analisis ini dihitung skor persepsi perajin sapu terhadap
pendidikan agama Islam anak di desa Majalangu kecamatan Watukumpul
kabupaten Pemalang dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Untuk jawaban Sangat Penting diberi nilai 5
b. Untuk jawaban Penting diberi nilai 4
c. Untuk jawaban Cukup Penting diberi nilai 3
d. Untuk jawaban Kurang Penting diberi nilai 2
e. Untuk jawaban Tidak Penting diberi nilai 1
Rekapitulasi angket persepsi perajin sapu terhadap pendidikan agama Islam anak di desa Majalangu kecamatan watukumpul kabupaten Pemalang
Re sp o n d en
Frekuensi Absolut Frekuensi Absolut Jumlah Skor SP P CP KP TP SP X5 P X4 CP X3 KP X2 TP X1 1 1 2 10 7 0 5 8 30 14 0 57 2 1 9 8 1 1 5 36 16 2 1 60 3 6 5 8 1 0 30 20 16 2 0 68 4 1 5 9 5 0 5 20 27 10 0 62 5 1 10 9 0 0 5 40 27 0 0 72 6 12 8 0 0 0 60 32 0 0 0 92 7 15 4 1 0 0 75 16 3 0 0 94 8 7 12 1 0 0 35 48 3 0 0 86 9 10 10 0 0 0 50 40 0 0 0 90 10 17 3 0 0 0 85 12 0 0 0 97 11 4 6 7 3 0 20 24 21 6 0 71 12 1 6 13 0 0 5 24 39 0 0 68 13 3 9 8 0 0 15 36 24 0 0 75 14 7 11 2 0 0 35 44 6 0 0 85 15 6 9 4 1 0 30 36 12 2 0 80 16 3 10 7 0 0 15 40 21 0 0 76 17 0 3 14 3 0 0 12 42 6 0 60 18 1 1 8 9 1 5 4 24 18 1 52 19 0 1 10 9 0 0 4 30 18 0 52
20 1 5 12 2 0 5 20 36 4 0 65 21 1 1 11 6 1 5 4 33 12 1 55 22 1 8 9 2 0 5 32 27 4 0 68 23 1 9 7 3 0 5 36 21 6 0 68 24 19 1 0 0 0 95 4 0 0 0 99 25 7 6 6 1 0 35 24 18 2 0 79 26 7 4 8 1 0 35 16 24 2 0 77 27 8 7 3 2 0 40 28 9 4 0 81 28 17 3 0 0 0 85 12 0 0 0 97 29 8 7 5 0 0 40 28 15 0 0 83 30 1 13 6 0 0 5 52 18 0 0 75 31 1 13 6 0 0 5 52 18 0 0 75 32 2 8 10 0 0 10 20 30 0 0 60 33 10 10 0 0 0 50 40 0 0 0 90 34 1 6 13 0 0 5 30 39 0 0 74 35 1 5 14 0 0 5 20 42 0 0 67 Jml 182 230 229 56 3 910 914 671 112 3 2610
Setelah skor yang diperoleh dari hasil perolehan jawaban angket dihitung,
maka untuk mengetahui persepsi perajin sapu terhadap pendidikan agama Islam
Skor maksimal
=
35 x 20 x 5 = 3500Skor minimal
=
35 x 20 x 1 = 700Range
=
skor maksimal – skor minimal=
3500 – 700=
2800 tertinggi = 100 % terendah = 25 % Range = 100% - 25% = 75% Interval = = 15%Interval Persentase Kategori
2940 ≤ skor ≤ 3500 85 % ≤ % ≤ 100 % Sangat Tinggi
2380 ≤ skor ≤ 2940 70 % ≤ % ≤ 85 % Tinggi
1820 ≤ skor ≤ 2380 55 % ≤ % ≤ 70 % Sedang
1260 ≤ skor ≤ 1820 40 % ≤ % ≤ 55 % Rendah
700 ≤ skor ≤ 1260 25 % ≤ % ≤ 40 % Sangat Rendah
Berdasarkan hasil penghitungan di atas, menunjukkan bahwa
tingkat persepsi perajin sapu terhadap pendidikan agama Islam anak di
desa Majalangu kecamatan Watukumpul kabupaten Pemalang termasuk
dalam kategori “Tinggi” yakni dengan persentase 74,57%. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi perajin sapu tersebut baik. Artinya para
perajin sapu memiliki tanggapan yang baik terhadap pendidikan agama
Islam bagi anak.
C. Pembahasan
Berdasarkan dari deskriptif data dan analisis data dapat diketahui bahwa
Majalangu kecamatan Watukumpul kabupaten Pemalang termasuk kategori
tinggi hal ini dapat dibuktikan dengan persentase skor yang diperoleh sebesar
74,57%.
Menurut teori Atribute, proses pembentukan persepsi dimulai dengan
jalan observasi tentang suatu objek atau subjek, yang kemudian
diinterpretasikan menjadi persepsi dengan melengkapi gambaran-gambaran
penyebab dan yang akan mengakibatkan sesuai akan terjadi secara berlanjut.
Persepsi menjadi fungsi penting bagi individu membuat suatu keputusan
(decision making) karena persepsi menjadi landasan bagi individu untuk menyusun identifikasi, analisis, serta menyimpulkan suatu objek atau subjek
yang dipersepsikan. 1
Persepsi berlangsung saat seseorang menerima stimulus dari dunia luar
yang ditangkap oleh organ-organ bantunya yang kemudian masuk ke dalam
otak. Di dalamya terjadi proses berpikir yang pada akhirnya terwujud dalam
sebuah pemahaman. Pemahaman itu yang kurang lebih disebut persepsi.
Sebelum terjadi persepsi pada manusia, diperlukan sebuah stimuli yang harus
ditangkap melalui organ tubuh yang bisa digunakan sebagai alat bantunya
untuk memahami lingkungannya. Alat bantu itu dinamakan alat indera. Indera
yang saat ini secara universal diketahui adalah hidung, mata, telinga, lidah dan
kulit. Kelima indra tadi memiliki fungsi-fungsi tersendiri. 2
1 Manahan, P. Tampubolon, Perilaku Keorganisasian (Organization Behavior) Cet ke-
2, (Bogor: Ghalia Indonesia), hlm. 64.
2 Sarlito W Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, Cet Ke-2. (Jakarta: PT Remaja
Ramayulis menjelaskan bahwa Pendidikan keluarga merupakan awal
pendidikan anak dan mempunyai peran yang sangat menentukan dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa selanjutnya, yang memegang
peran yang besar dalam pendidikan keluarga adalah orang tua.3
Orang tua harus mengajarkan anak-anak mereka apa yang baik dan apa
yang buruk, dan tidak hanya mengoreksi kesalahan mereka, tetapi juga
menunjukkan kepada mereka hal-hal yang paling tepat untuk dilakukan.4
Oleh karena itu persepsi perajin sapu dalam hal ini sebagai orang tua
terhadap pendidikan agama Islam anak ini sangat penting, karena pendidikan
agama Islam sebagai alat mengontrol individu supaya senantiasa taat kepada
Allah swt dan sebagai bekal untuk kehidupan di akhirat nanti.
Penelitian ini tidak bisa dipakai sebagai bahan rujukan karena penelitian
ini belumlah sempurna yang mana masih mempunyai
keterbatasan-keterbatasan dalam penggalian data yakni dalam pengisian jawaban kuosioner
tergolong subyektif sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan oleh peneliti
lain yang lebih fokus dengan penggalian data.
3 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hlm. 242.
4Andri Priyatna, Parenting for Character Building (Panduan bagi orang tua untuk