• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. DATA LAPANGAN Data Fisik Lokasi Objek Perancangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. DATA LAPANGAN Data Fisik Lokasi Objek Perancangan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

3. DATA LAPANGAN

3.1. Data Fisik

3.1.1. Lokasi Objek Perancangan

Gambar 3.1. Lokasi Desa Karanglo

Sumber: https://www.google.co.id/maps/place/Laboratorium+Lapangan+Petani/

Lokasi objek perancangan terletak di Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Desa ini terletak di antara Cokrokrotulung dan Polanharjo. Terdiri dari 6 dukuh, yaitu Karanglo, Karangwetan, Pusur, Suruh, Nglangun, dan Plumbon. Desa ini merupakan episentrum dari Kecamatan Polanharjo, dimana Kantor Polsek, SMAN Polanharjo, lapangan sepakbola, dan puskesmas Polanharjo, terletak di desa ini. Desa ini cukup makmur dengan tanah pertaniannya yang subur. Desa ini nyaman untuk tempat tinggal karena air bersih berlimpah, udara bersih dan tidak terlalu panas, serta tidak banyak nyamuk.

Desa ini menghubungkan 3 (tiga) kecamatan: Polanharjo, Tulung, dan Karanganom. Letaknya yang strategis di pertigaan 3 (tiga) kecamatan ini menyebabkan dinamika desa ini cukup bagus dan perekonomian relative lebih bagus dibandingkan dengan desa-desa lain di Polanharjo.

Batas desa ini adalah sebagai berikut: - Utara : Desa Wangen

- Selatan : Kelurahan Jimus - Barat : Desa Ponggok - Timur : Desa Polan

(2)

Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan yang lainnya adalah pedagang, PNS (Pegawai Negeri Sipil), karyawan, wiraswasta, dan perantau. (Karanglo Polanharjo par. 1-5)

3.1.2. Laboratorium Lapangan Petani

Sejumlah petani di Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo, Klaten mendirikan laboratorium lapangan petani dengan mengandalkan bantuan CSR PT Tirta Investama Pabrik Klaten (Aqua Danone). Salah satu program utamanya adalah penangkaran varietas padi lokal. Tujuannya adalah untuk meneliti dan mengembangkan jenis padi varietas unggul, termasuk padi Rajalele dan tanaman lokal lainnya. Aktivitasnya berupa pengembangan dan pengelolaan tanaman, baik dari cara pengelolaan tanah, penanaman, pemupukan, pengendalian hama, pemanenan hingga pemasaran.

Laboratorium lapangan petani ini dibangun diatas tanah seluas tiga petak atau setara 5.100m2 milik kepala Desa Karanglo, Yudi Kusnandar. Satu petak tanah dikhususkan fungsinya sebagai area laboratorium dan dua petak sisanya untuk lahan uji coba tanam (demplot). Di atas satu petak tanah itu, dibangun laboratorium multifungsi yang difasilitasi untuk menangkar varietas padi lokal, penangkaran burung hantu Tyto Alba, produksi pestisida botani pengendali hama wereng coklat, dan pendapa yang digunakan untuk pertemuan kelompok tani. Selain fokus pada jenis padi, laboratorium ini juga meneliti berbagai jenis tanaman sayur-mayur dan pohon langka.

Sudah 2 (dua) tahun lebih keberadaan laboratorium lapangan petani ini terus terjaga berkat dukungan penuh dari pemuda setempat yang peduli terhadap kemajuan petani lokal dalam menghadapi persaingan global. Di laboratorium ini mereka memodifikasi serangkaian penelitian berbasis organik.

Upaya meningkatkan ketahanan padi dikembangkan menggunakan pendekatan organik. Selain pestisida dan pupuk organik, mereka juga menggunakan predator pemangsa hama atau lebih tepatnya menggunakan burung hantu jenis Tyto Alba, untuk menanggulangi hama tikus. Sedangkan pestisida botanik berupa jamur dapat melemahkan fungsi organ hama, baik wereng maupun

(3)

dan pengembangbiakannya menggunakan cara yang sederhana di laboratorium. Apabila hasil akhir penelitian efektif melumpuhkan hama secara massif, dibutuhkan alat pengatur suhu untuk mengembangkan biopestisida sebelum diproduksi secara massal. Sedangkan penangkaran burung hantu Tyto Alba bertujuan untuk merangsang burung hantu liar mendekati tempat penangkaran, dengan harapan mereka mampu mengusir tikus di kawasan pertanian atau lahan

demplot di sekitas laboratorium. (Edymus, par. 3-12)

Layout

Gambar 3.2. Layout Laboratorium Lapangan Petani Desa Karanglo Sumber: https://www.google.co.id/maps/place/Laboratorium+Lapangan+Petani/

Laboratorium Lapangan Pertanian ini terletak diatas tanah seluas ±5.100m2 di

(4)

Tempat ini dipenuhi dengan pohon dan tanaman hijau lainnya, sehingga terlihat sangat rindang. Fasilitas-fasilitas yang terdapat di Laboratorium Lapangan Petani ini terbagi dalam area indoor dan outdoor. Area indoor yang dimaksudkan disini berupa beberapa bangunan berluasan kecil yang letaknya terpisah-pisah, dengan fungsi yang berbeda-beda. Beberapa fasilitas yang terdapat dalam area indoor antara lain:

Tabel 3.1. Fasilitas indoor Laboratorium Lapangan Petani

Fasilitas Besaran Ruang

Ruang Pertemuan Petani

(Joglo) 100 m

2

Gudang 888.855 m2

Laboratorium (Rumah Kaca) 31 m2

Musholla 9.5625 m2

Toilet 16.2225 m2

Rumah Produksi Pupuk 7 m2

Rumah Produksi Pestisida Nabati 26.68 m2

Rumah Kasa 26.68 m2

TOTAL 1106 m2

Sedangkan area outdoor yang terdapat di Laborarorium Lapangan Petani ini digunakan untuk beberapa kegiatan seperti:

Tabel 3.2. Fasilitas outdoor Laboratorium Lapangan Petani

Fasilitas Besaran Ruang

Rumah Burung Hantu (Rubuha) 24.4915 m2

Gubug 4.6225 m2

Kolam 158.7 m2

(5)

Secara keseluruhan, laboratorium ini menghadap kearah selatan dengan batas sebagai berikut:

- Utara : Sawah - Selatan : Jalan Raya

- Barat : Pemukiman warga - Timur : Sawah

Gambar 3.3. Layout Laboratorium Lapangan Petani Desa Karanglo

Kondisi Eksisting

Kondisi bangunan yang ada di Laboratorium Lapangan Petani ini pada umumnya dirawat dengan baik meskipun berukuran kecil dan letaknya terpencar-pencar. Namun, ada satu bangunan yang kurang dimanfaatkan dengan baik, yaitu gudang yang memiliki luasan 888,855 m2. Seharusnya, gudang tersebut dapat dimanfaatkan untuk menjadi fasilitas yang dapat mendukung kegiatan di Laboratorium Lapangan Petani ini, baik bagi para petani maupun pengunjung.

Kedepannya, kepala Desa Karanglo berencana untuk mengadakan museum pertanian di Laboratorium Lapangan Petani ini. Museum tersebut berupa

(6)

museum sederhana yang menampilkan sejarah pertanian Indonesia beserta alat-alatnya. Saat ini, mereka sedang mengumpulkan alat-alat dan materi yang diperlukan untuk museum pertanian tersebut.

Foto Kondisi Eksisting

Gambar 3.4. Gate masuk Laboratorium Lapangan Petani Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.5. Tampak Depan Gudang Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.6. Bagian Dalam Gudang Sumber: Dokumentasi Pribadi

(7)

Gambar 3.7. Tampak Samping Gudang Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.8. Rumah Kaca Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.9. Musholla dan Toilet Sumber: Dokumentasi Pribadi

(8)

Gambar 3.10. Joglo Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.11. Bagian Dalam Joglo Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.12. Alat-alat Sejarah Pertanian untuk Museum Pertanian Sumber: Dokumentasi Pribadi

(9)

Gambar 3.13. Rumah Burung Hantu Tyto Alba Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.14. Rumah Produksi Pupuk Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.15. Gubug dan Kolam Ikan Sumber: Dokumentasi Pribadi

(10)

Gambar 3.16. Rumah Produksi Pestisida Nabati Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.17. Rumah Kasa Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.18. Papan Informasi Pertanian Sumber: Dokumentasi Pribadi

(11)

Gambar 3.19. Grafik Pengamatan Pertumbuhan Padi Varietas Situbagendit dan Rojopusur

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pada perancangan Pusat Informasi ini, bangunan yang akan digunakan adalah gudang dan joglo saja, karena bangunannya memiliki luasan yang cukup besar, serta paling memungkinkan untuk diolah interiornya. Gudang biasanya hanya dikunjungi oleh pengurus gudang saja, tidak ada pengunjung yang masuk. Sedangkan untuk joglo, biasanya digunakan oleh petani dan pengunjung yang datang untuk diberi pengarahan atau diskusi.

(12)

Gambar 3.21. Layout Eksisting Joglo

3.2. Data Non-Fisik

3.2.1. Kegiatan di Laboratorium Lapangan Petani Desa Karanglo  Data Pengunjung

- Pelajar (dari tingkat SD hingga kuliah) - Petani dari desa lain

 Aktivitas Petani

- Pertemuan antar petani, tamu, maupun mahasiswa atau siswa yang datang - Percobaan berbasis organik (pembuatan pupuk dan pestisida)

- Penangkaran burung hantu Tyto Alba dan pemeliharaan tikus putih untuk makanan burung hantu

- Percobaan hasil penelitian terhadap tanaman secara langsung - Penelitian sayur mayur dan pohon langka

- Penyimpanan hasil-hasil penelitian dan percobaan (di rumah kaca) - Penyimpanan alat-alat pertanian dan percobaan (di gudang)

 Aktivitas Pengunjung

- Mendapat pengarahan dari petani

- Melihat proses pembuatan obat-obatan organic - Praktek langsung di sawah lahan uji coba

(13)

 Keinginan Pengguna

- Museum Pertanian (untuk menunjukkan sejarah dan alat-alat pertanian Indonesia)

Gambar

Gambar 3.1. Lokasi Desa Karanglo
Gambar 3.2. Layout Laboratorium Lapangan Petani Desa Karanglo  Sumber: https://www.google.co.id/maps/place/Laboratorium+Lapangan+Petani/
Tabel 3.1. Fasilitas indoor Laboratorium Lapangan Petani
Gambar 3.3. Layout Laboratorium Lapangan Petani Desa Karanglo
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya surat keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap No.36/Kep-DJPT/2013 tanggal 18 Maret 2013 tentang Petunjuk teknis perpanjangan SIPI dan SIKPI kapal

Pembentukan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme di Indonesia, merupakan kebijakan dan langkah antisipatif yang bersifat

dengan demikian kualitas pelayanan penilaian kualitas pelayanan pembuatan paspor di kantor imigrasi kelas I Kota Bogor sudah baik, akan tetapi berdasarkan wwancara

Cara penyampaian dari setiap guru akan berdeda-beda , oleh karena itu setiap guru harus terfokus pada apa diketahui serta apa yang akan dilakukan oleh guru tersebut pada

1) Kesadaran hakiki bahwa manusia memiliki harkat dan martabat sebagai insan yang merdeka, bebas dari segala bentuk penjajahan atau eksploitasi oleh siapapun dan dari pihak

Berdasarkan hasil pengujian laboratorium Virologi dan Patologi serta analisa data kasus yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kemungkinan penyebab keguguran pada babi di

terhadap bentuk kayu dibandingkan dengan bambu yang memiliki yang memiliki tingkat kuat tarik yang setara dengan baja berkualitas sedang pada tingkat kuat tarik yang setara dengan

Tujuan penelitian ini membahas bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada Holyshoes. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan