• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pastikan Keamaan, Kapolres Kebumen Turun Langsung Cek Gereja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pastikan Keamaan, Kapolres Kebumen Turun Langsung Cek Gereja"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Pastikan Keamaan, Kapolres

Kebumen Turun Langsung Cek

Gereja

KEBUMEN, FP – Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH.,SIK.,SIK melakukan kontrol dan pengecekan secara langsung terhadap sejumlah gereja yang ada di Kebumen bersama Muspida Kabupaten Kebumen menjelang pelaksanaan malam Natal tadi malam, Sabtu (24/12/16).

Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto, SH., MH. menerangkan, hal tersebut dilakukan untuk memastikan pelaksanaan ibadah Natal berjalan dengan aman dan untuk mengantisipasi adanya aksi dari orang tidak bertanggung jawab yang akan mengganggu pelaksanaan Natal di Kabupaten Kebumen. “Kita ingin memastikan, bahwa perayaan Natal kali ini dalam keadaan aman, sehingga umat Kristiani bisa khidmat dalam melaksanakan ibadahnya,” Ucap Kapolres Kebumen saat kontrol di GKJ jalan Pemuda.

Dalam kesempatan itu, kapolres juga mengatakan, jika personel kepolisian sudah disebar di pos-pos maupun di gereja-gereja tempat melaksanakan ibadah Natal, dengan jumlah sebanyak 371 pesonil dan sesuai dengan karakter tingkat kerawanan serta jumlah jemaatnya, sehingga diyakini bahwa perayaan Natal kali ini aman.

Kapolres Kebumen, juga menyampaikan pesan kamtibmas kepada para jemaat dan mengimbau kepada seluruh jemaat bahwa polisi telah menjamin keamanan warga Kebumen saat menjalankan ibadah terutama mendekati perayaan Natal. “Silahkan rayakan Natal dan Tahun Baru 2017 kami akan menjaga,” terang Kapolres Kebumen AKBP Alpen.

(2)

Pemkab Serap Aspirasi Publik,

Bedah Pariwisata Purworejo

PURWOREJO, FP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo kembali menyerap aspirasi berbagai elemen masyarakat melalui kegiatan Forum Komunikasi Dengar Aspirasi Publik (Critical Voice Point) di Pendopo Kabupaten, Rabu (21/12). Kali ini, Critical Voice Point mengangkat tajuk “Bedah Pariwisata Purworejo dalam Rangka menyongsong Visit Purworejo 2020”.

Kegiatan yang dikemas dengan konsep tanya jawab dan diskusi tersebut dihadiri langsung Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM diikuti seratusan peserta, terdiri atas berbagai elemen dan unsur masyarakat, antara lain FKPD, para kepala SKPD, Camat, perguruan tinggi, Ormas, LSM, pengelola desa wisata, dan unsur media. Hadir perwakilan dari Kementrian Pariwisata.

Bupati Purworejo Agus Bastian dalam salah satu sesi diskusi menyampaikan bahwa pengembangan Purworejo tidak hanya bergantung pada sektor pertanian. Beragam potensi yang ada harus dikembangkan.

“Ini tidak hanya menjadi tanggung jawab bupati dan wakilnya saja. Tapi juga seluruh elemen. Purworejo itu milik kita bersama,” kata Bupati.

Bupati berharap Purworejo tidak akan kalah dengan Jogjakarta. Sebagai wilayah tetangga, semua potensi dapat dikerjasamakan. Terlebih ada dua proyek besar yang akan mengimbas ke Purworejo, salah satunya yakni pembangunan Bandara di Kulon Progo.

“Melalui forum seperti ini kami berharap akan banyak masukan untuk kemajuan pembangunan Purworejo. Silakan kami dikritik,

(3)

tapi kritik tersebut harus membangun dan disertai dengan solusi,” ungkapnya.

Beragam keluhan, aspirasi, kritik, atau pujian pun mencuat dalam diskusi yang berlangsung selama setengah hari tersebut. Aspirasi salah satunya disampaikan oleh Mukti Ali, perwakilan dari Ormas Suluh. Dalam paparannya, Ali menyebutkan bahwa sejumlah kawasan wisata di Purworejo masih minim akses transportasi dan komunikasi. Di Desa Kaliwungu Kecamatan Bruno yang memiliki wisata Curug Muncar misalnya. Menurut Ali, lokasi yang kini telah ramai dikunjungi wisatawan tersebut tidak terjangkau internet.

“Sinyal di lokasi tersebut masih sulit. Hal itu dapat menyebabkan wisatawan enggan untuk berkunjung. Pemkab dapat menggandeng pihak terkait untuk mengatasi masalah ini,” tandasnya.

Sementara itu, Plt Kasubbag Humas Setda Purworejo, Agung Wibowo AP saat dimintai keterangan usai acara mengungkapkan bahwa Critical Voice Point merupakan agenda Pemkab untuk menyerap aspirasi Publik dalam berbagai sektor. Rencananya, pada tahun 2017 akan digelar lebih rutin dengan peningkatan kualitas dan kuantitas. Berbagai masukan yang muncul dalam forum tersebut nantinya akan ditindaklanjuti dengan memberikan rekomendasi kepada dinas-dinas terkait.

“Misalnya soal minimnya sinyal di lokasi wisata tadi, nanti akan kita sampaikan kepada Dinhubkominfo,” ungkapnya.

(4)

Kulonprogo, Purworejo Perlu

Siapkan

Produk

UMKM

Berkualitas

PURWOREJO, FP – Pemerintah Kabupaten Purworejo harus bisa mendorong tumbuhnya investasi di bidang usaha menengah kecil dan mikro (UMKM) untuk menyongsong dibukanya bandara internasional Kulonprogo pada 2019 mendatang. Namun, yang diharapkan tumbuh adalah investasi rakyat dengan cara mendorong APBD agar lebih banyak mengalokasikan anggaran ke sektor UMKM.

“Pemkab perlu mengoptimalkan era digital, membangun konektivitas, penyediaan infrastruktur dan teknologi, agar produk-produk UMKM Purworejo dapat terserap,” tegas Hari Dendi, Dirut PT Global Putera Internasional Yogyakarta, dalam forum Critical Voice Point menuju Kabupaten Pro Investasi, di pendopo kabupaten, Kamis (1/12).

Menurut Hari, Purworejo dikenal sebagai penghasil produk pertanian, termasuk bahan baku pembuatan jamu. Produk-produk itu bisa disiapkan sebagai komoditas ekspor yang menjanjikan. Ditegaskan, produk-produk UMKM dari Purworejo dapat masuk ke bandara Kulonprogo yang memiliki kapasitas keluar sebanyak 100 ton. Untuk itu UMKM perlu memanfaatkan fasilitas online untuk marketingnya.

Sementara itu pengusaha lokal yang juga anggota DPRD, Ngadiyanto, mengatakan, UMKM di Purworejo justru belum mampu menerobos pasar luar negeri. Hal itu karena produk UMKM Purworejo belum memenuhi kriteria kualitas, kuantitas dan kontinyuitas.

“Ada Perda yang mewajibkan tiap toko modern menyediakan outlet produk UMKM. Tapi kenyataannya sampai sekarang belum ada produk UMKM yang mengisi outlet toko modern,” tandas Ngadiyanto.

(5)

hanya mengumbar proyek-proyek ngayawara, yaitu proyek yang tidak dibutuhkan oleh pasar.

Kampanye Keselamatan, Sat

Lantas Polres Kebumen Tuntut

Realisasi Saber Lanting

KEBUMEN,FP – Memasuki 10 hari pelaksanaan Operasi Zebra Candi 2016, sebanyak 1.699 pengendara diberi surat tilang oleh jajaran Satlantas Polres Kebumen, Jumat (25/11/2016).

Dari jumlah tersebut, sekitar 60 persen yang ditilang adalah pengendara sepeda motor. “Pelanggaran memang masih didominasi oleh kendaraan roda dua,” ujar Kasatlantas Polres Kebumen AKP Aditya Mulya Ramdhani SIK disela-sela kampanye keselamatan berlalu lintas di depan RM Lestari Karanganyar Jumat (25/11) Kasat lantas menuturkan, pelanggaran yang berbuah surat tilang yang dilakukan pengendara berupa tidak memiliki SIM, tidak membawa STNK atau kelengkapan kendaraan.

(6)

P e l anggaran lain adalah melanggar rambu/marka, menerobos lampu merah dan melawan arus. Sedangkan untuk kendaraan roda empat, kebanyakan karena tidak menggunakan sabuk keselamatan.

Ditambahkannya, Operasi Zebra Candi ini masih akan berlangsung sampai tanggal 29 November mendatang. Operasi ini bertujuan untuk menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran arus lalu-lintas. Selain itu juga untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, karena kecelakaan biasanya diawali dari pelanggaran. Sasaran operasi ini untuk menurunkan berbagai potensi pelanggaran yang saat ini masih ditemui seperti pelanggaran rambu-rambu lalu-lintas, tidak memakai sabuk keselamatan, melawan arus khususnya kendaraan roda dua dan pelanggaran lain,” ucap Kasat Lantas Polres Kebumen.

Lanjut Kasat lantas, sebagai tindak pencegahan terjadinya pelanggaran, pihak Satlantas Polres Kebumen juga gencar menggelar sosialisasi kampanye keselamatan berlalu lintas. Khusus di Kebumen, dengan mengambil tema Saber Lanting, akronim dari Sadar Berlalulintas itu Penting. Saber merujuk pada nama yang tengah populer terkait pemberantasan pungli,

(7)

sementara Lanting adalah makanan khas Kabupaten Kebumen.

“Khusus Operasi Zebra kali ini kita kedepan upaya pencegahan sehinga pengguna jalan yang melanggar hanya diberi konseling dan diberi lanting. Diharapkan dari konseling akan diketahui alasan mereka melanggar aturan lalu lintas. Kita mengambil Saber Lanting agar lebih mudah diingat,” kata Kasat Lantas

Karena tema itu pula, pada setiap kampanye keselamatan berlalu lintas juga dibagi-bagikan lanting kepada pengguna jalan.

Seperti yang dilakukan di depan RM Lestari Karanganyar kemarin. Mulai dari siswa, anggota klub motor Kebumen dan polisi membagi-bagikan leaflet, souvenir dan lanting kepada pengguna jalan. Selain itu mereka juga membawa berbagai spanduk berisi himbauan keselamatan. Seperti “Jangan ngantuk, pakai helm SNI, jangan ngebut agar selamat sampai tujuan”, Cukup kami yang jadi korban laka lantas, jangan ada lagi” dan

(8)

himbauan keselamatan berlalu lintas lainnya.

Tak ketinggalan pocong jadi-jadian yang turut memeriahkan kampanye.

“Pocong ini selalu kami bawa tiap kampanye keselamatan lalu lintas. Tujuannya agar pengendara jangan mencontoh si pocong yang meninggal karena kecelakaan lalu lintas,” tandasnya.

Pada pelaksanaan Operasi Zebra kali ini juga tercatat delapan kecelakaan dengan korban meninggal dunia 2 orang, luka berat 1 orang, luka ringan 16 orang dan kerugian material mencapai Rp 20.55 juta.

(9)

Diskoperindagpar Akan Gelar

Gebyar Bela Beli

PURWOREJO, FP – Dalam rangka mengangkat potensi produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Purworejo agar dikenal masyarakat, Pemerintah Kabupaten Purworejo melalui Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan Dan Pariwisata (Diskoperindagpar) akan menggelar kegiatan “Gebyar Bela Beli” di Alun-alun Purworejo mulai 23–27 November 2016

Kegiatan “Gebyar Bela Beli” Yang diberi tajuk “Sengkuyung Gathuk Manthuk Manthuk Manthuk” direncanakan akan menampilkan seluruh potensi UMKM yang Ada di seluruh Kabupaten Purworejo. Kepala Diskoprindagpar Purworejo, Dra Suhartini mengatakan, tujuan kegiatan untuk meningkatkan akses pasar produk KUMKM lokal yang mempunyai daya tarik, daya tahan dan daya saing tinggi. Mempromosikan berbagai produk-produk yang dihasilkan UMKM serta koperasi di Kabupaten Purworejo.

“Sasaran yang ingin dicapai, meningkatnya pemahaman, apresiasi dan peran serta aktif segenap lapisan masyarakat terhadap pemberdayaan dan koperasi dan UMKM khususnya dalam menggunakan produk-produk lokal, ” Dra Suhartini dalam jumpa pers di ruang assisten II Setda, Senin (21/11).

Januari 2017 Tarif Air Minum

PDAM Naik

PURWOREJO,FP – Terhitung mulai Januari 2017, tarif air minum PDAM Tirta Perwitasari Purworejo bakal mengalami penyesuaian,

(10)

dari sebelumnya Rp 1.375 per meter kubik menjadi Rp 1.971 atau naik 30 persen.

Hal itu terungkap pada temu pelanggan dalam rangka sosialisasi rencana penyesuaian tarif air minum PDAM Tirta Perwitasari di pendopo rumah dinas Bupati Purworejo, Kamis (17/11).

Menurut Kepala Bidang Analisis Keuangan Investasi dan Primosi (AKIP) Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) Kementerian Pekerjaan Umum Drs. Adi Susetyo, tarif dasar yang ditetapkan PDAM purworejo yang paling rendah dibanding daerah lain. Selain itu, sudah sekitar 9 tahun PDAM tidak melakukan penyesuaian tarif. “Tarif dasar PDAM purworejo sangat kecil, sedangkan air baku di Purworejo sangat terbatas sehingga untuk memenuhi kebutuhan air harus melakukan pengolahan dengan biaya yang cukup tinggi, ” kata Adi Susetyo didampingi Direktur PDAM tirta Perwitasari Purworejo, Hermawan Wahyu Utomo, ST.

Persoalan lainya yang dihadapi PDAM Purworejo, lanjut Adi Susetyo, biaya operasional yang dikeluarkan cukup besar namun cakupan pelanggan sangat rendah. Akibatnya banyak calon pelanggan yang antri karena PDAM belum bisa membuat instalasi baru lantaran terkendala biaya. “Dengan belum adanya sambungan instalasi baru maka produksinya juga terbatas, ” tutur Adi Susetyo.

Dengan adanya rencana penyesuaian tarif tersebut, muncul beragam tanggapan dari para pelanggan yang hadir. Apalagi selama ini layanan PDAM dianggap belum maksimal. Bahkan ada pelanggan yang kimplaian karena air PDAM ithir-ithir dan aliran terhenti pada jam sibuk. Ada juga warga satu RT yang mengeluh air PDAM tidak terlalu jernih alias keruh.

Hanung, salah seorang pelanggan warga Kelurahan Kledung Kradenan, Kecamatan Banyuurip mengatakan, pada dasarnya dirinya tidak keberatan tarif disesuaikan. Hanya kenaikan

(11)

tarif harus diimbangi dengan peningkatan layanan yang baik. “Kami warga Kledung Kradenan kerap kecele karena air sering mengalir sangat kecil. Sementara perbaikan-perbaikan yang dilakukan pihak PDAM belum begitu terasa manfaatnya, “katanya.

Diduga

Akibat

Aktifitas

Galian C, Jalan Krendetan –

Somorejo Rusak Parah

Purworejo, FP – Jalan kabupatem sepanj ang 2 kilometer didesa Krendetan- Somorejo, rusak parah akibat kendaraan damp truck pengangkut material galian C milik CV Gunung mulia, hal tersebut sangat dikeluhkan warga dua desa, pasalnya sudah sekitar 7 bulan atau 1 bulan setelah beroperasinya proyek galian C, milik pengusaha Saryoto, yang kurang merespon keluhan warga.

Dalam prakteknya puluhan kali dump truk pengangkut material melintasi jalan Krendetan- Somorejo, dan saat warga menanyakan kapan jalan akan diperbaiki ,Saryoto menjawab galian belum produksi, nah kalau sudaj begini siapa yang disalahkan, disatu sisi pengusaha sudah mengantongi ijin, disisi lain warga sangat membituhkan jalur transportasi yang memadai, kata seorangwarga saat dikonfirmasi .

Ngadiran (66)salah seoramg tokoh masyarakat desa Ngadirejo menuturkan kepada awak media, katanya sudah 3kali warga kedua desa tersebut mengusulkan untuk segera memperbaiki akses jalan yang sudah banyak memakan korban terjatuh saat berkendara, karena kondisi jalan yamg sudah rusak sangat parah,namun Saryoto tidak serius menanggapinya.

(12)

P a d ahal akses jalan tersebut sangat penting karena warga masyarakat kedua desa beraktifitas melintasi jalan tersenut, namun dengan kondisi jalan yang rusak parah, membuat aktifitas waga menjadi terganggu karenanya jelas Ngadiran menandaskan. Ketika akan di konfirmasi Saryoto, tidak bisa dihibungi, dengan alasan permasalahan tersebut sudah diselesaikan melalui MOU dengan tripika kecamatan Bagelen, isinya adalah kesanggupan pihak CV GUNUNG mulia umtuk memperbaiki akses jalan Krendetan-Somorejo terhitung, Senin 7/11,

Tapi jalan yang sudah terlanjur rusak nerbulam-bulan tersebut, tidak mungkin direhab secara permanen,lalu bagaimana tanggung jawab moral kepada warga yang selama ini, telah terganggu aktifitasnya , dan menjadi salah satu PR Pemda kabupaten Purworejo, untuk dapat meninjau kembali perijinan proyek galian C, yang dikelola CV Gunung mulia.(Rsk)

(13)

Tahun 2017 UMK Purworejo

Diusulkan Rp 1.425.000

PURWOREJO, FP – Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertran) Kabupaten Purworejo mengusulkan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Purworejo untuk tahun 2017 sebesar Rp 1.425.000. Usulan tersebut sudah dilaporkan ke Gubernur pada tanggal 17 Oktober 2016 lalu.

Hal tersebut disampaikan Sujana, SH, Kabid Hubungan Industrial Syarat Kerja dan Pengawas Ketenagaan Kerja (Hubinwasnaka) Dinsosnakertrans Purworejo diruang kerjanya, Selasa (1/11). Menurutnya, besaran nilai UMK tersebut berdasarkan hasil keputusan bersama Dewan Pengupahan Kabupaten Purworejo yang terdiri dari unsur pengusaha, serikat pekerja, dewan pakar (perguruan tinggi), BPS, dan Dinsosnakertrans. ” Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya usulan UMK purworejo tidak pernah geser, ” kata Sujana.

Dijelaskan, penentuan UMK sudah sesuai dengan rumus formulasi perhitungan upah berdasarkan PP No. 78 tahun 2015 tentang pengupahan. “Sesuai regulasi, penghitungan upah yakni Upah Minimum Kabupaten dikalikan perhitungan inflasi dan produk domestik bruto atau pertumbuhan ekinomi, ” jelas Sujana.

Sujana menambahkan, usulan UMK tersebut naik 8,4 persen dibanding tahun 2016 yang hanya 1.300.000,-. Apabila UMK tersebut disetujui gubernur maka bagi pengusaha akan diberi waktu 10 hari untuk sosialisasi dan bagi pengusaha yang keberatan bisa menganukan penundaan kepada gubernur.

“Bagi pengusaha wajib membayar UMK seperti yang sudah ditentukan, penundaan sifatnya sementara. Bagi pengusaha yang

(14)

tidak membayar sesuai UMK akan dikenai pasal pidana maksimal 4 tahun atau denda Rp 400 juta, ” tandas Sujana.

Peduli

Jatikontal,

DPW

Kementerian BUMN Tanam 3000

Mangrove

PURWOREJO, FP – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian BUMN bersama Kodim 0708 Purworejo, alumni Teknik Sipil UGM angkatan 1991, Polres Purworejo, Komunitas Mangrove Purworejo, siswa SMA Negeri 9 Purworejo, dan masyarakat secara bersama-sama melakukan penanaman 3000 Mangrove. Aksi penanaman bersama dipusatkan di Sempadan sungai Bogowonto, Desa Jatikontal, Kecamatan Purwodadi, Sabtu (29/10) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.

“Penanaman Mangrove dan bambu petung untuk merevitalisasi Sempadan sungai Bogowonto,” kata Ketua Umum DWP BUMN, Pia Megananda di sela-sela kegiatan.

Diungkapkan, selain penanaman Mangrove juga dilaksanakan bhakti sosial pemberian santunan untuk anak yatim dan kaum dhuafa bagi warga Desa Jatikontal.

“Kegiatan program pengelolaan DAS (Daerah Aliran Sungai) Bogowonto berbasis lingkungan ini merupakan tangkaian kegiatan dalam rangka HUT DWP Kementrian BUMN ke 17, yang jatuh pada tanggal 7 Desember 2016 mendatang,” jelas Pia Megananda.

Menurunya kualitas lingkungan hidup dan tingkat kesejahteraan yang belum merata ditanah air, kata Pia Megananda, menjadi perhatian tersendiri bagi DWP Kementrian BUMN. Oleh sebab itu

(15)

dalam rangka ulang tahun DWP ke 17 pihaknya bekerjasama dengan panitia reuni alumni Teknik Sipil UGM angkatan 1991, melakukan program revitalisasi sempadan sungai bogowonto dengan menanam Mangrove dan bambu petung serta bakti sosial untuk anak yatim dan dhuafa di Desa Jatikontal, Kecamatan Purwodadi.

“Harapanya dengan penanaman Mangrove dan bambu petung mampu mengurangi resiko bencana tsunami dan abrasi disepanjang muara sungai Bogowonto serta bisa menjadi lokasi wisata, ” ucap Pia Megananda.

Bertahun-tahun Warga Jalan A.

Yani Kesulitan Air PDAM

PURWOREJO, FP – Selama bertahun-tahun warga jalan Jendral Ahmad Yani sisi barat mulai dari perempatan pantok sampai Toko Batik Sik mengaku kesulitan mendapatkan air dari PDAM Purworejo. Menurut mereka aliran air dari PDAM sangat tidak lancar dan sering mati. Aliran air ditempat itu hanya bisa dinikmati hanya sekitar satu jam saja, selebihnya mati total. Akibatnya untuk mendapat air mereka rela menampung di ember-ember maupun gentong plastik. Itupun mereka harus rela menunggu semalaman lantaran jam mengalir air PDAM tidak tentu waktunya. “Kadang pukul 03.00 – 04.00 WIB, kadang pukul 05.00 – 06.00 WIB, ” kata Johnson Hendro C Lukito, selaku perwakilan warga jalan A. Yani yang menjadi korban air PDAM.

Diungkapkan Johnson, dirinya sudah puluhan tahun tidak bisa menikmati air PDAM seperti pelanggan yang lain. Sudah puluhan kali pula mengeluh dan melapor ke PDAM namun tidak ada respon dari pihak terkait. “Lapiorannya diterima tapi tidak ada tindak lanjut sehingga kondisinya juga masih sama sampai

(16)

sekarang, ” ucapnya.

Menurut Johnson, pernah dirinya melapor kepada petugas lapangan yang dijumpai saat kontrol jalur pipa PDAM. Petugas tersebut bersedia merubah jalur pipa dengan biaya Rp 250.000 dan menjamin air pasti lancar sekali. Namun setelah terjadi tawar menawar akhirnya petugas bersedia mengerjakan meski hanya dengan dana Rp 150.000. “Tapi setelah selesai dan airnya tetap tidak mau mengalir juga petugas itu pergi begitu saja, padahal sudah terima uang Rp 150 ribu, ” keluh Johnson.

Keluhan senada juga diungkapkan oleh Theresia (38) pemilik Toko Batik Sik, Yenny (34) pemilik Toko Singapura, dan Tohari (36) pemilik Ayam Goreng. Menurut mereka, sudah satu tahun ini air PDAM yang mengalir ke rumahnya sangat memprihatinkan dan sangat merugikan pelanggan. Selama sekitar setahun ini air mengalir hanya satu jam sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Akibatnya mereka harus begadang nunggu air dan berpacu dengan

(17)

waktu agar bisa sebanyak mungkin menampung di ember maupun tempat air lainya. Yang mengherankan, meski mereka hanya mendapat air ala kadarnya namun tagihan pembayaran tetap tinggi antara Rp 75 ribu hingga Rp 300 ribu. “Kalau seperti ini kan kami yang rugi, ” kata mereka.

Sementara itu, Direktur PDAM Purworejo Hermawan Wahyu Utomo saat dikonfirmasi mengakui memang ada trobel di jaringan di daerah tersebut. Penyebabnya karena pemasangan rambu-rambu dan penanaman pohon. Kecuali itu juga karena keterbatasan debit air dan peralatan untuk mengecek jaringan. “Memang ada trobel dan kita kesulitan mengecek karena kurang peralatan, “kata Hermawan Wahyu Utomo, Kamis (20/10).

Dijelaskan, terkait soal pelanggan yang tetap dikenai biaya tinggi meski hanya menerima air sedikit, hal itu dimungkinkan karena ada kebocoran pipa sehingga air tetap mengalir meski tidak sampai ke pelanggan. “Terus terang untuk melakukan pengecekan memang sulit karena adanya para pedagang kaki lima (PKL). Untuk sementara sambil menunggu perbaikan jaringan solusinya kita lakukan droping air, ” terang Hermawan.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan khusus dari pelaksaan kegiatan magang / kerja praktek ini adalah untuk mengetahui dan terlibat secara langsung dalam kegiatan teknis maupun non teknis

Guru memberikan pre tes secara individu untuk mengukur pengetahun siswa tentang penentuan integral dengan substitusi agar siswa menjadi mandiri.. Guru menjelaskan penentuan

Hotel Swis Belinn Darmo Centrum Surabaya awalnya dikonstruksikan menggunakan struktur beton bertulang, yang kemudian penulis modifikasi menggunakan struktur baja,

Dompet Dhuafa tidak ingin menjadikan dana zakat ini hanya sebagai dana hibah, yang mana akan langsung habis ketika digunakan oleh para mustahik, melainkan DD ingin meningkatkan

 Tumor parotis juga dapat diobati dengan obat tradisional atau disembuhkan dengan meminum rebusan daun sirsak. anker merupakan penyakit yang mematikan dan pengobatan nya

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) merupakan kegiatan pencatatan dan pelaporan puskesmas secara menyeluruh (terpadu) dengan konsep wilayah

(1) Apabila cedera yang diuraikan dalam Pasal 2 merupakan sebab langsung dari kematian Tertanggung dalam jangka waktu 365 hari sejak tanggal terjadinya