KODE MATA KULIAH : Bd.402
BEBAN STUDI
: 2 SKS ( T =1 P =1)
DISTRIBUSI MATA KULIAH
Mata
kuliah
ini
memberikan
kemampuan
kepada
mahasiswa untuk :
menerapkan etika profesi dan hukum kesehatan dengan
pokok bahasan prinsip eika moral dan issu legal kebidanan
untuk membantu perilaku profesional dalam berkarya di
pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kebidanan baik
kepada individu, keluarga, dan masyarakat.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan prinsip etika moral dalam memberikan pelayanan kebidanan
2. Mengidentiifikasi nilai personal dan professional yang diberlakukan dalam pelayanan kebidanan.
3. Mengidentifikasi aspek legal dalam pelayanan kebidanan. 4. Mengidentifikasi issu etik dalam pelayanan kebidanan.
5. Menjelaskan teori-teori yang mendasari pengambilan keputusan dalam menghadapi dilemma etik/marah pelayanan kebidanan.
6. Menjelaskan landasan hokum profesi dan pelayan kebidanan
7. Melaksanakan tugas sebagai bidan berdasarkan etik dan kode etik profesi
8. Menjelaskan sumber-sumber hukum dalam pelayanan kesehatan atau kebidanan.
PROSES PEMBELAJARAN
• T : Dilaksanakan di kelas dengan menggunakan ceramah, diskusi,
seminar dan penugasan
• P : Dilaksanakan di kelas, labolatorium (baik di kampus maupun
dilahan praktik), dengan menggunakan metode simulasi,
demontrasi, role play dan bed side teaching.
EVALUASI
Teori
• 1.
Ujian Tengah Semester
: 20 %
• 2.
Ujian Akhir Semester
: 30 %
• 3.
Tugas
: 10 %
BUKU SUMBER
Buku Utama :
• 1.
Etic in midwifery, Shirley R Jones,1994.
• 2.
Issue in Midwifery,Tricia Murphy Black,1995.
• 3.
Etika dan kode etik bidan di Indonesia
Buku Anjuran :
• 1.
Undang-undang Kesehatan No.23/1992 tentang wewenang Bidan
• 2.
Peraturan Hukum Kesehatan Di Indonesia
• 3.
Etika dan Hukum Kedokteran
• 4.
Himpunan Peraturan Perundang-undangan di Bidang Kesehatan
• 5.
Aborsi ditinjau dari Aspek Hukum
ETIKA, ETIKET, MORAL & HUKUM
ETIKA (scr etimologis)
• Yunani : ethos/ ta etha (adat kebiasaan),
oki berkaitan dgn ETIKET
Etika Deskriptif : mengbrkan PL moral dlm arti luas tanpa memberi penilaian
Etika Normatif : penilaian ttg PL moral mns berdsrkan norma
Metaetika : mempelajari logika khusus dr etika yg berkembang mjd etika terapan, krn:
• - adanya pluralisme moral (hidup dlm era komunikasi)
• - timbulnya masalah etis baru(pesatnya perkembangan IPTEK), cth : ambivalensi kemajuan IPTEK (manfaat + sekaligus -), IPTEK bebas nilai (sah2 sj utk pengembangan pengetahuan), teknologi yg tdk terkendali (membantu sekaligus menguasai). Idealnya pemikiran etis mendahului & mengarahkan perkembangan IPTEK)
• - kepedulian etis di seluruh dunia (terciptanya iklim moral, civil rights, dsb)
• ETIKA = TATA KRAMA
= SOPAN SANTUN.
• PETUGAS KESEHATAN ADALAH :
DOKTER, BIDAN, PERAWAT,
PETUGAS LAB, SKM.
* PETUGAS KESEHATAN BERHUBUNGAN
DGN ORANG SAKIT / ORANG SUSAH.
PENGERTIAN ETIKA
• ETHOS, dari bahasa yunani kuno.
• Nilai-nilai atau norma-norma moral
yg menjadi pegangan dlm mengatur
tingkah lakunya.
• Ilmu tentang adat istiadat.
• Ilmu yg mempelajari apa
yg baik dan
PENGERTIAN ETIKA
• Ilmu yang membahas perbuatan baik dan
perbuatan buruk manusia sejauh yang
dapat dipahami oleh pikiran manusia
ETIKA MERUPAKAN
• KEGIATAN , CARA MELIHAT ISSU /
MASALAH PRILAKU MANUSIA.
• KEBIASAAN TINDAKAN KLPK TERTENTU.
• STANDAR PRILAKU KLPK TERTENTU.
• KESADARAN BERTINDAK,MENYADARI
SEBAB AKIBAT.
KESIMPULAN ETIKA ADALAH :
1. Ilmu ttg apa yg baik & yg buruk & ttg hak serta
kewajiban moral/akhlak
2. Kumpulan asas/nilai yg berkenaan dg akhlak
3. Nilai mengenai benar & salah yg dianut suatu
golongan/msyrkt
TUJUAN MEMPELAJARI ETIKA
• Untuk mendapatkan konsep yang sama
mengenai penilaian baik dan buruk bagi
semua manusia dalam ruang dan waktu
tertentu
• PENGERTIAN BAIK
– Sesuatu hal dikatakan baik bila ia
mendatangkan rahmat, dan memberikan
perasaan senang, atau bahagia (Sesuatu
dikatakan baik bila ia dihargai secara positif)
• PENGERTIAN BURUK
– Segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti
perbuatan yang bertentangan dengan
norma-norma masyarakat yang berlaku
CARA PENILAIAN BAIK DAN BURUK
• Menurut Ajaran Agama, Adat Kebiasaan,
Kebahagiaan, Bisikan Hati (Intuisi), Evolusi,
Utilitarisme, Paham Eudaemonisme, Aliran
Pragmatisme, Aliran Positivisme, Aliran
Naturalisme, Aliran Vitalisme, Aliran Idealisme,
Aliran Eksistensialisme, Aliran Marxisme, Aliran
Komunisme
Etika dan Etiket
• Etika (ethics) berarti moral sedangkan etiket
(etiquette) berarti sopan santun. Persamaan antara
etika dengan etiket yaitu:
• Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia.
Istilah tersebut dipakai mengenai manusia tidak
mengenai binatang karena binatang tidak mengenal
etika maupun etiket.
• Keduanya mengatur perilaku manusia secara
normatif artinya memberi norma bagi perilaku
manusia dan dengan demikian menyatakan apa yag
harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.
Perbedaan antara etika dengan etiket
• Etiket
menyangkut cara melakukan perbuatan
manusia. Etiket menunjukkan cara yang tepat,
artinya cara yang diharapkan serta ditentukan
dalam sebuah kalangan tertentu.
• Etika
tidak terbatas pada cara melakukan sebuah
perbuatan,
tetapi
memberi
norma
tentang
perbuatan itu sendiri.
Etika
menyangkut masalah
apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau
tidak boleh dilakukan.
• 2.
Etiket
hanya berlaku untuk pergaulan.
Etika
selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain.
Barang
yang
dipinjam
harus
dikembalikan
walaupun pemiliknya sudah lupa.
• 3.
Etiket
bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan
dalam sebuah kebudayaan, dapat saja dianggap
sopan dalam kebudayaan lain.
Etika
jauh lebih
absolut. Perintah seperti “jangan berbohong”,
“jangan mencuri” merupakan prinsip etika yang
tidak dapat ditawar-tawar.
• 4.
Etiket
hanya memadang manusia dari segi
lahiriah saja sedangkan
etika
memandang
manusia dari segi dalam. Penipu misalnya tutur
katanya lembut, memegang etiket namun
menipu.
• Orang dapat memegang etiket namun bersifat
munafik, sebaliknya
seseorang yang berpegang
pada etika tidak mungkin munafik
karena
seandainya dia munafik maka dia tidak bersikap
etis. Orang yang bersikap etis adalah orang yang
sungguh-sungguh baik.
PERBEDAAN ETIKA DGN ETIKET
• ETIKA
Memberi norma ttg apakah sesuatu blh
dilakukan/ tdk ,selalu berlaku,meskipun tdk
ada org lain yg menyaksika, bersifat mutlak,
menyangkut aspek batiniah.
• ETIKET
cara yg tepat utk dilakukan dlm masy
tertentu, hanya berlaku dlm pergaulan yg
membutuhkan kehadiran org lain,bersifat
relatif, menyangkut aspek lahiriah.
Faham Kebahagiaan (Hedonisme)
“Tingkah laku atau perbuatan yang melahirkan kebahagiaan dan
kenikmatan/kelezatan”.
Ada tiga sudut pandang dari faham ini yaitu
• (1) hedonisme individualistik/egostik hedonism yang menilai
bahwa jika suatu keputusan baik bagi pribadinya maka disebut
baik, sedangkan jika keputusan tersebut tidak baik maka itulah
yang buruk;
• (2)
hedonisme
rasional/rationalistic
hedonism
yang
berpendapat bahwa kebahagian atau kelezatan individu itu
haruslah berdasarkan pertimbangan akal sehat; dan
• (3) universalistic hedonism yang menyatakan bahwa yang
menjadi tolok ukur apakah suatu perbuatan itu baik atau buruk
adalah mengacu kepada akibat perbuatan itu melahirkan
kesenangan atau kebahagiaan kepada seluruh makhluk.
Bisikan Hati (Intuisi)
• Bisikan hati adalah “kekuatan batin yang dapat
mengidentifikasi apakah sesuatu perbuatan itu
baik atau buruk tanpa terlebih dahulu melihat
akibat yang ditimbulkan perbuatan itu”. Faham
ini merupakan bantahan terhadap faham
hedonisme. Tujuan utama dari aliran ini adalah
keutamaan, keunggulan, keistimewaan yang
dapat juga diartikan sebagai “kebaikan budi
pekerti”
Evolusi
• Paham ini berpendapat bahwa segala sesuatu yang
ada di alam ini selalu (secara berangsur-angsur)
mengalami perubahan yaitu berkembang menuju
kearah kesempurnaan.
• Dengan mengadopsi teori Darwin (ingat konsep
selection of nature, struggle for life, dan survival for
the fittest)
Alexander mengungkapkan bahwa nilai
moral harus selalu berkompetisi dengan nilai yang
lainnya,
bahkan dengan segala yang ada di alam ini,
dan nilai moral yang bertahanlah yang dikatakan
dengan baik, dan nilai-nilai yang tidak bertahan (kalah
dengan perjuangan antar nilai) dipandang sebagai
buruk.
Paham Eudaemonisme
Prinsip pokok faham ini adalah kebahagiaan
bagi diri sendiri dan kebahagiaan bagi orang
lain.
Menurut
Aristoteles,
untuk
mencapai
eudaemonia ini diperlukan 4 hal yaitu (1)
kesehatan,
kebebasan,
kemerdekaan,
kekayaan dan kekuasaan, (2) kemauaan, (3)
perbuatan
baik,
dan
(4)
pengetahuan
batiniah.
Aliran Pragmatisme
• Aliran ini menititkberatkan pada hal-hal
yang berguna dari diri sendiri baik yang
bersifat moral maupun material. Yang
menjadi
titik
beratnya
adalah
pengalaman, oleh karena itu penganut
faham
ini
tidak
mengenal
istilah
kebenaran sebab kebenaran bersifat
abstrak dan tidak akan diperoleh dalam
dunia empiris.
Aliran Vitalisme
• Aliran ini merupakan bantahan terhadap aliran
naturalisme sebab menurut faham vitalisme yang
menjadi ukuran baik dan buruk itu bukan alam tetapi
“vitae” atau hidup (yang sangat diperlukan untuk hidup).
• Aliran ini terdiri dari dua kelompok yaitu (1) vitalisme
pessimistis
(negative
vitalistis)
dan
(2)
vitalisme
optimistime.
Kelompok
pertama
terkenal
dengan
ungkapan
“homo homini lupus” artinya “manusia
adalah serigala bagi manusia yang lain”.
Sedangkan
menurut aliran kedua “
perang adalah halal”,
sebab
orang yang berperang itulah (yang menang) yang akan
memegang kekuasaan. Tokoh terkenal aliran vitalisme
adalah
F. Niettsche
yang
banyak memberikan pengaruh
terhadap Adolf Hitler.
Aliran Marxisme
• Berdasarkan
“Dialectical
Materialsme”
yaitu segala sesuatu yang ada dikuasai oleh
keadaan material dan keadaan material
pun juga harus mengikuti jalan dialektikal
itu. Aliran ini memegang motto
“segala
sesuatu jalan dapatlah dibenarkan asalkan
saja jalan dapat ditempuh untuk mencapai
sesuatu
tujuan”.
Jadi
apapun
dapat
dipandang
baik
asalkan
dapat
menyampaikan/menghantar kepada tujuan
ETIKA PETUGAS KESEHATAN
• SUATU UNGKAPAN TTG
BAGAIMANA WAJIB BERTINGKAH
LAKU.
* MENUNJUKKAN STANDAR ETIKA
(JUJUR
TERHADP
PASIEN,
MENGHARGAI ATAS HAK-HAK YG
DIRAHASIAKAN PASIEN)
FUNGSI ETIKA DAN MORALITAS
DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
1. Hati nurani... bidan harus menjadikan nuraninya
sebagai pedoman
Hati nurani paling mengetahui paling mengetahui
kapan perbuatan individu melanggar Etika atau
sesuai etika
2. Untuk memecahkan suatu masalah dalam situasi
yang sulit
3. Mampu melakukan tindakan yang benar mencegah
tindakan yang merugikan, memperlakukan manusia
secara adil, menjelaskan dengan benar menepati
janji yang telah disepakati , menjaga kerahasiaan.
Pekerjaan dan Profesi
KEBUTUHAN
PENGERTIAN PROFESI
• Belum ada kata sepakat mengenai pengertian
profesi karena tidak ada standar
pekerjaan/tugas yang bagaimanakah yang
bisa dikatakan sebagai profesi. Ada yang
mengatakan bahwa profesi adalah “jabatan
seseorang walau profesi tersebut tidak
PROFESIONALISME
• Ciri-ciri profesionalisme:
• Punya ketrampilan yang tinggi dalam
suatu bidang serta kemahiran
• Punya ilmu dan pengalaman serta
kecerdasan
• Punya sikap berorientasi ke depan
• Punya sikap mandiri berdasarkan
CIRI KHAS PROFESI
•
Suatu bidang pekerjaan yang terorganisir
•
Suatu teknik intelektual
•
Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis
•
Suatu periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi
•
Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat
diselenggarakan
•
Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi sendiri
•
Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok
yang erat dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar
anggotanya
•
Pengakuan sebagai profesi
•
Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang
bertanggung jawab dari pekerjaan profesi
TUJUAN KODE ETIKA PROFESI
•
Standar-standar etika menjelaskan dan menetapkan
tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat
pada umumnya
•
Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam
menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka
menghadapi dilema-dilema etika dalam pekerjaan
•
Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi
atau nama dan fungsi-fungsi profesi dalam masyarakat
melawan kelakuan-kelakuan yang jahat dari
anggota-anggota tertentu
•
Standar-standar etika mencerminkan /
membayangkan pengharapan moral-moral dari
komunitas
•
Standar-standar etika merupakan dasar untuk
menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran
dari tenaga ahli profesi
•
Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah
tidak sama dengan hukum (atau undang-undang).
Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik
profesi akan menerima sanksi atau denda dari
induk organisasi profesinya
KEWAJIBAN PETUGAS KESEHATAN
• MENGHORMATI HAK-HAK PASIEN.
• MERUJUK PASIEN KPD YG MEMPUNYAI
KEMAMPUAN LBH BAIK.
• MEMBERI KESEMPATAN KPD PASIEN
AGAR DPT BERHUB DG
KELUARGANYA,MENJALANKAN IBADAH
ASAL TDK BERTENTANGAN DG YANKES.
KELAKUAN ORANG SAKIT
• INGIN DIPERHATIKAN.
• INGIN DIDAHULUKAN.
• CEPAT MARAH,TERSINGGUNG.
• COMPLAINT, INGIN DIPERLAKUKAN
SEBAIK – BAIKNYA.
• CEREWET, CENGGENG,CEPAT
MENANGIS.
PETUGAS KESEHATAN = PENJUAL JASA MEDIS
DI TUNTUT DAN DIHARAPKAN :
*
• RAMAH, PENUH PERHATIAN,
CEKATAN, SABAR, SELALU SIAP,
CEPAT, SOSIAL SERBA TAHU.
PERILAKU TERHDP PASIEN
• MEMPERLAKUKAN SEMUA PASIEN
SAMA TDK PILIH KASIH.
• SOPAN DAN SELALU MEMBERI SALAM
PD KONTAK PERTAMA.
• TERSENYUM RAMAH TDK BERLEBIHAN.
• SELALU PERMISI & MENJELASKAN JIKA
HENDAK MELAKUKAN SESUATU
TERHADAP PASIEN.
PERILAKU THDP PASIEN
• BERSEDIA MENDENGAR
KELUHAN PASIEN.
• MEMBERI SOLUSI TAPI
KEPUTUSAN SELALU OLEH
PASIEN.
• CUKUP EMPATY, JANGAN
SIMPATI.
HAL-HAL YG HARUS DIPERHATIKAN
• SEBAGAI PTGS KES YG SELALU KONTAK DG
SESEORANG,MAKA
ADA
HAL-HAL
YG
HRS
DIPERHATIKAN :
• Berpenampilan baik,bersih.
• “BERSIH”
- pakaian bersih, rapi, sopan , sepatu.
- Badan bersih,sehat,tdk BB,tdk BM
- Mempelajari dan menetrapkan etika pergaulan
dan etika berbusana.
SUMBER ETIKA
Etika merupakan cabang ilmu filsafat
... bicara etika... tidak bisa terlepas
dari masalah moral dan hukum
KODE ETIK
• Kode Etik : adalah norma yang harus diindahkan setiap
profesi dalam melaksanakan tugas profesinya dan hidupnya dimasyarakat.
• Norma tersebut berisi petunjuk bagi anggota profesinya tentang bagaimana mereka harus menjalankan profesinya dan laragannya.
• Kode Etik : Suatu kesepakatan yang diterima dan dianut bersama kelompoknya
• Kode Etik : Disusun oleh profesi berdasarkan pada keyakinan dan kesadaran profesional serta tanggung jawab yang berakar pada kekuatan moral dan kemampuan manusia.
KODE ETIK
: kumpulan asas/nilai yg mengatur TL
moral klpk profesi b’dsrkan ketentuan tertulis utk
melindungi klpk profesi & msyrkt.
PROFESI
: msy moral (moral community) yg
disatukan oleh latar belakang pddkn yg sama,
memiliki cita2 & nilai2 bersama serta keahlian yg
tertutup bg org lain.
• Agar dpt berfungsi efektif, kode etik hrs:
– - disusun & diubah oleh klpk profesi sendiri
– - mjd hasil self regulation dr profesi
Difinisi Kode Etik
Kode Etik Kebidanan
: Suatu pernyataan komperhensif
profesiyang menuntut bidan melaksanakan praktek kebidanan
baik yang
berhubungan dengan kesejahteraan kelurga ,
masyarakat, teman sejawat , profesi. Dan dirinya . Penetapan
kode etik Kebidanan harus dilakukan daam Kongres (IBI) Ikata
Bida Indonesia
Dasar Pembentukan
• Disusun tahun 1986
• Disyahkan dalam kongres Nasional IBI X tahun 1988
• Petunjuk Pelaksanaan Kode EtikBidan disyahkan dalam
rapat Kerja Nasional ( RAKERNAS) IBI tahun 1991
FUNGSI KODE ETIK
1. Memberi panduan dalam membuat keputusan tentang masalah etik
2. Menghubungkan nilai atau norma yang dapat diterapkan dan d ipertimbangkan dalam memberi pelayanan
3. Merupakan cara untuk mengevaluasi diri
4. Menjadi landasan untuk memberi umpan balik bagi rekan sejawat
5. Menginformasikan kepada calon perawat dan bidan tentang nilai dan standar profesi
6. Menginformasikan kepada profesi lain dan masyarakat tentang nilai moral.