• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU KERJA PENDAMPING DAN OPERATOR PKH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU KERJA PENDAMPING DAN OPERATOR PKH"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

i

BUKU KERJA

PENDAMPING

DAN OPERATOR PKH

DIREKTORAT JAMINAN SOSIAL

DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL KEMENTERIAN SOSIAL RI

(2)

i

DATA PRIBADI

NAMA : ... No. Registrasi : ...

Wilayah Dampingan

: ... Alamat lengkap, Rumah : ... ... Nomor Telelpon, - Rumah : ... - Telepon Seluler : ... Telp/Fax. Kantor : ... Alamat Email : ... FOTO 3 x 4

(3)

i

KATA PENGANTAR

Keberhasilan Program Keluarga Harapan (PKH) salah satunya ditentukan oleh pendampingan program yang dilakukan secara intensif dan berkelanjutan. Pendampingan ini sangat penting dikarenakan Peserta PKH yang merupakan keluarga sangat miskin (KSM) tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk memperjuangkan hak-hak mereka, juga untuk memastikan Peserta PKH melaksanakan kewajibannya sesuai dengan ketentuan program.

Pendampingan diperlukan karena beberapa alasan yaitu: (a) PKH merupakan program perlindungan bantuan sosial bagi KSM Peserta PKH yang dilakukan secara berkelanjutan; (b) Pendampingan memberikan ruang tanpa batas bagi Peserta PKH untuk saling belajar dan bertanggung jawab atas komitmen yang telah disepakati dan; (c) Memperkuat modal sosial bagi peserta PKH terutama di bidang pendidikan dan kesehatan. Agar tujuan tersebut terealisasi, maka dibutuhkan peran Pendamping dan Operator PKH.

Dalam menjalankan tugasnya, Pendamping dan Operator PKH dibekali kemampuan agar mampu melaksanakan kegiatan PKH sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, memberikan motivasi, fasilitasi serta advokasi kepada KSM peserta PKH di lokasi tugasnya. Guna memantapkan proses pendampingan dan untuk menunjang kinerja Pendamping dan Operator PKH, maka kami menyusun sebuah panduan praktis dan sederhana berupa Buku Kerja Pendamping dan Operator PKH.

Jakarta, Maret 2015 Direktur Jaminan Sosial

(4)

DAFTAR ISI

Halaman DATA PRIBADI KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR TABEL ... v DAFTAR GAMBAR ... vi PENGETAHUAN TENTANG PKH Apa tujuan PKH? ... 1

Apa syarat Kepesertaan PKH? ... 1

Apa saja Komponen PKH? ... 2

Siapa yang berhak menerima bantuan PKH? ... 2

Apa kewajiban Peserta PKH? ... 3

Siapa Pengurus PKH? ... 3

Berapa Indeks Bantuan PKH? ... 4

Bagaimana menghitung nilai bantuan PKH? ... 5

Berapa nilai bantuan minimal dan maksimal pada tiap tahapan penyaluran bantuan PKH? ... 6

Apa sanksi bagi Peserta PKH yang tidak memenuhi Komitmen? ... 6

Bagaimana tahapan penyaluran bantuan PKH? ... 8

Bagaiman Struktur Kelembagaan PKH di daerah? ... 9

PENDAMPING PKH Mengapa PKH membutuhkan Pendamping? ... 10

Siapa Pendamping PKH? ... 10

Di manakah lokasi kantor Pendamping PKH? ... 10

Berapa jumlah Pendamping PKH tiap Kecamatan? ... 11

Apa saja tugas pokok Pendamping PKH? ... 12

Apa saja tugas pendukung Pendamping PKH? ... 21

Apa saja tugas penunjang Pendamping PKH? ... 22

Apa saja kewajiban Pendamping PKH? ... 23

(5)

OPERATOR PKH

Siapa Operator PKH? ... 25

Berapa jumlah Operator PKH tiap Kabupaten/Kota? ... 25

Di mana lokasi kantor Operator PKH? ... 25

Apa saja tugas pokok Operator PKH? ... 26

Apa saja tugas pendukung Operator PKH? ... 28

Apa saja tugas penunjang Operator PKH? ... 29

Apa saja kewajiban Operator PKH? ... 30

Siapa mitra kerja Operator PKH? ... 32

KODE ETIK, PENILAIAN KINERJA DAN KOMPETENSI Apa saja Kode Etik Pendamping dan Operator PKH? ... 33

Bagaimana mengukur kinerja Pendamping dan Operator PKH? ... 34

Bagaimana melakukan Penilaian Kompetensi Pendamping dan Operator PKH? ... 35

Siapa yang melakukan Penilaian Kinerja dan Kompetensi Pendamping dan Operator PKH? ... 35

PENANGANAN PENGADUAN Apa definisi Pengaduan? ... 36

Apa tujuan penanganan Pengaduan? ... 36

Bagaimana prosedur Pengaduan? ... 36

Bagaimana menyampaikan Pengaduan? ... 37

Siapa yang menangani Pengaduan? ... 37

Bagaimana proses penanganan dan penyelesaian Pengaduan? ... 38

Bagaimana jika Pendamping PKH yang memiliki masalah? .. 38

LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Bagan Alur Tahapan Kegiatan PKH ... 39

2. Struktur Kelembagaan PKH ... 40

(6)

4. Alur Verifikasi Komitmen Komponen PKH

(dengan menggunakan formulir manual) ... 42

5. Alur Verifikasi Komitmen Komponen PKH (dengan menggunakan formulir DMR) ... 43

6. Alur Penanganan Pengaduan ... 44

7. Formulir Pengaduan untuk Peserta PKH ... 45

8. Formulir Pengaduan untuk Non Peserta PKH ... 46

9. Formulir Administrasi Penanganan Pengaduan ... 47

10. Formulir Validasi Calon Peserta PKH ... 48

11. Formulir Pendataan Komponen PKH ... 49

12. Formulir Rekapitulasi Data Peserta PKH ... 50

13. Formulir Identifikasi Layanan Pendidikan ... 51

14. Formulir Identifikasi Layanan Kesehatan ... 52

15. Formulir Verifikasi Komitmen Pendidikan ... 53

16. Formulir Verifikasi Komitmen Kesehatan ... 54

17. Formulir Presensi Pertemuan Kelompok ... 55

18. Formulir Notulensi Pertemuan Kelompok ... 56

19. Formulir Berita Acara Kesepakatan Kelompok ... 57

20. Formulir Kontrol Penyaluran Bantuan ... 59

21. Formulir Rekonsiliasi Penyaluran Bantuan ... 60

22. Formulir Rencana Kerja Pendamping PKH ... 61

23. Formulir Rencana Kerja Operator PKH ... 62

24. Formulir Catatan Harian Pendamping PKH ... 63

25. Formulir Catatan Harian Pendamping PKH ... 64

26. Formulir Check-list Kegiatan Pendamping PKH ... 65

27. Formulir Timesheet Kegiatan Operator PKH ... 66

28. Format Berita Acara Serah Terima Dokumen ... 67

(7)

DAFTAR TABEL

Table 1. Indeks dan Komponen Bantuan PKH ... 4

Table 2. Contoh perhitungan nilai bantuan pertahun... 5

Table 3. Indeks bantuan minimal ... 6

Table 4. Indeks bantuan maksimal ... 6

Table 5. Skema pengurangan bantuan ... 7

Table 6. Ilustrasi pengurangan nilai bantuan untuk komponen yang tidak komitmen sebagian ... 7

Table 7. Ilustrasi pengurangan nilai bantuan untuk Komponen yang tidak komitmen seluruhnya ... 8

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Profil Peserta PKH ... 2

Gambar 2. Grafik Indeks Bantuan PKH ... 4

Gambar 3. Pendamping PKH dengan tas punggung ... 11

Gambar 4. Sosialisasi PKH pada Pertemuan Awal ... 13

Gambar 5. Pembinaan KUBE PKH ... 17

(9)

BUKU KERJA

PENDAMPING DAN OPERATOR PKH

Naskah BUKU KERJA PENDAMPING DAN OPERATOR PKH ini merupakan edisi revisi terbitan tahun 2013/2014.

(10)

PENGETAHUAN TENTANG PKH

Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program pemberian bantuan tunai bersyarat kepada Keluarga Sangat Miskin (KSM) yang memenuhi syarat kepesertaan dan ditetapkan oleh Kementerian Sosial.

Apa tujuan PKH?

Tujuan umum PKH adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mengubah perilaku peserta PKH yang kurang mendukung upaya peningkatan kesejahteraan, dan memutus mata rantai kemiskinan antar generasi.

Secara khusus tujuan PKH adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas kesehatan KSM

2. Meningkatkan taraf pendidikan anak-anak KSM

3. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan, khususnya bagi anak-anak KSM

Dengan tujuan khusus tersebut diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bagi peserta PKH.

Apa syarat kepesertaan PKH?

Syarat kepesertaan PKH adalah Keluarga Sangat Miskin (KSM) yang memiliki komponen PKH yang telah menandatangani persetujuan sebagai Peserta PKH serta ditetapkan oleh Kementerian Sosial.

(11)

Apa saja Komponen PKH?

Komponen PKH terdiri dari : 1. Ibu Hamil/Nifas

2. Anak usia di bawah lima tahun (Balita) 3. Anak usia pra sekolah

4. Anak SD dan yang sederajat 5. Anak SMP dan yang sederajat 6. Anak SMA dan yang sederajat 7. Anak Penyandang disabilitas

Siapa yang berhak menerima bantuan PKH?

Penerima bantuan PKH adalah Keluarga Sangat Miskin (KSM) peserta PKH yang memiliki satu atau beberapa komponen PKH, yaitu :

1. Ibu hamil/ibu nifas/anak balita

2. Anak berusia kurang dari 7 tahun yang belum masuk pendidikan dasar (anak pra-sekolah)

3. Anak usia 7-21 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan wajib belajar 12 tahun

4. Anak penyandang disabilitas berusia 0-21 tahun

(12)

Apa saja kewajiban Peserta PKH?

Kewajiban Peserta PKH adalah sebagai berikut :

1.

Memeriksakan kandungan bagi ibu hamil ke fasilitas

kesehatan sesuai protokol pelayanan kesehatan dasar

2.

Melakukan pemeriksaan pasca persalinan untuk ibu nifas

sesuai dengan protokol pelayanan kesehatan dasar

3.

Mengantarkan anak usia balita ke fasilitas kesehatan sesuai

dengan protokol pelayanan kesehatan dasar

4.

Mengantarkan anak usia pra-sekolah ke fasilitas kesehatan

untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

5.

Mendaftar dan menyekolahkan anak usia 7-21 tahun yang

belum menyelesaikan wajib belajar 12 tahun.

Siapakah Pengurus PKH?

Pengurus PKH adalah Ibu pengurus keluarga yang mengurus anak pada keluarga bersangkutan. Untuk pengurus keluarga dengan kondisi khusus, berlaku ketentuan sebagai berikut : 1. Jika tidak ada ibu pengurus keluarga, maka wanita dewasa

dari kerabat/keluarga yang mengurus anak keluarga tersebut seperti nenek/bibi/kakak perempuan dapat menjadi pengurus PKH.

2. Jika tidak terdapat wanita dewasa dari kerabat/keluarga yang mengurus anak keluarga tersebut, pengurus PKH dapat digantikan oleh kepala keluarga atau wanita dewasa lain yang mampu mengurus anak keluarga tersebut.

(13)

Berapa Indeks Bantuan PKH?

Indeks dan komponen bantuan PKH tahun 2015 ditetapkan sesuai tabel berikut :

Tabel 1. Indeks dan Komponen Bantuan PKH

Skema Bantuan Indeks Bantuan

Per-KSM/Thn

Bantuan tetap Rp. 500.000

Bantuan komponen PKH:

a. Ibu Hamil/Menyusui/Nifas/balita/anak pra-

sekolah Rp. 1.000.000

b. Anak SD dan yang sederajat Rp. 450.000 c. Anak SMP dan yang sederajat Rp. 750.000 d. Anak SMA dan yang sederajat Rp. 1.000.000 Bantuan minimum per KSM Rp. 950.000 Bantuan maksimum per KSM Rp. 3.700.000

Catatan :

Bantuan komponen kesehatan tidak dihitung berdasarkan jumlah anak balita tetapi menjadi satu paket dengan ibu hamil/nifas.

Gambar 2. Grafik Indeks Bantuan PKH

500.000 1.000.000 450.000 750.000 1.000.000 950.000 3.700.000

Indeks Bantuan PKH

Bantuan tetap Ibu Hamil/Menyusui/Nifas/balita/ anak pra-sekolah

Anak SD dan yang sederajat

Anak SMP dan yang sederajat

(14)

Bagaimana menghitung nilai bantuan PKH?

Nilai bantuan yang diterima oleh peserta PKH untuk setiap tahunnya didasarkan pada jumlah komponen yang dimilikinya. Tabel 2 di bawah ini merupakan contoh perhitungan nilai bantuan yang akan diterima Peserta PKH dalam satu tahunnya.

Tabel 2. Contoh perhitungan nilai bantuan pertahun

NO BANTUAN TETAP

BANTUAN BERDASARKAN KOMPONEN

TOTAL BANTUAN Bumil/ Nifas/Balita Anak SD Anak SMP Anak SMA 1 500.000 1.000.000 450.000 750.000 1.000.000 3.700.000 2 500.000 1.000.000 450.000 750.000 - 2.700.000 3 500.000 1.000.000 450.000 - - 1.950.000 4 500.000 1.000.000 - 750.000 1.000.000 3.250.000 5 500.000 1.000.000 - 750.000 - 2.250.000 6 500.000 1.000.000 450.000 - 1.000.000 2.950.000 7 500.000 1.000.000 - 1.000.000 2.500.000 8 500.000 - 450.000 750.000 1.000.000 2.700.000 9 500.000 - 450.000 750.000 - 1.700.000 10 500.000 - 450.000 - - 950.000 11 500.000 - - 750.000 1.000.000 2.250.000 12 500.000 - - 750.000 - 1.250.000 13 500.000 - 450.000 - 1.000.000 1.950.000 14 500.000 - - - 1.000.000 1.500.000 Catatan :

1. Skema nilai bantuan di atas untuk Peserta PKH yang memiliki satu komponen PKH

2. Apabila anggota peserta PKH melampaui jumlah yang disyaratkan sebagaimana tabel diatas, maka jumlah bantuan maksimal yang diperoleh adalah Rp.3.700.000,-/tahun.

(15)

Berapa nilai bantuan minimal dan maksimal pada tiap tahapan penyaluran PKH?

Tabel 3. Indeks bantuan minimal

URAIAN BANTUAN Rp. 950.000/tahun Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Bantuan Komponen 112.500 112.500 112.500 112.500

Bantuan Tetap - 500.000 - -

Jumlah diterima 112.500 612.500 112.500 112.500

Tabel 4. Indeks bantuan maksimal

URAIAN BANTUAN Rp. 3.700.000/tahun Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Bantuan Komponen 800.000 800.000 800.000 800.000

Bantuan Tetap - 500.000 - -

Jumlah diterima 800.000 1.300.000 800.000 800.000

Apa sanksi bagi Peserta PKH yang tidak memenuhi komitmen?

Komitmen komponen pendidikan ditetapkan berdasarkan tingkat kehadiran siswa di sekolah, yaitu minimal 85% dari hari efektif sekolah setiap bulan. Sedangkan, komitmen komponen kesehatan ditetapkan berdasarkan ketentuan protokol kesehatan.

Peserta PKH yang tidak memenuhi komitmen pendidikan dan kesehatan dikenakan sanksi berupa pengurangan jumlah bantuan PKH, mengingat pemanfaatan bantuan yang diberikan kepada Peserta PKH ditujukan untuk mengakses layanan pendidikan dan layanan kesehatan.

(16)

Ketentuan sanksi kepada peserta PKH yang tidak memenuhi komitmen adalah sebagai berikut :

1. Pengurangan bantuan sebesar 10% untuk setiap bulan bagi komponen PKH yang tidak memenuhi komitmen kehadiran. 2. Seluruh komponen PKH yang tidak memenuhi komitmen

selama tiga bulan berturut-turut maka tidak dapat menerima bantuan pada tahapan bantuan tersebut.

Perhitungan pengurangan dan nilai bantuan untuk Peserta PKH, dihitung dengan ketentuan sebagai berikut :

Tabel 5. Skema pengurangan bantuan

Komponen PKH Tidak memenuhi Komitmen 1 bulan 2 bulan 3 bulan Sebagian/tanggung renteng 10% 10% 10% Seluruh komponen 10% 10% 100%

Keterangan :

Tanggung renteng adalah kondisi dimana terdapat salah satu Komponen PKH tidak memenuhi kewajiban sehingga berdampak pada status tidak komitmen untuk Komponen yang lainnya.

Tabel 6. Ilustrasi pengurangan nilai bantuan untuk komponen yang tidak komitmen sebagian

Komponen Bulan Verifikasi

Bulan -1 Bulan-2 Bulan-3 Ibu Hamil/Inifas/Balita X X X

Anak SMA X Y Y

Nilai Pengurangan 100.000 100.000 100.000 Total Pengurangan 300.000

Keterangan :

Y = hadir dan memenuhi komitmen X = tidak memenuhi komitmen

(17)

Illustrasi pengurangan nilai bantuan di atas merupakan gambaran penyaluran bantuan tahap ke-2 bagi Peserta PKH yang mendapatkan bantuan Rp.2.500.000/tahun.

Tabel 7. Ilustrasi pengurangan nilai bantuan untuk komponen yang tidak komitmen seluruhnya.

Komponen Bulan

Bulan -1 Bulan-2 Bulan-3

Bumil/Balita X X X

Anak SMA X X X

Nilai Pengurangan 100.000 100.000 100.000 Total Pengurangan Tidak mendapatkan bantuan Keterangan :

1. Tabel diatas menunjukan semua komponen tidak memenuhi komitmen sehingga bantuan tidak diberikan

2. Illustrasi pengurangan nilai bantuan di atas merupakan gambaran penyaluran bantuan tahap ke-2 bagi Peserta PKH yang mendapatkan bantuan Rp.2.500.000/tahun

Bagaimana tahapan penyaluran bantuan PKH?

1. Peserta PKH lama :

a. Bantuan diberikan kepada peserta PKH sebanyak 4 tahap dalam setahun.

b. Khusus pada tahap II, selain mendapatkan bantuan berdasarkan komponen, peserta PKH juga mendapatkan bantuan tetap.

2. Peserta PKH baru :

a. Bantuan pertama kali diberikan kepada peserta PKH pada penyaluran tahap IV yang dilakukan pada bulan November atau Desember pada tahun berjalan.

b. Pada penyaluran bantuan tersebut, peserta PKH mendapatkan ¼ dari total nilai bantuan pertahun, baik bantuan tetap maupun bantuan komponen.

(18)

Bagaimana Struktur Kelembagaan PKH di daerah?

1. Tim Koordinasi Teknis PKH Kabupaten/Kota

Tim Koordinasi Teknis PKH Kabupaten/Kota dibentuk untuk memastikan persiapan dan pemenuhan tanggung jawab Kabupaten/Kota terhadap pelaksanaan PKH. Tim Koordinasi Kabupaten/Kota diperlukan untuk mendorong partisipasi pemberi pelayanan dan menyelesaikan masalah pengadaan fasilitas pelayanan kesehatan dan pendidikan yang terkait dengan pelaksanaan program di tingkat Kabupaten/Kota. 2. Tim Koordinasi PKH Kecamatan

Tim Koordinasi Teknis PKH Kecamatan dibentuk untuk memastikan persiapan dan pemenuhan tanggung jawab Kecamatan terhadap pelaksanaan PKH. Tim Koordinasi Kecamatan diperlukan untuk mendorong partisipasi pemberi pelayanan dan menyelesaikan masalah pengadaan fasilitas pelayanan kesehatan dan pendidikan yang terkait dengan pelaksanaan program di tingkat kecamatan.

3. Unit Pelaksana PKH (UPPKH) Kabupaten/Kota, terdiri dari : a. Pengarah UPPKH Kabupaten/Kota (Kepala Dinas Sosial/

Institusi Sosial)

b. Ketua UPPKH Kabupaten/Kota

c. Anggota Tim UPPKH Kabupaten/Kota d. Koordinator Kabupaten/Kota

e. Operator PKH Kabupaten/Kota. 4. Unit Pelaksana PKH Kecamatan

Personil UPPKH Kecamatan terdiri dari Pendamping PKH. Jika dalam satu kecamatan terdapat lebih dari satu orang pendamping, maka ditunjuk satu orang sebagai Koordinator Kecamatan.

(19)

PENDAMPING PKH

Mengapa PKH membutuhkan Pendamping?

Pendamping PKH dibutuhkan karena alasan berikut ini :

1. Sebagian besar Peserta PKH mempunyai kemampuan yang terbatas dalam memperjuangkan hak-haknya. Oleh karena itu, dibutuhkan kegiatan pendampingan yang bertujuan untuk membantu mereka mendapatkan haknya sebagai peserta PKH maupun hak lainnya terkait dengan program-program komplementaritas, baik yang diberikan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, seperti: RASKIN, BSM (KIP), JKN-Kesehatan (KIS), PSKS, KUBE, UEP, Rumah Tinggal Layak Huni dan sebagainya.

2. Pendamping PKH diperlukan untuk membantu tugas-tugas UPPKH Pusat/Daerah dalam melakukan identifikasi dan melaporkan segala permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan PKH, serta untuk melakukan tindak lanjut penanganan dan penyelesaiannya dalam waktu cepat.

Siapa Pendamping PKH?

Pendamping PKH adalah warga negara Indonesia yang memenuhi kualifikasi tertentu dan lulus tes seleksi serta ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Jaminan Sosial, Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kementerian Sosial RI untuk melakukan pendampingan kepada Peserta PKH berdasaran kontrak kerja dalam kurun waktu tertentu.

Di manakah lokasi kantor Pendamping PKH?

Pendamping PKH berkantor di Sekretariat UPPKH Kecamatan yang berada di kantor kecamatan atau tempat lain yang disiapkan oleh Pemerintah Daerah.

(20)

Berapa jumlah Pendamping PKH tiap kecamatan?

Jumlah Pendamping PKH tiap kecamatan ditentukan berdasarkan rasio yang telah ditetapkan dan didasarkan atas 6 (enam) aspek berikut :

1. Kondisi topografi 2. Jumlah desa/kelurahan

3. Jumlah fasilitas pendidikan dan kesehatan 4. Waktu tempuh rata-rata dari Kecamatan ke desa

5. Waktu tempuh rata-rata ke fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan

6. Alat transportasi yang digunakan

Berdasarkan rasio tersebut, jumlah Pendamping PKH tiap kecamatan ditetapkan sesuai ketentuan sebagai berikut :

1. Kategori kecamatan dengan kondisi normal, dengan jumlah 150 hingga 450 Pendamping

2. Kategori kecamatan dengan kondisi sulit, dengan jumlah 75 hingga 300 Pendamping

3. Kategori kecamatan dengan kondisi sangat sulit, dengan jumlah 50 hingga 200 Pendamping

Ketentuan rasio Pendamping PKH dapat berubah sesuai dengan kebutuhan.

(21)

Apa saja tugas pokok Pendamping PKH?

Tugas pokok Pendamping PKH meliputi : 1. Tugas Persiapan Program

Persiapan program meliputi kegiatan sebelum tahapan penyaluran bantuan pertama, yang terdiri dari :

a. Sosialisasi PKH tingkat kecamatan :

1) Koordinasi dan sosialisasi kepada pihak pemerintah kecamatan, kelurahan/desa, RW, RT, dan tokoh masyarakat

2) Koordinasi dan sosialisasi kepada UPTD Kesehatan dan UPTD Pendidikan, dan Kantor Urusan Agama 3) Melakukan sosialisasi PKH kepada masyarakat

umum.

b. Menyelenggarakan pertemuan awal dengan seluruh calon peserta PKH, dengan rincian sebagai berikut: 1) Mempersiapkan pertemuan

a) Menyiapkan data dan undangan calon peserta PKH.

b) Melakukan koordinasi dengan aparat setempat untuk menetapkan waktu, menyiapkan fasilitas tempat pertemuan, dan sarana yang diperlukan. c) Membagikan undangan secara langsung kepada

calon peserta PKH, UPTD Kesehatan, UPTD Pendidikan, KUA dan aparat setempat serta tokoh masyarakat.

d) Membuat daftar hadir pertemuan. 2) Menyelenggarakan Pertemuan Awal

Pertemuan awal adalah kegiatan sosialisasi dan validasi calon peserta PKH. Pada kegiatan ini, tugas Pendamping PKH sebagai berikut :

a) Memastikan kehadiran peserta pertemuan awal sesuai dengan undangan yang telah diedarkan.

(22)

b) Memastikan peserta untuk mengisi daftar hadir. c) Mencatat calon peserta PKH yang tidak hadir dan

peserta pertemuan yang bukan calon peserta PKH.

d) Melakukan validasi di rumah calon peserta tersebut jika calon peserta PKH yang tidak hadir dalam pertemuan awal.

Gambar 4. Sosialisasi PKH pada Pertemuan Awal

3) Tindak Lanjut pertemuan awal

a) Mengunjungi calon peserta yang tidak hadir pada pertemuan awal untuk melakukan validasi.

b) Membuat laporan hasil pertemuan kepada UPPKH Kabupaten/Kota paling lambat satu minggu setelah pertemuan berakhir dengan melampirkan daftar hadir peserta PKH, daftar hadir undangan, dan catatan kegiatan pertemuan.

c) Mendampingi kunjungan pertama peserta PKH ke puskesmas, posyandu, dan jaringan kesehatan lainnya.

d) Mendampingi kunjungan ke sekolah yang akan menerima peserta didik dari anggota rumah tangga peserta PKH

(23)

4) Tindak lanjut setelah Peserta PKH ditetapkan oleh Kementerian Sosial :

a) Membagi dan membentuk kelompok peserta PKH yang beranggotakan 15-30 peserta PKH, dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:

(1) Setiap kelompok terdiri dari peserta PKH yang tempat tinggalnya berdekatan.

(2) Jika memungkinkan, membentuk kelompok berdasarkan jenis komponen kesehatan dan pendidikan.

b) Memfasilitasi pemilihan Ketua Kelompok, dengan proses :

(1) Menjelaskan peran Ketua Kelompok.

(2) Meminta anggota kelompok yang hadir mengusulkan satu orang atau lebih untuk dicalonkan sebagai ketua kelompok (diutamakan yang bisa baca dan tulis).

(3) Melakukan pemilihan ketua kelompok dengan ketentuan:

(a) Jika hanya satu orang calon ketua kelompok, maka yang bersangkutan ditetapkan sebagai ketua secara mufakat. (b) Jika calon ketua kelompok lebih dari satu

orang, dilakukan pemungutan suara. (c) Jika tidak ada seorang pun yang diusulkan

sebagai calon ketua kelompok, maka Pendamping PKH dapat memilih salah satu anggota kelompok yang dianggap mampu.

(24)

2. Tugas Rutin Pendamping PKH

a. Melakukan Pemutakhiran Data, meliputi :

1) Perubahan struktur keluarga/penerima bantuan PKH, baik dari segi penambahan atau pengurangan tanggungan maupun perubahan status pendidikan. 2) Perpindahan sekolah/pindah kelas anak peserta PKH. 3) Perpindahan alamat Peserta PKH.

4) Kesalahan data atau identitas. Pemutakhiran dilakukan dengan cara :

1) Mengisi formulir pemutakhiran yang telah disediakan oleh UPPKH Kabupaten/Kota dengan menyertakan bukti yang terkait dengan perubahan.

2) Melaporkannya ke UPPKH Kabupaten/Kota untuk di lakukan entry ke dalam aplikasi SIM PKH.

3) Jika terjadi perpindahan alamat Peserta PKH, maka Pendamping wajib melaporkannya ke UPPKH Kabupaten dengan menyertakan dokumen surat kepindahan.

b. Melakukan kegiatan verifikasi pelaksanaan kewajiban peserta PKH:

a. Mencatat kehadiran bulanan anak sekolah pada layanan pendidikan/sekolah.

b. Mencatat pelaksanaan protokol kesehatan dasar bagi ibu hamil/nifas/menyusui dan balita.

c. Memfasilitasi dan menyelesaikan kasus Pengaduan, dengan cara menerima, mencatat, menyelesaikan, maupun memfasilitasi ke tingkat yang lebih tinggi untuk mendapatkan solusi.

d. Melakukan kunjungan ke rumah Peserta PKH yang tidak hadir dalam pertemuan kelompok dan atau yang tidak memenuhi komitmen

e. Melakukan koordinasi dengan aparat setempat terkait dengan :

(25)

1) Penggunaan fasilitas pemerintah kecamatan/desa/ kelurahan untuk pelaksanaan kegiatan PKH.

2) Penyaluran bantuan PKH.

3) Komplementaritas program, meliputi Program Indonesia Pintar (PIP), Program Indonesia Sehat (PIS), Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), dan bantuan beras miskin (RASKIN).

4) Sinergitas program penanggulangan kemiskinan, meliputi Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Usaha Ekonomi Produktif (UEP), Rumah Tinggal Layak Huni dan program lainnya.

f. Melakukan koordinasi dengan Penyedia Layanan Kesehatan dan Pendidikan, yang dilaksanakan minimal satu sekali dalam sebulan di unit pelayanan (sekolah/ puskesmas yang dipilih secara rotasi atau berdasarkan kemudahan akses).

Kegiatan koordinasi bulanan dapat diisi dengan diskusi dan berbagi informasi untuk mengetahui perkembangan terkait dengan :

1) Kualitas layanan kepada peserta PKH.

2) Kendala dan hambatan yang dihadapi oleh penyedia layanan.

3) Perkembangan pelayanan sebelum dan setelah PKH berjalan.

4) Kebutuhan administrasi yang diperlukan untuk verifikasi komitmen peserta PKH.

g. Melakukan pertemuan kelompok bulanan dengan seluruh anggota peserta PKH, yang bertujuan untuk :

1) Sosialisasi dan internalisasi program yang diberikan kepada peserta PKH.

2) Curah pendapat dan berbagi informasi bagi anggota kelompok.

3) Menerima dan menggali keluhan yang menjadi permasalahan yang dihadapi peserta PKH.

(26)

4) Memberikan motivasi kepada peserta PKH guna meningkatkan kesadaran dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan.

5) Menyampaikan evaluasi atas pelaksanaan kewajiban peserta PKH.

6) Memberikan wawasan, pengetahuan, ketrampilan untuk meningkatkan kapasitas dan kemandirian peserta PKH.

7) Mendorong peserta PKH untuk melakukan kegiatan produktif yang dapat menghasilkan nilai tambah, seperti Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Usaha Ekonomi Produktif, dan kegiatan bermanfaat lainnya.

Gambar 5. Pembinaan KUBE PKH

3. Tugas Pencatatan dan Pelaporan : a. Tugas Pencatatan

Setiap aspek kegiatan dalam PKH perlu dicatat, dilaporkan dan ditindaklanjuti agar proses pengendalian, keberlangsungan dan pengembangan program dapat berjalan sesuai tujuan dan sasarannya. Bentuk pencatatan disesuaikan dengan formulir/format yang telah ditentukan.

(27)

1) Catatan Harian Pendamping PKH

Berisi catatan seluruh kegiatan Pendamping PKH setiap bulannya, termasuk kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan tugasnya

2) Catatan Kegiatan Mingguan atau Check-list Kegiatan Pendamping PKH (CKP)

Berisi kegiatan Pendamping PKH setiap bulannya yang ditandatangani dan dicap oleh petugas instansi terkait. Check-list kegiatan Pendamping PKH menjadi dasar dalam pembuatan laporan bulanan. b. Tugas Pelaporan

Rencana dan realisasi kegiatan Pendamping PKH wajib dilaporkan kepada UPPKH Kabupaten/Kota secara rutin tiap bulan dengan menggunakan format laporan yang telah ditentukan (lihat lampiran Format Laporan pada lampiran buku ini).

4. Tugas Pendamping PKH pada penyaluran bantuan

Pada penyaluran bantuan, Pendamping PKH melakukan koordinasi dan persiapan penyaluran bantuan. Persiapan yang harus dilakukan Pendamping PKH meliputi :

a. Menyerahkan kartu kepesertaan PKH kepada Ibu Pengurus/Penerima Manfaat yang didampinginya.

b. Mengingatkan peserta PKH bahwa kartu PKH ini merupakan alat untuk menerima dana bantuan, sehingga wajib dibawa pada saat penyaluran bantuan berlangsung.

c. Berkoordinasi dengan Petugas bayar terkait jadwal dan lokasi penyaluran bantuan serta memeriksa data rencana pembayaran peserta PKH dampingannya.

d. Menginformasikan kepada Ketua Kelompok mengenai jadwal penyaluran bantuan.

(28)

e. Menyiapkan daftar hadir/presensi dan buku kontrol penyaluran bantuan.

Pada saat penyaluran bantuan, Pendamping PKH melakukan kegiatan sesuai dengan mekanisme sebagai berikut :

a. Penyaluran melalui Giro Online (GOL) dan Layanan Komunitas :

1) Pendamping PKH menyiapkan daftar hadir dan urutan antrian peserta PKH kemudian memanggil secara tertib peserta PKH yang akan mengambil bantuan.

2) Pendamping PKH meminta peserta PKH menunjukkan kartu peserta PKH, KTP dan slip penarikan (Giro-6) yang sudah diisi dan ditandatangani oleh peserta.

3) Pendamping PKH menyerahkan slip penarikan (Giro-6) kepada petugas bayar.

4) Petugas bayar menyerahkan uang bantuan kepada peserta PKH disaksikan oleh Pendamping PKH.

5) Pendamping PKH memastikan bahwa Peserta PKH menandatangani/ memberi cap jempol formulir kontrol penyaluran bantuan yang telah disiapkan oleh Pendamping PKH.

6) Pendamping PKH menyimpan slip Giro-6 (warna hijau).

7) Pendamping PKH membuat rekapitulasi penyaluran bantuan pada formulir control.

8) Pendamping PKH berkoordinasi dengan Koordinator Kecamatan untuk pembuatan Rekonsiliasi Penyaluran Bantuan di tingkat kecamatan.

b. Penyaluran bantuan PKH melalui Layanan Keuangan Digital (LKD) :

1) Pendamping PKH menyiapkan daftar hadir dan urutan antrian peserta PKH dan memanggil secara tertib peserta PKH yang akan mengambil bantuan.

(29)

2) Pendamping PKH meminta peserta PKH menunjukkan kartu peserta PKH, KTP dan Simcard yang digunakan untuk penarikan dana bantuan. 3) Pendamping PKH membantu peserta PKH

menjalankan perintah dalam program LKD untuk meminta KODE AKSES melalui telepon seluler yang telah disiapkan.

4) Peserta PKH menunjukkan kode akses kepada petugas bayar (Agen) untuk proses penarikan dana. 5) Petugas bayar (Agen) menyerahkan uang bantuan

kepada peserta PKH dengan disaksikan oleh Pendamping PKH.

6) Pendamping PKH memastikan bahwa Peserta PKH menandatangani/memberi cap jempol formulir kontrol penyaluran bantuan yang telah disiapkan oleh Pendamping PKH.

7) Pendamping PKH membuat rekapitulasi penyaluran bantuan pada formulir kontrol.

8) Pendamping PKH berkoordinasi dengan Koordinator Kecamatan untuk pembuatan Rekonsiliasi Penyaluran Bantuan di tingkat kecamatan.

(30)

Apa saja tugas pendukung Pendamping PKH?

Tugas pendukung Pendamping PKH adalah mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan tokoh-tokoh masyarakat dan atau tokoh keagamaan setempat dalam rangka meneguhkan nilai-nilai moral dan spritual bagi keluarga peserta PKH.

2. Melakukan kerjasama dengan tim penggerak PKK dan atau LK3 dalam upaya penyadaran pentingnya fungsi-fungsi keluarga bagi peserta PKH meliputi : fungsi edukatif, fungsi rekreatif, fungsi reproduktif, fungsi afektif, fungsi ekonomi dan fungsi sosial.

3. Meningkatkan kapasitas dan menumbuhkan semangat kemandirian melalui kegiatan Usaha Ekonomi Produktif (UEP), Kelompok Usaha Bersama (KUBE) serta kegiatan lain dalam rangka pemberdayaan peserta PKH.

4. Memberikan motivasi dan advokasi kepada anggota keluarga peserta PKH yang mengalami disabilitas (berkebutuhan khusus) untuk memperoleh kemudahan dalam mengakses pelayanan sosial.

5. Memfasilitasi ketersediaan media konsultasi bagi keluarga peserta PKH yang mengalami ketidakharmonisan.

6. Menggugah kesadaran keluarga peserta PKH tentang pentingnya menjaga, memelihara, dan melestarikan lingkungan hidup di sekitar tempat tinggalnya.

7. Mengidentifikasi potensi dan sumber yang ada di wilayah kerjanya untuk kepentingan/mendukung program-program penanggulangan kemiskinan, penanganan masalah atau memenuhi kebutuhan khusus yang dialami peserta PKH 8. Melakukan sinergi dan kerjasama dengan program-program

pemberdayaan masyarakat/pengentasan kemiskinan yang ada di wilayah dampingannya.

9. Terlibat aktif dalam mensukseskan program-program Pemerintah, khususnya program-program yang berasal dari Kementerian Sosial.

(31)

Dalam rangka melaksanakan tugas pengembangan di atas, Pendamping PKH diharapkan terlibat aktif dalam menjalin komunikasi dan koordinasi serta membangun kemitraan dengan unsur-unsur di luar kelembagaan PKH dan atau dengan unsur berbasis masyarakat meliputi organisasi sosial, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Tenaga Kesejahtraan Sosial Masyarakat (TKSM), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Wahana Kesejahtraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM), Karang Taruna, Lembaga Swadaya Masyarakat, pengusaha/wirausahawan, petugas penyuluh lapangan dari berbagai bidang, serta dengan para pihak pemangku kepentingan (

stakeholders

) lainnya dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan keluarga peserta PKH.

Apa tugas penunjang Pendamping PKH?

Tugas penunjang Pendamping PKH di antaranya :

1. Mengembangkan kapasitas diri dalam berkomunikasi, bernegosiasi, membangun relasi dan jejaring kerja, berdasarkan pengalaman selama bertugas di lapangan dan atau secara mandiri (inisiatif Pendamping PKH sendiri) melalui berbagai kesempatan.

2. Mendokumentasikan setiap kegiatan penting terkait tugas dan fungsi sebagai Pendamping PKH melalui leaflet maupun

Compact Disc

(CD) sebagai produk visual maupun

audiovisual.

3. Melatih diri dalam kegiatan karya tulis tentang pendampingan peserta PKH yang dapat dipublikasikan melalui leaflet, majalah, buku terbitan khusus, blog atau dikirim ke UPPKH Pusat untuk dimuat pada Website UPPKH.

(32)

Apa saja kewajiban Pendamping PKH?

Pendamping PKH memiliki kewajiban :

1. Melaksanakan seluruh ketentuan dan peraturan PKH yang telah ditetapkan sesuai buku pedoman PKH dan kebijakan program.

2. Melakukan koordinasi dengan aparat kecamatan, pemerintahan desa/kelurahan, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan dan UPT Kesehatan.

3. Berkoordinasi dengan Koordinator Kabupaten/Kota dan bekerjasama dengan Pendamping PKH lain di wilayahnya. 4. Berkoordinasi dan membangun kemitraan dengan

unsur-unsur di luar PKH termasuk unsur-unsur-unsur-unsur berbasiskan masyarakat dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan keluarga peserta PKH di wilayah tugasnya. 5. Melakukan pendampingan kepada Peserta PKH dan

memastikan pelaksanaan komitmen kehadiran pada layanan fasilitas pendidikan dan layanan fasilitas kesehatan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

6. Melakukan pendampingan dan advokasi kepada peserta PKH agar bias memperoleh haknya sebagai peserta PKH maupun untuk mendapatkan hak-hak program komplementaritas, yang meliputi Program Indonesia Pintar (PIP), Program Indonesia Sehat (PIS), Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), dan bantuan beras miskin (RASKIN) serta program penanggulangan kemiskinan, meliputi Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Usaha Ekonomi Produktif (UEP), Rumah Tinggal Layak Huni.

7. Bertanggung jawab terhadap capaian target dan kualitas pelaksanaan kegiatan PKH di wilayah kerjanya.

(33)

Siapa saja mitra kerja Pendamping PKH?

Dalam menjalankan tugasnya Pendamping PKH memiliki mitra kerja langsung, yaitu :

1. Aparat kecamatan 2. UPT Dinas Pendidikan 3. UPT Dinas Kesehatan

4. Pegawai dari Kantor Urusan Agama 5. Koordinator Kabupaten/Kota

6. Operator PKH Kabupaten

7. Pendamping lain dalam satu kecamatan 8. Petugas bayar (PT. POS atau Agen Bank) 9. Petugas layanan pendidikan

10. Petugas layanan kesehatan 11. Kepala Desa

12. Ketua Kelompok 13. Tokoh agama 14. Tokoh masyarakat

15. Pemangku kepentingan (stake holders) lain di kecamatan yang berkaitan dengan pelaksanaan PKH.

(34)

OPERATOR PKH

Siapa Operator PKH?

Operator PKH adalah warga negara Indonesia yang lulus seleksi dengan kualifikasi tertentu dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Jaminan Sosial, Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kementerian Sosial RI untuk melaksanakan tugas-tugas penerimaan, pendistribusian, dan pengelolaan, serta pengiriman data dan informasi kegiatan PKH.

Berapa jumlah Operator PKH di daerah?

Jumlah kebutuhan Operator PKH disesuaikan dengan jumlah Peserta PKH yang terdaftar di setiap Provinsi/Kabupaten/Kota serta kohort/ tahun pelaksanaannya.

a. Untuk Kabupaten/Kota kohort 2007 hingga 2011, satu Operator PKH akan mengelola rata-rata sebanyak 3.000 data peserta PKH.

b. Untuk Kabupaten/Kota pelaksana PKH kohort 2012 dan seterusnya, satu Operator PKH akan mengelola rata-rata sebanyak 6.000 data peserta PKH

c. Operator PKH di tingkat Provinsi, rata-rata akan mengelola sebanyak 10.000 Peserta PKH dengan jumlah minimal 2 orang dan maksimal 10 orang Operator PKH.

UPPKH tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota yang memiliki Operator PKH lebih dari satu orang dapat diatur pembagian tugasnya oleh UPPKH tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota. Jumlah Rasio Operator PKH dapat berubah sesuai dengan kebutuhan.

Di mana lokasi kantor Operator PKH?

Operator PKH berkantor di Sekretariat UPPKH tingkat Provinsi/ Kabupaten/Kota, yang berada di kantor Dinas Sosial/Institusi Sosial atau tempat lain yang disediakan oleh Pemerintah Daerah (PEMDA).

(35)

Apa saja tugas pokok Operator PKH?

Tugas pokok Operator PKH tingkat Provinsi, meliputi :

1. Melakukan penerimaan data dan formulir validasi calon peserta PKH dari UPPKH tingkat Pusat dan mendistribusikannya kepada seluruh UPPKH tingkat Kabupaten/Kota.

2. Melakukan penerimaan data dan formulir verifikasi komitmen peserta PKH dari UPPKH Pusat/Provinsi dan mendistribusikannya kepada seluruh UPPKH tingkat Kabupaten/Kota.

3. Melakukan penerimaan data dan formulir pemutakhiran kepesertaan PKH dari UPPKH Pusat/Provinsi dan mendistribusikannya kepada seluruh UPPKH tingkat Kabupaten/Kota.

4. Melakukan penerimaan data hasil validasi, data hasil pemutakhiran, data hasil verifikasi serta data realisasi penyaluran bantuan PKH dari seluruh UPPKH tingkat Kabupaten/Kota.

5. Melakukan kompilasi, pengolahan dan pengiriman data hasil validasi, data hasil pemutakhiran dan data hasil verifikasi serta data realisasi penyaluran bantuan PKH ke UPPKH tingkat Pusat sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang telah ditetapkan.

6. Memberikan bantuan teknis kepada Operator PKH tingkat Kabupten/Kota untuk penanganan keluhan dan permasalahan data maupun aplikasi yang digunakan. 7. Melakukan koordinasi dengan UPPKH Kabupaten/Kota

terkait dengan data dan jadwal penyaluran bantuan yang telah ditetapkan oleh tingkat UPPKH Pusat.

8. Menyiapkan kebutuhan data dan administrasi kegiatan PKH untuk para pemangku kepentingan (stake holders) di tingkat Provinsi pelaksana PKH.

(36)

Tugas pokok Operator PKH tingkat Kabupaten/Kota, meliputi : 1. Melakukan penerimaan data dan formulir validasi calon

peserta PKH dari UPPKH Pusat/Provinsi dan mendistribusikannya kepada seluruh Pendamping PKH. 2. Melakukan penerimaan data dan formulir verifikasi

komitmen peserta PKH dari UPPKH Pusat/Provinsi dan mendistribusikannya kepada seluruh Pendamping PKH. 3. Melakukan penerimaan data dan formulir pemutakhiran

kepesertaan PKH dari UPPKH Pusat/Provinsi dan mendistribusikannya kepada seluruh Pendamping PKH. 4. Melakukan penerimaan data hasil validasi, data hasil

pemutakhiran, data hasil verifikasi serta data realisasi penyaluran bantuan PKH dari seluruh Pendamping PKH. 5. Melakukan pemasukan data hasil validasi, data hasil

pemutakhiran dan data hasil verifikasi serta data realisasi penyaluran bantuan PKH ke dalam sistem aplikasi sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang telah ditetapkan. 6. Melakukan pengelolaan dan pengiriman data hasil

validasi calon peserta, hasil verifikasi komitmen dan hasil pemutakhiran kepesertaan PKH serta realisasi penyaluran bantuan PKH ke UPPKH Pusat/Provinsi sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang telah ditetapkan. 7. Memberikan bantuan teknis kepada Pendamping PKH

untuk penanganan keluhan dan permasalahan data maupun aplikasi yang digunakan.

8. Melakukan komunikasi dan koordinasi dengan seluruh Pendamping terkait dengan data dan jadwal penyaluran bantuan yang telah ditetapkan oleh tingkat UPPKH Pusat. 9. Menyiapkan kebutuhan data dan administrasi kegiatan PKH untuk para pemangku kepentingan (stake holders) di tingkat Kabupaten/Kota dan Kecamatan pelaksana PKH.

(37)

Apa saja tugas pendukung Operator PKH?

Secara umum tugas pendukung Operator PKH baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten Kota, meliputi:

1. Melakukan pembaruan data dan informasi perkembangan dan pencapaian program sesuai jenjang/ tingkatannya.

2. Membantu Pemerintah Pusat/Daerah dalam melakukan pendataan dan pelaporan terkait dengan program-program bantuan sosial dan penanggulangan kemiskinan oleh Kementerian Sosial.

3. Melakukan fasilitasi, mediasi dan advokasi kepada peserta PKH untuk mendapatkan haknya sebagai peserta PKH serta untuk mendapatkan hak-hak program komplementaritas, meliputi Program Indoensia Pintar (PIP), Program Indonesia Sehat (PIS), Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), dan bantuan beras miskin (RASKIN) serta program penanggulangan kemiskinan, meliputi Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Usaha Ekonomi Produktif(UEP), Rumah Tinggal Layak Huni.

4. Membuat laporan bulanan meliputi rencana dan realisasi kegiatan, yang dilaporkan secara rutin tiap bulannya kepada UPPKH sesuai dengan tingkatannya, dengan menggunakan format laporan yang telah ditentukan. Sedangkan tugas pendukung Operator PKH pada masing-masing tingkatan, adalah sebagai berikut :

Operator PKH tingkat Provinsi, meliputi :

1. Membantu UPPKH tingkat Provinsi dalam menyiapkan data dan administrasi untuk pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi PKH tingkat Provinsi.

2. Menyiapkan formulir-formulir yang dibutuhkan oleh UPPKH tingkat Kabupaten/Kota sesuai dengan format yang telah ditentukan oleh UPPKH Pusat.

(38)

3. Menerima dan mencatat permasalahan data kepesertaan PKH serta aplikasi yang digunakan oleh Pendamping dan Operator PKH.

4. Melakukan upaya yang bersinergi dengan seluruh Operator PKH tingkat Kabupaten/Kota dalam penerimaan dan pengelolaan data PKH.

Operator PKH tigkat Kabupaten/Kota, meliputi :

1. Membantu UPPKH tingkat Kabupaten/Kota dalam menyiapkan data dan administrasi untuk pelaksanaan kegiatan rapat koordinasi PKH di tingkat Kabupaten/Kota.

2. Menyiapkan formulir-formulir yang dibutuhkan oleh Pendamping PKH sesuai dengan format yang telah ditentukan oleh UPPKH Pusat.

3. Menerima dan mencatat kendala, permasalahan data kepesertaan PKH, dan aplikasi yang dihadapi oleh Pendamping PKH.

4. Melakukan upaya yang bersinergi dengan seluruh Pendamping PKH dalam penerimaan dan pengelolaan data PKH.

Apa saja penunjang Operator PKH?

Tugas Penunjang Operator PKH meliputi :

1. Melakukan identifikasi potensi dan sumber yang ada di wilayah kerjanya untuk kepentingan/mendukung program-program penanggulangan kemiskinan, penanganan masalah atau memenuhi kebutuhan khusus yang dialami peserta PKH.

2. Mengembangkan kapasitas diri dalam berkomunikasi, bernegosiasi, membangun relasi dan jejaring kerja, berdasarkan pengalaman selama bertugas di lapangan dan atau secara mandiri (inisiatif Operator PKH sendiri) melalui berbagai kesempatan.

(39)

3. Mendokumentasikan setiap kegiatan penting terkait tugas dan fungsi sebagai Operator PKH melalui leaflet maupun

compact disc

sebagai produk visual maupun audiovisual

4. Melatih diri dalam kegiatan tulis menulis berkaitan dengan pengalaman selama mendampingi peserta PKH sebagai testimoni bagi para Operator PKH lainnya yang ditampilkan melalui buku terbitan khusus, blog atau dikirim ke UPPKH Pusat untuk dimuat pada Website UPPKH.

5. Melakukan upaya sinergi dan kerjasama dengan para pelaksana program pemberdayaan masyarakat atau program spengentasan kemiskinan yang berada di wilayah dampingannya

6. Terlibat aktif dalam mensukseskan program-program Pemerintah, khususnya program-program yang berasal dari Kementerian Sosial.

Apa saja kewajiban Operator PKH?

Secara umum, kewajiban Operator PKH dalam menjalankan tugasnya, meliputi :

1. Melaksanakan seluruh ketentuan dan peraturan PKH yang telah ditetapkan sesuai buku Pedoman Umum PKH dan kebijakan program yang telah ditetapkan oleh Kementerian Sosial.

2. Memastikan kelengkapan dan validitas data hasil validasi calon peserta, hasil pemutakhiran kepesertaan, hasil verifikasi komitmen serta realisasi penyaluran bantuan PKH yang dimasukkan ke dalam sistem aplikasi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

3. Meningkatkan pengetahuan dan kapasitas dirinya serta mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan (Diklat) serta kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) yang diselengarakan oleh UPPKH tingkat pusat maupun tingkat daerah.

(40)

4. Bertanggung jawab terhadap capaian target dan kualitas pengelolaan data PKH di wilayah kerjanya.

Kewajiban Operator PKH pada masing-masing tingkatannya adalah sebagai berikut :

Kewajiban Operator PKH tingkat Provinsi, meliputi :

1. Berkoordinasi dengan Koordinator Wilayah serta bekerja sama dengan seluruh Operator PKH di Kabupaten/Kota pelaksana PKH.

2. Memastikan kelengkapan dan validitas data hasil validasi calon peserta, hasil pemutakhiran kepesertaan, hasil verifikasi komitmen serta realisasi penyaluran bantuan PKH dari seluruh Operator PKH tingkat Kabupaten/ Kota.

3. Melaporkan setiap permasalahan yang dihadapi oleh Operator PKH Kabupaten/Kota kepada UPPKH tingkat Provinsi/Pusat terkait dengan data dan sistem aplikasi yang digunakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Kewajiban Operator PKH tingkat Kabupaten/Kota, meliputi : 1. Berkoordinasi dengan Koordinator Kabupaten/Kota dan

bekerja sama dengan seluruh Pendamping PKH di Kabupaten/Kota pelaksana PKH.

2. Memastikan kelengkapan dan validitas data hasil validasi calon peserta, hasil pemutakhiran kepesertaan, hasil verifikasi komitmen serta realisasi penyaluran bantuan PKH dari seluruh Pendamping PKH.

3. Melaporkan setiap permasalahan yang dihadapi oleh Pendamping PKH kepada UPPKH tingkat Kabupaten/Kota terkait dengan data dan sistem aplikasi yang digunakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

(41)

Siapa mitra kerja Operator PKH?

Mitra kerja Operator PKH tingkat Provinsi : 1. Pegawai Dinas Sosial Provinsi 2. Pegawai Dinas Pendidikan 3. Pegawai Dinas Kesehatan

4. Pegawai Badan Pusat Statistik Daerah 5. Pegawai Kantor Urusan Agama

6. Koordinator Wilayah (Korwil)

7. Operator PKH lain dalam satu Provinsi 8. Semua Operator PKH di Kabupaten/Kota

9. Pegawai lembaga bayar (PT.POS/Bank) tingkat Provinsi 10. Pemangku kepentingan lain di Provinsi yang berkaitan

dengan pelaksanaan PKH

Mitra kerja Operator PKH tingkat Kabupaten/Kota :

1. Pegawai Dinas Sosial/Institusi Sosial di Kabupaten/Kota 2. Pegawai Dinas Pendidikan

3. Pegawai Dinas Kesehatan

4. Pegawai Badan Pusat Statistik Daerah 5. Pegawai Kantor Urusan Agama

6. Koordinator Kabupaten/Kota

7. Operator PKH lain dalam satu Kabupaten/Kota 8. Semua Pendamping PKH di Kabupaten/Kota

9. Pegawai lembaga bayar (PT.POS/Bank) tingkat Kabupaten/Kota

10. Pemangku kepentingan lain di Kabupaten/Kota yang berkaitan dengan pelaksanaan PKH

(42)

KODE ETIK, PENILAIAN KINERJA DAN KOMPTENSI

PENDAMPING DAN OPERATOR PKH

Apa saja Kode Etik Pendamping dan Operator PKH?

Dalam menjalankan tugasnya, Pendamping dan Operator PKH wajib menjunjung tinggi nilai-nilai etika sebagai berikut :

1. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas tinggi.

2. Melaksanakan tugas dengan cermat dan disiplin.

3. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan. 4. Melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

5. Melaksanakan tugas sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.

6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara dan tidak memberikan data kepesertaan PKH baik secara lisan maupun tertulis kepada pihak lain kecuali mendapat izin dari Kementerian Sosial.

7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien.

8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.

9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.

10. Tidak menyalahgunakan informasi, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya untuk mendapatkan keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.

11. Tidak melakukan tindakan penyalahgunaan dana, termasuk mengutip dana dari peserta PKH serta membawa atau menyimpan uang bantuan PKH.

(43)

12. Tidak melakukan manipulasi/pemalsuan data dan dokumen untuk kepentingan laporan program.

13. Tidak melanggar surat keputusan Direktur Jaminan Sosial tentang larangan rangkap pekerjaan.

Pelanggaran terhadap salah satu atau lebih dari Kode Etik di atas dapat dikenai sanksi berupa Surat Peringatan (SP) hingga Pemutusan Hubungan Kerja.

Bagaimana mengukur kinerja Pendamping dan Operator PKH?

Kinerja Pendamping dan Operator diukur dengan menggunakan indiktor penilaian sebagai berikut :

1. Penilaian kinerja untuk Pendamping PKH, meliputi aspek : a. Pelaksanaan kegiatan validasi data

b. Pelaksanaan kegiatan pemutakhiran data c. Pelaksanaan kegiatan verifikasi komitmen d. Pelaksanaan kegiatan penyaluran bantuan

e. Pelaksanaan kegiatan pendampingan peserta PKH, melalui pertemuan kelompok (FDS)

f. Pelaksanaan kegiatan administrasi dan pelaporan 2. Penilaian kinerja untuk Operator PKH, meliputi aspek :

a. Pelaksanaan kegiatan Penerimaan dan entry data hasil validasi/pemutakhiran

b. Pelaksanaan kegiatan Penerimaan dan entry data hasil verifikasi komitmen

c. Pelaksanaan kegiatan Penerimaan dan entry data penyaluran bantuan

d. Kegiatan pengelolaandan penyediaan data PKH

e. Kegiatan penerimaan dan pengiriman data ke UPPKH Pusat

(44)

Bagaimana melakukan Penilaian Kompetensi Pendamping dan Operator PKH?

Penilaian kompetensi Pendamping dan Operator PKH dilakukan oleh atasan, dengan indikator penilaian :

a. Komunikasi dan hubungan interpersonal b. Orientasi terhadap kualitas

c. Kemampuan analisis dan penyelesaian masalah d. Sikap dan pengendalian diri

e. Ketaatan

f. Inovasi dan ide konstruktif

Peilaian kinerja dan kompetensi Pendamping dan Operator dilaksanakan dalam 2 (dua) periode dalam satu tahunnya. Output dari penilaian ini berbentuk rekomendasi terhadap kelanjutan tugas sebagai Pendamping maupun Operator PKH, dan Kordinator Kabupaten/Kota.

Siapakah yang melakukan Penilaian Kinerja dan Kompetensi Pendamping dan Operator PKH?

1. Penilaian Kinerja Pendamping dan Operator, dilakukan dengan prosedur :

a. Pendamping dan Operator melakukan penilaian terhadap dirinya sendiri berdasarkan formulir penilaian kinerja yang telah disediakan.

b. Hasil penilaian diri sendiri selanjutnya diverifikasi oleh 2 orang penilai (Koordinator Wilayah dan Ketua UPPKH) untuk mendapatkan persetujuan (approve).

c. Persetujuan atas penilaian diri sendiri ini menjadi dasar penilaian Kinerja Pendamping atau Operator.

2. Penilaian Kompetensi dilakukan oleh Ketua UPPKH dan Koordinator Wilayah berdasarkan pengamatan langsung dan masukan dari Koordinator Kabupaten/Kota dan pihak-pihak lain yang terkait dengan pelaksanaan PKH.

(45)

PENANGANAN PENGADUAN

Apa definisi Pengaduan?

Pengaduan adalah mekanisme yang dapat ditempuh oleh masyarakat baik peserta PKH maupun non peserta PKH untuk menyampaikan keluhan terkait pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH). Pengaduan menjadi salah satu bentuk partisipasi dan pengawasan masyarakat terhadap akuntabilitas pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH).

Apa tujuan penanganan Pengaduan?

Penanganan Pengaduan bertujuan untuk memfasilitasi pengaduan masyarakat secara berjenjang dengan penanganan yang segera sebagai bentuk kewajiban penyelenggaraan tata kelola kepemerintahan yang baik.

Ruang lingkup pengaduan, terdiri dari :

1. Data kepesertaan di tingkat desa/kelurahan 2. Bantuan peserta PKH di tingkat desa/kelurahan

3. Penyedia layanan pendidikan dan kesehatan di tingkat desa/kelurahan

4. Pelaksana PKH di tingkat Kecamatan.

Bagaimana prosedur Pengaduan?

Tujuan utama prosedur pengaduan dibuat untuk memberi kemudahan akses bagi siapa saja mengadukan masalah maupun temuan dan hal-hal yang berkenaan dengan PKH secara cepat. Proses ini pun disusun agar tidak ada pihak yang merasa terintimidasi atas laporan/aduan yang disampaikan tersebut.

Masyarakat dapat mengadukan permasalahan kepesertaan dan pelaksanaan PKH kepada Pendamping PKH di wilayahnya melalui media pengaduan yang telah disediakan. Penanganan

(46)

pengaduan secara tepat dan cepat di tingkat lokal merupakan tindakan yang diharapkan, namun jika tidak memungkinkan maka dapat dibuatkan pengaduan yang akan dikirimkan ke tingkat yang lebih tinggi.

Bagaimana menyampaikan pengaduan?

UPPKH Kabupaten/Kota menyediakan formulir pengaduan yang dapat diperoleh dengan mudah di tingkat terendah sekalipun (desa). Peserta PKH dan masyarakat umum dapat menyampaikan pengaduan baik secara langsung melalui pesan singkat/sms, telepon, email, faksimili, dan media sosial lainnya di tingkat kecamatan. Sebagai tindak lanjut penanganan pengaduan, Pendamping dan operator PKH mengisi formulir pengaduan yang ada di UPPKH Kabupaten/Kota untuk diarsipkan dan dilaporkan ke bagian pengaduan yang ada di kabupaten/kota.

Siapa yang menangani pengaduan?

Pendamping dan Operator PKH memiliki peranan dalam memfasilitasi proses pengaduan secara selektif dan aktif mencari penyebab timbulnya permasalahan di tingkat masyarakat, baik peserta PKH maupun non peserta PKH melalui pertemuan bulanan kelompok peserta PKH, penyedia layanan pendidikan dan kesehatan, maupun aparat pemerintahan setempat.

Jika proses penyelesaian masalah pada tahapan ini belum memadai, maka Pendamping dan Operator PKH akan membantu para pihak yang ingin melakukan pengaduan ke tingkat yang lebih tinggi menggunakan sistem dan prosedur pengaduan yang telah ditetapkan.

(47)

Bagaimana proses penanganan dan penyelesaian Pengaduan?

Proses dan waktu penyelesaian terhadap pengaduan adalah sebagai berikut :

1. Pengaduan masyarakat terkait dengan pelaksanaan PKH diklasifikasikan dan ditindaklanjuti berdasarkan karakteristik pengaduan.

2. Pendamping atau Operator PKH mencatat dan merekap formulir pengaduan yang telah diisi oleh pihak pengadu. 3. Pendamping atau Operator PKH melaporkan kepada UPPKH

Kabupaten/Kota setiap kasus pengaduan di daerahnya (1 minggu penyelesaian).

4. Pengaduan masyarakat terkait data peserta, realisasi penyaluran dan rekening dormant yang ditindaklanjuti dengan koordinasi dengan level di atasnya.

5. Pengaduan masyarakat terhadap petugas pelaksana PKH ditindaklanjuti oleh petugas pelaksana PKH satu level di atasnya.

6. Penyelesaian pengaduan dilakukan secara berjenjang sesuai jenis dan tingkat permasalahan.

Bagaimana jika Pendamping atau Operator PKH yang memiliki masalah?

Jika Pendamping atau Operator PKH memiliki masalah terkait dengan dirinya, maka Pendamping PKH dapat menyampaikan pengaduan dan melakukan konsultasi langsung ke kantor UPPKH Kabupaten/Kota dengan menggunakan mekanisme dan prosedur penyampaian pengaduan sebagaimana penjelasan dalam buku Sistem Pengaduan Masyarakat (SPM).

Jika konsultasi langsung tidak menyelesaikan masalah, maka Pendamping atau Operator PKH dapat mengisi formulir Pengaduan bukan peserta PKH. Penyelesaian pengaduan lewat formulir ini akan ditangani oleh UPPKH Pusat.

(48)

AMPIRAN-LAMPIRAN

1. Bagan Alur Tahapan Kegiatan PKH

• Diisi oleh Pendamping • Disahkan oleh Penyedia

FasKes/FasDik • Distribusi dan

Penghimpunan oleh Pendamping • Entry Data oleh operator

UPPKH Kab/Kota DATA PPLS VALIDASI PENYALURAN MENGGUNAKAN LAYANAN VERIFIKASI PEMUTAKHIRAN DATA DAFTAR CALON PESERTA FORMULIR SYARAT END SANKSI Pendamping Lembaga Bayar PENDIDIKAN + KESEHATAN TIDAK KOMITMEN KOMITMEN • Data Terkini • Pelaporan UPPKH Kab/Kota Ya Tidak UPPKH Pusat KOMPOSISI KELUAGA

(49)

2. Struktur Kelembagaan PKH

TIM PENGENDALI TIM PENGARAH

TIM KOORDINASI TEKNIS

PEMERINTAH PUSAT LEMBAGA BAYAR TIM PENGARAH

TIM KOORDINASI TEKNIS PEMERINTAH PROVINSI

LEMBAGA PEMBAYAR KANTOR WILAYAH

UPPKH PROVINSI

TIM KOORDINASI TEKNIS PEMERINTAH KAB/KOTA

LEMBAGA PEMBAYAR UPT

UPPKH KAB/KOTA

TIM KOORDINASI TEKNIS KECAMATAN

UPPKH KECAMATAN

(50)

3. Alur Pemutakhiran Data Peserta PKH

(dilakukan setiap ada perubahan sebelum penyaluran bantuan)

Pendamping menyerahkan ke Sekretariat UPPKH melalui

Koordinator Kab./Kota

Mulai

Apakah sudah Sesuai ?

Pendamping Mengisi dan Mencatat Perubahan Data Peserta PKH pada

Formulir Pemutakhiran Pendamping Melengkapi/Memperbaiki Kekurangan/Kesalahan Pengisian Formulir Apakah sudah Sesuai?

Approve Dokumen oleh Koordinator Kab./Kota

Koordinator Kab./Kota membuat Berita Acara Serah

Terima (BAST) Dokumen

Operator memisahkan Formulir Pemutakhiran yang Berisi

Perubahan Data/Tidak

Entry Data ke dalam Aplikasi SIM PKH oleh Operator

Selesai Ya Tidak Ya Tidak Pendamping Menerima Formulir Pemutakhiran

(51)

4. Alur Verifikasi Komitmen Komponen PKH (dengan menggunakan formulir manual)

Pendamping mengisi dan menyerahkan Formulir ke Sekretariat

UPPKH melalui Korkab/Korkot

Mulai

Apakah sudah Sesuai ?

Pendamping mengunjungi Faskes/Fasdik untuk Verifikasi dan

Pencatatan Kehadiran Pendamping Melengkapi/Memperbaiki Kekurangan/Kesalahan Pengisian Formulir Apakah sudah Sesuai?

Approve Dokumen oleh Koordinator Kab./Kota

Koordinator Kab./Kota membuat Berita Acara Serah

Terima (BAST) Dokumen

Operator mencatat Komponen PKH yang Komitmen/Tidak

Entry Data ke dalam Aplikasi SIM PKH oleh Operator

Selesai Ya Tidak Ya Tidak Pendamping Menerima Formulir Verifikasi dari UPPKH

(52)

5. Alur Verifikasi Komitmen Komponen PKH (dengan formulir Digital Mark Reader/DMR)

Pendamping mengisi dan menyerahkan Formulir ke Sekretariat

UPPKH melalui Korkab/Korkot

Mulai

Apakah sudah Sesuai ?

Pendamping mengunjungi Faskes/Fasdik untuk Verifikasi dan

Pencatatan Kehadiran Pendamping Melengkapi/Memperbaiki Kekurangan/Kesalahan Pengisian Formulir Apakah sudah Sesuai?

Approve Dokumen oleh Koordinator Kab./Kota

Koordinator Kab./Kota membuat Berita Acara Serah

Terima (BAST) Dokumen

UPPKH Kab./Kota Mengirim Formulir DMR ke Provinsi Selesai Ya Tidak Ya Tidak Pendamping Menerima Formulir DMR dari UPPKH

(53)
(54)
(55)
(56)

9.

Formulir Administrasi Penanganan Pengaduan

FORMULIR ADMINISTRASI

PENANGANAN PENGADUAN Nama

Pendamping/Operator :

Lokasi Tugas : (Kecamatan / Kabupaten / Kota) ……… Bulan - Tahun :

TANGGAL PENGADU NAMA PERMASALAHAN STATUS PENANGANAN *) SELESAI PROSES DALAM REKOMENDASI/ TINDAK LANJUT

Cara Pengisian Status Penanganan:

1. Untuk permasalahan yang sudah selesai maupun dalam proses penanganan diisi dengan tanda 

(57)
(58)

11. Formulir Pendataan Komponen PKH

FORMULIR PENDATAAN KOMPONEN PKH

DESA :

KECAMATAN :

NAMA PENDAMPING :

NO. PESERTA NO. PENGURUS NAMA ALAMAT

JUMLAH KOMPONEN

PENDIDIKAN KESEHATAN

SD SMP SMA Balita Nifas Ibu Hamil Ibu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 … dst

(59)

12. Formulir Rekapitulasi Data Peserta PKH

FORMULIR REKAPITULASI DATA PESERTA PKH

KECAMATAN :

NAMA PENDAMPING :

NO. DESA KELOMPOK NAMA

JUMLAH PESERTA

PKH

JUMLAH KOMPONEN

PENDIDIKAN KESEHATAN

SD SMP SMA Balita Nifas Ibu Hamil Ibu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 … dst

(60)

13.

Formulir Identifikasi Layanan Pendidikan

FORMULIR IDENTIFIKASI

LAYANAN FASILITAS PENDIDIKAN (FASDIK)

No. Pokok Sekolah Nasional :

Nama Sekolah :

Alamat Sekolah :

Tanggal Identifikasi :

NO URAIAN YA TIDAK

1 Bantuan Siswa Miskin (BSM) / KIP

2 Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

3 Beasiswa lainnya

4 Ketersediaan Petugas Verifikator

5 Ketersediaan Tenaga Pendidik

6 Adanya permintaan intensif pengisian formulir

7 Pengisian form tepat waktu

8 Penerimaan formulir tepat waktu

9 Pengambilan form tepat waktu

10 Adanya jadwal kunjungan dari Petugas Pendidikan

11 Adanya rekomendasi Sekolah Lanjutan

12 Adanya anggapan PKH adalah Beasiswa

JUMLAH PROSENTASE

(61)

14.

Formulir Identifikasi Layanan Kesehatan

FORMULIR IDENTIFIKASI

LAYANAN FASILITAS KESEHATAN (FASKES)

Kode Fasilitas Kesehatan :

Nama Fasilitas Kesehatan :

Alamat Fasilitas Kesehatan :

Tanggal Identifikasi :

NO URAIAN YA TIDAK

1 Layanan Jaminan Kesehatan :

 Jamkesmas / JKN-BPJS / KIS  Jamkesda

2 Ketersediaan Petugas verifikasi

3 Ketersediaan Petugas pelayanan

4 Adanya permintaan intensif pengisian formulir

5 Pengisian formulir tepat waktu

6 Penerimaan formulir tepat waktu

7 Pengambilan formulir Tepat waktu

8 Adanya jadwal kunjungan dari Petugas Kesehatan

9 Kemudahan mendapatkan rujukan

10 Penerimaan Peserta PKH untuk mendapatkan layanan Jaminan Kesehatan JUMLAH PROSENTASE

(62)
(63)
(64)

17. Formulir Presensi Pertemuan Kelompok DAFTAR HADIR PERTEMUAN KELOMPOK

KECAMATAN : ……… DESA / KELURAHAN : ……… NAMA KELOMPOK : ……… HARI, TANGGAL : ……… AGENDA PEMBAHASAN : ………

NO NOMOR PESERTA NAMA TANDA TANGAN

1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 … 9 dst 10

(65)

18. Formulir Notulensi Pertemuan Kelompok NOTULENSI PERTEMUAN KELOMPOK

KECAMATAN : ……… DESA / KELURAHAN : ……… NAMA KELOMPOK : ……… HARI, TANGGAL : ……… ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ………. ……….

(66)

19.

Format Berita Acara Kesepakatan Kelompok

BERITA ACARA

ATURAN / KESEPAKATAN KELOMPOK _________________ DESA ___________________

KECAMATAN _________________

Dalam rangka pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) dan dalam rangka memenuhi kewajiban peserta PKH, maka pada hari ini :

Hari, tanggal : _____________, ___________________ Jam : ______ WIB

Tempat : __________________________________ Telah diselenggarakan Pertemuan/Musyawarah anggota kelompok dengan menetapkan Kesepakatan/Aturan Kelompok. Penetapan Kesepakatan/Aturan Kelompok ini dihadiri oleh ____orang anggota Kelompok.

Bertindak selaku unsur pimpinan musyawarah adalah ______________ dan sebagai notulis adalah ______________.

Hasil yang diperoleh dari Pertemuan/Musyawarah tersebut adalah berupa Kesepakatan/Aturan yang mengikat semua anggota kelompok, yaitu:

1. ………. 2. ………. 3. ……….

Demikian berita acara ini dibuat dalam musyawarah mufakat semua Anggota Kelompok ____________, Desa _____________, Kecamatan _____________ dengan penuh tanggung jawab dan dalam suasana kebersamaan.

Pimpinan Pertemuan ___________________ ________, _____________ 2014 Notulis Pertemuan ___________________ Mengetahui, Pendamping PKH Kecamatan _______________ ______________________

(67)

Lembar persetujuan peserta musyawarah :

NO NAMA ( RT/RW ) ALAMAT TANDA TANGAN

1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 … 9 dst 10

(68)

20. Formulir Kontrol Penyaluran Bantuan No. Peserta No.

PKH

Nama Peserta

PKH

Alokasi

Pembayaran Pembayaran Realisasi Resi Selisih No.

Tanda Tangan/Cap Jempol Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 … dst

(69)

Gambar

Gambar 1. Profil KSM Peserta PKH
Gambar 2. Grafik Indeks Bantuan PKH  500.000   1.000.000   450.000   750.000   1.000.000   950.000   3.700.000  Indeks Bantuan PKH  Bantuan tetapIbu Hamil/Menyusui/Nifas/balita/anak pra-sekolahAnak SD dan yang sederajat
Tabel  2  di  bawah  ini  merupakan  contoh  perhitungan  nilai  bantuan yang akan diterima Peserta PKH dalam satu tahunnya
Tabel 3. Indeks bantuan minimal
+6

Referensi

Dokumen terkait

Pada daerah pesisir responden banyak yang mempunyai persepsi negatif tentang Keluarga Berencana Pria, dibandingkan dengan masyarakat kota... Responden pada masyarakat

Suatu keadaan di mana terdapat aliran darah batik dari ventrikel kiri ke dalam atrium kiri pada saat sistol, akibat tidak dapat menutupnya katup mitral

 Institusi Pengajian Tinggi Swasta (IPTS) yang dibiayai oleh pihak swasta seperti universiti swasta, kolej universiti swasta, kampus cawangan universiti luar negara dan

Teknik Produksi Cuka Kayu Terpadu dengan Arang Terdaftar pada tanggal 21 Desember 2006 Tanggal 23 Pebruari 2007 pemberitahuan persyaratan formalitas telah dipenuhi 19 april

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

d) harga atas penyerahan Barang Kena Pajak diakui sebagai piutang atau penghasilan, atau pada saat diterbitkan faktur penjualan oleh Pengusaha Kena Pajak, sesuai dengan

Kiranya kami sebagai gereja-Mu tunduk, dalam sikap hormat dan patuh untuk menyerahkan dan mengelola persembahan yang adalah harta milik- Mu ini, ya Tuhan. Tuntunlah agar Majelis