KABUPATEN
: GUNUNGKIDUL
TAHUN ANGGARAN
: 2012
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET SATUAN JUMLAH
1 2 3 4 5
1 Sentra produksi
memiliki infrastruktur air dan sanitasi yang handal.
1 Persentase sentra produksi yang
memiliki air bersih yang handal
persen 65.56
2 Persentase keterjangkauan air
kawasan rawan kekeringan pada musim kemarau
persen 100
3 Persentase lahan pertanian yang
terairi secara kontinyu
persen 21.28
4 Jumlah pemanfaatan air/sungai
bawah tanah (sumur pompa):
a. Irigasi sumur 72
b. Air Minum sumur 28
5 Panjang Jaringan Irigasi
(Jaringan irigasi tersier, irigasi perdesaan dan Jaringan Tingkat Usaha Tani (JITUT) pada lahan pertanian tanaman pangan dan hortikultura)
meter 20,200
6 Jumlah penyediaan penampung
air (Embung dan damparit):
a. Tanaman Pangan
1) Embung Tanaman
Pangan
unit 15
2) Dam Parit unit 13
b. Kehutanan dan Perkebunan
1) Dam penahan (DPn) unit 44
2) Gullyplug unit 62
3) Irigasi air permukaan unit 7
4) Irigasi air dangkal/sumur
dangkal
unit 45
5) Sumur resapan unit 85
6) Embung Hutbun unit 45
7) Teras meter 24,000 8) Rorak unit 40 9) SPA (Saluran Pembuangan Air) meter 4,000 10) SPT (Saluran
Pembuangan Air Tanah)
meter 4,000
1 2 3 4 5
2 Kawasan permukiman
memiliki infrastruktur
dasar transportasi,
energi, air, telekomu-nikasi, dan sanitasi.
Persentase kawasan permukiman yang memiliki air bersih yang handal
persen 65.56
3 Sentra produksi
memiliki infrastruktur transportasi, energi, air,
telekomunikasi dan
sanitasi yang handal.
1 Panjang Jalan Usaha Tani
(JALUT) pada sentra produksi
Tanaman Pangan dan
Hortikultura
meter 50,250
2 Panjang Jalan Usaha Tani (JUT)
pada sentra produksi perkebunan
km 9.7
3 Persentase pemenuhan
kebutuhan pupuk organik.
persen 46
4 Jumlah unit Penyewaan Jasa
Alsintan (UPJA) dan Alsintan lainnya pada sentra produksi
Tanaman Pangan dan
hortikultura:
a. Jumlah Unit Penyewaan
Jasa Alsintan (UPJA)
unit 70
b. Jumlah Alsintan lainnya :
1) Traktor roda dua unit 186
2) Pompa Air unit 240
3) Power Threser unit 62
4) Pedal Threser unit 7,852
5) APPO unit 22
5 Jumlah RPH, TPH, dan RPA
yang memiliki sarana
pengolahan limbah, sanitasi dan drainase a. RPH unit 0 b. TPH unit 20 c. RPA unit 38
6 Jumlah kawasan peternakan
yang memiliki jalan produksi
kawasan 45
7 Persentase kecamatan yang
memiliki puskeswan dengan
infrastruktur yang handal
persen 61
8 Persentase sentra produksi
perikanan yang memiliki jalan produksi, fasilitas pengolahan ikan, sanitasi, dan drainase
persen 80
9 Jumlah PPI,UPR, dan BBI.
a. PPI unit 8
b. UPR unit 70
c. BBI unit 8
10 Jumlah dan jenis sarana tangkap
ikan.
1 2 3 4 5
b. Jenis Sarana jenis 3
11 Jumlah sentra produksi yang
memiliki unit pengolahan hasil.
a. Kakao unit 26
b. Kotak Fermentasi unit 32
c. Cut Chip unit 25
d. Pengepres buah semu mete unit 4
e. Alat perajang tembakau
rakyat
unit 12
f. Alat perenteng tembakau vike
unit 45
g. Pengolah limbah kakao unit 5
12 Persentase sentra produksi yang
memiliki sarana listrik yang cukup
persen 95
13 Persentase sentra produksi yang
memiliki layanan transportasi umum yang tertib, aman, lancar, dan laik jalan.
persen 68
14 Rasio ketersediaan simpul
transportasi antar kecamatan
unit 2
15 Rasio ketersediaan fasilitas lalu
lintas jalan.
persen 60
16 Persentase sentra produksi yang
memenuhi standar kesehatan
persen 57
17 Persentase ketersediaan lahan
untuk pembangunan
persen 100
18 Persentase sentra produksi yang
memiliki jalan, jembatan,
sanitasi dan drainase yang
handal.
a. Presentase sentra produksi
yang memiliki jalan (jalan kabupaten) yang handal
persen 54.3
b. Persentase sentra produksi
yang memiliki jembatan
yang handal
persen 70.8
c. Persentase sentra prduksi
yang memiliki sanitasi
persampahan yang handal
persen 27.08
d. Persentase sentra prduksi
yang memiliki sanitasi
pengelolaan limbah rumah tangga (MCK) yang handal
persen 24.94
e. Persentase sentra produksi
yang memiliki drainase yang handal
1 2 3 4 5
19 Panjang Jaringan Jalan Lintas
Selatan (JJLS) terbangun km 35 4 Kawasan permu-kiman memiliki infrastruktur dasar transportasi, energi, air, telekomunikasi, dan sanitasi.
1 Persentase kawasan pemukiman
yang memiliki jalan, jembatan dan fasum-fasos.
a. Persentase kawasan
permukiman yang memiliki jalan (poros desa)
persen 46.35
b. Persentase kawasan
permukiman yang memiliki fasilitas umum dan fasilitas sosial
persen 34.39
2 Persentase kawasan permukiman
yang memiliki sanitasi dan drainase.
a. Persentase kawasan
permukiman yang memiliki sanitasi pengelolaan limbah rumah tangga
persen 50.46
b. Persentase kawasan
permukiman yang memiliki sanitasi penanganan sampah
persen 34.73
c. Persentase kawasan
permukiman yang memiliki drainase yang handal .
persen 87.92
3 Rasio ruang terbuka hijau persen 77
4 Persentase kawasan permukiman
yang memiliki sarana listrik dan energi yang cukup.
persen 75.5
5 Persentase kawasan permukiman
yang memiliki pelayanan transportasi umum yang tertib, aman, dan lancar.
persen 68
6 Persentase kawasan permukiman
yang memiliki akses telekomunikasi
persen 75
7 Persentase kawasan pemukiman,
fasum, dan fasos yang
memenuhi standar kesehatan.
a. Tempat-tempat Umum persen 78
b. Rmh Sehat/permukiman persen 55
8 Jumlah rumah yang dibangun
dan direhabilitasi untuk RTM.
rumah/th 100
9 Jumlah stimulan dan swadaya
masyarakat dalam membangun infrastruktur perdesaan.
a. Jumlah stimulan (aspal)
dalam membangun infrastruktur perdesaan.
drum 1,000
b. Jumlah stimulan (semen)
dalam membangun infrastruktur perdesaan.
1 2 3 4 5 c. Jumlah swadaya masyarakat dalam membangun infrastruktur perdesaan. milyar 11
d. Jumlah Desa lokasi TMMD desa 90
e. Jumlah desa lokasi karya bakti TNI
desa 18
5 Pelabuhan pendaratan
ikan Sadeng ditingkat-kan menjadi pelabuhan
perikanan nusantara dengan infrastruktur minapolitan yang memacu pengem-bangan kawasan perikanan Pantai Selatan.
1 Persentase kelengkapan Fasilitas
Lalulintas dan Angkutan Jalan menuju Pelabuhan Sadeng
persen 70
2 Persentase jalan, jembatan dan
air bersih di/menuju Pelabuhan Sadeng yang memadai
a. Persentase jalan di
Pelabuhan Sadeng yang
memadai
persen 57.38
b. Persentase jembatan
di/menuju Pelabuhan
Sadeng yang memadai
persen 71.04
c. Persentase air bersih di
Pelabuhan Sadeng yang
memadai
persen 100
3 Persentase pemenuhan listrik di
Pelabuhan Sadeng
persen 90
4 Jumlah pengusaha yang
melakukan ekspor
pengusaha 1
5 Volume perdagangan hasil
perikanan melalui pelabuhan
persen 85
6 Persentase kelengkapan
infrastruktur minapolitan yang memenuhi standar di pelabuhan Sadeng
persen 30
7 Volume hasil tangkap perikanan
di Pelabuhan Sadeng
ton 3,535
6 Seluruh potensi sumber
daya alam dipetakan
dan dipromosikan
secara tepat sasaran
dengan data yang
akurat untuk
mendorong investasi.
1 Persentase kecamatan yang
memiliki pemetaan potensi
secara up-to-date dan akurat
persen 100
2 Pertambahan persetujuan prinsip
PMA/PMDN Fasilitasi baru atau perluasan setiap tahunnya
buah 3
3 Pertambahan jumlah
PMA/PMDN fasilitasi setiap tahunnya
buah 1
4 Persentase potensi yang
disajikan secara on-line dengan data yang up-to-date dan akurat.
persen 40
5 Jumlah potensi bidang
perindustrian, perdagangan,
koperasi, pertambangan dan
energi yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan
up-to-date
1 2 2 3 4 5
6 Jumlah potensi bidang
perindustrian, perdagangan,
koperasi, pertambangan dan
energi yang dikembangkan
unit 2.231
sentra 63
7 Jumlah potensi bidang kelautan
dan perikanan yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date
a. Bidang kelautan (tuna,
lobster)
potensi 4
b. Bidang perikanan (lele, nila) potensi 4
c. Pengolahan dan Pemasaran
(abon, dsb)
potensi 8
8 Persentase potensi bidang
kelautan dan perikanan yang dikembangkan
persen 30
9 Jumlah potensi tanaman pangan
dan hortikultura yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date
potensi 4
10 Persentase potensi bidang
tanaman pangan dan hortikultura yang dikembangkan
a. Tanaman Pangan persen 75
b. Hortikultura persen 17.5
11 Jumlah potensi kehutanan dan
perkebunan yang memiliki
pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date
potensi 7
12 Luas lahan potensi bidang
kehutanan dan perkebunan yang dikembangkan
a. Luas lahan kritis ha 17,249
b. Luas lahan pengembangan
kakao
ha 1,260
c. Luas lahan pengembangan
mete
ha 7,935
d. Luas lahan pengembangan
tembakau (rakyat, vike,
virginia)
ha 2,590
e. Luas lahan pengembangan
kelapa
ha 4,516
f. Luas lahan pengembangan
kapas
ha 8,250
13 Jumlah potensi peternakan yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date
potensi 5
14 Persentase potensi bidang
peternakan yang dikembangkan
persen 50
15 Persentase kelengkapan data
informasi status lingkungan
hidup daerah
1 2 3 4 5
16 Persentase komoditas unggulan yang terpetakan data produksi dan penjualan secara up-to-date di setiap kecamatan
persen 65
17 Jumlah potensi dengan informasi harga pasar, persediaan, volume permintaan, volume penjualan,
potensi pasar, yang dapat
diakses secara on-line, dan
up-to-date
potensi 3
18 Pertambahan realisasi investasi PMA/PMDN Fasilitasi setiap tahunnya
milyar 10
19 Jumlah kemitraan strategis
nasional dan internasional dalam
pengembangan potensi
Gunungkidul
Nasional buah 6
Internasional buah 2
I Kesepakatan Bersama buah 8
Kerja sama antar daerah buah 2
Kerja sama Luar Negeri buah 1
Kerja sama Pihak Ketiga buah 5
II Perjanjian Kerja sama buah 7
Kerja sama antar daerah buah 1
Kerja sama Luar Negeri buah 1
Kerja sama Pihak Ketiga buah 5
20 Persentase potensi wilayah yang dipromosikan dengan data yang
up-to-date dan akurat
persen 100
21 Persentase potensi komoditas pertanian, pertambangan, dan energi yang terpetakan dengan data produksi secara up-to-date di setiap kecamatan
a. Data Potensi Komoditas di
setiap kecamatan 1) Pertambangan persen 100 2) Energi persen 100
3) Tanaman Pangan dan Hortikultura persen 100 4) Kehutanan dan perkebunan persen 100
5) Perikanan dan Kelautan persen 100
1 2 3 3 4 5
b. Data Produksi di setiap
Kecamatan 1) Pertambangan persen 100 2) Energi persen 100
3) Tanaman Pangan dan Hortikultura persen 100 4) Kehutanan dan Perkebunan persen 100
5) Perikanan dan Kelautan persen 100
6) Peternakan persen 100
7 Setiap kecamatan
memiliki komoditas
unggulan yang dikelola secara lestari dengan menerapkan teknologi
produksi dan
pengolahan yang tepat guna.
1 Ragam komoditas unggulan
tanaman pangan dan hortikultura
yang menerapkan teknologi
tepat guna.
komoditas 6
2 Persentase Peningkatan produksi
dan produktivitas komoditas
unggulan serta produk olahan
tanaman pangan dan
hortikultura.
a. Tanaman Pangan persen 2.5
b. Hortikultura persen 2
4 Ragam komoditas unggulan
peternakan yang menerapkan teknologi tepat guna.
komoditas 3
5 Persentase Peningkatan produksi
dan produktivitas komoditas
unggulan serta produk olahan peternakan. a. S/C persen 1.55 b. IB (Dosis) persen 42 c. Daging (Kg) kg 2.958.221 d. Telur (Kg) kg 1.755.681
6 Ragam dan jumlah teknologi
tepat guna serta bibit unggul peternakan yang digunakan.
a. Pengolahan Pakan jenis 3
b. Reproduksi jenis 2
c. Pengolahan Kotoran jenis 3
d. Pasca Panen jenis 3
7 Ragam komoditas unggulan
kelautan & perikanan yang
menerapkan teknologi tepat
guna.
jenis 10
8 Persentase Peningkatan produksi
dan produktivitas komoditas
unggulan serta produk olahan kelautan & perikanan.
a. Produksi komoditas unggulan persen 50 b. Produktivitas unggulan (tuna, lele) persen 30
c. Produk olahan persen 40
9 Ragam dan jumlah teknologi
tepat guna serta bibit unggul kelautan dan perikanan yang digunakan (budidaya, tangkap, pengolahan)
jenis 11
10 Ragam komoditas unggulan
kehutanan dan perkebunan yang
menerapkan teknologi tepat
guna.
jenis 6
11 Peningkatan produksi dan
produktivitas komoditas
unggulan serta produk olahan kehutanan dan perkebunan.
a. Jumlah kayu jati yg
diproduksi
m3 102.087,200
b. Jumlah kayu mahoni yg
diproduksi
m3 8.048,752
c. Jumlah kayu sonokeling yg
diproduksi
m3 3.538,724
d. Jumlah madu yg diproduksi liter 385,250
e. Jumlah kakao yg diproduksi ton 357,365
f. Jumlah mete yg diproduksi ton/
glondong 582,500 g. Jumlah tembakau yg diproduksi
1) Rakyat ton kering 125,000
2) Vike ton kering 500,000
3) VR ton kering 200,000
h. Jumlah kelapa yg diproduksi ton 7.616,320
12 Jenis konservasi pada habitat khusus
a. Luas penghijauan sumber air ha 85
b. Luas penghijauan sempadan
pantai
ha 498
c. Luas penghijauan sempadan
sungai
ha 98
d. Luas penghijauan telaga ha 202
e. Luas konservasi kera ekor
panjang
ha 97
f. Luas konservasi kawasan
hutan lindung
ha 50
13 Ragam komoditas unggulan
perindustrian, perdagangan,
pertambangan dan energi yang
menerapkan teknologi tepat
guna.
14 Persentase Peningkatan
produktivitas komoditas
unggulan perindustrian,
pertambangan, dan energi.
persen 4
15 Ragam dan jumlah teknologi
tepat guna perindustrian,
pertambangan dan energi yang digunakan.
a. Ragam teknologi tepat guna
perindustrian, pertambangan dan energi yang digunakan.
jenis 1
b. Jumlah unit usaha
perindustrian, pertambangan dan energi yang menerapkan teknologi tepat guna
unit 2,230
16 Persentase kecamatan yang
memiliki posyantekdes aktif.
persen 8
17 Persentase masyarakat perdesaan yang memanfaatkan teknologi tepat guna.
persen 18
18 Jumlah desa Prima (Perempuan Indonesia Maju & Mandiri)
persen 9
19 Ragam dan jumlah teknologi dan
komoditas unggulan yang
direkomendasikan. a. Kaji Terap 1) Kakao jenis/unit 2 2) Ternak jenis/unit 12
3) Tanaman Pangan dan Hortikultura jenis/unit 20 4) Perikanan jenis/unit 7 b. Demplot 1) Kakao jenis/unit 15 2) Ternak jenis/unit 28
3) Tanaman Pangan dan Hortikultura jenis/unit 137 4) Perikanan jenis/unit 30 c. Percontohan di lahan BPP 1) Kakao jenis/unit 2 2) Ternak jenis/unit 5
3) Tanaman Pangan dan Hortikultura
jenis/unit 12
4) Perikanan jenis/unit 5
20 Jumlah sumber mata air yang dikonservasi
buah 6
21 Jumlah kelompok masyarakat peduli/pemerhati lingkungan
1 2 3 4 5 b. Prokasih kelompok 15 c. Pokdarling/konservasi kelompok 8 d. Sekolah Berwawasan Lingkungan Hidup (SBLH) sekolah 30 e. Ponpes berwawasan Lingkungan Hidup ponpes 5 8 Setiap kecamatan memiliki Unit
Pelayanan Bisnis dan
lembaga pembiayaan
yang mampu
memfasilitasi pengembangan komoditas unggulan.
1 Jumlah kecamatan yang
memiliki Unit Pelayanan Bisnis.
kecamatan 10
2 Jumlah kelompok usaha industri,
perdagangan, dan pertambangan yang memperoleh permodalan.
persen 75
3 Jumlah komoditas unggulan
yang dikembangkan dan
dipasarkan melalui Unit
Pelayanan Bisnis.
komoditas 5
4 Persentase desa yang memiliki
koperasi berkualifikasi sehat.
persen 70
5 Persentase peningkatan
produktivitas kelompok usaha
industri, perdagangan, dan
pertambangan.
persen 3
6 Jumlah kelompok simpan
pinjam untuk perempuan.
kelompok 2,107
7 Jumlah UPPKS di desa. kelompok 62
8 Jumlah kelompok usaha
produktif perdesaan yang
menerima manfaat dana bergulir secara tertib dan lancar.
a. Kelompok BKM aktif kelompok 11
b. Kelompok UEP & SPP aktif kelompok 1,358
c. Usaha Ekonomi Desa kelompok 44
9 Jumlah kelompok usaha tani
yang memperoleh permodalan
kelompok 38
10 Jumlah kelompok usaha
peternakan yang memperoleh permodalan
kelompok 275
11 Persentase desa pesisir yang
memiliki pendamping teknis
perikanan.
persen 50
12 Persentase peningkatan
produktivitas kelompok nelayan.
persen 25
13 Jumlah kelompok usaha
perikanan yang memperoleh
permodalan.
kelompok 221
14 Persentase kecamatan yang
memiliki Kelompok Usaha
Bersama (KUBE) aktif.
persen 100
15 Persentase BPP yang memiliki klinik konsultasi agribisnis.
1 2 3 4 5
9 Setiap kecamatan
memiliki pasar yang
mampu menjamin
ketersediaan kebutuhan
pokok dan sarana
produksi serta
penjualan komoditas di wilayahnya.
1 Persentase kebutuhan pokok dan
input produksi yang terjamin ketersediaannya dengan harga terjangkau
persen 80
2 Persentase pasar pemerintah
daerah yang representatif dan mampu memfasilitasi kebutuhan masyarakat Gunungkidul dan sekitarnya
persen 7.69
3 Jumlah tempat pelelangan ikan,
pasar ikan & kedai pesisir
a. TPI unit 8
b. Pasar ikan unit 9
c. Kedai pesisir unit 12
4 Jumlah Pasar Desa yang
memiliki bangunan permanen
pasar desa 24
10 Gunungkidul mencapai
ketahanan pangan.
1 Persentase desa rawan pangan persen 23
2 Persentase ketersediaan protein
hewani dan nabati.
a. Hewani persen 25
b. Nabati persen 90
3 Persentase ketersediaan pangan
sehat
persen 92
4 Persentase pemenuhan
kebutuhan pangan lokal
persen 132 5 Persentase kelembagaan pengelolaan cadangan masyarakat persen 32
6 Jumlah RTM yang memperoleh
distribusi raskin rumah tangga 67,355 11 Gunungkidul menjadi destinasi wisata unggulan dengan infrastruktur yang handal.
1 Persentase objek wisata yang
memiliki infrastruktur pariwisata yang handal.
persen 24
2 Jumlah usaha pariwisata yang
memenuhi standar.
buah 9
3 Persentase objek wisata yang
memiliki air bersih, sanitasi, dan akses jalan.
persen 24
4 Jumlah kunjungan wisman dan
wisnus.
orang 679,319
5 Jumlah kios informasi pariwisata
Kabupaten Gunungkidul.
buah 7
6 Jumlah dan ragam daya tarik
wisata yang dikelola secara profesional.
buah 9
7 Jumlah kelompok sadar wisata. kelompok 14
8 Persentase objek wisata yang
dapat diakses oleh sarana
transportasi yang nyaman.
persen 55
9 Persentase objek wisata yang
memiliki listrik.
10 Persentase objek wisata yang memiliki air bersih, sanitasi dan akses jalan
a. Persentase objek wisata
yang memiliki air bersih
persen 100
b. Persentase objek wisata
yang memiliki sanitasi
pengolahan limbah rumah tangga
persen 28
c. Persentase objek wisata
yang memiliki sanitasi
penanganan sampah
persen 24
d. Persentase objek wisata
yang memiliki akses jalan
persen 54.3
11 Persentase objek wisata yang dapat akses sarana komunikasi.
persen 100
12 Seluruh potensi sumber
daya alam dipetakan
dan dipromosikan
secara tepat sasaran
dengan data yang
akurat untuk
mendorong investasi.
1 Jumlah potensi kebudayaan dan
pariwisata yang memiliki
pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date.
buah 18
2 Persentase potensi di bidang
kebudayaan dan pariwisata yang dikembangkan.
persen 52
13 Anak Usia Dini
terlayani PAUD
Persentase Anak Usia Dini terlayani PAUD formal dan non formal.
persen 71,00
14 Pendidikan Dasar,
Menengah dan Anak
usia sekolah lulus
SLTA dan memiliki
keterampilan Bahasa
Inggris, komputer,
agrobisnis dan
kewirausahaan.
1 APK dan APM di setiap kecamatan. a. APK(Angka Partisipasi Kasar) 1) APK TK persen 88.78 2) APK SD termasuk PAKET A persen 101.12 3) APK SMP termasuk Paket B persen 125.38
4) APK SM termasuk Paket C
persen 72.02
b. APM (Angka Partisipasi
Murni)
1) APM SD persen 88.85
2) APM SMP persen 77.8
3) APM SM/MA persen 52.12
2 Rasio ketersediaan ruang kelas untuk SD, SLTP dan SLTA.
a. SD 1:17
b. SMP 1:27
c. SM 1:31
3 Rasio murid/rombongan belajar dengan guru per bidang studi.
a. SD 1:15
b. SMP 1:30
c. SM 1:09
4 Persentase sekolah yang
menerapkan kurikulum bahasa inggris, komputer, agrobisnis, dan kewirausahaan.
persen 100
5 Persentase Anak Berkebutuhan khusus (ABK) yang terlayani pendidikan formal.
persen 78
6 Jumlah sekolah yang memenuhi standar mutu (SSN). sekolah 33 7 Peringkat kelulusan SD, SLTP dan SLTA. a. SD Tingkat Provinsi 2 b. SMP Tingkat Provinsi 1
c. SMA tingkat Provinsi 2
d. SMK tingkat Provinsi 2
8 Persentase anak usia sekolah lulus SD, SLTP dan SLTA.
a. SD persen 99.89
b. SLTP persen 92.43
c. SLTA persen 94.81
9 Persentase pendidikan non
formal yang memenuhi standar mutu.
persen 83.4
10 Persentase anak putus sekolah yang menyelesaikan kejar paket A, B dan C.
persen 20.01
11 Jumlah buta aksara.
a. Buta Aksara Dasar orang 0
b. Buta Aksara Lanjutan orang 21,500
12 Persentase guru yang memenuhi kualifikasi dan standar
kompetensi.
persen 46,67
13 Persentase desa yang memperoleh layanan perpustakaan.
a. Pembentukan Perpustakan persen 56
b. Layanan Perpus keliling persen 13
14 Ragam dan jumlah buku
perpustakaan.
a. Jumlah Judul Buku (250 judul/th) judul/th 13,133 b. Jumlah eksemplar (1000 eks/th) eks/th 52,532
1 2 3 4 5
15 Jumlah pustakawan dan
pemustaka.
a. Jumlah pustakawan orang 25
b. Jumlah Pemustaka orang 49,819
15 Angkatan kerja menjadi
pekerja profesional atau wirausaha yang peduli memajukan daerahnya.
1 Jumlah dan jenis pelatihan di setiap kecamatan.
a. Jumlah peserta pelatihan di
setiap Kecamatan
orang/th 16
b. Jumlah jenis pelatihan di
setiap Kecamatan
jenis 1
2 Persentase pengangguran yang menjadi pekerja profesional atau wirausaha.
a. Persentase pengangguran
yang menjadi pekerja
profesional.
persen 13.34
b. Persentase pengangguran
yang menjadi wirausaha.
persen 3.00
c. Persentase pengangguran
yang mempunyai usaha
mandiri.
persen 0.42
3 Jumlah pengangguran dan kk
miskin yang menjadi
transmigran.
persen 55
4 Jumlah wirausaha baru di bidang
perindagkop di setiap
kecamatan.
orang 1,500
5 Jumlah wirausaha baru di bidang kehutanan dan perkebunan di setiap kecamatan.
a. Pedagang kayu orang 86
b. Industri primer pengolahan
hasil hutan/kayu
unit usaha 46
6 Jumlah wirausaha baru di bidang peternakan di setiap kecamatan.
orang 185
7 Jumlah wirausaha baru di bidang agrobisnis di setiap kecamatan.
orang 15
8 Jumlah wirausaha baru di bidang tanaman pangan dan hortikultura di setiap kecamatan.
orang 44
9 Jumlah wirausaha baru di bidang kelautan dan perikanan.
kelompok 770
10 Jumlah wirausaha baru di bidang kebudayaan dan pariwisata.
orang 37
11 Jumlah wirausaha baru
kelompok masyarakat PNPM mandiri perdesaan.
kelompok 142
12 Persentase partisipasi angkatan kerja perempuan.
persen 56,50
13 Jumlah pengangguran di setiap kecamatan.
1 2 3 4 5
a. KECAMATAN WONOSARI orang 7541
b. KEC. KARANGMOJO orang 5190
c. KECAMATAN SEMANU orang 4041
d. KECAMATAN PONJONG orang 4946
e. KECAMATAN SEMIN orang 4262
f. KECAMATAN NGAWEN orang 3981
g. KECAMATAN NGLIPAR orang 3174
h. KECAMATAN PLAYEN orang 5045
i. KECAMATAN PALIYAN orang 3042
j. KEC. PANGGANG orang 2127
k. KECAMATAN PATUK orang 3979
l. KECAMATAN TEPUS orang 1581
m. KECAMATAN RONGKOP orang 1830
n. KECAMATAN GIRISUBO orang 1480
o. KEC. TANJUNGSARI orang 1773
p. KECAMATAN SAPTOSARI orang 1983
q. KEC. PURWOSARI orang 1270
r. KEC. GEDANGSARI orang 3246
16 Rumah sakit,
puskesmas dan
jaringannya memenuhi standar mutu serta mampu menjangkau/ dijangkau oleh masyarakat di wilayahnya.
1 Persentase fasilitas pelayanan
kesehatan Pemerintah yang
menerapkan manajemen mutu.
persen 33.33
2 Persentase kunjungan Bumil
dengan K4.
persen 94.5
3 Persentase Bumil dengan
komplikasi yang ditangani.
persen 76
4 Persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan.
persen 90.4
5 Persentase ibu nifas yang
memperoleh 3 kali pelayanan sesuai standar.
persen 86
6 Persentase neonatal dengan
komplikasi ditangani.
persen 65
7 Persentase bayi yang
memperoleh pelayanan.
persen 83
8 Persentase siswa SD kelas 1 yang diperiksa.
persen 79
9 Persentase pelayanan PUS
menjadi peserta KB aktif.
persen 81.5
10 Persentase cakupan kunjungan rawat jalan pasien Gakin.
1 2 3 4 5
11 Persentase cakupan kunjungan rawat inap pasien Gakin.
persen 2.6
12 Persentase sasaran kesehatan pemerintah dengan kemampuan gawat darurat level 1.
persen 100
13 Persentase desa dengan anak UCI.
persen 90
14 Jumlah penemuan dan
penanganan penyakit menular.
a. Jumlah cakupan penemuan
dan penanganan penderita AFP (anak < 15 tahun)
4
b. Cakupan penemuan
penderita Pneumonia Balita yang ditangani persen 6 c. Cakupan penemuan penderita Diare persen 36 d. Cakupan penemuan
penderita baru dengan TB BTA (+) persen 39 e. Cakupan penanganan penderita penyakit DBD persen 100
f. Cakupan penemuan dan
penanganan penderita HIV-AIDS
persen 45
g. Cakupan penderita malaria
ditangani
persen 100
15 Persentase desa dengan KLB yang dilakukan penyelidikan epidemologi kurang dari 24 jam.
persen 100
16 Persentase balita dan anak prasekolah dilayani (DTKB).
persen 84
17 Persentase Balita Gakin
mendapatkan MP-ASI.
persen 100
18 Persentase Balita gizi buruk mendapatkan perawatan.
persen 100
19 Persentase desa siaga aktif. persen 62
20 Jumlah akreditasi yang
diperoleh.
buah 12
21 Persentase RSUD dengan
pencapaian SPM memenuhi target.
a. Instalasi gawat darurat ;
1) Waktu tanggap pelayanan
dokter di Gawat darurat
menit ≤5’
2) Kemampuan menangani live
saving anak dan dewasa
persen 90
3) Jam buka pelayanan gawat
darurat
1 2 3 4 5
4) Pemberian pelayanan
kegawatdaruratan yang
bersertifikasi yang masih berlaku;
ATLS/BTLS/ACLS/PPGD
persen 90
5) Kematian pasien lebih
kurang 24 jam
2/ 1000
6) Tidak adanya pasien yang
diharuskan membayar uang muka persen 100 7) Ketersedian tim penanggulangan bencana tim 1
8) Kepuasan pelanggan persen 65
b. Instalasi rawat jalan
1) Dokter pemberi pelayanan
di poliklinik adalah spesialis
persen 90 2) Ketersediaan pelayanan di poliklinik persen 100
3) Jam buka pelayanan di
poliklinik
- Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu
jam 5
- Jumat jam 3
4) Waktu tunggu di poliklinik menit 90'
5) Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB persen 60 6) Terlaksananya kegiatan
pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit
persen 95
7) Kepuasan pelanggan persen 75
c. Rawat inap
1) Pemberi pelayanan di rawat
inap adalah spesialis dan perawat minimal D3
persen 95
2) Dokter penanggungjawab
pasien di rawat inap
persen 100 3) Ketersediaan pelayanan di rawat inap persen 100
4) Jam visite dokter spesialis
(setiap hari kerja)
08.00 s.d
14.00
5) Kejadian infeksi pasca
operasi
persen <1,5
6) Kejadian infeksi nasokomial persen <1,5
7) Tidak ada kejadian pasien
jatuh yang berakibat
kecacatan/kematian.
persen 100
1 2 3 4 5
9) Kejadian pulang paksa persen ≤5
10) Penegakan diagnose TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB persen 90 11) Terlaksananya kegiatan
pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit
persen 95
12) Kepuasan pelanggan persen 75
d. Bedah sentral
1) Waktu tunggu operasi
elektif
hari ≤2
2) Kejadian kematian di meja
operasi
persen ≤1
3) Tidak adanya kejadian
operasi salah sisi
persen 100
4) Tidak adanya kejadian
operasi salah orang
persen 100
5) Tidak adanya kejadian salah
tindakan pada operasi
persen 100
6) Tidak adanya kejadian
tertinggalnya benda
asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi.
persen 100
7) Komplikasi anestesi karena
overdosis, reaksi anestesi
dan salah penempatan
endotracheal tube persen ≤6 f. Persalinan dan peritanologi
1) Kejadian kematian ibu
karena persalinan a) Perdarahan < 1% persen a. ≤1 b) Preeclamsi ≤30% persen b. ≤30 c) Sepsis ≤ 9,2% persen c. ≤9,2 2) Pemberi pelayanan persalinan normal persen 100 3) Pemberi pelayanan
persalinan dengan penyulit
persen 100
4) Pemberi pelayanan
persalinan dengan tindakan operasi persen 100 5) Kemampuan menangani BBLR 1500 gr – 2500 gr persen 100 6) Pertolongan persalinan
melalui sektio cesaria
persen ≤20
7) Presentase KB vasektomi
dan tubektomi yang
dilakukan oleh tenaga
kompeten dr. Sp. OG, dr, Sp.B, dr. Sp. U, dokter umum terlatih
1 2 3 4 5
8) Presentase peserta KB
mantap yang mendapat
konseling KB mantab oleh bidan terlatih
persen 100
9) Kepuasan pelanggan persen ≥80
g. Unit Perawatan Intensif
1) Rata-rata pasien yang
kembali keperawatan
intensif dengan kasus yang sama kurang 72 jam
persen ≤3
2) Pemberi pelayanan Unit
Intensif a) Dr.sp.An; persen 100 b) D3 Sps persen 75 h. Radiologi
1) Waktu tunggu hasil
pelayanan thorax foto
jam <3
2) Pelaksana ekspertisi persen 100
3) Kejadian kegagalan
pelayanan Rotgen
persen <2
4) Kepuasan pelanggan persen 70
i. Laboratorium patologi klinik
1) Waktu tunggu hasil
pelayanan thorax foto
menit 140’
2) Pelaksana ekspertisi persen 0
3) Tidak adanya kesalahan
pemberian hasil
pemeriksaan laboratorium
persen 100
4) Kepuasan pelanggan persen 60
j. Rehabilitasi medik
1) Kejadian drop out pasien
terhadap pelayanan
rehabilitasi medik yang
direncanakan
persen <50
2) Tidak adanya kesalahan
tindakan rehabilitasi medik
persen 100
3) Kepuasan pelanggan persen 70
k. Farmasi
1) Waktu tunggu pelayanan
obat jadi dan obati racikan
a) Jadi menit 50'
b) Racikan menit 100'
2) Tidak adanya kesalahan
pemberian obat
persen 100
3) Penulisan resep sesuai
dengan formularium
1 2 3 4 5
4) Kepuasan pelanggan persen 70
l. Gizi
1) Ketepatan waktu pemberian
makanan kepada pasien
persen 85
2) Sisa makanan yang tidak
termakan oleh pasien
persen 40
3) Tidak adanya kejadian
kesalahan pemberian diet
persen 85
m. Transfusi darah
1) Kebutuhan darah bagi setiap
pelayanan transfusi
persen 75
2) Kejadian reaksi transfusi persen 0.01
n. Pelayanan GAKIN
1) Pelayanan terhadap pasien
GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan
persen 85
2) Persentase pelayanan
terhadap keluarga miskin baik rawat jalan maupun rawat inap
persen 100
o. Rekam Medik
1) Kelengkapan pengisian
rekam medik 24 jam setelah pelayanan
persen 75
2) Kelengkapan informed
concent setelah mendapat
informasi yang jelas
persen 80
3) Waktu penyediaan dokumen
rekam medik pelayanan
rawat jalan
menit 10'
4) Waktu penyediaan dokumen
rekam medik pelayanan
rawat inap
menit 15'
p. Pengelolaan limbah
1) Baku mutu limbah cair
a) BOD50 (mg/lt) persen 40
b) COD95 persen 100
c) TSS30 persen 30
2) Pengelolaan limbah padat
infeksius sesuai dengan
aturan yang ada
persen 100 q. Administarasi dan manajemen
1) Tindak lanjut penyelesaian
hasil pertemuan direksi
persen 95
2) Kelengkapan laporan
akuntabilitas kinerja
1 2 3 4 5
3) Ketepatan waktu pengusulan
kenaikan pangkat
persen 100
4) Ketepatan waktu
pengurusan gaji berkala
persen 100
5) Karyawan yang mendapat
pelatihan minimal 20 jam setahun
persen 45
6) Cost recovery persen 40
7) Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan persen 100
8) Kecepatan waktu pemberian
informasi tentang tagihan pasien rawat inap
jam ≤2jam
9) Ketepatan waktu pemberian
imbalan (insentif) sesuai kesepakatan waktu
persen 85
r. Ambulan / kereta jenazah
1) Waktu pelayanan ambulan /
kereta jenazah
jam 24 jam
2) Kecepatan memberikan
pelayanan ambulan / kereta jenazah di RS
menit <30’
3) Response time pelayanan
ambulan / kereta jenazah
oleh masyarakat yang
membutuhkan
persen 90
s. Pemulasaraan jenazah
1) Waktu tanggap (response
time) pelayanan
pemulasaraan jenazah
jam ≤2
t. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit
1) Kecepatan waktu
menanggapi kerusakan alat
persen <80 2) Ketepatan waktu pemeliharaan alat persen 80
3) Peralatan laboratorium dan
alat ukur yang digunakan dalam pelayanan kalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi
persen 80
u. Pelayanan laundry
1) Tidak adanya kejadian linen
yang hilang
persen 100
2) Ketepatan waktu penyediaan
linen untuk ruang rawat inap
persen 100
v. Pencegahan dan
pengendalian infeksi (PPI)
1) Ada anggota tim PPI yang
terlatih
persen 40
2) Tersedia APD di setiap
instalasi/department
1 2 3 4 5
3) Kegiatan pencatatan dan
pelaporan infeksi
nasokomial/HAI (Health
care Associated Infections) di rumah sakit (minimum 1 parameter)
persen 50
22 Persentase pelayanan terhadap keluarga miskin baik rawat jalan maupun rawat inap
persen 97
17 Keluarga sadar gizi,
berperilaku hidup
bersih sehat, dan
menerapkan norma
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
1 Persentase gizi kurang pada
balita.
persen 10
2 Persentase Bumil KEK persen 12
3 Persentase Bumil / Bufas
Anemia
persen 12
4 Persentase keluarga sadar gizi persen 78
5 Persentase Posyandu aktif persen 88.8
6 Persentase rumahtangga
ber-PHBS
persen 34
7 Jumlah Kecamatan Sayang Ibu kecamatan 12
8 Jumlah kelompok masyarakat
yang aktif dalam kesetaraan gender (P2WKSS)
kelompok 69
9 Persentase dasa wisma aktif di
setiap desa.
persen 81
10 Persentase keluarga ikut KB aktif. persen 81.9 a. Persentase Kualitas kesertaan KB persen 53.75 b. Persentase Kesertaan KB pria persen 2.36
11 Persentase kecamatan yang
memiliki PIKKRR.
persen 11
12 Jumlah Bina Keluarga Balita keluarga 279
13 Jumlah Bina Keluarga Remaja keluarga 76
14 Jumlah Bina Keluarga Lansia keluarga 94
15 Persentase siswa SD/MI yang
mendapatkan makanan
tambahan (PMT-AS).
persen 72
16 Persentase keluarga Pra KS dan KS1 yang menjadi KS2. persen 52.25 18 Pemuda pemudi Gunungkidul meraih prestasi regional, nasional dan internasional.
1 Jumlah pemuda-pemudi yang
meraih prestasi regional dan internasional.
orang 2
2 Jumlah prestasi regional dan
internasional yang diraih.
0
3 Jumlah event olahraga, iptek,
seni-budaya dan imtaq berskala regional dan internasional di
4 Jumlah organisasi kepemudaan
dan sarana kepemudaan & olahraga yang meraih prestasi.
a. Organisasi Kepemudaan kelompok 25
b. Jumlah sarana kepemudaan 3
c. Jumlah Olahraga yang
meraih prestasi jenis/ cabang 3 5 Jumlah pemuda-pemudi
penggiat seni-budaya dan
sanggar seni.
orang 35
6 Jumlah seni-budaya
Gunungkidul yang tampil di
forum nasional dan
internasional.
a. Nasional 4
b. Internasional 0
7 Persentase karangtaruna aktif
yang menjadi pionir ekonomi daerah di setiap kecamatan.
persen 22.22
19 Seluruh SKPD dan
pemerintahan desa
memiliki aparatur
yang kompeten sesuai
kebutuhan serta
menerapkan
akuntabilitas kinerja
dan bebas KKN.
1 Persentase aparatur yang
memiliki kompetensi sesuai bidang tugasnya.
persen 95
2 Persentase aparatur yang
memperoleh penghargaan dan sanksi yang jelas.
persen 100
3 Persentase aparatur yang
memperoleh pengembangan
karir yang tepat waktu.
persen 95
4 Persentase SKPD yang
memiliki aparatur kompeten sesuai kebutuhan.
persen 85
5 Persentase pemerintahan desa
yang melaksanakan siklus
tahunan desa secara tertib.
persen 80
6 Persentase kepala desa dan
perangkat desa yang memiliki
kompetensi sesuai bidang
tugasnya.
persen 82
7 Persentase SKPD yang
memiliki analisis jabatan, ABK dan Standar Kompetensi.
a. Anjab persen 100
b. ABK persen 0
c. Standar Kompetensi persen 100
8 Persentase SKPD yang terevaluasi tupoksinya persen 100 20 Seluruh perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan dilaksanakan secara
tepat waktu dan
terintegrasi dengan
data yang akurat
1 Persentase SKPD yang
menerapkan perencanaan secara terintegrasi dan tepat waktu berdasarkan basis data yang
up-to-date dan akurat.
persen 100
2 Persentase SKPD yang
menerapkan sistem informasi
perencanaan dan monev
terintegrasi secara on-line.
1 2 3 4 5
3 Teridentifikasinya faktor
penyebab keberhasilan dan
kegagalan dalam pencapaian target sasaran pembangunan secara periodik.
a. Faktor keberhasilan persen 100
b. Faktor Kegagalan persen 100
4 Persentase SKPD yang taat
aturan dan tepat waktu dalam
melaksanakan program dan
kegiatan.
persen 6
5 Persentase penyelesaian tindak
lanjut rekomendasi hasil
pemeriksaan aparat pengawas internal dan eksternal.
persen 90
6 Persentase penyelesaian kasus
pengaduan masyarakat.
persen 100
7 Persentase SKPD penghasil
PAD yang melaporkan
pendapatan secara akuntabel dan tepat waktu.
persen 100
8 Persentase SKPD yang
melakukan pengelolaan dan
pelaporan keuangan secara
tepat waktu dan sesuai standar.
persen 100
9 Persentase Asset daerah yang
diinventarisir, dinilai dan
dikelola secara tepat.
persen 100
10 Persentase pengadaan barang dan jasa Pelelangan Umum secara e-procurement dan taat aturan.
persen 75
11 Persentase desa yang menyusun profil desa secara lengkap dan akurat
persen 100
12 Jumlah desa swasembada. desa 19
13 Persentase penduduk yang
memiliki dokumen
kependudukan yang up-to-date dan akurat.
persen 100
14 Persentase kecamatan yang
memiliki data kependudukan yang up-to-date dan akurat.
persen 100
15 Persentase desa yang memiliki data kependudukan yang up-to-date dan akurat.
persen 100
16 Persentase kecamatan yang
melaksanakan SIAK secara
on-line.
persen 100
17 Persentase SKPD yang
terintegrasi dalam jaringan
komunikasi online
1 2 3 4 5
18 Persentase pembangunan yang
dilaksanakan secara
terintegrasi, tepat waktu, tepat mutu dan tepat manfaat.
persen 100
19 Persentase SKPD yang
menyampaikan RKT, LAKIP dan laporan penetapan kinerja secara benar dan tepat waktu.
persen 100
20 Persentase LPPD, LKPD, dan
evaluasi penyelenggaraan
pemerintah daerah secara benar dan tepat waktu.
persen 100
21 Persentase kelancaran
operasional Bupati dan Wakil Bupati.
persen 100
22 Persentase kelengkapan data secara up-to-date dan akurat.
persen 85
23 Persentase pelaporan secara benar dan tepat waktu.
persen 100 21 Pelayanan publik dilaksanakan sesuai standar pelayanan prima serta menciptakan iklim
usaha yang kondusif
1 Persentase SKPD yang
menerapkan SOP.
persen 75
2 Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM).
indeks 75
22 Masyarakat
mem-peroleh perlindungan dan kepastian hukum dalam melaksanakan
kegiatannya secara
tertib dan damai.
1 Persentase penurunan pelanggaran perda. persen 100 2 Persentase pelaksanaan penertiban disiplin PNS di tempat-tempat Umum pada jam kerja. persen 60 3 Tertibnya fasilitas umum/fasilitas sosial. buah 53 4 Persentase kelancaran pelaksanaan pengamanan
kegiatan Bupati, Wakil Bupati, Pejabat Daerah dan Tamu Daerah. persen 100 5 Menurunnya penyakit masyarakat (gelandangan, pengemis, perjudian, premanisme, prostitusi). persen 100
6 Persentase penurunan angka
kriminalitas.
persen 3.2
7 Jumlah konflik antar
masyarakat.
kasus 6
8 Persentase daerah rawan
bencana yang memiliki sistem
pencegahan, mitigasi dan
kesiapsiagaan bencana secara efektif.
1 2 3 4 5
9 Persentase daerah rawan
bencana yang memiliki
kemampuan manajemen PB pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana.
persen 80
10 Persentase partisipasi
masyarakat dalam pendidikan politik dan bela negara.
persen 50
11 Persentase organisasi
kemasyarakatan dan LSM yang
memperoleh fasilitasi
pemerintah daerah.
persen 100
12 Persentase jumlah laporan/
pengaduan masyarakat akibat adanya pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup yang ditindak lanjuti.
persen 95
13 Jumlah Unit usaha / kegiatan
yang memiliki dokumen
pengelolaan lingkungan.
unit 259
14 Persentase penyelesaian kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dan trafficking.
persen 80
15 Persentase perusahaan dan
tenaga kerja yang mematuhi UU ketenagakerjaan.
persen 100
16 Persentase penyelesaian kasus ketenagakerjaan dan hubungan industrial. persen 100 17 Persentase PMKS yang memperoleh pembinaan. persen 77.97
18 Persentase ketaatan usaha di bidang pariwisata.
persen 45
19 Persentase penurunan
pelanggaran angkutan jalan.
persen 20
20 Persentase ketaatan
pembayaran pajak dan retribusi.
persen 85 21 Persentase penurunan penambangan liar. persen 42.5
22 Frekuensi pantauan perederan barang dan jasa.
8
23 Persentase peternak yang
mematuhi ketentuan
peternakan.
persen 100
24 Persentase bibit yang
bersertifikasi.
− Kambing Bligon persen 0
25 Persentase produk hewan dan hasil olahannya yang tidak layak konsumsi.
persen 0
26 Persentase nelayan yang
menggunakan alat tangkap dan
bahan yang memenuhi
ketentuan.
1 2 3 4 5
27 Persentase penyelesaian kasus pelanggaran aparatur secara tepat waktu.
persen 100
28 Jumlah rancangan produk
hukum daerah yang diajukan secara tepat waktu.
a. PERDA buah 15
b. PERBUP buah 22
c. SK BUPATI buah 300
29 Persentase PNS dan perangkat
desa yang mendapatkan
bantuan konsultasi hukum.
persen 100
30 Persentase akurasi informasi pemerintah yang beredar di masyarakat.
persen 100
31 Jumlah tempat peribadatan dan
organisasi keagamaan yang
mendapatkan pembinaan.
a. Tempat Ibadah buah 159
b. Organisasi Keagamaan buah 16