• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

32 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Tujuan dari penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat berapa besar hubungan tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimen dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Model eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu:

1) Memberikan soal pretest untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment atau perlakuan dilakukan

2) Memberikan perlakuan kepada pada subyek yaitu berupa model kooperatif tipe Gallery Walk pada kelas eksperimen dan tipe Jigsaw pada kelas kontrol pada mata pelajaran IPS kelas V SD Pangudi Luhur Ambarawa Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016.

3) Memberikan posttest untuk mengukur variabel terikat setelah dilakukan perlakuan.

Penelitian eksperimen (Quasi Eksperimental/semu) merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel dengan cara memberikan perlakuan terhadap obyek penelitian dan ada kontrol terhadap variabel tertentu. Penelitian eksperimen dilakukan dengan menciptakan fenomena pada kondisi terkendali, untuk menemukan sebab akibat dan pengaruh faktor-faktor pada kondisi tertentu.

(2)

3.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada kelas V SD Pangudi Luhur Ambarawa semester II tahun pelajaran 2015-2016 yang berlokasi di Jln. Mgr. Soegijapranata 30 Ambarawa.

3.1.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari sampai April bertempat di SD Pangudi Luhur Ambarawa, pada kelas V(A) dan V(B) semester II tahun pelajaran 2015-2016 dan dilakukan secara bertahap. Adapun tahapan-tahapannya meliputi:

a. Tahap persiapan

Tahap persiapan mencangkup pemilihan judul, pembuatan proposal skripsi, pembuatan instrument, permohonan izin kepada pihak sekolah serta observasi di sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian. b. Tahap pelaksanaan

Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi uji coba instrument dan pengambilan data sebagai hasil dari penelitian yang telah dilakukan.

c. Tahap penyusunan

Tahap penyusunan merupakan tahap penulis untuk pengelolaan data adapun konsultasi dengan dosen pembimbing yang diikuti penyusunan laporan serta persiapan ujian skripsi.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Menurut Sugiyono (2011:2) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Dapat dirumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat).

(3)

3.2.1 Variabel Independen (bebas)

Variabel independen sering disebut dengan variabel bebas. Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono,2011: 4). Variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif Gallery Walk dengan Jigsaw.

3.2.2 Variabel Dependen (terikat)

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen (Sugiyono: 2011: 4). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah hasil belajar IPS.

3.2.3 Definisi Operasional

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antara model pembelajaran kooperatif tipe Gallery Walk dengan Jigsaw terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 5. Model pembelajaran Gallery Walk adalah suatu model pembelajaran yang aktif di kelas yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling memberikan ide, gagasan, atau pendapat untuk berdiskusi bersama dalam satu kelompok untuk mencapai suatu tujuan bersama dan hasil dari diskusi mereka ditempel di dinding agar dapat dapat dilihat oleh kelompok lain dan mempresentasikan hasil kerja mereka di depan kelas untuk mengkritisi pendapat antar kelompok.

Model pembelajaran Jigsaw adalah model pembelajaran yang menekankan adanya kerjasama dalam kelompok yang dapat menimbulkan saling ketergantungan antar anggota kelompok, dan ditandai dengan adanya pembagian kelompok asal dan kelompok ahli.

Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang diperoleh seseorang sebagai akibat dari perbuatan belajar dalam aspek kognitif sehingga mengalami perubahan tingkah laku. Dalam penelitian ini hasil belajar yang diukur yaitu skor tes akhir dengan instrumen tes berupa soal pilihan ganda.

(4)

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD Pangudi Luhur Ambarawa yang berjumlah 65 siswa terbagi menjadi 2 kelas paralel yaitu V A yang berjumlah 40 siswa dan V B yang berjumlah 40 siswa. Kelas V A sebagai kelompok eksperimen dan V B sebagai kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Gallery Walk sedangkan kelompok kontrol diterapkan menggunakan model pembelajaran tipe Jigsaw.

Tabel. 3.1

Data Siswa Kelas V SD Pangudi Luhur Ambarawa

No. Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

1 Kelas eksperimen Kelas V A 18 22 40 2 Kelas kontrol Kelas V B 20 20 40 Jumlah Keseluruhan 80

Data siswa kelas V A sebagai kelas eksperimen berjumlah 40 siswa dengan siswa perempuan 18 siswa dan laki-laki 22 siswa. Sedangkan kelas V B sebagai kelas kontrol berjumlah 40 siswa dengan siswa perempuan 20 siswa dan laki-laki 20 siswa.

3.4 Desain Penelitian dan Prosedur Penelitian 3.4.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen yaitu Eksperimen semu (Quasi Eksperimental). Quasi Eksperimental adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel dengan cara memberikan perlakuan terhadap obyek penelitian dan ada kontrol terhadap variabel tertentu.Sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah Pretest-Postest Tak Equivalent. Menurut John. W. Best 1977 (dalam Zaenal Arifin,

(5)

2012:88) Pretest-Postest Tak Equilavent yaitu desain penelitian dimana kedua group diberi Pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak dipilih secara random, kemudian memberikan perlakuan yang berbeda dan memberikan postest untuk mengetahui hasil.

Tabel 3.2 Desain Eksperimen Pretest-Postest Tak Equivalent

O1 X O2 O3 X O4

Keterangan:

O1 = Pretest untuk kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan X = Perlakuan untuk kelompok eksperimen yaitu kelas V A dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Gallery Walk.

O2 = Postest untuk kelompokeksperimen untuk mengetahui hasil setelah diberikan perlakuan

O3 = Pretest untuk kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal sebelum diberikan perlakuan

X = Perlakuan untuk kelompok kontrol yaitu kelas V B dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

O4 = Postest untuk kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

(6)

3.4.2 Prosedur Penelitian

Berdasarkan design penelitian di atas, maka dapat disusun prosedur pelaksanaan penelitian sebagai berikut:

Berdasarkan prosedur penelitian peneliti akan membandingkan hasil belajar antara kelompok ekserimen dan kelompok kontrol. Pada kelas eksperimen pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Gallery Walk dan pada kelompok kontrol pembelajaran yaitu dengan pembelajaran Jigsaw. Untuk mengukur perbedaan varian pada kedua kelompok diadakan pretest yang diambil dari kelas uji coba. Hasil dari pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol digunakan unruk mengetahui perbedaan varian kedua kelompok. Apabila kedua kelompok adalah homogen atau tidak ada perbedaan varian yang signifikan maka dapat dilakukan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Gallery Walk pada kelompok eksperimen dan pembelajaran Jigsaw pada kelompok kontrol.

Setelah dilakukan pembelajaran pada kelompok eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Gallery Walk dan pembelajaran Jigsaw pada kelas kontrol dilakukan postest. Postest dilakukan untuk mengetahui hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada kelas V setelah dilakukan treatment atau perlakuan, postest digunakan juga untuk mengetahui normalitas dan homogenitasnya. Dimana peneliti akan membandingkan hasil belajar IPS pada kelompok eksperimen dengan menggunakan pembelajaran Gallery Walk dan pembelajaran Jigsaw pada kelompok kontrol, kemudian dapat diketahui kefektifan model pembelajaran yang diteliti.

Pembelajaran

tipe Jigsaw Post-test Pre-test Siswa Kelas kontrol Siswa Kelas experimen Pembelajaran Kooperarif tipe Gallery Walk Dibandingkan Pre-test Post-test

(7)

3.5 Instrumen Penelitian 3.5.1 Lembar Observasi

Instrumen pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah observasi/pengamatan yang dilakukan pada saat pembelajaran. Lembar observasi digunakan untuk mengukur aktivitas siswa dan guru dalam melaksanakan model pembelajaran Gallery Walk dan Jigsaw. Kisi-kisi lembar observasi sesuai dengan langkah-langkah model Gallery Walk dan Jigsaw dan dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Observasi Siswa Model Pembelajaran Jigsaw

No Aspek yang diamati Butir

Pengamatan Ya Tidak 1. Kegiatan Pendahuluan

a. Mempersiapkan buku catatan dan pelajaran

b. Mengikuti dengan seksama apa yang diperitahkan guru

2. Kegiatan Inti

a. Mematuhi perintah guru ketika guru membagi siswa kedalam kelompok

b. Menyimak apa yang disampaikan guru ketika guru membagi tugas kepada masing-masing anggota kelompok

c. Mengerjakan dan berdiskusi dengan kelompok ahli d. Keaktifan dan kecakapan siswa dalam memaparkan

hasil diskusi dikelompok asal e. Memberi tanggapan hasil diskusi 3. Kegiatan penutup

Kisi-kisi observasi siswa penerapan model pembelajaran Jigsaw terdapat 3 aspek yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti yang terdiri dari 5butir pengamatan yaitu mematuhi perintah guru ketika guru membagi siswa kedalam

(8)

kelompok, menyimak apa yang disampaikan guru ketika guru membagi tugas kepada masing-masing anggota kelompok, mengerjakan dan berdiskusi dengan kelompok ahli, keaktifan dan kecakapan siswa dalam memaparkan hasil diskusi dikelompok asal dan memberi tanggapan hasil diskusi dan kegiatan penutup. Berdasarkan masing-masing aspek, untuk mengamati dan menilai bagaimana kegiatan proses belajar mengajar dapat diihat dibutir pengamatan apakah semua siswa melaksakan kegiatan yang terdapat dalam setiap aspek atau tidak.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Observasi Siswa Model Pembelajaran Gallery Walk

No Aspek yang diamati Butir

Pengamatan Ya Tidak 1 Kegiatan Pendahuluan

a. Mempersiapkan buku catatan dan pelajaran

b. Mengikuti dengan seksama apa yang diperitahkan guru

2 Kegiatan Inti

a. Mematuhi perintah guru ketika guru membagi siswa kedalam kelompok

b. Menyimak apa yang disampaikan guru ketika guru membagi tugas kepada masing-masing anggota kelompok

c. Mengerjakan dan berdiskusi dengan kelompok d. Keaktifan dan kecakapan siswa dalam memaparkan

hasil diskusi dikelompok asal

e. Keaktifan siswa dalam bertanya kepada kelompok lain ketika berkunjung ke kelompok lain

f. Mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas 3 Kegiatan penutup

(9)

Kisi-kisi observasi siswa penerapan model pembelajaran Jigsaw terdapat 2 aspek yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti yang terdiri dari 6 butir pengamatan yaitu mematuhi perintah guru ketika guru membagi siswa kedalam kelompok, menyimak apa yang disampaikan guru ketika guru membagi tugas kepada masing-masing anggota kelompok, mengerjakan dan berdiskusi dengan kelompok ahli,mengerjakan dan berdiskusi dengan kelompok, keaktifan dan kecakapan siswa dalam memaparkan hasil diskusi dikelompok asal, keaktifan siswa dalam bertanya kepada kelompok lain ketika berkunjung ke kelompok lain, mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas. Berdasarkan masing-masing aspek, untuk mengamati dan menilai bagaimana kegiatan proses belajar mengajar dapat diihat dibutir pengamatan apakah semua siswa melaksakan kegiatan yang terdapat dalam setiap aspek atau tidak.

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Observasi Guru Model Pembelajaran Jigsaw

No Aspek yang diamati Butir

Pengamatan Ya Tidak 1. Kegiatan Pendahuluan

a. Perlengkapan media dan alat peraga b. Penyampaian tujuan belajar siswa 2 Kegiatan Inti

c. Pembagian kelompok siswa

d. Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok asal dan ahli

e. Membimbing dalam melakukan diskusi

f. Berkeliling dan mengamati diskusi antar kelompok g. Membimbing siswa dalam memaparkan hasil

diskusi

(10)

i. Membimbing dalam menyajikan karya tiap kelompok

j. Mengarahkan siswa dalam tanya jawab 3 Kegiatan penutup

a. Membuat kesimpulan

b. Menutup proses belajar mengajar

Kisi-kisi observasi guru penerapan model pembelajaran Jigsaw terdapat 2 aspek yang diamati yaitu kegiatan pendahuluan yang terdiri dari perlengkapan media dan alat peraga, penyampaian tujuan belajar siswa. Kegiatan inti yang terdiri dari 10aspek yang diamati yaitu pembagian kelompok siswa, mengorganisasi siswa ke dalam kelompok asal dan ahli, membimbing dalam melakukan diskusi, berkeliling dan mengamati diskusi antar kelompok, membimbing siswa dalam memaparkan hasil diskusi, membantu kelompok jika mengalami kesulitan, membimbing dalam menyajikan karya tiap kelompok, mengarahkan siswa dalam tanya jawab. Kegiatan penutup yang terdiri dari 2 aspek yang diamati yaitu membuat kesimpulan dan menutup proses belajar mengajar.Berdasarkan masing-masing aspek, untuk mengamati dan menilai bagaimana kegiatan proses belajar mengajar dapat diihat dibutir pengamatan apakah guru melaksakan kegiatan yang terdapat dalam setiap aspek atau tidak.

(11)

Tabel 3.6

Kisi-Kisi Observasi Guru Model Pembelajaran Gallery Walk

No Aspek yang diamati Butir

Pengamatan Ya Tidak 1 Kegiatan Pendahuluan

a. Perlengkapan media dan alat peraga b. Penyampaian tujuan belajar siswa 2 Kegiatan Inti

a. Pembagian kelompok siswa

b. Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok c. Membagi topik pada masing-masing kelompok d. Membimbing dalam melakukan diskusi

e. Berkeliling dan mengamati diskusi antar kelompok f. Membimbing siswa dalam memaparkan hasil

diskusi

g. Berkeliling dan mengamati ketika siswa mengunjungi gallery kelompok lain

h. Membantu kelompok jika mengalami kesulitan i. Membimbing dalam menyajikan karya tiap

kelompok

j. Mengorganisir kelompok ketika berpresentasi di depan kelas

k. Mengarahkan siswa dalam tanya jawab 3 Kegiatan penutup

l. Membuat kesimpulan

m. Menutup proses belajar mengajar

Kisi-kisi observasi guru penerapan model pembelajaran Gallery Walk terdapat 2 aspek yang diamati yaitu kegiatan pendahuluan yang terdiri dari

(12)

perlengkapan media dan alat peraga, penyampaian tujuan belajar siswa. Kegiatan inti yang terdiri dari 11 aspek yang diamati yaitu pembagian kelompok siswa, mengorganisasi siswa ke dalam kelompok, membagi topik pada masing-masing kelompok, membimbing dalam melakukan diskusi, berkeliling dan mengamati diskusi antar kelompok, membimbing siswa dalam memaparkan hasil diskusi, berkeliling dan mengamati ketika siswa mengunjungi gallery kelompok lain, membantu kelompok jika mengalami kesulitan, membimbing dalam menyajikan karya tiap kelompok, mengorganisir kelompok ketika berpresentasi di depan kelas, mengarahkan siswa dalam tanya jawab. Kegiatan penutup yang terdiri dari 2 aspek pengamatan yaitu membuat kesimpulan dan menutup proses belajar mengajar.Berdasarkan masing-masing aspek, untuk mengamati dan menilai bagaimana kegiatan proses belajar mengajar dapat diihat dibutir pengamatan apakah guru melaksakan kegiatan yang terdapat dalam setiap aspek atau tidak. 3.5.2 Lembar Tes

Selain pengumpulan data menggunakan lembar observasi, data juga dapat diperoleh dari hasil tes yang dilaksanakan setelah pembelajaran di kelas dilaksanakan. Langkah yang digunakan peneliti untuk melakukan observasi dan tes selama pembelajaran sekaligus pemberian tindakan adalah sebagai berikut: a. Menyusun kisi-kisi pretest dan postest

b. Item tes disusun berdasarkan pada kisi-kisi tes yang telah dibuat. c. Pengolahan soal tes.

Mata pelajaran yang diteliti yaitu IPS materi Mengenal dan Menghargai Perjuangan Para Tokoh Dalam Mempertahankan Kemerdekaan.Penelitian ini menggunakan soal pilihan ganda. Kisi-kisi instrument prestest dan postestdapat dilihat pada Tabel 3.7

(13)

Tabel 3.7

Kisi-kisi Instrumen Pretest

Kompetensi Dasar Indikator Soal

2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam

memproklamasikan kemerdekaan

2.3.1 Menceritakan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di sekitar Proklamasi ( Peristiwa Rengasdengklok dan penyusunan teks proklamasi, detik-detik proklamasi kemerdekaan

3, 5, 6, 10, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 21, 22, 23, 27,

2.3.2 Membuat garis waktu tentang tahapan peristiwa menjelang proklamasi

4, 11, 18, 25, 26, 30

2.3.3 Membuat riwayat singkat/ringkasan tentang tokok-tokoh penting dalam peristiwa Proklamasi

2, 7, 8, 20, 24, 29

2.3.4 Memberikan contoh cara menghargai jasa tokoh-tokoh kemerdekaan

1, 9, 12, 28

Kisi-kisi instrument soal prestestyang digunakan untuk uji validitas dan reabilitas sebanyak 30 soal.Dalam kompetensii dasar 2.4 terdapat 4 indikator yang dikembangkan menjadi 30 soal pilihan ganda untuk dilakukan uji validitas dan reabilitas.

(14)

Tabel 3.8

Kisi-kisi Instrumen Postest

Kompetensi Dasar Indikator Soal

2.4 Menghargai peranan tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan 2.4.1 Menceritakan peristiwa 10 Nopember 1945 di Surabaya 1, 2, 4, 11, 15, 16, 25, 2.4.2 Menceritakan peristiwa pertempuran Ambarawa, Medan Area, dan Bandung Lautan Api

3, 5, 6, 26,

2.4.3 Menceritakan peristiwa mempertahankan

kemerdekaan yang terjadi di wilayah setempat

14,17, 24

2.4.4 Menceritakan agresi Militer Belanda terhadap Republik Indonesia

7, 13, 18, 23, 27

2.4.5 Menceritakan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda

9, 12, 19, 22, 28, 30

2.4.6 Menceritakan peranan beberapa tokoh dalam mempertahankan

kemerdekaan.

8, 20, 21, 29, 10

Kisi-kisi instrument soal postest yang digunakan untuk uji validitas dan reabilitas sebanyak 30 soal. Dalam kompetensii dasar 2.4 terdapat 4 indikator yang dikembangkan menjadi 30 soal pilihan ganda untuk dilakukan uji validitas dan reabilitas.

(15)

3.6 Uji Prasyarat

3.6.1 Uji Validitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2010: 173) instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Menurut Sugiyono (2010: 455) bahwa N=35 (N= jumlah siswa dalam kelompok uji validitas) batas koefisiennya > 0,334. Validitas tes dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 17 dengan cara Analize – Scale – Reability Analysis atau dapat menggunakan Analyze – Correlate – Bevariate kemudian untuk melihat hasilnya apakah item soal valid atau tidak, dapat dilihat pada output hasil perhitungan, apabila nilai koefisien kurang dari 0,334 maka item soal tersebut tidak valid dan tidak boleh digunakan.

Instrumen pretest dan postest yang akan diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan uji coba terlebih dahulu. Dilakukan uji coba instrumen pretest pada siswa kelas VI SD Mangun Sari 05 Salatiga dengan responden kelas VI sebanyak 35 siswa. Maka db dalam penelitian ini adalah n – 2 yaitu 35 siswa – 2 = 33 dengan taraf kesukaran 5%. Bila dilihat dari nilai tabel r maka batas koefisiennya 0,334. Setelah selesai uji coba instrumen pretest dan postestdidapatkan hasil (nilai dari pekerjaan siswa), dapat dilakukan penghitungan uji validitas. Dari 30 item soal (pilihan ganda) pretestdan postestsetelah dilakukan penghitungan uji validitas dengan bantuan SPSS 17, di peroleh hasil akhir uji validitas seperti yang ada pada tabel berikut:

(16)

Tabel 3.9

Hasil Validitas Instrumen Pretest Kompetensi

Dasar

Indikator No Soal Hasil Validitas Soal Soal Valid Soal Tidak valid 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamas ikan kemerdekaan 2.3.1 Menceritakan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di sekitar Proklamasi ( Peristiwa Rengasdengklok dan penyusunan teks proklamasi, detik-detik proklamasi kemerdekaan 3, 5, 6, 10, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 21, 22, 23, 27, 3, 5, 6, 10, 13, 14, 15, 19, 23 16, 17, 21, 22, 27 2.3.2 Membuat garis waktu tentang tahapan peristiwa menjelang proklamasi 4, 11, 18, 25, 26, 30 11, 18, 25, 30 4, 26 2.3.3 Membuat riwayat singkat/ringkasan tentang tokok-tokoh penting dalam peristiwa Proklamasi 2, 7, 8, 20, 24, 29 2, 7, 8, 24, 29 20 2.3.4 Memberikan contoh cara menghargai jasa tokoh-tokoh kemerdekaan

1, 9, 12, 28 1, 9, 12 28

Pada tabel 3.3 dapat dilihat bahwa berdasarkan hasil uji validitas, dari 30 soal pretest yang diuji terdapat soal yang valid yaitu nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 23, 24, 25, 29, 30 dengan Correected Item-Total Correlaion > 0,334 sedangkan 11 soal yang tidak valid yaitu 15, 16, 17, 20, 21, 22, 26, 27, 28.

(17)

Tabel 3.10

Hasil Validitas Instrumen Postest Kompetensi

Dasar

Indikator No Soal Hasil Validitas Soal Soal Valid Soal Tidak

valid 2.4 Menghargai peranan tokoh dalam mempertahan kan kemerdekaan 2.4.1 Menceritakan peristiwa 10 Nopember 1945 di Surabaya 1, 2, 4, 11, 15, 16, 25, 1, 2, 4, 15, 16, 25 11 2.4.2 Menceritakan peristiwa pertempuran Ambarawa, Medan Area, dan Bandung Lautan Api 3, 5, 6, 26, 3, 6 5, 26 2.4.3 Menceritakan peristiwa mempertahankan kemerdekaan yang terjadi di wilayah setempat 14,17, 24 17, 24 14 2.4.4 Menceritakan agresi Militer Belanda terhadap Republik Indonesia 7, 13, 18, 23, 27 13, 23 7, 18, 27 2.4.5 Menceritakan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda 9, 12, 19, 22, 28, 30 12, 19, 28, 30 9, 22 2.5.6 Menceritakan peranan beberapa tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. 8, 20, 21, 29, 10 8, 20, 21, 29 10

Pada tabel 3.4 dapat dilihat bahwa berdasarkan hasil uji validitas, dari 30 soal posttest yang diuji terdapat soal yang valid yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12,

(18)

13, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 28, 29, 30 dengan Correected Item-Total Correlaion > 0,334 sedangkan 10 soal yang tidak valid yaitu 5, 7, 9, 10, 11, 14, 18, 22, 26,27.

3.6.2 Uji Reabilitas Instrumen

Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukuranya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Taraf reliabilias suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas (rtt). Menurut Wardani,dkk (2012:345), nilai koefisien yang disadarkan crobanch’s alpha (ɑ) sebagai berikut:

0,08 – 1,00 = Sangat reliabel < 0,80 – 0,60 = Reliabel

< 0,60 – 0,40 = Cukup Reliabel < 0,40 – 0,20 = Agak Reliabel < 0,20 = Kurang Reliabel

Reliabilitas suatu instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 16 yaitu dengan cara Anallyze – Scale – Reliability Analysis.

Menguji reliabilitas instrumen seperti halnya menguji validitas. Penulis menggunakan nilai hasil yang telah diperoleh dari hasil pekerjaan siswa pada kelas uji coba yaitu pada SD MangunSari 05 Salatiga.

Tabel 3.11

Hasil Uji Reabilitas Instrumen Pretest Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.924 30

Tabel 3.12

Hasil Uji Reabilitas Instrumen Postest Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(19)

Hasil uji reabilitas instrumen pretest pada tabel dapat dilihat nilai Crobanch’s Alpha 0,924 yang artinya reliabel. Sedangkan hasil uji reabilitas instrumen postest pada tabel dapat dilihat nilai Crobanch’s Alpha 0,890 yang artinya reliabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil pretest dan postest memenuhi nilai koefisiensi yang telah ditentukan yaitu hasil Crobanch’s Alpha > 0,80 sehingga kedua test tersebut reliabel.

3.6.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Menurut Sudjana (2014: 137), cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Keterangan:

I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal

B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal

N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, maka makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan itu adalah sebagai berikut:

Tabel 3.13

Kriteria Indeks Kesukaran Soal

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Soal

0 – 0,30 Soal kategori sukar

0,31 – 0,70 Soal kategori sedang 0,71 – 1,00 Soal kategori mudah

Hasil analisis tingkat kesukaran soal pretest terdapat soal dengan kategori mudah dan sedang. Soal dengan kategori mudah terdapat pada nomor 4, 6, 9, 13, 16, 17, 20, 21, 22, 23, 25,26, 27, 28, dan 29. Sedangkan soal kategori sedang terdapat pada nomor 1, 2, 3, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 14, 15, 18, 19, 24, dan 30.

(20)

Sedangkan hasil analisis tingkat kesukaran soal postest terdapat soal dengan kategori mudah dan sedang. Soal dengan kategori mudah terdapat pada nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25,26, 27, 28, 29 dan 30. Sedangkan soal kategori sedang terdapat pada nomor 19.

3.7 Teknik Pengumpulan Data 3.7.1 Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang bersumber pada barang tertulis dan bergambar (Arikunto, 2006: 158). Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang populasi penelitian dan informasi mengenai prestasi belajar siswa. Dalam hal ini prestasi belajar diambil dari nilai hasil belajar IPS kelas V semester II.

3.7.2 Metode Observasi

Menurut Sudjana (2011: 84-85) observasi sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Observasi dapat digunakan untuk mengukur atau menilai hasil dan proses belajar. Metode pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala objek yang diteliti.

Dalam hal ini observasi digunakan adalah lembar observasi untuk mengetahui bagaimana sikap perilaku siswa, kegiatan yang dilakukan, tingkat partisipasi dalam suatu kegiatan, proses kegiatan dan hasil kegiatan yang diperoleh setelah pembelajaran. Observasi dilakukan oleh guru kelas V dengan cara melihat langsung proses pembelajaran didalam kelas dengan model pembelajaran kooperatif tipe Gallery Walk dan pembelajaran Jigsaw yang dipraktikkan langsung oleh peneliti pada kelas V.

3.7.3 Metode Tes

Tes adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis maupun secara lisan atau secara perbuatan. Metode tes yang digunakan untuk mengumpulkan data yang digunakan untuk mengevaluasi yaitu membedakan antara kondisi awal dengan kondisi sesudahnya. Dalam hal ini mata pelajaran yang diteliti yaitu IPS materi

(21)

Mengenal dan Menghargai Perjuangan Para Tokoh Dalam Mempertahankan Kemerdekaan. Penelitian ini menggunakan soal pilihan ganda, kisi-kisi instrumen tes pilihan ganda dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 3.14

Kisi-kisi Instrumen Pretest

Kompetensi Dasar Indikator Soal

2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam

memproklamasikan kemerdekaan

2.3.1 Menceritakan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di sekitar Proklamasi ( Peristiwa Rengasdengklok dan penyusunan teks proklamasi, detik-detik proklamasi kemerdekaan

3, 5, 6, 10, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 21, 22, 23, 27,

2.3.2 Membuat garis waktu tentang tahapan peristiwa menjelang proklamasi

4, 11, 18, 25, 26, 30

2.3.3 Membuat riwayat singkat/ringkasan tentang tokok-tokoh penting dalam peristiwa Proklamasi

2, 7, 8, 20, 24, 29

2.3.4 Memberikan contoh cara menghargai jasa tokoh-tokoh kemerdekaan

(22)

Tabel 3.15

Kisi-kisi Instrumen Postest

Kompetensi Dasar Indikator Soal

2.4 Menghargai peranan tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan 2.4.1 Menceritakan peristiwa 10 Nopember 1945 di Surabaya 1, 2, 4, 11, 15, 16, 25, 2.4.2 Menceritakan peristiwa pertempuran Ambarawa, Medan Area, dan Bandung Lautan Api

3, 5, 6, 26,

2.4.3 Menceritakan peristiwa mempertahankan

kemerdekaan yang terjadi di wilayah setempat

14,17, 24

2.4.4 Menceritakan agresi Militer Belanda terhadap Republik Indonesia

7, 13, 18, 23, 27

2.4.7 Menceritakan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda

9, 12, 19, 22, 28, 30

2.4.8 Menceritakan peranan beberapa tokoh dalam mempertahankan

kemerdekaan.

8, 20, 21, 29, 10

3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil belajar yang berasal dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan untuk menentukan teknik analisis data yang tepat. Jika data berdistribusi normal dan berskala data interval atau rasio maka dapat digunakan teknik analisis data Parametik, jika data berdistribusi tidak normal maka dapat digunakan teknik analisis data Non Parametik.

(23)

Uji normalitas dilakukan dengan teknik Kolmogorov Smirnov. Uji normalitas dapat dihitung menggunakan bantuan SPSS 17.0yaitu Analyze- Regression-Linear- masukkan variabel- Ok- Linear Regression Save- Unstandardized- Continue- OK dan akan muncul variabel baru dengan nama RES 1 kemudian klik Analyze- Non-Parametic test- Legaci Dialog- dan akan mucul kotak dialog dengan nama One Sampel Kolmogorov-Smirnov Test- masukkan vaariabel Understandardized Residuals ke kotak Test Variable List pada Test Distribution- klik Normal- OK. Metode pengambilan keputusan pada uji normalitas menurut Duwi Priyatno (2010: 58) yaitu jika signifikansi (Asymp.sig) > 0,05 maka datayang diuji adalah distribusi normal. Jika signifikansi (Asymp.sig) < 0,05 maka data yang diuji tidak berdistribusi normal.

Tabel 3.16

Hasil Uji Normalitas Pretest

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 40

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 11.93745393 Most Extreme Differences Absolute .112 Positive .095 Negative -.112 Kolmogorov-Smirnov Z .711

Asymp. Sig. (2-tailed) .693

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Setelah pengujian normalitas, dapat dilihat pada tabel 3.16 hasil uji normalitas pretest menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan nilai Asymp.Sig. pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol 0,693 > 0,05. Hal itu menunjukkan bahwa kedua data tersebut berdistribusi normal.

(24)

3.8.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varian populasi data sama atau tidak. Menurut Duwi Priyatno (2010: 115), kriteria pengujiannya jika nilai signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua kelompok data adalah sama.

Tabel 3.17

Hasil Uji Homogenitas Pretest Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

1.312 7 32 .277

Setelah pengujian homogenitas, dapat dilihat pada tabel 3.17 Test of Homogeneity of Variances menunjukkan nilai Sig. 0,277 > 0,05. Hal tersebut mengindisikan bahwa varian antara kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama.

3.8.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rata-rata dilakukan pada nilai tes/kuis dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji hipotesis dilakukan setelah data dari nilai tes/kuis terkumpul pada masing-masing kelompok dan setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean) antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen secara signifikan setelah dilakukan tindakan berupa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Galley Walk pada kelompok eksperimen, adapun hipotesis yang akan diuji.

Dengan hipotesis statistika adalah sebagai berikut: 1) Hipotesis Nol

H0 : X1=X2 yaitu tidakterdapat perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar IPS kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif Gallery

(25)

Walk dengan rata-rata hasil belajar IPS kelas kontrol dengan model pembelajaran Jigsaw.

2) Hipotesis Alternatif

H1 : X1 ≠ X2 yaitu terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata hasil belajar IPS kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif Gallery Walk dengan rata-rata hasil belajar IPS kelas kontrol dengan model pembelajaran Jigsaw.

3.8.4 Uji T

Uji homogenitas dan uji normalitas digunakan sebagai prasyarat uji t. Jika data berdistribusi normal dan homogen maka pengujian menggunakan uji statistik parametik yaitu dengan menggunakan uji t atau independent sample t-test. Uji t digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengelolaan data menggunakan SPSS 17.0 for window. Hasil analisis Uji T dapat dilihat pada bab 4.

Gambar

Tabel 3.2  Desain Eksperimen     Pretest-Postest Tak Equivalent

Referensi

Dokumen terkait

(1) Setiap Perpindahan Penduduk Warga Negara Indonesia sebagaimana pada Pasal 31 ayat (1) dicatat dalam buku Induk Penduduk dan buku mutasi Penduduk serta

Telah dilakukan pengujian intensitas emisi optik plasma nitrogen dengan variasi laju alir gas nitrogen yang dibangkitkan oleh sumber plasma gelombang mikro 2,45 GHz dengan metoda

Pada perhitungan kapasitas jerapan debu per hari, pohon yang memiliki kapasitas jerapan debu per hari paling tinggi ialah Pohon Spathodea yaitu bisa mencapai 0,043 g/m 2 dan

Berkat daya ekspresifnya, manusia mampu menegosiasikan makna dengan orang lain yang juga ekspresif dalam suatu situasi, jadi tindakan manusia tidak dipandang sebagai akibat

15 Subjek terlihat menyerah dan tidak ingin melakukan kegiatan-kegiatan apapun setelah mengetahui dirinya sakit.. 30 Ketakutan subjek untuk memeriksakan diri ke rumah sakit 6 +++

Penulis mengumpulkan data yang diperoleh melalui studi pustaka serta data-data yang diperoleh dari pegawai Seksi Penagihan mengenai surat teguran terbit, nominal

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

Hipertensi masih menjadi masalah terbesar bagi kesehatan terutama pada lansia, karena hipertensi lebih banyak dialami oleh lansia dibandingkam dengan para usia