• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis lembar kerja peserta didik tema 1 kelas v ditinjau dari kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis lembar kerja peserta didik tema 1 kelas v ditinjau dari kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis lembar kerja peserta didik tema 1 kelas v ditinjau

dari kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikan

D Kurniasari 1*, J I Siti Poerwanti2, and Matsuri2

1Mahasiswa PGSD, Universitas Sebelas Maret, Jl. Brigjend Slamet Riyadi N0.449,

Pajang, Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57146, Indonesia

2Dosen PGSD, Universitas Sebelas Maret, Jl. Brigjend Slamet Riyadi N0.449, Pajang,

Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57146, Indonesia

*diankurniasari@uns.ac.id

Abstract. This study was conducted to describe the quality of the contents of the Grade V

Student Worksheet Theme 1. The quality is decent from the aspect of eligibility requirements, content eligibility aspect, language aspect, presentation aspect, and graphic aspect. This research used descriptive qualitative research methods. Data analysis was done by counting the percentage of the acceptability score of student worksheet. The result showed that the grade V student worksheet Theme 1 has a high level of eligibility in accordance with the standards set by BSNP. This study found that student worksheet still needs some improvement to improve quality of student worksheet. Such as the need to add enough space for student to write something in the student worksheet. But overal the student worksheet has been appropriate with the sepecified indicators. The result showed that aspect of eligibility got score percentage 92,21%, content eligibility aspect got 96,56%, presentation aspect got 99,21%, language aspect got 91,27%, and graphic aspect got 100%. The results of this study indicate that the Student Worksheet used is very feasible and can support learning activities.

Keywords: quality, student worksheet, elementary school, BSNP 1. Pendahuluan

Belajar merupakan kegiatan memperoleh ilmu pengetahuan dari guru yang dilaksanakan di sekolah sesuai standar yang ditentukan [1]. Namun, dalam pelakasanaannya di sekolah, kegiatan belajar seringkali menemui kendala berupa kesulitan belajar. Solusi guna menangani persoalan berupa sulitnya belajar yang dialami peserta didik diperlukan adanya pembelajaran yang dikemas dengan kreatif dan proses pembelajaran yang menyenangkan [2]. Salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat dengan memberikan pembelajaran tang menarik dan memberikan kesan kepada peserta didik [3]. Cara lain dapat dilakukan dengan penggunaan media pembelajaran yang tepat karena media berfungsi sebagai pembawa informasi untuk siswa agar lebih memahami materi [4]. Selain kedua hal yang telah disebutkan, penggunaan sumber-sumber pembelajaran atau yang dikenal bahan ajar yang aktif dan efisien dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Pendidik yang awalnya berfungsi sebagai sumber belajar saat ini mengarah sebagai fasilitator sehingga menuntut kehadiran dari adanya bahan ajar/buku pegangan sehingga guru membutuhkan bahan ajar sebagai referensi yang sesuai dengan kurikulum 2013 [5].

Bahan ajar adalah seperangkat alat pembelajaran yang berisi materi pembelajaran yang disusun secara sistematis guna membantu guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga dapat

▸ Baca selengkapnya: lembar kerja anak tk tema perlengkapan rekreasi

(2)

mencapai tujuan yang diharapkan [6], [7]. Fungsi bahan ajar bagi pendidik antara lain adalah guna mengarahkan semua aktivitas didalam proses pembelajaran dan bagi peserta didik adalah untuk menjadi pedoman didalam proses pembelajaran [8]. Salah satu bahan ajar adalah Lembar Kerja Peserta Didik (student worksheet).

Lembar Kerja Peserta Didik adalah bahan ajar cetak yang berisi meteri, ringkasan atau tugas berupa petunjuk dan langkah-langkah yang harus dikerjakan oleh peserta didik denga mengacu pada kompetensi dasar (KD) yang hendak dicapai [9], [10]. Komponen Lembar Kerja Peserta Didik terdiri dari judul, kompetensi dasar yang akan dicapai, waktu penyelesaian, peralatan atau bahan yang digunakan, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus dikerjakan, dan laporan [10]. Kebutuhan bahan ajar yang tepat seperti Lembar Kerja Peserta Didik penting guna menunjang kegiatan belajar mengajar pada implementasi kurikulum 2013. Hal ini dikarenakan walaupun buku pedoman pelaksanaan pembelajaran tematik telah disusun oleh Depdiknas, pada kenyataannya dalam melaksanakan pembelajaran guru masih sering menemui kesulitan. Kesulitan ini dikarenakan karena bahan ajar yang masih memiliki kekurangan [11].

Rendahnya kualitas lembar kerja peserta didik disebabkan karena seringnya guru tidak memperhatikan kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikan sehingga membuat peserta didik mudah bosan dengan materi yang tidak menegaskan tujuan yang ingin disampaikan. Tampilan yang kurang menarik juga menjadi salah satu faktor yang membuat peserta didik menjadi mudah bosan. Selain itu rendahnya kualitas lembar kerja peserta didik juga disebabkan materi yang ada dalam lembar kerja peserta didik tidak sesuai dengan tujuan kompetensi yang ingin dicapai [9].

Penggunaan lembar kerja peserta didik yang ideal dapat meningkatkan keberhasilan pembelajaran karena dapat mengaktifkan peserta didik dalam proses belajar dan membantu guru dalam mengarahkan peserta didiknya menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya secara mandiri. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Celikler dan Aksan (2012). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan lembar kerja peserta didik lebih berhasil daripada mengajar menggunalan metode pengajaran tradisional [12].

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kelayakan Lermbar Kerja Peserta Didik Tema 1 Kelas V terbitan C.V Ar-Rahman Solo yang digunakan di Sekolah Dasar Negeri Karangasem IV Surakarta. Penilaian kelayakan mencakup 5 aspek penilaian yaitu syarat kelayakan lembar kerja peserta didik, aspek kelayakan isi, aspek kebahasaan, aspek penyajian, dan aspek kegrafisan [13], [14]. Dengan adanya penelitian ini, peneliti akan mengetahui bagaimana kualitas isi Lembar Kerja Peserta Didik tersebut.

2. Metode Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Lembar Kerja Peserta Didik Tema 1 Kelas V terbitan C.V Ar-Rahman Solo yang digunakan oleh guru kelas V Sekolah Dasar Negeri Karangasem IV Surakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif [15]. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah analisis isi (content analysis) [16]. Data dalam penelitian ini didapatkan melalui teknik studi dokumentasi. Penelitian ini mengunakan teknis uji validitas data yaitu triangulasi teori dengan menggunakan perspektif teori yang berbeda guna mendapatkan interpretasi yang lengkap dan mendalam.

Penelitian ini dimulai dengan memberikan skor pada tiap komponen dengan skala skor 1-7 dilanjutkan mempresentasikan kelayakan tiap aspek. Aspek tersebut meliputi aspek aspek syarat kelayakan, aspek kelayakan isi, aspek kebahasaan, aspek penyajian, dan aspek kegrafikan. Kriteria kelayakan hasil penelitian ini yaitu apabila 85-100% mencapai kriteria sangat layak, 65-84% mencapai kriteria layak, 55-64% mencapai kriteria cukup layak, 454% termasuk kriteria tidak layak, dan 0-39% termasuk kriteria sangat tidak layak.

3. Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis lembar kerja peserta didik tema 1 kelas v yang digunakan berdasarkan indikator penilaian yang ditetapkan oleh BSNP (2014) meliputi aspek kelayakan isi, aspek kebahasaan, aspek penyajian, dan aspek kegrafisan. Aspek kelayakan isi meliputi

▸ Baca selengkapnya: lembar kerja sub tema pedesaan

(3)

kesesuaian materi dengan kompetensi, aspek kebahasaan meliputi tata bahasa yang digunakan, aspek penyajian meliputi kelengkapan penyajian, dan aspek kegrafikan meliputi pemilihan penampilan [14]. Selanjutnya dianalisis berdasarkan indikator yang ditetapkan oleh Hendro Darmodjo dan Jenny R.E Kaligis meliputi syarat didaktik, konstruksi, dan teknis. Syarat didaktik berkaitan dengan terpenuhinya komponen pembelajaran, syarat konstruksi berkaitan dengan segi kebahasaan dan syarat teknis berkaitan dengan penulisan [13]. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Perolehan Skor Tiap Aspek

No. Aspek Skor (%) Kriteria

1. Syarat Kelayakan 92,21% Sangat Layak

2. Kelayakan Isi 96,56% Sangat Layak

3. Kebahasaan 99,21% Sangat Layak

4. Penyajian 91,27% Sangat Layak

5. Kegrafikan 100% Sangat Layak

Tabel 1 menunjukkan perolehan skor yang didapatkan dari masing-masing aspek. Syarat kelayakan yang terdiri dari 11 indikator penilaian memperoleh skor sebesar 92,21% dan termasuk kedalam kategori sangat layak. Aspek kelayakan isi yang terdiri dari 6 indikator penelitian memperoleh skor 96,56% dan termasuk kedalam kategori sangat layak. Aspek kebahasaan yang terdiri dari 4 indikator penilaian memperoleh skor 91,27% dan termasuk kedalam kategori sangat layak. Aspek penyajian yang terdiri 4 indikator memperoleh skor 99,21% dan termasuk kedalam kategori sangat layak. Aspek kegrafikan memperoleh skor 100% dan termasuk kedalam kategori sangat layak. Hasil ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nurul Azmi (2018) yang menyatakan bahwa lembar kerja peserta didik memperoleh skor hasil analisis 90,16%. Hasil analisis diperoleh melalui analisis menggunakan aspek BSNP yaitu kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikan. Skor tertinggi diperoleh dari aspek kelayakan isi 97,04% dan skor terendah berasal dari aspek kebahasaan 85,00% [9].

Pada aspek syarat kelayakan, hasil analisis menunjukkan kriteria sangat layak yaitu ≥85%. Lembar kerja peserta didik secara keseluruhan bisa memenuhi keseluruhan indikator penilaian sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Hendro Darmodjo dan Jenny R.E Kaligis meliputi syarat didaktik, konstruksi, dan teknis [17]. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Prilianti, Kurniasih, dan Fitriani (2018), menyatakan bahwa LKPD yang digunakan sebagai bahan ajar haruslah memenuhi kriteria kevalidan (validity) yang sesuai dengan ketentuan seharunya. Kevalidan isi dilihat dari cakupan materi, keakuratan materi, dan kesesuannya dengan kompetensi [18]. Secara keseluruhan lembar kerja peserta didik memiliki kegiatan yang jelas dan bermanfaat karena kegiatan didalamnya sesuai dengan kompetensi dasar yang ditentukan. Selain itu, secara keseluruhan lembar kerja peserta didik memiliki penggunaan gambar yang tepat karena perbandingan huruf dengan besarnya gambar serasi. Kekurangan lembar kerja peserta didik adalah masih banyaknya LKPD yang belum menyediakan ruang cukup untuk peserta didik menuliskan atau menggambarkan sesuatu.

Pada aspek kelayakan isi, hasil analisis menunjukkan kriteria sangat layak yaitu ≥85%. Lembar kerja peserta didik yang digunakan bisa memenuhi standar kelayakan isi yang ditetapkan oleh BSNP (2014) meliputi komponen indikator kesesuaian uraian materi, keakuratan materi, dan kesesuaian materi pendukung [19]. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sistyarini dan Nurtjahyani (2017), yang menyatakan bahwa lembar kerja peserta didik yang tepat dapat mempermudah peserta didik untuk belajar. Selain itu, dapat membantu peserta didik memahami materi sesuai dengan kurikulum yang berlaku [20]. Secara keseluruhan lembar kerja peserta didik telah menyajikan kegiatan yang memuat pemahaman materi melalui kegiatan dan pelatihan, penyajian konsep dan teori juga telah sesuai dengan bidang keilmuan serta terdapar uraian contoh dan pelatihan sebagai pengukur kemampuan peserta didik. Kekurangan lembar kerja peserta didik disebabkan karena kegiatan yang disajikan masih cenderung mendorong peserta didik menyampaikan informasi secara tertulis, kegiatan

(4)

yang mendorong peserta didik menyampaikan kegiatan secara lisan belum terlihat dalam beberapa LKPD.

Pada aspek kebahasaan, hasil analisis menunjukkan kriteria sangat layak yaitu ≥85%. Lembar kerja peserta didik yang digunakan telah memenuhi standar kebahasaan yang ditetapkan oleh BSNP (2014) meliputi komponen kelugasan, pengunaan bahasa, kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik, dan keruntutan [19]. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sistyarini dan Nurtjahyani (2017), yang menyatakan bahwa desain keseluruhan LKPD harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang benar. Selain itu, bahasa yang digunakan juga baik dari segi kebahsaan serta memiliki kejelasan informasi [20]. Keseluruhan lembar kerja peserta didik telah menyajikan kegiatan dengan menggunakan kalimat yang sederhana dan efektif. Selain itu, kegiatan disajikan dengan menggunakan bahasa yang dapat mendorong peserta didik mempelajari materi pembelajaran dengan penyampaian gambar dan teks yang sesuai. Kekurangan lembar kerja peserta didik terletak pada beberapa lembar kerja peserta didik yang tidak menyajikan gambar sebagai penjelas dari sebuah teks. Adanya penyajian gambar diharapkan dapat membantu menggambarkan konsep-konsep yang disampaikan materi pembelajaran.

Pada aspek penyajian, hasil analisis menunjukkan kriteria sangat layak yaitu ≥85%. Lembar kerja peserta didik yang digunakan telah memenuhi standar penyajian yang ditetapkan oleh BSNP (2014) yang meliputi komponen teknik penyajian, penyajian pembelajaran, dan kelengkapan penyajian [19]. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sistyarini dan Nurtjahyani (2017), yang menyatakan bahwa LKPD yang sesuai harus memiliki keseluruhan isi yang baik dan menarik. Selain itu disertai dengan pemberian sumber dan rujukan yang jelas [20]. Keseluruhan lembar kerja peserta didik yang digunakan memiliki konsistensi sistematika penyajian yang baik. LKPD memiliki kegiatan yang berturut-turut disajikan terlebih dahulu konsep atau teori dengan diikuti penerapan dari konsep tersebut. Penerapan dari konsep ini dilakukan melalui kegiatan pelatihan dan selanjutnya diakhiri dengan evaluasi. Kekurangan lembar kerja peserta didik adalah beberapa LKPD belum mencantumkan sumber dari teks bacaan dan gambar yang dimuat.

Pada aspek kegrafikan, hasil analisis menunjukkan kriteria sangat layak yaitu ≥85%. Keseluruhan lembar kerja peserta didik yang digunakan telah memenuhi seluruh indikator penilaian kegrafikan yang ditetapkan oleh BSNP (2014) meliputi komponen desain isi dan ukuran [19]. Lembar kerja peserta didik yang digunakan memiliki keseluruhan ilustrasi yang serasi menarik, dan kreatif. Selain itu, LKPD yang digunakan juga memiliki kesesuaian dengan standar ISO yang ditetapkan.

Hasil analisis menunjukkan bahwa Lembar Kerja Peserta Didik Tema 1 Kelas V terbitan CV Ar-Rahman yang digunakan di Sekolah Dasar Negeri Karangasem IV Surakarta merupakan Lembar Kerja Peserta Didik yang dapat digunakan karena termasuk kedalam kategori sangat layak berdasarlam standar kelayakan yang ada. Lembar Kerja Peserta Didik ini dapat menunjang pembelajaran peserta didik guna tercapainya tujuan pembelajaran karena isi Lembar Kerja Peserta Didik telah sesuai dengan kompetensi dasar.

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Lembar Kerja Peserta Didik Tema 1 Kelas V yang digunakan di Sekolah Dasar Negeri Karangasem IV Surakarta termasuk dalam kategori sangat layak dengan presentase skor rata-rata setiap aspek 97,25%. Penelitian ini memberikan implikasi teoritis yaitu Lembar Kerja Peserta Didik yang digunakan dapat mendukung pembelajaran kurikulum 2013. Implikasi praktis penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi sekolah guna memilih Lembar Kerja Peserta Didik yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik guna menunjang pembelajaran. Serta referensi penerbit untuk memperbaiki lembar kerja dengan penyesuaian-penyesuaian.

5. Referensi

[1] D A Sari, Sukarno, and Chumdari 2020 Peningkatkan Keterampilan Mengomunikasikan Hasil Diskusi pada Materi Kegiatan Ekonomi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) pada Peserta Didik Kelas IV Sekolah Dasar J. Pendidik. Dasar 8 (2) 88– 92

(5)

edukatif untuk meningkatkan keterampilan menulis aksara Jawa nglegena peserta didik kelas III sekolah dasar Didakt. Dwija Indria 7(2) 1–6

[3] P Pamungkas, J Poerwanti, and J Daryanto 2019 Peningkatan keterampilan sosial peserta didik melalui model pembelajaran t eam games tournament dalam pembelajaran ips kelas V sdn setono no . 95 Didakt. Dwija Indria 7(4) 1–6

[4] N M Arifin, Chumndari, and Hadiyah 2020 Peningkatan Pemahaman Konsep Bangun Datar Dengan Menggunakan Media Realia Pada Pembelajaran Matematika Pada Siswa Sekolah Dasar JPI (Jurnal Pendidik. Indones. J. Ilm. Pendidik. 8(2) 29–34

[5] A W Setiawan and J Daryanto 2013 Pengembangan bahan ajar SBdP bidang musik berbasis pendekatan saintifik untuk SD kelas V Didakt. Dwija Indria 7(2) 1–5

[6] T Nurrita 2018 Penggunaan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa J. Phys. Conf. Ser 1321(2) 171–187

[7] A Sunendar 2017 Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Teori Kecerdasan Majemuk Apa dan Bagaimana Mengembangkannya J. THEOREMS Orig. Res. Math. 1(2) 1–12

[8] K Ahmad and I Lestari 2010 Pengembangan Bahan Ajar Perkembangan Anak Usia Sd Sebagai Sarana Belajar Mandiri Mahasiswa Perspekt. Ilmu Pendidik 22(13) 183–193

[9] N Azmi, P Prastowo, and M Maslena 2018 Analisis Kesesuaian Lembar Kerja Peserta Didik (Lkpd) Biologi Kelas X Yang Digunakan Man Rantauprapat Kabupaten Labuhan Batu J. Pelita Pendidik. 6(2) 65–70

[10] Depdiknas 2008 Panduan Pengembangan Bahan Ajar

[11] F Susilawati 2020 Pentingnya Pengembangan Bahan Ajar Tematik 12(1) 62–68

[12] D Celikler and Z Aksan 2012 The Effect of the Use of Worksheets About Aqueous Solution Reactions on Pre-service Elementary Science Teachers’ Academic Success Procedia - Soc. Behav. Sci. 46 4611–4614

[13] D Anggraini 2018 Penggunaan media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran PKn JRTI (Jurnal Ris. Tindakan Indones 3(2) 75

[14] P Muljono 2007 Kegiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah Bul. BSNP Media Komun. dan Dialog Standar Pendidik., II(1) 1–24

[15] F Nugrahani 2014 Metode Penelitian Kualitatif Metod. Penelit. Kualitatif 1(1) 32 [16] Budiyono 2017 Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan.

[17] R Anggraini, S Wahyuni, and A D Lesmono 2016 Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Keterampilan Proses di SMAN 4 Jember J. Pembelajaran Fis. 4(4) 350–357

[18] L D Prilianti, D Kurniasih, and Fitriani 2018 Analisis kevalidan lks berbasis hierarki konsep pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan J. Pendidik. Inform. dan Sains 7 68–77

[19] Misilia 2018 Kelayakan Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas VII di MTs Kabupaten Malam (Sebuah Kajian Berdasarkan Standar BSNP)

[20] D I Sistyarini and S D Nurtjahyani 2017 Analisis Validitas Terhadap Pengembangan Handout Berbasis Masalah pada Materi Pencemaran Lingkungan Kelas VII SMP/MTS Proceeding Biol. Educ. Conf. 14(1) 581–584

Gambar

Tabel 1. Perolehan Skor Tiap Aspek

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan muatan Lembar Kerja Peserta Didik Tema 1 yang digunakan oleh guru kelas V ditinjau dari kelayakan isi,

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS POTENSI LOKAL MELALUI MODEL SCIENTIFIC READING BASED PROJECT (SRBP) PADA TEMA PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN DI KELAS

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa “tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan terhadap peran serta masyarakat Klidang Lor dalam upaya

Setelah mengamati perubahan wujud benda padat menjadi cair pada powerpoint yang telah ibu kirim, kalian kerjakan tugas di bawah ini ya.. Nama Siswa : Kelas

Cara mengidentifikasi informasi dari laporan percobaan, antara lain mengetahui struktur dari teks laporan percobaan, memuat Informasi berdasarkan fakta (faktual), serta

Melalui kegiatan menyimak teks dalam powerpoint yang dibagikan guru melalui Aplikasi WA Group, Peserta didik dapat menganalisis gagasan pokok setiap paragraf dari teks tulis

2) Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap, minat, perhatian, emosi, penghargaan, proses internalisasi, dan pembentuk karakteristik diri. 3) Ranah psikomotorik

Dengan mengetahui persepsi mahasiswa pendidikan matematika terhadap pelaksanaan perkuliahan daring, para dosen dapat menggunakan aplikasi pembelajaran dan cara yang