• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tunjukkan padaku sekali lagi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tunjukkan padaku sekali lagi."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

“Tunjukkan padaku sekali lagi.”

Tatapan Grant mengunci tatapannya. Kulitnya meng­ gelenyar di mana pun tatapan Grant menjelajah.

“Tentu.”

Jasmine menarik bahunya ke belakang dan melemas­ kan tubuhnya membentuk turn-out sempurna. Sambil menekuk tubuh, ia mendorong lutut ke arah luar dan mengatur kakinya untuk melakukan relevé, berdiri di ujung jemari, pergelangan kakinya menyilang ketika ia menyeimbangkan tubuh tanpa mengalami tremor kare­ na goyah.

Grant melangkah maju, tangannya terulur untuk menyentuh perut Jasmine dengan cara sama seperti Jas­ mine menyentuh perut Grant. Bibir penuh Grant me­ rekah ketika ia melangkah mendekati gadis itu.

“Ya, sangat stabil.”

Jasmine menahan napas. Grant menggerakkan ta­ ngannya turun ke pinggang Jasmine, sambil mencon­ dongkan tubuh ke arah gadis itu sehingga wajah mereka hanya terpisah beberapa senti.

Udara di antara mereka pekat oleh arus listrik, tarik­ an gravitasi mencerabut kemampuan Jasmine untuk merasakan. Ia putus asa ingin menyentuh Grant. Bi­ birnya kering. Bayangan tentang hal yang akan terjadi membuat nadinya berpacu.

(3)

Grant meletakkan tangan ke atas tangan gadis itu dan Jasmine terlonjak ketika merasakan nadinya berdetak sema­ kin kencang.

“Mengapa sekaget itu? Kau tidak nyaman berdua saja denganku?”

“Tidak,” bisik Jasmine.

Masalahnya justru ia terlalu nyaman. Ketika Grant berdiri dekat dengannya yang ia inginkan hanya melebur di tubuh Grant. Ia membayangkan ia menekan dada bidang Grant dan pahanya yang kokoh. Sekujur tubuhnya meretih dengan kegembiraan ketika mereka berdiri, hanya terpisah beberapa senti, di studio balet yang kosong.

(4)

Pembaca yang terhormat,

Pernahkah Anda merasa begitu terdorong mengikuti im­ pian yang membuat Anda bersedia melakukan apa saja demi menjadikannya nyata? Buku ini impianku. Setelah banyak malam mengetik di komputerku—bercangkir­cangkir kopi yang tiada habisnya di sampingku—aku berdebar­debar berbagi novel pertamaku dengan Anda sekalian, dan sema­ kin bersemangat karena menjadi bagian dari seri Mills & Boon® Modern Tempted™ yang riang, menggoda, ceria.

Kisah tentang Grant dan Jasmine sudah lama mendapat­ kan inspirasi, ketika aku membaca artikel tentang pesepak bola yang berlatih balet untuk meningkatkan ketangkasan dan kelenturan mereka. Ketika aku memutuskan pada hari pertama National Novel Writing Month tahun 2012 bahwa aku akan melakukan lompatan takdir, gagasan ini hidup. Aku menyukai konsep roman “saling tertarik karena perbe­ daan”, ketika dua orang yang kelihatan jauh berbeda jatuh cinta dan menemukan kesamaan antara mereka di balik perbedaan itu.

Pemuda desa yang berubah menjadi bintang sepak bola dan mantan balerina solo ini bertemu ketika mereka baru keluar dari tempat gelap dalam kehidupan masing­masing. Grant dan Jasmine adalah jiwa­jiwa terluka yang putus asa mempertahankan impian mereka dan mengkhawatirkan apa yang diinginkan orang lain dari mereka.

Entah Anda pencinta seni atau penggemar berat sepak bola (atau keduanya!), kuharap Anda menikmati kisah Grant dan Jasmine yang saling membantu dalam perja lanan penyembuhan mereka dan berbahagia selamanya.

Dengan cinta, Stefanie London

(5)

Only The Brave

Try Ballet

Stefanie London

(6)

Originally published as Only the Brave Try Ballet © 2014 Stefanie Little

Translation by PT Elex Media Komputindo as Only the Brave Try Ballet ©2017

All rights reserved including the right of reproduction in whole or in part in any form.

This edition is published by arrangement with Harlequin Books S. A.

This is a work of fiction. All characters in this book have no existence outside the imagination of the author and have no relation whatsoever to anyone bearing the same name or names. They are not even distantly inspired by any individual known or unknown to the author, and all incidents are pure invention. Alih bahasa: Shandy Tan

Hak Cipta Terjemahan Indonesia Penerbit PT Elex Media Komputindo Hak Cipta dilindungi oleh Undang­Undang Diterbitkan pertama kali oleh tahun 2017 oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta 717031988

ISBN: 978­602­04­5042­1

Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan seba­ gian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit. Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta

(7)

Untuk Nan dan Nonno, karena telah mengajariku apa artinya menjadi berani.

Untuk suamiku yang mengagumkan, atas persediaan cinta dan dukungan yang tiada habisnya (dan untuk selalu

mencuci piring ketika aku terkurung di gua revisi). Untuk keluargaku, karena tidak pernah berpikir

mimpi-mimpiku gila, atau karena cukup mencintaiku untuk tidak berkata seperti itu.

Untuk editorku, Flo, karena melihat hingga ke balik sisi-sisi kasar pendapat pertamaku dan mengambil risiko

(8)

APA kesamaan balerina dan pesepak bola? Itu pertan-yaan yang direnungkan Jasmine Bell ketika ia menon-ton pesepak bola di depannya berkutat melakukan plié, menekuk lutut ke arah luar dengan telapak kaki rata di tanah. Dengan mengabaikan kebutuhan atas urat-urat lutut yang fleksibel ... balerina dan pesebak bola tidak memiliki kesamaan. Sama sekali tidak ada. Tetapi, di sinilah mereka.

Jasmine berdiri di tengah studio, memakai seragam leotard hitamnya yang biasa, celana ketat, dan sepatu balet. Benda-benda ini seperti kulit kedua bagi penari, tapi malam ini ia tidak bisa merasa lebih terekspos daripada ketika ia berdiri di sana telanjang bulat. Ia melipat tangan rapat-rapat di dada.

“Mari kita mulai dari atas. Pertahankan bahu tetap rendah,” katanya, sambil memaksakan bernapas untuk menenangkan diri. Ia melemaskan bahu, menekuk tangannya ke posisi pertama, lalu menekuk lutut dan kaki ke arah luar untuk mengimbangi. “Bersiap ... tangan kiri di palang latihan dan plié—satu, dua, tiga, empat....”

(9)

Stefanie London

2

Only The Brave Try Ballet

3

Laki-laki di depannya menyeringai ketika meng-ikuti instruksinya dengan gerakan sombong yang malas. Semua tentang Grant Farley membuat Jasmine kesal, dari seringai miring di wajahnya hingga cara alis pirang tebalnya terangkat ke arah Jasmine ketika ia berbicara. Grant laki-laki yang dirancang untuk menghancurkan konsentrasi perempuan.

Sambil menjaga jarak, Jasmine memperhatikan gerakan Grant dan memberikan bantuan dengan kata-kata. Biasanya Jasmine membantu murid-muridnya dengan mengarahkan mereka mengggunakan tangan, tapi ada sesuatu tentang Grant yang membuat pikiran-nya menjeritkan, lihat tapi jangan sentuh. Mungkin itu karena Grant bergerak dengan kepercayaan diri yang membuat Jasmine iri, atau mungkin karena setelah enam bulan ia hidup selibat, Grant kelihatan cukup lezat untuk disantap.

Jasmine kecewa berat karena Grant tipe yang ce-pat belajar, dan dengan cece-pat mendace-patkan kemajuan mes kipun terus bertingkah konyol.

“Usahamu bagus,” kata Jasmine ketika mereka re-hat di antara ulangan. Ia bertekad menjadi profesional sempurna, meskipun seandainya itu lebih sulit dari-pada melakukan pas de deux dari Don Quixote, Babak Ketiga. “Aku sudah bisa melihat kemajuannya padahal ini baru latihan pertama.”

“Ini tidak terlalu sulit,” sahut Grant, mata birunya bertemu dengan mata Jasmine yang membuat tulang punggung gadis itu dijalari rasa dingin. Nada suaranya tidak menolak pujian Jasmine. “Aku menekuk tubuh

(10)

Stefanie London

2

Only The Brave Try Ballet

3

turun-naik di tempat. Anak dua tahun pun bisa me-nguasai itu.”

Jasmine gusar. Hanya pesepak bola Aussie Rules berdahi lebar yang gagal melihat pentingnya gerakan yang diajarkannya pada Grant.

Jasmine mengerucutkan bibir. “Itu terlalu mere-mehkan, tidakkah kaupikir begitu?”

“Tidak juga.” Grant bersedekap dan menyandar-kan punggung di palang latihan, menilai Jasmine. “Silakan kau memberinya istilah Prancis yang indah semaumu, tapi ini hanya menekuk-nekuk lutut.”

“Yah, aku tidak pernah berpikir karier bisa diba-ngun dari mengejar-ngejar bola merah kecil.” Jasmine menaikkan dagu ke arah Grant. “Tapi itu yang kalian lakukan.”

“Bola kami tidak kecil,” kata Grant dengan suara mengalun, senyum menarik sudut-sudut bibirnya.

Pipi Jasmine seperti terbakar. Ia mengabaikan sindiran itu, menyiapkan dirinya untuk mengulangi latihan dengan menghadap Grant.

“Sekali lagi dari atas.”

Ketika musik dimulai Grant mengikuti contoh Jasmine, menekuk tubuh dengan satu kaki memben-tuk posisi pertama. Naluri guru dalam dirinya tidak bisa mengabaikan kesalahan teknik yang dilakukan Grant, ketika laki-laki itu menekuk pinggulnya me-lenceng dari keselarasan dan kakinya tertekuk ke arah dalam. Secara naluriah Jasmine mengulurkan tangan untuk membetulkan kesalahan itu, tapi menarik ta-ngannya ketika otaknya menyala.

Referensi

Dokumen terkait

CHECKING PERSYARATAN UJIAN PENDADARAN JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK.. UNIVERSITAS

Thus, intercropping method could better the growth of vetiver root, where it was also supported by the number of crotch, as shown in Figure 4.. The heights of

Pelaksanaan desentralisasi fiskal selain memberikan kewenangan pada Pemerintah Daerah juga mempengaruhi kemampuan daerah untuk memenuhi kepentingan publik sehingga penelitian

Pembangunan RKB SD IT Al Huda Sebatik Timur , maka dengan ini Saudara kami undang untuk mengikuti acara PembuktianKualifikasi yang akan dilaksanakan pada:.. Hari/Tanggal : Selasa,

Schipper berpendapat bahwa manajemen laba adalah campur tangan dalam proses penyusunan pelaporan keuangan eksternal, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi (pihak yang

Dari analisi yang dilakukan diperoleh nilai t hitung antara lain passing berpasangan dan passing perorangan terhadap keterampilan passing bawah sebesar 4,28 selanjutnya

understand the major HRM policies and practices, theoretical frameworks and supporting empirical evidence, students are expected to be able to explain the relationship

Berdasarkan data hasil yang telah diuraikan sebelumnya, didapat setiap komponennya berkategori Tinggi dan Sangat Tinggi sehinga LKS yang telah dikembangkan pada