BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN Periap
Periapendikendikular ular InfiltrInfiltrat at adalah adalah merumerupakan pakan suatu keadaan suatu keadaan menumenutupnytupnyaa apendiks dengan omentum, usus halus, atau adeneksa sehingga terbentuk massa apendiks dengan omentum, usus halus, atau adeneksa sehingga terbentuk massa periapendikuler.
periapendikuler. Periapendisistis Periapendisistis infiltrat infiltrat adalah adalah suatu suatu peradangan peradangan yang yang disertaidisertai adany
adanya a pembpembesaran pada esaran pada apendapendiks iks perifoperiformis rmis yanyang g merupmerupakan asaserbasi akan asaserbasi daridari proses
proses peradangan peradangan akut, akut, yang yang belum belum tertangani tertangani secara secara adekuat. adekuat. Massa Massa apendiksapendiks lebih sering dijumpai pada pasien berumur lima tahun atau lebih karena daya lebih sering dijumpai pada pasien berumur lima tahun atau lebih karena daya tahan tubuh telah berkembang dengan baik
tahan tubuh telah berkembang dengan baik dan omentum telah cukup panjang dandan omentum telah cukup panjang dan tebal untuk
tebal untuk membmembungkungkus us proseproses s radangradang. . AppeAppendisitndisitis is infiltinfiltrat rat didahdidahului ului oleholeh keluhan appendisitis akut yang kemudian disertai adanya massa periapendikular. keluhan appendisitis akut yang kemudian disertai adanya massa periapendikular. Gejala klasik apendisitis akut biasanya bermula dari nyeri di daerah umbilikus Gejala klasik apendisitis akut biasanya bermula dari nyeri di daerah umbilikus ata
atau u perperiumiumbilbilikuikus s yayang ng berberhubhubungungan an dendengan gan munmuntahtah. . DalDalam am 2!2!2 2 jam jam nynyerieri beralih
beralih kekuadran kekuadran kanan, kanan, yang yang akan akan menetap menetap dan dan diperberat diperberat bila bila berjalan berjalan atauatau batuk.
batuk. "e"erdapat rdapat juga juga keluhan keluhan anoreksia, anoreksia, malaise, malaise, dan dan demam demam yang yang tidak tidak terlaluterlalu tinggi. #iasanya juga terdapat konstipasi tetapi kadangkadang terjadi diare, mual tinggi. #iasanya juga terdapat konstipasi tetapi kadangkadang terjadi diare, mual dan muntah. Pada permulaan timbulnya penyakit belum ada keluhan abdomen dan muntah. Pada permulaan timbulnya penyakit belum ada keluhan abdomen yang menetap. $amun dalam beberapa jam nyeri abdomen kanan ba%ah akan yang menetap. $amun dalam beberapa jam nyeri abdomen kanan ba%ah akan semakin progresif.
semakin progresif. Ap
Apenendidisisititis s dadapapat t mmenengegenanai i sesemumua a umumurur, , babaik ik lalakikillakaki i mmauaupupunn perempuan.
perempuan. $amun $amun lebih lebih sering sering menyerang menyerang lakilaki lakilaki berusia berusia !&'& !&'& tahun.tahun. Pen
Penelielitian tian epiepidemdemioliologi ogi menmenunjunjukkukkan an perperanaanan n kebkebiasaiasaan an menmengkogkonsunsumsimsi mak
makanaanan n renrendah dah seraserat t dan dan penpengargaruh uh konkonstipstipasi asi terterhadhadap ap timtimbulbulnynya a penpenyayakitkit apendisitis. "inja yang keras dapat menyebabkan terjadinya konstipasi. (emudian apendisitis. "inja yang keras dapat menyebabkan terjadinya konstipasi. (emudian konstipasi akan menyebabkan meningkatnya tekanan intrasekal yang berakibat konstipasi akan menyebabkan meningkatnya tekanan intrasekal yang berakibat timbulnya sumbatan fungsional apendiks dan meningkatnya pertumbuhan kuman timbulnya sumbatan fungsional apendiks dan meningkatnya pertumbuhan kuman flora kolon biasa. )emua ini akan mempermudah timbulnya apendisitis.
flora kolon biasa. )emua ini akan mempermudah timbulnya apendisitis.
BAB II BAB II
TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA
2
Periapendikular Infiltrat adalah merupakan suatu keadaan menutupnya apendiks dengan omentum, usus halus, atau adeneksa sehingga terbentuk massa periapendikuler.
Periapendisistis infiltrat adalah suatu peradangan yang disertai adanya pembesaran pada apendiks periformis yang merupakan asaserbasi dari proses peradangan akut, yang belum tertangani secara adekuat.
Apendisitis infiltrat adalah proses radang apendiks yang penyebarannya dapat dibatasi oleh omentum dan usususus dan peritoneum disekitarnya sehingga membentuk massa *appendical mass+. mumnya massa apendiks terbentuk pada hari ke- sejak peradangan mulai apabila tidak terjadi peritonitis umum. Massa apendiks lebih sering dijumpai pada pasien berumur lima tahun atau lebih karena daya tahan tubuh telah berkembang dengan baik dan omentum telah cukup panjang dan tebal untuk membungkus proses radang.
2.2. ETIOLOGI
bstruksi lumen merupakan penyebab utama apendisitis. /ekalit merupakan penyebab tersering dari obstruksi apendiks. Penyebab lainnya adalah hipertrofi jaringan limfoid, sisa barium dari pemeriksaan roentgen, diet rendah serat, dan cacing usus termasuk ascaris. "rauma tumpul atau trauma karena colonoscopy dapat mencetuskan inflamasi pada apendiks. Post operasi apendisitis juga dapat menjadi penyebab akibat adanya trauma atau stasis fekal. /rekuensi obstruksi meningkat dengan memberatnya proses inflamasi. /ekalit ditemukan pada -&0 dari kasus apendisitis akut, sekitar 10 merupakan apendisitis gangrenous tanpa rupture dan sekitar 3&0 kasus apendisitis gangrenous dengan rupture.
Penyebab lain yang diduga dapat menyebabkan apendisitis adalah erosi mukosa apendiks karena parasit seperti E. Histolytica. Penelitian epidemiologi menunjukkan peran kebiasaan makan makanan rendah serat dan pengaruh konstipasi terhadap timbulnya apendisitis. (onstipasi akan meningkatkan tekanan intrasekal, yang berakibat timbulnya sumbatan fungsional apendiks dan meningkatnya pertumbuhan kuman flora kolon biasa. )emuanya akan mempermudah terjadinya apendisits akut.
Perjalanan patologis penyakit dimulai pada saat apendiks menjadi dilindungi oleh omentum dan gulungan usus halus didekatnya. Mulamula, massa yang terbentuk tersusun atas campuran membingungkan bangunanbangunan ini dan jaringan granulasi dan biasanya dapat segera dirasakan secara klinis. 4ika peradangan pada apendiks tidak dapat mengatasi rintanganrintangan sehingga penderita terus mengalami peritonitis umum, massa tadi menjadi terisi nanah,
semula dalam jumlah sedikit, tetapi segera menjadi abses yang jelas batasnya. Infiltrat apendikularis merupakan tahap patologi apendisitis yang dimulai dimukosa dan melibatkan seluruh lapisan dinding apendiks dalam %aktu 2--5 jam pertama, ini merupakan usaha pertahanan tubuh dengan membatasi proses radang dengan menutup apendiks dengan omentum, usus halus, atau adneksa sehingga terbentuk massa periapendikular. Didalamnya dapat terjadi nekrosis jaringan berupa abses yang dapat mengalami perforasi. 4ika tidak terbentuk abses, apendisitis akan sembuh dan massa periapendikular akan menjadi tenang untuk selanjutnya akan mengurai diri secara lambat.
Pada anakanak, karena omentum lebih pendek dan apendiks lebih panjang, dinding apendiks lebih tipis. (eadaan tersebut ditambah dengan daya tahan tubuh yang masih kurang memudahkan terjadinya perforasi. )edangkan pada orang tua perforasi mudah terjadi karena telah ada gangguan pembuluh
darah.
Massa apendiks terjadi bila terjadi apendisitis gangrenosa atau mikroperforasi ditutupi atau dibungkus oleh omentum dan atau lekuk usus halus. Pada massa periapendikular yang pendidingannya belum sempurna, dapat terjadi penyebaran pus keseluruh rongga peritoneum jika perforasi diikuti peritonitis purulenta generalisata.
(ecepatan rentetan peristi%a tersebut tergantung pada 6irulensi mikroorganisme, daya tahan tubuh, fibrosis pada dinding apendiks, omentum, usus yang lain, peritoneum parietale dan juga organ lain seperti 6esika urinaria, uterus tuba, mencoba membatasi dan melokalisir proses peradangan ini. #ila proses melokalisir ini belum selesai dan sudah terjadi perforasi maka akan timbul peritonitis. 7alaupun proses melokalisir sudah selesai tetapi masih belum cukup kuat menahan tahanan atau tegangan dalam ca6um abdominalis, oleh karena itu pendeita harus benarbenar istirahat *bedrest+.
Apendiks yang pernah meradang tidak akan sembuh sempurna, tetapi akan membentuk jaringan parut yang menyebabkan perlengketan dengan jaringan sekitarnya. Perlengketan ini dapat menimbulkan keluhan berulang diperut kanan ba%ah. Pada suatu ketika organ ini dapat meradang akut lagi dan dinyatakan
mengalami eksaserbasi akut. 2.4. DIAGNOSIS
a. Gambaran Klinis
Adanya keluhan appendiksitis akut meliputi8 (urang enak ulu hati9 daerah pusat, mungkin kolik, nyeri tekan kanan ba%ah *rangsaganan automik+ nyeri sentral pindah ke kanan ba%ah, mual dan muntah, rangsangan peritoneum lokal *somatik+, nyeri pada gerak aktif dan pasif, defans muskuler, takikardia, mulai toksik, leukositosis, demam tinggi, dehidrasi, syok, toksik, massa perut kanan ba%ah, jika berhasil membentuk perdindingan keadaan umum berangsur membaik, demam remiten, massa mulai mengecil bahkan menghilang.
b. Pmri!saan Fisi!
- Demam biasanya ringan, dengan suhu sekitar ':,'5,°;. #ila
suhu lebih tinggi, mungkin sudah terjadi perforasi. #isa terdapat perbedaan suhu aksilar dan rektal sampai !°;. Pada inspeksi perut
tidak ditemukan gambaran spesifik. (embung sering terlihat pada penderita dengan komplikasi perforasi. Appendisitis infiltrat atau
adanya abses apendikuler terlihat dengan adanya penonjolan di perut kanan ba%ah.
- Pada palpasi didapatkan nyeri yang terbatas pada regio iliaka
kanan, bisa disertai nyeri lepas. Defans muskuler menunjukkan adanya rangsangan peritoneum parietale. $yeri tekan perut kanan ba%ah ini merupakan kunci diagnosis. Pada penekanan perut kiri ba%ah akan dira%akan nyeri di perut kanan ba%ah yang disebut tanda <o6sing. Pada apendisitis retrosekal atau retroileal diperlukan palpasi dalam untuk menentukan adanya rasa nyeri.
- 4ika sudah terbentuk abses yaitu bila ada omentum atau usus lain
yang dengan cepat membendung daerah apendiks maka selain ada nyeri pada fossa iliaka kanan selama '- hari *%aktu yang
dibutuhkan untuk pembentukan abses+ juga pada palpasi akan teraba massa yang fi=ed dengan nyeri tekan dan tepi atas massa dapat diraba. 4ika apendiks intrapel6inal maka massa dapat diraba pada <"*<ectal "ouche+ sebagai massa yang hangat.
- Peristalsis usus sering normal, peristalsis dapat hilang karena ileus
paralitik pada peritonitis generalisata akibat apendisitis perforata. Pemeriksaan colok dubur menyebabkan nyeri bila daerah infeksi bisa dicapai dengan jari telunjuk, misalnya pada apendisitis pel6ika.
". Pmri!saan Pn#n$an%
Pemeriksaan >aboratorium, pada darah lengkap didapatkan leukosit ringan umumnya pada apendisitis sederhana. >ebih dari !'.&&&9mm' umumnya pada apendisitis perforasi. "idak adanya leukositosis tidak menyingkirkan apendisitis. ?itung jenis leukosit terdapat pergeseran kekiri.
Pada pemeriksaan urin, sedimen dapat normal atau terdapat leukosit dan eritrosit lebih dari normal bila apendiks yang meradang menempel pada ureter atau 6esika.
Pemeriksaan <adiologi, foto polos abdomen dikerjakan apabila hasil anamnesa atau pemeriksaan fisik meragukan. "andatanda peritonitis kuadran kanan ba%ah. Gambaran perselubungan mungkin terlihat @ileal atau caecal ileus@ *gambaran garis permukaan airudara disekum atau ileum+. Patognomonik bila terlihat gambar fekalit.
Pada ;" )can khususnya apendiceal ;", lebih akurat dibanding )G. )elain dapat mengidentifikasi apendiks yang mengalami inflamasi *diameter lebih dari 1 mm+ juga dapat melihat adanya perubahan akibat inflamasi pada periapendik.
Pemeriksaan #arium enema dan ;olonoscopy merupakan pemeriksaan a%al untuk menyingkirkan kemungkinan adanya karsinoma colon. "etapi untuk apendisitis akut pemeriksaan barium enema merupakan kontraindikasi karena dapat menyebabkan rupture apendiks.'
&. S!'r Al(ara&'
G$ala &an )an&a S!'r N*ri br+in&a,
An'r!si
-#al &an m#n)a,
N*ri 'ssa ilia"a &/)ra N*ri l+as Pnin%!a)an s#,# 0 33 J#mla, l#!'si) 015.555 J#mla, n#)r'il 0 67 ! ! ! 2 ! ! 2 ! (eterangan 8 : 8 kronis -: 8 obser6asi B: 8 Akut
Massa apendiks dengan proses radang yang masih aktif ditandai dengan8
- keadaan umum pasien masih terlihat sakit, suhu tubuh masih tinggi - pemeriksaan lokal pada abdomen kuadran kanan ba%ah masih jelas
terdapat tandatanda peritonitis
- laboratorium masih terdapat lekositosis dan pada hitung jenis
terdapat pergeseran ke kiri.
Massa apendiks dengan proses radang yang telah mereda dengan ditandai dengan 8
- keadaan umum telah membaik dengan tidak terlihat sakit, suhu
tubuh tidak tinggi lagi
- pemeriksaan lokal abdomen tenang, tidak terdapat tandatanda
peritonitis dan hanya teraba massa dengan batas jelas dengan nyeri tekan ringan
- laboratorium hitung lekosit dan hitung jenis normal.
2.6. PENATALAKSANAAN
a. (onser6atif
- Pasien de%asa dengan massa periapendikular yang terpancang
dengan pendindingan sempurna, dianjurkan untuk dira%at dahulu dan diberi antibiotik sambil dia%asi suhu tubuh, ukuran massa, serta luasnya peritonitis.
- Pada periapendikuler infiltrat dilarang keras membuka perut,
lebih banyak, terlebih jika masa apendik telah terbentuk lebih dari satu minggu sejak serangan a%al.
- "erapi konser6atif meliputi 8
o "otal bed rest posisi fa%ler agar pus terkumpul di ca6um
douglassi.
o Diet lunak bubur saring.
o Antibiotika parenteral dalam dosis tinggi, antibiotik kombinasi
yang aktif terhadap kuman aerob dan anaerob. #aru setelah keadaan tenang, yaitu sekitar 15 minggu kemudian, dilakukan apendiktomi. (alau sudah terjadi abses, dianjurkan drainase saja dan apendiktomi dikerjakan setelah 15 minggu kemudian. 4ika ternyata tidak ada keluhan atau gejala apapun, dan pemeriksaan jasmani dan laboratorium tidak menunjukkan tanda radang atau abses, dapat dipertimbangkan membatalakan tindakan bedah.
o Analgesik diberikan hanya kalau perlu saja. bser6asi suhu
dan nadi. #iasanya -5 jam gejala akan mereda. #ila gejala menghebat, tandanya terjadi perforasi maka harus dipertimbangkan appendiktomy. #atas dari massa hendaknya diberi tanda *demografi+ setiap hari. #iasanya pada hari ke: massa mulai mengecil dan terlokalisir. #ila massa tidak juga mengecil, tandanya telah terbentuk abses dan massa harus segera dibuka dan didrainase.
b. peratif
- Massa periapendikular yang masih bebas.
- #ila sudah tidak demam, masa periapendikuler hilang dan leukosit
normal.
- Masa apendik dengan proses radang yang masih aktif.
- Pembedahan dilakukan segera jika dalam pera%atan terjadi abses
baik dengan ataupun tanpa peritonitis umum.
". Penderita periapendikular infiltrat diobser6asi selama 1 minggu tentang8
- >CD
- 4umlah leukosit - Massa
&. Periapendikular infiltrat dianggap tenang apabila8
- Anamesa8 penderita sudah tidak mengeluh sakit atau nyeri
abdomen
- Pemeriksaan fisik8
o (eadaan umum penderita baik, tidak terdapat kenaikan suhu
tubuh *diukur rectal dan aksiler+.
o "andatanda apendisitis sudah tidak terdapat.
o Massa sudah mengecil atau menghilang, atau massa tetap ada
tetapi lebih kecil dibanding semula.
- >aboratorium8 >CD kurang dari 2&, >eukosit normal.
. (ebijakan untuk operasi periapendikular infiltrat8
- #ila >CD telah menurun kurang dari -&. - "idak didapatkan leukositosis.
- "idak didapatkan massa atau pada pemeriksaan berulang massa
sudah tidak mengecil lagi.
. #ila >CD tetap tinggi, maka perlu diperiksa8
- Apakah penderita sudah bed rest total. - Pemberian makanan penderita
- Pemakaian antibiotik penderita.
%. (emungkinan adanya sebab lain8
- #ila dalam 5!2 minggu masih terdapat tandatanda infiltrat atau
tidak ada perbaikan, operasi tetap dilakukan.
- #ila ada massa periapendikular yang fi=ed, ini berarti sudah terjadi
abses dan terapi adalah drainase.
2.8. PENEGAHAN
Pencegahan pada apendisitis infiltrat yaitu dengan menurunkan resiko obstruksi atau peradangan pada lumen apendik atau dengan penanganan secara tuntas pada penderita apendisitis akut. Pola eliminasi klien harus dikaji, sebab obstruksi oleh fecalit dapat terjadi karena tidak adekuatnya diit serat, diit tinggi serat. Pera%atan dan pengobatan penyakit cacing juga meminimalkan resiko. Pengenalan yang cepat terhadap gejala dan tanda apendisitis dan apendisitis infiltrat meminimalkan resiko terjadinya gangren, perforasi, dan peritonitis.
2.. KO-PLIKASI
(omplikasi yang paling sering ditemukan adalah perforasi, baik berupa perforasi bebas maupun perforasi pada apendiks yang telah mengalami
pendindingan berupa massa yang terdiri atas kumpulan apendiks, sekum, dan lekuk usus halus. Perforasi dapat menyebabkan timbulnya abses lokal ataupun suatu peritonitis generalisata. "andatanda terjadinya suatu perforasi adalah8
- $yeri lokal pada fossa iliaka kanan berganti menjadi nyeri abdomen
menyeluruh
- )uhu tubuh naik tinggi sekali. - $adi semakin cepat.
- Defance Muskular yang menyeluruh - #ising usus berkurang
- Distensi abdomen
Akibat lebih jauh dari peritonitis generalisata adalah terbentuknya8
- Pel6ic Abscess - )ubphrenic absess
- Intra peritoneal abses lokal.
Peritonitis merupakan infeksi yang berbahaya karena bakteri masuk kerongga abdomen, dapat menyebabkan kegagalan organ dan kematian.
DAFTA9 PUSTAKA
Anonim, 2&&1. Appendix Mass. GP $ote #ook http899%%%.gpnotebook.co.uh9cache9!:'5!-5!'.htm
Anonim, . Ilmu Bedah dan Teknik Operasi. #ratajaya /akultas (edokteran $AI<. )urabaya.
Anonim, 2&&. Appendix. Pathologyutlines. http899%%%.patholoyoutlines.com Anonim, 2&&-. Appendicitis. .). Department f ?ealth and ?uman )er6ices.
$ational Institute of ?ealth. $I? Publication $o. &---:.4une 2&&-%%%.digesti6e.niddk.nih.go6
De 4ong,.7., )jamsuhidajat, <., 2&&-. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. CG;. 4akarta.
4ehan, C., 2&&'. eran ! "eaktif rotein #alam Menentukan #ia$nosa Appendisitis Akut . #agian Ilmu bedah /akultas (edokteran ni6ersitas )umatra tara. http899library.usu.ac.id9do%nload9fk9bedahemir 02&jehan.pdf .
?ardin, M., !333. Acute Appendisitis% "e&ie' and (pdate. "he American Academy of /amily Physicians. "e=as AEM ni6ersity ?ealth )cience ;enter, "emple, "e=as http899%%%.aafg.org
?ugh, A./.Dudley. !332. Ilmu Bedah )a'at #arurat edisi kese*elas. Gadjah Mada ni6ersity Press. Fogyakarta.
Itsko%i, M.)., 4ones, ).M., 2&&-. Appendicitis. Cmerg Med '1 *!&+8 !&!. %%%.emedmag.com
>ugo,.H.?., 2&&-. eriappendiceal Mass. Pediatric )urgery pdate. Hol.2' $o.&'
)eptember 2&&-.
http899home.coui.net9titolugo9P)2''&-.PD/JsearchKperiappendiceal 02& mass
Mansjoer,A., dkk. 2&&&. +apita ,elekta +edokteran Edisi +eti$a -ilid +edua. Penerbit Media Aesculapius /akultas (edokteran ni6ersitas Indonesia. 4akarta.
<eksoprodjo, )., dkk.!33. +umpulan +uliah Ilmu Bedah. #agian #edah )taf Pengajar /akultas (edokteran ni6ersitas Indonesia. #ina <upa Aksara. 4akarta.
)ch%art, )pencer, )., /isher, D.G., !333. rinciples of ,ur$ery se&ent edition. McGra% ?ill a Di6ision of "he McGra%?ill ;ompanies. Cnigma an Cnigma Clectronic Publication.