• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KINERJA TAHUNAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA KINERJA TAHUNAN"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

KABUPATEN

: GUNUNGKIDUL

TAHUN ANGGARAN

: 2012

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET SATUAN JUMLAH

1 2 3 4 5

1 Sentra produksi

memiliki infrastruktur air dan sanitasi yang handal.

1 Persentase sentra produksi yang

memiliki air bersih yang handal

persen 65.56

2 Persentase keterjangkauan air

kawasan rawan kekeringan pada musim kemarau

persen 100

3 Persentase lahan pertanian yang

terairi secara kontinyu

persen 21.28

4 Jumlah pemanfaatan air/sungai

bawah tanah (sumur pompa):

a. Irigasi sumur 72

b. Air Minum sumur 28

5 Panjang Jaringan Irigasi

(Jaringan irigasi tersier, irigasi perdesaan dan Jaringan Tingkat Usaha Tani (JITUT) pada lahan pertanian tanaman pangan dan hortikultura)

meter 20,200

6 Jumlah penyediaan penampung

air (Embung dan damparit):

a. Tanaman Pangan

1) Embung Tanaman

Pangan

unit 15

2) Dam Parit unit 13

b. Kehutanan dan Perkebunan

1) Dam penahan (DPn) unit 44

2) Gullyplug unit 62

3) Irigasi air permukaan unit 7

4) Irigasi air dangkal/sumur

dangkal

unit 45

5) Sumur resapan unit 85

6) Embung Hutbun unit 45

7) Teras meter 24,000 8) Rorak unit 40 9) SPA (Saluran Pembuangan Air) meter 4,000 10) SPT (Saluran

Pembuangan Air Tanah)

meter 4,000

(2)

1 2 3 4 5

2 Kawasan permukiman

memiliki infrastruktur

dasar transportasi,

energi, air, telekomu-nikasi, dan sanitasi.

Persentase kawasan permukiman yang memiliki air bersih yang handal

persen 65.56

3 Sentra produksi

memiliki infrastruktur transportasi, energi, air,

telekomunikasi dan

sanitasi yang handal.

1 Panjang Jalan Usaha Tani

(JALUT) pada sentra produksi

Tanaman Pangan dan

Hortikultura

meter 50,250

2 Panjang Jalan Usaha Tani (JUT)

pada sentra produksi perkebunan

km 9.7

3 Persentase pemenuhan

kebutuhan pupuk organik.

persen 46

4 Jumlah unit Penyewaan Jasa

Alsintan (UPJA) dan Alsintan lainnya pada sentra produksi

Tanaman Pangan dan

hortikultura:

a. Jumlah Unit Penyewaan

Jasa Alsintan (UPJA)

unit 70

b. Jumlah Alsintan lainnya :

1) Traktor roda dua unit 186

2) Pompa Air unit 240

3) Power Threser unit 62

4) Pedal Threser unit 7,852

5) APPO unit 22

5 Jumlah RPH, TPH, dan RPA

yang memiliki sarana

pengolahan limbah, sanitasi dan drainase a. RPH unit 0 b. TPH unit 20 c. RPA unit 38

6 Jumlah kawasan peternakan

yang memiliki jalan produksi

kawasan 45

7 Persentase kecamatan yang

memiliki puskeswan dengan

infrastruktur yang handal

persen 61

8 Persentase sentra produksi

perikanan yang memiliki jalan produksi, fasilitas pengolahan ikan, sanitasi, dan drainase

persen 80

9 Jumlah PPI,UPR, dan BBI.

a. PPI unit 8

b. UPR unit 70

c. BBI unit 8

10 Jumlah dan jenis sarana tangkap

ikan.

(3)

1 2 3 4 5

b. Jenis Sarana jenis 3

11 Jumlah sentra produksi yang

memiliki unit pengolahan hasil.

a. Kakao unit 26

b. Kotak Fermentasi unit 32

c. Cut Chip unit 25

d. Pengepres buah semu mete unit 4

e. Alat perajang tembakau

rakyat

unit 12

f. Alat perenteng tembakau vike

unit 45

g. Pengolah limbah kakao unit 5

12 Persentase sentra produksi yang

memiliki sarana listrik yang cukup

persen 95

13 Persentase sentra produksi yang

memiliki layanan transportasi umum yang tertib, aman, lancar, dan laik jalan.

persen 68

14 Rasio ketersediaan simpul

transportasi antar kecamatan

unit 2

15 Rasio ketersediaan fasilitas lalu

lintas jalan.

persen 60

16 Persentase sentra produksi yang

memenuhi standar kesehatan

persen 57

17 Persentase ketersediaan lahan

untuk pembangunan

persen 100

18 Persentase sentra produksi yang

memiliki jalan, jembatan,

sanitasi dan drainase yang

handal.

a. Presentase sentra produksi

yang memiliki jalan (jalan kabupaten) yang handal

persen 54.3

b. Persentase sentra produksi

yang memiliki jembatan

yang handal

persen 70.8

c. Persentase sentra prduksi

yang memiliki sanitasi

persampahan yang handal

persen 27.08

d. Persentase sentra prduksi

yang memiliki sanitasi

pengelolaan limbah rumah tangga (MCK) yang handal

persen 24.94

e. Persentase sentra produksi

yang memiliki drainase yang handal

(4)

1 2 3 4 5

19 Panjang Jaringan Jalan Lintas

Selatan (JJLS) terbangun km 35 4 Kawasan permu-kiman memiliki infrastruktur dasar transportasi, energi, air, telekomunikasi, dan sanitasi.

1 Persentase kawasan pemukiman

yang memiliki jalan, jembatan dan fasum-fasos.

a. Persentase kawasan

permukiman yang memiliki jalan (poros desa)

persen 46.35

b. Persentase kawasan

permukiman yang memiliki fasilitas umum dan fasilitas sosial

persen 34.39

2 Persentase kawasan permukiman

yang memiliki sanitasi dan drainase.

a. Persentase kawasan

permukiman yang memiliki sanitasi pengelolaan limbah rumah tangga

persen 50.46

b. Persentase kawasan

permukiman yang memiliki sanitasi penanganan sampah

persen 34.73

c. Persentase kawasan

permukiman yang memiliki drainase yang handal .

persen 87.92

3 Rasio ruang terbuka hijau persen 77

4 Persentase kawasan permukiman

yang memiliki sarana listrik dan energi yang cukup.

persen 75.5

5 Persentase kawasan permukiman

yang memiliki pelayanan transportasi umum yang tertib, aman, dan lancar.

persen 68

6 Persentase kawasan permukiman

yang memiliki akses telekomunikasi

persen 75

7 Persentase kawasan pemukiman,

fasum, dan fasos yang

memenuhi standar kesehatan.

a. Tempat-tempat Umum persen 78

b. Rmh Sehat/permukiman persen 55

8 Jumlah rumah yang dibangun

dan direhabilitasi untuk RTM.

rumah/th 100

9 Jumlah stimulan dan swadaya

masyarakat dalam membangun infrastruktur perdesaan.

a. Jumlah stimulan (aspal)

dalam membangun infrastruktur perdesaan.

drum 1,000

b. Jumlah stimulan (semen)

dalam membangun infrastruktur perdesaan.

(5)

1 2 3 4 5 c. Jumlah swadaya masyarakat dalam membangun infrastruktur perdesaan. milyar 11

d. Jumlah Desa lokasi TMMD desa 90

e. Jumlah desa lokasi karya bakti TNI

desa 18

5 Pelabuhan pendaratan

ikan Sadeng ditingkat-kan menjadi pelabuhan

perikanan nusantara dengan infrastruktur minapolitan yang memacu pengem-bangan kawasan perikanan Pantai Selatan.

1 Persentase kelengkapan Fasilitas

Lalulintas dan Angkutan Jalan menuju Pelabuhan Sadeng

persen 70

2 Persentase jalan, jembatan dan

air bersih di/menuju Pelabuhan Sadeng yang memadai

a. Persentase jalan di

Pelabuhan Sadeng yang

memadai

persen 57.38

b. Persentase jembatan

di/menuju Pelabuhan

Sadeng yang memadai

persen 71.04

c. Persentase air bersih di

Pelabuhan Sadeng yang

memadai

persen 100

3 Persentase pemenuhan listrik di

Pelabuhan Sadeng

persen 90

4 Jumlah pengusaha yang

melakukan ekspor

pengusaha 1

5 Volume perdagangan hasil

perikanan melalui pelabuhan

persen 85

6 Persentase kelengkapan

infrastruktur minapolitan yang memenuhi standar di pelabuhan Sadeng

persen 30

7 Volume hasil tangkap perikanan

di Pelabuhan Sadeng

ton 3,535

6 Seluruh potensi sumber

daya alam dipetakan

dan dipromosikan

secara tepat sasaran

dengan data yang

akurat untuk

mendorong investasi.

1 Persentase kecamatan yang

memiliki pemetaan potensi

secara up-to-date dan akurat

persen 100

2 Pertambahan persetujuan prinsip

PMA/PMDN Fasilitasi baru atau perluasan setiap tahunnya

buah 3

3 Pertambahan jumlah

PMA/PMDN fasilitasi setiap tahunnya

buah 1

4 Persentase potensi yang

disajikan secara on-line dengan data yang up-to-date dan akurat.

persen 40

5 Jumlah potensi bidang

perindustrian, perdagangan,

koperasi, pertambangan dan

energi yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan

up-to-date

(6)

1 2 2 3 4 5

6 Jumlah potensi bidang

perindustrian, perdagangan,

koperasi, pertambangan dan

energi yang dikembangkan

unit 2.231

sentra 63

7 Jumlah potensi bidang kelautan

dan perikanan yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date

a. Bidang kelautan (tuna,

lobster)

potensi 4

b. Bidang perikanan (lele, nila) potensi 4

c. Pengolahan dan Pemasaran

(abon, dsb)

potensi 8

8 Persentase potensi bidang

kelautan dan perikanan yang dikembangkan

persen 30

9 Jumlah potensi tanaman pangan

dan hortikultura yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date

potensi 4

10 Persentase potensi bidang

tanaman pangan dan hortikultura yang dikembangkan

a. Tanaman Pangan persen 75

b. Hortikultura persen 17.5

11 Jumlah potensi kehutanan dan

perkebunan yang memiliki

pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date

potensi 7

12 Luas lahan potensi bidang

kehutanan dan perkebunan yang dikembangkan

a. Luas lahan kritis ha 17,249

b. Luas lahan pengembangan

kakao

ha 1,260

c. Luas lahan pengembangan

mete

ha 7,935

d. Luas lahan pengembangan

tembakau (rakyat, vike,

virginia)

ha 2,590

e. Luas lahan pengembangan

kelapa

ha 4,516

f. Luas lahan pengembangan

kapas

ha 8,250

13 Jumlah potensi peternakan yang memiliki pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date

potensi 5

14 Persentase potensi bidang

peternakan yang dikembangkan

persen 50

15 Persentase kelengkapan data

informasi status lingkungan

hidup daerah

(7)

1 2 3 4 5

16 Persentase komoditas unggulan yang terpetakan data produksi dan penjualan secara up-to-date di setiap kecamatan

persen 65

17 Jumlah potensi dengan informasi harga pasar, persediaan, volume permintaan, volume penjualan,

potensi pasar, yang dapat

diakses secara on-line, dan

up-to-date

potensi 3

18 Pertambahan realisasi investasi PMA/PMDN Fasilitasi setiap tahunnya

milyar 10

19 Jumlah kemitraan strategis

nasional dan internasional dalam

pengembangan potensi

Gunungkidul

Nasional buah 6

Internasional buah 2

I Kesepakatan Bersama buah 8

Kerja sama antar daerah buah 2

Kerja sama Luar Negeri buah 1

Kerja sama Pihak Ketiga buah 5

II Perjanjian Kerja sama buah 7

Kerja sama antar daerah buah 1

Kerja sama Luar Negeri buah 1

Kerja sama Pihak Ketiga buah 5

20 Persentase potensi wilayah yang dipromosikan dengan data yang

up-to-date dan akurat

persen 100

21 Persentase potensi komoditas pertanian, pertambangan, dan energi yang terpetakan dengan data produksi secara up-to-date di setiap kecamatan

a. Data Potensi Komoditas di

setiap kecamatan 1) Pertambangan persen 100 2) Energi persen 100

3) Tanaman Pangan dan Hortikultura persen 100 4) Kehutanan dan perkebunan persen 100

5) Perikanan dan Kelautan persen 100

(8)

1 2 3 3 4 5

b. Data Produksi di setiap

Kecamatan 1) Pertambangan persen 100 2) Energi persen 100

3) Tanaman Pangan dan Hortikultura persen 100 4) Kehutanan dan Perkebunan persen 100

5) Perikanan dan Kelautan persen 100

6) Peternakan persen 100

7 Setiap kecamatan

memiliki komoditas

unggulan yang dikelola secara lestari dengan menerapkan teknologi

produksi dan

pengolahan yang tepat guna.

1 Ragam komoditas unggulan

tanaman pangan dan hortikultura

yang menerapkan teknologi

tepat guna.

komoditas 6

2 Persentase Peningkatan produksi

dan produktivitas komoditas

unggulan serta produk olahan

tanaman pangan dan

hortikultura.

a. Tanaman Pangan persen 2.5

b. Hortikultura persen 2

4 Ragam komoditas unggulan

peternakan yang menerapkan teknologi tepat guna.

komoditas 3

5 Persentase Peningkatan produksi

dan produktivitas komoditas

unggulan serta produk olahan peternakan. a. S/C persen 1.55 b. IB (Dosis) persen 42 c. Daging (Kg) kg 2.958.221 d. Telur (Kg) kg 1.755.681

6 Ragam dan jumlah teknologi

tepat guna serta bibit unggul peternakan yang digunakan.

a. Pengolahan Pakan jenis 3

b. Reproduksi jenis 2

c. Pengolahan Kotoran jenis 3

d. Pasca Panen jenis 3

7 Ragam komoditas unggulan

kelautan & perikanan yang

menerapkan teknologi tepat

guna.

jenis 10

8 Persentase Peningkatan produksi

dan produktivitas komoditas

unggulan serta produk olahan kelautan & perikanan.

(9)

a. Produksi komoditas unggulan persen 50 b. Produktivitas unggulan (tuna, lele) persen 30

c. Produk olahan persen 40

9 Ragam dan jumlah teknologi

tepat guna serta bibit unggul kelautan dan perikanan yang digunakan (budidaya, tangkap, pengolahan)

jenis 11

10 Ragam komoditas unggulan

kehutanan dan perkebunan yang

menerapkan teknologi tepat

guna.

jenis 6

11 Peningkatan produksi dan

produktivitas komoditas

unggulan serta produk olahan kehutanan dan perkebunan.

a. Jumlah kayu jati yg

diproduksi

m3 102.087,200

b. Jumlah kayu mahoni yg

diproduksi

m3 8.048,752

c. Jumlah kayu sonokeling yg

diproduksi

m3 3.538,724

d. Jumlah madu yg diproduksi liter 385,250

e. Jumlah kakao yg diproduksi ton 357,365

f. Jumlah mete yg diproduksi ton/

glondong 582,500 g. Jumlah tembakau yg diproduksi

1) Rakyat ton kering 125,000

2) Vike ton kering 500,000

3) VR ton kering 200,000

h. Jumlah kelapa yg diproduksi ton 7.616,320

12 Jenis konservasi pada habitat khusus

a. Luas penghijauan sumber air ha 85

b. Luas penghijauan sempadan

pantai

ha 498

c. Luas penghijauan sempadan

sungai

ha 98

d. Luas penghijauan telaga ha 202

e. Luas konservasi kera ekor

panjang

ha 97

f. Luas konservasi kawasan

hutan lindung

ha 50

13 Ragam komoditas unggulan

perindustrian, perdagangan,

pertambangan dan energi yang

menerapkan teknologi tepat

guna.

(10)

14 Persentase Peningkatan

produktivitas komoditas

unggulan perindustrian,

pertambangan, dan energi.

persen 4

15 Ragam dan jumlah teknologi

tepat guna perindustrian,

pertambangan dan energi yang digunakan.

a. Ragam teknologi tepat guna

perindustrian, pertambangan dan energi yang digunakan.

jenis 1

b. Jumlah unit usaha

perindustrian, pertambangan dan energi yang menerapkan teknologi tepat guna

unit 2,230

16 Persentase kecamatan yang

memiliki posyantekdes aktif.

persen 8

17 Persentase masyarakat perdesaan yang memanfaatkan teknologi tepat guna.

persen 18

18 Jumlah desa Prima (Perempuan Indonesia Maju & Mandiri)

persen 9

19 Ragam dan jumlah teknologi dan

komoditas unggulan yang

direkomendasikan. a. Kaji Terap 1) Kakao jenis/unit 2 2) Ternak jenis/unit 12

3) Tanaman Pangan dan Hortikultura jenis/unit 20 4) Perikanan jenis/unit 7 b. Demplot 1) Kakao jenis/unit 15 2) Ternak jenis/unit 28

3) Tanaman Pangan dan Hortikultura jenis/unit 137 4) Perikanan jenis/unit 30 c. Percontohan di lahan BPP 1) Kakao jenis/unit 2 2) Ternak jenis/unit 5

3) Tanaman Pangan dan Hortikultura

jenis/unit 12

4) Perikanan jenis/unit 5

20 Jumlah sumber mata air yang dikonservasi

buah 6

21 Jumlah kelompok masyarakat peduli/pemerhati lingkungan

(11)

1 2 3 4 5 b. Prokasih kelompok 15 c. Pokdarling/konservasi kelompok 8 d. Sekolah Berwawasan Lingkungan Hidup (SBLH) sekolah 30 e. Ponpes berwawasan Lingkungan Hidup ponpes 5 8 Setiap kecamatan memiliki Unit

Pelayanan Bisnis dan

lembaga pembiayaan

yang mampu

memfasilitasi pengembangan komoditas unggulan.

1 Jumlah kecamatan yang

memiliki Unit Pelayanan Bisnis.

kecamatan 10

2 Jumlah kelompok usaha industri,

perdagangan, dan pertambangan yang memperoleh permodalan.

persen 75

3 Jumlah komoditas unggulan

yang dikembangkan dan

dipasarkan melalui Unit

Pelayanan Bisnis.

komoditas 5

4 Persentase desa yang memiliki

koperasi berkualifikasi sehat.

persen 70

5 Persentase peningkatan

produktivitas kelompok usaha

industri, perdagangan, dan

pertambangan.

persen 3

6 Jumlah kelompok simpan

pinjam untuk perempuan.

kelompok 2,107

7 Jumlah UPPKS di desa. kelompok 62

8 Jumlah kelompok usaha

produktif perdesaan yang

menerima manfaat dana bergulir secara tertib dan lancar.

a. Kelompok BKM aktif kelompok 11

b. Kelompok UEP & SPP aktif kelompok 1,358

c. Usaha Ekonomi Desa kelompok 44

9 Jumlah kelompok usaha tani

yang memperoleh permodalan

kelompok 38

10 Jumlah kelompok usaha

peternakan yang memperoleh permodalan

kelompok 275

11 Persentase desa pesisir yang

memiliki pendamping teknis

perikanan.

persen 50

12 Persentase peningkatan

produktivitas kelompok nelayan.

persen 25

13 Jumlah kelompok usaha

perikanan yang memperoleh

permodalan.

kelompok 221

14 Persentase kecamatan yang

memiliki Kelompok Usaha

Bersama (KUBE) aktif.

persen 100

15 Persentase BPP yang memiliki klinik konsultasi agribisnis.

(12)

1 2 3 4 5

9 Setiap kecamatan

memiliki pasar yang

mampu menjamin

ketersediaan kebutuhan

pokok dan sarana

produksi serta

penjualan komoditas di wilayahnya.

1 Persentase kebutuhan pokok dan

input produksi yang terjamin ketersediaannya dengan harga terjangkau

persen 80

2 Persentase pasar pemerintah

daerah yang representatif dan mampu memfasilitasi kebutuhan masyarakat Gunungkidul dan sekitarnya

persen 7.69

3 Jumlah tempat pelelangan ikan,

pasar ikan & kedai pesisir

a. TPI unit 8

b. Pasar ikan unit 9

c. Kedai pesisir unit 12

4 Jumlah Pasar Desa yang

memiliki bangunan permanen

pasar desa 24

10 Gunungkidul mencapai

ketahanan pangan.

1 Persentase desa rawan pangan persen 23

2 Persentase ketersediaan protein

hewani dan nabati.

a. Hewani persen 25

b. Nabati persen 90

3 Persentase ketersediaan pangan

sehat

persen 92

4 Persentase pemenuhan

kebutuhan pangan lokal

persen 132 5 Persentase kelembagaan pengelolaan cadangan masyarakat persen 32

6 Jumlah RTM yang memperoleh

distribusi raskin rumah tangga 67,355 11 Gunungkidul menjadi destinasi wisata unggulan dengan infrastruktur yang handal.

1 Persentase objek wisata yang

memiliki infrastruktur pariwisata yang handal.

persen 24

2 Jumlah usaha pariwisata yang

memenuhi standar.

buah 9

3 Persentase objek wisata yang

memiliki air bersih, sanitasi, dan akses jalan.

persen 24

4 Jumlah kunjungan wisman dan

wisnus.

orang 679,319

5 Jumlah kios informasi pariwisata

Kabupaten Gunungkidul.

buah 7

6 Jumlah dan ragam daya tarik

wisata yang dikelola secara profesional.

buah 9

7 Jumlah kelompok sadar wisata. kelompok 14

8 Persentase objek wisata yang

dapat diakses oleh sarana

transportasi yang nyaman.

persen 55

9 Persentase objek wisata yang

memiliki listrik.

(13)

10 Persentase objek wisata yang memiliki air bersih, sanitasi dan akses jalan

a. Persentase objek wisata

yang memiliki air bersih

persen 100

b. Persentase objek wisata

yang memiliki sanitasi

pengolahan limbah rumah tangga

persen 28

c. Persentase objek wisata

yang memiliki sanitasi

penanganan sampah

persen 24

d. Persentase objek wisata

yang memiliki akses jalan

persen 54.3

11 Persentase objek wisata yang dapat akses sarana komunikasi.

persen 100

12 Seluruh potensi sumber

daya alam dipetakan

dan dipromosikan

secara tepat sasaran

dengan data yang

akurat untuk

mendorong investasi.

1 Jumlah potensi kebudayaan dan

pariwisata yang memiliki

pemetaan secara rinci, akurat, dan up-to-date.

buah 18

2 Persentase potensi di bidang

kebudayaan dan pariwisata yang dikembangkan.

persen 52

13 Anak Usia Dini

terlayani PAUD

Persentase Anak Usia Dini terlayani PAUD formal dan non formal.

persen 71,00

14 Pendidikan Dasar,

Menengah dan Anak

usia sekolah lulus

SLTA dan memiliki

keterampilan Bahasa

Inggris, komputer,

agrobisnis dan

kewirausahaan.

1 APK dan APM di setiap kecamatan. a. APK(Angka Partisipasi Kasar) 1) APK TK persen 88.78 2) APK SD termasuk PAKET A persen 101.12 3) APK SMP termasuk Paket B persen 125.38

4) APK SM termasuk Paket C

persen 72.02

b. APM (Angka Partisipasi

Murni)

1) APM SD persen 88.85

2) APM SMP persen 77.8

3) APM SM/MA persen 52.12

2 Rasio ketersediaan ruang kelas untuk SD, SLTP dan SLTA.

a. SD 1:17

b. SMP 1:27

c. SM 1:31

3 Rasio murid/rombongan belajar dengan guru per bidang studi.

(14)

a. SD 1:15

b. SMP 1:30

c. SM 1:09

4 Persentase sekolah yang

menerapkan kurikulum bahasa inggris, komputer, agrobisnis, dan kewirausahaan.

persen 100

5 Persentase Anak Berkebutuhan khusus (ABK) yang terlayani pendidikan formal.

persen 78

6 Jumlah sekolah yang memenuhi standar mutu (SSN). sekolah 33 7 Peringkat kelulusan SD, SLTP dan SLTA. a. SD Tingkat Provinsi 2 b. SMP Tingkat Provinsi 1

c. SMA tingkat Provinsi 2

d. SMK tingkat Provinsi 2

8 Persentase anak usia sekolah lulus SD, SLTP dan SLTA.

a. SD persen 99.89

b. SLTP persen 92.43

c. SLTA persen 94.81

9 Persentase pendidikan non

formal yang memenuhi standar mutu.

persen 83.4

10 Persentase anak putus sekolah yang menyelesaikan kejar paket A, B dan C.

persen 20.01

11 Jumlah buta aksara.

a. Buta Aksara Dasar orang 0

b. Buta Aksara Lanjutan orang 21,500

12 Persentase guru yang memenuhi kualifikasi dan standar

kompetensi.

persen 46,67

13 Persentase desa yang memperoleh layanan perpustakaan.

a. Pembentukan Perpustakan persen 56

b. Layanan Perpus keliling persen 13

14 Ragam dan jumlah buku

perpustakaan.

a. Jumlah Judul Buku (250 judul/th) judul/th 13,133 b. Jumlah eksemplar (1000 eks/th) eks/th 52,532

(15)

1 2 3 4 5

15 Jumlah pustakawan dan

pemustaka.

a. Jumlah pustakawan orang 25

b. Jumlah Pemustaka orang 49,819

15 Angkatan kerja menjadi

pekerja profesional atau wirausaha yang peduli memajukan daerahnya.

1 Jumlah dan jenis pelatihan di setiap kecamatan.

a. Jumlah peserta pelatihan di

setiap Kecamatan

orang/th 16

b. Jumlah jenis pelatihan di

setiap Kecamatan

jenis 1

2 Persentase pengangguran yang menjadi pekerja profesional atau wirausaha.

a. Persentase pengangguran

yang menjadi pekerja

profesional.

persen 13.34

b. Persentase pengangguran

yang menjadi wirausaha.

persen 3.00

c. Persentase pengangguran

yang mempunyai usaha

mandiri.

persen 0.42

3 Jumlah pengangguran dan kk

miskin yang menjadi

transmigran.

persen 55

4 Jumlah wirausaha baru di bidang

perindagkop di setiap

kecamatan.

orang 1,500

5 Jumlah wirausaha baru di bidang kehutanan dan perkebunan di setiap kecamatan.

a. Pedagang kayu orang 86

b. Industri primer pengolahan

hasil hutan/kayu

unit usaha 46

6 Jumlah wirausaha baru di bidang peternakan di setiap kecamatan.

orang 185

7 Jumlah wirausaha baru di bidang agrobisnis di setiap kecamatan.

orang 15

8 Jumlah wirausaha baru di bidang tanaman pangan dan hortikultura di setiap kecamatan.

orang 44

9 Jumlah wirausaha baru di bidang kelautan dan perikanan.

kelompok 770

10 Jumlah wirausaha baru di bidang kebudayaan dan pariwisata.

orang 37

11 Jumlah wirausaha baru

kelompok masyarakat PNPM mandiri perdesaan.

kelompok 142

12 Persentase partisipasi angkatan kerja perempuan.

persen 56,50

13 Jumlah pengangguran di setiap kecamatan.

(16)

1 2 3 4 5

a. KECAMATAN WONOSARI orang 7541

b. KEC. KARANGMOJO orang 5190

c. KECAMATAN SEMANU orang 4041

d. KECAMATAN PONJONG orang 4946

e. KECAMATAN SEMIN orang 4262

f. KECAMATAN NGAWEN orang 3981

g. KECAMATAN NGLIPAR orang 3174

h. KECAMATAN PLAYEN orang 5045

i. KECAMATAN PALIYAN orang 3042

j. KEC. PANGGANG orang 2127

k. KECAMATAN PATUK orang 3979

l. KECAMATAN TEPUS orang 1581

m. KECAMATAN RONGKOP orang 1830

n. KECAMATAN GIRISUBO orang 1480

o. KEC. TANJUNGSARI orang 1773

p. KECAMATAN SAPTOSARI orang 1983

q. KEC. PURWOSARI orang 1270

r. KEC. GEDANGSARI orang 3246

16 Rumah sakit,

puskesmas dan

jaringannya memenuhi standar mutu serta mampu menjangkau/ dijangkau oleh masyarakat di wilayahnya.

1 Persentase fasilitas pelayanan

kesehatan Pemerintah yang

menerapkan manajemen mutu.

persen 33.33

2 Persentase kunjungan Bumil

dengan K4.

persen 94.5

3 Persentase Bumil dengan

komplikasi yang ditangani.

persen 76

4 Persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan.

persen 90.4

5 Persentase ibu nifas yang

memperoleh 3 kali pelayanan sesuai standar.

persen 86

6 Persentase neonatal dengan

komplikasi ditangani.

persen 65

7 Persentase bayi yang

memperoleh pelayanan.

persen 83

8 Persentase siswa SD kelas 1 yang diperiksa.

persen 79

9 Persentase pelayanan PUS

menjadi peserta KB aktif.

persen 81.5

10 Persentase cakupan kunjungan rawat jalan pasien Gakin.

(17)

1 2 3 4 5

11 Persentase cakupan kunjungan rawat inap pasien Gakin.

persen 2.6

12 Persentase sasaran kesehatan pemerintah dengan kemampuan gawat darurat level 1.

persen 100

13 Persentase desa dengan anak UCI.

persen 90

14 Jumlah penemuan dan

penanganan penyakit menular.

a. Jumlah cakupan penemuan

dan penanganan penderita AFP (anak < 15 tahun)

4

b. Cakupan penemuan

penderita Pneumonia Balita yang ditangani persen 6 c. Cakupan penemuan penderita Diare persen 36 d. Cakupan penemuan

penderita baru dengan TB BTA (+) persen 39 e. Cakupan penanganan penderita penyakit DBD persen 100

f. Cakupan penemuan dan

penanganan penderita HIV-AIDS

persen 45

g. Cakupan penderita malaria

ditangani

persen 100

15 Persentase desa dengan KLB yang dilakukan penyelidikan epidemologi kurang dari 24 jam.

persen 100

16 Persentase balita dan anak prasekolah dilayani (DTKB).

persen 84

17 Persentase Balita Gakin

mendapatkan MP-ASI.

persen 100

18 Persentase Balita gizi buruk mendapatkan perawatan.

persen 100

19 Persentase desa siaga aktif. persen 62

20 Jumlah akreditasi yang

diperoleh.

buah 12

21 Persentase RSUD dengan

pencapaian SPM memenuhi target.

a. Instalasi gawat darurat ;

1) Waktu tanggap pelayanan

dokter di Gawat darurat

menit ≤5’

2) Kemampuan menangani live

saving anak dan dewasa

persen 90

3) Jam buka pelayanan gawat

darurat

(18)

1 2 3 4 5

4) Pemberian pelayanan

kegawatdaruratan yang

bersertifikasi yang masih berlaku;

ATLS/BTLS/ACLS/PPGD

persen 90

5) Kematian pasien lebih

kurang 24 jam

2/ 1000

6) Tidak adanya pasien yang

diharuskan membayar uang muka persen 100 7) Ketersedian tim penanggulangan bencana tim 1

8) Kepuasan pelanggan persen 65

b. Instalasi rawat jalan

1) Dokter pemberi pelayanan

di poliklinik adalah spesialis

persen 90 2) Ketersediaan pelayanan di poliklinik persen 100

3) Jam buka pelayanan di

poliklinik

- Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu

jam 5

- Jumat jam 3

4) Waktu tunggu di poliklinik menit 90'

5) Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB persen 60 6) Terlaksananya kegiatan

pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit

persen 95

7) Kepuasan pelanggan persen 75

c. Rawat inap

1) Pemberi pelayanan di rawat

inap adalah spesialis dan perawat minimal D3

persen 95

2) Dokter penanggungjawab

pasien di rawat inap

persen 100 3) Ketersediaan pelayanan di rawat inap persen 100

4) Jam visite dokter spesialis

(setiap hari kerja)

08.00 s.d

14.00

5) Kejadian infeksi pasca

operasi

persen <1,5

6) Kejadian infeksi nasokomial persen <1,5

7) Tidak ada kejadian pasien

jatuh yang berakibat

kecacatan/kematian.

persen 100

(19)

1 2 3 4 5

9) Kejadian pulang paksa persen ≤5

10) Penegakan diagnose TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB persen 90 11) Terlaksananya kegiatan

pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit

persen 95

12) Kepuasan pelanggan persen 75

d. Bedah sentral

1) Waktu tunggu operasi

elektif

hari ≤2

2) Kejadian kematian di meja

operasi

persen ≤1

3) Tidak adanya kejadian

operasi salah sisi

persen 100

4) Tidak adanya kejadian

operasi salah orang

persen 100

5) Tidak adanya kejadian salah

tindakan pada operasi

persen 100

6) Tidak adanya kejadian

tertinggalnya benda

asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi.

persen 100

7) Komplikasi anestesi karena

overdosis, reaksi anestesi

dan salah penempatan

endotracheal tube persen ≤6 f. Persalinan dan peritanologi

1) Kejadian kematian ibu

karena persalinan a) Perdarahan < 1% persen a. ≤1 b) Preeclamsi ≤30% persen b. ≤30 c) Sepsis ≤ 9,2% persen c. ≤9,2 2) Pemberi pelayanan persalinan normal persen 100 3) Pemberi pelayanan

persalinan dengan penyulit

persen 100

4) Pemberi pelayanan

persalinan dengan tindakan operasi persen 100 5) Kemampuan menangani BBLR 1500 gr – 2500 gr persen 100 6) Pertolongan persalinan

melalui sektio cesaria

persen ≤20

7) Presentase KB vasektomi

dan tubektomi yang

dilakukan oleh tenaga

kompeten dr. Sp. OG, dr, Sp.B, dr. Sp. U, dokter umum terlatih

(20)

1 2 3 4 5

8) Presentase peserta KB

mantap yang mendapat

konseling KB mantab oleh bidan terlatih

persen 100

9) Kepuasan pelanggan persen ≥80

g. Unit Perawatan Intensif

1) Rata-rata pasien yang

kembali keperawatan

intensif dengan kasus yang sama kurang 72 jam

persen ≤3

2) Pemberi pelayanan Unit

Intensif a) Dr.sp.An; persen 100 b) D3 Sps persen 75 h. Radiologi

1) Waktu tunggu hasil

pelayanan thorax foto

jam <3

2) Pelaksana ekspertisi persen 100

3) Kejadian kegagalan

pelayanan Rotgen

persen <2

4) Kepuasan pelanggan persen 70

i. Laboratorium patologi klinik

1) Waktu tunggu hasil

pelayanan thorax foto

menit 140’

2) Pelaksana ekspertisi persen 0

3) Tidak adanya kesalahan

pemberian hasil

pemeriksaan laboratorium

persen 100

4) Kepuasan pelanggan persen 60

j. Rehabilitasi medik

1) Kejadian drop out pasien

terhadap pelayanan

rehabilitasi medik yang

direncanakan

persen <50

2) Tidak adanya kesalahan

tindakan rehabilitasi medik

persen 100

3) Kepuasan pelanggan persen 70

k. Farmasi

1) Waktu tunggu pelayanan

obat jadi dan obati racikan

a) Jadi menit 50'

b) Racikan menit 100'

2) Tidak adanya kesalahan

pemberian obat

persen 100

3) Penulisan resep sesuai

dengan formularium

(21)

1 2 3 4 5

4) Kepuasan pelanggan persen 70

l. Gizi

1) Ketepatan waktu pemberian

makanan kepada pasien

persen 85

2) Sisa makanan yang tidak

termakan oleh pasien

persen 40

3) Tidak adanya kejadian

kesalahan pemberian diet

persen 85

m. Transfusi darah

1) Kebutuhan darah bagi setiap

pelayanan transfusi

persen 75

2) Kejadian reaksi transfusi persen 0.01

n. Pelayanan GAKIN

1) Pelayanan terhadap pasien

GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan

persen 85

2) Persentase pelayanan

terhadap keluarga miskin baik rawat jalan maupun rawat inap

persen 100

o. Rekam Medik

1) Kelengkapan pengisian

rekam medik 24 jam setelah pelayanan

persen 75

2) Kelengkapan informed

concent setelah mendapat

informasi yang jelas

persen 80

3) Waktu penyediaan dokumen

rekam medik pelayanan

rawat jalan

menit 10'

4) Waktu penyediaan dokumen

rekam medik pelayanan

rawat inap

menit 15'

p. Pengelolaan limbah

1) Baku mutu limbah cair

a) BOD50 (mg/lt) persen 40

b) COD95 persen 100

c) TSS30 persen 30

2) Pengelolaan limbah padat

infeksius sesuai dengan

aturan yang ada

persen 100 q. Administarasi dan manajemen

1) Tindak lanjut penyelesaian

hasil pertemuan direksi

persen 95

2) Kelengkapan laporan

akuntabilitas kinerja

(22)

1 2 3 4 5

3) Ketepatan waktu pengusulan

kenaikan pangkat

persen 100

4) Ketepatan waktu

pengurusan gaji berkala

persen 100

5) Karyawan yang mendapat

pelatihan minimal 20 jam setahun

persen 45

6) Cost recovery persen 40

7) Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan persen 100

8) Kecepatan waktu pemberian

informasi tentang tagihan pasien rawat inap

jam ≤2jam

9) Ketepatan waktu pemberian

imbalan (insentif) sesuai kesepakatan waktu

persen 85

r. Ambulan / kereta jenazah

1) Waktu pelayanan ambulan /

kereta jenazah

jam 24 jam

2) Kecepatan memberikan

pelayanan ambulan / kereta jenazah di RS

menit <30’

3) Response time pelayanan

ambulan / kereta jenazah

oleh masyarakat yang

membutuhkan

persen 90

s. Pemulasaraan jenazah

1) Waktu tanggap (response

time) pelayanan

pemulasaraan jenazah

jam ≤2

t. Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit

1) Kecepatan waktu

menanggapi kerusakan alat

persen <80 2) Ketepatan waktu pemeliharaan alat persen 80

3) Peralatan laboratorium dan

alat ukur yang digunakan dalam pelayanan kalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi

persen 80

u. Pelayanan laundry

1) Tidak adanya kejadian linen

yang hilang

persen 100

2) Ketepatan waktu penyediaan

linen untuk ruang rawat inap

persen 100

v. Pencegahan dan

pengendalian infeksi (PPI)

1) Ada anggota tim PPI yang

terlatih

persen 40

2) Tersedia APD di setiap

instalasi/department

(23)

1 2 3 4 5

3) Kegiatan pencatatan dan

pelaporan infeksi

nasokomial/HAI (Health

care Associated Infections) di rumah sakit (minimum 1 parameter)

persen 50

22 Persentase pelayanan terhadap keluarga miskin baik rawat jalan maupun rawat inap

persen 97

17 Keluarga sadar gizi,

berperilaku hidup

bersih sehat, dan

menerapkan norma

keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.

1 Persentase gizi kurang pada

balita.

persen 10

2 Persentase Bumil KEK persen 12

3 Persentase Bumil / Bufas

Anemia

persen 12

4 Persentase keluarga sadar gizi persen 78

5 Persentase Posyandu aktif persen 88.8

6 Persentase rumahtangga

ber-PHBS

persen 34

7 Jumlah Kecamatan Sayang Ibu kecamatan 12

8 Jumlah kelompok masyarakat

yang aktif dalam kesetaraan gender (P2WKSS)

kelompok 69

9 Persentase dasa wisma aktif di

setiap desa.

persen 81

10 Persentase keluarga ikut KB aktif. persen 81.9 a. Persentase Kualitas kesertaan KB persen 53.75 b. Persentase Kesertaan KB pria persen 2.36

11 Persentase kecamatan yang

memiliki PIKKRR.

persen 11

12 Jumlah Bina Keluarga Balita keluarga 279

13 Jumlah Bina Keluarga Remaja keluarga 76

14 Jumlah Bina Keluarga Lansia keluarga 94

15 Persentase siswa SD/MI yang

mendapatkan makanan

tambahan (PMT-AS).

persen 72

16 Persentase keluarga Pra KS dan KS1 yang menjadi KS2. persen 52.25 18 Pemuda pemudi Gunungkidul meraih prestasi regional, nasional dan internasional.

1 Jumlah pemuda-pemudi yang

meraih prestasi regional dan internasional.

orang 2

2 Jumlah prestasi regional dan

internasional yang diraih.

0

3 Jumlah event olahraga, iptek,

seni-budaya dan imtaq berskala regional dan internasional di

(24)

4 Jumlah organisasi kepemudaan

dan sarana kepemudaan & olahraga yang meraih prestasi.

a. Organisasi Kepemudaan kelompok 25

b. Jumlah sarana kepemudaan 3

c. Jumlah Olahraga yang

meraih prestasi jenis/ cabang 3 5 Jumlah pemuda-pemudi

penggiat seni-budaya dan

sanggar seni.

orang 35

6 Jumlah seni-budaya

Gunungkidul yang tampil di

forum nasional dan

internasional.

a. Nasional 4

b. Internasional 0

7 Persentase karangtaruna aktif

yang menjadi pionir ekonomi daerah di setiap kecamatan.

persen 22.22

19 Seluruh SKPD dan

pemerintahan desa

memiliki aparatur

yang kompeten sesuai

kebutuhan serta

menerapkan

akuntabilitas kinerja

dan bebas KKN.

1 Persentase aparatur yang

memiliki kompetensi sesuai bidang tugasnya.

persen 95

2 Persentase aparatur yang

memperoleh penghargaan dan sanksi yang jelas.

persen 100

3 Persentase aparatur yang

memperoleh pengembangan

karir yang tepat waktu.

persen 95

4 Persentase SKPD yang

memiliki aparatur kompeten sesuai kebutuhan.

persen 85

5 Persentase pemerintahan desa

yang melaksanakan siklus

tahunan desa secara tertib.

persen 80

6 Persentase kepala desa dan

perangkat desa yang memiliki

kompetensi sesuai bidang

tugasnya.

persen 82

7 Persentase SKPD yang

memiliki analisis jabatan, ABK dan Standar Kompetensi.

a. Anjab persen 100

b. ABK persen 0

c. Standar Kompetensi persen 100

8 Persentase SKPD yang terevaluasi tupoksinya persen 100 20 Seluruh perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan dilaksanakan secara

tepat waktu dan

terintegrasi dengan

data yang akurat

1 Persentase SKPD yang

menerapkan perencanaan secara terintegrasi dan tepat waktu berdasarkan basis data yang

up-to-date dan akurat.

persen 100

2 Persentase SKPD yang

menerapkan sistem informasi

perencanaan dan monev

terintegrasi secara on-line.

(25)

1 2 3 4 5

3 Teridentifikasinya faktor

penyebab keberhasilan dan

kegagalan dalam pencapaian target sasaran pembangunan secara periodik.

a. Faktor keberhasilan persen 100

b. Faktor Kegagalan persen 100

4 Persentase SKPD yang taat

aturan dan tepat waktu dalam

melaksanakan program dan

kegiatan.

persen 6

5 Persentase penyelesaian tindak

lanjut rekomendasi hasil

pemeriksaan aparat pengawas internal dan eksternal.

persen 90

6 Persentase penyelesaian kasus

pengaduan masyarakat.

persen 100

7 Persentase SKPD penghasil

PAD yang melaporkan

pendapatan secara akuntabel dan tepat waktu.

persen 100

8 Persentase SKPD yang

melakukan pengelolaan dan

pelaporan keuangan secara

tepat waktu dan sesuai standar.

persen 100

9 Persentase Asset daerah yang

diinventarisir, dinilai dan

dikelola secara tepat.

persen 100

10 Persentase pengadaan barang dan jasa Pelelangan Umum secara e-procurement dan taat aturan.

persen 75

11 Persentase desa yang menyusun profil desa secara lengkap dan akurat

persen 100

12 Jumlah desa swasembada. desa 19

13 Persentase penduduk yang

memiliki dokumen

kependudukan yang up-to-date dan akurat.

persen 100

14 Persentase kecamatan yang

memiliki data kependudukan yang up-to-date dan akurat.

persen 100

15 Persentase desa yang memiliki data kependudukan yang up-to-date dan akurat.

persen 100

16 Persentase kecamatan yang

melaksanakan SIAK secara

on-line.

persen 100

17 Persentase SKPD yang

terintegrasi dalam jaringan

komunikasi online

(26)

1 2 3 4 5

18 Persentase pembangunan yang

dilaksanakan secara

terintegrasi, tepat waktu, tepat mutu dan tepat manfaat.

persen 100

19 Persentase SKPD yang

menyampaikan RKT, LAKIP dan laporan penetapan kinerja secara benar dan tepat waktu.

persen 100

20 Persentase LPPD, LKPD, dan

evaluasi penyelenggaraan

pemerintah daerah secara benar dan tepat waktu.

persen 100

21 Persentase kelancaran

operasional Bupati dan Wakil Bupati.

persen 100

22 Persentase kelengkapan data secara up-to-date dan akurat.

persen 85

23 Persentase pelaporan secara benar dan tepat waktu.

persen 100 21 Pelayanan publik dilaksanakan sesuai standar pelayanan prima serta menciptakan iklim

usaha yang kondusif

1 Persentase SKPD yang

menerapkan SOP.

persen 75

2 Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM).

indeks 75

22 Masyarakat

mem-peroleh perlindungan dan kepastian hukum dalam melaksanakan

kegiatannya secara

tertib dan damai.

1 Persentase penurunan pelanggaran perda. persen 100 2 Persentase pelaksanaan penertiban disiplin PNS di tempat-tempat Umum pada jam kerja. persen 60 3 Tertibnya fasilitas umum/fasilitas sosial. buah 53 4 Persentase kelancaran pelaksanaan pengamanan

kegiatan Bupati, Wakil Bupati, Pejabat Daerah dan Tamu Daerah. persen 100 5 Menurunnya penyakit masyarakat (gelandangan, pengemis, perjudian, premanisme, prostitusi). persen 100

6 Persentase penurunan angka

kriminalitas.

persen 3.2

7 Jumlah konflik antar

masyarakat.

kasus 6

8 Persentase daerah rawan

bencana yang memiliki sistem

pencegahan, mitigasi dan

kesiapsiagaan bencana secara efektif.

(27)

1 2 3 4 5

9 Persentase daerah rawan

bencana yang memiliki

kemampuan manajemen PB pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana.

persen 80

10 Persentase partisipasi

masyarakat dalam pendidikan politik dan bela negara.

persen 50

11 Persentase organisasi

kemasyarakatan dan LSM yang

memperoleh fasilitasi

pemerintah daerah.

persen 100

12 Persentase jumlah laporan/

pengaduan masyarakat akibat adanya pencemaran dan atau perusakan lingkungan hidup yang ditindak lanjuti.

persen 95

13 Jumlah Unit usaha / kegiatan

yang memiliki dokumen

pengelolaan lingkungan.

unit 259

14 Persentase penyelesaian kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dan trafficking.

persen 80

15 Persentase perusahaan dan

tenaga kerja yang mematuhi UU ketenagakerjaan.

persen 100

16 Persentase penyelesaian kasus ketenagakerjaan dan hubungan industrial. persen 100 17 Persentase PMKS yang memperoleh pembinaan. persen 77.97

18 Persentase ketaatan usaha di bidang pariwisata.

persen 45

19 Persentase penurunan

pelanggaran angkutan jalan.

persen 20

20 Persentase ketaatan

pembayaran pajak dan retribusi.

persen 85 21 Persentase penurunan penambangan liar. persen 42.5

22 Frekuensi pantauan perederan barang dan jasa.

8

23 Persentase peternak yang

mematuhi ketentuan

peternakan.

persen 100

24 Persentase bibit yang

bersertifikasi.

− Kambing Bligon persen 0

25 Persentase produk hewan dan hasil olahannya yang tidak layak konsumsi.

persen 0

26 Persentase nelayan yang

menggunakan alat tangkap dan

bahan yang memenuhi

ketentuan.

(28)

1 2 3 4 5

27 Persentase penyelesaian kasus pelanggaran aparatur secara tepat waktu.

persen 100

28 Jumlah rancangan produk

hukum daerah yang diajukan secara tepat waktu.

a. PERDA buah 15

b. PERBUP buah 22

c. SK BUPATI buah 300

29 Persentase PNS dan perangkat

desa yang mendapatkan

bantuan konsultasi hukum.

persen 100

30 Persentase akurasi informasi pemerintah yang beredar di masyarakat.

persen 100

31 Jumlah tempat peribadatan dan

organisasi keagamaan yang

mendapatkan pembinaan.

a. Tempat Ibadah buah 159

b. Organisasi Keagamaan buah 16

Referensi

Dokumen terkait

Sub inikator (4) penggunaan aplikasi di berbagai hardware dan software yang ada dikategorikan sangat praktis dengan nilai rerata 3, 53 dan presentase 88,32%. Hal ini

Semakin besar energi hidrasi kation, maka semakin banyak molekul- molekul air memasuki ruang antar lapisan montmorilonit, yang menyebabkan mineral ini mengembang,

Bab ini berisi mengenai studi literature yang berhubungan dengan ekologi hutan dan hubungannya dengan manusia, tinjauan mengenai hutan Wanagama, tinjauan umum

Pada hari ini, Selasa tanggal dua puluh tiga bulan Juli tahun dua ribu tiga belas pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB bertempat di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus

10 Siswa yang memiliki kemandirian belajar dapat dilihat dari beberapa ciri baik yang terlihat seperti tingkah laku.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis Penerapan Model Transportasi dan Distribusi ‘Least Cost Method’ dan ‘Stepping Stone Method’ pada

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa hasil skripsi yang berjudul: INTENSI MELAKUKAN AGRESI PADA SUPORTER PERSEBA YA DITINJAU DARI SIKAP TERHADAP PERILAKU AGRESI DALAM

Dari fenomena yang muncul berdasarkan simulasi software elemen hingga, penulis termotivasi untuk melakukan penelitian tentang tegangan yang bekerja pada kait