• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manfaatkan Momen, Rektor Sampaikan Pesan Puasa melalui Video

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Manfaatkan Momen, Rektor Sampaikan Pesan Puasa melalui Video"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Manfaatkan Momen, Rektor

Sampaikan Pesan Puasa melalui

Video

UNAIR NEWS – Umat Islam di seluruh belahan dunia tengah

melaksanakan ibadah puasa dan akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah. Sebagai bentuk menghormati terhadap sesama, Pusat Informasi dan Humas (PIH) Universitas Airlangga (UNAIR) tengah memproduksi video ucapan selamat.

Video ucapan selamat itu bercerita tentang Rektor UNAIR, Prof. Dr. M. Nasih, menyapa serta bersalaman dengan mahasiswa dan karyawan yang berada di lingkungan UNAIR. Dalam video tersebut, Prof. Nasih tak lupa mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa, dan ucapan selamat Idul Fitri bagi yang merayakan.

Dari video itu tersirat pesan moral kepada masyarakat agar sikap saling menghormati sehingga keadaan sosial yang harmonis tetap terjaga.

“Produksi video itu sebagai cara pak Rektor mengajak publik agar senantiasa saling menghormati satu sama lainnya. Rencananya, video tersebut akan resmi dirilis pada minggu kedua bulan Ramadan,” jelas Ketua PIH UNAIR Drs. Suko Widodo, M.Si.

Sutradara video ucapan selamat Rektor UNAIR, Aga, mengatakan lokasi pengambilan scene video terjadi di tiga tempat. Yakni Ruang Rektor UNAIR, halaman gedung rektorat, dan halaman masjid Ulul Azmi.

“Target audiensnya untuk publik. Jadi, nggak hanya untuk orang tua atau anak muda aja. Kita pilih talent Pak Rektor sendiri supaya dapat menggaet target audiens yang sesuai dengan pak Rektor mulai dari umur dan background pendidikan. Kita juga

(2)

masukan mahasiswa agar terlihat natural dan targetnya nyasar ke semua umur,” jelas Aga.

Walaupun proses produksi video tersebut dalam momen puasa, namun Aga mengatakan tak ada kendala berarti selama pengambilan scene berlangsung. “Kendala sih gak ada, walaupun puasa. Karena pak Rektor juga punya waktu, jadi tidak keburu-buru,” pungkas sutradara. (*)

Penulis : Dilan Salsabila Editor : Defrina Sukma S

Mari

Berhijrah

dengan

Serangkaian

Kegiatan

’Ramadhan Mubarak Airlangga’

UNAIR NEWS – Bulan Ramadhan merupakan bulan yang

dinanti-nantikan oleh umat Islam dalam setiap tahunnya. Di bulan ini akan banyak dijumpai kegiatan yang beraroma keagamaan guna meningkatkan iman dan taqwa. Untuk itu, Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Islam (UKMKI) Universitas Airlangga atau jamaah Masjid Nuruzzaman juga siap menghadirkan nuansa religius di bulan penuh berkah ini. Tiap tahun UKMKI UNAIR memiliki kegiatan “Ramadhan Mubarak Airlangga” (RMA) yang tahun ini mengangkat tema “My Hijrah My Adventure.”

“Kami mengangkat tema My Hijrah My Adventure itu untuk menumbuhkan semangat perbaikan diri menuju pribadi yang lebih baik,” kata Ahmad Mubarok, ketua UKMKI UNAIR.

Kegiatan RMA itu dimulai sejak 4 Juni 2016 yang ditandai dengan Grand Opening dengan menghadirkan pembicara yang luar

(3)

biasa, diantaranya adalah Prof. Dr. Moh Nasih, Rektor UNAIR. Dalam kegiatan RMA, akan ada kajian secara rutin dengan nama Insan (Inspirasi Sore Ramadhan), tempaynya di Masjid Nuruzzaman, Kampus B UNAIR. Sedangkan topik kajian disesuaikan dengan fakultas yang mengisinya.

“Jika pematerinya dari FST maka akan mengangkat topik Peran

Iptek dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin. Jika

pematerinya dari FISIP akan mengangkat topik Wajah Gerakan

Islam dalam Perpolitikan Kampus di Indonesia,” kata Mubarok,

seraya menambahkan bahwa selain ada kajian rutin, di akhir pekan juga akan ada kajian momentum Mutiara Special yang akan hadir lebih awal.

Pada minggu ketiga bulan Juni, akan diadakan “Gerakan Subuh Berjamaah Nasional” untuk memperkuat pilar kebangkitan umat Islam yang dilanjutkan dengan kajian Subuh. Dalam hal ini UKMKI juga bekerja sama dengan takmir Masjid Nuruzzaman untuk menerima infaq dan zakat pada bulan Ramadhan.

Selain itu pada ramadhan kali ini, RMA juga melakukan wakaf Alqur’an Braille dengan mengumpulkan donasi dalam bentuk

voucher. Rangkaian kegiatan RMA ini akan berakhir pada tanggal

24 Juni 2016 dengan kegiatan buka puasa bersama anak yatim. (*)

Penulis : Afifah Nurrosyidah Editor : BE Santosa

(4)

Bank Bukopin Pasang ATM di

UNAIR

UNAIR NEWS – Sebagai bentuk pelayanan kepada mahasiswa dalam

memberikan kemudahan untuk melakukan transaksi perbankan, Bank Bukopin Cabang Surabaya menjalin kerjasama dengan Universitas Airlangga dengan memberikan fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of

understanding/MoU) antara keduanya dilaksanakan di Ruang

Rektor UNAIR, Kamis (9/6).

Pihak UNAIR diwakili oleh Junaidi Khotib, S.Si, Apt., M.Kes, Ph.D, Wakil Rektor IV UNAIR bidang university holding, dan Bank Bukopin Cabang Surabaya diwakili Andi Darma, Pemimpin Cabang. ATM Bank Bukopin ini akan diletakkan di ATM Center Kampus B UNAIR, mengingat ada sekitar 22.000 mahasiswa di kampus B ini.

“Kami ingin memberikan fasilitas bagi mahasiswa terkait

supporting dalam pendidikan dan pembelajaran agar menjadi

lebih mudah, misalnya terkait pembayaran SOP atau SP3 (sekarang Uang Kuliah Awal/UKA dan atau Uang Kuliah Semester/UKS,-red), atau untuk transaksi lainnya,” ujar Junaidi.

Dikatakan bahwa pemasangan ATM ini selain mempermudah transaksi perbankan bagi mahasiswa juga memberikan fasilitas keamanan supaya dalam bertransaksi tidak jauh-jauh ke luar kampus.

Pimcab Bank Bukopin Surabaya Andi Darma mengatakan, selain untuk mempermudah transaksi perbankan bagi mahasiswa, pemasangan ATM ini untuk memperkenalkan Bank Bukopin sebagai

brand awareness Bank Bukopin di lingkungan UNAIR.

“Ada sekitar 22.000 mahasiswa di kampus B. Pasti mereka butuh kemudahan transaksional. Saat ini transaksional rata-rata

(5)

menggunakan bank. Kebutuhan itu yang coba kami support dari Bank Bukopin,” ujar Andi.

Kerjasama dengan UNAIR ini merupakan yang pertama dilakukan Bank Bukopin dengan perguruan tinggi di Surabaya. Menurut Junaidi, pemasangan ATM ini merupakan kerjasama awal, yang dimungkinkan akan ada upaya lain untuk meningkatkan kerjasama lainnya.

Saat ini ada 37% mahasiswa UNAIR yang kurang beruntung secara finansial, 17% telah dicover melalui beasiswa Bidikmisi Dikti, dan 20% dicover UNAIR dengan pembiayaan uang kuliah yang minim. Dengan Bank Bukopin ini dimungkinkan nanti ada kerjasama bidang pengembangan pendidikan. Hal ini juga didukung oleh Andi Darma.

“Kedepan kami sedang menyusun kerjasama untuk host to host. Artinya, kami terhubung langsung secara sistem dengan UNAIR. Sehingga kami bisa ditunjuk sebagai bank penerimaan pembayaran ataupun transaksi-transaksi mahasiswa terkait dengan kewajiban finansial di UNAIR,” kata Andi Darma. (*)

Penulis: Binti Q. Masruroh Editor: Bambang Bes

Makbyur, Upaya Mahasiswa

UNAIR

Ajak

Masyarakat

Konsumsi Buah dan Sayur

UNAIR NEWS – Banyak cara yang dilakukan untuk menggalakan

bentuk pengabdian dan kepedulian kepada masyarakat. Bahtiar Hidayat, Mahasiswa Ekonomi Islam angkatan 2013, menggelar

(6)

kegiatan sosial dengan membagikan buah dan sayur kepada anak-anak dan masyarakat yang hidup di daerah marginal di Surabaya. Kegiatan yang menjadi tugas mata kuliah Kewirausahaan tersebut diberi nama “Makbyur”, kepanjangan dari makan buah dan sayur. Bahtiar dan rekan sekelompoknya memilih kegiatan tersebut karena melihat kondisi anak-anak zaman sekarang yang mulai enggan mengkonsumsi buah dan sayur.

“Kami memilih kegiatan ini karena anak-anak sekarang yang jarang mau makan sayur, pun juga buah, akhirnya muncul ide tersebut. Dan Memilih kaum marginal, karena sekaligus memberi bantuan,” jelas Bahtiar.

Sebanyak 3000 sayur telah dibagikan ke berbagai daerah, seperti Kenjeran, Jagir, dan Mulyorejo. Sumber pendanaan pun beragam, mulai iuran kelompok, dan berbagai pihak sponsor yang secara langsung memberikan uang dan juga buah serta sayur. Untuk pembagiannya Bahtiar dan tim membagi menjadi dua jenis, untuk sayur lebih diutamakan ke warga, sedang buah lebih kepada anak-anak.

“Macam-macam sayur seperti Sawi, Kangkung, dan Bayam kami bagikan ke warga, untuk buah seperti Semangka dan Melon kami lebih fokus bagikan ke anak-anak,” jelasnya.

Selain memberikan buah dan sayur secara gratis, tim Makbyur juga memberikan edukasi mengenai pentingnya makan buah dan sayur kepada masyarakat.

“Kami mengundang mahasiswa dari akademi gizi untuk memberikan sosialisasi tentang pentingnya makan buah dan sayur kepada warga dan anak-anak,” imbuh Bahtiar.

Kegiatan Makbyur tersebut dilakukan secara berkala di tiap akhir pekan, hingga puncak acara yang diselenggarakan di SDN Wonorejo Surabaya. Selain membagikan buah kepada anak-anak, Bahtiar menceritakan bahwa kegiatan puncak juga diisi dengan lomba mewarnai dan menggambar demi meriahnya acara.

(7)

“Pada puncak acara kami adakan lomba mewarnai dan menggambar dengan 500 anak-anak Sekolah Dasar,” jelasnya.

Bahtiar berharap agar program tersebut nantinya bisa menjadi acuan kegiatan sosial untuk adik-adik tingkatnya. Selain itu, ia juga berharap masyarakat bisa memahami pentingnya mengkonsumsi buah dan sayur.

“Harapannya semoga adik-adiknya suka makan sayur dan ibunya lebih memperhatikan pentingnya sayur dan semoga kegiatan ini bisa diteruskan oleh adik-adik angkatan selanjutnya,” pungkasnya. (*)

Penulis : Nuri Hermawan Editor : Dilan Salsabila

BEM FF Gandeng Alumni Untuk

Berbagi

UNAIR NEWS – Alumni memang aset penting bagi almamater, tidak

jarang setelah sukses dalam dunia kerja, banyak alumni yang diminta kembali ke almamater untuk berbagi pengalaman dan pengetahun. Salah satunya adalah kegiatan “Alumni Berbagi” yang dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Farmasi UNAIR.

Program dari kerja sama Dekanat dengan Departemen Dalam Negeri BEM FF UNAIR tersebut, mendatangkan Miky Nurhariadi, S.Farm., Apt., alumnus FF UNAIR tahun 2006. Dalam paparannya Miky menuturkan bahwa penting memiliki sikap peka terhadap masalah dalam dunia kerja. Hal ini diperlukan agar permasalahan yang ada dapat diperbaiki sesegera mungkin.

(8)

“Memang setiap orang memiliki kepekaan yang berbeda. Orang yang memiliki kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan kerjanya, dia lah yang akan bertahan. Semakin peka terhadap masalah, semakin banyak yang dapat diperbaiki,” ungkap Miky dalam penyampaian materinya, Sabtu (28/5).

Pada acara tersebut Miki juga menjelaskan tiga elemen dari

Daily Management System (DMS). Ketiganya yakni Management

terstruktur, Kepemimpinan yang aktif, dan Management berdasarkan fakta. Selain itu, Miky juga memberikan dasar – dasar coaching yang baik saat menjadi atasan.

“Atasan yang baik adalah dapat menempatkan diri sesuai situasi. Selain itu, seorang atasan harus pemahami dengan betul setiap kata dalam UU Keteganakerjaan No. 13 Tahun 2003 dan peraturan perusahaan, supaya tidak terjadi adanya perbedaan persepsi. Ini merupakan salah satu poin penting yang perlu diperhatikan oleh seorang calon pemimpin,” jelas Miky. (*)

Penulis : Alwinda Priska Y. (Mahasiswa Fakultas Farmasi) Editor : Nuri Hermawan

Equilibrium, Eksplorasi Tema

dalam Sastra Indonesia

UNAIR NEWS – Di Universitas Airlangga, sudah banyak sastrawan

yang telah memperkenalkan karya-karya mereka pada publik, baik dari mahasiswa, alumni, atau bahkan dosen. Tak jarang pula acara bedah buku dilaksanakan di area kampus untuk mengapresiasi hasil karya mereka. Seperti yang baru saja digelar pada Jumat, (03/05), di Ruang Siti Parwati Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNAIR untuk menyambut dan mengapresiasi

(9)

sebuah kumpulan cerpen hasil tangan seorang dosen Sastra Indonesia, Bramantio, S.S., M.Hum., yang bertajuk Equilibrium.

Equilibrium merupakan karya pertama Bramantio yang diterbitkan

secara indie melalui penerbit Ar-Ruzz Media pada 29 Februari 2016. Dalam kumcer yang memiliki ketebalan 162 halaman tersebut, terdapat sembilan cerpen yang disusun secara b e r u r u t a n s e s u a i d e n g a n a b j a d , y a i t u : “ A n o m a l i ” , “Bizarroseania”, “Chimera”, “Doppelganger”, “Equilibrium”, “Fabelofobia”, “Grotesque”, “Hominivorax”, dan “Inkubus”.

Bedah buku yang dihadiri oleh para mahasiswa dan dosen, mendatangkan pembedah dari alumni Sastra Indonesia, yakni Arief R. Hakim. Melalui catatannya Arief menyampaikan bahwa

Equilibrium mengingatkannya pada James Joyce. Ia menemukan

adanya kegenitan serupa Dubliners yang merayu pembaca dengan a l u s i - a l u s i , b a i k y a n g b i b l i k a l , m i t o l o g i s , a t a u sosiokultural.

“Kegenitan saya temukan melalui karakter-karakter dengan nama Idirs, Christian, Ahmad, Aleph yang menggiring pada suatu hal yang transenden, demikian dengan Cerberus, Chimera, atau Vishnu,” jelas Arief.

Proses Kreatif Equilibrium

Selama berproses, Bramantio mencatat apapun yang dianggapnya menarik dari bacaan, film, atau keseharian. Hal-hal tersebut selanjutnya diolah ketika berada dalam kondisi yang baik, yakni tidak sedang lelah, suntuk, marah, sedih, atau mengerjakan hal lain. Baginya, menulis bukanlah kerja sampingan sehingga menuntutnya untuk bisa fokus dalam berproses.

“Cerpen-cerpen dalam Equilibrium sebagian lahir satu dasawarsa lalu. Bertahun-tahun kemudian mereka dengan caranya masing-masing datang dan pergi serupa hantu yang senantiasa dirindukan untuk tumbuh terus-menerus hingga wujud paripurna,” tuturnya.

(10)

Ahli naratologi tersebut tidak pernah menyangka bahwa yang terberat sepanjang proses penyelesaian buku ini bukan menemukan celah dan cahaya untuk mengatasi kebuntuan dan kegelapan gagasan. Bukan pula merumuskan rangkaian kata yang merengkuh dan menghidupi momen.

“Seperti halnya menjalani hidup, yang terberat adalah mengikhlaskan. Mengikhlaskan cerita-cerita ini membentangkan jalan hidupnya sendiri,” imbuhnya.

Bagi Bramantio, pemilihan tema dalam Equilibrium dianggap sebagai suatu hal yang absolut. Ia merasa nyaman dengan tema-tema yang masih jarang dipahami oleh orang awam. Ia mengaku tidak suka melakukan riset dan karena itu pula tidak suka menggarap tema-tema kontekstual. Selain itu, ia menganggap pemilihan mitos atau fenomena yang terjadi di belahan dunia lain sangat menarik dan membuka banyak peluang interpretasi baru.

“Saya ingin sastra Indonesia lebih kaya eksplorasi tema cerita dan perspektif penceritaan, melihat banyak hal melalui mata yang tidak itu-itu saja. Harapan untuk buku saya ke depan, semoga ia berumur panjang dan mendapat jalan yang lapang,” katanya.

Sebelum menciptakan sebuah karya sastra, sebelumnya Bramantio dikenal sebagai seorang kritikus sastra yang berkompeten. Naskah kritiknya pernah meraih predikat pemenang ketiga dalam Sayembara Kritik Sastra Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 2007 dan predikat pemenang pertama dalam Sayembara Telaah Sastra Dewan Kesenian Jakarta pada 2009. Dengan latar belakang seorang kritikus, Bramantio menganggap bahwa kritikus juga perlu memiliki keterampilan dalam mengolah kata-kata secara tertulis.

“Mereka (kritikus) seharusnya mampu menyampaikan gagasannya tentang apapun dengan baik, tidak sekadar secara lisan, tetapi juga tulis,” tutupnya. (*)

(11)

Penulis : Lovita Martafabella Editor : Nuri Hermawan

UNAIR Siapkan 1.568 Kursi

Jalur Mandiri

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga menyediakan sebanyak 1.568

kursi bagi mahasiswa baru jalur mandiri. Jumlah ini sesuai dengan persentase penerimaan mahasiswa baru yang ditetapkan oleh pemerintah, yakni SNMPTN (seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri) sebesar 40%, SBMPTN (seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri) sebesar 30%, dan jalur mandiri sebesar 30%.

Seleksi jalur mandiri UNAIR merupakan kesempatan terakhir bagi pelajar sekolah menengah atas yang ingin menjadi mahasiswa UNAIR untuk tahun ajaran 2016/2017. Sebagaimana yang dilansir di laman Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) UNAIR, pendaftaran jalur mandiri dilakukan melalui daring (dalam jaringan) di laman http://pendaftaran.unair.ac.id, pada 13 Juni – 14 Juli 2016.

Untuk mendaftar jalur mandiri UNAIR, lulusan sekolah menengah atas sederajat wajib melampirkan ijazah (bagi lulusan tahun 2014 dan 2015, -red), atau surat keterangan hasil ujian nasional bagi lulusan tahun 2016, surat pernyataan kebenaran pengisian biodata pendaftaran daring, surat pernyataan kelengkapan berkas bagi lulusan tahun 2016, surat pernyataan kesanggupan pembayaran uang kuliah tunggal, kartu identitas, dan pas foto terbaru. Calon peserta bisa mengakses berkas s u r a t p e r n y a t a a n d i l a m a n

(12)

Pada tahun ajaran 2016/2017, sebanyak lima prodi di UNAIR membuka kelas internasional, yakni Pendidikan Dokter (20), Pendidikan Dokter Gigi (10), Pendidikan Apoteker (10), Pendidikan Dokter Hewan (15), dan gelar ganda Psikologi (10). Khusus untuk warga negara asing, calon peserta harus mendapat rekomendasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia negara asal calon mahasiswa, lulusan SMA sederajat tahun 2014 – 2016, dan memiliki surat keterangan lulus dari kepala sekolah.

Ujian seleksi jalur mandiri dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu IPA, IPS, dan IPC. Calon peserta dikenai biaya pendaftaran sebesar Rp. 300 ribu untuk kelompok IPA dan IPS, dan Rp. 500 ribu untuk kelompok IPC. Sesuai dengan kuota jalur mandiri tahun 2016, UNAIR menyiapkan 713 kursi bagi mahasiswa kelompok prodi ilmu hayati dan kesehatan, 795 kursi bagi kelompok ilmu sosial, dan 60 kursi bagi kelompok mahasiswa PDD (program studi di luar domisili) Banyuwangi.

Terima bidikmisi

Wakil Rektor I UNAIR Prof. Djoko Santoso, dr., Sp.PD, K-GH, FINASIM, yang membidangi kegiatan akademik dan kemahasiswaan, mengatakan, tidak ada diskriminasi terhadap calon mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi.

“Yang latar belakang ekonomi kurang mampu, diperbolehkan untuk semua jalur. Ketika secara akademik dia sudah layak lulus dan berhak untuk kuliah di UNAIR, walaupun latarbelakang ekonomi tidak mampu, maka negara akan menggantinya,” tutur Prof. Djoko.

Melengkapi keterangan Wakil Rektor I UNAIR, Direktur Kemahasiswaan UNAIR Dr. Hadi Subhan, S.H., M.H., mengatakan kuota Bidikmisi akan dibuka untuk jalur mandiri apabila kuota penerima dari jalur SNMPTN dan SBMPTN belum terpenuhi.

Tahun ini, UNAIR mendapatkan kuota penerimaan mahasiswa Bidikmisi sebanyak 830 orang. Dari jumlah itu, penerima Bidikmisi jalur SNMPTN berjumlah 373 orang. Sedangkan, dari

(13)

jalur SBMPTN menunggu pengumuman hasil seleksi pada tanggal 28 Juni 2016 mendatang.

“Direncanakan tahun ini, UNAIR membuka kuota Bidikmisi jalur mandiri. Tapi itu masih opsi. Kita melihat kuota dari SBMPTN terlebih dulu, apakah terpenuhi atau tidak. Kalau belum, baru kita susun SOP-nya (standar operasional prosedur) untuk penerima Bidikmisi jalur mandiri. Karena ini baru pertama, jadi kita belum tetapkan hal itu,” tutur Hadi.

Untuk menghadapi ujian seleksi jalur mandiri UNAIR, Prof. Djoko berpesan kepada calon peserta agar mempersiapkan tes sebaik mungkin. “Karena kita ingin mendapatkan talenta-talenta yang bagus, jadi mereka harus mempersiapkan tes sebaik mungkin,” tutur Prof. Djoko. (*)

Penulis : Defrina Sukma S. Editor : Nuri Hermawan

Karina Ratnaprilia, Drummer

Muda Penuh Prestasi Asal FIB

UNAIR NEWS – Keinginan gadis berparas manis bernama Karina

Ratnaprilia untuk menjadi guru drum perempuan semakin terbuka. Berkat kegigihannya melatih diri sebagai solo drummer sejak masih kecil, Karina berhasil memenangkan berbagai event baik solo maupun band. Baru-baru ini, Karin sapaan akrabnya, memenangkan penghargaan The Best Drummer pada acara “Japanese Festival: Isshoni Tanoshimimashou 2016” yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Brawijaya, dan Juara III lomba band Ramadhan Expo.

(14)

program studi Sastra Jepang FIB UNAIR. Sebelumnya, dari hobinya bermain drum, Karin pernah memperoleh Juara I Battle Drum se-Surabaya (R&b) Production 2013, dan “The best drummer Indie festival” se-Sidoarjo (2012). Selain deretan penghargaan tersebut, Karin juga pernah ambil bagian dalam Opening Band Mahadewa 19 Concert Gramedia Expo di Surabaya.

Kegemaran Karin bermain drum bermula dari kebiasaan menggebuk bangku sekolah bersama teman-teman, yang rata-rata adalah laki-laki. Kebiasaan tersebut kemudian ia disalurkan pada alat musik drum, yang umumnya banyak digemari oleh kaum laki-laki. Sang ibu yang menyadari bahwa Karin memiliki bakat di bidang musik, kemudian mengarahkan putrinya untuk mengikuti les drum. Semenjak masih berada di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), Karin sudah menggeluti hobinya demi mewujudkan keinginannya menjadi guru drum. Ia sekaligus ingin membuktikan bahwa perempuan juga pandai menggebuk drum. Ketika duduk pada bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), bersama dengan teman-temannya Karin membentuk sebuah band bersama teman-teman perempuannya. Juara I solo drum se-Surabaya menjadi prestasi pertamanya ketika masih berada di bangku SMA.

Karin yang sempat fakum menggebuk drum ketika awal kuliah, kemudian memutuskan untuk menekuni kembali kegemarannya tersebut. Kemampuan Karin memang tidak tanggung-tanggung dalam menjadi drumer perempuan. Dalam video yang diunggah di youtube, Karin berani meng-cover lagu-lagu hard rock milik band Amerika Serikat, Avenged Sevenfold. Lagu Critical Acclaim dan Afterlife, misalnya, menjadi garapannya yang bisa dilihat di laman youtube.

Dari deretan prestasinya dibidang drum ini, Karin pernah menjadi finalis Duta UNAIR tahun 2015. Diakuinya, menjadi Duta UNAIR bukan perkara yang mudah. Ia harus bersaing dengan 100 pendaftar dari berbagai fakultas di UNAIR. Pada ajang tersebut, ia masuk dalam 8 finalis Duta UNAIR tahun 2015.

(15)

Saat ini, Karin aktif menyalurkan hobinya pada beberapa komunitas baik di kampus maupun luar kampus. Selain aktif sebagai personil band prodi Sastra Jepang, Karin juga aktif di Badan Semi Otonom (BSO) Musik dan BSO Pakarsajen, FIB UNAIR. Selain itu, perempuan asal Surabaya ini juga aktif di komunitas drumer “Enjoy Your Drum Surabaya”. (*)

Penulis : Akhmad Janni

Editor : Binti Q. Masruroh

UKM Ju Jitsu Borong Medali di

Kejuaraan Tingkat Nasional

UNAIR NEWS – Hanya selang satu minggu sejak prestasi yang

datang dari event “Yogyakarta Super Grappler Submission Challenge 2016” dan “Han Fighting Champion”, kini prestasi baru muncul dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Ju Jitsu Universitas Airlangga. Kali ini, UKM Ju Jitsu memperoleh juara pada “Kejuaraan Ju Jitsu UNESA Open ke-10” yang di selenggarakan oleh Universitas Negeri Surabaya. Kejuaraan tersebut berlangsung di Gedung Olahraga Bima UNESA, Kampus Lidah Wetan, Minggu (29/5).

“Kejuaraan Ju Jitsu UNESA Open ke-10” atau yang sering dikenal dengan KJUO X diikuti oleh tak kurang dari 270 mahasiswa dari seluruh Indonesia. Pada ajang ini, 16 kontingen dari UKM Ju Jitsu berhasil membawa pulang sepuluh medali dari lima kategori yang ada. Kelima kategori tersebut terdiri dari kategori amatir, reguler, beregu, junior dan demo.

Medali yang berhasil diborong berasal dari Juara I Kelas A Putra Reguler, Juara I Kelas B Putra Reguler, Juara I Kelas B Putri Reguler, Juara II Kelas A Putri Reguler, Juara II Kelas

(16)

Bebas Putra, Juara III Kelas Bebas Putra, Juara III Kelas B Putra, Juara III Kelas A Putri, Juara I Beregu Putri, dan Juara I Beregu Putra.

“Ketercapaian ini membuat saya bersyukur banget, bisa membawa nama UKM Ju Jitsu UNAIR ke tingkat nasional. Dan sekarang UKM Ju Jitsu lebih dikenal oleh club-club besar di Indonesia,” ujar Santoso, salah satu kontingen dari Fakultas Vokasi yang mendapatkan medali emas pada Kelas B Reguler Putra.

Santoso berharap, tahun depan mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti UKM, dengan harapan ada regenerasi UKM dalam menghasilkan prestasi-prestasi baru.

Dari kejuaraan ini, UNAIR patut berbangga karena meskipun tidak memiliki fakultas dibidang olahraga, dengan fasilitas yang terbilang standart, namun tak menghalangi para atlet mempertajam softskill di bidang olahraga. Adanya kesinambungan antara fisik dan keahlian yang dimilik para atlet menjadi modal terbesar dalam menghadapi berbagai kejuaraan.

Pada Agustus nanti, UKM Ju Jitsu akan mengikuti perlombaan Surabaya Open Brazilian Ju Jitsu (SOBJJ) dan Audisi One Pride. Ibnu Sina selaku ketua UKM Ju Jitsu mengatakan, para atlet Ju Jitsu harus mempersiapkan diri untuk kejuaraan tersebut.

“Nanti akan diadakan latihan rutin yang lebih keras. Untuk latihannya, ditargetkan lebih banyak ke teknik dan fisik. Fisik yang kuat akan menampung teknik yang sempurna. Selain itu selalu dilakukan repetisi atau pengulangan saat latihan, karena repetisi adalah mother of skill,” ujar Ibnu. (*)

Penulis : Disih Sugianti

(17)

ITD UNAIR Jadi Pusat Unggulan

IPTEK,

Perguruan

Tinggi

Bidang Kesehatan dan Obat

UNAIR NEWS – Pada tahun 2016, Institute of Tropical Disease

(ITD) UNAIR kembali mendapatkan penghargaan dari Dirjen Kelembagaan IPTEK DIKTI. Sebelumnya, lembaga riset di bidang penyakit tropik infeksi UNAIR tersebut telah meraih penghargaan sebagai Pusat Unggulan IPTEK(PUI) sejak tahun 2012. Namun, kali ini yang membedakan adalah PUI-Perguruan Tinggi (PUI-PT) dengan ciri khas Perguruan Tingginya, dibagi menjadi Orientasi Produk (OP) dan Orientasi Sains (OS).

“2016 ini Kemenristekditi mengumpulkan PUI yang berasal dari Perguruan Tinggi dan memisahkan orientasinya, menjadi pusat unggulan IPTEK orientasi produk yang disebut PUI-PTOP, kemudian ada pusat IPTEK yang berorientasi Sains yang disingkat PUI-PTOS,” ujar Prof. Inge Lusida, dr., Ph.D.

“Proses perpindahan tersebut tidak terjadi begitu saja, namun melalui seleksi bertahap yang cukup ketat, dan akhirnya dikategorikan menjadi 3 grup berdasarkan kualitas kemampuannya,” imbuhnya.

Ketua ITD UNAIR tersebut menjelaskan, bahwa kategori yang ditetapkan oleh Kemenristekdikti ini disesuaikan dengan kelayakan PUI dari suatu Perguruan Tinggi. Target kinerja bagi PUI dibenahi hingga akhirnya layak sebagai sebuah lembaga Perguruan Tinggi dengan status Pusat Unggulan.

Prof Inge menekankan bahwa proses seleksi tersebut tidak mudah. Pasalnya ada beberapa tahap yang harus dilalui untuk dapat ditetapkan sebagai PUI-PT.

“Jadi tahun ini pesertanya masih dibatasi dulu, berdasarkan tahun sebelumnya yang sudah ditetapkan sebagai pusat unggulan,

(18)

dan ditambah beberapa perguruan tinggi yang dianggap layak untuk berkompetisi menjadi pusat unggulan. Perlu ditekankan ini bukan begitu saja, tetapi melalui seleksi,”ujar Guru Besar bidang Mikrobiologi Klinik FK UNAIR tersebut.

Mengenai tahap seleksi tersebut, Dr. drh, EduardusBimoAksono, M.Kes bersama dengan Dr. Ahmad Fuad Hafid, Apt, yang ikut terlibat dalam pengisian borang assessment dan pembuatan proposal PUI-ITD UNAIR menambahkan, ada tiga tahap dalam penentuan PUI-PT. Tahap pertama, seluruh Universitas yang diundang mengisi Borang Assesment dan melaporkan capaian target kinerjanya padatahun 2015 untuk dinilai.

“Lalu tahap kedua, mereka diundang untuk melakukan presentasi proposal tahun 2016.Tahap pertama dan kedua itu sudah ada yang gugur, terus kemudian yang tidak gugur ini dikategorikan menjadi 3 cluster (kelompok,- red)), dimana ITD-UNAIR termasuk dalam cluster 1,kemudian di tahap ketiga, diundang untuk membuat proposal kegiatan tahun 2016, dimana tahap ini sangat menentukan jumlah besar dana yang akan diberikan,” ujar Sekretaris Pusat Informasi dan Humas UNAIR tersebut.

Seraya mengamini penjelasan Bimo, Prof Inge menambahkan, dalam tahap pengajuan proposal, target kinerja yang diajukan harus mencakup tiga tahun.“Nah, ini arahnya semacam pembinaan menuju ke STP (Science Technology Park,-red),” imbuhnya.

Dengan ditetapkannya ITD UNAIR sebagai Pusat Unggulan di bidang kesehatan dan obat pada Jumat, (3/6) lalu, Prof Inge berharap agar support dana yang diberikan dapat menunjang perkembangan ITD UNAIR, sehingga ITD UNAIR memang layak diberikan predikat unggul dalam skala nasional maupun internasional.

“Ini penghargaan yang bergengsi, dengan demikian kita dapat dikenal oleh internasional dan nasional, support dana yang diberikan juga akan menunjang perkembangan kita didalam penelitian guna menghasilkan berbagai produk atau pun

(19)

publikasi internasional.,” pungkasnya.(*) Penulis : Dilan Salsabila

Referensi

Dokumen terkait

 Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan belajar dalam KD ini.. Bermanfaat

Oyuk kompozit izolatörlerde kullanılacak borularda, kimyasal dayanım, mekanik dayanım, aşınmaya karşı direnç ile elektriksel özellikleri çok iyi olan "epoksi"

Penyarian Cannabis sp menggunakan teknik maserasi dengan pelarut yang berbeda juga memberikan perbedaan profil fingerprint HPTLC (Gambar 3).. Perbedaan kelarutan cannabinoid

Dengan demikian, pihak manajemen mampu memantau permasalahan yang timbul dan mengambil tindakan dengan cepat secara efisien dan efektif Masalah yang timbul adalah

Dari dua hal di atas maka dapat disimpulkan sistem Ie yang dianut oleh masyarakat Jepang secara hukum memang sudah punah dan dianggap tidak berlaku untuk

Lahan pada kemampuan pengembangan tinggi dan cukup merupakan lahan yang sesuai untuk dikembangkan budidaya berupa lahan terbangun, sedangkan pada kemampuan lahan