• Tidak ada hasil yang ditemukan

sistem. Berikut merupakan karakteristik sistem menurut (Hutahaean, 2015) yaitu: a. Komponen Sistem (Component System)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "sistem. Berikut merupakan karakteristik sistem menurut (Hutahaean, 2015) yaitu: a. Komponen Sistem (Component System)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

1. Karakteristik Sistem

Dalam sebuah sistem, sistem memiliki karakteristik sistem atau ciri-ciri sistem. Berikut merupakan karakteristik sistem menurut (Hutahaean, 2015) yaitu:

a. Komponen Sistem (Component System)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

b. Batasan Sistem (Boundary System)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)

Lingkungan luar sistem adlaah diluar batasan sistem yang mempengaruhi operasi sitem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung Sistem (Interface system)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.

(2)

e. Masukkan Sistem (Input System)

Masukan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan (Maintenance Input).

f. Keluaran Sistem (Output System)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna sisa pembuangan.

g. Pengolahan Sistem (Process System)

Suatu sistem menjadi bagian pengolahan yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.

h. Sasaran Sistem (Objective System)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menetukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2. Klasifikasi Sistem

Selain karakteristik sistem, sistem juga memiliki klasifikasi sistem yang dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang. Klasifikasi sistem merupakan suatu bentuk kesatuan antara satu komponen dengan satu komponen lainnya. Berikut merupakan klasifikasi sistem menurut (Hutahaean, 2015) dikelompokan sebagai:

a. Sistem Abstrak (Abstact System) dan Sistem Fisik (Physical System) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

(3)

b. Sistem Alamiyah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made System)

Sistem alamiyah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).

c. Sistem Tertentu (Determimisticl System) dan Sistem Tak Tertentu (Probalistic System)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem dapat diramalkan. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalistik.

d. Sistem Tertutup (Close System) dan Sistem Terbuka (Open System) Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan kuar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan atau subsistem lainnya. 2.1.2. Pengertian Informasi

Selain sistem, elemen yang juga pening dalam pengambilan keputusan suatu perusahaan ialah informasi. Dengan adanya informasi dapat mempermudah menganalisa suatu data dalam proses pengambilan keputusan. Hal tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh (Muslihudin & Oktafianto, 2016) yang mengatakan bahwa “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan”.

(4)

Sedangakan (Hutahaean, 2015), mengatakan bahwa “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya". Berdasarkan pengertian informasi menurut para ahli maka dapat disimpulkan informasi adalah data yang diolah dan di proses untuk membuat keputusan.

1. Kualitas Informasi

Untuk mendapatkan sebuah keputusan yang baik, maka informasi yang didapatkan perlu memiliki kualitas informasi yang baik. Informasi yang baik memiliki indikator –indikator yang mendukung kualitas informasi, berikut merupakan indicator kualitas informasi yang baik menurut (Muslihudin & Oktafianto, 2016):

a. Kelengkapan (Completeness)

Suatu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika informasi yang di hasilkan lengkap. Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi lengkap ini mencangkup seluruh informasi yang di butuhkan pengguna.

b. Relevansi (Relevance)

Kualitas informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat bagi penggunanya. Sesuatu dikatakan relevan jika memiliki hubungan, berkaitan,atau berguna secara langsung.

c. Tepat (Accurate)

Sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak bias atau menyesatkan, bebas dari kesalaahn-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi atau Data mengalami gangguan atau kesengajaan

(5)

sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut. Akurat juga informasi tersebut harus hjelas dengan kata lain harus mencerminkan maksud dari informasi yang disediakan oleh sistem informasi.

d. Ketepatan Waktu (Timeliness)

Informasi yang tepat waktu sangat diperlukan sehingga informasi yang datang kepada penerima tidak terlambat. Dengan kata lain dengan informasi yang terlambat menjadikan informasi tersebut sudah tidak memiliki nilai lagi, informasi yang tepat waktu menjadikan landasan dalam pengambilan keputusan yang cepat, jika informasi tersebut telambat maka keputusan yang diambilpun terlambat.

e. Format

Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan oleh sistem informasi mencerminkan kualitas informasi yang baik. Jika informasi yang disajikan dalam bentuk yang tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkuaitas, tujuannya untuk memudahkan pengguna. 2.1.3. Pengertian Sistem Informasi

Dalam mendukung proses pengambilan keputusan, diperlukan penyampaian informasi dengan baik, penyampaian informasi yang baik di dalam suatu perusahaan disampaikan menggunakan suatu sistem informasi. Hal tersebut pula yang disampaikan oleh (Mulyani, 2017) mengatakan bahwa “Sistem informasi adalah data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk sistem informasi”.

Sedangkan (Hutahaean, 2015) mengatakan bahwa “Sistem informasi adalah sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

(6)

dibutuhkan”. Berdasarkan pendapat kedua ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah suatu kumpulan data dan informasi dalam suatu organisasi yang mampu menghasilkan suatu laporan-laporan yang dibutuhkan.

Di dalam suatu sistem informasi Menurut (Hutahaean, 2015) terdapat komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yang terdiri dari:

1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan yang dapat berupa dokumen dasar.

2. Blok Model ( Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu unuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membanu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

(7)

5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakakn perangkat lunak (software) untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali (Control Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

2.1.4. Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah suatu disiplin ilmu yang menyediakan informasi penting sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya perusahaan secara efisien. Begitu pula pengertian informasi menurut (Mardjani, Citralarasati, Kalangi, & Lambey, 2015) yang mengatakan bahwa “Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan maupun pengklasifikasian yang berhubungan dengan keuangan, sehingga dapat digunakan oleh para pengguna yang berkepentingan untuk pengambilan keputusan maupun tujuan lainnya”.

Sedangkan menurut (Bahri, 2016) mengatakan bahwa “Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, dan pelaporan atas suatu transaksi dengan cara sedemikian rupa, sistematis dari segi isi, dan berdasarkan standar yang diakui umum”.

2.1.5. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi merupakan dasar untuk mendapatkan informasi-informasi yang tepat dan cepat. Tepat artinya data benar-benar berguna dan dapat dipercaya kebenarannya. Sedangkan cepat berarti informasi akuntansi dapat

(8)

membuat perusahaan mampu beroperasi secara efektif dan efesien karena kegiatan akuntansi pada perusahaan atau organisasi menjadi lebih cepat dan mudah serta menghasilkan informasi yang bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan.

Sistem Informasi Akuntansi menurut (Susanto, 2015) Adalah sebagai berikut: “Sistem Informasi Akuntansi dapat didefinisikan sebagai kumpulan (integrasi) dari sub sistem/komponen baik fisik maupun non fisik yang saling mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan”. 2.1.6. Pengertian Siklus Akuntansi

Selain sistem informasi akuntansi hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan suatu perusahaan terdapat siklus akuntansi yang terjadi. Menurut (Fujiyanti, 2015) “Siklus akuntansi adalah tahap-tahap kegiatan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan transaksi periode berikutnya”. Sedangkan menurut (Bahri, 2016) “Siklus Akuntansi adalah tahapan-tahapan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk pencatata berikutnya.”

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa siklus akuntansi adalah tahap-tahap kegiatan akuntansi dari terjadinya transaksi hingga penyususnan laporan keuangan. Menurut (Fujiyanti, 2015) Siklus akuntansi dapat dikelompokkan dalam beberapa tahap anatara lain:

1. Tahap Pencatatan Bukti Transaksi Keuangan

Merupakan suatu proses mengumpulkan data dan mencatat bukti atas suatu transaksi yang telah disetujui oleh perusahaan dan disusun ke dalam buku harian atau jurnal umum.

(9)

2. Tahap Membuat Ikhtisar laporan Keuangan

Merupakan penyusunan neraca saldo (Trial Balance) berdasarkan data dari akun-akun buku besar.

3. Tahap Membuat Laporan Keuangan (Fianancial Statements) Laporan Keuangan perusahaan terdiri dari :

a. Laporan Neraca (Balance Sheets)

Neraca ialah suatu ikhtisar laporan keuangan yang menunjukkan posisi Aktiva (Assets), Hutang (Liabilities), dan Modal (Equity).

b. Laporan Rugi Laba (Income Statements)

Laporan Rugi Laba ialah laporan keunagan dan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode tertentu, teridiri dari seluruh pendapatan dan beban sehingga menghasilkan nilai laba atau rugi.

c. Laporan Perubahan Modal (Equity Statements)

Laporan perubahan modal ialah suatu ikhtisar dari laporan keuangan yang mencatat informasi mengenai perubahan modal, yang terdiri dari jumlah Modal disetor awal (Capital Stock), tambahan modal disetor (Paid-in Capital), Saldo Laba Periode Berjalan (Current Earning), dan Saldo Laba Ditahan (Reatained Earning).

d. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statements)

Laporan arus kas ialah bagian dari laporan keunagan perusahaan yang dihasilkan dari suatu periode akuntansi yang terdiri dari aliran dana kas masuk dan keluar, yang biasanya dikelompokkan berdasarkan Arus Kas dari Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi, dan Aktivitas Pendanaan.

(10)

2.1.7. Pengertian Jurnal

Jurnal adalah buku atau formulir yang dipakai unuk mencatat transaksi, hal ini yang disampaikan oleh (Suprayitno, 2019) bahwa “Jurnal adalah formulir yang digunakan untuk mencatat setiap terjadinya transaksi yang dilakukan secara kronologis berdasarkan bukti transaksi yang ada dan jumlah antara debit dan kredit semua harus sama”. Sedangkan menurut (Siregar, 2018) “Jurnal adalah buku untuk mencatat anaisis setiap transaksi sesuai dengan tanggal kejadian”.

2.1.8. Pengertian Penjurnalan

Penjurnalan merupakan tahapan selanjutnya dari sebuah jurnal, pejurnalan ialah proses mengidentifikasi atau analisa dari siklus akuntansi, hal ini di dukung oleh pernyataan beberapa ahli mengenai penjurnalan.

Menurut (Shatu, 2016) “Penjurnalan adalah suatu tahap siklus akuntansi yang bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mencatat dampak ekonomi dari transaksi terhadap perusahaan secara kronologis.

Sedangkan (Suharli, 2016) mengatakan bahwa “Penjurnalan adalah analisa dokumen transaksi atau peristiwa ekonomi yang tampak dalam vocer jurnal (jounal voucher), jurnal vocer adalah dokumen pendukung jurnal yang memuat deskripsi, nilai, dan formulir tarnsaksi atau peristiwa.

2.1.9. Pengertian Penyewaan Jasa

Di dalam dunia usaha terdapat berbagai jenis arus kas, Salah satunya adalah penyawaan jasa. Menurut (Salim, 2015) “penyewaan adalah persetujuan untuk pemakaian sementara untuk suatu benda, baik bergerak maupun tidak bergerak, dengan pembayaran suatu harga tertentu”.

(11)

Sedangkan (Fandy Thiptono, 2015) mengatakan bahwa “Jasa adalah pelayanan (service) bisa dipandang sebagai sebuah sistem yang terdiri atas dua komponen utama, yaitu service operation yang kerap kali tidak tampak atau tidak diketahui keberadaannya oleh pelanggan (back office atau backstage) dan service delivery yang biasanya tampak (visible) atau diketahui pelanggan (sering disebut pula front office atau frontstage)”.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimulkan bahwa penyewaan jasa adalah pemakaian sementara suatu benda yang disertai dengan pelayanan yang tampak ataupun tidak oleh pelanggan.

2.2 Peralatan Pendukung

Untuk membantu dalam proses penyusunan sebuah sistem maka diperlukan peralatan pendukung. Peralatan pendukung atau tools system merupakan suatu alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika, model dan suatu sistem dengan menggunakan symbol, lambing ataupun diagram.

2.2.1. Pengertian Unifed Modeling Language (UML)

Di dalam sebuah sistem terdapat suatu teknik bahasa dalam sistem, salah satunya adalah Unifed Modeling Language (UML). Menurut (Munawar, 2018) mengatakan bahwa nified Modeling Language (UML) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek.

Menurut (Mulyani & S, 2016) mengatakan Unified Modeling Language (UML) adalah “Sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem”.

Sedangkan menurut (Rosa & Shalahuddin, 2015) “UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri

(12)

untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, biasanya antara lain untuk: 1. Merangcang perangkat lunak

2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis

3. Menjabarkan sistem secara rinvi untuk analisis dan mencari apa yg di perlukan sistem

4. Mendokumentasi sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.

Selain memiliki maksud tertentu, UML memiliki beberapa jenis diagram, antara lain adalah:

1. Use Case Diagram

Menurut (Munawar, 2018) “Use Case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor”. Sedangkan menurut (Rosa & Shalahuddin, 2015) “Use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Usecase mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat”.

Komponen pembentuk diagram usecase adalah:

a. Aktor (actor), menggambarkan pihak-pihak yang berperan dalam sistem. b. Usecase, aktivitas/sarana yang disiapkan oleh bisnis/sistem.

(13)

Sumber: Nurliana, 2015

Gambar II.1.

Contoh Usecase diagram penyewaan bus 2. Activity Dagram

Menurut (Munawar, 2018) “Activity Diagram adalah bagian penting dari UML yang menggambarkan aspek dinamis dari sistem”. Sedangkan menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2015:161) “activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bi snis atau menu yang ada pada perangkat lunak”. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

(14)

Sumber: Deni Heri, 2019

Gambar II.2.

Contoh Activity Diagram penyewaan kendaraan

3. Sequence Diagram

Menurut (Munawar, 2018), “sequence diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah scenario”. Sedangkan menurut (Rosa, dan Shalahuddin, 2015:165), “diagram sequence menggambarkan objek pada usecase dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek”.

(15)

Sequence diagram menunjukkan urutan event kejadian dalam suatu waktu. Komponen sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertikal.

Sumber: Hawari Muhtarom, 2019

Gambar II.3.

Contoh Sequence diagram penyewaan kendaraan

4. Deployment Diagram

Menurut (Munawar, 2018), “deployment diagram adalah diagram yang menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang berjalan papa bagian-bagian hargware. deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi”.

(16)

Contoh: Rosa, dan Shalahuddin, 2015

Gambar II.4.

Contoh Deployment Diagram

2.2.2. Pengertian Database

Didalam suatu pemrograman terdapat media untuk menyimpan data hal ini sesuai dengan pengertian database menurut (Sukamto dan Shalahuddin,2015) yang berbunyi, “Basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat”. Sedangkan (Syahidi dan Subandi, 2018). Mengungkapkan bahwa, “database atau basis data adalah suatu perorganisasian data dengan bantuan komputer yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah dan cepat”.

2.2.3. Pengertian Java

Java dikembangkan oleh perusahaan Sun Microsystem. Java menurut definisi dari Sun Microsystem adalah nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer standalone ataupun pada lingkungan

(17)

jaringan. Adapun generasi kedua dari java platform adalah java 2. (A.S & Shalahuddin, 2015)

Java adalah suatu bahasa pemrograman yang dapat membuat seluruh bentuk aplikasi, desktop, web, mobile dan lainnya, sebagaimana dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman konvensional yang lain. Bahasa Pemrograman Java ini berorientasi objek Object Oriented Programming (OOP), dan dapat dijalankan pada berbagai platform sistem operasi, Menurut Nofriadi (2015:1)”

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat digunakan untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer dan berbagai platform.

2.2.4. Pengertian Coding Code General

Selain database, desain suatu program diterjemahkan dengan pengkodean. Menurut (Utami & Asnawati, 2015) “Pengkodean adalah proses menerjemahkan dokumen hasil desain menjadi baris-baris perintah bahasa pemrograman komputer.

Di dalam pengkodean / struktur kode, Perancangan kode yang unik sangat diperlukan agar setiap data yang masuk memiliki identifikasi masing-masing dan mencegah terjadinya redudansi data dimana kode yang yang dibuat tersusun dari aturan-aturan yang dirancang berdasarkan elemen-elemen tertentu yang digunakanoleh perancang kode.

Tujuan dari pengkodean menjadikan setiap karakter data dalam sebuah informasi digital ke dalam bentuk biner agar dapat ditransmisikan dan bisa melakukan data. Menurut (Shatu, 2016) “kode memudahkan proses pengolahan data karena dengan kode, data akan lebih mudah diidentifikasi”.

Dapat disimpulkan bahwa pengkodean/struktur kode merupakan teknik untuk menyusun kode untuk setiap data agar data tersebut bersifat unik yang terdiri dari

(18)

himpunan karakter dan simbol yang digunakan untuk mengidentifikasikan objek tertentu agar data lebih mudah untuk didentifikasi.

Syarat-Syarat kode yang baik dalam pembuatan sebuah kode kode yang baik memiliki persyaratan-persyaratan tertentu atau faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan. Adapun faktor-faktor pertimbangan (Shatu, 2016) dalam pembuatan kode yaitu :

1. Kode yang disusun perlu disesuaikan dengan metode proses data.

2. Setiap kode harus mewakili hanya satu item sehingga tidak membingungkan. 3. Kode yang disusun harus memudahkan pemakai untuk mengingatnya.

4. Kode yang disusun harus fleksibel, dalam arti memungkinkan dilakukan perluasan tanpa perubahan menyeluruh.

5. Setiap kode harus menggunakan jumlah angka dan huruf yang sama.

6. Kode yang panjang perlu dipotong-potong (chunking) untuk memudahkan mengingat.

7. Dalam kode yang panjang perlu diberi kode yang merupakan check digit, yaitu untuk mengecek kebenaran kode.

Selain syarat-syarat kode yang baik, kode juga memiliki berbagai jenis kode. Kode dapat dibuat dalam berbagai struktur kode yang berbeda dan juga di setiap struktur mempunyai kelebihan dan kelemahan. Oleh karena itu perlu suatu struktur kode yang sesuai sehingga tujuan pemberian kode dapat tercapai. Berikut ini adalah macam-macam kode (Shatu, 2016) yang dapat digunakan:

1. Kode urut nomor

Kode yang terbentuk dari susunan angka/nomor. Setiap kode memiliki jumlah angka yang sama (digit).

(19)

2. Kode kelompok

Kode kelompok bertujuan untuk membagi data dalam kelompok tertentu. Tiap kelompok akan diberi kode dengan angka atau huruf tertentu, sehingga masing-masing posisi angka/huruf dari kode mempunyai arti.

3. Kode blok

Setiap kelompok data diberi kode dalam blok nomor tertentu. Kode blok mirip dengan kode kelompok.

4. Kode decimal

Setiap kelompok data akan diberi kode dari 0 sampai dengan 9. Oleh karena itu pengelompokan data harus dilakukan maksimum dalam sepuluh kelompok. 5. Kode mnemonic

Kode mnemonic merupakan kode singkatan data yang digunakan untuk membatu pengguna kode ini dalam membaca maksud dari singkata tersebut. 6. Kode bar

Kode bar terdiri dari batangan-batangan hitam, biasa digunakan untuk perusahaan makanan dan minuman. Kode ini sebenarnya merupakan transformasi dari angka menjadi batangan-batangan kode, pembedanya adalah ketebalan dari batangan-batangan (bar) tersebut.

2.2.5. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity relationship diagram (ERD) merupakan salah satu pemodelan basis data yang paling sering diguanakan. Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:50) “entity relationship diagram (ERD) merupakan pemodelan awal basis data yang sering digunakan. ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika”.

(20)

Sedangkan menurut Lubis (2016:31) “ERD menjadi salah satu pemodelan data konseptual yang paling sering digunakan dalam proses pengembangan basis data bertipe relasional”.

Berdasarkan pengertian menurut bebereapa ahli dapat disimpulkan bahwa Entity Relationship Diagram (ERD) adalah pemodelan awal basis data yang sering digunakan dalam proses pengembangan basis data bertipe rasional.

Sumber: Nikhla Nurwandani, 2016

Gambar II.5.

Contoh ERD penyewaan kendaraan 2.2.6. Logical Record Structure (LRS)

Selain entity relationship diagram (ERD) pemodelan yang sering digunakan yaitu Logical Record Structure (LRS). Menurut Wijaya dan Sari dalam (Nurmalasari & Wahyu, 2019) “Logical Record Structure (LRS) adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas”.

Sedangkan Junaidi dalam (Nurmalasari & Wahyu, 2019) menerangkan bahwa “Logical record structure (LRS) merupakan hasil dari pemodelan entity relationship Diagram (ERD) beserta atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-hubungan antar

(21)

entitas”. Dapat disimpulkan bahwa LRS adalah hasil dari pemodelan Entity Relationship Diagram (ERD).

Sumber: Rosa, dan Shalahuddin, 2015

Gambar II.6.

Contoh Logical Record Structure penyewaan kendaraan 2.2.7. Pengertian Blackbox Testing

Sebelum program diajukan terlebih dahulu suatu program diuji kualitas dan kelayakan program tersebut, pengujian tersebut diuji dalam sebuah box yang disebut dengan blackbox testing.

Menurut (Utami & Asnawati, 2015) “Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya”. Sedangkan menurut (Wicaksono, 2017) , “Black box testing adalah pengujian perilaku yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak”.

Dari pengertian menurut beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa blackbox testing adalah pengujian yang berfokus pada kelayakan kinerja suatu program.

(22)

Gambar

Gambar II.1.
Gambar II.2.
Gambar II.3.
Gambar II.4.
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perusahaan, informasi akuntansi pertanggungjawaban sangat penting bagi perusahaan karena merupakan suatu proses pengumpulan data dan pencatatan serta penyajian

Menurut Sakya, 2009, dalam pengarahannya pada kegiatan Peningkatan Pemahaman Informasi Iklim Propinsi Banten menyatakan bahwa kegiatan Badan Meteorologi, Klimatologi

Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi penjualan pada apotek, dapat disimpulkan bahwa proses pencatatan penjualan yang dilakukan di apotek

Dengan mengimplementasikan Sistem Informasi Akuntansi, maka proses pencatatan akuntansi dalam Toko ini akan lebih terstruktur dan mengurangi human error yang

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas laporan keuangan yaitu informasi akuntansi dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ai Dini Widianingsih (2015) mengatakan bahwa kualitas informasi akuntansi keuangan berpengaruh

Pengertian Akuntansi menurut (V. Wiratna Sujarweni, 2015) “Proses dari transaksi yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca lajur,

Pengertian Sistem Informasi Manajemen Persediaan Bahan Baku Menurut McLeod 2015, Pengertian dari manajemen persediaan bahan baku adalah sebagai berikut : “Persediaan barang-barang