• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH JUMANTIK terbaru MEI edit lagi.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH JUMANTIK terbaru MEI edit lagi.doc"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia sebagai salah satu negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dengan beberapa negara di dunia telah berkomitmen untuk mencapai Millennium

Development Goals (MDGs). Tujuan Pembangunan Millennium pada tahun 2015 untuk

mewujudkan kesejahteraan penduduk. Tujuan bersama dalam MDGs tersebut meliputi 1) Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan; 2) Mencapai pendidikan dasar untuk semua; 3) Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan; 4) Menurunkan angka kematian anak; 5) Meningkatkan kesehatan ibu; 6) Memerangi penyebaran HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya; 7) Kelestarian lingkungan hidup; dan 8) Membangun kemitraan global dalam pembangunan. Dari 8 tujuan MDGs tersebut, 5 di antaranya terkait langsung dengan bidang kesehatan yaitu MDGs 1, 4, 5, 6 dan 7.

Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2015 adalah meningkatnya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan sehat dan dengan perilaku yang sehat, serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia.

Dalam bidang kesehatan, serangga mempuyai arti yang sangat penting karena perannya sebagai vektor (perantara) dari berbagai penyakit. Penyakit yang ditularkan oleh vektor ini antara lain demam berdarah, malaria dan filariasis. Ketiga penyakit ini ditularkan dari orang satu ke orang lain yang melalui perantara nyamuk. Nyamuk seringkali berkembang biak ditempat penampungan air seperti bak mandi, tempayan, drum, barang bekas dan lain sebagainya. Oleh karena itu untuk mengantisipasi segala dampak yang bisa ditimbulkan nyamuk, masyarakat umum perlu mengetahui jenis, kehidupan, permasalahan yang disebabkan oleh nyamuk sebagai langkah awal pencegahan terhadap dampak buruk akibat serangga bagi kesehatan.

Demam Berdarah adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk genus aedes, misalnya aedes aegypti dan aedes albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue dari genus

(2)

flavivirus, family flaviviridae. Penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis diberbagai belahan dunia, terutama di musim hujan yang lembab. Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) memperkirakan setiap tahunnya terdapat 50-1 juta kasus infeksi virus dengue.

Pada tahun 2010 terjadi penurunan kasus cukup signifikan menjadi 36 kasus dan terus turun menjadi 20 kasus pada tahun 2011. Tahun 2012 terjadi peningkatan kasus yang sangat tinggi dan telah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa. Masih sering munculnya kasus DBD dan kecenderungan Peningkatan Kasus DBD dipengaruhi oleh Mobilitas Penduduk dan arus transportasi yang semakin lancar yang mengakibatkan mudahnya keluar masuk penyakit di Kabupaten Ketapang. Selain dari itu, perilaku masyarakat terhadap kebersihan sarang nyamuk yang masih kurang terutama pada saat musim penghujan, perubahan iklim dari cuaca panas berganti cuaca hujan dan sebaliknya juga cenderung mempercepat perkembangan habitat vektor DBD, penyimpanan-penyimpanan air tradisional yang masih dipertahankan, letak geografis wilayah kerja Puskesmas Sei Awan di daerah tropis mendukung perkembangbiakan vektor dan pertumbuhan virus.

Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa Inggris, yakni empowerment, yang mempunyai makna dasar “Pemberdayaan” dimana “daya” bermakana kekuatan (power). Menurut Bryant & White (1987) menyatakan pemberdayaan sebagai upaya menumbuhkan kekuasaan dan wewenang yang lebih besar kepada masyarakat. Menurut Prijono dan Pranarka (1996), Pemberdayaan merupakan proses memberikan kemampuan kepada masyarakat agar menjadi budaya, mendorong atau memotivasi individu agar mempunyai kemampuan untuk menentukan pilihan hidupnya.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah wujud pemberdayaan masyarakat yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.

Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri terutama dalam tatanan masing-masing, masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

Indikator PHBS :

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 2. Memberi Bayi ASI Ekslusif

(3)

4. Menggunakan Air Bersih

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 6. Menggunakan Jamban Sehat

7. Memberantas Jentik di rumah 8. Makan sayur dan buah setiap hari 9. Melakukan Aktifitas Fisik setiap hari 10. Tidak merokok di dalam rumah

Upaya penanggulangan tidak akan berhasil jika tidak didukung peran serta masyarakat. Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam pencegahan dan penangulangan penyakit DBD melalui upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) merupakan salah satu kunci keberhasilan upaya pemberantasan penyakit DBD. Keberhasilan PSN yang telah dilakukan masyarakat dapat diukur dari indikator Angka Bebas Jentik (ABJ), Angka Bebas Jentik yang paling ideal dan menjadi indikator dari keberhasilan PSN adalah 95%. Untuk mendapatkan data ABJ maka harus dilakukan pemantauan jentik berkala minimal 3 bulan sekali yang dilakukan oleh petugas kesehatan atau masyarakat yang terlatih sebagai kader juru pemantau jentik. Selain kegiatan PJB, juga dilakukan pembuatan ovitrap (perangkap telur nyamuk) sehingga mampu mengurangi populasi nyamuk.

B. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penanggulangan penyakit Demam Berdarah melalui upaya pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah (PSN DBD) melalui Pemantauan Jentik Berkala (PJB) secara terus menerus dan Mengurangi Populasi Nyamuk dengan Pembuatan Ovitrap (Perangkap Telur Nyamuk).

b. Tujuan Khusus

1. Meningkatnya Jumlah Masyarakat yang menjadi kader juru pemantau jentik di daerah yang endemis.

2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader jumantik dalam melaksanakan pemantauan jentik berkala.

3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Pemantauan Jentik Berkala untuk skala rumah tangga.

(4)

4. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan kader jumantik melakukan penyuluhan pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD kepada masyarakat di wilayahnya.

5. Diperolehnya data ABJ secara rutin terutama daerah-daerah endemis DBD di wilayah kerja Puskesmas Sei Awan.

(5)

P E TA W IL A YA H K E R J A P U SK E SM A S SE I A W A N

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Geografis

Puskesmas Sei Awan adalah salah satu dari 24 Puskesmas yang ada di daerah Kabupaten Ketapang yang terletak dikecamatan Muara Pawan dengan jarak tempuh dari pusat kota + 16 km ke pesisir utara Kota Ketapang dan merupakan daerah pantai yang semua desa binaan Puskesmas Sei Awan dapat di tempuh dengan kendaraan roda dua dan roda empat. Puskesmas Sei Awan memiliki 4 desa binaan yang terdiri dari :

a. Desa Sei Awan Kanan b. Desa Sei Awan Kiri c. Desa Tempurukan d. Desa Sukamaju

Yang semuanya memiliki luas wilayah + 358 km, untuk itu kami tampikan gambaran wilayah kerja Puskesmas Sei Awan

(6)

Batasan wilayah kerja Puskesmas Sei Awan dengan tempat lainnya adalah sebagai berikut :

a. Sebelah Timur : berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas

Tanjung Pura

b. Sebelah Utara : berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Kuala

Satong

c. Sebelah Barat : berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Suka

Bangun

d. Sebelah Selatan : berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas

Kedondong

B. Demografis

1. Kepadatan Penduduk

Jumlah penduduk daerah binaan UPTD Puskesmas Sei Awan Tahun 2013

adalah 10.845 jiwa, dengan luas daerah binaan UPTD Puskesmas Sei Awan + 358 km2

berarti kepadatan penduduk sekitar 30 jiwa/ km² dengan mayoritas penduduk terbesar adalah suku Melayu, Madura, Jawa, Bugis, dan TiongHoa.

UPTD Puskesmas Sei Awan memiliki 4 desa Binaan yaitu Desa Sei awan Kanan, Desa Sei Awan Kiri, Desa Sukamaju dan Desa Tempurukan. Dari ke 4 Desa tersebut semuanya dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda dua dan juga kendaraan roda empat, sehingga akses untuk menjangkau pelayanan kesehatan relatif mudah.

Jumlah penduduk per desa berbeda-beda, Desa Sei Awan Kiri memiliki jumlah penduduk yang paling banyak yaitu ± 3.685 jiwa, Desa Sei Awan Kanan ± 3.331 jiwa, Desa Tempurukan ± 2.085 jiwa dan Desa Sukamaju ± 1.744 jiwa. Berikut tabel distribusi jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sei Awan Kecamatan Muara Pawan Kabupaten Kabupten Ketapang Tahun 2013 :

(7)

Distribusi jumlah penduduk di wilayah kerja

UPTD Puskesmas Sei Awan Kab.Ketapang Tahun 2013

No Desa DsnJlh JlhRT RumahTangga KKJlh

Kepala Keluarga Jumlah Jiwa Kawin Janda /Duda Lk Pr Jumlah Jiwa

1 Sei Awan Kanan 3 14 948 948 803 145 1887 1798 3685

2 Sei Awan Kiri 4 17 1.023 1.023 805 218 1657 1674 3331

3 Tempurukan 3 9 594 594 462 132 1012 1073 2085

4 Sukamaju 2 7 495 495 550 157 859 885 1744

Jumlah 12 47 2410 2410 2408 652 5449 5326 10.845

Sumber : Data Penduduk di Kecamatan Muara Pawan Kabupaten Ketapang Th.2013 Gambar. 1.1

Grafik jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sei Awan Kab.Ketapang Tahun 2013

Sumber : Data Penduduk di Kecamatan Muara Pawan Kabupaten Ketapang Th.2013 2. Pendidikan

(8)

Tingkat pendidikan masyarakat yang berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sei Awan Kabupaten Ketapang masih sangat rendah. Sebagian besar masyarakat berpendidikan SD dan SMP sederajat. Hal ini juga sangat berpengaruh terhadap peningkatan derajat kesehatan yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sei Awan, karena tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Berikut tabel distribusi tingkat pendidikan masyarakat yang berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sei Awan Kabupaten Ketapang Tahun 2013 ;

Tabel. 1.2

Distribusi tingkat pendidikan masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sei Awan Kab Ketapang Tahun 2013

No Desa Tidak TamatSD SD-SLTPTamat TamatSLTA AK/PTTamat

1 Sei Awan Kanan 331 387 192 38

2 Sei Awan Kiri 179 562 240 42

3 Tempurukan 247 253 82 12

4 Sukamaju 150 268 61 16

Jumlah 907 1470 575 108

Sarana pendidikan yang ada sudah menyebar di empat desa Binaan, sehingga masyarakat sudah dapat menikmati fasilitas pendidikan yang ada dengan mudah. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor penunjang dalam pelaksanaan peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sei Awan Kecamatan Muara Pawan Kabupaten Ketapang. Berikut tabel distribusi sarana pendidikan yang berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sei Awan.

(9)

Distribusi Sarana Pendidikan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sei Awan Kab. Ketapang Tahun 2013

3. Kondisi Sosial Ekonomi

Mayoritas penduduk yang berada di wilayah ini bermata pencaharian sebagai nelayan dan juga bertani. Pada umumnya nelayan masih menggunakan sistem yang sederhana dalam menangkap ikan, sedangkan dalam hal bercocok tanam masyarakat masih mengandalkan musim hujan untuk sarana pengairannya. Hal ini berpengaruh pada jumlah hasil panen yang diperoleh masyarakat, hasil panen para petani ini hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Atas dasar itulah jumlah kunjungan dari pelayanan Puskesmas sangat di pengaruhi oleh perekonomian masyarakat dan ini tarjadi pada masa penanaman dan masa panen.

4. Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sei Awan pada saat sekarang ini sudah cukup memadai. Puskesmas Induk yang lokasinya sangat mudah dijangkau oleh masyakat baik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat karena letaknya ditepi jalan utama lintas Kabupaten. Selain lokasi yang mudah dijangkau jumlah tenaga kesehatan yang ada juga sudah cukup memadai ditunjang dengan adanya laboratorium dan juga dokter yang bertugas di puskesmmas. Hal ini dapat menambah jumlah kunjungan di pelayanan kesehatan tingkat dasar UPTD Puskesmas Sei Awan. Keberadaan Pustu dan Poskesdes juga sangat mudah dijangkau dan tidak terlalu jauh. Setiap desa yang berada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sei Awan sudah memiliki Pustu dan Poskesdes masing-masing, dengan jumlah tenaga kesehatan yang memadai, seperti bidan dan perawat sehingga memudahkan masyarakat untuk menjangkau pelayanan kesehatan terdekat. Tidak ada alasan lagi bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang tersedia. Untuk

No DESA PAUD TK SD SMP SMK/ SMU Univ. 1. 2. 3. 4.

Sei Awan Kanan Sei Awan Kiri Tempurukan Suka Maju -3 -1 1 2 1 1 2 2 2 2 -3 -1 -1 -Jumlah 4 5 8 3 1 1

(10)

lebih jelasnya kami tampilkan jumlah dan letak sarana pelayanan kesehatan yang berada di wilayah keja UPTD Puskesmas Sei Awan Tahun 2013 :

Tabel 1.4

Distribusi Sarana Kesehatan di wilayah kerja

UPTD Puskesmas Sei Awan Kabupaten Ketapang Tahun 2013

No Desa Jenis Sarana Jumlah Keterangan

1 Sei Awan Kanan Poskesdes 1 buah Baik

2 Sei Awan Kiri Puskesmas Induk

Poskesdes

1 buah 1 buah

Baik Baik

3 Tempurukan Puskesmas Pembantu

Poskesdes

1 buah 1 buah

Baik Baru

4 Sukamaju Puskesmas Pembantu

Poskesdes

1 buah 1 buah

Baik Baik

Jumlah 7 buah Baik

Sumber : Data Sarana UPTD Puskesmas Sei Awan th. 2013

5. Ketenagaan

Jumlah tenaga kesehatan dan juga tenaga administrasi yang ada di UPTD Puskesmas Sei Awan Tahun 2013 sebanyak 35 orang dan tenaga honorer sebanyak 3 orang, tenaga PTT 2 orang dan tenaga magang 8 orang. Berikut data SDM yang ada di UPTD Puskesmas Sei Awan Tahun 2013 :

Tabel 1.5

Distribusi SDM di wilayah kerja

UPTD Puskesmas Sei Awan Kabupaten Ketapang Tahun 2013

No Tenaga kesehatan Jumlah Latar Pendidikan Ket

1. Dokter 2 orang S 1 1 org tubel

2. Penyuluh Kesehatan 1 orang S 1

(11)

5 orang SPK

-4. Bidan 8 orang D III

-6 orang P2B -5. Farmasi 1 orang S 1 -1 orang D III -6. Gizi 1 orang 1 oraag D III SPAG

-7. Analis 1 orang SMAK Tubel

8. Perawat Gigi 1 orang SPRG

-9. Hygiene Sanitasi 1 orang1 orang SPPH D III -

-10. Juru Imunisasi 1 orang SMP

-11. Administrasi 3 orang SMA

-12. Honor 2 orang SMA

-1 orang SMP

-13. PTT 2 orang D – III

-Sumber : Data Kepegawaian UPTD Puskesmas Sei Awan th. 2013

6. Peran serta Masyarakat

Salah satu fungsi Puskesmas adalah Pusat Pemberdayaan Masyarakat, maka dalam melaksanakan tugas tersebut Puskesmas Sei Awan berusaha untuk mendorong dan membina peran serta masyarakat demi tercapainya visi dan misi Puskesmas. Bentuk dari peran serta masyarakat untuk pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sei Awan adalah melalui Kegiatan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)

Bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sei Awan adalah :

a. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)

Posyandu merupakan bentuk UKBM yang paling besar pengaruhnya terhadap peningkatan derajat keseshatan di masyarakat sehingga kegiatan inin berkembang dengan pesat dan mendapat perhatian yang besar dari berbagai pihak. Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sei Awan terdiri dari 12 Posyandu Balita dan 11 Posyandu Lansia dengan jumlah kader rata-rata 5 orang yang aktif melaksanakan kegiatan Posyandu satu kali sebulan.

(12)

Pengembangan Desa Siaga telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 564/Menkes/SK/VIII/2006 tanggal 2 Agustus 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga. Untuk Puskesmas Sei Awan pengembangan dan pemantapan Desa Siaga dilaksanakan pada tahun 2010.

c. Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik)

Bahwa dalam rangka penanggulangan dan pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) perlu melibatkan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk Demam berdarah dengue (PSN DBD). Sebagai indikator keberhasilan pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue yang dilakukan masyarakat adalah meningkatnya Angka bebas jentik (ABJ) di wilayah desa dan atau kelurahan endemis atau sporadic penyakit DBD.

Untuk mengetahui angka bebas jentik maka perlu dilakukan kegiatan pemantauan jentik secara berkala di wilayah desa dan atau kelurahan endemis atau sporadic DBD yang dilakukan oleh kader juru pemantau jentik (JUMANTIK) dengan didampingi oleh petugas sanitarian dari Puskesmas Sei Awan.

7. PROGRAM PUSKESMAS

Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kecamatan.

Adapun 6 Program Pokok Puskesmas (Basic Six) : 1. Promosi Kesehatan

2. KIA/KB

3. Pemberantasan Penyakit Menular 4. Peningkatan Gizi

5. Kesehatan Lingkungan 6. Pengobatan

(13)

1. Kesehatan Sekolah 2. Kesehatan Olah Raga

3. Perawatan Kesehatan Masyarakat 4. Kesehatan Kerja

5. Kesehatan Gigi dan Mulut 6. Kesehatan Jiwa

7. Kesehatan Mata 8. Kesehatan Usia Lanjut

9. Pembinaan Pengobatan Tradisional

BAB III

PELAKSANAAN TUGAS POKOK

A. FUNGSI

Sebagai Pengelola Program Kesehatan Lingkungan, dalam melaksanakan Upaya kesehatan lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Sei Awan, Sanitarian memiliki tugas fungsi, antara lain :

1. Menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan lingkungan.

2. Menginterpretasikan hasil pengukuran komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia.

3. Merancang dan Merekayasa penanggulangan masalah lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia.

(14)

4. Mengorganisir penanggulangan masalah kesehatan lingkungan. 5. Mengevaluasi Hasil Penanggulangan.

B. TUGAS POKOK

Adapun Tugas Pokok atau Ruang Lingkup Program Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Sei Awan Kecamatan Muara Pawan Kabupaten Ketapang meliputi :

1. Melaksanakan Pengawasan Kesehatan Lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Sei Awan ( 5 Pilar STBM)

2. Pemantauan Jentik Berkala (PJB)

3. Pendataan dan Pembinaan Sanitasi Tempat-tempat Umum dan Tempat Pengolahan Makanan

4. Pengukuran Kepadatan Lalat

5. Pengambilan Sampel Air untuk dilakukan Pemeriksaan di Laboratorium Kesehatan Daerah

6. Klinik Sanitasi dalam gedung dan luar gedung

7. Penanganan dan Penanggulan Kasus Penyakit Menular (Penyelidikan Epidemiologi, Abatesasi, Fooging Focus, Penyuluhan di Masyarakat dll)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pemantauan Jentik Berkala (PJB)

1. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Pemantauan Jentik Berkala adalah pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk (tempat-tempat penampungan air) yang ada di dalam rumah seperti bak mandi/WC, vas bunga, tatakan kulkas,dll dan di luar rumah seperti talang air, alas pot bunga, ketiak daun, lubang pohon, pagar bambu, dll yang dilakukan teratur setiap minggu

Kegiatan Pemantauan Jentik Berkala Rutin dilaksanakan oleh Petugas Sanitarian Puskesmas Sei Awan dan Kader Jumantik yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sei Awan dan anggota rumah tangga.

(15)

Peralatan yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan PJB :

a. Senter

b. Kartu Jentik Rumah/Bangunan

Cara Pemantauan Jentik Berkala :

1. Mengunjungi setiap rumah tangga yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sei Awan untuk memeriksa tempat yang sering menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk/tempat penampungan air baik yang ada didalam maupun diluar rumah. 2. Menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik nyamuk.

3. Jika tidak tampak, tunggu 0,5 – 1 menit, jika ada jentik ia akan muncul kepermukaan air untuk bernafas.

4. Jika ditemukan jentik anggota rumah tangga diminta untuk ikut menyaksikan/melihat jentik, kemudian langsung dilanjutkan dengan PSN melalui 3 M Plus. Jika tidak ditemukan Jentik maka kepada Pemilik Rumah disampaikan pujian dan diberikan saran agar selalu bebas jentik dan tetap menjaga kebersihan rumahnya.

5. Memberikan penjelasan manfaat dan anjuran PSN kepada anggota rumah tangga 6. Mencatat Hasil Pemeriksaan Jentik pada Kartu Jentik Rumah/Bangunan (Kartu

digantungkan pada meteran listrik Rumah/bangunan) dan mencatat pada formulir pelaporan ke Puskesmas Sei Awan.

7. Data yang didapat di lapangan akan dikumpulkan kepada petugas sanitarian di Puskesmas Sei Awan untuk mendapat tindak lanjut penanganan bila terjadi masalah atau kasus.

Banyak kegiatan yang dapat dilakukan agar terciptanya Rumah Bebas Jentik diantaranya yaitu dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M Plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari Gigitan Nyamuk).

Adapun yang dimaksud dengan 3 M Plus, yaitu :

1. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi dll

2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak kontrol, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air hujan.

(16)

3. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang dibuang sembarangan (bekas botol minuman, kresek dll)

4. Plus Menghindari Gigitan Nyamuk : a. Menggunakan Kelambu ketika tidur

b. Memakai Obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk

c. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam kamar d. Mengupayakan Pencahayaan dan ventilasi yang memadai e. Memperbaiki saluran dan talang air yang rusak

f. Menaburkan Larvasidasi (bubuk pembunuh jentik) ditempat yang sulit dikuras. g. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak penampung air, misalnya ikan

cupang, ikan nila dll

h. Menanam Tumbuhan pengusir nyamuk misalnya Zodia, Lavender, Rosemerry, dll

2. Pemberantasan penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD )

Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) telah menyebar luas ke seluruh wilayah. Penyakit ini sering muncul sebagai KLB dengan angka kesakitan dan kematian relatif tinggi. Angka insiden DBD secara nasional bergerak fluktuasi dari tahun ke tahun. Pada awalnya pola epidemik terjadi setiap lima tahunan, namun dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir mengalami perubahan dengan periode antara 2-5 tahun sedangkan angka kematian cenderung menurun. Upaya pemberantasan DBD dititik beratkan pada penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan sarang nyamuk ( gerakan 3 M ), pemantauan angka bebas jentik ( ABJ ) serta pengenalan gejala DBD dan penanganan di rumah tangga.

Berikut grafik kasus DBD 3 tahun terakhir di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sei Awan ; Gambar

Grafik Kasus DBD di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sei Awan Kabupaten Ketapang

(17)

Sumber : Data Program P2M UPTD Puskesmas Sei Awan th. 2013

3. Pelaksana dan Penanggung Jawab

Pelaksana Kegiatan PJB adalah petugas Puskesmas Sei Awan dan Kader Jumantik yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sei Awan, pada saat ini setelah rutin dilaksanakan kegiatan PJB, sebagian anggota rumah tangga telah faham dan mengerti mengenai cara melakukan pemantauan jentik berkala sehingga mereka dengan kesadaran sendiri melakukan kegiatan PJB dan melakukan pencatatan pada kartu jentik rumah yang digantungkan pada meteran listrik atau didinding rumah.

Monitoring dan Pengawasan PJB dilakukan oleh Petugas Puskesmas Sei Awan. Penanggung Jawab kegiatan adalah Kepala Puskesmas Sei Awan dan Penerima Manfaat adalah masyarakat yangada di wilayah kerja Puskesma Sei Awan.

4. Waktu Pelaksanaan Kegiatan PJB

Pemantauan Jentik Berkala rutin dilaksanakan setiap minggu oleh rumah tangga yang sudah mengerti cara melakukan PJB, Petugas Puskesmas dan kader Jumantik melakukan kegiatan PJB secara berkala 3 bulan sekali yaitu Bulan Maret, Juni, September dan Desember.

Jadwal kegiatan PJB disesuaikan dengan kesepakatan antara petugas dan kader jumantik yang ada di desa wilayah kerja Puskesmas Sei Awan.

(18)

5. Hasil Rekapitulasi PJB di wilayah kerja Puskesmas Sei Awan

Pelaksanaan : Bulan Maret 2013

No Desa yang diperiksa Rumah/bangunanJumlah

diperiksa Jumlah Rumah/Bangunan yang positif jentik ABJ Desa (%) 1 Sukamaju 100 57 43

2 Sei Awan Kanan 273 41 85

3 Sei Awan Kiri 391 178 54

4 Tempurukan 112 37 67

Pelaksanaan : Bulan Juni 2013

No Desa yang diperiksa Rumah/bangunanJumlah

diperiksa Jumlah Rumah/Bangunan yang positif jentik ABJ Desa (%) 1 Sukamaju 100 12 88

2 Sei Awan Kanan 273 29 89

3 Sei Awan Kiri 391 41 90

4 Tempurukan 112 17 85

Pelaksanaan : Bulan September 2013

No Desa yang diperiksa

Jumlah Rumah/bangunan diperiksa Jumlah Rumah/Bangunan yang positif jentik ABJ Desa (%) 1 Sukamaju 100 8 92

2 Sei Awan Kanan 273 15 95

3 Sei Awan Kiri 391 94 76

4 Tempurukan 112 21 81

Pelaksanaan : Bulan Desember 2013

No Desa yang diperiksa

Jumlah Rumah/bangunan diperiksa Jumlah Rumah/Bangunan yang positif jentik ABJ Desa (%)

(19)

1 Sukamaju 100 4 96

2 Sei Awan Kanan 273 32 88

3 Sei Awan Kiri 391 21 93

4 Tempurukan 112 20 82

Grafik Angka Bebas Jentik (%)

Desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sei Awan Tahun 2013

B. Penggunaan Ovitrap

Salah satu cara yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sei Awan untuk Mengurangi Populasi Nyamuk dengan Pembuatan Ovitrap (Perangkap Telur Nyamuk dan Nyamuk Dewasa)

Ovitrap merupakan sebuah perangkap yang dibuat untuk merangkap telur dan nyamuk dewasa. Nyamuk harus meletakkan telurnya dipermukaan atau didalam air sehingga dapat berkembang biakmenjadi larva, pupa dan nyamuk dewasa. Ovitrap berupa wadah berisi air yang ditutup jaring, sehingga telur-telur yang diletakkan oleh nyamuk dipermukaan air saat menetas dan menjadi nyamuk dewasa tidak mampu keluar dari wadah tersebut, sehingga tidak dapat mencari makan sehingga mati.

Pemasangan ovitrap di lingkungan sekitar rumah penduduk daerah-daerah endemis yang dapat mengurangi laju pertumbuhan nyamuk. Populasi yang berkurang juga berdampak pada penurunan angka infeksi malaria dan DBD di suatu wilayah. Pembuatan

(20)

ovitrap dapat menggunakan bahan-bahan bekas yang mudah ditemukan dilingkungan sekitar seperti ember atau wadah dan plastik bekas.

1. Alat dan Bahan

 Botol Plastik Bekas

 Kain/Plastik Hitam

 Kasa Nilon warna gelap

 Gunting

 Karet/Lem

2. Cara Membuat

1. Botol Plastik dipotong hingga bagian atasnya terbuka

2. Kain/Plastik Hitam direkatkan pada bagian luar botol hingga bagian dalam terlihat bewarna gelap

3. Kasa Nilon ditutupkan ke bagian atas botol, namun bagian tengahnya menjorok ke arah botol

4. Isi botol dengan air hingga batas lubang, sesuaikan kasa hingga pada bagian tengah terendam

3. Penggunaan Ovitrap

Letakkan Ovitrap di tempat-tempat yang habitat-habitat bagi nyamuk Aedes

aegypty seperti tempat yang lembab, sedikit cahaya matahari atau memiliki intensitas

cahaya yang rendah.

Tabel Distribusi

Jumlah Rumah yang menggunakan Ovitrap

No Nama Desa Jumlah Rumah yg

menggunakan Ovitrap

1 Sei Awan Kanan 56 Rumah

2 Sei Awan Kiri 121 Rumah

3 Sukamaju 73 Rumah

(21)

Data tersebut diperoleh pada akhir tahun 2013, untuk tahun 2014 belum dilakukan monitoring kembali. Pemantauan dilakukan dengan bekerjasama dengan kader jumantik yang ada di Desa wilayah kerja Puskesmas Sei Awan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat saya ambil dari makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Pemberdayaan Masyarakat dapat terbentuk apabila adanya pendekatan dari petugas

Puskesmas Sei Awan kepada masyarakat.

2. Pendekatan untuk mendapatakan Perubahan perilaku masyarakat menjadi Rumah Tangga PHBS harus dilaksanakan secara perlahan dan terus menerus.

3. Perubahan Perilaku sebaiknya dimulai sejak usia sekolah.

4. Angka Kesakitan Demam Berdarah dapat diminimalisir dengan melakukan Pemantauan Jentik Berkala dan PSN DBD secara rutin yang dilakukan rumah tangga dengan didampingi oleh kader jumantik dan petugas dari Puskesmas Sei Awan.

(22)

5. Rumah Bebas Jentik dapat tercapai apabila sudah terciptanya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemantauan jentik berkala pada rumah tangga masing-masing.

B. Saran

Adapun saran yanng dapat diberikan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Sosialisasi mengenai penggunaan Ovitrap harus lebih ditingkatkan, sehingga setiap rumah tangga dapat membuat dan menggunakan ovitrap di rumahnya.

2. Bantuan Biaya Transportasi dari alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas Sei Awan dapat tetap dilanjutkan.

3. Kerjasama Lintas Sektor perlu lebih ditingkatkan, sehingga dapat membantu kelancaran program yang ada di Puskesmas Sei Awan.

DAFTAR PUSTAKA

Rencana Aksi Daerah (RAD) dalam rangka percepatan pencapaian target MDGs Bidang kesehatan th. 2011-2015 Dinas Kesehatan Kab. Ketapang

Profil Puskesmas Sei Awan tahun 2013 www.klickharry.com

evasulistiani.blogspot.com nilakharismatika.blogspot.com

(23)

Gambar

Grafik jumlah penduduk di wilayah kerja  UPTD Puskesmas Sei Awan Kab.Ketapang Tahun 2013
Grafik Angka Bebas Jentik (%)
Tabel Distribusi

Referensi

Dokumen terkait

menggunakan model STAD ( Student Teams Achievement Division ) lebih. baik dari pada menggunakan

Hasil tes yang diperoleh tersebut digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan setelah pembelajaran dengan diberi motivasi oleh guru.

memiliki tujuan tertentu. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dinamika kelompok adalah Suatu metode dan proses yang bertujuan untuk meningkatkan nilai-nilai

MC acara Adat dan Keagamaan adalah MC yang memiliki kompetensi dalam memahami dan memandu pelaksanaan MC acara adat dari etnis tertentu, dan atau agama

dipengaruhi oleh variabel lain. Kondisi Sosial Ekonomi di Kecamatan Pamatang Sidamanik Kabupaten Simalungun. indikatornya dalam penelitian ini adalah sebagai

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada

(2) Rangkaian kegiatan pengesahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Unit Kerja Sama Sekretariat Jenderal bersama dengan Unit Hukum Sekretariat

BPS Kabupaten Kutai Kartanegara adalah instansi vertikal sehingga segala rencana strategis dan perjanjian kinerja mengacu kepada BPS Republik Indonesia (BPS Pusat). BPS mempunyai