• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mendengar kata Bullying tentu sudah tidak asing di benak kita, bullying adalah tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap teman, maupun orang lain dengan disengaja dan bertujuan untuk melukai, menanamkan ketakutan melalui ancaman agresi lebih lanjut dan menciptakan teror. Bullying didasari oleh adanya ketidakseimbangan kekuatan dan akan terjadi jika penindasan meningkat tanpa henti (Adila, 2009: 55). Bullying sudah ada selama berabad–abad, bullying awalnya dimulai di negara–negara eropa. Namun yang menjadi masalah bullying dilakukan seolah-olah hal tersebut sudah lazim di dunia, dan ketika seseorang di bully beberapa orang hanya diam saja dan melihat kejadian tersebut sebagai kejadian yang normal. Seperti pada tahun 2016 lalu, terdapat kasus yang menimpa Daniel Fitzpatrick seorang pelajar di Sekolah Katolik Holy Angels, Amerika Serikat. Daniel menghadapi perilaku teman sekolahnya yang sering membully dirinya dan tragisnya guru–guru mendiamkan peristiwa tersebut. Daniel sering di lempar bola, di ejek. Karena peristiwa tersebut Daniel memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

Tak hanya di Amerika, kasus bullying juga terjadi di negara Jepang. Pada tahun 2015 Siswa Sekolah Menengah Pertama bernama Ryo Muramatsu berumur 13 tahun terkena kasus bullying, Dia di pukuli, di cambuk dan di olok–olok (ijime)1 oleh teman–teman sekolahnya hingga pada tanggal 5 Juli 2015 Ryo sengaja bunuh diri dengan melompat dari platform kereta api dan dia meninggal dunia seketika (Agustina, 2015).

Kasus bullying tidak hanya terjadi di luar negeri saja tetapi di Indonesia kasus tersebut bak ritual atau adat bagi para pelajar siswa maupun siswi di Indonesia. Seperti pada tahun 2017 lalu terdapat kasus bullying di Riau, seorang siswi bernama Eva Lestari berumur 16 tahun yang sedang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Saat di sekolah, teman-teman Eva sering mengejek nya hingga suatu saat ia sudah tidak ingin masuk sekolah dan mendesak keluarganya untuk memindahkannya ke sekolah lain. Sampai akhirnya pada tanggal 30 Juli 2017 Eva bunuh diri dengan menceburkan dirinya ke sungai hingga hanyut. Tidak hanya Eva yang menjadi korban

1 Ijime, bahasa Jepang: bentuk tindakan penganiayaan yang terjadi dalam masyarakat Jepang. Ijime biasanya terjadi

(2)

2 bullying di negara kita, masih banyak lagi kasus-kasus bullying yang sering terjadi. Bahkan berdasar data dari KPAI kasus bullying di tahun ini per tanggal 30 Mei 2018 ada sebanyak 36 kasus atau terdapat (22,4 %) anak menjadi korban bullying. Sedangkan ada 41 kasus (25,5 %) anak yang menjadi pelaku bullying. Kasus-kasus tersebut merupakan kasus yang dilaporkan pada KPAI, dan belum termasuk kasus bullying yang tidak terlaporkan. (Widiastuti, 2018)

Maraknya kasus bullying, membuat sutradara film luar negeri maupun di Indonesia banyak membuat film yang bertujuan untuk kampanye anti–bullying agar penerus bangsa dapat menyerap makna dari film–film anti–bullying. Contohnya Film Karate Kid yang diperankan oleh Jaden Smith, yang berperan sebagai Dre Parker. Dre bersama ibunya pindah ke Beijing karena ibunya mendapatkan pekerjaan di sana. Namun saat Dre berusaha beradaptasi dengan lingkungan barunya, Dre malah mendapat bullying oleh teman–teman sekolah nya, karena mereka merasa Dre berbeda dari mereka. Ia sempat putus asa dan ingin kembali ke Detroit karena bullying yang dialaminya. Hingga suatu hari, Ia bertemu dengan Han (Jackie Chan) yang akhirnya merubah sudut pandangnya dalam menghadapi masalah. Ia mengajarkan untuk menghadapi masalah yang ada, bukan lari dari masalah. Han mengajarkan ilmu bela diri supaya Dre berani menghadapi ancaman dari teman sekolahnya. Bela diri yang diajarkan hanya untuk membela diri bukan untuk melawan balik, atau bahkan menyakiti orang lain, dan untuk menyelesaikan masalah ini Dre mengikuti turnamen bela diri dan menghadapi teman-teman yang membullynya.

Sutradara asal Indonesia pun ikut serta memulai kampanye anti-bullying dengan membuat film. Ia adalah Ernest Prakasa seorang komika2 yang terkenal belakangan ini. Film nya yang berjudul “NGENEST” diangkat dari Novel yang ia tulis, film tersebut adalah pengalaman pribadi Ernest sebagai seorang keturunan Cina yang semasa sekolah sering mendapatkan bullying dari teman sekolahnya. Bullying yang ada berupa olok-olok dari teman-temannya karena ia keturunan Cina. Sejak saat itu ia berkeinginan untuk menikah dengan perempuan pribumi supaya keturunannya tidak mengalami nasib yang sama. Film ini juga memiliki pesan supaya masyarakat Indonesia lebih menghargai perbedaan yang ada, dalam hal ini perbedaan suku, agama, dan ras

Pada tahun 2017 film Hollywood yang berjudul IT booming pada saat launching pertama nya. Pada pekan pertama penayangannya film IT mampu mendapatkan pendapatan domestik sebesar Rp 1,5 triliun. IT adalah salah satu dari sekitar 15 novel Stephen King yang diadaptasi menjadi film, dan film IT merupakan film adaptasi novel Stephen King yang paling banyak

(3)

3 ditonton sepanjang sejarah. Berdasarkan dari The Hollywood Reporter, pendapatan yang diraih IT sekaligus memecahkan rekor sebagai film dengan opening weekend tertinggi di bulan September 2017. Film ini juga mendapat rating yang tinggi di mata para kritikus film, hal ini dapat dilihat melalui rating yang diberikan oleh situs Rotten Tomatoes3. Terhitung pada tanggal 19 September 2018, film ini memiliki rating 85% alias sangat layak untuk ditonton. 4Selain itu film IT juga mendapat beberapa penghargaan salah satu nya adalah Best Horror Movie of The Year di Golden Schmoes Awards. Rating yang didapat film ini lewat situs IMDB5 juga tinggi yaitu sebesar 7.4.

Film IT diawali dengan anak-anak di kota Derry yang menghilang tanpa sebab. Oleh karena itu sekelompok anak-anak yang tergabung dalam Losers Club ingin mencari tahu hal dibalik menghilangnya anak-anak tersebut. Namun dalam usaha untuk mencari tahu kejadian aneh yang menimpa kota Derry, Genk Losers Club selalu diperlakukan tidak baik oleh Genk Bowers. Tokoh antagonis dalam film ini adalah seorang badut bernama Pennywise yang hanya muncul setiap 27 tahun sekali di kota Derry. Pennywise memburu korbannya yang mayoritas adalah anak-anak dengan mengekspolitasi rasa takut dan fobia mereka dengan cara mengubah wujudnya sesuai dengan apa yang ditakuti oleh mereka.

Film IT masuk dalam genre Horror-Thriller dimana memusatkan pada kejadian-kejadian mistis dan menyeramkan yang terjadi di suatu tempat. Sebuah film bisa dikatakan masuk dalam genre horror-thriller apabila tujuan cerita dari film itu adalah untuk menghadirkan rasa takut, tegang dan memacu adrenalin penontonnya (Widharma, 2016). Bahkan nyawa dari film yang masuk dalam genre ini ada di bagian menyeramkan dan tindakan kejam yang dilakukan oleh tokoh Antagonis, yang dalam film IT adalah Pennywise.

Semua adegan dalam film IT pasti memiliki sebuah makna, hal ini bisa dilihat dari tanda visual (gambar, bahasa non verbal, gesture, mimik wajah) dan tanda audio (suara, bahasa verbal, dialog tokoh, musik, dan sound effect) yang mendukung jalannya cerita di film ini. Beberapa perlakuan yang didapat oleh anggota Loser Club dalam usahanya untuk mencari anak-anak yang

3 Rotten Tomatoes: Sebuah website asal Amerika yang menyediakan review dan ratting untuk berbagai film dan

acara televisi

4 Rating di Rotten Tomatoes sendiri dilakukan oleh para kritikus yang sudah ahli di dalam dunia perfilman, dan

mereka yang sudah terpilih dan berpengalaman berdasarkan kriteria Rotten Tomatoes

5 IMDB: Internet Movie Database, website yang memiliki database online tentang informasi yang dimiliki oleh

(4)

4 hilang juga menarik perhatian penulis untuk meneliti apakah terdapat unsur-unsur bullying di film ini?. Bullying sebenarnya sudah sering terjadi sekarang ini, namun tidak mudah bagi kita untuk mengetahui bagaimana sesuatu bisa dikatakan sebagai tindakan bullying.

Berdasarkan latar belakang ini, maka penulis tertarik untuk menganalisa bagaimana pemaknaan bullying pada film IT (2017). Untuk itu peneliti menggunakan metode analisis semiotika Roland Barthes sebagai alat analisis. Sebuah metode yang mempelajari tentang lambang, simbol, dan tanda. Hal ini didasari karena film merupakan suatu bentuk pesan komunikasi. Komunikasi sendiri adalah suatu proses simbolik, yakni penggunaan lambang-lambang yang diberi makna. Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk atau mewakili sesuatu lainnya berdasar kesepakatan bersama. Semiotika menaruh perhatian pada apapun yang dinyatakan sebagai tanda. Sebuah tanda adalah sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain. Dalam film semiotika digunakan dalam hal-hal aspek visual dan tanda-tanda. Dikarenakan setiap tanda-tanda yang ditemukan lewat adegan di sebuah film memiliki sebuah makna tertentu.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pemaknaan Bullying dalam film IT (2017) dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes?

1.3 Tujuan Penulisan

Menjelaskan pemaknaan Bullying yang tergambar dalam tiap scene di film IT (2017) dengan analisis semiotika Roland Barthes

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah kajian pemikiran bagi pengembangan ilmu komunikasi terutama yang berkaitan dengan pengembangan studi analisis semiotika.

1.4.2 Manfaat Praktis

Selain untuk mendeskripsikan bagaimana pemaknaan bullying yang terdapat di film IT, hasil penelitian ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran kita untuk berhenti melakukan atau terlibat dalam bullying.

(5)

5

1.5 Batasan Penelitian

Agar fokus dari penelitian tidak meluas, dalam penelitian ini peneliti hanya berfokus pada bagaimana pemaknaan bullying yang terdapat di dalam film it (2017).

1.6 Konsep yang digunakan

1. Bullying merupakan situasi dimana terjadi penyalahgunaan kekuatan/kekuasaan yang

dilakukan oleh seseorang/sekelompok orang. Bullying di sini terbagi dalam 4 bentuk, yaitu bullying fisik, bullying verbal, bullying mental, dan pelecehan seksual.

2. Film it (2017), merupakan salah satu film horror yang di adaptasi dari novel Stephen

King, saat peluncurannya film ini menjadi film adaptasi novel Stephen King yang paling banyak ditonton sepanjang sejarah. Film it (2017) masuk dalam genre “horror-thriller” dimana memusatkan pada kejadian-kejadian mistis dan menyeramkan yang terjadi di suatu tempat.

3. Semiotika merupakan ilmu tentang tanda dan makna. Sebuah tanda juga dapat

ditemukan dalam sebuah film. Tanda dalam film bisa dilihat dari tanda visual (gambar, bahasa non-verbal, gesture, mimik wajah, wardrobe, dan lighting) dan tanda audio (suara, bahasa verbal, dialog tokoh, musik, dan sound effect). Tanda-tanda tersebut yang membentuk jalannya cerita dalam sebuah film.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan memutar film tersebut, peneliti mengidentifikasi sejumlah adegan dan dialog yang terdapat pada shot dan scene yang di dalamnya terdapat tanda pesan nilai

14 Dalam skripsi ini yang membedakan adalah terdapat pada fokus masalah atau penelitian, yang mana penelitian terdahulu ini berfokus kepada implementasi

Berdasarkan perbedaan penelitian diatas, penelitian yang dilakukan oleh peneliti lebih berfokus kepada kesesuaian kriteria rumah layak huni dan tingkat kepuasan

Pada penelitian ini peneliti berfokus pada faktor New Ecological Paradigm karena berdasarkan penelitian yang dilakukan Davis, Benjamin, and Coy (2011) tentang model dari

Tidak semua nilai-nilai pendidikan peneliti bahas, karena peneliti memiliki fokus penelitian sendiri yakni nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel

Berdasarkan hal tersebut, penelitian yang dilakukan oleh peneliti akan fokus kepada manajemen risiko proses bisnis yang terdapat di Instalasi Farmasi RSD Gunung Jati Cirebon dengan

Barthes terdapat peta tanda yang dapat membantu peneliti dalam memaknai sebuah tanda baik denotatif maupun konotatif yang terdapat pada film Kill The Messenger

Meskipun penelitian mengenai kadar timbal dalam darah pada petugas SPBU telah diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya, namun penelitian ini berfokus pada dampak