• Tidak ada hasil yang ditemukan

Referat Bone Graft

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Referat Bone Graft"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

R

Re

effe

erra

att

B

Bo

one

ne ggrra

afftt

Oleh Oleh Rebika

Rebika Nurul Nurul Azizah Azizah I4A012076I4A012076

Rafendy I4A012092

Rafendy I4A012092

Deriel

Deriel Elka Elka Hidayat Hidayat I4A012098I4A012098 Nanda

Nanda Shaskia Shaskia Larasaty Larasaty I4A012107I4A012107

Kharina I4A011055 Kharina I4A011055 Pembimbing Pembimbing

dr. Andreas, Sp.OT

dr. Andreas, Sp.OT

SMF ILMU BEDAH SMF ILMU BEDAH FK UNLAM-RSUD

FK UNLAM-RSUD ULINBANJARMULINBANJARMASIN,ASIN, April, 2017

(2)
(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul Judul ... ... ii Daftar Isi

Daftar Isi ... .... iiii BAB I. PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN ... ... 11 BABII.

BABII. TINJAUAN PTINJAUAN PUSTAKA USTAKA ... ... 33

BAB III. PENUTUP

BAB III. PENUTUP

...

... ... ... ... 5252 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Isi : (1) Allograft, (2) Autograft, (3) Xenograft, dan (4) Sintetic Graft

Isi : (1) Allograft, (2) Autograft, (3) Xenograft, dan (4) Sintetic Graft

Yang dibahas :

Yang dibahas :

guna

guna bone graft bone graft  nya, nya,

indikasi dan kontra indikasi masing2 graft,

indikasi dan kontra indikasi masing2 graft,

bone graft 

(4)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN I.LATAR BELAKANG I.LATAR BELAKANG

Saat ini, penyakit muskuloskeletal merupakan masalah yang banyak Saat ini, penyakit muskuloskeletal merupakan masalah yang banyak dijumpai di pusat-pusat pelayanan kesehatan di seluruh dunia.Bahkan WHO dijumpai di pusat-pusat pelayanan kesehatan di seluruh dunia.Bahkan WHO telah menetapkan dekade ini menjadi Dekade Tulang dan Persendian.Penyebab telah menetapkan dekade ini menjadi Dekade Tulang dan Persendian.Penyebab fraktur terbanyak disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas fraktur terbanyak disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas ini, selain menyebabkan fraktur, menurut WHO, juga menyebabkan kematian ini, selain menyebabkan fraktur, menurut WHO, juga menyebabkan kematian 1,25 juta orang setiap tahunnya, dimana sebagian besar korbannya adalah remaja 1,25 juta orang setiap tahunnya, dimana sebagian besar korbannya adalah remaja atau dewasa muda.

atau dewasa muda.1,3,41,3,4

Trauma langsung akibat benturan akan menimbulkan garis fraktur Trauma langsung akibat benturan akan menimbulkan garis fraktur transversal dan kerusakan jaringan lunak. Benturan yang lebih keras disertai transversal dan kerusakan jaringan lunak. Benturan yang lebih keras disertai dengan pengh

dengan penghimpitan tulang akan impitan tulang akan mengakibatkan garis frakmengakibatkan garis fraktur kominutif diikutitur kominutif diikuti dengan kerusakan jaringan lunak yang lebih luas. Trauma tidak langsung dengan kerusakan jaringan lunak yang lebih luas. Trauma tidak langsung mengakibatkan fraktur terletak jauh dari titik trauma dan jaringan sekitar fraktur mengakibatkan fraktur terletak jauh dari titik trauma dan jaringan sekitar fraktur tidak mengalami kerusakan berat. Selain trauma, adanya proses patologi pada tidak mengalami kerusakan berat. Selain trauma, adanya proses patologi pada tulang seperti tumor atau pada penyakit Paget, adanya energi yang minimal tulang seperti tumor atau pada penyakit Paget, adanya energi yang minimal dapat mengakibatkan fraktur, yang pada orang normal hal tersebut belum tentu dapat mengakibatkan fraktur, yang pada orang normal hal tersebut belum tentu menimbulkan fraktur.

(5)

 Bone graft 

 Bone graft  adalah suatu prosedur pembedahan untuk penggantian tulang adalah suatu prosedur pembedahan untuk penggantian tulang yang hilang pada suatu fraktur. Proses ini merupakan suatu proses implantasi yang hilang pada suatu fraktur. Proses ini merupakan suatu proses implantasi atau transplantasi tulang dari satu lokasi dan dipindahkan ke lokasi yang lainnya atau transplantasi tulang dari satu lokasi dan dipindahkan ke lokasi yang lainnya  pada tubuh manusia

 pada tubuh manusia atau dari atau dari donor yang berasal donor yang berasal dari manusia, dari manusia, atau berasal atau berasal daridari spesies yang

spesies yang berbeda seperti berbeda seperti sapi, dan sapi, dan dapat pudapat pula berasal la berasal dari dari produkproduk sintesis/buatan pabrik.Prinsip

sintesis/buatan pabrik.Prinsip bone graft bone graft   yaitusebagai pengganti defek tulang  yaitusebagai pengganti defek tulang dengan sebab apapun dengan pengganti tulang lainyang digunakan dengan sebab apapun dengan pengganti tulang lainyang digunakan dalamperbaikan fraktur yang kompleks. Bahan ini digunakan juga untuk dalamperbaikan fraktur yang kompleks. Bahan ini digunakan juga untuk  perbaikankerusakan

 perbaikankerusakan (defek) (defek) tulang tulang karena karena cacat cacat bawaan, bawaan, traumatik, traumatik, operasioperasi kanker tulangdan rekontruksi kranial atau fasial.

kanker tulangdan rekontruksi kranial atau fasial.  Bone

 Bone graft graft   pada umumnya dapat direabsorpsi dan dapat menggantikan  pada umumnya dapat direabsorpsi dan dapat menggantikan tulang normal pada proses penyembuhan tulang dalam beberapa bulan. Prinsip tulang normal pada proses penyembuhan tulang dalam beberapa bulan. Prinsip  penggunaan

 penggunaan bone graft bone graft   yang baik yaitu mengandung unsur osteokonduktif,  yang baik yaitu mengandung unsur osteokonduktif, osteoinduktif,danosteogenik.

osteoinduktif,danosteogenik.  Bone

 Bone graft graft   yang merupakan  yang merupakan Gold Standart Gold Standart   adalah bahan  adalah bahan autograftboneautograftbone  graft 

 graft dengan tulang pengganti yang sering digunakan adalahdengan tulang pengganti yang sering digunakan adalah os iliumos ilium.. Bone graft  Bone graft  lainnya yang dapat digunakan yaitu

lainnya yang dapat digunakan yaitu allograft allograft   yang diperoleh dari individu lain  yang diperoleh dari individu lain dari spesies yang sama atau dapat diambil dari donor manusia ataukadaver. dari spesies yang sama atau dapat diambil dari donor manusia ataukadaver. Sedangkan

Sedangkan bone graft bone graft   yang berasal dari hewansering disebut  yang berasal dari hewansering disebut  xenograft  xenograft .Kedua.Kedua bone graft 

bone graft   ini terkadang menimbulkan reaksi penolakan dari tubuh.Sebagai  ini terkadang menimbulkan reaksi penolakan dari tubuh.Sebagai alternatif lain pengganti tulang(

alternatif lain pengganti tulang(bone graft bone graft ) juga dapat disintesis dari berbagai) juga dapat disintesis dari berbagai  biomaterial, seperti hidroksiapatit,trikalsium fosfat, hidrogel dan lain-lain.

(6)

BAB II BAB II

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

II.1

II.1

BO

BONE GRAF

NE GRAF T 

Graft

Graft adalah suatu bagian jaringan yang diambil dari satu tempat danadalah suatu bagian jaringan yang diambil dari satu tempat dan ditransplantasikan ke tempat lain, baik pada individu yang sama maupun yang ditransplantasikan ke tempat lain, baik pada individu yang sama maupun yang  berlainan.

 berlainan. Tujuannya Tujuannya adalah adalah untuk untuk memperbaiki memperbaiki suatu suatu cacat cacat yang yang disebabkandisebabkan oleh penyakit, kecelakaan, atau anomali pertumbuhan dan perkembangan. oleh penyakit, kecelakaan, atau anomali pertumbuhan dan perkembangan. Bone Bone  graft 

 graft  mempunyai peran penting pada bidang orthopaedi dalam penatalaksanaan mempunyai peran penting pada bidang orthopaedi dalam penatalaksanaan kasusnonunion, defek

kasusnonunion, defek bridging bridging  pada diafisis, dan pada pengisian defek metafisis. pada diafisis, dan pada pengisian defek metafisis. Terminologi "

Terminologi "bone graft bone graft " diperkenalkan oleh Muschler, yaitu: "segala material" diperkenalkan oleh Muschler, yaitu: "segala material yang ditanam dengan atau tanpa kombinasi dengan material lain yang yang ditanam dengan atau tanpa kombinasi dengan material lain yang merangsang penyembuhan tulang dan mempunyai sifat osteogenik,

merangsang penyembuhan tulang dan mempunyai sifat osteogenik,osteoinduktif osteoinduktif ,, atau osteokonduktif".

(7)

Gambar 2.1 Mekanisme Pembentukan Tulang

Secara garis besar terdapat dua mekanisme graft terhadap tulang resipien yaitu mendorong terjadinya osteogenesis (pembentukan tulang) dan memberi dukungan mekanis pada kerangka resipien (mekanikal support).Fungsi graft dan tulang untuk mendorong osteogenesis melalui 3 cara, yaitu :

1. Membelah diri, yaitu sel dipermukaan graft dan tulang yang masih hidup  pada saat dipindahkan, kemudian membelah diri dan membentuk tulang  baru. Hal ini dapat terjadi pada autograft kanselus dan graft  kortikal segar. 2. Osteoinduksi, yaitu merupakan proses menarik sel pluripotensial dari

resipien yang terdapat disekitar graft dan tulang. Hal ini terjadi karena graft dan tulang mengandung mediator osteoinduksi, seperti BMP (Bone  Morphogenic Protein),yangmerupkan matrik tulang sehingga aktifitasnya tidak dipengaruhi oleh ada tidaknya sel tulang yang hidup, tidak dirusak oleh pembekuantetapi rusak oleh oktoklaf. BMP terdapat pada autograft, allograft , dan fresh bone dan osteogenins, merupakan glikoprotein, dimana  protein ini aktif pada matriks tulang terdemineralisasi.

3. Osteokonduksi, yaitu proses resorpsi graft, kemudian diganti oleh tulang  baru dari respien secara bertahap. Konstribusi graft dimulai dengan proses osteokonduksi yaitu membuat kerangka sebagai matrik tulang di jaringan resipien. Kemudian dilanjutkan dengan stimulasi pembentukan tulang sebagai proses osteoinduksi

(8)

Material osteogenik   diartikan sebagai sesuatu yang mempunyai kemampuan untuk membentuk tulang, yang berarti mengandung sel yang hidup dan mampu melakukan diferensiasi menjadi sel tulang.Osteogenesis adalah kemampuan  graft   untuk memproduksi tulangbaru. Pada proses ini dipengaruhi oleh kehadiran sel-sel tulang di dalam  graft tulang. Material osteogenik  graft  terdiri dari sel dengan kemampuan untukmembentuk tulang (sel osteoprogenitor) atau berpotensi untuk berdiferensiasimenjadi sel pembentuk tulang (diinduksi sel  prekursor osteogenik/selosteoprogenitor). Sel berpartisipasi dalam tahap awal  proses persembuhanuntuk menyatukan graft  dengan tulang.3,14

Material osteoinduktif  adalah suatu bahan yang dapat memberikan sinyal  biologis yang dapat merangsang sel lokal memasuki proses diferensiasi menjadi

osteoblast matur.Osteoinduktif menginduksistem sel agar dapat berdiferensiasi menjadi sel-sel tulang dewasa. Proses inibiasanya berkaitan denganfaktor  pertumbuhan tulang dalam material graft . Bone morphogenic protein (BMP)dan

mineralisasi matriks tulang merupakan bahan pokok osteoinduktif.9,14

Material osteokonduktif   menyediakan  scaffold (kerangka) tiga dimensi dimana jaringan tulang lokal melakukan regenerasi membentuk tulang baru. Osteokonduktif tidak dapat membentuk tulang atau merangsang pembentukan tulang. Osteokonduktifhanya memungkinkan pertumbuhan neovaskularisasi dan infiltrasi sel-selprekursor osteogenik ke dalam ruang graft . Sifat osteokonduktif ditemukan di autograft   dan allograft , demineralisasi tulang matrik, hidroksiapatit, kolagen, dan kalsium fosfat.3,7,16

(9)

Hal lain yang berkaitan dengan substitusi tulang adalah biodegradability, yang diartikan sebagai kemampuan melakukan degradasi suatu partikel dengan dua prinsip mekanisme; melalui degradasi kimia pasif atau disolusi, dan melalui aktivitas seluler aktif yang dimediasi oleh osteoclast   dan/atau makrofag.Lebih  jauh lagi, sifat biologis biomaterial substitusi tulang juga dipengaruhi oleh  porositas tulang, geometri permukaan, dan sifat kimiawi permukaan. Healing  dan regenerasi tulang dipengaruhi oleh hal-tersebut di atas. Sifat tersebut berkaitan dengan biomaterial itu sendiri, tetapi faktor host   seperti kualitas tulang, vaskularisasi tulang, dan merokok dapat mempengaruhi hasil akhir regenerasi tulang dengan prosedur substitusi tulang.3,7,9,14

(10)

Tabel 2.1 Graft tulang dan substitusinya

Terdapat empat tujuan dan fungsi penggunaan bone graft , yaitu:

1. Untuk mengisi defek yang disebabkan oleh adanya kista tulang, tumor atau  penyebabyang lain.

2. Bagian penting dari artrodesis yaitu sebagai “jembatan”. 3. Penyedia “bone blocks” untuk mengurangi pergerakan sendi .

4. Sebagai upaya untuk mengisi defek pada non union, delayed union, malunion,  postosteotomy, dan mengupayakan union pada daerah yang pseudoartrosis. 16,17

Selain bahan dari  graft   itu sendiri, vaskularisasi dan stabilitas mekanik dari suatu tempat  graft   sangat penting. Untuk hasil optimal, bagian yang akan dilakukan  graft   harus mengandung sel  pro-osteogenik atau sel osteogenik dan harus stabil agar pembuluh darah dapat tumbuh pada bagian  graft . Autogenous bone graft   bersifat osteogenik, osteoinduktif , osteokonduktif, danbiokompatibel yang baik. Karakteristik tersebut harus ada pada bone graft ideal.3,5,9,14

MenurutLaurencin et al.(2001), klasifikasi bone graft   berdasarkan  bahandasarnya antara lain3,5 :

1. Substitut-berdasarkan- Allograft , menggunakan allograft   itu sendiriatau dikombinasi dengan material lainnya.

2. Substitut-berdasarkan-faktor-pertumbuhan-alami-atau-rekombinan,

digunakan dengan growth factor  itu sendiriatau dikombinasi dengan material lain, seperti transforming growth factor-beta  (TGF-beta),  platelet-derived

(11)

 growth factor   (PDGF),  fibroblast growth factor   (FGF), dan bone morphogenetic protein (BMP).

3. Substitut-berdasarkan-selmenggunakan sel-sel untuk membangkitkan  jaringan baru, digunakan bahan ini sendiri atau ditanam ke dalam bahan  pendukung matriks (contohnya, mesenchymal stem cells).

4. Substitut-berdasarkan-keramik seperti kalsium fosfat, kalsium sulfat, dan bioglass, dapat digunakan dari bahan itu sendiri atau dikombinasikan.

5. Substitut-berdasarkan- Polymer yang degradable  dan nondegradable dapat menggunakan bahan itu sendiri atau dikombinasikan dengan material lain.

II.2 Karakteristik Graft Ideal

Graft ideal adalah yang memiliki matriks osteokonduktif (dalam rangka tulang baru), protein osteoinduktif (berfungsi menstimulasi dan mendukung mitogenesis sel  perivaskular undifferentiated   untuk membentuk sel osteoprogenitor), dan sel osteogenik (berkemampuan untuk membentuk tulang  bila ditempatkan di lingkungan yang tepat). Hanyabone graftautogenousyang

memenuhi semua persyaratandi atas.3,9

 Allograft   bersifatosteointegratif dan osteokonduktifdan mungkinmenunjukkan potensi osteoinduktif , tetapi tidak bersifat osteogenikkarenatidak mengandung komponen seluler hidup.Saat ini,autogenousbone graft  dan allograft  adalah sumber utama untuk prosedur bone  graft . Di Indonesia, hanya di RS Dr. Sutomo, Surabaya yang bisa melakukan

(12)

 Autogenous graft   memiliki sifat osteogenikyang palingpotensial, diikuti oleh allograft . Allograft digunakan pada kasus dimana diperlukan volume bone  graft yang besar.Terdapat beberapa kendala terkait dengan penggunaanautograft 

dan allograft   sehingga para peneliti mulai mencari alternatif. Bone graft sintetis yang tersedia saat ini hanya memberikansebagian solusi dalam pengelolaanbone loss.  Bone graft   sintetis hanya memiliki sifatosteointegratif dan osteokonduktif.15

II. 3 Tipe Graft

Material bone graft  dapat dibagi menjadi empat kelompok utama, yaitu:  Autograft , Allograft , Xenograft , dan biomaterial sintetik.5,9,11

(13)

II. 3. 1 Autograft

 Autograft   adalah bone graft   yang ditransplantasikan langsung dari satu area skeletal seorangindividu ke area skeletal lain ditubuhnya sendiri. Sering  juga dikenal sebagai autogenous atau autologous bone graft . Komponen seluler tulang trabekular,mengandung sedikit osteoblast  dan banyak sel prekursor yang mendukung suksesnya transplantasi yang berperan sebagaisel  potensialosteogenik.  Autograft   dianggap sebagai " gold standard " dalam regenerasi tulang karena mempunyai sifat osteokonduksi, osteoinduksi, osteogenik, dan oseointegrasi.5,7,9

Gambar 2.3 Bentuk-bentuk sediaan bone graft 

Tulang untuk  graft   dicangkok atau diambil dari tulang kalvaria, panggul, iga, atau kaki. Autograft  meliputi graft kanselus, kortikal, vaskular, avaskular dan sumsum tulang. Keuntungan autograft kanselus atau kortikal adalah rata-rata keberhasilan tinggi, resiko transmisi penyakit rendah, dan histokompatibilitas. Selain itu juga dapat diterima dengan baik dan efektif pada daerah transplan

(14)

(transplant site) karena mengandung sejumlah besar sel tulang pasien sendiri dan protein. Tulang autograft  menghasilkan rangka kuat bagi tulang baru yang tumbuh ke dalamnya.5,7,9,10

Gambar 2.4 Perbedaan anatomis tulang kortikal dan kanselus

 Namun, kekurangan dari prosedur  graft   ini adalah diperlukan prosedur operasi kedua untuk mengambil bone graft   dari daerah donor, yang akan  berkaitan dengan peningkatan morbiditas, lamanya waktu operasi, terbatasnya ketersediaan(kuantitas) dan bentuk bone graft , serta biaya yang lebih  banyak.7,9,12

a. Autograft kanselus

 Autograft kanselus (autogenous kanselus graft ) merupakan gold standard yaitu dengan menggunakan tulang iliaka sebagai donor utama.Pada permukaan  graft kanselus hanyadidapatkan osteoblas dan sel lapisan endosteal yang bertahan hidup saat ditransplantasikam, sehingga umumnya hanya bertindak sebagai

(15)

substrak osteokonduktif dimana secara efektif mendukung pertumbuhan  pembuluh darah baru, infiltrasi osteoblas baru,dan prekursor osteoblas. Faktor osteokonduktif dilepaskan dari  graft   selama proses reabsorpsi sebagaimana sitokin dilepaskan selama fase inflamasi, yang juga terlibat dalam penyembuhan tulang. Walaupun  graft kanselus tidak menghasilkan struktur pendukung yang cepat, namun  graft  ini bersatu dengan cepat dan mencapai kekuatan yang sama dengan  graft   kortikal setelah 6 sampai 12 bulan.  Autograft kanselus umumnya dicangkok dari krista iliaka yang menyediakan banyak suplai tulang (terutama krista iliaka posterior). Sumber lainnya yaitu didapat dari tuberkel Gerdy, distal radius, dan distal tibia.7,11,12

(16)

Gambar 2.6 Sumber periferal graft tulang kanselus. Jika hanya perlu sedikit atau ada kontraindikasi menggunakan krista iliaka, bisa donor dari trochanter mayor dan condylus femoral distal (C), atau tibia distal dan proksimal (D), olekranon (E), maupun radius tiloideus (F).

 Autograft   dengan menggunakan tulang kanselus memiliki kelebihan mudah mengalami revaskularisasi dan sangat cepat bersatu dengan recipient  site.Graft kanselusmerupakan pengisi ruang yang baik, namun tidak dapat

membangun struktur pendukung yang penting . Autograft kanselus adalah pilihan tepat untuk kasus nonunion  dengan kehilangan tulang < 5-6 cm dan tidak memerlukan integritas struktural  graft . Juga dapat digunakan untuk mengisi kista tulang atau tulang kosong setelah reduksi permukaan artikular dengan depresi misalnya pada fraktur plat tibia.7,11,12

(17)

 b. Autograft kortikal

Sumber autograft   kortikal adalah kalvaria, fibula, iga, dan krista iliaka. Autograft kortikal memiliki sedikit atau tidak ada sifat osteoinduktif dan lebih banyak osteokonduktif, namun osteoblas yang bertahan mengandung sifat osteogenik.  Autograft   kortikal memiliki keuntungan yaitu dapat memberikan dukungan struktural yang baik pada recipient site. Graft   ini dapat ditranplantasikan dengan atau tanpa pedikel vaskularnya. Di samping kekuatan awalnya,  graft   kortikal harus didukung dengan fiksasi internal atau eksternal untuk melindunginya dari fraktur, sedangkan hipertrofi terjadi berkenaan respon terhadap hukum Wolff dan beban mekanik.  Autograft kortikal merupakan  pilihan yang baik untuk defek tulang segmental <5-6 cm yang memerlukan dukungan struktural cepat.Graft tulang kortikal mungkin perlu untuk  spinal  fusion atau penggantian defek mayor tulang pada regio metafisis, seperti pada

(18)

Gambar 2.7 Graft biokortikalkanselus tipis dipanen untuk pseudoarthrosis kongenital dari tibia.

II. 3. 2 Allograft

 Bone graft   yang berasal dari donor lain (individu lain) yang masih satu spesies disebutallograft .  Allograft   umumnya berasal dari bank tulang yang dicangkok dari tulang kadaver.Tulang dibersihkan dan disinfeksi untuk menurunkan transmisi penyakit dari donor ke resipien.Allograft di Indonesia hanya baru bisa dilakukan di RSUD dr. Soetomo, Surabaya, Jawa Timur.

(19)

Gambar 2.8 Rekonstruksi allograft oleh tim Departemen Tumor Muskuloskeletal di RSUD dr. Soetomo, Surabaya, Jawa Timur

 Allograft digunakan sebagai pilihan dengan pertimbangan, misalnya pasien yang tidak memungkinkan untuk autograft , misalnya pada anak kecil, pasien dengan penyakit penyerta,atau pasien yang membutuhkan banyak bone  graft seperti post eksisi kista tulang dan post reseksi tumor. Allograft  lebih dipilih karena pada autograph terdapatkendala dalam operasi pengambilan material bone graft  dari donor site.10,11

 Allograft  didapat dari jaringan kadaver berupa: 1. Tulang fresh atau fresh-frozen

2.  Mineralized freeze-dried  (FDBA) atau 3.  Decalcified freeze-dried  (DFBA).

(20)

Gambar 2.9 Allograft tipe Mineralized freeze-dried  (FDBA)

Gambar 2.10 Allograft tipe Decalcified freeze-dried  (DFBA)

Tulang FDBA atau DFBA diambil dari tulang kortikal panjang karena kaya  protein induktif dan kurang antigenik dibanding tulang kanselus. Fresh

allograft  jarang digunakan karena dibutuhkanskrining penyakit dan dapat meningkatkan transmisi penyakit. Frozen Allograft  disimpan pada suhu dibawah 10°C, yangmenurunkan aktivitas enzim pengurai (degradation enzyme) dan

(21)

mengurangi resiko respon darisistem imun, mengurangi cairan,namun hal inimemiliki kelemahan yaitu kemampuan osteoinduktif yang berkurang.9,10,11

Keuntungan allograft   adalah pengurangan daerah operasi pencangkokan,  berkurangnya nyeri post operatif, dan berkurangnya biaya operasi kedua. Kerugian allograft  adalah terdapat kemungkinan adanya transmisi penyakit atau infeksi dan penggunaannya menjadi kurang efektif karena sel pertumbuhan tulang dan protein hilang saat proses pembersihan dan disinfeksi.7,10,11

Setelah allograft   diambil,dilakukan beberapa metode termasuk debridement   untuk menghilangkan jaringan lunak, ultrasonic washing   untuk menghilangkan remnant   sel dan darah, pemberian ethanol   untuk denaturasi  protein dan deaktivasi viral, pemberian antibiotic wash  untuk membunuh  bakteri, dan dilakukan sterilisasi menggunakan radiasi sinar gamma dan ethylene oxide  untuk eliminasi spora. FDBA dicuci dengan antibiotik dua kali selama 1 jam, dibekukan pada suhu -70ºC dan dikeringkan sampai kadar air yang terkandung menjadi 5%. Saat dilakukannya prosedur ini, akan terbentuk mikrofraktur pada serat kolagen allograft , sehingga menurunkan sifat mekanisnya, sehingga disarankan untuk memberikan rehidrasi pada allograft  sebelum ditanam. Bahan allograft   yang telah diproses di dalamnya tidak terdapat sel yang hidup sehingga aktivitas osteogeniknya akan berkurang.  Allograft  padadasarnya bersifat osteokonduktif, tergantung bagaimana

memprosesnya, juga dapat mempunyai sifat osteoinduktif.7,9,10,11

(22)

seluler. Sel tulang sumsum allograft   menghasilkan respon imun terbesar. Antigen seluler kelas I dan II dalam allograft   dikenali oleh Limfosit T host . Komponen seluler yang terlibat dalam antigenisitas termasuk yang berasal dari sumsum, endotelium, dan sel aktivasi retinakular. Baik komponen seluler dan matriks ekstraseluler menghilangkan respon antigenik. Kolagen tipe I (matriks organik) menstimulasi mediated-cells  dan respon humoral. Porsi matriks nonkolagen ( proteoglikan, osteopontin, osteocalcin, dan glikoprotein lain) juga menstimulasi respon imunogenik.7,10,11,13

FDBA merupakan matriks tulang termineralisasi yang tidak memiliki  protein morfogenik aktif (BMPs), oleh karena itu sifat osteoinduktifnya kurang, meskipun mempunyai sifat osteokonduktif. DFDBA diproses melalui demineralisasi asam dalam 0,5 sampai 0,6 molar denganhydrochloric acid  sehingga 40% mineralnya hilang dan menyisakan matriks organik yang intak. Proses ini mempertahankan BMPs di tulang, sehingga sifat osteoinduktifnya masih ada.7,11

Disebutkan bahwa pemilihan penggunaan autograft   atau allograft   adalah sebagai berikut; bila osteogenesis adalah tujuan utama, maka  fresh autogenous adalah yang utama dipilih. Penggunaan  Autogenous bone graft   lebih disukai  pada  graft non union  pada tulang panjang,  Allograft   diindikasikan  penggunaanya untuk pasien anak  –  anak, atau pada orang yang sudah tua, pada  pasien atau dengan resiko operasi yang tinggi serta dapat dikombinasikan

(23)

Bone graft 

Kekuatan

Struktural Osteokonduksi Osteoinduksi Osteogenesis

Autograft Kanselus No +++ +++ +++ Kortikal +++ ++ ++ ++ AllograftKanselus Frozen No ++ + No Freeze-dry No ++ + No AllograftKortikal Frozen +++ + No No Freeze-dry + + No No

(24)

II. 3. 3. Xenograft

 Xenograft   adalah jaringan tulang yang diambil dari satu spesies dan ditanam ke spesies lain.  Xenograft   yang paling umum digunakan adalah anorganic bovine bone  (ABB) yang berasal dari sapi. ABB merupakan suatu  biomaterial yang mempunyai sejarah keberhasilan yang tinggi dan telah banyak digunakan secara klinis. ABB memiliki kelebihan yaitu mempunyai komposisi ultrastruktural yang mirip dengan tulang manusia, terdiri dari hydroxyapatit, dan telah dilakukan prosedur kimiawi untuk menghilangkan komponen organiknya sehingga dapat digunakan tanpa menimbulkan respon immune host . Strukturnya terdiri dari wide interconnective pore system dengan ukuran partikel 0,25 sampai 1 mm yang dapat dengan mudah dimasuki pembuluh darah yang menghasilkan migrasi osteoblastik. Konsistensinya yang sangat berpori mempengaruhi sifat mekanis dan stabilitas awal. ABB mempunyai sifat kurangosteoinduktif, dan  bentuk granul yang menyebabkannya sulit untuk bertahan di tempat operasi. ABB bersifat nonresorbable in vivo. Adanyagranul yang tidak teresorbsi dalam tulang baru merupakan hal yang tidak diharapkan karena akan mempengaruhi kualitas tulang yang terbentuk karena mengganggu remodeling, juga mempengaruhi osseointegrasi dengan implan gigi.5,11

(25)

Gambar 2.11 Salah satu contoh produk xenograft yang berasal dari hewan

Bahan  Xenograft   biasanya diambil dari lembu atau babi dan digunakan  pada manusia. Graft   hidroksiapatit yang berasal dari lembu dibuat melalui  proses kimia ( Bio-oss) atau pemanasan tinggi (osteograft /N) untuk menghilangkan bahan organik. Proses ini menghasilkan suatuhidroksiapatit alami tulang manusia. Bentuk lain dari  xenograft   adalah dari babi. Bahan ini nampaknya dapat mendorongemdogain, suatu kelompok protein matriks email yang diambil diikuti pembentukan cementum  yang kemudian diikuti oleh deposisi tulang.5,11,13

 Xenograft  berhasilmemperlambat resorpsi dari linggir alveolar. Material ini diperoleh dari hewan dan diproses untuk menghilangkan semua bahan organik sehingga hanya meninggalkan bagian anorganik yang sebagian besar adalah hidroksiapatit, tetapi mungkin juga mengandung bahan anorganik lainnya. Karena produk anorganik ini memiliki porositas seperti tulang normal dan mengandung karbonat serta trikalsium fosfat sebagai tambahan komponen hidroksiapatit, bahan ini memiliki kecenderungan bagi osteoklas untuk meresorpsi material.5,7,11,13

(26)

II. 3. 4. Biomaterial Sintetik (

bone graft 

substitut)

Adanya masalah keterbatasan dalam suplai autograft   membuat para  peneliti mencari bahan lain yang dapat digunakan sebagai pengganti (substitusi). Terdapat beberapa kategori bahan pengganti bone graft   yang bervariasi dalam hal materi, sumber, dan origin (natural vs sintetik). Bahan pengganti bone graft  terdiri dari variasi material dandapat dibentuk dari satu atau lebih tipe komposit.9,13,14

Gambar 2.12 Jenis-jenis bone graft  dan substitutnya

 Bone graft  sintetis yang baik adalah bone graft  yang secara struktur dan komposisi mirip dengan tulang alami. Komposisi yang mengandung kolagen-hidroksiapatit merupakanbone graft   sintetis yang sangat mirip dengan tulang alami dari banyak sudut pandang. Tulang terdiri dari kolagen dan hidroksiapatit sebagai komponen utama dan beberapa persen berasal dari komponen lainnya.

(27)

Komposit kolagen-hidroksiapatit saat ditanamkan dalam tubuh manusia menunjukkan sifat osteokonduktif yang lebih baik dibandingkan dengan hidroksiapatit monolitik dan menghasilkan kalsifikasi matriks tulang yang persis sama. Selain itu, komposit kolagen-hidroksiapatit terbukti biokompatibel baik  pada manusia maupun hewan.9,15

Walaupun banyak bahan pengganti yang memiliki sifat positif seperti autograft , belum ada satu pun dari biomaterial sintetik yang memiliki sifat seperti tulang individu itu sendiri. Biomaterial sintetik yang sering digunakan untuk prosedur bone graft   salah satunya adalahkalsiumfosfat. Kalsiumfosfat merupakan biomaterial yang secara kimiawi menyerupai mineral tulang. Kalsiumfosfat banyak digunakan untuk regenerasi jaringan tulang karena mempunyai kelebihan dalam sifat biokompatibilitas, osteointegrasi ,  dan osteokonduktif . Selain kalsiumfosfat, material sintetik yang digunakan untuk  prosedur bone graft   adalah bioglass.  Bioglass yang juga dikenal sebagai bioactive glass  merupakan nama komersial untuk kalsium substitutd silicon oxide yang dipasarkan sebagai material regenerasi tulang.  Bioglass mempunyai kelebihan yaitu area permukaan basa yang luas dan sangat reaktif terhadap serum ion. Sifat ini memungkinkan interaksi dengan serum dan memungkinkan  presipitasi hydroxyapatit pada permukaannya setelah ditanam in vivo. Fenomena ini dinamakan bioaktivitas, yang merupakan karakteristik unik dari bioglass yang mempercepat integrasi jaringan tulang.  Bioglass  cocok untuk regenerasi tulang dalam prosedur dental implan dan murni bahan sintetik sehingga dapat terhindar dari penyebaran infeksi.9,13,15

(28)

 Bone graft   sintetikmempunyai dua dari empat karakteristik ideal  biomaterial sintetik yaitu bersifat osteointegrasi dan osteokonduksi.Idealnya bone graft   sintetikbersifat biokompatibel, dapat menunjukkan reaksi fibrotik minimal, dapat mengalami remodeling, dan mendukung pembentukan tulang  baru. Bone graft   sintetik seharusnya mempunyai kekuatan yang sama dengan tulang kortikal/kanselus yangdigantikan, sehingga perlu dicocokkan dengan modulus elastisitas yang sama dengan tulang dalam upaya untuk melindungi dari tekanan serta menjaga kekuatan tulang untuk mencegah patah tulang di bawah siklik normal.Bahan sintetis yang menunjukkan sebagian dari sifat tersebut terdiri dari kalsium, silikon, atau aluminium.13,15

a. Bioactive glasses

 Bioactiveglass  merupakan material yang keras, solid (non-porous), dan  pertama kalidiperkenalkan pada tahun 1970. Terdiri dari natrium oksida, kalsium oksida, pentoxide phosphorus, dan silikon dioksida. Silikon dioksida yang juga dikenal sebagai  silicate  merupakan bentuk komponen utama.Dengan berbagai  proporsi sodium oksida, kalsium oksida, dan silikon dioksida, bentuk ini dapat larutsecara in vivo  (kelarutan menjadi proporsional dengan adanya natrium oksida) yang dapat menembus pada dasar yangnonresorbable.9,13,15

 Bioactive glass memiliki sifat osteointegratif dan osteokonduktif. Sebuah ikatan mekanis yang kuat antara bioactive glass dan tulangdisebabkan oleh lapisan silika yang terbentuk pada permukaan bioactive glassketika terkena larutan fisiologis. Pada gel ini ion Ca2+  dan PO42- bergabung untuk membentuk

(29)

kimia yang kuat. Saat digunakan sebagai implan, bioactive glass  secara signifikan memiliki kekuatan mekanis yang besar ketika dibandingkan dengan kalsium fosfat seperti kristal hydroxyapatit.9,13,15

Gambar 2.13 Salah satu contoh substitutbone graft  berupa bioactive glass

Variasi bioactive glass  adalah keramik bioaktif.Keramik bioaktif umumnya lebih kuatdalam meningkatkan sifat mekanik disbandingbioactive  glass  namun keduanya masih mempunyai kekuatan yang rendah terhadap

frakturjika dibandingkan dengan tulang kortikal. Kedua material ini relatif rapuh dan rawan terhadap patah tulang.Keramik bioaktif telah berhasil digunakan sebagaiprosthesevertebra dalam penatalaksanaan tumor dan burst fractures.13,15  b. Aluminium oksida

Aluminium oksida (Al203) merupakan salah satu komponen dari

 beberapa bahan bioactive  tetapi dapat berfungsi sebagai sebuah bone graft  sintetis walaupun digunakan secara tunggal.Pada keramik aluminatidak terjadi  pertukaran ion antara implan dan tulangseperti padabioactive glass, dan tidak

(30)

 bersifatosteointegrasi. Mekanismeikatan yang terjadi sebagai akibat dari tekanan  pada implan yang kemudian terbawa kedalam hubungan dengan tulang

sekitarnya. Keramikalumina mempunyai sifat yang sangat keras dan kaku sehingga mempunyaipertahanan yang lebih baikterhadap fraktur fleksural dibandingkan dengan keramikhydroxyapatit.

Gambar 2.14 Salah satu contoh substitutbone graft  berupa Alumunium Oksida

Alumina telah digunakan sebagai bone graft   sintetis dan sebagai baji untuk osteotomi, tetapi penerapannya di bidang orthopaedimasih terbatas oleh karena ketidakmampuannya dalamosteointegrasi.Alumina telah berhasil digunakan dalam implan, prostetik pada sendi,dan penggantianossicular .14,15 c. Kalsium sulfat

Material ini adalah yang paling sering digunakan oleh para ahli orthopaedi dan mungkin sebagai material osteokonduktif yang tertua yang masih

(31)

digunakan.Material ini pertama kali didokumentasikan sebagai pengobatan yang digunakan pada penanganan fraktur oleh bangsa Arab pada abad ke-10, dengan cara memutari ekstremitas yang terkena menggunakan plester. Pada tahun 1852 seorang tentara ahli bedah asal belanda bernama Mathysen menggabungkan  plester menjadi sebuah bentuk bandageable(bentuk yang familiar saat ini).Pada tahun 1892, seorang ahli berkebangsaan Jerman bernama Dreesman berhasil menggunakan plester paris dikombinasi dengan larutan fenol 5%untuk mengobati osteomielitis tuberkulosis pada tulang panjang, dan mayoritas besar mencapai kesuksesan penyembuhan.9,14

Kalsium sulfatberperan sebagai matriks

osteokonduktifuntukpertumbuhan pembuluh darah dan terkait dengan fibrogenikdan sel osteogenik.Oleh karena itu, sangat penting  bahwaimplankalsium sulfat sebaiknyaberdampingan dengan periosteum atau endosteum.Dalam waktu 5-7 minggu kalsium sulfatakandireabsorbsi oleh tubuh. Material ini dapat digunakan untuk mengisi defek tulang. Kelemahan utama material ini adalah terjadinya reaksi kimia yang menghasilkan bermacam –  macam struktur kristalina. Material ini juga diresorbsi secara cepat yang melebihi kapasitas tulang disekitarnyadalamberegenerasi.14,15

(32)

Gambar 2.15 Salah satu contoh substitutbone graft  berupa Kalsium Sulfat

d. Mineral apatit

Komponen utama senyawa apatit adalah kalsium fosfat yang terdiri dari  beberapa fase yaitu oktakalsium fosfat, dikalsium fosfat dihidrat (DKFD), trikalsium fosfat (TKF), dan hidroksiapatit (HA). Komponen mineral apatit memiliki rumus kimia M10(ZO4)6X2. Kristal apatit mengandung banyak karbon

dalam bentuk karbonat. Karbonat di dalam tubuh dapat mensubtitusi formula hidroksiapatit yang disebut sebagai apatit karbonat tipe A yang terbentuk pada suhu tinggi. Sedangkan apatit karbonat tipe B dibentuk pada suhu rendah. Kalsium fosfat (Ca-P) dapat ditemukan di alam dari tumbuhan koral ( coralline hidroksiapatite) atau disintesa menggunakan regen kimia dengan metode  presipitasi.9,15

(33)

1. Hidroksiapatit Sintetik

Hidroksiapatit (HA) merupakan material keramik bioaktif dengan kelebihanbioafinitas tinggi, biokompatibel (kemampuan material dalam menyesuaikan diri dengan kecocokan tubuh penerima), dan bioaktif (kemampuan materialbereaksi dengan jaringan dan menghasilkan ikatan kimia sangat baik).9,14

Hidroksiapatit merupakan unsur mineral terbesar pada tulang dan gigi. Hidroksiapatit termasuk ke dalam senyawa kalsium fosfat yang merupakan mineral apatit dengan rumus kimia [Ca10(PO4)6OH2] yang mempunyai struktur

heksagonal serta memiliki rasio Ca/P sekitar 1,67. Material tersebut dapat mendukung pertumbuhan tulang tanpa adanya penghancuran ketika digunakan untuk implantasi pada manusia. Selain itu, hidroksiapatit dapat melekat secara  biointegrasi. Implan yang terbuat dari bahan ini dapat berkontak dan menyatu

(34)

Gambar 2.16 Salah satu contoh substitutbone graft  berupa Hidroksiapatit (HA)

Sintetis HAterdiri dari 2 jenis, keramik dan non-keramik dan terdapat dalam bentuk berpori atau padat, blok,atau butiran. Keramik mengacu pada fakta  bahwa kristal HA telahdipanaskan pada suhu antara 700-1300 °C untuk membentuk struktur kristal. HA dalam bentuk keramik dibuat sedemikian rupa sehingga tahan terhadapreabsorpsi in vivo, yang terjadi pada tingkat 1-2% per tahun.Sebaliknya,HA non-keramik lebih mudah diserap invivo. HA sintetikmemilikikekuatan yang baik terhadap tekanan tetapi lemah terhadap ketegangan dangesekan.HA sintetik dalam bentuk padat sulit untukdibuat dalam  berbagai bentuk,pertumbuhan  fibro-osseusyang sulit, dan memiliki modulus elastisitas yang lebih tinggi dari tulang.HA sintetik telahberhasildigunakan sebagai mantel pada implan logam untuk meningkatkan

(35)

sifatosteointegrasi-nya.HA sintetik dalam bentuk butiran berpori telah digunakan baik secara tunggal maupun dengan bone graft   untuk mengisi kekosongan.Namun, HA dalam bentuk keramik dan kristal lambat dalam penyerapan dan pembentukan tulang, sebaliknya pada non keramik, bentuk non kristal cepat dalam penyerapan dan dalam pembentukan tulang.15

2. Coralline hidroksiapatit

HACoralline  dikembangkan pada tahun 1971 dengan tujuan untuk menciptakanimplan HA dengan ukuran pori yang konsisten dan meningkatkaninterkonektivitas.Interkonektivitas sangat penting karena adanyakonstriksiantar pori-pori atau kantong buntu dapatmembatasi dukungan vaskular untuktumbuh ke dalamjaringan. Iskemia pada sel-sel ini dapat menyebabkankegagalanimplan.Klawitter dan Hulbert memeloporistudi yang menunjukkan bahwa ukuran pori minimal yang dibutuhkan adalah 45-100 pM untuk pertumbuhan tulang. Pori-pori berukuran100-150 um memberikan  pertumbuhan fibrovaskularjaringan yang lebih cepat.15

(36)

Gambar 2.17 Salah satu contoh substitut bone graft  berupa Coralline Hidroksiapatit 

Material ini berasal dari kalsium karbonat. Struktur dari coralline kalsiumfosfat diproduksi oleh spesies tertentu yang mempunyai kemiripan dengan tulang kanselus pada manusia, yang menjadikan material ini mempunyai kelebihan yaitu cocok sebagai pengganti osteokonduktif untuk bone  graft .Corraline  dapat berupa bahan sintetik maupun bahan alami. Material ini dapat digunakan pada fraktur tibial plateau sebagai bahan pengisi dan hasilnya telah dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada autogenous bone graft . Kerugian utama material ini adalah variasi kekuatan dan daya resorpsinya yang rendah.14,15

Hidroksiapatit sintetis digunakan sebagai penambahan hidrogen  peroksida atau partikel naftalen sebagai bahan dasar sebelum pemadatan dan  pemanasan.Hidrogen peroksida akanmenjadi gelembung, dan selanjutnya  partikel naftalena akan menguap, meninggalkan sebuah struktur  pore- filled .Sayangnya dengan metode ini, sulit untuk mengendalikan ukuran pori dan

(37)

hubungan antar-pori, sehingga keduanya akan sangat mempengaruhi kinerja implanberpori.9,14

Secara mekanis, HACorallinemempunyai ketahanan dalamkompresi yang sedikit lebih baik dibandingkan tulang kanselus.Seperti jenis HA pada umumnya, HA Corallinememiliki kelemahan dalam tegangan, rapuh dan sulit dibentuk. Kelebihan yang utama adalah struktur interporous  yang memungkinkan pertumbuhan jaringan  fibro-osseus  yang sempurna.50-80%  persen dari kekosongan dapat terisi dalam waktu 3 bulan.Ketika pertumbuhan  jaringan fibro-osseus telah sempurna, implan akan terdiri dari 17% tulang, 43%  jaringan lunak, dan 40% HA residu.15

CorallineHApada awalnyatidak memiliki kekuatan seperti tulang trabekular karena kurangnya matriks kolagen; tetapi seiring dengan sempurnanya pertumbuhan fibro-osseus, HACorallinemenjadi lebihkuat tetapi kurang kaku dari tulang kanselus.15

Material ini merupakan material yang dibutuhkan untuk defekmetafisis karena memberikan dukungan struktural dengan distribusi beban yang baik, sehingga mengurangi kemungkinan adanyakonsentrasi stres pada artikular yang melekat erat pada tulang rawan. HACarolline  telah berhasil digunakan  padaaplikasi non-weight-bearing seperti rahang atas,augmentasiperiodontaldan fraktur radius distal.Penggunaannya pada defekmetafisis  weight bearing   (yaitu fraktur tibia plateu) jugamempunyai hasil yang baik, namun karena adanya kelemahan mekanik pada tahap awal, maka material ini harus didukung oleh

(38)

lainnya termasuk ekspansi bone graft  pada fusi tulang belakangdan restorasi orbital.15

3. Kalsium fosfat

Material ini sangat populer dan merupakan substitutosteokonduktif yang menjanjikan untuk bone graft . Struktur ini lebih mirip dengan dahllite, carbonated hydroxyapatityang dapat membentuk mineral tulang dalam jumlah yang besar. Kombinasi ini terdiri dari monokalsiumfosfat, trikalsiumfosfat, dan kalsium karbonat dalam bentuk bubuk dan dicampur ke dalam larutan sodium fosfat. Material ini dapat berubah menjadi bentuk keras dalam 10-15 menit dan setelah 24-48 jam akan menjadi keras dengan konsistensi yang mirip dengan tulang kanselus yang normal. Material ini memiliki kekurangan yaitu tidak dapat menahan shear force dan tidak cocok untuk untuk fraktur diafisis. Selain itu, pada  beberapa penelitian,penggunaan semen kalsiumfosfat pada fraktur radius distal dan tibial plateau, material ini tetap ada selama dua tahun setelah pemasangan implan. Resorpsi tidak dapat diprediksi dengan pasti dan mungkin material ini dapat dianggap sebagai sebuah implan permanen. Namun, pada 110 pasien yang diterapi dengan kalsiumfosfat selama satu tahun dan cast  selama enam minggu, didapatkan hasil fungsional yang sangat baik dan tidak ditemukan adanya loss of reduction.9,14,15

Semen kalsiumfosfat juga dapat digunakan pada fraktur calcaneus.Adanya weight bearing   yang lebih awal mungkin terjadipada  penggunaan semen ini. Pada kasus frakturtanpa adanya infeksi, aposisi tulang

(39)

Gambar 2.18 Salah satu contoh substitut bone graft  berupa Calcium phosphate

Telah dikemukakansebelumnya bahwa penggunaan material ini dapat meningkatkan kekuatan kompresi dari badan vertebra pada kasus osteoporosis. Material ini dapat menambah kekuatan fiksasi dari  screw pedicle  pada fraktur burst   dan dengan penggunaan material ini dapat menghindari dilakukannya fiksasi anterior pada fraktur burst .5,9,15

Penggunaan semen kalsiumfosfat pada fraktur tibial plateau  dapat digunakan pada tipe fraktur kompresi dan fraktur kompresi yang terbelah, dengan fiksasi internal yang minimal pada 41 pasien, reduksi anatomis telah tercapai pada 78% pasien. Reduksi yang gagal ditemukan pada satu pasien dengan infeksi berat. Hasil fungsionalnya sangat memuaskan pada sebagian  besar kasus. Material ini sangat aman dan lebih efektif dibandingkan dengan

(40)

Trikalsium Fosfat (TKF) merupakan salah satu jenis kalsium fosfat dan memiliki struktur kimia Ca3(PO4)2. TKF memiliki empat jenis polymorph  yaitu

α, ß, γ, dan super-α. ß  polymorph  adalah fase bertekanan tinggi dan super-α  polymorphhanya dapat diobservasi pada temperatur kira-kira diatas 1500°C. Oleh karena itu, TKF  polymorph  yang sering digunakan dalam penelitian  biokeramik adalah TKF α dan ß.Beta trikalsium fosfat (ß-TKF) adalah salah satu senyawa kalsium fosfat pertama yang digunakan sebagai bone graft substitut. Pada tahun 1920, Albee dan Morrison melaporkan bahwa tingkat union tulangmeningkat ketika ß-TKF disuntikkan ke dalam celah pada defek tulang segmental. Beta trikalsium fosfat tersedia dalam bentuk berpori atau padat, baik sebagai butiran maupun blok. Secara struktural,ß-TKF yang berpori memiliki kekuatan dan daya tahan terhadaptekanan yang mirip dengan tulang kanselus. Seperti preparat kalsium fosfat lainnya, telah ditemukan bahwa material ini menjadi rapuh dan lemah di bawah ketegangan dan gesekan, tetapi tahan terhadap beban tekan. Biasanya, material ini digunakan dalam bentuk granular  berpori. Butiran berpori cenderung kurang bermigrasi dibandingkan dengan  butiran padat karena adanya fiksasi sebelumnya oleh  pertumbuhanfibrovaskular.15

(41)

Gambar 2.19 Salah satu contoh substitut bone graft  berupa TriCalcium phosphate

Beberapa penelitian menyatakan bahwa TKF memiliki sifat  biodegradabel, walaupun sedikit berbeda dengan karakteristik material yang digunakan. Strukturnya juga berupa kristal, dengan laju biodegradasi TKF lebih  baik daripada HA. Bahkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Takatoshi (2007) didapatkan hasil bahwa implanasi material TKF ßke dalam os femur kelinci menunjukkan bioresorbabel atau dapat diserap namun hal ini tidak terjadi  pada HA.9,15

Trikalsium Fosfat mempunyai peranan penting sebagai bioresorbabel keramik. Bahan ini memperlihatkan tingginya daya larut dan bioaktifitas. Hasilnya menunjukkan mikrostrutur TKF ß berefek pada aktifitas dari sel-sel tulang dan kemudian dapat menggantikan tulang. TKF ßdapat diterima dan digunakan di dalam tubuh atau dikenal sebagai biokompatibel, bioresorbabel material untuk perbaikan tulang yang dibentuk menjadi keramik blok, granul, atau fosfat semen.7,9,14

(42)

yang kurang yang diproduksi dari volume ß-TKF yang diserap. Sehingga, adanya alasan ini menyebabkan penggunaan klinis ßTKF sebagai adjuvan yang digunakan bersama bone graft   substitut dengan sifat kurang reabsorbable atau sebagai expander  untuk autogenousbone graft .15

Keramik kalsium fosfat juga merupakan bahan yang memiliki sifat osteokonduktif, sehingga penggunaannya dapat menjadi alternatif autogenous cortico kanselusbone graft   untuk mengisi defek tumor, tibial plate  fraktur,  spinal fusion, operasi scoliosis, dan lain-lain. Pemeriksaan histologi menunjukkan adanya pertumbuhan tulang baru ke dalam struktur pori-pori dari implan HA. Di dalam hasil pengamatan preparat tersebut tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa implan terbiodegradasi meskipun terdapat histiosit, multinucleat giant sel , dan osteoklas. Sedangkan Levin et al  (1975) melaporkan  bahwa pada percobaan menggunakan hewan model terjadi resorpsi TKF ß secara

sempurna.9,14

Saat ini,substitut bone graft yang tersedia hanya memiliki sedikit aktivitas biologi. Substitut hanya bertindak sebagai pengisi dan hanya memiliki sifat osteointegratif dan osteokonduktif.Idealnya,substitut bone graft dimasa depan sebaiknyamemiliki struktur integritas yang baik, memberi kerangka pada  pembentukan tulang, bertindak sebagai sistem pengirim, dansebagai faktor  penting dalam mengatur respon regulasi lokal pada tulang.Untuk memastikan hasil yang efektif dalam fungsinya sebagai sistem pengiriman,dibutuhkan adanya pengendalian resorpsipengganti.Hal ini diperlukan untuk memastikan

(43)

waktu yang tepat dan untuk memprediksi pelepasan faktor yang tergabung dalam pengganti dan penggantian lengkapberikutnya oleh tulang host .9,14,15

Pada akhirnya pembentukan tulang terjadi karena adanya aktivitasseluler osteoblastik.Perkembangan yang terjadi saat ini dikarenakan adanyaproses purifikasi dan perluasan prekursorosteogenik in vitrotelah menambah sebuah dimensi baru untuk material bone graft .Substitut bone graft  hanya menawarkan solusi sebagai penatalaksanaan pada kasus bone loss.Substitut bone graft   memilikibeberapa kualitasmekanis tulang yaitu sebagaiosteointegratifatauosteokonduktif tetapi sebagian besar mengandalkan  periosteum/tulang sebagai pendukung.Idealnya,substitut bone graft sebaiknya

meniru seperti tulang aslinya dalamproses mekanik dan osteogenik .9,15

II. 4 Indikasi penggunaan

bone graft 

 dalam bidang orthopaedi : 1. Fraktur nonunion dengan bone loss

Penggunaan bone graft,  terutama allograft , pada fraktur dengan bone loss  banyak digunakan untuk mengurangi morbiditas dan mempersingkat masa  penggunaan fiksasi external baik saat limb lengthening   (pemanjangan ekstremitas) maupun transportasi tulang. Hilangnya komponen artikular mayor  pada permukaan sendi yang mengikuti suatu trauma jarang terjadi, tetapi pada  pasien muda, allograft digunakan sebagai pengganti permukaan sendi dan

mungkin dipertimbangkan sebargai alternatif artroplasti.16

(44)

nonunion  dengan kehilangan tulang <5-6 cm dan tidak memerlukan integritas struktural graft .16

Substitut bone graft   menawarkan solusi penatalaksanaan pada kasus bone loss.Substitut bone graft  memiliki beberapa kualitas mekanis tulang yaitu sebagai osteointegratif/osteokonduktif dan sebagian besar mengandalkan  periosteum/tulang sebagai pendukung.Idealnya,substitut bone graft sebaiknya mempunyai sifat seperti tulang aslinya dalam proses mekanik dan osteogenik .9,15 2. Fraktur Kominutif

Pada fraktur kominutif, terdapat banyak fragmen tulang yang terlepas, sehingga bone graft   digunakan untuk menyatukan fragmen tersebut. Bone graft   pada fraktur kominutifpaling sering dilakukan pada kasus fraktur tulang  belakang.16

3. Defek pada Tulang

 Bone graft   digunakan pada kasus dimana terdapat defek pada tulang seperti adanya penyakit, infeksi, ataupun luka.  Bone graft   dapat digunakan dalam jumlah yang sedikitpada rongga tulang, misalnya pada kasus defek bridging  pada diafisis dan pada pengisian defek metafisis. Selain itu, dapat juga digunakan dalam jumlah besar sebagai perangkat implan (cangkok) yang digunakan dalam membantu penyembuhan tulang di sekitar perangkat implan operasi, seperti pada penggantian sendi, plate, atau screws.16

 Autograft digunakan untuk mengisi kista tulang atau tulang kosong setelah reduksi permukaan artikular, misalnya pada fraktur  plat   tibia. Autograft

(45)

kortikal merupakan pilihan yang baik sebagai penanganan defek tulang segmental <5-6 cm yang memerlukan dukungan struktural cepat.5,7

Keramik kalsium fosfat merupakan bahan yang memiliki sifat osteokonduktif, sehingga penggunaannya dapat menjadi alternatif autogenous cortico kanselusbone graft  untuk mengisi defek tumor, fraktur tibial plate, spinal  fusion, operasi scoliosis, dan lain-lain.9,14

4. Sebagai ProstheseVertebra

Keramik bioaktif telah berhasil digunakan sebagaiprosthesevertebradalam penatalaksanaan tumor dan burst fractures.13 5. Sebagai Implan, Prostetik pada Sendi, dan Penggantian Ossicular

Alumina telah digunakan sebagai bone graft   sintetis dan sebagai baji untuk osteotomi, tetapi penerapannya di bidang orthopaedimasih terbatas oleh karena ketidakmampuan untuk osteointegrasi.Alumina telah berhasil digunakan dalam implan, prostetik pada sendidan penggantianossicular.14,15

 Bioglass  cocok untuk regenerasi tulang dalam prosedur implan dental dan murni bahan sintetik sehingga dapat terhindar dari penyebaran infeksi.13 6. Fraktur Kompresi

Penggunaan semen kalsiumfosfat pada fraktur tibial plateau  dapat digunakan pada tipe fraktur kompresi dan fraktur kompresi yang terbelah, dengan fiksasi internal yang minimal pada 41 pasien, reduksi anatomis telah tercapai pada 78% pasien. Reduksi yang gagal ditemukan pada satu pasien

(46)

 besar kasus. Material ini sangat aman dan lebih efektif dibandingkan dengan bone graft autogenous.5,9

II. 5 Proses penyembuhan

bone gr aft

Phemister memperkenalkan istilah “substitusi merayap” yang menyatakan bahwa tulang yang ditransplantasi akan diserang jaringan granulasi vaskular, yang menyebabkan tulang lama diresorpsi dan lambat laun digantikan oleh tulang baru yang diproduksi host. Sementara itu, Abbot et al. Menyatakan  bahwa, sebagai tambahan, sel-sel permukaan bone graft dapat bertahan hidup dan  berpartisipasi dalam formasi tulang baru; hal ini juga didukung penelitian Ray, Sabet, Arora dan Laskin. Sel yang dapat bertahan hidup ini meminimalisir interval antara pencangkokan dan implantasi dan dengan menjaga  graft agar tetap lembab dan dalam temperatur fisiologis.17,18,19,20,21

(47)

Gambar 2.20 Proses penyembuhan tulang

Pada  graft tulang kanselus, jaringan nekrotik pada ruang sumsum tulang dan kanal haversian dimakan oleh makrofag. Lalu disusul oleh neovaskularisasi dan pembentukan jaringan granulasi yang memenuhi area resorpsi. Sel mesenkimal pluripotensial berdiferensiasi menjadi osteoblas yang memproduksi lapisan osteoid di sepanjang trabekula mati dari  graft tulang. Osteoklas meresorpsi tulang nekrotik dan lalu mayoritas dari  graft tulang digantikan oleh tulang host yang baru. Akhirnya ruang sumsum tulang yang lama diisi dengan sel sumsum tulang yang baru. 17

(48)

Gambar 2.21 Proses penyembuhan tulang dengan bone graft

Pada tulang kortikal, prosesnya sama namun berjalan lebih lambat, karena  graft tulang harus melewati kanal haversian dari transplan. Osteoklas yang meresorpsi permukaan kanal, membuat lubang yang lebih besar unuk  jaringan granulasi berkembang. Saat jaringan granulasi mempenetrasi pusal  graft tulang kortikal, tulang baru dibuat di sepanjang  graft tulang dan memperbesar kanalis haversian. Tergantung dari ukuran  graft tulang, proses  penyembuhan tulang ini mungkin memakan waktu berbulan-bulan dampai  bertahun-tahun. 17

(49)

BAB III PENUTUP

 Bone graft  adalah suatu prosedur pembedahan untuk penggantian tulang yang hilang pada suatu fraktur. Proses ini merupakan suatu proses implantasi atau transplantasi tulang dari satu lokasi dan dipindahkan ke lokasi yang lainnya. Bahan ini digunakan juga untuk perbaikankerusakan (defek) tulang karena cacat  bawaan, traumatik, operasi kanker tulangdan rekontruksi kranial atau fasial.

Prinsip penggunaan bone graft   yang baik yaitu mengandung unsur osteokonduktif, osteoinduktif,dan osteogenik. Bone graft   yang merupakan Gold Standart   adalah bahan autograftbone graft   yaitu bahan cangkok tulang yang diperoleh dari individu atau spesies itu sendiri. Sebagai alternatif dari autograft ,  bahan allograft  dapat diambil dari donor manusia ataukadaver.Sedangkan bone  graft   yang berasal dari hewansering disebut  xenograft .Kedua bone graft   ini terkadang menimbulkan reaksi penolakan dari tubuh. Sebagai alternatif lain  pengganti tulang(bone graft ) juga dapat disintesis dari berbagai biomaterial,

seperti hidroksiapatit,trikalsium fosfat, hidrogel dan lain-lain.

Kemungkinan nonunion pada pasien-pasien memicu para klinisi untuk  penggunaan bone graft   sebagai bagian dari sebuah prosedur yang ditujukan untuk mencapai union. Tujuan akhirnya adalah untuk mencapai proses mineralisasi jaringan tulang yang kokoh. Penggunaan bone graft   sangat

(50)

memungkinkan dikarenakan jaringan tulang tidak seperti jaringan lainnya, dimana tulang mempunyai kemampuan untuk regenerasi secara baik bila diberikan tempat ( scaffold)  yang cukup untuk tumbuh.Sebagaimana tulang normal yang tumbuh, bone graft  dapat menggantikan tulang secara penuh pada daerah dimana bone graft  tersebut ditempatkan.

(51)

DAFTAR PUSTAKA

1. Bucholz, Robert W. Classification of Fractures. In: Rockwood and Green’s Fractures in Adults. 7th ed. 2010. Lippincott Williams & Wilkins.USA.P.44 2. Salter RB. Musculosceletal Injuries. In: Textbook of Disorders and Injuries

of the Muskuloskeletal System. 3rd ed. Lippincott William & Wilkins, Philadelphia. USA. 1999. P.417

3. Cole A, et al. Principles of fractures. In: Apley’s System of Orthopaedic and Fractures.9th ed. 2010. Hodder arnold UK company. P.687

4. Canale & Beaty. Fractures and dislocation. In: Campbell's Operative Orthopaedics. 11th ed. Mosby. Philadelphia. P. 3018

5. Bucholz, Robert W.  Bone graft ing and Enhancement of Fracture Repair. In: Rockwood and Green’s Fractures in Adults. 7th ed. 2010. Lippincott Williams & Wilkins.USA. P.314

6. Mcrae, Ronald. Open fractures. In : Practical fracture treatment. 4th ed. Churcil livingstone. P. 69

7. Finkemeier, C. G. Bone-Grafting and Bone-Graft substitut. J Bone Joint Surg Am. 2002;84:454-464

8. Miller, M. D. 2004. Review of Orthopaedics. 4th ed. Elseviere. Philadelphia 9. Laurencin,C.T. 2006. Bone graft Substitut. Available at :

(52)

10. Delloye, C. Aspect of Current Management Bone Allograft. The journal of  bone and joint surgery. 2007; 89-B:574-9.

11. Keating,J. F.The management of fractures with bone loss. The journal of  bone and joint surgery.2005;87-B:142-50.

12. J. F. Keating, M. M. McQueen. substitut for Autologous Bone graft  in Orthopaedic Trauma. The journal of bone and joint surgery. 2001;82-B:3-8. 13. Stringa, G. Studies of the Vascularisation of Bone graft s. Nuffield

Orthopaedic Centre, Oxford. Vol. 39B 2007.

14. Lindner, T. The Role of Bone substitut. The journal of bone and joint surgery. 2009;91-B:294-303.

15. William, R. Synthetic Bone graft Substitut. ANZ J. Surg. (2001) 71, 354 – 361 16. N Hossain, M Barry. Management of Traumatic Bone Loss. The journal of

 bone and joint surgery. 2011.

17. Nguyen Ngoc Hung Basic Knowledge of Bone graft ing, Bone graft ing. Pediatric Orthopaedic Department of Dong Da District, Ha Noi. 2012.

18. Phemister DB. The Fate of Transplanted Bone and Re generative Power of Its Various Constituents. Surg Gynecol Obstet. 1914.

19. Abbott LC, Schottstaedt ER, Saunders JB, et al. The Evaluation of Cortical and Cancellous Bone as Grafting Material. A Clinical and Experimental Study. J Bone Joint Surg. 1947.

20. Ray RD, Sabet TY.  Bone graft s: Cellular Survival Versus Induction. J Bone Joint Surg.1963.

Gambar

Gambar 2.2  Jenis-jenis bone graft  menurut sumbernya
Gambar 2.3  Bentuk-bentuk sediaan bone graft 
Gambar 2.4  Perbedaan anatomis tulang kortikal dan kanselus
Gambar 2.5Autograft kanselusmenggunakan tulang iliaka
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peranan Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah dalam Dakwah DI bidang Pendidikan, disajikan dalam Seminar Nasional yang diselenggarakn MUI Medan,

hidayah dan karunia yang tidak ternilai yang telah diberikan sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan skripsi/tugas akhir dengan judul “ Penggunaan Drainase

lebih kecil dibanding tingkat signifikansi yang telah ditentukan yaitu 0,05.. berarti bahwa variabel independent secara bersama-sama berpengaruh terhadap. variabel dependen.

Bahwa setelah Terdakwa sampai di daerah L2 Kab Kukar sekira pukul 24.15 Wita dikejar lalu diperintahkan berhenti oleh petugas dari Brimob Polda Kaltim diantaranya Saksi-3 dan

Penambahan tepung jahe merah dalam ransum tidak memberikan pengaruh terhadap bobot badan dewasa kelamin hal ini di duga karena, masih kurangnya dosis jahe yang

Thus the release of GEN from BHAG(ELENA) pellets can Based on the result, need to do further testing in vivo of pellets be controlled in the long term so that the bacteria can be

Approval to conduct a day camp is granted by the council. Training for camp directors and program directors is provided through the National Camping School. All day camps shall be

Masukkan wadah minyak ke dalam pemanas air atau pada suhu 50o C dan biarkan sampai suhu contoh sama dengan suhu pemanas air atau kemudian angkat dan