• Tidak ada hasil yang ditemukan

KODE MATA KULIAH : Bd.402 BEBAN STUDI : 2 SKS ( T =1 P =1) PENEMPATAN : SEMESTER III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KODE MATA KULIAH : Bd.402 BEBAN STUDI : 2 SKS ( T =1 P =1) PENEMPATAN : SEMESTER III"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

KODE MATA KULIAH : Bd.402

BEBAN STUDI

: 2 SKS ( T =1 P =1)

(2)

DISTRIBUSI MATA KULIAH

Mata

kuliah

ini

memberikan

kemampuan

kepada

mahasiswa untuk :

menerapkan etika profesi dan hukum kesehatan dengan

pokok bahasan prinsip eika moral dan issu legal kebidanan

untuk membantu perilaku profesional dalam berkarya di

pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kebidanan baik

kepada individu, keluarga, dan masyarakat.

(3)

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Menjelaskan prinsip etika moral dalam memberikan pelayanan kebidanan

2. Mengidentiifikasi nilai personal dan professional yang diberlakukan dalam pelayanan kebidanan.

3. Mengidentifikasi aspek legal dalam pelayanan kebidanan. 4. Mengidentifikasi issu etik dalam pelayanan kebidanan.

5. Menjelaskan teori-teori yang mendasari pengambilan keputusan dalam menghadapi dilemma etik/marah pelayanan kebidanan.

6. Menjelaskan landasan hokum profesi dan pelayan kebidanan

7. Melaksanakan tugas sebagai bidan berdasarkan etik dan kode etik profesi

8. Menjelaskan sumber-sumber hukum dalam pelayanan kesehatan atau kebidanan.

(4)

PROSES PEMBELAJARAN

• T : Dilaksanakan di kelas dengan menggunakan ceramah, diskusi,

seminar dan penugasan

• P : Dilaksanakan di kelas, labolatorium (baik di kampus maupun

dilahan praktik), dengan menggunakan metode simulasi,

demontrasi, role play dan bed side teaching.

EVALUASI

Teori

• 1.

Ujian Tengah Semester

: 20 %

• 2.

Ujian Akhir Semester

: 30 %

• 3.

Tugas

: 10 %

(5)

BUKU SUMBER

Buku Utama :

• 1.

Etic in midwifery, Shirley R Jones,1994.

• 2.

Issue in Midwifery,Tricia Murphy Black,1995.

• 3.

Etika dan kode etik bidan di Indonesia

Buku Anjuran :

• 1.

Undang-undang Kesehatan No.23/1992 tentang wewenang Bidan

• 2.

Peraturan Hukum Kesehatan Di Indonesia

• 3.

Etika dan Hukum Kedokteran

• 4.

Himpunan Peraturan Perundang-undangan di Bidang Kesehatan

• 5.

Aborsi ditinjau dari Aspek Hukum

(6)
(7)
(8)

ETIKA, ETIKET, MORAL & HUKUM

ETIKA (scr etimologis)

• Yunani : ethos/ ta etha (adat kebiasaan),

oki berkaitan dgn ETIKET

(9)

Etika Deskriptif : mengbrkan PL moral dlm arti luas tanpa memberi penilaian

Etika Normatif : penilaian ttg PL moral mns berdsrkan norma

Metaetika : mempelajari logika khusus dr etika yg berkembang mjd etika terapan, krn:

• - adanya pluralisme moral (hidup dlm era komunikasi)

• - timbulnya masalah etis baru(pesatnya perkembangan IPTEK), cth : ambivalensi kemajuan IPTEK (manfaat + sekaligus -), IPTEK bebas nilai (sah2 sj utk pengembangan pengetahuan), teknologi yg tdk terkendali (membantu sekaligus menguasai). Idealnya pemikiran etis mendahului & mengarahkan perkembangan IPTEK)

• - kepedulian etis di seluruh dunia (terciptanya iklim moral, civil rights, dsb)

(10)

• ETIKA = TATA KRAMA

= SOPAN SANTUN.

• PETUGAS KESEHATAN ADALAH :

DOKTER, BIDAN, PERAWAT,

PETUGAS LAB, SKM.

* PETUGAS KESEHATAN BERHUBUNGAN

DGN ORANG SAKIT / ORANG SUSAH.

(11)

PENGERTIAN ETIKA

• ETHOS, dari bahasa yunani kuno.

• Nilai-nilai atau norma-norma moral

yg menjadi pegangan dlm mengatur

tingkah lakunya.

• Ilmu tentang adat istiadat.

• Ilmu yg mempelajari apa

yg baik dan

(12)

PENGERTIAN ETIKA

• Ilmu yang membahas perbuatan baik dan

perbuatan buruk manusia sejauh yang

dapat dipahami oleh pikiran manusia

(13)

ETIKA MERUPAKAN

• KEGIATAN , CARA MELIHAT ISSU /

MASALAH PRILAKU MANUSIA.

• KEBIASAAN TINDAKAN KLPK TERTENTU.

• STANDAR PRILAKU KLPK TERTENTU.

• KESADARAN BERTINDAK,MENYADARI

SEBAB AKIBAT.

(14)
(15)
(16)
(17)

KESIMPULAN ETIKA ADALAH :

1. Ilmu ttg apa yg baik & yg buruk & ttg hak serta

kewajiban moral/akhlak

2. Kumpulan asas/nilai yg berkenaan dg akhlak

3. Nilai mengenai benar & salah yg dianut suatu

golongan/msyrkt

(18)

TUJUAN MEMPELAJARI ETIKA

• Untuk mendapatkan konsep yang sama

mengenai penilaian baik dan buruk bagi

semua manusia dalam ruang dan waktu

tertentu

(19)

• PENGERTIAN BAIK

– Sesuatu hal dikatakan baik bila ia

mendatangkan rahmat, dan memberikan

perasaan senang, atau bahagia (Sesuatu

dikatakan baik bila ia dihargai secara positif)

• PENGERTIAN BURUK

– Segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti

perbuatan yang bertentangan dengan

norma-norma masyarakat yang berlaku

(20)

CARA PENILAIAN BAIK DAN BURUK

• Menurut Ajaran Agama, Adat Kebiasaan,

Kebahagiaan, Bisikan Hati (Intuisi), Evolusi,

Utilitarisme, Paham Eudaemonisme, Aliran

Pragmatisme, Aliran Positivisme, Aliran

Naturalisme, Aliran Vitalisme, Aliran Idealisme,

Aliran Eksistensialisme, Aliran Marxisme, Aliran

Komunisme

(21)

Etika dan Etiket

• Etika (ethics) berarti moral sedangkan etiket

(etiquette) berarti sopan santun. Persamaan antara

etika dengan etiket yaitu:

• Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia.

Istilah tersebut dipakai mengenai manusia tidak

mengenai binatang karena binatang tidak mengenal

etika maupun etiket.

• Keduanya mengatur perilaku manusia secara

normatif artinya memberi norma bagi perilaku

manusia dan dengan demikian menyatakan apa yag

harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.

(22)

Perbedaan antara etika dengan etiket

• Etiket

menyangkut cara melakukan perbuatan

manusia. Etiket menunjukkan cara yang tepat,

artinya cara yang diharapkan serta ditentukan

dalam sebuah kalangan tertentu.

• Etika

tidak terbatas pada cara melakukan sebuah

perbuatan,

tetapi

memberi

norma

tentang

perbuatan itu sendiri.

Etika

menyangkut masalah

apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau

tidak boleh dilakukan.

(23)

• 2.

Etiket

hanya berlaku untuk pergaulan.

Etika

selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain.

Barang

yang

dipinjam

harus

dikembalikan

walaupun pemiliknya sudah lupa.

• 3.

Etiket

bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan

dalam sebuah kebudayaan, dapat saja dianggap

sopan dalam kebudayaan lain.

Etika

jauh lebih

absolut. Perintah seperti “jangan berbohong”,

“jangan mencuri” merupakan prinsip etika yang

tidak dapat ditawar-tawar.

(24)

• 4.

Etiket

hanya memadang manusia dari segi

lahiriah saja sedangkan

etika

memandang

manusia dari segi dalam. Penipu misalnya tutur

katanya lembut, memegang etiket namun

menipu.

• Orang dapat memegang etiket namun bersifat

munafik, sebaliknya

seseorang yang berpegang

pada etika tidak mungkin munafik

karena

seandainya dia munafik maka dia tidak bersikap

etis. Orang yang bersikap etis adalah orang yang

sungguh-sungguh baik.

(25)

PERBEDAAN ETIKA DGN ETIKET

• ETIKA

Memberi norma ttg apakah sesuatu blh

dilakukan/ tdk ,selalu berlaku,meskipun tdk

ada org lain yg menyaksika, bersifat mutlak,

menyangkut aspek batiniah.

• ETIKET

cara yg tepat utk dilakukan dlm masy

tertentu, hanya berlaku dlm pergaulan yg

membutuhkan kehadiran org lain,bersifat

relatif, menyangkut aspek lahiriah.

(26)
(27)
(28)
(29)

Faham Kebahagiaan (Hedonisme)

“Tingkah laku atau perbuatan yang melahirkan kebahagiaan dan

kenikmatan/kelezatan”.

Ada tiga sudut pandang dari faham ini yaitu

• (1) hedonisme individualistik/egostik hedonism yang menilai

bahwa jika suatu keputusan baik bagi pribadinya maka disebut

baik, sedangkan jika keputusan tersebut tidak baik maka itulah

yang buruk;

• (2)

hedonisme

rasional/rationalistic

hedonism

yang

berpendapat bahwa kebahagian atau kelezatan individu itu

haruslah berdasarkan pertimbangan akal sehat; dan

• (3) universalistic hedonism yang menyatakan bahwa yang

menjadi tolok ukur apakah suatu perbuatan itu baik atau buruk

adalah mengacu kepada akibat perbuatan itu melahirkan

kesenangan atau kebahagiaan kepada seluruh makhluk.

(30)

Bisikan Hati (Intuisi)

• Bisikan hati adalah “kekuatan batin yang dapat

mengidentifikasi apakah sesuatu perbuatan itu

baik atau buruk tanpa terlebih dahulu melihat

akibat yang ditimbulkan perbuatan itu”. Faham

ini merupakan bantahan terhadap faham

hedonisme. Tujuan utama dari aliran ini adalah

keutamaan, keunggulan, keistimewaan yang

dapat juga diartikan sebagai “kebaikan budi

pekerti”

(31)

Evolusi

• Paham ini berpendapat bahwa segala sesuatu yang

ada di alam ini selalu (secara berangsur-angsur)

mengalami perubahan yaitu berkembang menuju

kearah kesempurnaan.

• Dengan mengadopsi teori Darwin (ingat konsep

selection of nature, struggle for life, dan survival for

the fittest)

Alexander mengungkapkan bahwa nilai

moral harus selalu berkompetisi dengan nilai yang

lainnya,

bahkan dengan segala yang ada di alam ini,

dan nilai moral yang bertahanlah yang dikatakan

dengan baik, dan nilai-nilai yang tidak bertahan (kalah

dengan perjuangan antar nilai) dipandang sebagai

buruk.

(32)

Paham Eudaemonisme

Prinsip pokok faham ini adalah kebahagiaan

bagi diri sendiri dan kebahagiaan bagi orang

lain.

Menurut

Aristoteles,

untuk

mencapai

eudaemonia ini diperlukan 4 hal yaitu (1)

kesehatan,

kebebasan,

kemerdekaan,

kekayaan dan kekuasaan, (2) kemauaan, (3)

perbuatan

baik,

dan

(4)

pengetahuan

batiniah.

(33)

Aliran Pragmatisme

• Aliran ini menititkberatkan pada hal-hal

yang berguna dari diri sendiri baik yang

bersifat moral maupun material. Yang

menjadi

titik

beratnya

adalah

pengalaman, oleh karena itu penganut

faham

ini

tidak

mengenal

istilah

kebenaran sebab kebenaran bersifat

abstrak dan tidak akan diperoleh dalam

dunia empiris.

(34)

Aliran Vitalisme

• Aliran ini merupakan bantahan terhadap aliran

naturalisme sebab menurut faham vitalisme yang

menjadi ukuran baik dan buruk itu bukan alam tetapi

“vitae” atau hidup (yang sangat diperlukan untuk hidup).

• Aliran ini terdiri dari dua kelompok yaitu (1) vitalisme

pessimistis

(negative

vitalistis)

dan

(2)

vitalisme

optimistime.

Kelompok

pertama

terkenal

dengan

ungkapan

“homo homini lupus” artinya “manusia

adalah serigala bagi manusia yang lain”.

Sedangkan

menurut aliran kedua “

perang adalah halal”,

sebab

orang yang berperang itulah (yang menang) yang akan

memegang kekuasaan. Tokoh terkenal aliran vitalisme

adalah

F. Niettsche

yang

banyak memberikan pengaruh

terhadap Adolf Hitler.

(35)

Aliran Marxisme

• Berdasarkan

“Dialectical

Materialsme”

yaitu segala sesuatu yang ada dikuasai oleh

keadaan material dan keadaan material

pun juga harus mengikuti jalan dialektikal

itu. Aliran ini memegang motto

“segala

sesuatu jalan dapatlah dibenarkan asalkan

saja jalan dapat ditempuh untuk mencapai

sesuatu

tujuan”.

Jadi

apapun

dapat

dipandang

baik

asalkan

dapat

menyampaikan/menghantar kepada tujuan

(36)

ETIKA PETUGAS KESEHATAN

• SUATU UNGKAPAN TTG

BAGAIMANA WAJIB BERTINGKAH

LAKU.

* MENUNJUKKAN STANDAR ETIKA

(JUJUR

TERHADP

PASIEN,

MENGHARGAI ATAS HAK-HAK YG

DIRAHASIAKAN PASIEN)

(37)

FUNGSI ETIKA DAN MORALITAS

DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

1. Hati nurani... bidan harus menjadikan nuraninya

sebagai pedoman

Hati nurani paling mengetahui paling mengetahui

kapan perbuatan individu melanggar Etika atau

sesuai etika

2. Untuk memecahkan suatu masalah dalam situasi

yang sulit

3. Mampu melakukan tindakan yang benar mencegah

tindakan yang merugikan, memperlakukan manusia

secara adil, menjelaskan dengan benar menepati

janji yang telah disepakati , menjaga kerahasiaan.

(38)
(39)

Pekerjaan dan Profesi

KEBUTUHAN

(40)
(41)
(42)
(43)

PENGERTIAN PROFESI

• Belum ada kata sepakat mengenai pengertian

profesi karena tidak ada standar

pekerjaan/tugas yang bagaimanakah yang

bisa dikatakan sebagai profesi. Ada yang

mengatakan bahwa profesi adalah “jabatan

seseorang walau profesi tersebut tidak

(44)

PROFESIONALISME

• Ciri-ciri profesionalisme:

• Punya ketrampilan yang tinggi dalam

suatu bidang serta kemahiran

• Punya ilmu dan pengalaman serta

kecerdasan

• Punya sikap berorientasi ke depan

• Punya sikap mandiri berdasarkan

(45)

CIRI KHAS PROFESI

Suatu bidang pekerjaan yang terorganisir

Suatu teknik intelektual

Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis

Suatu periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi

Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat

diselenggarakan

Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi sendiri

Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok

yang erat dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar

anggotanya

Pengakuan sebagai profesi

Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang

bertanggung jawab dari pekerjaan profesi

(46)

TUJUAN KODE ETIKA PROFESI

Standar-standar etika menjelaskan dan menetapkan

tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat

pada umumnya

Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam

menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka

menghadapi dilema-dilema etika dalam pekerjaan

Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi

atau nama dan fungsi-fungsi profesi dalam masyarakat

melawan kelakuan-kelakuan yang jahat dari

anggota-anggota tertentu

(47)

Standar-standar etika mencerminkan /

membayangkan pengharapan moral-moral dari

komunitas

Standar-standar etika merupakan dasar untuk

menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran

dari tenaga ahli profesi

Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah

tidak sama dengan hukum (atau undang-undang).

Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik

profesi akan menerima sanksi atau denda dari

induk organisasi profesinya

(48)

KEWAJIBAN PETUGAS KESEHATAN

• MENGHORMATI HAK-HAK PASIEN.

• MERUJUK PASIEN KPD YG MEMPUNYAI

KEMAMPUAN LBH BAIK.

• MEMBERI KESEMPATAN KPD PASIEN

AGAR DPT BERHUB DG

KELUARGANYA,MENJALANKAN IBADAH

ASAL TDK BERTENTANGAN DG YANKES.

(49)

KELAKUAN ORANG SAKIT

• INGIN DIPERHATIKAN.

• INGIN DIDAHULUKAN.

• CEPAT MARAH,TERSINGGUNG.

• COMPLAINT, INGIN DIPERLAKUKAN

SEBAIK – BAIKNYA.

• CEREWET, CENGGENG,CEPAT

MENANGIS.

(50)

PETUGAS KESEHATAN = PENJUAL JASA MEDIS

DI TUNTUT DAN DIHARAPKAN :

*

• RAMAH, PENUH PERHATIAN,

CEKATAN, SABAR, SELALU SIAP,

CEPAT, SOSIAL SERBA TAHU.

(51)

PERILAKU TERHDP PASIEN

• MEMPERLAKUKAN SEMUA PASIEN

SAMA TDK PILIH KASIH.

• SOPAN DAN SELALU MEMBERI SALAM

PD KONTAK PERTAMA.

• TERSENYUM RAMAH TDK BERLEBIHAN.

• SELALU PERMISI & MENJELASKAN JIKA

HENDAK MELAKUKAN SESUATU

TERHADAP PASIEN.

(52)

PERILAKU THDP PASIEN

• BERSEDIA MENDENGAR

KELUHAN PASIEN.

• MEMBERI SOLUSI TAPI

KEPUTUSAN SELALU OLEH

PASIEN.

• CUKUP EMPATY, JANGAN

SIMPATI.

(53)

HAL-HAL YG HARUS DIPERHATIKAN

• SEBAGAI PTGS KES YG SELALU KONTAK DG

SESEORANG,MAKA

ADA

HAL-HAL

YG

HRS

DIPERHATIKAN :

• Berpenampilan baik,bersih.

• “BERSIH”

- pakaian bersih, rapi, sopan , sepatu.

- Badan bersih,sehat,tdk BB,tdk BM

- Mempelajari dan menetrapkan etika pergaulan

dan etika berbusana.

(54)

SUMBER ETIKA

Etika merupakan cabang ilmu filsafat

... bicara etika... tidak bisa terlepas

dari masalah moral dan hukum

(55)

KODE ETIK

• Kode Etik : adalah norma yang harus diindahkan setiap

profesi dalam melaksanakan tugas profesinya dan hidupnya dimasyarakat.

• Norma tersebut berisi petunjuk bagi anggota profesinya tentang bagaimana mereka harus menjalankan profesinya dan laragannya.

• Kode Etik : Suatu kesepakatan yang diterima dan dianut bersama kelompoknya

• Kode Etik : Disusun oleh profesi berdasarkan pada keyakinan dan kesadaran profesional serta tanggung jawab yang berakar pada kekuatan moral dan kemampuan manusia.

(56)

KODE ETIK

: kumpulan asas/nilai yg mengatur TL

moral klpk profesi b’dsrkan ketentuan tertulis utk

melindungi klpk profesi & msyrkt.

PROFESI

: msy moral (moral community) yg

disatukan oleh latar belakang pddkn yg sama,

memiliki cita2 & nilai2 bersama serta keahlian yg

tertutup bg org lain.

• Agar dpt berfungsi efektif, kode etik hrs:

– - disusun & diubah oleh klpk profesi sendiri

– - mjd hasil self regulation dr profesi

(57)

Difinisi Kode Etik

Kode Etik Kebidanan

: Suatu pernyataan komperhensif

profesiyang menuntut bidan melaksanakan praktek kebidanan

baik yang

berhubungan dengan kesejahteraan kelurga ,

masyarakat, teman sejawat , profesi. Dan dirinya . Penetapan

kode etik Kebidanan harus dilakukan daam Kongres (IBI) Ikata

Bida Indonesia

Dasar Pembentukan

• Disusun tahun 1986

• Disyahkan dalam kongres Nasional IBI X tahun 1988

• Petunjuk Pelaksanaan Kode EtikBidan disyahkan dalam

rapat Kerja Nasional ( RAKERNAS) IBI tahun 1991

(58)

FUNGSI KODE ETIK

1. Memberi panduan dalam membuat keputusan tentang masalah etik

2. Menghubungkan nilai atau norma yang dapat diterapkan dan d ipertimbangkan dalam memberi pelayanan

3. Merupakan cara untuk mengevaluasi diri

4. Menjadi landasan untuk memberi umpan balik bagi rekan sejawat

5. Menginformasikan kepada calon perawat dan bidan tentang nilai dan standar profesi

6. Menginformasikan kepada profesi lain dan masyarakat tentang nilai moral.

(59)

TUJUAN KODE ETIK

1. Menjujung tinggi martabat dan citra profesi

2. Menjaga dan memelihara kesejahteran para

anggota

3. Meningkatkan pengabdian para anggota profesi

4. Meningkatkan mutu profesi

(60)

ISI KODE ETIK

7 Bab dan Beberapa bagian

1. Kewajiban

bidan

terhadap

klien

dan

masyarakat ( 6 butir)

2. Kewajiban terhadap tugasnya ( 3 butir)

3. Kewajiban terhadap sejawat dan tenaga

kesehatan lainnya ( 2 butir)

4. Kewajiban terhadap profesi ( 3 butir)

5. Kewajiban terhadap diri sendiri ( 2 butir)

6. Kewajiban terhadap pemerintah,nusa ,bangsa,

dan tanah air ( 2 butir)

(61)
(62)
(63)

TUGAS

• SEBUTKAN BEBERAPA ORGANISASI PROFESI YANG

ANDA KETAHUI (BERGERAK DI BIDANG APA?)

• BERI CONTOH KASUS KEJAHATAN DUNIA KESEHATAN

YANG ANDA KETAHUI (KASUS DETILNYA)

• SEBAGAI CALON SARJANA KEBIDANAN, BAGAIMANA

TANGGAPAN

ANDA

THD

BEBERAPA

KASUS

KEJAHATAN DI DUNIA KEBIDANAN?

Referensi

Dokumen terkait

Pertumbuhan beban yang semakin besar berakibat bertambahnya arus pada setiap saluran transmisi pada sistem tenaga listrik, hal ini akan menyebabkan terjadinya

Dengan jumlah neuron yang sangat besar, JST memiliki sifat yaitu fault tolerance. Sifat ini mengandung maksud kerusakan sedikit atau sebagian pada sel- sel dalam jaringan tidak

Mata kuliah Sistem Informasi dan Teknologi Keperawatan merupakan mata ajar dengan beban studi 2 SKS, yang terdiri dari 1 SKS teori dan 1 SKS praktikum. Mata ajaran ini menjelaskan

2a) Program studi menyusun RPS yang memuat unsur: 1) Informasi tentang mata kuliah (nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester,jumlah sks, nama dosen pengampu);

Sedangkan faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah pekerjaan, Glomerular Filtration Rate (GFR), kadar asam urat, dan penyakit-penyakit penyerta lain seperti

direkomendasikan : Jika produk ini mengandung komponen dengan batas pemaparan, atmosfir tempat kerja pribadi atau pemantauan biologis mungkin akan diperlukan untuk

Setiap karya sastra yang baik (termasuk Antologi Cerpen) selalu mengungkapkann yang dimaksud dapat menyangkut nilai pendidikan moral, agama,sosial, maupun estetis

#ermintaan tidak hanya merupakan proses terbuka, tapi itu sendiri bagian dari #ermintaan tidak hanya merupakan proses terbuka, tapi itu sendiri bagian dari pola perkembangan