• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PEMANFAATAN DIAGRATIF (MEDIA GRAFIK INTERAKTIF) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DAN KETERAMPILAN

BERKOMUNIKASI SECARA ILMIAH MATERI ENERGI KELAS VII C SMP NEGERI 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2014-2015

Oleh

DIAH PITALOKA HANDRIANI,S.Pd.,M.Pd. NIP.19730627 200701 2 005

SMP NEGERI 1 SURAKARTA JL. MT HARYONO 4

TAHUN 2015 i

▸ Baca selengkapnya: contoh laporan penilaian teman sejawat guru

(2)
(3)

PERNYATAAN ORISINILITAS PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Yang bertanda tangan dibawah ini:

N a m a : Diah Pitaloka Handriani

Tempat, tanggal lahir : Surakarta, 27 Juni 1973

N I P : 19730627 200701 2 005

Menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul

PEMANFAATAN DIAGRATIF UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SECARA ILMIAH MATERI ENERGI PESERTA DIDIK KELAS VII C SMP NEGERI 1 SURAKARTA SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2014-2015 adalah benar-benar merupakan karya saya sendiri, hal-hal yang bukan karya saya dalam Penelitian Tindakan Kelas ini diberi tanda citation dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Surakarta, 20 Agustus 2015 Peneliti

Diah Pitaloka Handriani

(4)

PEMANFAATAN DIAGRATIF UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SECARA ILMIAH MATERI

ENERGI PESERTA DIDIK KELAS VII C SMP NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014-2015

Oleh Diah Pitaloka Handriani,S.Pd.,M.Pd.

ABSTRAK

Implementasi Kurikulum 2013 bagi pendidikan SMP didukung menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi, agar peserta didik terampil serta mampu menyelesaikan permasalahan secara ilmiah dalam kehidupan sehari-hari. Refleksi awal kegiatan belajar IPA Kelas VIIC SMP Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014-2015 menunjukkan kurang optimalnya prestasi belajar aspek pengetahuan yang merupakan KI 3, serta rendahnya KPS aspek mengomunikasikan yang merupakan KI 4. Penelitian memanfaatkan Media Grafik Interaktif untuk meningkatkan prestasi belajar dan keterampilan berkomunikasi ilmiah. Hasil menunjukkan semua KI meningkat. Persentase peningkatan prestasi belajar pra siklus 68,75% tuntas dengan nilai lebih dari 75, menjadi 78,125% siklus I, mencapai 100% siklus II. Keterampilan berkomunikasi ilmiah persentase pra siklus 65,625% menjadi 75% siklus I, menjadi 87% siklus II. Penelitian dilakukan pada materi Energi.

Kata Kunci: Diagratif, Mengomunikasikan secara Lisan, Prestasi Belajar.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmad dan karuniaNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Pemanfaatan Diagratif untuk Meningkatkan Prestasi Belajar dan Keterampilan Berkomunikasi secara Ilmiah Materi Energi Peserta Didik Kelas VIIC SMP Negeri 1 Surakarta Semester 2 Tahun Pelajaran 2014-2015” dengan lancar dan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Penelitian Tindakan Kelas ini dapat selesai, atas dukungan berbagai pihak, oleh karena itu peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Joko Slameto, M.Pd selaku Kepala SMP Negeri 1 Surakarta yang telah menyetujui hasil akhir penelitian peneliti.

2. Bapak Hariadi Giarso,S.Pd.,M.Pd. selaku Kepala Sekolah lama yang telah memberikan kesempatan menulis pada peneliti.

3. Ibu Iswita Mulyahati, M.Pd. yang senantiasa memberikan dukungan, pengetahuan, dan semangat sehingga menginspirasi peneliti untuk selalu berusaha menjadi yang terbaik.

4. Bapak Hatminto,S.H. yang telah berkenan berkolaborasi dengan peneliti selama kegiatan penelitian sampai akhir.

5. Rekan-rekan Guru dan Karyawan SMP Negeri 1 Surakarta yang selalu membantu peneliti.

Penelitian Tindakan Kelas ini hanya merupakan sebagian upaya peneliti untuk meningkatkan prestasi peserta didik dan kompetensi peneliti, kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan demi peningkatan kualitas dan mutu pendidikan bagi semua.

Surakarta, Agustus 2015 Peneliti

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

PERNYATAAN ORISINILITAS PTK iii

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR DIAGRAM ix DAFTAR LAMPIRAN x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Identifikasi Masalah 4 C. Rumusan Masalah 4 D. Tujuan Penelitian 4 E. Ruang Lingkup 5 F. Manfaat Penelitian 5

BAB II KERANGKA TEORITIS, BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Teoritis 6 1. Diagratif 6 2. Komunikasi 7 3. Prestasi Belajar 8 B. Kerangka Berpikir 9 C. Hipotesis 9

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL

A. Kondisi Awal 10

B. Deskripsi Hasil Siklus 1 11

C. Deskripsi Hasil Siklus II 12

D. Pembahasan 14 E. Hasil Penelitian 19 BAB V PENUTUP A. Simpulan 19 B. Rekomendasi 19 DAFTAR PUSTAKA Vi

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Deskripsi Hasil Pra Siklus 11

Tabel 3.2 Deskripsi Hasil Siklus I 12

Tabel 3.3 Deskripsi Hasil Siklus II 13

Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Penelitian Tindakan Kelas 18

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir 9

Gambar 4.1 Kegiatan pada Kondisi Awal/Prasiklus 10

(9)

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 4.1 Rekapitulasi Pencapaian Target Prestasi Belajar

Peserta Didik 15

Diagram 4.2 Rekapitulasi Pencapaian Target Keterampilan

Mengomunikasikan Peserta Didik 17

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Lampiran 2 RPP Siklus I Lampiran 3 RPP Siklus II

Lampiran 4 Soal Pengetahuan Pra Siklus Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Pra Siklus Lampiran 6 Soal Pengetahuan Siklus I

Lampiran 7 Kunci Jawaban Soal Pengetahuan Siklus I Lampiran 8 Soal Pengetahuan Siklus II

Lampiran 9 Kunci Jawaban Soal Pengetahuan Siklus II Lampiran 10 Penilaian Sikap melalui Penilaian Diri Lampiran 11 Penilaian Sikap melalui Penilaian Antar

Peserta Didik

Lampiran 12 Rubrik Penilaian KI 2 Tanggung Jawab Lampiran 13 Rubrik Penilaian Lembar Observasi KI 4

Siklus I

Lampiran 14 Rubrik Penilaian Lembar Observasi KI 4 Siklus II

Lampiran 15 Observasi Terbuka terhadap Pembelajaran Guru Lampiran 16 Rekapitulasi Daftar Nilai KI 1 Sikap Spiritual

Lampiran 17 Rekapitulasi Daftar Nilai KI 2 Sikap Tanggung Jawab Lampiran 18 Rekapitulasi Daftar Nilai KI 3 Pengetahuan

Lampiran 19 Rekapitulasi Daftar Nilai KI 4 Keterampilan Mengomunikasikan secara Lisan

Lampiran 20 Rekapitulasi Hasil Penelitian Tindakan Kelas Lampiran 21 Daftar Hadir Peserta Didik

Lampiran 22 Hasil Karya Peserta Didik

Lampiran 23 Foto-foto Kegiatan Belajar Mengajar

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum pendidikan yang secara periodik mengalami perubahan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan upaya menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, sehingga dapat bersaing dalam era globalisasi. Upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan senantiasa dikembangkan di berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan dasar maupun pendidikan menengah. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum 2013 Pasal 1, yang menyatakan bahwa “Implementasi kurikulum pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) dilakukan secara bertahap mulai tahun pelajaran 2013/2014”. Hal ini sesuai pula dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2014-2015 memenuhi kedua dimensi tersebut.

Pembelajaran sains idealnya mengacu pada hakikat sains yang meliputi proses sains untuk menghasilkan produk sains, dan sikap ilmiah yang senantiasa tercermin selama kegiatan belajar peserta didik (Carin dan Sund, 1980 : 2). Pembelajaran sains di SMP Negeri 1 Surakarta juga masih belum optimal. Kompetensi guru dalam pembelajaran belum menciptakan situasi pembelajaran yang efektif, fleksibel, partisipatif dan kreatif. Pola pembelajaran di kelas masih teacher center learning yang

(12)

menggambarkan guru aktif namun peserta didik pasif, belum menggunakan model, media dan metode pembelajaran yang bervariasi, belum membiasakan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran sains, mengomunikasikan secara ilmiah serta sikap ilmiah guru yang kurang tercermin selama pembelajaran berlangsung misalnya jarang mengajak peserta didik untuk melakukan kegiatan praktikum dan belum membiasakan kegiatan pembelajaran dengan diskusi aktif untuk membangun kemampuan mengomunikasikan baik secara lisan maupun tulisan dan kerjasama antar peserta didik, sehingga peserta didik sulit memahami konsep, karena belum dapat mengkonstruksi pengetahuannya sendiri untuk menemukan konsep-konsep terutama dalam menghubungkan konsep satu dengan konsep lainnya.

Keadaan peserta didik belum menunjukkan prestasi koqnitif yang optimal karena saat mengikuti ulangan harian masih banyak peserta didik yang nilainya kurang. Ketika mengikuti kegiatan praktikum, masih banyak peserta didik yang kesulitan merumuskan masalah, mengamati, menyusun hipotesis serta kurang aktif saat kegiatan praktikum bahkan belum tepat membuat kesimpulan, dengan kata lain keterampilan proses sains belum optimal. Jika diberi tugas, masih ada peserta didik yang tidak tepat mengumpulkan tugasnya, saat diskusi kelompok masih ada pula peserta didik yang bersikap kurang dapat bekerjasama dan kurang teliti serta masih enggan saat diminta untuk presentasi di depan kelas, jadi keterampilan berkomunikasi secara ilmiah peserta didik belum berkembang dengan baik.

Alternatif tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi kondisi di kelas VIIC SMP Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014-2015, maka peneliti merencanakan memanfaatkan media grafik interaktif. Pemanfaatan media grafik interaktif (Diagratif) merupakan salah satu media pembelajaran berupa grafik, baik grafik garis, grafik batang, grafik titik, grafik lingkaran dan lain-lain yang diaplikasikan secara interaktif untuk membangun keterampilan mengomunikasikan peserta didik. Pembelajaran sains yang mengacu pada pendekatan scientific approach dalam Kurikulum 2013 menurut Permendikbud No.81A Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok, yaitu: 1) mengamati; 2) menanya; 3) mengumpulkan informasi; 4) mengasosiasi dan; 5) mengomunikasikan. Pengalaman belajar terutama keterampilan mengomunikasikan relevan dengan scientific approach,

(13)

mengomunikasikan berdasarkan hasil asosiasi atau interpretasi gambar, tabel, dan grafik sangat penting dikuasai oleh peserta didik. Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2003) menyatakan bahwa ”media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian, yang membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap”. Berdasarkan pengertian tersebut maka yang dimaksud media diantaranya adalah guru, buku teks, dan lingkungan sekolah. Sedangkan grafik disebut juga dengan bagan, diagram ataupun chart yang digunakan untuk memberikan penjelasan kepada orang lain dalam hal ini adalah peserta didik. Keberadaan grafik yang mengombinasikan angka dengan garis mempermudah pemahaman peserta didik apabila dibandingkan dengan kata-kata atau kalimat yang terlalu panjang.

Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman peneliti sebagai guru mata pelajaran IPA di SMP Negeri 1 Surakarta, peserta didik kurang berminat dalam mempelajari materi IPA dan kurang terampil mengomunikasikan secara ilmiah, karena pembelajaran IPA dianggap menjenuhkan dan membosankan. Peserta didik kurang berminat dan memiliki motivasi yang kuat dalam belajar. Sehubungan dengan itu dalam penyampaian materi tentang energi yang cukup kompleks meliputi kajian IPA biologi, fisika dan kimia secara integrasi perlu diterapkan model active learning dan disajikan dengan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Sebagai alternatif peneliti memilih media grafik interaktif (Diagratif) upaya meningkatkan keterampilan berkomunikasi secara ilmiah dan prestasi belajar peserta didik tentang energi. Penerapan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran sangat bervariatif, dengan pemanfaatan Diagratif diharapkan mampu melibatkan seluruh aspek, dan secara fisik maupun mental melibatkan semua pihak dalam pembelajaran sehingga peserta didik mempunyai kebebasan berpikir, bertindak, berkomunikasi aktif dan kreatif.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji tentang upaya peningkatan keterampilan berkomunikasi secara ilmiah dan prestasi belajar IPA materi Energi peserta didik melalui penelitian yang berjudul “Pemanfaatan Diagratif untuk Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi secara Ilmiah dan Prestasi Belajar Materi Energi Peserta Didik Kelas VII C SMP Negeri 1 Surakarta Semester 2 Tahun Pelajaran 2014-2015”.

(14)

B. Identifikasi Masalah

Berdasar pada latar belakang masalah tersebut maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut.

1. Apa yang menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami materi energi pada mata pelajaran IPA?

2. Media pembelajaran apa yang paling tepat dalam meningkatkan keterampilan berkomunikasi secara ilmiah peserta didik?

3. Apakah pemanfaatan Diagratif dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi secara ilmiah dan prestasi belajar IPA peserta didik tentang Energi?

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, rumusan masalah penelitian tindakan kelas yaitu:

1. Apakah pemanfaatan Diagratif dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi secara ilmiah materi Energi peserta didik Kelas VIIC SMP Negeri 1 Surakarta Semester 2 Tahun Pelajaran 2014-2015?”

2. Apakah pemanfaatan Diagratif dapat meningkatkan prestasi belajar materi Energi peserta didik Kelas VIIC SMP Negeri 1 Surakarta Semester 2 Tahun Pelajaran 2014-2015?”

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan keterampilan berkomunikasi secara ilmiah melalui pemanfaatan Diagratif materi Energi peserta didik Kelas VII C SMP Negeri 1 Surakarta Semester 2 Tahun Pelajaran 2014-2015.

2. Meningkatkan prestasi belajar melalui pemanfaatan Diagratif materi Energi peserta didik Kelas VII C SMP Negeri 1 Surakarta Semester 2 Tahun Pelajaran 2014-2015.

E. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

1. Objek penelitiannya adalah Kompetensi Inti 4 keterampilan berkomunikasi secara ilmiah peserta didik melalui observasi selama proses pembelajaran dan

(15)

Kompetensi Inti 3 pengetahuan/prestasi belajar peserta didik tentang materi Energi dalam Sistem Kehidupan melalui hasil ulangan harian mata pelajaran IPA selama siklus penelitian.

2. Subjek penelitiannya adalah peserta didik kelas VII C SMP Negeri 1 Surakarta Semester 2 Tahun Pelajaran 2014-2015.

3. Variabel penelitiannya adalah sebagai berikut. a. Variabel bebas: Diagratif

b. Variabel terikat: keterampilan berkomunikasi secara ilmiah dan prestasi belajar IPA peserta didik.

4. Bentuk perlakuannya adalah pemanfaatan Diagratif dalam pembelajaran IPA. F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan memiliki manfaat seperti di bawah ini:

1. Bagi peserta didik, diharapkan mampu meningkatkan keterampilan berkomunikasi secara ilmiah dan pemahaman peserta didik dalam mempelajari IPA.

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan tentang pentingnya implementasi berbagai media, model, metode dan teknik pembelajaran IPA, khususnya penggunaan media grafik interaktif.

3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dan acuan dalam melakukan inovasi pembelajaran serta meningkatkan mutu sekolah yang bermuara pada peningkatan mutu pendidikan nasional.

(16)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka 1. Diagratif

Diagratif merupakan kependekan dari media grafik interaktif, yang merupakan salah satu media pembelajaran berupa grafik dan bertujuan untuk memudahkan peserta didik memahami suatu konsep pembelajaran secara mandiri dengan membangun pengetahuannya sendiri secara interaktif dan terampil memaknai berbagai macam grafik serta mampu mengomunikasikan baik secara tulisan maupun lisan sehingga peserta didik dapat belajar dengan lebih bermakna dan dapat meningkatkan prestasi belajar. Pemanfaatan media pembelajaran secara tepat dapat meningkatkan efisiensi proses pembelajaran, menurut Rayandra (dalam Midun, 2009) menyatakan bahwa penggunaan media dapat meningkatkan efisiensi proses pembelajaran, karena dengan menggunakan media dapat menjangkau peserta didik di tempat yang berbeda-beda, dan di dalam ruang lingkup yang tak terbatas pada suatu waktu tertentu. Pemanfaatan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar dapat memudahkan baik guru maupun peserta didik untuk memahami suatu konsep. Salah satu media yang dapat digunakan antara lain media grafik. Secara sederhana grafik dapat diartikan sebagai media yang memvisualisasikan data-data dalam bentuk angka. Grafik adalah gambaran tentang suatu situasi atau suatu suatu proses perkembangan dengan menggunakan deretan angka, garis-garis dan kata-kata yang berisikan suatu pengertian. Grafik juga merupakan media penyajian data dalam bentuk angka, sehingga grafik termasuk media visual. Grafik menggambarkan hubungan satu dua atau lebih data atau grafik dengan data yang sama menggambarkan hubungan penting dari suatu data. Webster (2005) mendefinisikan Graphics sebagai seni atau ilmu menggambarkan, terutama penggambaran mekanik, pengertian media visual, istilah Graphic Material mempunyai arti yang lebih luas, bukan hanya sekedar menggambarkan.

(17)

Tujuan pembuatan grafik adalah menunjukkan perbandingan, informasi kualitatif dengan cepat serta sederhana. Data-data dalam bentuk uraian deskriptif yang ruwet dan kompleks dapat disederhanakan dengan menggunakan grafik. Jadi, bila sebuah grafik sulit dibaca berarti akan kehilangan manfaatnya yang berharga. Sedangkan fungsi media grafik, untuk menggambarkan data dalam bentuk angka (data kuantitatif) secara teliti, dan juga menerangkan perkembangan dan perbandingan suatu obyek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas. Jadi, fungsi grafik adalah menggambarkan data kuantitatif secara teliti dan menerangkan perkembangan atau perbandingan suatu obyek atau peristiwa saling berhubungan secara singkat dan jelas. Grafik disusun berdasarkan prinsip matematika dengan menggunakan data-data yang komparatif. Namun demikian pemanfaatan media grafik tidak hanya untuk mata pelajaran matematika, namun mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sangat kompleks serta terpadu dengan mata pelajaran yang lain dapat memanfaatkan media grafik interaktif.

2. Komunikasi Ilmiah

Manusia sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial memiliki dorongan ingin tahu, ingin maju dan ingin berkembang. Untuk itu maka salah satu sarananya adalah komunikasi. Karenanya komunikasi merupakan kebutuhan yang mutlak bagi kehidupan manusia. Berbicara itu mudah, tetapi berkomunikasi dengan baik tidaklah mudah. Berbicara saja belum dapat menjamin apa yang dibicarakan itu dapat sampai kepada orang yang memperolehnya. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau kelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan. Onong U. Effendy (1992:3) menyatakan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan sebagai panduan pikiran dan perasaan oleh seseorang untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku orang lain dengan upaya memperoleh tanggapan. Kemampuan berkomunikasi secara lisan menurut Wilbur Schramm dalam Ido Priyono (2000:2) mengatakan bahwa komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator sesuai dengan

(18)

kerangka acuan (frame of reference) yang merupakan panduan pengalaman dan pengertian (collection of experience and meanings) yang pernah diperoleh oleh komunikan. Komunikasi ilmiah merupakan bentuk komunikasi yang berdasarkan keilmuan, masuk akal, runtut, relevan dengan materi pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa keterampilan berkomunikasi secara ilmiah adalah kemampuan untuk menyampaikan informasi atau pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat atau perilaku secara ilmiah dengan upaya memperoleh tanggapan. 3. Prestasi Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBI), prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar mengacu pada prestasi akademik prestasi belajar di sekolah atau perguruan tinggi yang biasanya bersifat kognitif dan biasanya ditentukan oleh penilaian. Winkel (2009) mengemukakan bahwa ranah pemahaman dibagi menjadi ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.

(19)

B. Kerangka Berpikir

Uraian di atas dapat disajikan dalam bentuk bagan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir C. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Pemanfaatan Diagratif dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi secara ilmiah materi Energi peserta didik Kelas VIIC SMP Negeri 1 Surakarta Semester 2 Tahun Pelajaran 2014-2015.

2. Pemanfaatan Diagratif dapat meningkatkan prestasi belajar materi Energi peserta didik Kelas VIIC SMP Negeri 1 Surakarta Semester 2 Tahun Pelajaran 2014-2015.

KONDISI AWAL SEBELUM

PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN DIAGRATIF

PRESTASI PESERTA DIDIK BELUM OPTIMAL KETERAMPILAN

BERKOMUNIKASI SECARA ILMIAH PESERTA DIDIK RENDAH

TINDAKAN SELAMA PEMBELAJARAN

IPA MENGGUNAKAN DIAGRATIF PESERTA DIDIK LEBIH TERAMPIL MENGOMUNIKA SIKAN SECARA LISAN KONDISI AKHIR KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SECARA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MENINGKAT SIKLUS 1 SIKLUS 2 SETELAH PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN DIAGRATF

(20)

BAB III

PEMBAHASAN DAN HASIL A. Kondisi Awal

Kondisi awal (pra siklus) adalah kondisi peserta didik sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan Diagratif (Media Grafik Interaktif) pada Kelas VII C SMP Negeri 1 Surakarta. Pada kondisi awal ini dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan melihat kekurangan-kekurangan yang ada pada saat proses pembelajaran baik dari faktor guru, peserta didik, maupun kondisi kelas. Menurut pengamatan awal yang telah dilakukan oleh peneliti, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kurikulum 2013 merupakan mata pelajaran yang terintegrasi meliputi biologi, fisika, dan kimia yang diajar oleh seorang guru, khususnya materi Energi yang ruang lingkupnya cukup luas, menunjukkan kondisi awal di kelas VII C SMP Negeri 1 Surakarta kurang berjalan dengan baik. Ada hal-hal yang kurang mendukung dalam pembelajaran IPA.

Gambar 3.1 Kegiatan pada kondisi awal/pra siklus

Berdasarkan gambar 3.1 tersebut di atas tampak bahwa kegiatan belajar kurang optimal dan kurang menarik perhatian peserta didik sehingga masih ditemukan peserta didik walaupun guru sudah mendesain pembelajaran diskusi kelompok, namun masih ada peserta didik yang belum aktif dalam kerja kelompok justru masih memperhatikan objek yang lain. Di sisi lain keterampilan berkomunikasi secara ilmiah peserta didik kelas VIIC masih kurang, hal ini terbukti dengan masih banyaknya peserta didik yang terdiam saat diskusi kelompok, dan pasif saat menjawab pertanyaan teman dalam satu kelompok maupun pertanyaan

(21)

guru. Saat diskusi pun terkesan enggan dan kemampuan mempresentasikan atau mengemukakan hasil diskusi masih kurang bahkan maju di depan kelas membawa buku catatannya. Deskripsi kondisi awal peserta didik kelas VIIC SMP Negeri 1 Surakarta berdasarkan penilaian diri, penilaian teman sejawat ditunjukkan pada Tabel 3.1

Tabel 3.1. Deskripsi Hasil Pra Siklus

Kompetensi Inti Persentase Rata-rata

I 59,375 baik 40,625 sangat baik -

II 75 cukup 25,0 baik 68,75

III 31,25 belum tuntas 68,75 sudah tuntas 72,4 IV 34,375 cukup 65,625 terampil 78,9

B. Deskripsi Hasil Siklus I

1. Perencanaan

Perencanaan tindakan meliputi: 1) identifikasi masalah dan penetapan pemecahan masalah; 2) merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegiatan pembelajaran tertuang dalam RPP; 3) membuat Lembar Kerja Siswa/worksheet, dan; 3) mengembangkan format evaluasi semua Kompetensi Inti yaitu KI 1, KI 2, KI 3, dan KI 4.

2. Tindakan

Pemanfaatan Diagratif tentang materi Energi dalam Sistem Kehidupan, tindakan berupa pembelajaran dan observasi dengan kegiatan praktikum menggunakan ketapel, serta pembuatan hasil karya berupa bermacam-macam grafik berdasarkan hasil pengamatan. Kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Kegiatan observasi difokuskan pada pencapaian KI 2 yaitu sikap tanggung jawab peserta didik, serta KI 4 yaitu keterampilan berkomunikasi secara ilmiah.

3. Hasil Observasi dan Ulangan Harian

Hasil observasi dan ulangan harian terkait cepaian Kompetensi Inti peserta didik siklus I ditunjukkan pada Tabel 3.2

(22)

Tabel 3.2 Deskripsi Hasil Siklus I Kompetensi

Inti

Persentase (%) Rata-rata

I 31,25 baik 68,75 sangat baik -

II 12,5 cukup 87,5 baik 75

III 21,875 belum tuntas 78,125 sudah tuntas 79,4

IV 25 cukup 75 terampil 78,9

4. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi peserta didik dalam proses pembelajaran, penilaian diri, penilaian teman sejawat, jurnal guru, dan prestasi belajar dapat direfleksikan sebagai berikut: a) prestasi belajar peserta didik aspek pengetahuan KI 3 pada siklus I telah mengalami peningkatan, dari 68,75% menjadi 78,125% peserta didik yang memiliki nilai lebih dari 3,00; b) tindakan ini juga belum dikatakan berhasil, karena kriteria keberhasilan tindakan ditentukan bahwa tindakan dikatakan berhasil jika 100% peserta didik meraih nilai lebih dari 3,00; c) KI 4 tentang keterampilan berkomunikasi secara ilmiah peserta didik pada siklus I telah mengalami peningkatan dari 65,625% peserta didik dikategorikan terampil menjadi 75%; d) tindakan ini juga belum dikatakan berhasil, karena kriteria keberhasilan tindakan ditentukan bahwa tindakan dikatakan berhasil jika 80% peserta didik memiliki nilai lebih dari 3,00; e) perlu dilakukan siklus II dengan fokus pada temuan masalah di siklus I.

C.Deskripsi Hasil Siklus II 1. Perencanaan

Perencanaan tindakan penelitian sama dengan tindakan di siklus I. 2. Tindakan

Tindakan pada siklus II pembelajaran menggunakan organisme hidup dengan eksperimen pernapasan serangga menggunakan respirometer, dan pembuatan grafik interaktif dengan memanfaatkan jaringan internet sekolah tentang energi agar peserta didik terampil menggunakan alat dan bahan serta mengalami proses ilmiah bersama kelompoknya secara aktif dan komunikatif

(23)

mengomunikasikan ide, gagasan, pertanyaan bahkan menjawab pertanyaan secara lisan, pembelajaran menggunakan website secara online diharapkan temuan masalah pada siklus I dapat diatasi dan peserta didik lebih mengembangkan keterampilan IT. Tindakan berupa kegiatan pembelajaran aktif dan observasi. Kegiatan observasi difokuskan pada temuan masalah di siklus I yaitu tingkat pengetahuan materi Energi dalam Sistem Kehidupan masih belum optimal, rendahnya sikap tanggung jawab , dan rendahnya keterampilan peserta didik mengomunikasikan secara lisan.

3. Hasil Observasi dan Ulangan Harian a. Hasil observasi

Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa Diagratif (Media Grafik Interaktif) dapat meningkatkan semua Kompetensi Inti baik KI I, KI II, KI III, maupun KI IV, hal ini tampak dari hasil observasi selama pembelajaran berlangsung oleh observer/kolaborator maupun guru ditunjukkan pada Tabel 3.3 Tabel 3.3 Deskripsi Hasil Siklus II

Kompetensi Inti Persentase (%) Rata-rata

I - 100 sangat baik -

II 37,5 baik 62,5 sangat baik 81,25

III - belum tuntas 100 sudah tuntas 85,3

IV 12,5 cukup 87,5 terampil 90,2

4. Refleksi

Berdasarkan data observasi sikap tanggung jawab dan prestasi belajar peserta didik pada siklus II, dapat direfleksikan sebagai berikut: a) KI 3 aspek pengetahuan prestasi belajar peserta didik telah mengalami peningkatan (Lampiran 18); b) tindakan sudah berhasil karena pada siklus II 100% peserta didik nilai pengetahuan materi Lingkungan lebih dari 3,00; c) KI 4 aspek keterampilan berkomunikasi secara ilmiah telah menunjukkan peningkatan dari siklus I (Lampiran19); d) tindakan sudah berhasil karena pada siklus II 87,5% peserta didik terampil mengkomunikasikan dan membuat hasil karya; e) tindakan tidak perlu dilanjutkan karena semua indikator keberhasilan telah tercapai dengan peningkatan nilai dan persentase yang bervariasi pada semua KI.

(24)

D. Pembahasan

Pemanfaatan Diagratif materi Energi dalam Sistem Kehidupan Kelas VII C SMP Negeri 1 Surakarta Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014 menunjukkan capaian KI 1 dengan Kompetensi Dasar mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya, berdasarkan penilaian diri peserta didik menunjukkan 100% peserta didik memiliki sikap beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. KI 2 dengan Kompetensi Dasar menunjukkan bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam memilih penggunaan alat dan bahan untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan, berdasarkan lembar observasi, dan jurnal guru menunjukkan bahwa peserta didik meningkat sikap tanggung jawabnya. KI 3 dengan Kompetensi Dasar mengenal konsep energi, berbagai sumber energi, energi dari makanan, transformasi energi, respirasi, sistem pencernaan makanan, dan fotosintesis berdasarkan hasil ulangan harian menunjukkan peningkatan. KI 4 dengan Kompetensi Dasar melakukan pengamatan atau percobaan sederhana untuk menyelidiki proses energi dan respirasi dengan lembar observasi dan penilaian teman sejawat menunjukkan bahwa keterampilan peserta didik mengkomunikasikan secara ilmiah di depan kelas atau pun saat diskusi semakin meningkat pula.

Peningkatan kualitas pembelajaran selama proses maupun prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA ditandai dengan tercapainya semua indikator kinerja penelitian. Berdasarkan data yang dikumpulkan selama penelitian, diperoleh data baik prestasi belajar maupun sikap tanggung jawab IPA peserta didik kelas VII C SMP Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014-2015 terus meningkat.

Hasil penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa Kompetensi Inti 3 aspek pengetahuan menunjukkan bahwa prestasi belajar peserta didik yang nilainya lebih dari 3,00 juga terus meningkat dari sebelum siklus I/pra siklus sebesar 68,75% (22 peserta didik dari 32 peserta didik) dengan nilai rata-rata 72,40 atau rata-rata 2,90 untuk skala 1 sampai dengan 4, pada siklus I sebesar 78,125% (25 peserta didik dari 32 peserta didik) dengan nilai rata-rata 79,4 atau rata-rata 3,18 untuk skala 1 sampai dengan 4, dan pada siklus II sebesar 100% ( 32 peserta didik dari 32 peserta didik)

(25)

dengan nilai rata-rata 85,3 atau rata-rata 3,41 untuk skala 1 sampai dengan 4. Rekapitulasi pencapaian target prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA bisa dilihat pada diagram 3.1 berikut.

Diagram 3.1 Rekapitulasi Pencapaian Target Prestasi Belajar Peserta Didik

Berdasarkan diagram 3.1 pencapaian prestasi belajar peserta didik KI 3 aspek pengetahuan menunjukkan peningkatan tiap siklus. Proses pembelajaran sains dengan pemanfaatan Diagratif peserta didik dapat menemukan jawaban atas permasalahan yang dirumuskan dan terkondisi berpikir secara kritis dan analitis untuk menemukan kesimpulan atas dasar observasi, pencarian jawaban yang dilakukan dan kebiasaan berinkuiri selama pembelajaran mampu meningkatkan prestasi kognitif peserta didik. Prestasi kognitif yang erat kaitannya dengan tingkat inteligensi seseorang menurut Winkel (2009) inteligensi merupakan kemampuan untuk mencapai prestasi di sekolah, yang di dalamnya berpikir memegang peranan pokok, inteligensi dalam arti sempit ini kerap disebut kemampuan intelektual atau kemampuan akademik. Inteligensi memuat beberapa komponen, seperti inteligensi sosial, inteligensi praktis, inteligensi teoretis. Pemanfaatan Diagratif yang melatih kemampuan peserta didik untuk dapat menyelesaikan masalah melalui proses ilmiah dan kerja ilmiah secara analitis baik secara individu maupun secara berkelompok sehingga dapat menemukan konsep secara mandiri yang tidak lepas dari hasil diskusi bersama teman kelompoknya lebih digemari peserta didik karena lebih mudah memahami paparan/materi sehingga dapat meningkatkan prestasi kognitif, afektif maupun psikomotor. Ketiga prestasi sesuai dengan semua Kompetensi Inti di Kurikulum 2013, yakni KI 1, KI 2, KI 3,dan KI 4 yang dapat terukur selama kegiatan belajar mengajar selama penelitian berlangsung. Materi Energi yang sangat erat dengan kehidupan peserta didik sebenarnya lebih mudah dipelajari karena lebih konkrit, namun pembelajaran sains tidak hanya

0 20 40 60 80 100 120

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Persentase Peserta didik yang memperoleh skor >3,00

Nilai Rata-rata skala 1-100

(26)

mengutamakan produk hasil akhir pengetahuan saja, namun justru proses ilmiah yang dikedepankan sehingga peserta didik tidak hanya memahami materi namun juga mampu bersikap bijaksana dan peduli terhadap lingkungan.

Hasil penelitian tindakan kelas juga menunjukkan adanya peningkatan pada capaian Kompetensi Inti 4 yang mengukur keterampilan peserta didik berkomunikasi secara ilmiah dan membuat hasil karya (grafik). Keterampilan mengkomunikasikan pada pra siklus 65,6% (11 peserta didik belum memperoleh skor >3,00), pada Siklus I naik menjadi 75% (8 peserta didik yang belum memperoleh >3,00) dan pada Siklus II mencapai 87,5% (4 peserta didik yang belum memperoleh >3,00). Keterampilan mengkomunikasikan peserta didik yang semula masih kurang aktif dan komunikatif, serta masih membawa buku, kemudian dapat meningkat lebih terampil dan komunikatif menjawab pertanyaan teman saat diskusi akhir. Hasil KI 4 dapat dilihat pada Diagram

3.2 di bawah ini.

Diagram 3.2 Rekapitulasi Pencapaian Kompetensi Inti 4

Berdasarkan diagram 3.2 menunjukkan bahwa keterampilan peserta didik kelas VII C SMP Negeri 1 Surakarta ketika berkomunikasi secara ilmiah dalam pembelajaran IPA materi Energi dalam Sistem Kehidupan secara bertahap mengalami peningkatan. Peserta didik dikategorikan terampil jika meraih nilai lebih dari 3,00 atau lebih dari 75. Pada siklus II menunjukkan peningkatan hasil yang tinggi, walaupun masih terdapat peserta didik dengan kategori cukup. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan verbal (KV) setiap peserta didik bervariasi. KV seseorang erat kaitannya dengan tingkat inteligensi yang dimilikinya, hal ini sesuai dengan pendapat Vernon (dalam Slameto, 2003) bahwa kemampuan intelektual umum meliputi kemampuan memanfaatkan pendidikan verbal dan kemampuan memanfaatkan pendidikan verbal terdiri dari KV, kemampuan

0 20 40 60 80 100

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Persentase Peserta didik yang memperoleh skor >3,00 Nilai Rata-rata skala 1-100 Nilai Rata-rata skala 1-4

(27)

numerikal, dan kelancaran menggunakan kata-kata sehingga peserta didik yang memiliki KV tinggi dapat dikatakan memiliki inteligensi tinggi.

Sebaliknya hasil akhir siklus II, 87,5% keterampilan peserta didik berkomunikasi secara ilmiah dengan kategori terampil, hal ini dikarenakan kegiatan yang bersifat pengulangan dari siklus I peserta didik telah mengkomunikasikan dan membuat grafik interaktif materi Energi dalam Sistem Kehidupan. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa dengan pembiasaan peserta didik memecahkan permasalahan dalam belajar, pembiasaan bersikap terbuka dan mengkomunikasikan hasil, mau menerima kritik dan saran, peduli terhadap lingkungan, baik lingkungan dengan teman, guru, warga sekolah maupun lingkungan abiotiknya akan membentuk karakter yang mulia, tidak hanya cerdas namun juga terampil dan bijaksana. Hal ini relevan dengan implementasi Kurikulum 2013 yang bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik. Dengan demikian, Kurikulum 2013 mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.

Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Penelitian Tindakan Kelas

No Kompetensi Inti Pra Siklus Siklus I Siklus II Keterangan

1 KI 1 Sikap percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa 40,625% kategori Sangat Baik 68,75% kategori sangat Baik 100% kategori

Sangat Baik Tercapai

2 KI 2 Sikap tanggung jawab 75% kategori cukup, 25% kategori Baik 12,5% kategori cukup, 75% kategori Baik, dan 12,5% kategori Sangat Baik 37,5% kategori Baik dan 62,5% kategori Sangat Baik Tercapai 3 KI 3 Pengetahuan/ prestasi belajar IPA > 3.00 68,75% 78,125% 100% Tercapai

(28)

Berdasarkan hasil pembahasan tersebut di atas maka disimpulkan bahwa tindakan pada siklus II mampu mengoptimalkan prestasi belajar dan keterampilan berkomunikasi secara ilmiah peserta didik serta capaian semua Kompetensi Inti, karena persentase ketuntasan melebihi indikator keberhasilan maka tindakan dinyatakan cukup sampai pada siklus II.

E. Hasil Penelitian

1. Secara empirik penelitian ini berhasil membuktikan bahwa pemanfaatan Diagratif berhasil meningkatkan mutu pembelajaran, baik mutu proses maupun prestasi belajar.

2. Secara teoritik, penelitian menguatkan bahwa pemanfaatan media pembelajaran secara tepat sangat mendukung implementasi Kurikulum 2013 dan meningkatkan capaian semua Kompetensi Inti.

BAB V PENUTUP A. Simpulan

1. Pemanfaatan Diagratif dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi secara ilmiah dan prestasi belajar IPA materi Energi pada Kelas VII C SMP Negeri 1 Surakarta Semester 2 Tahun Pelajaran 2014-2015.

2. Prestasi belajar dan keterampilan berkomunikasi secara ilmiah peserta didik terus meningkat dari siklus satu hingga berakhirnya siklus. Prestasi belajar peserta didik meningkat dari pra siklus (68,75%), siklus I (78,125%), dan siklus II (100%). Sedangkan keterampilan berkomunikasi secara ilmiah peserta didik meningkat dari pra siklus (66,625%), siklus I (75%), dan siklus II (87%). 4

KI 4

Keterampilan Mengkomunikasi kan hasil karya kategori Terampil

(29)

B. Rekomendasi 1. Bagi Pendidik

Pembelajaran IPA materi Energi dengan menggunakan Diagratif, agar pelaksanaannya lebih efektif perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Penggunaan Diagratif dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik

lebih optimal jika penerapannya disertai worksheet yang relevan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mampu melatih peserta didik berpikir tingkat tinggi namun tetap disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik.

b. Jika akan melakukan kegiatan praktikum, maka sebaiknya guru melakukan percobaan terlebih dahulu terkait dengan materi yang akan disampaikan sebelum kegiatan pembelajaran dengan peserta didik.

c. Guru sebaiknya sering mengingatkan pentingnya keterampilan mengomunikasikan baik secara lisan maupun tulisan terhadap semua orang dengan sopan, baik, selalu menghargai orang lain, sehingga peserta didik dapat mengembangkan ide, gagasan, saran, dan pertanyaan yang akan menambah pengetahuan dan kecerdasannya.

2. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dilakukan pada peserta didik SMP Negeri 1 Surakarta yang sejak Tahun Pelajaran 2013/2014 mulai menerapkan Kurikulum 2013 bagi kelas VII, untuk melakukan penelitian yang sama perlu dilakukan penyesuaian kondisi sekolah dan tingkat kecerdasan serta tingkat berpikir.

3. Bagi Sekolah

Pemanfaatan Diagratif dan media pembelajaran yang bervariatif perlu mendapatkan dukungan yang besar oleh sekolah agar meningkatkan prestasi baik di tingkat regional maupun nasional. Dukungan antara lain dalam bentuk penyediaan sarana sumber belajar yang memadai, lingkungan belajar yang kondusif serta peningkatan kompetensi guru dalam penguasaan berbagai media, model dan metode pembelajaran pada Kurikulum 2013.

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad A. 2003. Media Pendidikan. Jakarta

Carin. 1980. Teaching Science Through Discovery Activities for Teaching Science as Inquiry.

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Ido Priyono. 2000. Pengembangan Komunikasi Verbal. Bandung.

Onong U. Efendi. 1992. Pengantar Komunikasi Lisan. Surabaya: Surya Abadi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013

Rayandra Asyhar. 2009. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Webster. 2005. Teaching and Media. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

(31)

CURRICULUM VITAE PENELITI

1. Nama Lengkap dan Gelar : Diah Pitaloka Handriani, S.Pd.,M.Pd.

2. NIP : 19730627 200701 2 005

3. Tempat dan Tanggal Lahir : Surakarta, 27 Juni 1973

4. Jabatan : Guru

5. Alamat Sekolah : Jalan M.T. Haryono 4 Surakarta Nomor Telepon/ Fax : 0271-714866 / 0271736223

6. Alamat Rumah : Perum Gedongan Indah IV JL Arjuna No 15 Colomadu Karanganyar

Nomor Telepon/ HP : 081804440936

Email : dpitaloka73@gmail.com

7. Riwayat Pendidikan :

- S1 UNS FKIP P. MIPA Lulus tahun 1997 - S2 PPs UNS Program Sains Lulus tahun 2013 8. Pengalaman Penelitian yang relevan

a. Penerapan Model Problem Based Learning dengan Metode Guided Inquiry dan Modified Free Inquiry Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Verbal Siswa (Studi Pembelajaran Biologi pada Kompetensi Dasar To Identify The Characteristics Of Living Things Kelas VII SMP Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013)

b. Penggunaan Magic Card untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Materi Klasifikasi Mahkluk Hidup Peserta Didik Kelas VIID SMP Negeri 1 Surakarta Tahun 2013/2014

c. Implementasi Kurikulum 2013 dengan Model PBL untuk Meningkatkan Sikap Peduli Lingkungan dan Prestasi Belajar IPA Materi Lingkungan Kelas VIIH SMP Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014 d. Hasil Observasi Overseas Training Pembelajaran Sains Berbasis

(32)

9. Prestasi

a. Guru Berprestasi I Tingkat Kota Surakarta Tahun 2013 b. Guru Berprestasi I Tingkat Kota Surakarta Tahun 2014

c. Guru Berprestasi IV Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

d. Juara III Lomba Karya Ilmiah Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

Surakarta, 20 Oktober 2015

DIAH PITALOKA H., S.Pd.,M.Pd. NIP. 19730627 200701 2 005

(33)
(34)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Surakarta Mata Pelajaran : IPA

Kelas / Semaster : VII / Dua

Topik : Energi dalam Sistem Kehidupan

Sub Topik : Energi

Alokasi Waktu : (5 x 40) menit

A. KOMPETENSI INTI

KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI.2 Menghargai dan menghargai perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya, tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI.4 Mengolah, menyajikan, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. KOMPETENSI DASAR

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah bertanggung jawab dalam aktifitas sehari-hari.

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.

3.6 Mengenal konsep energi, berbagai sumber energi, energi dari makanan,

transformasi energi, respirasi, sistem pencernaan makanan dan fotosintesis

Indikator

1. Peserta didik dapat mengetahui konsep energi berbagai sumber energi.

(35)

2. Peserta didik dapat memahami grafik sumber energi, energi dari makanan, transformasi energi dan respirasi.

3. Peserta didik dapat membuat grafik interaktif energi dari makanan, transformasi energi, dan respirasi

4.8 Melakukan pengamatan atau percobaan sederhana untuk menyelidiki proses energi dan respirasi.

Indikator

1. Peserta didik mampu melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki konsep energi.

2. Peserta didik mampu melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki proses respirasi.

3. Peserta didik terampil mengomunikasikan secara lisan hasil percobaan.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik dapat mengetahui konsep energi berbagai sumber energi.

2. Peserta didik dapat memahami grafik sumber energi.

3. Peserta didik dapat membuat grafik interaktif energi dari respirasi. 4. Peserta didik mampu melakukan percobaan sederhana untuk

menyelidiki konsep energi.

5. Peserta didik mampu melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki proses respirasi.

6. Peserta didik terampil mengomunikasikan secara lisan hasil percobaan.

(36)

E. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE 1. Pendekatan : Saintifik

2. Metode : Eksperimen dan Diskusi 3. Model : Discovery Learning

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN 1. Media

Laptop, Grafik Interaktif, LCD. 2. Alat dan Bahan

a. Ketapel b. Batu kerikil c. Stop watch d. Penggaris e. Spidol f. Kertas grafik g. Meteran 3. Sumber Pembelajaran

 Buku IPA SMP kelas VII, Puskurbuk 2013  Lingkungan sekolah  Internet  LKS Percobaan Energi  LKS Percobaan Respirasi G. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Langkah-langkah Model Discovery Learning

Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu Pendahuluan 1. Stimulation

(simullasi/Pemb erian

rangsangan)

Pada tahap ini peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik energi dalam sistem kehidupan. Guru meminta seorang peserta didik memperagakan cara menggunakan ketapel, peserta didik yang lain mengamati dengan teliti.

Guru menyampaikan apersepsi tentang energi

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

10 menit

(37)

Kegiatan Inti 2. Problem

statemen

(pertanyaan/ident ifikasi masalah)

Guru membimbing peserta didik untuk membuat 6 kelompok

secara heterogen. Setelah peserta didik duduk pada kelompoknya, Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya setelah mereka mengamati teman saat memperagakan cara kerja ketapel.

Guru memberi stimulan dengan pertanyaan :

Peristiwa apakah yang terjadi pada teman yang kalian amati? Dengan pertanyaan tersebut diharapkan peserta didik pengajukan pertanyaan :

- Mengapa memakai ketapel? - Mengapa batu-batu dapat

terlempar dengan jarak yang berbeda?

- Bahan apa saja yang dapat dilempar dengan ketapel? - Apa gaya yang ditimbulkan? - Apa kegunaan ketapel bagi

makhluk hidup? 10 menit 60 menit 3. Data collection (pengumpulan data)

Pada tahap ini peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui :

 Melakukan percobaan sederhana untuk

mendapatkan data tentang komponen yang telibat ketika menggunakan ketapel serta perubahan energi yang terjadi (Guru mengingatkan agar arah ketapel jauh dari teman yang lain).

 Mencatat data pada kolom pengamatan yang telah disiapkan oleh guru

(38)

Komponen yang terlibat Faktor Pendukung Keterang an 1. 2. 1. 2. 1. 2.

Peserta didik melanjutkan percobaan sederhana tentang respirasi pada manusia

berdasarkan LKS yang telah diberikan guru.

4. Data processing (pengolahan Data)

Pada tahap ini peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi untuk mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

Mendiskusikan hasil pengamatan dengan memperhatikan

pertanyaan-pertanyaan pada lembar kegiatan, tentang

komponen yang terlibat dan faktor pendukung, serta mendiskusikan hasil dari perlakuan yang berbeda. Membuat grafik garis, grafik

batang, atau grafik lingkaran berdasarkan tabel data.

40 menit 10 menit 40 menit 5. Verification (pembuktian)

Pada tahap verifikasi peserta didik mendiskusikan hasil pengolahan data dan memverifikasi hasil pengolahan dengan data-data pada buku sumber, tentang komponen yang telibat dan data hasil perlakuan ketapel.

6. Generalization (menarik

kesimpulan/gener alisasi)

Setelah menemukan kesimpulan, peserta didik membuat laporan dan mengomunikasikan hasil pengamatan tentang komponen yang terlibat dalam energi. Pada kegiatan ini peserta didik dapat melakukan tanya jawab.

Penutup Peserta didik dengan dibantu

guru melakukan refleksi (materi apa yang sudah/belum dikuasai).

30 menit

(39)

Guru menekankan kepada peserta didik agar dapat

mengupayakan cara menghemat energi dalam kehidupan sehari-hari.

Guru membagikan tes tertulis kepada peserta didik, dan meminta peserta didik untuk mengerjakan selama 20 menit. Guru mendorong peserta didik untuk selalu bersyukur atas karunia Tuhan menciptakan segala bentuk energi yang berguna untuk manusia

Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok yang berkinerja baik.

Guru menyampaikan informasi materi pada pertemuan

berikutnya, yaitu: Fotosintesis. Guru memberikan tugas untuk menyiapkan alat/bahan untuk pertemuan berikutnya.

H. PENILAIAN

1. Metode dan Bentuk Instrumen

Jenis Bentuk Instrumen

 Sikap Observasi, penilaian antar teman, penilaian diri, jurnal

 Keterampilan Praktik. Projek, Portofolio  Pengetahuan Tes tertulis

2. Instrumen Penilaian

a. Penilaian Kompetensi sikap melalui observasi Lembar Penilaian Sikap pada Kegiatan Praktikum

(40)

Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VII / 2

Kompetensi Dasar : 3.6 Menghargai konsep energi, berbagai sumber energi, energi dari makanan , transformasi energi, respirasi, sistem pencernaan makanan dan

fotosintesis.

Topik/ Sub Topik : Energi dalam sistem kehidupan / Fotosintesis Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah bertanggung jawab

NO NIS

NAMA PESERTA

DIDIK

Bertanggung Jawab JML SKOR

1.

2. ... ...

Berdasarkan pengamatan Guru selama peserta didik melakukan percobaan, nilailah sikap setiap peserta didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai berikut:

4 = apabila MEMENUHI 4 indikator 3 = apabila MEMENUHI 3 indikator 2 = apabila MEMENUHI 2 indikator 1 = apabila MEMENUHI 1 indikator

Sikap Indikator

Kedisiplinan 1. Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya. 2. Mengembalikan peralatan ke posisi semula.

3. Membersihkan kembali tepat percobaan

4. Melaporkan/mengkomunikasikan hasil pengamatan tepat waktu.

Skor penilaian 4, 3, 2, dan 1

Penilaian Sikap melalui Penilaian Diri

PENILAIAN DIRI

Topik:... Nama: ... Kelas: ... Setelah mempelajari materi Fotosintesis, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan cara memberikan tanda (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.

(41)

No Pernyataan Sudah Belum 1. Memahami konsep energi

2. Memahami grafik energi 3. Memahami proses respirasi

4. Bertanggung jawab selama belajar 5. Terampil mengomunikasikan secara

lisan

REKAPITULASI PENILAIAN DIRI PESERTA DIDIK Mata Pelajaran:...

Topik/Materi:... Kelas:...

No Nama Skor Pernyataan No JUMLAH NILAI

1 2 3 4 5

Catatan : Sudah : skor 2; Belum : skor 1

Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus: 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = Jumlah skor

2 x jumlah pernyataan x100

Penilaian Sikap melalui Penilaian Antar Peserta Didik Penilaian antar Peserta Didik Topik/Subtopik: ...

TanggalPenilaian: ...

Nama Teman yang dinilai: ... Nama Penilai:...

- Amati perilaku temanmu dengan cermat selamat mengikuti pembelajaran IPA

- Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu.

- Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu

No Perilaku Dilakukan/muncul

YA TIDAK

1. Mau menyelesaikan tugas tepat waktu

2. Memaksa teman untuk menerima pendapatnya 3. Memberi solusi terhadap pendapat yang

bertentangan

(42)

5. Tidak memberi kesempatan teman untuk berpendapat

Pengolahan Penilaian:

1. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no 1,3 dan 4) dan ada yang negatif (no 2,5) Pemberian skor untuk perlaku positif Ya = 2, Tidak = 1. Untuk yang negatif Ya = 1 dan Tidak = 2

2. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian menggunakan format berikut.

No Nama Skor Perilaku Jumlah Nilai

1 2 3 4 5

1 2 3

Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus: 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = Jumlah skor

2 x jumlah perilaku x100 Penilaian Sikap melalui Penilaian Jurnal

Topik/ Sub Topik : Energi dalam sistem kehidupan JURNAL

Nama Peserta Didik: …………...…….. Kelas: ... Aspek yang diamati: ………...………..

NO HARI/TANGGAL KEJADIAN KETERANGAN/

TINDAK LANJUT 1.

...

INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN Tes Tertulis

Topik : Energi

Indikator:

1. Peserta didik dapat mengetahui konsep energi berbagai sumber energi.

2. Peserta didik dapat memahami grafik sumber energi, energi dari makanan, transformasi energi dan respirasi.

3. Peserta didik dapat membuat grafik interaktif energi dari makanan, transformasi energi, dan respirasi.

(43)

Soal

1. Jelaskan pengertian energi! Skor 1

2. Sebutkan macam-macam sumber energi Skor 2

3. Perhatikan grafik! Skor 3

Jelaskan grafik sumber energi tersebut di atas dengan kalimat sendiri.

4. Perhatikan tabel! Buatlah grafik berdasarkan tabel tersebut! Skor 4

--- +

(44)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Surakarta Mata Pelajaran : IPA

Kelas / Semaster : VII / Dua

Topik : Energi dalam Sistem Kehidupan

Alokasi Waktu : (5 x 40) menit

I. KOMPETENSI INTI

KI.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI.2 Menghargai dan menghargai perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya, tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI.4 Mengolah, menyajikan, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

J. KOMPETENSI DASAR

1.2 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

2.3 Menunjukkan perilaku ilmiah bertanggung jawab dalam aktifitas sehari-hari.

2.4 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.

3.6 Mengenal konsep energi, berbagai sumber energi, energi dari makanan,

transformasi energi, respirasi, sistem pencernaan makanan dan fotosintesis

Indikator

4. Peserta didik dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis.

5. Peserta didik dapat menuliskan reaksi kimia fotosintesis dengan benar.

(45)

6. Peserta didik dapat memahami grafik sumber energi, energi dari makanan, transformasi energi dan respirasi.

7. Peserta didik dapat membuat grafik interaktif energi dari makanan, transformasi energi, dan respirasi

4.8 Melakukan pengamatan atau percobaan sederhana untuk menyelidiki proses energi dan respirasi.

Indikator

4. Peserta didik mampu melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki konsep energi.

5. Peserta didik mampu melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki proses respirasi.

6. Peserta didik terampil mengomunikasikan secara lisan hasil percobaan.

K. TUJUAN PEMBELAJARAN

7. Peserta didik dapat mengetahui konsep energi berbagai sumber energi.

8. Peserta didik dapat memahami grafik sumber energi.

9. Peserta didik dapat membuat grafik interaktif energi dari respirasi. 10. Peserta didik mampu melakukan percobaan sederhana untuk

menyelidiki konsep energi.

11. Peserta didik mampu melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki proses respirasi pada serangga menggunakan respirometer

12. Peserta didik terampil mengomunikasikan secara lisan hasil percobaan.

(46)

M. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE 4. Pendekatan : Saintifik

5. Metode : Eksperimen dan Diskusi 6. Model : Discovery Learning

N. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN 4. Media

Laptop, Grafik Interaktif, LCD. 5. Alat dan Bahan

a. Eosin b. Jangkrik c. Stop watch d. Respirometer e. Spidol f. Kertas grafik/laptop 6. Sumber Pembelajaran

 Buku IPA SMP kelas VII, Puskurbuk 2013  Lingkungan sekolah

 Internet

(47)

O. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan

Langkah-langkah Model Discovery

Learning

Deskripsi Kegiatan Alokasi waktu Pendahuluan 7. Stimulation

(simullasi/Pemb erian

rangsangan)

Pada tahap ini peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik energi dalam sistem kehidupan. Guru meminta seorang peserta didik membandingkan hal-hal yang terjadi pada tumbuhan berdaun dengan tumbuhan tidak berdaun di depan kelas terkait materi energi.

10 menit

Kegiatan Inti 8. Problem

statemen

(pertanyaan/ident ifikasi masalah)

Guru membimbing peserta didik untuk membuat 6 kelompok

secara heterogen. Setelah peserta didik duduk pada kelompoknya, Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya setelah mereka mengamati teman saat membandingkan tumbuhan sebagai salah satu contoh

mahkluk hidup kaitannya dengan energi yang diperlukan maupun energi yang dihasilkan.

Guru memberi stimulan dengan pertanyaan :

Peristiwa apakah yang terjadi jika mahkluk hidup tidak menunjukkan ciri hidup bernapas?

Dengan pertanyaan tersebut diharapkan peserta didik pengajukan pertanyaan : - Mengapa bernapas? - Mengapa alat pernapasan

mahkluk hidup (tumbuhan, manusia dan hewan) berbeda?

- Mengapa tumbuhan bernapas dan berfotosintesis

memerlukan daun? - Apa tujuan bernapas?

10 menit

60 menit

(48)

- Bagaimana mahkluk hidup bernapas?

9. Data collection (pengumpulan data)

Pada tahap ini peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui :

 Melakukan percobaan sederhana untuk

membuktikan bahwa hewan bernapas untuk memperoleh energi memerlukan

oksigen.(Guru mengingatkan agar peserta didik teliti dan memahami prosedur).  Mencatat data pada kolom

pengamatan yang telah disiapkan oleh guru

Peserta didik melanjutkan percobaan sederhana tentang respirasi pada serangga menggunakan respirometer berdasarkan LKS yang telah diberikan guru.

10. Data processing (pengolahan Data)

Pada tahap ini peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi untuk mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

Mendiskusikan hasil pengamatan dengan memperhatikan

pertanyaan-pertanyaan pada lembar kegiatan, tentang

komponen yang terlibat dan faktor pendukung, serta mendiskusikan hasil dari perlakuan yang berbeda. Membuat grafik garis, grafik

batang, atau grafik lingkaran berdasarkan tabel data.

40 menit

10

11. Verification Pada tahap verifikasi peserta didik

(49)

(pembuktian) data dan memverifikasi hasil pengolahan dengan data-data pada buku sumber, tentang komponen yang telibat dan data hasil perlakuan ketapel.

menit 40 menit 12. Generalizatio n (menarik kesimpulan/gener alisasi)

Setelah menemukan kesimpulan, peserta didik membuat laporan dan mengomunikasikan hasil pengamatan tentang komponen yang terlibat dalam energi. Pada kegiatan ini peserta didik dapat melakukan tanya jawab.

Penutup Peserta didik dengan dibantu

guru melakukan refleksi (materi apa yang sudah/belum dikuasai). Guru membagikan tes tertulis kepada peserta didik, dan meminta peserta didik untuk mengerjakan selama 20 menit. Guru mendorong peserta didik untuk selalu bersyukur atas karunia Tuhan menciptakan segala bentuk energi yang berguna untuk manusia

Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok yang berkinerja baik.

30 menit

P. PENILAIAN

3. Metode dan Bentuk Instrumen

Jenis Bentuk Instrumen

 Sikap Observasi, penilaian antar teman, penilaian diri, jurnal

 Keterampilan Praktik. Projek, Portofolio  Pengetahuan Tes tertulis

(50)

4. Instrumen Penilaian

b. Penilaian Kompetensi sikap melalui observasi Lembar Penilaian Sikap pada Kegiatan Praktikum Mata Pelajaran : IPA

Kelas / Semester : VII / 2

Kompetensi Dasar : 3.6 Menghargai konsep energi, berbagai sumber energi, energi dari makanan , transformasi energi, respirasi, sistem pencernaan makanan dan

fotosintesis.

Topik : Energi dalam sistem kehidupan

Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah bertanggung jawab

NO NIS

NAMA PESERTA

DIDIK

Bertanggung Jawab JML SKOR

1.

2. ... ...

Berdasarkan pengamatan Guru selama peserta didik melakukan percobaan, nilailah sikap setiap peserta didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan sebagai berikut:

4 = apabila MEMENUHI 4 indikator 3 = apabila MEMENUHI 3 indikator 2 = apabila MEMENUHI 2 indikator 1 = apabila MEMENUHI 1 indikator

Sikap Indikator

Kedisiplinan 1. Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya. 2. Mengembalikan peralatan ke posisi semula.

3. Membersihkan kembali tepat percobaan

4. Melaporkan/mengkomunikasikan hasil pengamatan tepat waktu.

(51)

FOTO KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR IPA

Kegiatan peserta didik mengamati dan mengukur menggunakan alat ukur

Guru memberikan motivasi

(52)

Hasil karya peserta didik berupa grafik garis/batang

Kegiatan presentasi setiap kelompok

Kegiatan Refleksi Kelompok di Akhir Setiap Siklus, sebagai Bahan Evaluasi Guru

(53)

Kegiatan Praktikum Siklus II

Note:

Pembelajaran sains sangat menarik bagi peserta didik jika dilakukan tidak hanya di dalam kelas, namun juga di luar kelas/lingkungan sekolah dan di dalam laboratorium IPA. Penelitian Tindakan Kelas ini kegiatan dilakukan baik di dalam kelas, di luar kelas/ lingkungan sekolah, serta kegiatan praktikum di laboratorium dengan menggunakan media grafik interaktif.

Hasil akhir pemahaman peserta didik tentang analisa grafik sangat membantu peserta didik untuk memahami gejala kehidupan sehari-hari, relevan dengan permasalahan kehidupan peserta didik, karena grafik menggambarkan pengetahuan baik IPA, IPS, Bahasa Indonesia, matematika dan lain-lain.

Gambar

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir  C.  Hipotesis
Tabel 3.2 Deskripsi Hasil Siklus I  Kompetensi
Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Penelitian Tindakan Kelas
FOTO KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR IPA

Referensi

Dokumen terkait

Dari sisi pemegang saham yaitu Robert Tantular, terdapat beberapa pelanggaran etika bisnis, yaitu memaksa manajer dan karyawan Bank Century untuk menjual produk reksadana

Umur piutang dagang tidak benar, piutang tak tertagih tidak diakui 2………… Dengan mempertimbangkan penemuan ini, berapakah probabilitas bahwa suatu.. kekeliruan dan

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: “Adakah kontribusi yang berarti (signifikan) dari Mata Kuliah Simulasi

Menggunakan perspektif kriteria-kriteria dalam kecerdasan ini, dan dengan berdasar pemaparan langkah metode KQM serta penerapannya, maka dapat dijelaskan metode

Kalau kita memahami hadits-hadits ini secara harfiah dan tanpa mengindahkan satu kaidahpun dalam memahami sebuah hadits, maka kita akan menyimpulkan bahwa

berhubungan dengan bagaimana pertisipan dalam media berhubungan dan ditampilkan dalam teks. Media di sini dipandang sebagai suatu arena sosial, si mana semua

Surveilans filariasis yang berjalan di Kabupaten Bandung adalah kegiatan pemberian obat massal pencegahan (POMP) yang secara teknis sudah diatur dan

Pada kontur fraksi massa air di sekitar tube heater pada fluidized bed coal dryer dengan temperatur inlet 339 K terjadi pengurangan kandungan air dalam udara