• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM KABUPATEN PAMEKASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM KABUPATEN PAMEKASAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

36 BAB III

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

A. GAMBARAN UMUM KABUPATEN PAMEKASAN

Kabupaten Pamekasan merupakan salah satu diantara empat kabupaten yang berada di pulau Madura. Sebutan Pamekasan dikenal pada spertiga abad ke16, dimana saat itu Ronggosukowati mulai mengalihkan pusat pemerintahan yang awalnya di Kraton Labangan Daja dipindah Kraton Mandilaras (Kab, 2008). Sampai pada saat ini kabupaten Pamekasan sendiri sudah berumur 488 tahun. Sejarah awal pemerintahan di pamekasan berawal dari adanya invansi Mataram ke Madura, dimana akhirnya pemerintahan lokal di Pamekasan berada dalam pengawasan Mataram.

Wilayah kabupaten Pamekasan terletak dikisaran 6,312 meter diatas permukaan laut. Serta temperatur udara antara 28-30ºC beserta kelembapan 80% menjadikan Pamekasan mempunyai kondisi cuaca yang cukup panas. Sebagai daerah tropis Pamekasan memiliki musim kemarau dan hujan masing-masing 6 bulan. Curah hujan dan musim kemarau yang terkadang berbeda-beda di setiap wilayah, mengakibatkan setiap kacamatan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda pula, baik dari bidang potensi ataupun mata pencaharian masyarakatnya. Apabila kemarau lebih panjang masyarakat biasanya memproduksi garam dan tembakau yang mana merupakan salah satu komuditi unggulan Pamekasan, apabila musim penghujan masyarakat memilih untuk bertani seperti jagung, singkong, dll.

(2)

37 1. Visi Misi Kabupaten Pamekasan

a. Visi Kabupaten Pamekasan

Visi kabupaten Pamekasan sesuai dengan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) yakni “Terwujudnya Pamekasan yang Bersih, Sehat, Cerdas dan Sejahtera, Berlandaskan Iman dan Taqwa Didukung Aparat yang Profesional”

Penjelasan atau arti yang tertuang dalam visi kabupaten Pamekasan adalah sebagai berikut :

1) Bersih : yakni kondisi lingkungan masyarakat yang bagus dan asri serta bebas dari polusi.

2) Sehat : yakni menciptakan kebiasaan hidup bersih dan sehat bagi seluruh masyarakat kabupaten Pamekasan.

3) Cerdas : yakni mampu mengambil keputusan, menetapkan tujuan, dan tidak tergantung atau menjadi pihak yang tersub ordinasi pihak lain. Serta meningkatkan tingkat rata-rata pendidikan masyarakat, berkurangnya angka buta huruf yang pada hilirnya dapat meningkatkan indeks pembangunan manusia di kabupaten Pamekasan.

4) Sejahtera : yakni memperoleh taraf kehidupan yang nyaman, tentram, secara sosial-ekonomi dan psikologis tidak kekurangan. Serta mampu memenuhi paling tidak kebutuhan dasar dari seluruh anggota keluarganya. 5) Iman dan Taqwa : yakni berpedoman pada ajaran agama dengan

senantiasa melaksanakan perintah dan menjauhi larangan dari tuhan yang maha kuasa.

(3)

38

6) Profesional : yakni terciptanya penyelenggaraan pemerintahan yang partisipatf, aspiratif dan akuntable. Serta sanggu untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat secara setara.

b. Misi Kabupaten Pamekasan

Kabupaten Pamekasan memiliki 6 Misi, misi ini secara substansi keterengannya dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Memperluas pendidikan berdasarkan potensi daerah dan pemerataan kualitas pendidikan.

Makna dari misi pendidikan berbasis potensi lokal pada masyarakat Pamekasan yakni tentunya tidak akan meninggalkan basis Madura yang islami dan nilai-nilai keagamaan lain yang baik serta budi pekerti yang luhur. Selanjutnya memperluas dan memperlancar aksesibilitas pendidikan, pemerataan pendidikan dengan upaya peningkatan APM-APK terutama untuk penuntasan pendidikan dasar 9 tahun. Serta pengoptimalan dan peningkatan sarana dan prasaranan pendidikan dan kualitas tenaga pendidikan yang mempunyai kompetensi mendidik yang cukup.

2) Meningkatkan dan mengoptimalkan hidup sehat dan bersih dengan meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan.

Makna dari misi ini, yakni pelayanan kesehatan untuk semua kalangan masyarakat utamanya masyarakat kurang mampu di Puskesmas atau RSUD kelas 3 di upayakan terjangkau terlebih gratis. Serta kualitas dan kuantitas Puskesmas dan RSUD secara berkelanjutan akan terus

(4)

39

ditingkatkan, kelengkapan tenaga medis dan pramedis diupayakan lebih optimal dari tahun-ketahun ke depan..

3) Mempercepat pembangunan infrastruktur publik.

Makna dari misi ini, yakni pembangunan rehabilitalisi serta pemeliharaan jalan atau jembatan dan jaringan irigasi serta infrastruktur industri dan perdagangan akan diupayakan lebih optimal. Sehingga dukungan infratruktur pengembangan perekonomian dapat lebih lancar. Serta perbaikan sungai/kali serta jaringan irigasi diharapkan dapat ditingkatkan luas area panen dan menjadikan alat untuk pengendalian banjir di wilyah baik permukiman ataupun pertanian.

4) Meningkatkan pembangunan pada bidang ekonomi dengan prioritas sektor pertanian dan optialisasi komoditas unggulan daerah yang berwawasan lingkungan.

Makna dari misi ini, yakni sektor pertanian sebagai penyumbang PDRB terbesar harus ditingkatkan. Peningkatan pertanian tanaman perkebunan, tanaman pangan maupun tanaman keras serta peternakan harus sesuai dengan potensi masing-masing daerah. Pengembangan perekonomian daerah juga akan disokong dengan pengembangan usaha mikro, koperasi dan UKM melalui metode pemberdayaan masyarakat desa sebagai basis ekonomi kerakyatan.

5) Melakukan percepatan reformasi birokrasi di segala bidang, dan tata kelola kepemerintahan yang baik (akuntabel dan transparan).

Makna dari misi ini, yakni penataan kelembagaan institusi SKPD secara periodik perlu untuk dilakukannya kajian analisis jabatan

(5)

40

disesuaikan dengan perkembangannya. Penempatan pegawai harus sesuai dengan kompetensi, kecukupan pegawai serta perlu diperimbangkan sesuai kebutuhan di SKPD. Serta peningkatan etos kerja, disiplin kerja dan budaya kerja perlu ditingkatkan melalui penerapan etika dan perilaku baik. 6) Meningkatkan kesederhanaan pelayanan publik yang cepat, serderhana

serta murah.

Makna dari misi ini, yakni SKPD yang memiliki tugas yang terkait dengan layanan publik harus menyusun (SPP) standart pelayanan publik dan disosialisasikan kepada masyarakat dan pemangku kepentingan. Di karena layanan publik yang baik merupakan salah satu ciri berjalannya tugas kepemerintahan yang baik.

2. Aspek Geografis Kabupaten Pamekasan a. Karakteristik Wilayah

Kabupaten Pamekasan ialah salah satu kabupaten yang berada di pulau Madura. Secara geografis kabupaten pamekasan berada di 113º19´-133º58´ Bujur Timur dan 6º51´-7º31´ Lintang Selatan (BPS Kab. Pamekasan, 2018: 3). Kabupaten Pamekasan merupakan bagaian didalam wilayah kerja Pemerintah Provinsi Jatim (Jawa Timur) tepatnya ± 125 km dari surabaya. Kabupaten Pamekasan mempunyai peran dan tata letak daerah strategis di Madura, dimana sebagai jalur perlintasan darat utama yang menyambungkan kabupaten Sampang dengan Kabupaten Sumenep.

(6)

41

Berdasarkan kontur ketinggian tanah, kabupaten Pamekasan berada pada ketinggian berkisar antara 6-312 meter diatas permukaan laut. Wilayah tertinggi berada di kacamatan Pagantenan dengan ketinggian 312 dpl dan wilayah terendah berada di kecamatan Galis dengan ketinggian 6 meter dpl. Untuk ketinggian wilayah yang bervariasi ini, menghasilkan setiap kecamatan memiliki karakter yang berbeda-beda, baik secara potensial ataupun dalam ekonomi. Menurut dari karakteristik tanah seta penggunaan kawasan yang ada, kabupaten Pamekasan terdiiri dari :

Tabel 3. 1 karakteristik tanah dan penggunaan kawasan Kab Pamekasan

NO. Jenis Kawasan Luas Kecamatan

1. Permukiman/Perkampungan 11.524,10 Seluruh Kecamatan

2.

Sawah Pertanian (Tadah Hujan, semi irigasi, irigasi)

- 8.569,00 - 5.213,03 - 1.386,00

Seluruh Kecamatan Seluruh Kecamatan

Pakong, Proppo, Pagantenan, Tlanakan, Batumarmar, Pasean.

3. Teggalan 32.966,34 Seluruh Kecamatan

4.

Hutan 1.218,8 Tlanakan, Pademawu, Galis,

Waru, Batumarmar

5.

Tambak Garam, Udang, dan Bandeng

2.229,1 Tlanakan, Pademawu, Galis

(7)

42 7.

Industri Pertanian 92,40 Galis, Pademawu, Tlanakan, Pakong, Kadur, Pamekasan, Pagentenan, Larangan, Waru, dan Batumarmar.

8. Tambang 9.0 Kadur

Sumber: RPJMD Kabupaten pamekasan 2013-2018

b. Batas Administrasi Daerah

Berdasarkan RPJMD kawasan kabupaten Pamekasan secara administrasi mempunyai batas-batas yakni :

1. Sebelah Timur : Berbatas dengan Kabupaten Sumenep 2. Sebelah Utara : Berbatas dengan Laut Jawa

3. Sebelah Barat : Berbatas dengan Kabupaten Sampang 4. Sebelah Selatan : Berbatas dengan Selat Madura

Serta secara administrasi kabupaten Pamekasan juga terbagi dalam 13 Kecamatan serta mempunyai 178 Desa dan 11 Kelurahan, meliputi :

1. Tlanakan 17 Desa.

2. Pamekasan 9 Desa. 9 Kelurahan.

3. Galis 10 Desa.

4. Larangan 14 Desa.

5. Pademawu 20 Desa. 2 Kelurahan.

6. Proppo 27 Desa.

7. Palengaan 12 Desa.

(8)

43

9. Kadur 10 Desa.

10. Pakong 12 Desa.

11. Waru 12 Desa.

12. Batu Marmar 13 Desa.

13. Pasean 9 Desa.

Sumber: Kabupaten Pamekasan dalam angka 2018

Sumber : Dokumen Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Pamekasan Gambar 3. 1 Peta Administrasi Kabupaten Pamekasan

(9)

44 c. Luas Wilayah

Kabupaten Pamekasan mempunyai wilayah seluas 79.230 ha. Kecamatan paling luas yakni Batu marmar seluas 9.707 ha atau sekitar 12,3% dari luas total kabupaten Pamekasan. Selanjutnya yang amat kecil berada di kecamatan Pamekasan yakni dengan luas 2.647 ha atau 3,3% dari luas total kabupaten Pamekasan. Rincian dari luas wilayah perkacamatan Kabupaten Pamekasan dapat dilihat di tabel di bawah ini :

Tabel 3. 2 Luas Perkecamatan Kabupaten Pamekasan

No Kecamatan Luas (km2) Persentase

1. Tlanakan 48.10 6.07 2. Pademawu 71.90 9.07 3. Galis 31.86 4.02 4. Larangan 40.86 5.16 5. Pamekasan 26.47 3.34 6. Proppo 71.49 9.02 7. Palengaan 88.48 11.17 8. Pegantengan 86.04 10.86 9. Kadur 52.43 6.62 10. Pakong 30.71 3.88 11. Waru 70.03 8.84 12. Batu Marmar 97.05 12.25 13. Pasean 76.88 9.70 Kabupaten Pamekasan 792.3 100.00

(10)

45 d. Kondisi Topografis

Wilayah kabupaten Pamekasan beberapa besar merupakan daerah yang bukan pesisir. 124 Desa yang ada di kabupaten Pamekasan berada di dataran, serta 42 desa lainnya berada di daerah punggung bukit/lereng bukit. Selanjutnya, sejumlah 23 desa merupakan daearah pesisir yang berhadapan langsung dengan selat Madura di wilayah selatan dan laut Jawa di sebelah utara. Serta terdapat pula 6 wilayah kecamatan yang memiliki garis pantai yakni Pademawu, Larangan, Galis, Telanakan, Batu Marmar, dan Pasean.

Kabupaten Pamekasan berdasarkan konstur tanah memiliki 4 jenis tanah yakni Aluvial, Regosol, Mediteran, dan Litosol (Pamekasan, 2018: 1). Adapaun Jenis tanah yang pada umumnya dapat sering di jumpai atau tanahayang banyak terdapat di kabupaten Pamekasan yakni adalah jenis tanah Regosol. Selanjutnya, mengenai kemiringan permukaan tanah sendiri sedikit datar. Sekitar 76% wilayah kabupaten Pamekasan berada pada kemiringan tanah dibawah 150, wilayah dengan kemiringan 150 - 250 sekitar 15%, dan 6% sisanya berada pada kemiringan

diatas 250. Untuk lebih detail mengenai profil tanah yang berada di kabupaten Pamekasan bisa di lihat pada Tabel 3.3 di bawah ini :

(11)

46

Tabel 3. 3 Profil Tanah Kabupaten Pamekasan

Uraian Luas (Ha)

Jenis Tanah Aluvial 6.708 Regosol 36.063 Mediteran 17.375 Litosol 19.084 Kemiringan Permukaan 00 – 15 % 59.964 15 – 25 % 14.291 25 – 40 % 2.253 40 % Keatas 2.722 Tekstur Tanah Halus 6.619 Sedang 71.685 Kasar 926

Kedalaman Efektif Tanah

< 30 cm 11.248

30 – 60 cm 21.251

60 – 90 cm 13.778

> 90 cm 32.953

Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Pamekasan, 2018.

Berdasarkan jenis tanah di kabupaten Pamekasan untuk keperluan pakan ternak sapi cukup baik. Rumput-rumput liar banyak tumbuh merata terutama pada musim penghujan, cuma sebagian tanah seperti pinggiran sungai (Aluvial) saja yang sulit rumput untuk tumbuh. Tanah di Pamekasan juga bagus untuk pertanian, hasil pertanian tumbuh dangan baik dan subur. Hal ini tentunya sangat baik, dimana terkadang masyarakat untuk keperluan pakan ternak tidak selalu

(12)

47

bergantung kepada rumput, akan tetapi mereka juga memberikan dedaunan hasil tani mereka sebagai pakan ternak.

3. Gambaran Umum Demografis

Jumlah data penduduk kabupaten Pamekasan berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pamekasan 2018 sebanyak 863.004 jiwa. Dengan rincian perkecamatan dan jenis kelamin sebagai berikut :

Tabel 3. 4 Jumlah Penduduk & Jenis Kelamin Perkecamatan

No. Kecamatan

Jenis Kelamin (Ribu)

Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Tlanakan 31.030 32.630 63.660 2. Pademawu 40.146 42.578 82.724 3. Galis 13.976 14.876 28.852 4. Larangan 26.465 29.064 55.529 5. Pamekasan 46.692 48.626 95.318 6. Proppo 38.370 40.686 79.056 7. Palengaan 53.328 50.997 104.325 8. Pegantengan 31.256 34.925 66.181 9. Kadur 21.442 23.619 45.061 10. Pakong 16.747 19.127 35.874 11. Waru 31.235 33.448 64.683 12. Batu Marmar 45.161 46.691 91.852 13. Pasean 23.641 26.248 49.889 Jumlah Total 419.489 443.515 863.004

(13)

48

Dari data di atas bisa dilihat, jumlah penduduk kabupaten Pamekasan berdasarkan kecamatan pada tahun 2018 yakni berjumlah total 863.004 jiwa. Dari 863.004 jiwa tersebut terdapat 125,584 keluarga memelihara sapi (BPS Kab. Pamekasan, 2018: 254). Keluarga pemelihara sapi kebanyakan berasal dari kecamatan Batumarmar (15,764) Palengaan (13,522) dan Proppo (12,220). Sedangkan untuk kecamatan terkecil ditempati oleh Kecamatan Galis yakni (2,340).

4. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Kesejahteraan masyarakat merupakan aspek penting yang menjadi fokus kabupaten pemekasan. Sejahtera tidaknya suatu masyarakat di daerah, bisa dilihat dari bagaimana masyarakat (keluarga) mampu memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari (primer). Esmara H (1978) dalam (Soleh, 2011) sendiri berpendapat bahwa komponen kebutuhan dasar primer bagi bangsa indonesia adalah Pangan, Sandang, , Pendidikan, Kesehatan, dan Perumahan.

Kebutuhan konsumsi Pangan Kabupaten Pamekasan, di hitung melalui konsumsi Kalori & Protein anggota keluarga selama 1 bulan yang nantinya akan dibagi dengan banyaknya anggota keluarga. Anggota keluarga di kelompokan menjadi 3 yakni keluaraga terendah 40%, keluarga menengah 40%, dan 20% keluarga teratas (Pamekasan, 2018: 55). Konsumsi kalori dan protein dihitung dengan mengalikan kuantitas makanan yang dikonsumsi dengan nilai kandungan kalori dan protein jenis makanan berdasarkan konvensi zat gizi.

(14)

49

Tabel 3. 5 Konsumsi Kalori dan Protein Masyarakat Kabupaten Pamekasan

Konsumsi

Kelompok Keluarga

Rata-Rata Perkapita Terendah 40% Menengah 40% Teratas 20%

Kalori 1.591,42 Kcal 1.958,89 Kcal 2.234,72 Kcal 1.867,29 Kcal Protein 43,91 Gram 56,75 Gram 67,85 Gram 58,34 Gram Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Pamekasan, 2018.

Ukuran dasar pendidikan adalah kemampuan masyarakat untuk bisa baca tulis. Apabila di suatu daerah masih banyak masyarakat yang buta huruf, bisa jadi merupakan indikator keterbelakangan atau ketidakberdayaan masyarakat marginal. Pada tahun 2018 masih ada sekitar 11,20% masyarakat umur 15 tahun ke atas di Pamekasan buta huruf. Umum mereka yang buta huruf karena tidak mengeyam pendidikan. Jika dilihat berdasarkan partisipasi sekolah usia 5 tahun keatas di Kab. Pamekasan sebesar 23,82% sedang bersekolah, 60,58% tidak bersekolah lagi, dan 15,60% belum pernah sekolah (Pamekasan, 2018: 65).

Kesehatan merupakan keadaan badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan masyarakat hidup produktif secara sosial. Baik tidaknya tingkat kesehatan di daerah dapat dilihat melalui indikator kesehatan yakni angka kesakitan (Morbidity Date). semakin tinggi masyarakat yang mengalami keluhan semakin rendah tingkat kesehatan di daerah tersebut. Pada tahun 2018 menunjukkan tingkat kesakitan masyarakat Kab. Pamekasan yaitu sebesar 16,42% (Pamekasan, 2018: 67). Artinya ada sekitar 16,42% masyarakat yang mempunyai keuhan kesehatan, yang mana mengakibatkan aktifitas terganggu. Serta hanya 17,25% masyarakat yang mengunakan jaminan kesehatan (Jamkes).

(15)

50

Aspek kesejahteraan masyarakat selanjutnya yakti rumah. Rumah berfungsi sebagai tempat tinggal atau tempat pembinaan keluarga. Semakin baik kondisi dan kualitas rumah, maka menunjukkan semakin baik keadaan sosial ekonominya. Di Kabupaten Pamekasan sendiri, status rumah tempat tinggal yang ditempati oleh keluarga yaitu sekitar 89,87% milik sendiri dengan fasilitas memadai.

1. Kondisi. Administratif Pemerintahan

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kab. Pamekasan jumlah tenaga kerja/Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di lingkup pemerintahan kabupaten Pamekasan pada 2017 yakni sebanyak 7.378 orang, yang terdiri dari pegawai Laki- laki sebanyak 59,6% serta Perempuan 40,4%. Jika dirinci menurut golongan kepangkatan 40% PNS di lingkup pemerintahan Kab. Pamekasan merupakan golongan IV, dan 42% berada pada golongan III. Serta 17% berada pada golongan II, dan 1%masih merupakan PNS golongan I.

Selanjutnya apabila dirinci menurut tingkat pendididkan, 55% PNS Kab. Pamekasan merupakan lulusan D-IV/S1, 22% merupakan lulusan SLTA, dan 15% merupakan lulusan D1-D3. Serta 7% merupakan lulusan S2 dan sisanya 2% lulusan SLTP kebawah. Lebih rincinya bisa dilihat pada Tabel dibawah :

(16)

51

Tabel 3. 6 Tingkat Pendidikan PNS Kabupaten Pamekasan

No. Tingkat Pendidikan

Jenis Kelamin Jumlah Laki-Laki Perempuan 1. Sekolah Dasar (SD) 28 1 29 2. SLTP/SMP 85 11 96 3. SLTA/SMA 1,173 415 1,588 4. Diploma 1 (D1) 19 22 41 5. Diploma 2 (D2) 282 195 477 6. Diploma 3 (D3) 164 420 584 7. Diploma 4 (D4) 7 61 68 8. Sarjana Strata 1 (S1) 2,237 1,750 3,987 9. Sarjana Strata 2 (S2) 399 109 508 10. Sarjana Strata 3 (S3) 0 0 0 Jumlah Total 4,394 2,984 7,378

Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Pamekasan, 2018.

B. Profil Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan Kabupaten Pamekasan 1. Visi Misi Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan Kabupaten

Pamekasan a. Visi

“Terwujudnya Pamekasan yang Bersih, Sehat, Cerdas dan Sejahtera Berlandaskan Iman dan Taqwa Didukung Aparat yang Profesional”

(17)

52 b. Misi

Meningkatkan pembangunan dibidang ekonomi dengan memprioritaskan sektor pertanian dan optimalisasi komoditas unggul

daerah yang berwawasan lingkungan.

2. Tugas dan Fungsi Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan Kabupaten Pamekasan

a. Kepala Dinas

1. Membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan di bidang ketahanan pangan dan peternakan dan tugas pembantuan yang diberikan kepada daerah.

2. Merumusan dan pelaksanaan di bidang ketahanan pangan dan peternakan.

3. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan di bidang ketahanan pangan dan peternakan.

4. Melaksanakan administrasi dinas.

5. Melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

b. Sekretariat, membawahi :

1. Bagian umum dan kepegawaian. 2. Bagian perencanaan dan evaluasi. 3. Bagian keuangan dan aset.

(18)

53

c. Bidang Pengakeragaman, Pengolahaan dan Pemasaran Hasil Pangan, membawahi :

1. Keanekaragaman dan keamanan pangan. 2. Pengolahan dan pemasaran hasil.

3. Bina usaha dan sumber daya.

d. Bidang Ketersedian, Distribusi, Cadangan dan Kewaspadaan Pangan, membawahi :

1. Ketersedian pangan. 2. Distribusi harga pangan.

3. Kewaspadaan dan kerawanan pangan.

e. Bidang Pembibitan Pakan dan Reproduksi Peternakan, membawahi : 1. Pembibitan ternak.

2. Pakan dan teknologi peternakan. 3. Budidaya dan kawasan ternak. f. Bidang Kesehatan Hewan, membawahi :

1. Pengamatan penyakit hewan dan layanan medic veteriner. 2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan dan obat hewan. 3. Kesehatan masyarakat veteriner.

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas. h. Kelompok Jabatan Fungsional.

i.

Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan Kabupaten Pamekasan Tabel

(19)

54

Gambar 3. 2 Struktur Organisasi Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan

(20)

55 3. Kondisi Administratif Pemerintahan

Lingkungan kerja perangkat Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan kabupaten Pamekasan yakni sebanyak 60 orang. Dengan rincian Golongan yakni, Golongan II 31 Orang, Golongan III 23 Orang, dan Golongan IV 6 Orang. Selanjutnya, apabila dilihat dari tingkat pendididkannya paling banyak dari lulusan SLTP, disusul oleh Serjana 1 (S1), serta paling sedikit lulusan Diploma (D3). Lebih rinci mengenai jumlah Pegawai Negeri Sipil menurut pendidikannya bisa dilihat pada Tabel 3.7 di bawah :

Tabel 3. 7 Pegawai Negeri Sipil Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Sekolah Dasar (SD) 5 Orang

2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) 4 Orang

3 Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA) 23 Orang

4 Diploma (D3) 1 Orang

5 Sarjana Strata 1 (S1) 20 Orang

6 Sarjana Strata 2 (S2) 7 Orang

Total PNS 60 Orang

Gambar

Tabel 3. 1 karakteristik tanah dan penggunaan kawasan Kab Pamekasan
Tabel 3. 2 Luas Perkecamatan Kabupaten Pamekasan
Tabel 3. 3 Profil Tanah Kabupaten Pamekasan
Tabel 3. 4 Jumlah Penduduk &amp; Jenis Kelamin Perkecamatan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Tidak adanya hubungan antara keberadaan hewan peliharaan dengan kejadian leptospirosis dalam penelitian ini bisa dikarenakan sebagian besar responden baik pada

Setiap sampel diukur panjang total (cm), berat total (g). Sedangkan jenis kelamin setiap individu ikan ditentukan dengan cara memeriksa setiap spesimen secara visual

Me Memat matuh uhi ket i keten entua tuan pa n paka kaian # ian #ina inas Peg s Pegaw awai Ne ai Nege geri Si ri Sipi pil $i %i l $i %ing ngkun kunga gan n Pemerintah Kabupaten

MATA Bisa menyebabkan iritasi mata pada orang yang rentan. Kulit Bisa menyebabkan iritasi kulit pada orang

Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Musi Rawas yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 3 Tahun 2008 tanggal 31 Januari 2008

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian dari Mohamad Bagir (2012) yang sama-sama meneliti pos pemadam kebakaran di Kota Semarang adalah (1) Variabel

2. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekret kental atau sekret darah, kelemahan, upaya batuk buruk, edema trakeal/faringeal. Gangguan pertukaran