• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kerja jantung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kerja jantung"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Lembar Tugas Mahasiswa

Lembar Tugas Mahasiswa

Modul Kardiovaskular

Modul Kardiovaskular

Dibuat Oleh:

Dibuat Oleh:

Anggi Angelina Permatasari

Anggi Angelina Permatasari

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

 Kelom

 Kelom!ok "

!ok " # $%&'''()*+

# $%&'''()*+ ,,

Faktor Internal dan -ksternal .ang Da!at Mem!engaruhi Ker/a 0istem

Faktor Internal dan -ksternal .ang Da!at Mem!engaruhi Ker/a 0istem

Kardiovaskular

Kardiovaskular

I1Pendahuluan

I1Pendahuluan

Jan

Jantutung ng memerurupapakakan n ororgagan n tutububuh h yayang ng pepentntining g babagi gi tutububuh h mamanunusisia.a.JanJantutung ng beberfurfungngsi si ununtutuk k  memompa dan menyalurkan darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh. Ketika berdenyut , ruang –  memompa dan menyalurkan darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh. Ketika berdenyut , ruang –  ruang pada jantung akan mengend

ruang pada jantung akan mengendur dan ur dan kemudkemudian terisi ian terisi oleh darah. Hal oleh darah. Hal tersebutersebut t lah yang disebut denganlah yang disebut dengan diastole.

diastole.11 Setelah itu , jantung akan berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung. HalSetelah itu , jantung akan berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung. Hal

tersebut lah yang disebut dengan

tersebut lah yang disebut dengan systole. systole. Kedua bilik dan serambi akan mengendur dan berkontraksi secara Kedua bilik dan serambi akan mengendur dan berkontraksi secara  bersamaan.

 bersamaan. Darah Darah yang yang kehabisan kehabisan oksigen oksigen dan dan mengandung mengandung banyak banyak karbondioksida karbondioksida akan akan dialirkan dialirkan daridari tubuh melalui vena kava menuju ke atrium kanan.

tubuh melalui vena kava menuju ke atrium kanan. 

Setelah atrium kanan terisi darah , atrium kanan akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan Setelah atrium kanan terisi darah , atrium kanan akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan mele!ati katup trikuspidalis. Selanjutnya , darah akan kembali dipompa melalui katup pulmoner ke dalam mele!ati katup trikuspidalis. Selanjutnya , darah akan kembali dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis menuju paru – paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh kapiler yang ada di sekitar  arteri pulmonalis menuju paru – paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh kapiler yang ada di sekitar  kantong udara pada paru – paru."aru – paru akan menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida dan kantong udara pada paru – paru."aru – paru akan menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida dan kemudian darah akan dialirkan ke paru

kemudian darah akan dialirkan ke paru – paru. Darah yang kayak akan oksigen akan – paru. Darah yang kayak akan oksigen akan akan mengalir di dalamakan mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Selanjutnya , darah dalam atrium kiri akan didorong ke ventrikel kiri vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Selanjutnya , darah dalam atrium kiri akan didorong ke ventrikel kiri melalui katup bikuspidalis atau katup mitral , yang kemudian akan memompa darah bersih mele!ati katup melalui katup bikuspidalis atau katup mitral , yang kemudian akan memompa darah bersih mele!ati katup aorta masuk ke dalam aorta. Kemudian darah kaya oksigen tersebut akan disirkulasikan ke seluruh tubuh, aorta masuk ke dalam aorta. Kemudian darah kaya oksigen tersebut akan disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru – paru.

kecuali paru – paru.

#pabila mekanisme kerja jantung tersebut terganggu , maka jantung tidak akan dapat memompa #pabila mekanisme kerja jantung tersebut terganggu , maka jantung tidak akan dapat memompa darah secara efektif baik ke paru – paru atau pun ke seluruh tubuh. Selain itu , apabila kondisi tersebut darah secara efektif baik ke paru – paru atau pun ke seluruh tubuh. Selain itu , apabila kondisi tersebut dib

dibiarkiarkan an daladalam m janjangka gka !ak!aktu tu yayang ng lamlama a makmaka a dapdapat at berberujuujung ng padpada a penypenyakit akit janjantuntung g atau atau bahbahkankan kematian.

kematian.,$,$  Suatu penelitian menunjukkan bah!a sekitar %& persen kematian yang terjadi di 'ndonesia  Suatu penelitian menunjukkan bah!a sekitar %& persen kematian yang terjadi di 'ndonesia

disebabkan oleh penyakit jantung dan angka kematian akibat penyakit jantung di #sia (enggara mencapai disebabkan oleh penyakit jantung dan angka kematian akibat penyakit jantung di #sia (enggara mencapai ,) juta kasus pada tahun $*+. amun , kerja jantung pada setiap individu dapat berbedda – beda. Hal ,) juta kasus pada tahun $*+. amun , kerja jantung pada setiap individu dapat berbedda – beda. Hal tersebut dikarenakan adanya faktor – faktor baik secara internal ataupun eksternal yang dapat mempengaruhi tersebut dikarenakan adanya faktor – faktor baik secara internal ataupun eksternal yang dapat mempengaruhi kerja jantung. -aktor – faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

kerja jantung. -aktor – faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut.$$

II1Isi 2 Pembahasan

II1Isi 2 Pembahasan

-aktor yang dapat mempengaruhi kerja jantung dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan -aktor yang dapat mempengaruhi kerja jantung dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan fak

faktor tor ekseksterternalnal. . -ak-aktor tor inteinternarnal l mermerupaupakan kan fakfaktor tor – – faktfaktor or yanyang g berberasal asal dardari i daldalam am tubtubuh uh manmanusiausia sedangkan faktor eksternal adalah faktor – faktor yang berasal dari luar tubuh manusia. -aktor internal yang sedangkan faktor eksternal adalah faktor – faktor yang berasal dari luar tubuh manusia. -aktor internal yang mempen

mempengaruhi kerja sistem kardiovaskgaruhi kerja sistem kardiovaskular antara lain ular antara lain adalah usia , adalah usia , jenis kelamin , jenis kelamin , kelainkelainan anatomis padaan anatomis pada  jantung

 jantung , , berat berat badan badan , , emosi emosi atau atau psikologis psikologis , , dan dan frekuensi frekuensi pernafasan. pernafasan. Sedangkan Sedangkan faktor faktor eksternal eksternal yangyang mempengaruhi kerja sistem kardiovaskular adalah posisi tubuh , suhu atau temperatur , konsumsi alkohol , mempengaruhi kerja sistem kardiovaskular adalah posisi tubuh , suhu atau temperatur , konsumsi alkohol , merokok, dan juga aktivitas fisik.

(2)

A1Faktor -ksternal .ang Mem!engaruhi Ker/a 0istem Kardiovaskular Posisi Tubuh Terhada! Kardiovaskular

"osisi tubuh dapat mempengaruhi kerja jantung karema berkaitan dengan efek gravitasi. #danya gravitasi  bumi dapat menyebabkan tekanan yang berbeda di tiap lokasi pembuluh darah yang berbeda. leh sebab

itu , kerja jantung pada posisi berbaring , berdiri , atau pun duduk dapat menjadi berbeda. a1Posisi 3erbaring

Dalam posisi berbaring , jantung akan berdetak lebih sedikit dibandingkan pada posisi duduk atau  pun berdiri. Hal tersebut disebabkan karena ketika dalam posisi berbaring , efek gravitasi pada tubuh akan  berkurang sehingga darah dapat kembali ke jantung secara mudah tanpa harus mela!an kekuatan gravitasi.,$

leh sebab itu , pada posisi berbaring darah yang mengalir kembali ke jantung melalui pembuluh darah akan lebih banyak dibandingkan pada posisi berdiri. Semakin banyak darah yang kembali ke jantung , maka semakin banyak pula darah yang dapat dipompa oleh tubuh di setiap denyutnya sehingga denyut jantung yang diperlukan per menit untuk dapat memenuhi kebutuhan dari darah , oksigen , dan nutrisi akan menjadi lebih sedikit.,$

b1Posisi 3erdiri

"ada keadaan berdiri , pembuluh darah di ba!ah jantung akan mendapatkan beban tambahan akibat  perbedaan tinggi tingkat jantung dan pembuluh. "eningkatan tekanan tersebut menyebabkan darah

mengumpul di dalam pembuluh venosa pada ekstremitas ba!ah sehingga isi dari sekuncup akan  berkurang.$Hal tersebut menyebabkan tekanan darah pada bagian kepala a kan berbeda dengan tekanan darah

di bagian ekstremitas ba!ah sehingga jantung tidak dapat memompa darah yang cukup ke otak.$

"ada keadaan berdiri , detak jantung seseorang akan meningkat. Hal tersebut dikarenakan darah yang kembali ke jantung menjadi lebih sedikit. Kondisi tersebut dapat menyebabkan adanya peningkatan detak   jantung secara mendadak ketika sesorang bergerak dari posisi duduk atau berbaring ke posisi berdiri.

(erkadang , perubahan posisi dari berbaring atau duduk ke posisi berdiri dapat menyebabkan tubuh menjadi  pusing dan kemudian pingsan.,$

Selain itu , dalam posisi berdiri cairan dapat berkumpul di ruang interstitium akibat adanya  peningkatan tekanan hidrostatik dalam kapiler sehingga terjadilah edema. ,$

41Posisi Duduk

Sikap atau posisi duduk membuat tekanan darah cenderung stabil. Hal ini dikarnakan pada saat duduk system vasokontraktor simpatis teransang melalui saraf rangka menuju otot/otot abdomen. Keadaan ini meningkatkan tonus dasar otot/otot tersebut yang menekan seluruh vena cadangan abdomen, membantu mengelurkan darah dari cadangan vaskuler abdomen ke jantung.,$ Hal tersebut membuat darah yang tersedia

 bagi jantung untuk dipompa menjadi meningkat. Keseluruhan respon ini disebut refleks kompresi abdomen . Kerja jantung pada posisi duduk, dalam memompa darah akan lebih keras karena mela!an gaya gravitasi sehingga kecepatan denyut jantung meningkat. ,$

(3)

0umber: 7all 68 5u.ton A1 5u.ton and 7all te9tbook o medi4al !h.siolog.1 $st ed1 Philadel!hia PA,: -lsevier; "&$'1

0uhu2Tem!eratur Terhada! Kardiovaskular

Salah satu faktor yang mempengaruhi denyut jantung atau cepat lambatnya jantung memompa darah adalah suhu. "erbedaan suhu berpengaruh dalam cepat atau lambatnya metabolisme tubuh sehingga berpengaruh juga terhadap kinerja jantung. Suhu yang lebih tinggi 0 hangat 1 panas 2 menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan memberikan tekanan yang tepat untuk tubuh. Ketika panas , tubuh harus menggerakkan darah lebih  banyak ke kulit untuk dapat menurunkan suhu.%  amun , pada saat yang bersamaan tubuh juga harus

mengendalikan aliran darah ke otot. Satu – satu nya cara yang dapat dilakukan agar dapat memenuhi dua kebutuhan tersebut secara bersamaan adalah dengan meningkatkan aliran darah , yang berarti bah!a jantung harus berdentak lebih cepat.%

3iasanya , dalam keadaan suhu cukup tinggi , denyut jantung akan meningkat sekitar $* hingga +*  bpm dibandingkan dalam suhu normal. Dalam kondisi ini , asupan cairan yang cukup sangat dibutuhkan oleh tubuh. 3erkeringat dapat mengubah volume darah pada tubuh dan dapat menyebabkan gangguan pada  jantung. 4ara yang paling mudah dan paling efektif untuk mengatasi suhu tinggi dan gangguan pada denyut  jantung adalah dengan menambah jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh. Hal tersebut dapat membantu

tubuh untuk menjaga volume darah dan mencegah jantung untuk berdetak lebih cepat lagi. %

Konsumsi Alkohol dan Merokok Terhada! Kardiovaskular

5engkonsumsi alkohol dapat memberikan dampak negatif pada tubuh termasuk pada kerja  jantung.Salah satu efek yang ditimbulkan dari mengkonsumsi alkohol adalah otot jantung akan menjadi melemah, sehinggaa tidak dapat memompa darah secara efisien. Keadaan tersebut dikenal dengan kardiomiopati. Selanjutnya , jantung yang tidak dapat memompa darah secara efisien sangat rentan terhadap terjadinya penggumpalan darah dan aritmia. 3erbagai gangguan yang timbul pada jantung akibat konsumsi alkohol tersebut dapat meenyebabkan gagal jantung dan berakhir pada kematian. Suatu penelitian menunjukkan bah!a setengah dari pecandu alkohol yang tetap mengonsumis alkohol setelah mulai mengalami kardiomiopati meninggal dalam jangka !aktu + tahun. +

Selain konsumsi alkohol , merokok juga dapat menyebabkan gangguan  pada jantung. Di dalam sebatang rokok, terdapat dua bahan kimia  perusak jantung yang dapat mengganggung kerja dan juga kesehatan dari jantung.+ Dua bahan kimia tersebut adalah karbon monoksida dan

nikotin. 6as karbon monoksida memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk mengikat hemoglobin 0Hb2 yang terdapat di dalam sel darah merah 0 eritrosit 2 dibandingkan dengan oksigen. Hal tersebut menyebabkan sel darah merah akan semakin kekurangan oksigen , oleh karena yang disalurkan ke seluruh tubuh adalah karbon monoksida dan bukan oksien. +

Sel tubuh yang mengalami kekurangan oksigen akan mengkompensasi hal tersebut melalui spasme pembuluh darah. 3ila  proses spasme berlangsung dalam jangka !aktu yang lama dan terus – 

menerus maka pembuluh darah akan muah rusak dan dapat berakhir   pada terjadi nya aterosklerosis. "enyempitan pembuluh darah dapat terjadi di mana saja baik di otak , jantung , paru , atau pun ginjal. 7at kimia berbahaya kedua yang ada di dalam rokok adalah nikotin. ikotin dapat merangsang hormone kathekolamin atau adrenalin, dimana hormon tersebut bersifat memacu kerja jantung dan tekanan darah. Hal tersebut menyebabkan jantung tidak  diberikan !aktu untuk beristirahat dan tekanan darah akan menjadi semakin tinggi , sehingga dapat menyebabkan terjadinya hipertensi. Selain itu , nikotin juga memiliki efek lain yaitu merangsang terjadinya  penggumpalan trombosit. (rombosit yang mengumpal kemudian dapat menyumbat pembuluh darah. ikotin

(4)

 juga dapat mengubah metabolisme lemak sehingga menyebabkan kadar HD8 akan menurun dan kadar 8D8 akan mengalami peningkatan.+

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bah!a karbon monoksida dan nikotin dapat menyebabkan  pembuluh darah menyempit dan tersumbat secara bersamaan atau sekaligus. leh sebab itu , merokok 

sangat mempengaruhi kerja dari jantung. +

Aktivitas Fisik Terhada! Kardiovaskular

#ktivitas fisik , terutama olahraga , memiliki peranan yang penting dalam menjaga kesehatan  jantung dan pembuluh darah.Ketika melakukan aktivitas fisik , maka kebutuhan darah yang mengandung oksigen pun akan meningkat. Kebutuhan tersebut akan dipenuhi oleh jantung dengan meningkatkan aliran darah dengan cara melebarkan diameter pembuluh darah , sehingga tekanan darah pun dapat mengalami  peningkatan.&

 amun apabila dilakukan secara regular 1 rutin, olahraga dapat memberikan beberapa manfaat yaitu dapat meningkatkan fungsi dan kekuatan dari otot jantung dan juga meningkatkan kemampuan tubuh untuk  mendapatkan serta menggunakan oksigen.& Karena kemampuan tubuh untuk menyalurkan dan menggunakan

oksigen meningkat, maka kegiatan atau aktivitas sehari –hari dapat dilakukan dengan tingkat kelelahan yang lebih rendah 0 less fatigue 2 dibandingkan dengan orang – orang yang tidak biasa melakukan aktivitas fisik  di kehidupan sehari – hari nya. &,9

Hal tersebut sangat penting bagi orang – orang penderita penyakit kardiovaskular , yang biasanya memiliki kapasitas aktivitas fisik yang lebih rendah dibandingkan dengan orang – orang yang sehat. Selain hal tersebut , aktivitas fisik ternyata juga dapat meningkatkan kapasitas dari pembuluh darah untuk   berdilatasi sebagai respon terhadap olahraga atau hormin , memiliki fungsi dinding pembuluh darah yang

lebih baik , dan meningkatkan kemampuan untuk menyediakan oksigen terhadap otot selama aktivitas fisik   berlangsung.:

Sebuah studi melakukan pengukuran terhadap kekuatan dan fleksibilitas otot jantung sebelum dan sesudah menjalani program olahraga. Studi tersebut menunjukkan bah!a adanya peningkatan dari kekuatan otot dan kemampuan untuk menjalani kegiatan sehari – hari. Studi tersebut juga menunjukkan pasien /  pasien yang mengalami serangan jantung dan kemudian berpartisipasi atau mengikuti sebuah program

olahraga , mengalami penurunan angka kematian sebesar $*; hingga $&;. &

5ambar "1 Data 7asil Penelitian 3lair dan Morris

0umber: 6o.ner M8 5reen D1 -9er4ise !rote4ts the 4ardiovas4ular s.stem: ee4ts be.ond traditional risk a4tors <Internet=1 "&$* <4ited $> Mar4h "&$*=1 Available rom:

htt!s:22www1n4bi1nlm1nih1gov2!m42arti4les2PM?"(&%+'*2

Suatu penelitian yang dilakukan oleh 3lair dan 5orris pada tahun <&* , menunjukkan bah!a angka  penyakit kardiovaskular lebih rendah terjadi pada pekerja konduktor bus double decker di 8ondon yang aktif 

secara fisik dibandingkan dengan para supir bus. 3lair dan 5orris juga menunjukkan perbedaan angka  penyakit kardiovaskular yang lebih rendah pada orang – orang yang bekerja sebagai pengantar pos

(5)

5ambar +1 Angka @esiko Kematian !ada Pasien .ang Akti dalam Aktivitas Fisik  0umber: 6o.ner M8 5reen D1 -9er4ise !rote4ts the 4ardiovas4ular s.stem: ee4ts be.ond

traditional risk a4tors <Internet=1 "&$* <4ited $> Mar4h "&$*=1 Available rom: htt!s:22www1n4bi1nlm1nih1gov2!m42arti4les2PM?"(&%+'*2

"enelitian / penelitian tersebut membuktikan bah!a aktivitas fisik memberikan dampak yang sangat  baik bagi penderita penyakit jantung. amun , !alaupun manfaat aktivitas fisik terhadap kesehatan jantung sudah tidak diragukan lagi , perlu diingat bah!a para penderita penyakit jantung juga tetap harus mengikuti  pengobatan atau terapi yang sesuai dengan penyakit yang dialami. 3erolahraga saja , tanpa diikuti dengan  pengobatan atau terapi yang tepat , tidak dapat memberikan peningkatan terhadap kemampuan jantung untuk 

memompa darah atau meningkatkan diameter dari pembuluh darah coroner yang menyalurkan oksigen ke otot jantung. &,9,:

Selain berpengaruh terhadap kekuatan otot dan kemampuan suplai oksigen jantung , aktivitas fisik   juga dapat menurunkan kadar kolesterol jahat pada darah yaitu low-density lipoprotein 0 8D8 2 , dan juga

kadar kolesterol keseluruhan di dalam tubuh. :

31Faktor Internal .ang Mem!engaruhi Ker/a 0istem Kardiovaskular Usia Terhada! Kardiovaskular

"roses menua dapat memberikan pengaruh terhadap sistem kardiovaskular. Ketika seorang manusia  bertambah tua , maka pembuluh darah pada tubuh manusia pun ikut mengalami penuaan. "embuluh darah akan mulai kehilangan fleksibilitasnya sehingga menyebabkan darah sulit untuk mengalir atau bergerak pada  pembuluh darah tersebut.) Selain itu , ketika bertambah tua , asupan nutrisi pun akan semakin berkurang

 begitu juga dengan aktivitas fisik sehari – hari. Hal tersebut dapat meningkatkan resiko terkenanya penyakit  jantung.)

"enuaan juga dapat menyebabkan terjadi nya perubahan struktur pada jantung dan pembuluh darah yang dapat berimplikasi secara cukup signifikan kepada penyakit jantung dan pembuluh darah. Secara struktural , terjadi peningkatan pada penebalan dinding myocardial  yang disebabkan karena adanya  peningkatan ukuran dari cardiomyocyte.),< Selanjutnya , jantung juga dapat mengalami perubahan bentuk 

dari ellipitical   menjadi  spheroid   dan disertai dengan peningkatan ukuran secara asimetris pada septum interventricular. "enebalan juga dapat terjadi pada daerah ventrikel kiri jantung. Hal tersebut menyebabkan  jumlah darah yang dapat ditampung menjadi lebih sedikit !alaupun terdapat pembesaran jantung secara

keseluruhan. "enebalan dinding dan perubahan bentuk jantung tersebut memimiliki implikasi yang sangat  penting terhadap stress nya dinding pembuluh darah dan efisiensi kontraksi.),<

Selanjutnya perubahan yang dapat terjadi adalah ditemukannya fibrosis dan kalsifikasi dari jaringan fibrosa yang merupakan rangka dari jantung. Kalsifikasi tersebut paling sering ditemukan pada katup  jantung.. Selain itu , tetrjadi pula perubahan sirkumferens menjadi lebih besar sehingga menyebabkan terjadinya penebalan pada katup jantung. "erubahan selanjutnya adalah terjadinya penurunan daya kerja dari nodus sino/atrial 0S#2 yang memiliki peranan untuk mengatur irama jantung. Sel – sel dari nodus S# akan  berkurang sebanyak &*; /:*; sejak manusia berusia &* tahun. Jumlah se l dari #= tidak berkurang , namun

(6)

Ketika sudah menua , tekanan diastole  pada tubuh akan mengalami penurunan. Hal tersebut menyebabkan pengisian darah ke jantung melambat dan menurunnya perfusi jaringan. #pabila dibiarkan dalam jangka !aktu yang lama, hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya iskemia subendokardial dan fibrosis pada jaringan interstitial.*

6enis Kelamin Terhada! Kardiovaskular

Jenis kelamin juga dapat mempengaruhi kerja sistem kardiovaskular. >anita secara anatomis memiliki ukuran jantung yang lebih kecil dibandingkan dengan pria. Jantung !anita berukuran kurang lebih dua per tiga dari ukuran jantung pria. Hal tersebut menyebabkan !anita memiliki denyut jantung yang

lebih cepat dalam memompa darah ke seluruh tubuh apabila dibandingkan dengan pria. Denyut jantung pria ketika sedang dalam keadaan tidak beraktivitas adalah &* sampai 9* denyut per menit , sedangkan !anita memiliki denyut jantung 9* sampai )* denyut per menit dalam keadaan istirahat. ,$

Kelainan Pada 6antung Terhada! Kardiovaskular

Kelainan pada jantung dapat mempengaruhi kerja jantung. Kelainan yang pertama adalah otot  jantung yang lemah. 3iasanya , kelainan tersebut merupakan kelainan yang bersifat kongenital. 8emahnya otot jantung membuat penderita tidak dapat melakukan aktivitas yang berlebihan. Karena apabila melakukan aktivitas yang berlebihan maka jantung harus bekerja keras untuk dapat menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. leh sebab itu , pemaksaan kerja jantung yang berlebihan akan dapat menimbulkan rasa sakit di  bagian dada. "enderita lemah otot jantung biasanya akan mudah pingsan. %

Kelainan yang kedua adalah adanya celah antara atrium kanan dan atrium kiri akibat tidak  sempurnanya proses pembentukan lapisan yang memisahkan antara atrium kanan dan atrium kiri ketika  proses embriogenesis saat penderita masih berada di dalam kandungan.% #danya celah tersebut

mengakibatkan bercampurnya darah kotor dan darah bersih. "ada kelainan ini , penderita juga tidak dapat melakukan aktivitas yang berat , karena aktivitas yang berat dapat membuat penderita mengalami sesak  nafas.%

3erat 3adan Terhada! Kardiovaskular

3erat badan yang berlebih mengakibatkan terjadi penumpukan lemak yang dapat terlihat di beberapa  bagian tubuh termasuk pada jantung dan pembuluh darah. "enimbunan lemak tersebut lah yang dapat mengganggu kerja dari sitem kardiovaskular dan meningkatkan resiko terjadinya penyakit atau gangguan  jantung. %

3erat badan yang berlebih dapat menyebabkan terjadinya peningkatan beban kerja jantung, hal tersebut dikarenakan adanya peningkatan volume darah yang dibutuhkan untuk dapat memenuhi kebutuhan nutrisi serta oksigen di dalam tubuh sehingga tekanan darah pun menjadi tinggi. Kelebihan berat badan juga dapat mengakibatkan terjadinya akumulasi lemak seperti trigliserida di dalam sel – sel jantung. %,+

"enumpukan trigliserida dalam jumlah besar tersebut dapat memicu terjadinya kerusakan sel – sel jantung dan mengganggu fungsi jantung untuk melakukan pemompaan darah. %,+

Selanjutnya , lemak juga dapat tertimbun di sekitar pembuluh darah jantung dan mengakibatkan terjadinya kekakuan pembuluh darah dan memicu terbentuknya protein – protein yang bersifat jahat sehingga dapat meningkatkan resiko terkena penyakit – penyakit jantung seperti penyakit jantung koroner  dan gagal jantung. +

-mosi 2 Psikologis Terhada! Kardiovaskular

?mosi seperti marah dapat dengan cepat mengaktifkan respon hormon stress termasuk adrenalin dan kortisol sehingga mempercepat detak jantung dan pernapasan, serta peningkatan tekanan darah akibat  penyempitan pembuluh darah. @niversity of "ittsburgh melakukan sebuah penelitian yang mencari hubungan antara kenaikan tekanan darah yang ekstrim dengan tekanan mental dan menghubungkannya

(7)

dengan penebalan pembuluh darah karotid. Hasilnya menemukan bah!a stres yang meningkat dan tekanan darah yang tinggi dalam jangka !aktu yang lama dapat memicu serangan jantung dan stroke 1$%8$'

Frekuensi Pernaasan Terhada! Kardiovaskular

-rekuensi denyut jantung dan frekuensi pernafasan meningkat pada !aktu berlari, dibandingkan dengan pada !aktu duduk. Hal tersebut terjadi karena ketika bernafas, udara akan terhirup dan kemudian masuk ke paru/paru. "aru/paru mengambil oksigen dari udara dan kemudian disalurkan ke seluruh tubuh. Saat berlari, oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh akan semakin banyak. Hal ini dikarenakan pusat

 pernafasan yang bereaksi karena bertambahnya karbondioksida dalam darah ketika berlari. Aeaksi yang dilakukan oleh pusat pernafasan ini adalah dengan cara mempercepat pernafasan, agar oksigen yang dihirup  juga banyak. 

Saat frekuensi nafas kita meningkat maka denyut nadi pun akan bertambah cepat dikarenakan jumlah oksigen dalam darah yang bertambah banyak. Sehingga memperkeras kerja jantung dalam memompa darah, ini yang menyebabkan frekuensi jantung juga meningkat ketika berlari. Sedangkan ketika sedang bersantai

kita tidak membutuhkan tenaga yang banyak, jadi oksigen yang dipakai pun hanya sedikit. Hubungan antara frekuensi denyut nadi dan frekuensi pernafasan adalah berbanding lurus. Karena semakin berat aktivitas yang dilakukan maka semakin cepat frekuensi denyut nadi dan nafas.

@-F-@-0I

. Hall J, 6uyton #. 6uyton and Hall teBtbook of medical physiology. st ed. "hiladelphia 0"#2C ?lsevier $*9.

$. Silverthorn D, Hill D, Silverthorn D. Human physiology. st ed. 3ostonC "earson ?ducation $*%. %. >ilson (, 4randall 4. ?ffect of (hermal Stress on 4ardiac -unction E'nternetF. 43'. $*: Ecited <

5arch $*:F. #vailable fromC httpsC11!!!.ncbi.nlm.nih.gov1pmc1articles1"54%*:99<1

+. #lcohol and Heart Health E'nternetF. Heart.org. $*: Ecited < 5arch $*:F. #vailable fromC httpC11!!!.heart.org1H?#A(A61Healthy8iving1Healthy?ating1utrition1#lcohol/and/Heart/

HealthG@45G%*&:%G#rticle.jsp

&. Joyner 5, 6reen D. ?Bercise protects the cardiovascular systemC effects beyond traditional risk  factors E'nternetF. $*: Ecited < 5arch $*:F. #vailable fromC httpsC11!!!.ncbi.nlm.nih.gov1pmc1articles1"54$)*&%9:1

9. 58 . 6ender differences in the cardiovascular response to eBercise. / "ub5ed / 43' E'nternetF.  cbi.nlm.nih.gov. $*: Ecited < 5arch $*:F. #vailable fromC

httpsC11!!!.ncbi.nlm.nih.gov1pubmed1$9++*%*

:. 5yers J. ?Bercise and 4ardiovascular Health E'nternetF. $*: Ecited < 5arch $*:F. #vailable fromC httpC11circ.ahajournals.org1content1*:11e$

). Ho! #ge and 6ender #ffect our Heart E'nternetF. 6hc.org. $*: Ecited < 5arch $*:F. #vailable fromC httpsC11!!!.ghc.org1health#nd>ellness1I item1common1health#nd>ellness1conditions1heartDisease1age#nd6ender.html

<. #ging changes in the heart and blood vesselsC 5edline"lus 5edical ?ncyclopedia E'nternetF. 5edlineplus.gov. $*: Ecited < 5arch $*:F. #vailable fromC httpsC11medlineplus.gov1ency1article1**+**9.htm

*. Strait J, 8akatta ?. #ging/#ssociated 4ardiovascular 4hanges and (heir Aelationship to Heart -ailure E'nternetF. $*: Ecited < 5arch $*:F. #vailable fromC httpsC11!!!.ncbi.nlm.nih.gov1pmc1articles1"54%$$%%:+1

. #.H.?.5. 5aas . 6ender differences in coronary heart disease E'nternetF. "ub5ed 4entral 0"542. $*& Ecited < 5arch $*:F. #vailable fromC httpsC11!!!.ncbi.nlm.nih.gov1pmc1articles1"54%*)9*&1

(8)

$. "hysiology of the 4ardiovascular SystemC 6ender Differences E'nternetF. 6enderandhealth.ca. $*: Ecited < 5arch $*:F. #vailable fromC httpC11!!!.genderandhealth.ca1en1modules1cardiovascular1gender/differences/in/cardiovascular/  physiology.jsp

%. Ho! ?Bcess >eight #ffects our HealthC @nderstanding the 'ncreased Aisks to our Health E'nternetF. Helpguide.org. $*: Ecited < 5arch $*:F. #vailable fromC httpsC11!!!.helpguide.org1harvard1ho!/eBcess/!eight/affects/your/health.htm

+. -rancko!iak S, Dobrosielski D, Aeilley S, >alston J, #ndersen A. 5aBimal Heart Aate "rediction in #dults that #re ver!eight or bese E'nternetF. $*: Ecited < 5arch $*:F. #vailable fromC httpsC11!!!.ncbi.nlm.nih.gov1pmc1articles1"54%*)%)91

&. Heart disease and mental health E'nternetF. 3hf.org.uk. $*& Ecited < 5arch $*:F. #vailable fromC httpsC11!!!.bhf.org.uk1heart/matters/magaine1!ellbeing1mental/health1mental/health/survey

16.Donders ". (he psychological impact of a cardiovascular disease E'nternetF. "ub5ed 4entral 0"542.

$*& Ecited < 5arch $*:F. #vailable fromC httpsC11!!!.ncbi.nlm.nih.gov1pmc1articles1"54$+<:$<%1Ipage

Referensi

Dokumen terkait

aktifsebagai aktivitas pemulihan asam laktat darah setelah melakukan latihanfisik atau olahraga dengan intensitas maksimal. Sedangkan untuk menurunkan denyut jantung

Agri, Erasta Ramandika,2012 &#34;Hubungan Faktor Risiko Mayor Penyakit Jantung Koroner Dengan Skor Pembuluh Darah Koroner Dari Hasil Angiografi Koroner Di RSUP Dr..

Pada penelitian ini saya ingin mengetahui apakah pelayanan kesehatan yang diberikan pada pasien rawat inap di Pusat Pelayanan Jantung dan Pembuluh darah Rumah Sakit Umum

Dr.Zulfikri Mukhtar, SpJP(K) serta Dr.Nizam Akbar, SpJP(K) selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi PPDS Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Fakultas Kedokteran

Ini menggambarkan bahwa penyakit jantung koroner yang merupakan salah satu dari penyakit jantung dan pembuluh darah masih menjadi masalah di dunia1. Coronary Artery

Pada penelitian ini saya ingin mengetahui apakah pelayanan kesehatan yang diberikan pada pasien rawat inap di Pusat Pelayanan Jantung dan Pembuluh darah Rumah Sakit Umum

Selain itu juga dengan adanya penyakit atau kelainan pada jantung dapat terjadi pelepasan embolus (kepingan darah) yang kemudian dapat menyumbat pembuluh darah otak.hal

Sedangka setelah melakukan pekerjaan (aktivitas fisik), denyut jantung, pernapasan dan pembuluh darah akan lebih cepat kembali keadaan normal daripada orang yang